PNEUMOTORAX
A; Pengertian
Pneumotorax
adalah
terdapatnya
udara
dalam
rongga
B; Anatomi
Anatomi Rongga Thoraks
Kerangka dada yang terdiri dari tulang dan tulang
rawan, dibatasi oleh :
- Depan
- Belakang
- Samping
:Iga-iga
beserta
otot-otot
intercostal.
- Bawah
- Atas
: Diafragma
: Dasar leher.
fisiologi
tekanan-tekanan
dirongga
dada
cm H2 O
b; Tekanan intrapleural ekspirasi sekitar -4 -9 cm
H2 O
c; Tekanan intra bronchial inspirasi sekitar - 1,5
-7 cm H2O
d; Tekanan intra bronchial ekspirasi sekitar - 1,5
- 4 cm H2 O
e; Tekanan intra bronchial waktu bicara
+30
cm
+90
cm
H2 O
f; Tekanan intra bronchial waktu batuk
H2 O
D; Patofisiologi pneumothoraks menurut Macklio
Alveol
disangga
dinding
lemah
oleh
dan
tersebut
melebar
meningkat
maka
kapiler
mudah
dan
udara
yang
robek,
tekanan
masuk
mempunyai
apabila
didalam
dengan
alveoli
alveoli
mudah
menuju
infeksi
dan
obstruksi
endrobronkial
merupakan
beberapa
factor
presipitasi
yang
memudahkan
terjadinya
robekan
selanjutnya
udara
beberapa
factor
presipitasi
yang
memudahkan
vascular
berlawanan
robekan
dengan
pleura
tilus
kearah
akan
yang
menimbulan
dapat
menimbulakan
pneumomediastinum
dari
E; Gejala Klinis
1; Nyeri dada yang mendadak
2; Sesak napas yang mendadak
3; Kegagalan
pernapasan
dan
mungkin
pula
disertai
sianosis.
F; Pemeriksaan Penunjang :
a; Photo toraks (pengembangan paru-paru).
b; Laboratorium (Darah Lengkap dan Astrup).
G; Penatalaksanaan
1;
Bullow
Drainage / WSD
kecil,
operasi
sehingga
torakotomi
dapat
atau
ditentukan
tidak,
perlu
sebelum
pleura.
Mengembalikan
tekanan
rongga
"mechanis of breathing"
tetap baik.
2;
verband
diperhatikan
bagian
agar
masuknya
hari
kain
slang
sekali,
kassa
dan
dan
yang
tube
perlu
menutup
tidak
boleh
b;
duduk,
jangan
batuk
waktu
slang
diklem.
Kontrol
dengan
pemeriksaan
fisik
dan
radiologi.
c; Perhatikan
keadaan
dan
banyaknya
cairan
suction.
Perdarahan dalam 24 jam setelah operasi umumnya
500
800
melebihi
torakotomi.
cc.
3
Jika
perdarahan
cc/kg/jam,
Jika
bertambah/berkurang,
dalam
jam
harus
dilakukan
banyaknya
hisapan
perhatikan
juga
secara
pasien,
warna
muka,
keadaan
sesuai
baik,
coba
petunjuk
merubah
jika
posisi
suction
kurang
pasien
dari
"slang"
dan
botol
WSD/
Bullow
drainage.
1; Cairan dalam botol WSD diganti setiap hari ,
diukur berapa cairan yang keluar kalau ada
dicatat.
2; Setiap
hendak
mengganti
botol
dicatat
3; Penggantian
botol
harus
"tertutup"
untuk
penggantian
memperhatikan
botol/slang
sterilitas
botol
harus
dan
slang
harus
juga
kerja
memperhatikan
diri-sendiri,
dengan
H; Pemeriksaan penunjang
a;
b;
Diagnosis fisik :
;
Bila
pneumotoraks
<
30%
atau
hematotorax
Bila
pneumotoraks
>
30%
atau
hematotorax
dainjurkan
untuk
melakukan
drainase
dua
kali
harus
dipertimbangkan
thorakotomi
;
Pada
hematotoraks
yang
massif
(terdapat
I; Terapi :
a; Antibiotika.
b; Analgetika.
c; Expectorant.
J; Komplikasi
1;
Tension Penumototrax
2;
Penumotoraks Bilateral
3;
Emfiema
4; Pengalaman pembedahan.
5; Riwayat penyakit dahulu.
6; Riwayat penyakit sekarang.
7; Dan Keluhan.
Pemeriksaan Fisik :
1; Sistem Pernapasan :
1; Sesak napas
2; Nyeri, batuk-batuk.
3; Terdapat retraksi klavikula/dada.
4; Pengambangan paru tidak simetris.
5; Fremitus menurun dibandingkan dengan sisi yang
lain.
6; Pada
perkusi
ditemukan
Adanya
suara
asukultasi
suara
nafas
menurun,
bising
Nyeri
dada
meningkat
karena
pernapasan
dan
batuk.
Takhikardia, lemah
Hipotensi.
3; Sistem Persyarafan :
Tidak ada kelainan.
4; Sistem Perkemihan.
Tidak ada kelainan.
5; Sistem Pencernaan :
Tidak ada kelainan.
6; Sistem Muskuloskeletal - Integumen.
Terdapat kelemahan.
Kelemahan.
8; Sistem Sosial / Interaksi.
Tidak ada hambatan.
9; Spiritual :
Ansietas, gelisah, bingung, pingsan.
Pemeriksaan Diagnostik :
Sinar
dada
menyatakan
akumulasi
Pa O2 normal / menurun.
pola
pernapasan
berhubungan
sekresi
sekret
dan
penurunan
batuk
kenyamanan
trauma
jaringan
Nyeri
dan
akut
reflek
berhubungan
spasme
otot
sekunder.
4; Gangguan
mobilitas
ketidakcukupan
fisik
kekuatan
berhubungan
dan
ketahanan
dengan
untuk
integritas
kulit
berhubungan
dengan
C; Intevensi Keperawatan :
1; Inefektif bersihan jalan napas berhubungan dengan
peningkatan
sekresi
sekret
dan
penurunan
batuk
Kriteria hasil :
Menunjukkan batuk yang efektif.
Tidak
ada
lagi
penumpukan
sekret
di
sal.
pernapasan.
Klien nyaman.
INTERVENSI
RASIONAL
a; Jelaskan
tentang a; Pengetahuan
klien
yang
diharapkan
dan
terdapat
membantu mengembangkan
di
kepatuhan
mengapa
penumpukan
sekret
sal.
pernapasan.
rencana
teraupetik.
pengontrolan b; Batuk
tepat
batuk.
yang
tidak
terkontrol
c; Napas
dalam
dan
perlahan
d; Lakukan
pernapasan
dan
napas
selama
frustasi.
perlahan-lahan,
keluarkan
mungkin
melalui
ekspansi
secara d; Pernapasan
kemudian
sebanyak
tidak
menyebabkan
c; Memungkinkan
diafragma.
detik
adalah
melelahkan
efektif,
e; Tahan
klien
terhadap
akan
diafragma
meningkatkan
ventilasi alveolar.
mulut.
batukkan
dengan
dari
melakukan
dada
batuk
hidrasi
viskositas
:
mempertahankan
yang
meningkatkan
1000
sampai
masukan
1500
atau
mempermudah
sekresi
sekret.
membantu
mengevaluasi
upaya
batuk klien.
cairan
untuk
cc/hari
dapat
berikan
ini
keefektifan
adekuat; g; Sekresi
paru
f; Pengkajian
sekresi
dalam
pengeluaran
menurunkan
udara
volume
kental
sulit
diencerkan
sumbatan
mengarah
dan
menyebabkan
mukus,
yang
pada
perawatan
mulut
yang
baik
setelah batuk.
atelektasis.
h; Untuk
menghindari
pengentalan
j; Kolaborasi
dengan
tim
kesehatan lain :
Dengan
dokter,
saluran
radiologi
dan fisioterapi.
dari
nafas
bagian
atas.
i; Hiegene
mulut
yang
Pemberian expectoran.
Pemberian antibiotika.
kesejahteraan
Fisioterapi dada.
dan
j; Expextorant
untuk
memudahkan
mengeluarkan
dan
lendir
menevaluasi
perbaikan
kondisi
klien
atas
pengembangan parunya.
2; Perubahan
dengan
kenyamanan
trauma
jaringan
Nyeri
dan
akut
reflek
berhubungan
spasme
otot
sekunder.
Tujuan : Nyeri berkurang/hilang.
Kriteria hasil :
Dapat
mengindentifikasi
aktivitas
yang
meningkatkan/menurunkan nyeri.
RASIONAL
a; Jelaskan
dan
kliena; Pendekatan
bantu
dengan
menggunakan
nonfarmakologi
dan
dan
non
invasif.
tehnik
untuk
menurunkan
keefektifan
intensitasb; Akan
nyeri
dan
tingkatkan
relaksasi masase.
c; Ajarkan
distraksi
kesempatan
waktu
kebutuhan
jaringan
akan
mengurangi
nyerinya.
perhatian
nyerinya
ke
hal-hal
dipasang
bantal
yang menyenangkan.
d; Istirahat
tentang:
pengetahuan
sebab-sebab
menghubungkan
merelaksasi
denmgan
berapa
meningkatkan
dokter,
kenyamanan.
dirasakan
klien,
30
Dan
dapat
kepatuhan
analgetik
terhadap
mengkaji
akan
membantu
nyerinya.
membantu
mengembangkan
yang
mengurangi
pemberian analgetik.
motorik
semua
e; Pengetahuan
f; Kolaborasi
akan
nyeri,
respon
akan
tidur,
e; Tingkatkan
O2
sehingga
yangc; Mengalihkan
posisi
kecil.
dan
oleh
darah,
waktu
misal
belakangnya
peredaran
terpenuhi,
melancarkan
sehingga
metode
dalam
mengurangi nyeri.
menurunkan
juga
telah
menunjukkan
dapat
nyaman;
nonfarmakologi
lainnya
dan
relaksasi
klien
rencana
teraupetik.
memblok
lintasan
sehingga
nyeri,
nyeri
akan
berkurang.
g; Pengkajian
yang
optimal
akan
memberikan
data
yang
untuk
kemungkinan
dan
perawat
obyektif
mencegah
komplikasi
melakukan
DAFTAR
PUSTAKA
dan