I PENDAHULUAN
Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Latar
Belakang Percobaan, (2) Tujuan Percobaan, (3) Prinsip
Percobaan, dan (4) Reaksi Percobaan.
1.1 Latar Belakang Percobaan
Untuk mengendapkan protein dengan ion logam
diperlukan pH larutan diatas titik isolistrik, sedangkan
pengendapan oleh ion negatif memerlukan pH di bawah titik
isolistrik. Ion-ion positif yang dapat mengendapkan protein
antara lain ialah Ag+, Ca++, Zn++, Hg++, Fe++, Cu++ dan Pb++,
sedangkan ion-ion negatif yang dapat mengendapkan protein
ialah ion salisilat, triklorasetat, pikrat, tanat dan sulfosalisilat
(Poedjiadi, 2005).
Larutan protein pada titik isoelektriknya memiliki kutub
negatif dan positif dengan perbandingan sama. Endapan putih
yang dihasilkan merupakan hasil dari reaksi penetralan
muatan antara ion logam berat sebagai kation dengan molekul
protein sebagai anion. Pada penambahan larutan protein
dengan HgCl2 dan Pb-asetat, anion-anion dari HgCl2 dan
Pb-asetat akan menyebabkan suasana larutan menjadi sedikit
asam, sehingga protein akan mengkondisikan diri sebagai
basa dan sebagian terdapat sebagai anion. Anion dari protein
inilah yang bereaksi dengan ion logam berat membentuk
garam proteinat yang tidak larut dalam air (Frederica, 2012).
1.2 Tujuan Percobaan
Tujuan dari uji logam berat adalah untuk
mengendapkan protein dengan cara penambahan logam
berat. Serta untuk mengetahui keaktifan logam tersebut.
1.3 Prinsip Percobaan
Prinsip dari uji logam berat yaitu berdasarkan pada pH
protein yang akan bermuatan negatif sehingga dapat bereaksi
dengan ion positif dari logam.
II METODE PERCOBAAN
Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Bahan yang
Digunakan, (2) Pereaksi yang Digunakan, (3) Alat yang
Digunakan, dan (4) Metode Percobaan.
2.1 Bahan yang Digunakan
Bahan yang digunakan dalam Uji Logam Berat adalah
kacang dua kelinci, nugget, ABC kacang hijau, dan lemon tea
max tea.
2.2 Pereaksi yang Digunakan
Pereaksi yang digunakan dalam Uji Logam Berat yaitu
Na2CO3 1%, CuSO4 1%, PbCl2 1%, AgNO3 1%, HgCl2 1%, dan
FeCl2 1%.
2.3 Alat yang Digunakan
Alat yang digunakan dalam Uji Logam Berat adalah
tabung reaksi, rak tabung reaksi, dan pipet tetes.
2.4 Metode Percobaan
2 mL sampel
3 tetes Na2CO3 1
Sampel
Keterangan
Kacang
dua
kelinci
++
++++
+++
+++++
Pb>Ag>Fe>
Cu>Hg
Nugget
+++
++++
++
+++++
Pb>Ag>Cu>
Fe>Hg
Na2CO3
ABC
1%
+++
Ag>Fe>Cu>
kacang
+++ +++++
+
++
+
Pb>Hg
hijau
Lemon
Pb>Ag>Fe>
tea max
++
++++
+
+++ +++++
Cu>Hg
tea
Sumber : Hasil : Putri dan Yolanda, Kelompok F, Meja 11,
2014.
Keterangan : (+++++) Paling banyak mengendapkan.
(++++) Banyak mengendapkan.
(+++) Sedikit mengendapkan.
(++)
Agak sedikit mengendapkan.
(+)
Paling sedikit mengendapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Alamsy,
Led.,
2011,
Protein,
http://ledalmasy.blogspot.com/2011/12/protein.html. Diakses: 15
Mei 2014.
Frederica, Debrina., 2012, Biokimia Protein, http://bioprotein.blogspot.com/. Diakses: 15 Mei 2014.
Poedjiadi, Anna., 2005, Dasar-dasar Biokimia, Jakarta:
Penerbit Universitas Indonesia.
Sulvia, Puput., 2013, Uji Protein Oleh Logam Berat, Panas
dan Asam, http://ciputcipiu.blogspot.com/2013/04/ujiprotein-oleh-logam-berat-panas-dan.html. Diakses: 15
Mei 2014.
Wahyu, 2010, Prespitasi Plasma Protein Untuk Uji
Farmakokinetik,
http://farmasi07itb.wordpress.com/
2010/03/13/presipitasi-plasma-protein-untuk-ujifarmakokinetik/. Diakses: 15 Mei 2014.