Anda di halaman 1dari 33

BAB II

TINJAUAN TEORI
A. KONSEP TUBUH KEMBANG
1) Pengertian
Pertumbuhan
a. Pertumbuhan adalah berkaitan dengan masalah perubahan dalam
besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun
individu yang bisa diukur dengan ukuran berat ( gram, kilogram,
pound ), ukuran panjang, umum tulang dan keseimbangan
metabolik ( retensi kalsium dan nitrogen dalam tubuh ).
( Sutjiningsih, 1994 )
b. Pertumbuhan adalah proses bertambahnya ukuran berbagai organ
fisik disebabkan oleh karena peningkatan ukuran dari masingmasing sel dalam kesatuan yang membentuk organ tubuh atau
pertambahan, jumlah keseluruhan sel atau keduanya.
( Suryanah, 1996 )
Perkembangan
a. Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan skill dalam
struktur dan fungsi tubuh yang komplek dalam pola yang teratur
dan dapat diramalkan sebagai hasil dari proses pematangan.
( Sutjiningsih, 1994 )
b. Perkembangan

adalah

proses

pematanagan

majemuk

yang

berhubungan dengan aspek deferensiasi bentuk atau fungsi


termasuk perubahan sosial dan emosi. Jadi proses perkembangan
berhubungan dengan aspek non fisik seperti kecerdasan, tingkah
laku, dll.
(Suryanah, 1996 )

Perkembangan adalah proses menuju ke tingkat pematangan atau


kedewasaan

yang

berlangsung

sistematis,

progresif

dan

berkesinambungan.
1) Sistematis : Saling mempengaruhi antara bagian-bagian
organisme dan merupakan satu kesatuan yang harmonis.
2) Progresif : Perubahan yang terjadi bersifat maju, meningkat dan
mendalam baik psikis maupun fisik.
3) Berkesinambungan : Perubahan pada bagian atau fungsi
organisme berlangsung secara beraturan/ berurutan.
2. Ciri-ciri Perkembangan Secara Umum
a. Terjadinya perubahan dalam aspek fisik dan aspek psikis.
1)

Aspek fisik : Perubahan tinggi dan berat badan.

2)

Aspek psikis : Bertambahnya pebendaharaan kata dan


matangnya kemampuan berfikir, mengingat dan berkreatif.

b. Terjadinya perubahan dalam proporasi


1)

Aspek fisik : Proporasi tubuh anak berubah sesuai dengan fase


perkembangan.

2)
c.

Aspek psikis : Perubahan imajinasi dari fantasi ke realitas.

Lenyapnya tanda-tanda lama


1) Tanda fisik : Lenyapnya kelenjar tymus, rambut halus dan gigi
susu.
2) Tanda

psikis

Lenyapnya

masa-masa

mengoceh

dan

merangkak.
d. Diperoleh tanda-tanda baru
1) Tanda fisik : Perubahan gigi dan status sex.
2) Tanda psikis : Perkembangan rasa ingin tahu
3. Prinsip Tumbuh Kembang
a. Perkembangan merupakan proses yang tidak pernah berhenti.
Manusia terus berkembang yang dipengaruhi pengalaman belajar
semasa hidupnya. Perkembangan berlangsung terus sejak konsepsi
sampai mencapai kematangan.
b. Semua aspek perkembangan saling mempengaruhi.

Jika anak terganggu pertumbuhan fisiknya maka perkembangn


aspek lain juga terganggu.
c. Perkembangan itu mengikuti pola atau arah tertentu.
Setiap tahapan perkembangan merupakan hasil dari tahap
sebelumnya dan merupakan syarat perkembangan selanjutnya.
d. Perkembamgan terjadi pada tempo berlainan.
Perkembangan fisik dan mental mencapai kematangan dalam waktu
yang berbeda :
1) Otak mencapai bentuk ukuran sempurna pada umur 6-8 tahun.
2) Tangan, kaki dan hidung mencapai kematangan maksimal pada
masa remaja.
e. Setiap fase perkembangan mempunyai ciri khas.
1) Sampai usia 2 tahun anak memusatkan untuk mengenal
lingkungannya, gerak-gerik fisik dan belajar bicara.
2) Pada usia 3-6 tahun perkembangan dipusatkan untuk menjadi
manusia sosial.
f. Setiap individu normal akan mengalami tahapan atau fase
perkembangan. Prinsip ini berarti bahwa dalam menjalani hidupnya
yang normal dan berusia panjang individu akan mengalami fasefase perkembangan yaitu : bayi, kanak-kanak, remaja dan dewasa.
4. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang
a. Hereditas
Merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir proses tumbuh
kembang anak. Penurunan sifat mengikuti prinsip sebagai berikut :
1)

Reproduksi

Berarti

penurunan

sifat

berlangsung melalui sel benih.


2)

Konformitas ( keseragaman ) : Proses


penurunan sifat meliputi generasi sebelumnya.

3)

Variasi : Penurunan antara kakak dan adik


bervariasi.

4)

Regresi

filial

kecenderumgam ke arah rata-rata.

Penurunan

sifat

b. Lingkungan
Faktor yang sangat menentukan tercapai atau tidaknya potensi
bawaan. Lingkungan yang baik akan menimbulkan tercapainya
potensi bawaan, sedang lingkungan yang kurang baik akan
menghambatnya. Lingkungan ini merupakan lingkungan biofisisko psikososial yang mempengaruhi individu setiap hari, mulai
dari konsepsi sampai akhir hayatnya.
Faktor lingkungan secara garis besar dibagi menjadi :
1)

Faktor pranatal

Adalah faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang janin mulai dari


konsepsi sampai lahir.
Faktor lingkungan dibagi menjadi dua, yakni :
a). Gizi ibu saat hamil
Gizi ibu saat hamil atau sebelum hamil jelek akan berakibat
BBLR, lahir mati, cacat bawaan, pertumbuhan janin
terhambat, anemia, abortus dan hambatan tumbuh kembang.
b). Mekanis
Trauma dan cairan ketuban yang kurang dapat menyebabkan
kelainan bawaan pada bayi. Posisi janin juga bisa
menyebabkan

talipes,

dislokasi

panggul,

tortikolis

kongenital, palsi fasialis atau kranio tabek.


c). Toksin atau zat kimia
Obat-obatan seperti thalidomide, phenitoin, metadnion dan
obat anti kanker dapat menyebabkan kelainan bawaan.
Perokok berat dan peminum alkohol sering melahirkan bayi
dengan BB rendah, lahir mati, cacat atau retardasi mental.
d). Endokrin
Hormon yang berfungsi untuk pertumbuhan salah satunya
adalah somatotropin yang disekresi oleh kelenjar hipofisis
janin sekitar minggu ke-9. Hormon yang lain diantaranya
hormon plasenta, hormon tiroid seperti TRH, T3, T4 dan
insulin.

e). Radiasi
Radiasi pada janin sebelum umur 18 minggu dapat
menyebabkan kematian janin, Kerusakan otak, mikrosefali
atau cacat lainnya.
f).

Infeksi
Infeksi intrauterine yang menyebabkan cacat bawaan adalah
TORCH. Sedang yang dapat menyebabkan penyakit pada
janin adalah Varisela, Malaria, lues HIV, polio, campak,
virus influenza dan virus hepatitis.

g). Stress
Stress dapat mengaktifkan sistem syaraf autonomic ibu
untuk mengeluarkan zat kimia tertentu seperti asetilkolin
dan epineprin ke dalam aliran darah. Hal ini dapat
mengakibatkan

kelenjar

endokrin

khususnya

adrenal

menghasilkan hormon. Dengan berubahnya komposisi


darah, zat kimia baru diteruskan melewati plasenta, sehingga
menghasilkan perubahan dalam sistem peredaran darah
janin. Peredaran darah ini mengganggu janin, yaitu
pergerakan janin menjadi meningkat. Bayi baru lahir dari
ibu yang mempunyai keadaan emosi yang tidak stabil,
memungkinkan bayi lahir dengan hiperaktif, rewel, dan
mungkin BBLR.
h. Imunitas
Pada rhesus dan ABO antagonis sering menyebabkan hidrops
foetalis dan kematian janin
i. Anoksia
Menurunnya oksigenasi janin melalui gangguan pada
plasenta

dan tali pusat dapat menyebabkan kerusakan

batang otak dan

mungkin menyebabkan cacat motorik,

kelumpuhan pada tangan atau anggota gerak.


2) Lingkungn postnatal

Adalah faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak setelah


lahir
Perbedaan lingkungan sebelum dan sesudah anak lahir :
FAKTOR
Ling. Fisik

SEBELUM LAHIR
Cairan

SESUDAH LAHIR
Udara

Suhu Luar

Umumnya tetap

Berubah-ubah

Stim. Sensoris

Terutama kinestetik / vibrasi

Bermacam-macam

Gizi

Tergantung zat gizi yang ada stimulasi


pada darah ibu

Tergantung
bahan

Penyediaan O2

tersedianya

makanan

dan

Berasal dari ibu ke janin kemampuan saluran cerna


melalui tali plasenta

Pengeluaran

Dikeluarkan

Hasil

peredaran darah ibu

Metabolisme

ke

Berasal dari paru-paru ke


sistem pembuluh darah paru-paru
Dikeluarakan melalui paruparu,

kulit,

ginjal

dan

saluran cerna
Lingkungan post natal yang mempengaruhi tumbuh kembang secara
umum digolongkan menjadi :
a. Lingkungan biologis
1) Suku bangsa
Bangsa kulit putih mempunyai pertumbuhan somatik lebih tinggi
daripada bangsa asia.
2) Jenis kelamin
Anak laki-laki lebih sering sakit dibandingkan dengan anak
perempuan.
3) Umur
Umur yang paling rawan adalah balita. Pda masa itu anak mudah
sakit dan mudah terjadi kekurangan gizi.
4) Gizi
Makanan memegang peranan yang penting dalam tumbuh kembang
anak, kebutuhan anak dan orang dewasa berbeda.
5) Perawatan kesehatan

Dengan imunisasi diharapkan anak terhindar dari penyakit yang


berakibat cacat atau kematian.
6) Penyakit kronis
Anak dengan penyakit menahun akan terganggu tumbuh kembang
dan pendidikannya.
7) Fungsi metabolisme
Fungsi metabolisme untuk berbagai umur berbeda maka kebutuhan
berbagai nutrien harus didasarkan atas perhitungan yang benar.
8) Hormon
Hormon yang berpengaruh pada tumbuh kembang adalah Growth
hormon, hormon tyroid, hormrn sex, insulin, IGF5 dan hormon
yang lain.
b. Faktor fisik
1)

Cuaca,musim dan keadan geografis


Lingkungan yang buruk akan memperburuk proses tumbuh
kembang karena kurang gizi.

2)

Sanitasi
Lingkungan berperan untuk mendukung keseshatan anak.

3)

Keadaan rumah
Keadaan perumahan yang layak dan nyaman akan menjamin
kesehatan penghuninya.

c. Faktor psikososial
1)

Stimulasi

2)

Stimulasi terarah dan teratur akan lebih cepat berkembang


dibandingkan dengan anak yang kurang mendapat stimulasi.

3)

Motivasi belajar

4)

Dapat ditimbulkan sejak dini sehingga memberi lingkungan


yang kondusif untuk belajar.

5)

Ganjaran atau hukuman yang wajar

6)

Ganjaran dapat menimbulkan motivasi yang kuat pada anak.


Bisa juga berupa pujian atau ciuman jika anak berbuat benar,
jika salah memberikan hukuman yang obyektif disertai

pengertian dan maksud dari hukuman tersebut bukan untuk


membuat anak jengkel.
7)

Kelompok sebaya

8)

Proses sosialisasi dengan lingkungan, anak butuh teman


sebayanya.

9)

Stress

10) Dapat mengakibatkan anak minder, rendah diri sehingga


tumbuh kembangnya terganggu.
11) Sekolah
12) Pendidikan yang baik dapat meningkatkan taraf hidup anak.
13) Cinta dan kasih sayang
14) Kualitas interaksi ana-orangtua
15) Interaksi timbal balik antara anak dan orangtua akan
menimbulkan keakraban anak dan orangtua.
d. Faktor keluarga
1)

Pekerjaan/ pendapatan keluarga

2)

Pendapatan yang memadai dapat menunjang tumbuh kembang


anak

3)

Pendidikan orangtua

4)

Pendidikan yang diterima orangtua merupakan faktor penting


untuk tumbuh kembang anak.

5)

Jumlah saudara

6)

Jika

jumlah

anak

dalam

keluarga

banyak,

sedangkan

perekonomian kurang dapat mengakibatkan kurangnya kasih


sayang yang diterima anak.
7)

Jenis kelamin dalam keluarga

8)

Masyarakat tradisional menganggap wanita mempunyai status


lebih rendah daripada laki-laki.

9)

Stabilitas rumah tangga

10) Tumbuh kembang pada keluarga harmonis berbeda dengan yang


kurang harmonis.
11) Kepribadian ayah/ibu

12) Kepribadian orangtua berpenharuh pada tumbuh kembang anak,


mereka cenderung meniru apa yang diperbuat oleh orangtuanya.
13) Adat istiadat dan norma
14) Agama
15) Pengajaran pada anak hendaknya ditanamkan sedini mungkin
sehingga anak lebih mudah dituntun.
5.

Pola Pertumbuhan dan Perkembangan

a. Directional Trends, meliputi :


1) Chepalocaudal atau Head To Toe Directional ( dari arah kepala ke
kaki ). Misalnya

: mengangkat kepala dahulu kemudian

mengangkat dada dan menggerakkan ekstremitas bagian bawah.


2) Proximadistal atau Near To Far Direction
Menggerakkan anggota gerak yang paling dekat dengan pusat dan
pada anggota gerak yang lebih jauh dari pusat. Misalnya bahu dulu
baru jari-jari.
3) Mass To Specific atau Sample To Complet
Yaitu menggerakkan daerah yang lebih sederhana dahulu baru
kemudian daerah yang lebih komplet. Misal : mengangkat bahu dulu
kemudian jari-jari yang lebih sulit, atau melambaikan tangan baru
bisa menggerakkan jarinya.
b. Masa sensitif
1) Masa krtis yaitu masa yang apabila tidak dirangsang/berkembang
maka hal ini tidak akan digantikan oleh masa berikutnya.
2) Masa

sensitife

yaitu

mengarah

pada

perkembangan

dan

mikroorganisme.
3) Masa optimal yaitu masa diberikan rangsangan secara optimal maka
akan mencapai puncaknya. Misal : anak usia 3 tahun dirangsang
dengan bacaan-bacaan/gizi yang ditingkatkan maka anak dapat
mencapai perkembangan yang optimal.
6. Tahap-tahap Penilaian Perkembangan Anak
a.

Anamnesa

b. Skrinning gangguan perkembangan anak

c.

Evaluasi lingkungan anak

d. Evaluasi penglihatan dan pendengaran anak


e.

Evaluasi bicara dan bahasa anak

f.

Pemeriksaan fisik

g. Pemeriksaan neurologi
h. Evaluasi penyakit metabolik
i.

Integrasi dari hasil temuan

7. Anamnesa Tumbuh Kembang Pada Anak


Meliputi

a. Anamnesa faktor prenatal dan perinatal


Anamnesa harus menyangkut semua faktor resiko untuk
terjadinya

gangguan perkenbangan mental anak termasuk

faktor resiko untuk terjadinya tuli, buta, serebral palsi. Penyakit


keturunan yang diderita oleh keluarga
b. Kelahiran Premature
Bayi kecil sesuai masa kehamilan, pertumbuhan intra uterin
yang tidak sempat dilaluinya tidak boleh diperhitungkan. Jadi
tidak boleh di bandingkan pada anak dengan umur yang sama
dengan bayi BB yang normal serta usia kehamilan yang aterm
Pada bayi kecil sesuai masa kehamilan, keterlambatan mungkin
disebabkan karena insufisiensi plasenta
c. Faktor Lingkungan
Faktor internal, seperti BB yang erat sekali hubungan dengan
kemampuan motorik
Faktor Eksternal, kesempatan dan stimulus yang diberikan oleh
orang tua dan pola asuh dari orang tua
d. Penyakit yang memepengaruhi Tumbang
Seperti penyakit yang diderita ibu sebelum kehamilan (
TORCH, cacar air, hepatitis, PMS, dll ) dapat menyebabkan
cacat tubuh atau organ ( cacat jantung, tuli, buta ) dan retardasi
mental.
e. Kecepatan Perkembangan Anak

Dengan mengkaji bagaimana kecepatan perkembangan anak


maka tingkat perkembangan anak tersebut dapat diprediksikan.
Faktor yang mempengaruhinya bisa karena penyakit.
f. Pola Perkembangan Anak dalam Keluarga
Apakah dalam keluarga ada pola perkembangannya ada yang
mengalami keterlambatan.
8. Perkembanagn Anak Berdasarkan Pada Usia
Berdasarkan skala Yaumil Mimi ( Perkembangan Mental, Gerakangerakan Kasar dan halus, Emosi , Sosial, Perilaku, dan Bicara )
a. Lahir sampai usia 3 bulan
1) Belajar mengangkat kepala
2) Belajar mengikuti objek dengan matanya
3) Melihat ke muka orang dengan tersenyum
4) Bereaksi terhadap suara dan bunyi
5) Mengenal

ibunya,

dengan

penglihatan,

penciuman,

pendengaran dengan kontak


6) Menahan barang yang dipegangnya
7) Mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh
b. 3 bulan 6 bulan
1) Mengangkat kepala 90 dan mengangkat dada dengan
bertopang tangan
2) Mulai meraih benda-benda yang ada di dalam atau di luar
jangkauannya
3) Menaruh benda-benda di mulutnya
4) Berusaha memperluas lapang pandang
5) Tertawa dan menjerit karena gembira bila di ajak bermain
6) Mulai berusaha mencari benda-benda yang hilang
c. 6 bulan 9 bulan
1) Dapat duduk tanpa dibantu
2) Dapat tengkurap dan berbalik sendiri
3) Dapat

merangkak

seseorang

meraih

benda

atau

mendekayti

4) Memindahkan benda dari satu tangan ke tangan lain


5) Memegang benda kecil dengan ibu jari dan jari telunjuk
6) Bergembira dengan melempar benda-benda
7) Mengeluarkan kata-kata tanpa arti
8) Mengenal wajah anggota keluarga dan takut pada orang
lain
9) Mulai berpartisipasi dalam permainan tepuk tangan

dan

sembunyi-sembunyian
d. 9 bulan 12 bulan
1) Dapat berdiri sendiri tanapa dibantu
2) Dapat berjalan dengan dituntun
3) Menirukan suara
4) Mengulang bunyi yang didengarnya
5) Belajar menyatakan satu / dua patah kata
6) Mengerti perintah sederhana dan larangan
7) Memperlihatkan minat yang besar dalam mengeksplorasi
sekitarnya, ingin menyentuh apa

saja

dan

memasukkan benda-benda ke dalam

mulutnya

8) Berpartisipasi dalam permainan


e. 12 bulan 18 bulan
1) Berjalan dan mengeksplorasi rumah dan sekeliling rumah
2) Menyusun dua s.d tiga kotak
3) Dapat mengatakan 5 10 kata
4) Memperlihatkan rasa cemburu dan rasa bersaing
f. 18 bulan 24 bulan
1) Naik turun tangga
2) Menyusun enam kotak
3) Menunjuk mata dan hidungnya
4) Menyusun dua kata
5) Belajar makan sendiri
6) Menggambar garis di atas kertas dan pasir
7) Mulai belajar mengontrol BAB dan BAK

8) Menaruh minat kepada anak lain atau bermain0main


dengan mereka
g. 2 tahun 3 tahun
1)

Belaj
ar meloncat, memanjat, melompat dengan satu

2)

kaki
Mem

buat jembatan dengan tiga kotak


3)

Ma
mpu menyusun kalimat

4)

Men
ggambar lingkaran

5)

Berm
ain bersama anak lain dan menyadari adanya lingkungan
lain di luar keluarga

h. 3 tahun 4 tahun
1)

Berjalan-jalan

sendiri

mengunjungi

tetangganya
2)

Berjalan pada jari kaki

3)

Mulai berpakaian dan memnbuka pakaian


sendiri

4)

Menggambar garis silang

5)

Menggambar orang hanya kepala dan


badan

6)

Mengenal dua atau tiga warna

7)

Bicara dengan baik

8)

Menyebut namanya, jenis kelamin dan


umurnya

9)

Banyak bertanya

i. 4 tahun 5 tahun
1) Melompat dan menari
2) Menggambar orang terdiri dari tiga bagian yakni kepala,
lengan dan badan

3) Menggambar segitiga dan kotak


4) Pandai bicara
5) Dapat menghitung jari-jarinya
6) Dapat menyebut hari-hari dalam satu minggu
7) Mendengar dan mengulang hal-hal penting dan cerita
8) Minat kepada kata baru dan artinya
9) Mengenal empat warna
10) Memperkirakan bentuk dan besarnya benda
( Bag Psikologi Anak UI & UKK Pediatri Sosial IDAI )
Pendidikan dan stimulasi yang perlu diberikan untuk mendukung
perkembangan anak, antara lain :
a. Akademik sederhana, seperti pengenalan uang, bentuk, warna,
persiapan berhitung
b. Pendidikan alam sekitar, sosialisasi, mengenal lingkungan
masyarakat
c. Bermain

bebas

untuk

mengembangkan

fantasi

dan

memperkaya pengalaman
d. Menyanyi , menggambar
e. Bahasa, misalnya bercakap-cakap, membaca gambar, bercerita,
mengucapkan syair sederhana
f. Melatih daya ingat dengan bermain jualan, menyampaikan
berita
g. Membuat permainan dari kertas
h. Mengenal tugas dan larangan-larangan
i. Aktifitas sehari-hari ( makan, minum sendiri, kontrol Bak 7
BAB )
j. Pemberian pujian ( reward )
9. Penilaian Tumbuh Kembang Anak
PERTUMBUHAN
a. Tergantung Umur
1) BB terhadap umur
2) TB terhadap umur

3) LK terhadap umur
4) LLA terhadap umur
b. Tidak Tergantung Umur
1)

BB terhadap TB, LLA terhadap TB, dll.

2)

Gejala / Tanda Pemeriksaan Fisik


a).

Keseluruhan fisik

b).

Jaringan otot

c).

Jaringan lemak

d).

Rambut

e).

Gigi geligi

f).

Gejala / tanda pemeriksaan Lab / Radiologi

PERKEMBANGAN
a. Test Intelegensi Stanford binet
b. Skala Intelegensi Wechsler untuk anak pra sekolah & sekolah
c. Skala Perkemnbangan Menurut Gesell
d. Skala Bayley
e. Test Skrinning Perkembangan Menurut Denver ( DDST )
f. Diagnostik perkembangan fungsi Muncen tahun pertama
g. Test bentuk geometric
h. Test motor visual Bender Gestalt
i. Test menggambar orang
j. Test perkembangan adaptasi sosial
10. Tujuan Penilaian Tumbuh Kembang
a. Mengetahui kelainan perkembangan anak dan hal-hal lain yang
merupakan kelainan perkembangan tersebut
b. Mengetahui berbagai masalah perkembangan yang memerlukan
pengobatan / konseling genetis
c. Mengetahui kapan anak perlu dirujuk ke tempat / pusat yang
lebih tinggi
(Sutjiningsih, 1994)
B. KUISIONER PRA SKRINING PERKEMBANGAN

Kuisioner pra skrining perkembangan ( KPSP ) adalah suatu daftar


pertanyaan yang ditujukan kepada orangtua dan digunakan sebagai alat
untuk melakukan skrining pendahuluan perkembangan ank usia 3 bulan
sampai dengan 6 tahun.
1. Kegunaan KPSP
KPSP dapat digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya hambatan
perkembangan anak. Namun hasil positif tidak selalu berarti bahwa
perkembangan anak tersebut normal, tetapi hal ini menunjukkan anak
tersebut memerlukan pemeriksaan lebih lanjut.
2. Cara penggunaan KPSP
Petugas kesehatan dilapangan membaca KPSP terlebih dahulu dan
kemudian memberi kesempatan kepada orangtua untuk menjawab
kelompok pertanyaan yang sesuai dengan usia anak. Hasil dicatat di
dalam kartu Data Tumbuh Kembang.
3. Cara menhitung usia anak
Usia anak ditetapkan menurut tahun dan bulan. Satu tahun sama dengan
12 bulan, satu bulan sama dengan 30 hari. Kelebihan 16 hari dibulatkan
menjadi 1 bulan.
4. Cara memilih pertanyaan KPSP
Pertanyaan ditujukan kepada orangtua dan dipilih kelompok pertanyaan
yang sesuai dengan usia anak.
5. Cara memilih KPSP
a. Teliti kembali apakah semua pertanyaan telah dijawab
b. Hitung jawaban Ya
c. Apabila jumlah jawaban Ya 9 atau 10 berarti anak yang
diperiksa normal ( N )
d. Apabila jumlah jawaban Ya kurang dari 9 maka perlu diteliti
kembali mengenai :

Cara menghitung usia anak

Cara memilih pertanyaan KPSP, apakah sesuai dengan usia anak

Apakah jawaban orangtua/ pengasuh sesuai denagn usia yang


dimaksudkan

e. Apabila jumlah jawaban Ya kurang dari 7 atau 8 untuk


dilakukan pemeriksaan ulang 1 minggu kemudian ( U ). Apabila
hasilnya tetap maka anak tersebut perlu pemeriksaan lebih lanjut/
dirujuk ( TN ).
f. Apabila jumlah jawaban Ya sama dengan 6 atau kurang, maka
anak tersebut memerlukan pemeriksaan lebih lanjut atau dirujuk
( TN ).
6. Cara melakukan pemeriksaan ulang dengan KPSP
Pemeriksaan ulang dengan menggunakan KPSP dilaksanakan pada 3
keadaan di bawah ini :
a. Hasil KPSP negatif atau jumlah jawaban Ya sama dengan 9 atau
lebih , pemeriksaan ulang dapat dilakukan :
Tiap 3 bulan untuk usia dibawah 12 bulan
Tiap 6 bulan untuk usia 12-72 bulan
Walaupun demikian pemeriksaan lebih sering akan lebih akurat.
b. Hasil KPSP dengan jawaban Ya sama dengan 7 atau 8,
pemeriksaan ulang dilakukan 1 minggu kemudian setelah
pemeriksaan pertama.
c. Hasil KPSP dengan jawaban Ya kurang dari 7 atau pemeriksaan
ulang tetap 7-8, anak perlu dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan
yang lebih lengkap.
7. Cara mencatat hasil KPSP
Hasil KPSP dicatat dalam kartu Data Tumbuh Kembang Anak. Tulislah
jawaban Ya atau Tidak pada kotak yang disediakan untuk tiap
pertanyaan menurut golongan usia anak . Kemudian hitunglah jawaban
Ya .

Apabila penilaian KPSP sama dengan 9 atau 10 jawaban Ya


berarti perkembangan anak baik.

Apabila penilaian KPSP sama dengan 7 atau 9, berarti meragukan


dan anak perlu diperiksa ulang 1 minggu kemudian.

Apabila penilaian KPSP sama dengan kurang dari 7, berarti positif


anak perlu dirujuk ( TN )

(Depkes RI, 1995)

KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Alloh SWT, karena atas rahmat dan hidayah Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan asuhan yang berjudul Penilaian
perkembangan pada Bayi S usia 12 bulan dengan KPSP di Puskesmas
Kedungkandang Malang tanggal 18 April 2007.
Asuhan Kebidanan ini disusun dalam rangka memenuhi tugas praktek
kebidanan di Puskesmas Karang Ploso Malang pada tanggal 16-28 April 2007.
Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada :
1. Ibu Marjati Hamid, S. ST. selaku Ketua Prodi Kebidanan Malang
2. Kepala Puskesmas Kedungkandang Malang, Dr. Ratna, atas
kesempatan praktek di Puskesmas Kedungkandang Malang
3. Ibu Didien Ika S, S.ST, Bapak budi Suharno, S.Kp. selaku
pembimbing institusi
4. Ibu Luluk Ernawati, Amd. Keb., Ibu Sulistyawati selaku pembimbing
klinik
5. Serta semua fihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu yang
telah banayk membantu penyusunan asuhan ini
Penulis berusaha semaksimal mungkin dalam penyusunan asuhan
kebidanan ini namun penulis juga menyadari bahwa asuhan ini masih jauh dari
sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi pembuatan asuhan selanjutnya.
Semoga Asuhan ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi
pembaca pada umumnya.

Malang, April 2007


Penulis

DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI. 1995. Pedoman Deteksi Dini Tumbuh Kembang Balita.
Jakarta : Depkes RI
Pengurus Pusat IDAI. 2001. Buku Imunisasi di Indonesia. Jakarta :
Satgas Imunisasi IDAI
Soetjiningsih. 1994. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta : EGC
Suryanah. 1996. Keperawatan Anak Untuk Siswa SPK. Jakarta : EGC

BAB III
TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
Tanggal 18 April 2007 pukul 08.45 WIB
1. Data Subjektif
a. Biodata
Bayi
Nama bayi

: Bayi S

Umur

: 11,5 bulan

Jenis kelamin

: perempuan

Anak ke

:2

Tanggal lahir

: 30 April 2006

Orangtua
Nama ibu
Umur

: Ny D
: 27 tahun

Nama ayah

: Tn A

Umur

: 29 tahun

Agama

: Islam

Agama

: Islam

Pendidikan

: SLTA

Pendidikan

: SLTA

Pekerjaan

:-

Pekerjaan

: pedagang

Alamat

: Kedungkandang

b. Alasan Datang
Klien datang ke Puskesmas dengan keluhan gatal-gatal dan diantar
ibunya
c. Riwayat Kesehatan Sekarang
Ibu mengatakan saat ini anak dalam keadaan sehat, tidak sedang sakit
batuk, pilek, panas, diare, hanya gatal-gatal pada tangan

d. Riwayat Kesehatan Dahulu


Ibu mengatakan anaknya pernah sakit batuk pilek dan sembuh setelah
di bawa ke puskesmas. Anak tidak pernah menderita sakit berat seperti
panas tinggi dan tidak pernah dirawat di rumah sakit.
e. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit
batuk menahun, penyakit kuning / hepatitis, asma, demam berdarah,
malaria, AIDS
Genogram
55 th

20
th

25
th

Keterangan

50 th

40
th
29 th

27
th

3 th

12
bl

25
th

45
th
20 th

18
th

:
: Laki-laki
: Perempuan
: Anak yang dilakukan Pemeriksaan KPSP
: Satu Rumah

f. Riwayat Prenatal
Selama hamil ibu mengatakan tidak pernah ada keluhan apapun. Ibu
memeriksakan kehamilannya di bidan, sudah mendapatkan imunisasi
TT 2x, tablet tambah darah dan calc. Ibu mengatakan meminum habis
90 tablet besi yang diberikan bidan
g. Riwayat natal

Ibu mengatakan melahirkan di Puskesmas, dengan kehamilan genap


sembilan bulan pada tanggal 30 April 2006. Persalinannya normal,
tidak ada gangguan, jenis kelamin perempuan. Berat badan lahir 2750
gram, panjang badan 48 cm.
h. Riwayat Postnatal
Ibu dan bayi dalam keadaan sehat. Ibu mengatakan tidak ada keluhan,
tidak mengalami perdarahan yang banyak dan tidak demam. ASI keluar
pada hari kedua dengan lancar dan langsung diberikan kepada bayi. Ibu
klien mengatakan isapan bayi kuat sehingga berta badan bayi cepat
naik.
i. Riwayat Imunisasi
BCG
DPT
Campak
Polio
Hepatitis B

j. Data Pemberian Makanan Tambahan


Anak diberi susu formula mulai bayi tapi tetap diberi ASI karena ASI
ibu kurang. Pada usia 6 bulan anak diberi bubur susu. Pada usia 9
bulan anak diberi makanan lunak sampai sekarang.
k. Riwayat Tumbuh Kembang
Pada usia 3 bulan : anak sudah mulai mengoceh, dapat mengangkat
kepala.
Pada usia 7 bulan : anak tengkurap dan berbalik sendiri, serta duduk
Pada usia 11 bulan : anak belajat berjalan dan berdiri sendiri tanpa
dibantu
l. Riwayat Psikososial
Ibu mengatakan anak adalah anak kedua. Di rumah anak di asuh oleh
ibunya sendiri kadang dibantu oleh nenek ( ibu dari ibunya anak ). Ibu
sangat senang dengan kehadiran si kecil. Jika anak sakit biasanya
diperiksakan di Puskesmas.

2.

Data Objektif
a. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum

: baik

Kesadaran

: composmentis

Nadi

: 90x / menit

Pernafasan

: 24x / menit

BB

: 10 kg

b. Pemeriksaan Fisik
Kepala

: Bentuk normal, kulit kepala dan rambut bersih, rambut


hitam, ubun-ubun belum menutup

Muka

: Tidak pucat, tidak kuning.

Mata

: Simetris, konjunctiva tidak pucat ( merah ), sklera tidak


kuning ( putih )

Hidung

: Bersih, simetris, tidak ada sekret, tidak ada pernapasan


cuping hidung

Mulut

: Bibir tidak kering, tidak sianosis, tidak ada labio palato


scysis, tidak ada moniliasis

Leher

: Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid/ vena jugularis

Dada

: Bentuk normal, simetris, tidak ada retraksi dada, tidak


ada ronchi/ wheezing

Abdomen

: Tidak buncit

Ekstrimitas

: Tidak oedem, pergerakan normal dan aktif untuk


ekstrimitas atas dan bawah

Integument

: pada lengan kanan atas terdapat bintik-bintik merah

B. Penilaian Perkembangan Dengan KPSP


1. Menetapkan Umur
Tanggal Periksa

: 18 April 2007

Tanggal Lahir

: 30 April 2006

Jadi umur anak 11 bulan 18 hari 12 bulan


2. Mencari pertanyaan sesuai usia anak dalam KPSP
Daftar Pertanyaan KPSP Sesuai Usia 12 Bulan dan Jawaban KPSP

PERTANYAAN
JAWABAN
1. Jika anda bersembunyi di belakang sesuatu / di pojok,
Ya
kemudian muncul dan menghilang secara berulang-ulang di
hadapan anak, apakah anak akan mencari anda atau
mengharapkan anda muncul kembali?
2. Letakkan pensil di telapak tangan bayi. Coba ambil

Ya

pensil tersebut dengan perlahan-lahan. Sulitkah anda


mendapatkan pensil itu kembali ?
3. Apakah anka dapat berdiri selama 30 detik atau lebih

Ya

dengan berpegangan pada kursi/meja ?


4. Apakah anak dapat mengatakan 2 suku kata yang sama,

Ya

misalnya : ma-ma,da-da, atau pa-pa. Jawab YA bila ia


mengeluarkan salah satu suara tadi
5. Apakah anak dapat mengangkat badannya ke posisi

Ya

berdiri tanpa bantuan anda ?


6. apakah anak dapat membedakan anda dengan orang yang

Ya

belum kenal ? Ia akan menunjukkan sikap malu-malu atau


ragu-ragu pada saat permulaan bertemu dengan orang yang
belum dikenalnya.
7. Apakah anak dapat mengambil

Ya

benda kecil seperti kacang atau


kismis, dengan meremas diantara
ibu jarinya seperti pada gambar ?
8. Apakah anak dapat duduk sendiri tanpa bantuan ?
9. Sebut 2-3 kata yang dapat ditiru oleh anak (tidak perlu

Ya
Ya

kata-kata yang lengkap). Apakah ia mencoba meniru


menyebutkan kata-kata tadi ?
10. Tanpa bantuan, apakah anak dapat mempertemukan dua

Tidak

kubus kecil yang ia pegang ? Kerincingan bertangkai dan


tutup panci tidak ikut dinilai
3. Kesimpulan Hasil Penilaian KPSP
Dari hasil penilaian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa anak
dalam keadaan sehat dan perkembangan bayi dalam katergori normal.
Telah didapatkan jawaban Ya sebanyak 9 dari 10 pertanyaan yang
diajukan, ini berarti hasil dari penilaian perkembangan dengan
menggunakan KPSP adalah anak Normal ( N )

C. Intervensi
1. Lakukan penimbangan berat badan
2. Lakukan pemeriksaan pada gatal (oleh bidan)
3. Jelaskan pada ibu manfaat penilaian perkembangan menggunakan
KPSP
4. lakukan pemeriksaan bayi dengan KPSP
5. Jelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan anak dengan
menggunakan KPSP
6. Beritahu ibu untuk tetap memberikan stimulus atau rangsangan
dengan perhatian dan kegiatan yang dapat mengembangnkan
kemampuan dasarnya
7. Beritahu ibu tentang tugas perkembangan selanjutnya dan kegiatan
yang dapat merangsang sebagai bentuk latihan
8. Beritahu ibu untuk segera membawa anak ke bidan, Puskesmas
Atau tenaga kesehatan terdekat bila anak mengalami diare, susah
BAB selama 3 hari berturut-turut, demam, kejang dan rewel
9. Beritahu ibu untuk segera membawa anaknya ke petugas kesehatan
jika mengalami keterlambatan pada petumbuhan dan perkembangan
pada anaknya
D. Implementasi
1. Melakukan penimbanagn berta badan yaitu 10 kg.
dikonsultasikan dan dilakukan penanganan yang tepat
2. Melakukan pemeriksaan pada gatalnya karena alergi dan mendapat
terapi : Dexametason (III) 3x1/3, CTM (III) 3x1/3, salep tetracyclin.
3. Menjelaskan pada ibu manfaat penilaian perkembangan menggunakan
KPSP yaitu untuk mengetahui ada atau tidak hambatan perkembangan.
Penilaian ini sangat penting karena apabila ada keterlambatan dapat
segera
4. Melakukan pemeriksaan KPSP
5. Menjelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan anak dengan
menggunakan KPSP sehingga ibu lebih mengerti akan kondisi bayinya

yakni dalam keadaan normal. Dari hasil pemeriksaan didapatkan hasil


dari 10 pertanyaan, semua jawaban Ya yang berarti perkembangan
bayi ibu normal
6. Memberitahu ibu untuk tetap memberikan stimulus atau rangsangan
dengan perhatian dan kegiatan yang dapat mengembangkan
kemampuan dasar bayi terutama pada pertanyaan yang tadi dijawab
TIDAK
7.

Memberitahukan pada ibu tentang tugas perkembangan anak


selanjutnya misalnya berjalan dan mengeksplorasi rumah dan sekeliling
rumah, menyusun dua - tiga kotak, dapat mengatakan 5 10 kata,
memperlihatkan rasa cemburu dan rasa bersaing

8. Memberitahu ibu untuk segera mmbawa anak ke bidan, Puskesmas atau


tenaga kesehatan terdekat bila anak mengalami diare, susah BAB
selama 3 hari berturut-turut, demam, kejang dan rewel
9. memberitahu ibu untuk kontrol 3bulan lagi untuk mengetahui
perkembangan anak selanjutnya.
E. Evaluasi
Pada tanggal 18 April 2007, pukul 08.50 WIB
S

: ibu mengatakan akan berusaha melakukan apa yang telah


disampaikan oleh petugas kesehatan dan akan rutin
menimbangkan bayinya teratur

: Ibu mengangguk tanda mengerti saat diberikan penjelasan

: Pertumbuhan dan perkembangan anak normal

: - Ingatkan ibu untuk tetap memberikan rangsangan kepada


bayinya dan memberikan perhatian yang cukup untuk
bayinya
-

Ingatkan ibu untuk pemberian makanan bergizi, dengan


menu seimbang

Ingatkan ibu untuk periksakan anaknya jika mengalami


keterlambatan pada petumbuhan dan perkembangan

LEMBAR PENGESAHAN
JUDUL
PENILAIAN PERKEMBANGAN
PADA BAYI S UMUR 12 BULAN DENGAN KPSP
DI PUSKESMAS KEDUNGKANDANG MALANG
18 APRIL 2007

Mahasiswa

Ika Aprianis Sholihah


NIM. 0402100023

Mengetahui,
Pembimbing Institusi,

Pembimbing Klinik,

Budi Suharno, S. Kp.

Sulistyawati, Amd. Keb.

NIP.

NIP.

PENILAIAN PERKEMBANGAN
PADA BAYI S UMUR 12 BULAN DENGAN KPSP
DI PUSKESMAS KEDUNGKANDANG MALANG
18 APRIL 2007

Disusun Oleh :
Ika Aprianis Sholihah
NIM. 0402100023

DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MALANG
JURUSAN KEBIDANAN PRODI KEBIDANAN MALANG

2007

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Tumbuh kembang mencakup dua peristiwa yang sifatnya berbeda tetapi
saling berkaitan dan sulit untuk dipisahkan, suatu kesatuan dan saling
berkesinambungan. Pertumbuhan mempunyai dampak trhadap aspek fisik
sedangkan perkembangan berkaitan dengan pematangan fungsi dari organ atau
tubuh. Untuk tercapainya tumbuh kembang yang optimal tergantung dari
potensi genetic yang ada dan lingkungan yang menyertainya. Dan diperlukan
suatu penilaian tumbuh kembang.
Tujuan dari penilaian tumbuh kembang ini adalah untuk mempelajari
berbagai hal yang berhubungan dengan proses tumbuh kembang dan
mengoptimalisasikan tumbuh kembang anak baik fisik, mental dan sosial juga.
Selain itu penilaian tumbuh kembang juga ditujukan untuk menegakkan
diagnosa dini terhadap kelainan tumbuh kembang, sehingga dapat dilakukan
dengan segera penanganan yang tepat. Dengan penilaian tumbuh kembang
dapat kita ketahui penyebab dan cara mencegah terjadinya keterlambatan
tumbuh kembang.
Salah

satu

dari

bentuk

penilaian

perkembangan

adalah

dengan

menggunakan Kuesioner Pra skrinning Perkembangan ( KPSP ). KPSP adalah


suatu daftar pertanyaan singkat yang ditujukan pada orang tua dan ipergunakan
sebagai alat untuk melakukan skrinning pendahuluan perkembangan anak usia
3 bulan sampai 6 tahun. Dengan KPSP dapat kita lihat secara garis besar,
bagaimana tumbuh kembang anak, apakah ada keterlambatan pada tugas-tugas
perkembangannya, apakah anak dalambagaimana tumbuh kembang anak,
apakah ada keterlambatan pada tugas-tugas perkembangannya, apakah anak
dalam keadaan perkembangan yang normal atau tidak. Karena itu penulis
tertarik untuk melakukan penilaian terhadap tumbuh kembang anak di
Puskesmas Kedungkandang Malang dengan KPSP, dan disini penulis
mengambil kasus bayi S Umur 12 Bulan dengan Pemeriksaan KPSP di
Puskesmas Kedungkandang Malang pada tanggal 18 April 2007.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah melaksanakan praktek penilaian perkembangan anak denga
menggunakan metode KPSP di Puskesmas Kedungkandang diharapkan
mahasiswa mampu :
a. Mengetahui tentang konsep dan proses tumbuh kembang anak
b. Membuat laporan tentang asuhan anak dengan penilaian KPSP
secara komprehensif
2. Tujuan Khusus
Setelah

mengadaka

penilaian

perkembangan

anak

dengan

menggunakan KPSP, diharapkan mahasiswa mampu :


a. Menjelaskan konsep dan proses tumbuh kembang
b. Melakukan pengkajian data dalam hubungannya untuk deteksi dini
tumbuh kembang anak
c. Menentukan hasil penilaian dari KPSP
d. Menyimpulkan penilaian hasil KPSP
e. Membuat intervensi yang sesuai
f. Melaksanakan tindakan sesuai intervensi
g. Mengevaluasi hasil tindakan
C. METODE PENULISAN
1. Observasi
Melakukan pengamatan langsung kepada anak dan melakukan
pemeriksaan fisik.
3) Anamnesa
Mengadakan tanya jawab langsung kepada ibu dari anak atau bayi guna
mengetahui data-data tentang anak, mengetahui hasil dari penilaian
karena sebagian besar KPSP adalah berupa bentuk pertanyaan kepada
orang tua anak, mengetahui keluhan-keluhan yang dirasakan ibu
tentang anaknya sehingga dapat memeberikan intervensi yang tepat dan
benar sesuai dengan diagnosa dan masalahnya.

4) Praktek
Melakukan penilaian langsung pada anak dengan menggunakan KPSP
5) Study Pustaka
Membaca sumber buku yang dapat mendukung terlaksananya asuhan
dan dapat membandingkan antara teori dan praktek.
D. SISTEMATIKA PENULISAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Metode Penulisan
D. Sistematika Penulisan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Konsep Tumbuh Kembang dan KPSP
BAB III TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
B. Hasil Penilaian KPSP
C. Kesimpulan Penilaian
D. Intervensi
E. Implementasi
F. Evaluasi
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

BAB IV
PEMBAHASAN
Setelah melakukan asuhan yang komprehensif pada bayi S Umur 12
bulan dengan penilaian perkembangan KPSP, didapatkan hasil bahwa
berdasarkan pengkajian data didapatkan perkembangan bayi S adalah
normal, dari 10 pertanyan yang ditanyakan kepada ibu dan dicoba pada anak di
dapatkan 9 pertanyaan dengan jawaban ya.
Setelah dikaji penulis tidak menemukan adanya kesenjangan antara
teori dan praktek. Menurut teori tugas-tugas perkembangan anak umur 9 12
bulan dalam hal ini Bayi S termasuk di dalamnya, dapat dilakukan oleh
Bayi S . Pola pertumbuhan dan perkembangannya pun bertahap dan
mengikuti prinsip-prinsip pola pertumbuhan dan perkembangan seperti
Cephalocaudal ( Pola dari kepala sampai ke kaki yakni mengangkat kepala
dahulu kemudian dada dan ekstrimitas bawah, Proximodistal yakni
menggerakkan anggota gerak yang lebih jauh dari pusat, Pola sequental trends
dimana tumbuh kembang melalui tahap-tahap ini dan setiap tahap dipengaruhi
oleh tahap sebelumnya seperti tengkurap duduk merangkak berdiri
jalan.
Pola asuh pertumbuhan dan perkembangan yang sangat berperan
adalah orang tua, karena pola asuh yang paling banyak diberikan adalah dari
orang tua. Namun karena ke dua orang tua bayi ini bekerja, asuhan sedikit
banyak diberikan oleh ibu dan nenek dari bayi.
Untuk pemenuhan gizi terdapat kesenjangan dimana anak telah
diberikan makanan tambahan sebelum berusia 6 bulan ke atas. Hal ini
dikarenakan karena ibu dari anak ASInya keluarnya sedikit sehinga tidak bisa
memberikan ASI yang optimal, selain itu pada usia 6 bulan anak sudah diberi
makanan bubur susu lunak. Sejak usia 9 bulan anak diberi makanan lunak
sampai sekarang.
Mengenai keluhan yang diderita bayi S berupa gatal-gatal pada
tangan ini diarenakan alergi, akan tetapi sudah diberikan terpi obat oleh bidan.

BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Setelah melakukan

pengkajian data

dan melakukan

penilaian

perkembanagn bayi S dengan KPSP dapat diketahui bahwa pertumbuhan


dan perkembangan anak normal, tetapi perlu didukung oleh pemenuhan gizi
yang cukup dan stimulus yang intens untuk memacu tumbuh kembangnya,
terutama dari orang tua si bayi.
B. SARAN
Agar tumbuh kembang anak berjalan normal sesuia dengan usia, yang
perlu diperhatikan adalah selain pola asuh juga nutrisi dan tingkat pengetahuan
orang tua terhadap pencegahan dan perawatan terhadap penyakit.
Bagi petugas yang akan melakukan penilaian perkembangan yang perlu
diperhatikan adalah analisa yang lengkap tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi, selain itu penting juga untuk menginformasikan kepada ibu
atau orang tua dari anak untuk tugas perkembangan anak selanjutnya agar
orang tua daapt memeberikan stimulus yang tepat, sehingga tumbuh kembang
anak

dapat

berjalan

perkembangannya.

normal

sesuai

dengan

usia

dan

tugas-tugas

Anda mungkin juga menyukai