Anda di halaman 1dari 27

ASUHAN KEBIDANAN PADA BY D USIA 11 BULAN DENGAN

IMUNISASI CAMPAK DI PUSKESMAS PANDANWANGI


14 Desember 2010
Asuhan Kebidanan Ini Disusun untuk Memenuhi Tugas
Praktek Klinik Kebidanan II Semester V

Disusun Oleh :
Aulia Yuniarti S
B0B008449

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KENDEDES MALANG


PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
TAHUN AJARAN 2010

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan YME yang telah memberikan rahmat dan
karunia - Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Asuhan
Kebidanan pada By D usia 11 bulan dengan imunisasi campak di Puskesmas
Pandanwangi.
Kami menyadari bahwa penyusunan tugas ini tidak dapat tersusun dengan
baik tanpa bantuan beberapa pihak. Oleh sebab itu ucapan terima kasih tidak lupa
kami sampaikan kepada :
1. dr. Mulyohadi Sungkono, SpOG (K) selaku pembina yayasan Kendedes
Malang.
2. drg. Suharwati selaku Ketua yayasan Kendedes Malang.
3. Sri Untari SPd, M. Kes selaku ketua STIKES Kendedes Malang.
4. Indah Mauludiyah, SST. MPH sebagai Ka. Prodi D III Kebidanan STIKES
Kendedes Malang.
5. Ruliani, Amd. Keb selaku pembimbing klinik Puskesmas Pandanwangi.
6. Chatarina Galuh, SST, M.Kes selaku pembimbing akademi Kebidanan
Kendedes Malang.
7. Para dosen dan staf karyawan akademi Kebidanan Kendedes Malang.
8. Orang tua dan semua pihak yang telah banyak membantu baik moril
maupun spiritual sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
9. Teman - teman sekalian yang turut membantu penulis dalam
terselesaikannya makalah Asuhan Kebidanan ini.
10. Para karyawan karyawati terutama para bidan yang ada di puskesmas
Pandanwangi.
Dalam penyusunan laporan ini penulis menyadari masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun penulis harapkan
demi memperoleh hasil laporan yang baik. Penulis juga berharap laporan ini dapat
bermanfaat.
Penulis

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Imunisasi adalah pemberian kekebalan tubuh terhadap penyakit
dengan memasukkan sesuatu ke dalam tubuh agar tubuh tahan terhadap
penyakit yang sedang mewabah atau berbahaya bagi seseorang(sarwono,
2004).
Anak-anak adalah usia yang paling rentang karena dengan mudah
dapat terjangkit suatu penyakit, karena itu perlu diberikan perlingdungan
sejak dini. Salah satunya adalah dengan diberikan imunisasi agar anak
tersebut dapat terhindar dari suatu penyakit seperti Polio, Hepatitis,
Campak, TBC dan lain-lain.
Lebih dari 1,5 juta anak meninggal setiap tahun karena penyakit
yang sebenarnya sudah ada vaksinnya. Penyebabnya antara lain karena
orang tua lalai terhadap kewajibannya membawa anak ke dokter atau
petugas kesehatan untuk memberi imunisasi pada anaknya.
Dengan di buat asuhan kebidanan pada Bayi dengan imunisasi
DPT Combo I ini merupakan salah satu upaya dalam pemberian imunisasi
pada bayi, karena dengan adanya asuhan kebidanan ini diharapkan
mandapatkan imunisasi yang tepat dan sesuai waktunya.

1.2

Tujuan
1.2.1

Tujuan umum
Diharapkan setelah melaksanakan asuhan kebidanan pada By D
Usia 11 bulan dengan imunisasi campak diharapkan mahasiswa
mampu memahami dan melaksanakan asuhan kebidanan secara
komprehensif dan menyeluruh.

1.2.2

Tujuan khusus
-

Mahasiswa mampu melaksanakan pengkajian data pada klien

Mahasiswa mampu mengidentifikasi masalah / diagnosa serta


mengantisipasi masalah potensial pada bayi dengan imunisasi.

Mahasiswa mampu melakukan identifikasi kebutuhan segera

Mahasiswa mampu mengembangkan rencana asuhan kebidanan


pada masalah yang muncul

Mahasiswa mampu mengarahkan atau melaksanakan rencana


tersebut secara efisien dan aman

1.3

Mahasiswa mampu melaksanakan evaluasi rencana tindakan

Metode Penulisan
1. Wawancara

: Makalah asuhan kebidanan ini dibuat dengan


menanyakan langsung kepada ibu pasien yang
bersangkutan

2. Observasi

: Makalah asuhan kebidanan ini dibuat dengan

Observasi langsung pada pasien.


3. Studi Pustaka

: Makalah asuhan kebidanan ini dibuat dengan


mempelajari teori dari buku-buku sumber untuk
memperlengkap kasus yang dialami.

4. Mempelajari kasus : Dengan melihat rekam medik klien terhadap


program pengobatan melalui catatan medik.
1.4

Sistematika Penulisan
BAB I

: PENDAHULUAN
Meliputi latar belakang, Tujuan, Metode penulisan dan
Sistematika penulisan

BAB II : TINJAUAN TEORI


Berisi tentang konsep imunisasi, konsep imunisasi DPT, konsep
imunisasi Polio, dan konsep manajemen kebidanan varney.
BAB III : TINJAUAN KASUS
Berisi tentang Pengkajian, Identifikasi masalah dan diagnosa,
Identifikasi masalah potensial, Identifikasi kebutuhan segera,
Intervensi, Implementasi, Evaluasi.
BAB IV : PEMBAHASAN
Membahasa ada tidaknya kesenjangan antara teori dan praktek
dilapangan.
BAB V : PENUTUP
Berisi tentang kesimpulan dan saran.
DAFTAR PUSTAKA

BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1
2.1.1

Konsep Imunisasi
Pengrtian Imunisasi
Imunisasi berasal dari kata imun yang berarti kebal dan resisten.
Imunisasi adalah suatu tindakan untuk memberikan kekebalan dengan cara
memasukkan vaksin ke dalam tubuh manusia. Vaksin adalah kuman atau
racun kuman yang di masukkan ke tubuh bayi atau anak yang di sebut
antigen. Bila ada antigen yang masuk ke dalam tubuh, maka tubuh akan
berusaha menolaknya dengan membuat zat anti body dan zat anti terhadap
kuman yang disebut anti toksin(A.H Markum 1997).
Imunisasi adalah suatu usaha memberikan kekebalan pada bayi dan
anak terhadap penyakit tertentu(Dep. Kes. RI, 1993 : 47).
Vaksin adalah kuman atau racun kuman yang dimasukkan kedalam
tubuh bayi atau anak yang disebut antigen(Dep. Kes RI, 1993 : 47).
Dalam tubuh antigen akan bereaksi dengan antibody akan sehingga
terjadi kekebaln. Bila ada antigen yang masuk ke dalam tubuh, maka
tubuh akan menolaknya denagn membuat zat antibody dan zat anti
terhadap kuman yang disebut antitoksin. Reaksi tubuh pertama kali
terhadap antigen berlangsung lamban dan lemah sehingga antibody yang
terbentuk hanya sedikit.

Untuk memperbanyak maka harus dilakukan

imunisasi.
2.1.2

Tujuan Imunisasi
Untuk mencegah terjadinya infeksi tertentu
b. Apabila terjadi penyakit maka tidak terlalu parah dan dapat mencegah
gejala yang dapat menimbulkan cacat/kematian.

2.1.3

Kekebalan yang Bekerja dalam Tubuh Bayi dan Anak


1. Kekebalan aktif
Adalah kekebalan yang dibuat sendiri oleh tubuh untuk menolak
terhadap suatu penyakit tertentu dimana prosesnya lambatnamun dapat
bertahan lama.

a. Kekebalan aktif alamiah

: dimana tubuh anak membuat

kekebalan sendiri setelah mengalami atau sembuh dari suatu


penyakit, misalnya anak yang telah menderita campak, setelah
sembuh tidak akan terserang campak lagi karena tubuhnya telah
membuat zat penolak terhadap vaksin tersebut (injeksi dan
subklinis)
b. kekebalan aktif buatan : suatu kekebalan yang dibuat tubuh setelah
mendapat vaksin (imunisasi), misalnya anak diberi vaksin BCG,
DPT dan Polio.
2.

Kekebalan pasif
Adalah kekebalan/ antibody yang berada dalam tubuh, anak
tidak membuat zat antibody sendiri tetapi diperoleh dari luar setelah
memperoleh zat penolak sehingga proses mendapatkan antibody
berlangsung cepat tetapi tidak bertahan lama.
a. Kekebalan pasif alamiah (kekebalan pasif bawaan): dari ibunya
sejak lahir sampai 5 bulan setelah lahir terhadap penyakit difteri,
morbilidan tetanus.
b. Kekebalan pasif buatan : diperoleh setelah bayi/ anak mendapatkan
suntikan zat antibody, misalnya anti tetanus serum.

2.1.4

Jenis Vaksin
1. Toksin atau racun yang dilemahkan
Misalnya: racun kuman seperti toxoid (TT), difteri toxoid dalam DPT
2. Kuman yang dimatikan
Bakteri pertusis dalam DPT
Virus polio jenis salk, dalam vaksin polio
3. Protein khusus kuman
Misanya vaksin hepatitis B

2.1.5

Hal yang Harus Diperhatikan Saat Pemberian vaksin


1. Bayi dan anak sehat
2. vaksin harus baik, disimpan dalam lemari es sesuai dengan suhu yang
telah direkomendasikan, belum lewat masa berlakunya.
3. mengetahui tekhnik pemberian imunisasi dengan tepat

4. Mengetahui jadwal imunisasi yang pernah diperoleh sebelumnya


sesuai umur dan jenis vaksin.
5. Meneliti jenis vaksin yang akan diberikan.
6. memperhatikan dosis yang akan diberikan
2.1.6

Reaksi pada Tubuh Bayi dan Anak Pasca Imunisasi


b. Reaksi lokal
Biasanya

terlihat

pada

tempat

penyuntikan

misalnya

terjadi

pembengkakan yang kadang-kadang disertai demam, agak sakit.


c. Reaksi umum
Dapat terjadi kejang-kejang atau shock.
2.1.7

Jadwal Pemberian Imunisasi


(PROGRAM PENGEMBANGAN IMUNISASI DEPKES)
1. Jadwal Pemberian Imunisasi wajib Pada bayi
Vaksin
BCG

Pemberian
1x

DPT
3x
Polio (OPV) 4x
Campak
Hepatitis B

1x
3x

Interval
Umur
Keterangan
4
minggu 0-11 bulan Minimal, tidak
(minimal)
ada
batasan
maksimal
4 minggu
2-11 bulan
(minimal)
0-11 bulan Lengkapi
sebelum umur 1
tahun.
1 dan 6 bulan dari 9-11 bulan suntikan pertama 0-11 bulan -

2. Jadwal Pemberian Imunisasi Wajib


Pada bayi yang dilahirkan di rumah sakit atau rumah bersalin
Umur
0 bulan
2 bulan
3 bulan
4 bulan
7 bulan
9 bulan

Vaksin
Hepatitis B-1, BCG, OPV-1
Hepatitis B-2, DPT-1, OPV-2
DPT-2, OPV-3
DPT-3, OPV-4
Hepatitis B-3 (dapat bersamaan dengan
campak umur 9 bulan)
Campak

3. Jadwal Pemberian Imunisasi Wajib

Bila bayi datang ke Posyandu/ Puskesmas


Umur
2 bulan
3 bulan
4 bulan
9 bulan

Vaksin
BCG, OPV-2, DPT-2
Hepatitis B-1, OPV-2, DPT-2
Hepatitis B-2, OPV-3, DPT-3
Hepatitis B-3, OPV-4, Campak

2.2 Konsep Imunisasi Campak


Diberikan untuk mendapat kekebalan terhadap penyakit campak secara
aktif. Vaksin campak di Indonesia dapat diperoleh dalam kemasan kering dan
dikombinasikan dengan vaksin gondong (mumps) dan rubella (campak
Jerman). Vaksin campak mengandung virus campak yang hidup dan telah
dilemahkan.
2.2.1

Cara imunisasi
Bayi baru lahir biasanya telah mendapat kekebalan pasif
terhadap penyakit campak dari ibunya ketika dalam kandungan . makin
lanjut umur bayi, makin berkurang kekebalan pasif tersebut. Waktu
umur 6 bulan biasanya sebagian dari bayi itu tidak mempunyai
kekebalan pasif lagi. Jadi dengan kekebalan pasif ini sangatlah jarang
seorang bayi menderita campak pada umur yang kurang dari 6 bulan.
Menurut WHO (1973) imunisasi campak cukup dilakukan 1
kali suntikan setelah bayi berumur 9 bulan. Lebih baik lagi setelah ia
berumur lebih dari 1 tahun, karena kekebalan yang diperoleh
berlangsung seumur hidup, maka tidak diperlukan revaksinasi.

2.2.2

Kekebalan
Daya proteksi imunisasi campak sangat tinggi yaitu 96-99
menurut penelitian. Kekebalan yang diperoleh ini berlangsung seumur
hidup sama langgengnya dengan kekebalan yang diperoleh bila anak
terjangkit campak secara ilmiah.

2.2.3

Reaksi imunisasi
Biasanya tidak terdapat reaksi akibat imunisasi ini. Mungkin
terjadi demam ringan dan tampak sedikit bercak merah pada pipi di

bawah telinga pada hari 7-8 setelah penyuntikan. Efek samping sangat
jarang, mungkin terjadi kejang yang ringan dan tidak berbahaya pada
hari 10-12 xsetelah penyuntikan. Selain itu, dapat terjadi radang otak
berupa enchepalitis dalam waktu 30 hari setelah imunisasi. Tapi
kejadian ini sangat jarang yaitu 1:1.000.000.
2.2.4

Kontraindikasi
Menurut WHO (1963) kontraindikasi hanya berlaku terhadap
anak yang sakit parah, yang menderita TBC tanpa pengobatan, kurang
gizi derajat berat dan tidak diberikan pada anak dengan defisiensi
imun.

2.2.5

Penyimpanan
Vaksin harus disimpan pada suhu 2-8 C dan jangan sampai
beku sebab pembekuan akan merusak potensi vaksin.

2.2.6

Persiapan pemberian vaksin Campak

1.

Menyiapkan
vaksin Campak
a. Sebelum membuka vaksin lihatlah terlebih dahulu labelnya
b. Kocok terlebih dahulu flakonnya sehingga endapan tercampur
2. Cara mengisi semprit Campak
a. Buka tutup metal dengan gergaji ampul
b. Usaplah karet penutup flakon dengan kapas basah
c. Ambil spuit 2 cc
d. Pasanglah jarum Campak ke semprit
e. Usaplah udara kedalam spuit sebanyak 0,6 cc
f. Tusukkan jarum kedalam flakon melalui tutup karet
g. Masukkan udara kedalam flakon dan usaplah vaksin sebanyak
0,6 cc kedalam semprit.
h. Cabut jarum dari flakon, semprit ditegakkan, lurus ke atas untuk
melihat gelembung udara, apabila ada gelembung udara
ketuklah pelan-pelan supaya gelembung naik ke atas, lalu
dorong-dorong piston sampai ukuran 0,5 cc.
3. Mengatur posisi bayi

a. Bayi dipangku ibunya


b. Tangan kiri ibu merangkul bayi, menyangga kepala, bahu dan
memegang sisi luar lengan kiri bayi
c. Tangan kanan bayi melingkar kebadan ibu
d. Tangan kanan ibu memegang tangan bayi dengan kuat
4. Cara penyuntikan
a. Tempat yang paling baik adalah di bagian 1/3 lengan atas
b. Letakkan ibu jari dan telunjuk pada posisi yang akan disuntik
c. Peganglah otot lengan diantara jari-jari telunjuk dan ibu jari
d. Bersihkan lokasi suntikan dengan kapas basah
e. Tusukkan jarum tegak lurus kebawah melalui kulit anatara jari
anda sampai ke dalam otot
f. Tarik piston sedikit untuk menyakinkan bahwa jarum tidak
mengenai pembuluh darah
g. Dorong pangkal piston dengan ibu jari untuk memasukkan
vaksin
h. Cabut jarumnya
5. Hal-hal yang perlu diperhatikan
a. Pemberian 1 kali dengan dosis 0,5 cc secara IM
b. Vaksin yang digunakan jangan sampai beku
c. Sisa vaksin yang sudah dibuka harus di buang
2.3 Konsep Manajemen Asuhan Kebidanan Varney
Adalah penerapan fungsi dan kegiatan yang menjadi tanggung jawab
dalam pelayanan pada bidan yang

mempunyai kebutuhan/masalah dalam

bidang kesehatan selama masa hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir dan KB.
I.

PENGKAJIAN
Dilakukan dengan mengumpulkan semua data baik subyektif
maupun data obyektif disertai hari/ tanggal dan jam pada saat dilakukan
pengkajian, tanggal masuk rumah sakit, jam masuk rumah sakit.
A. Data Subyektif
1. Biodata
a. Biodata Bayi

Nama Bayi

: Untuk mengetahui identitas bayi bahwa bayi


tersebut adalah benar-benar anak dari orang tuanya.

Jenis Kelamin

: Untuk perbedaan jeni/gerder

Tanggal lahir

: Untuk mengetahui umur bayi

Anak ke berapa : Untuk mengetahui bayi tersebut anak keberapa


b. Bidata Orang tua
Nama Ayah/Ibu

: Untuk mengenal, memanggil, dan menghindari


terjadinya kekeliruan ( Christina, 1993 : 41)

Umur Ibu

: Untuk mengetahui keadaan Ibu terutama pada


persalinan pertama

Suku

: Untuk mengetahui adat istiadat yang dianut

Pekerjaan Ayah/Ibu : Untuk mengetahui status ekonomi dan aktivitas


(Ibu) serta sosial ekonomi penderita agar nasehat
kita nanti sesuai.
Pendidikan

: Untuk

mengetahui status pengetahuan orang

tua.
Agama

: Ditanyakan untuk mengetahui kemungkinan


pengaruhnya

terhadap kebiasaan kesehatan

pasien/klien.

Dengan

diketahuinya

agama

pasien, akan memudahkan bidan melakukan


pendekatan

didalam

melaksanakan

asuhan

kebidanan (Depkes RI. 1995 : 14)


Alamat

: Untuk mengetahui tempat tinggal klien berada,


dapat menilai apakah lingkungan cukup aman
bagi bayi.

2. Keluhan Utama
Apa yang dikeluhkan Ibu tentang keadaan bayinya
3. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ditanyakan mengenai latar belakang keluarga terutama
1. Anggota keluarga yang mempunyai penyakit tertentu terutama
penyakit menular seperti TBC, hepatitis
2. Penyakit keluarga yang diturunkan seperti kencing

manis,

kelainan pembekuan darah, jiwa, asma


3. Riwayat

kehamilan

kembar,

faktor

yang

meningkatkan

kemungkinan hamil kembar adalah faktor ras, keturunan, umur


wanita dan paritas. Oleh karena itu apabila ada yang pernah
melahirkan atau hamil dengan anak kembar harus diwaspadai
karena hal ini bisa menurun pada Ibu(Manuaba, 2000 : 2005).
4. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas sekarang
a. Kehamilan
Ditanyakan pada Ibu ini kehamilan beberapa, keluhan Ibu pada saat
hamil ini, periksa kemana dan sudah beberapa kali periksa, mendapat
obat apa saja setelah periksa.
b. Persalinan
Ditanyakan pada Ibu melahirkan dimana, ditolong siapa, bagaimana
caranya serta penyulit yang dialami sewaktu Ibu melahirkan, kemudian
ditanyakan tentang jenis kelamin, berat badan, panjang badan bayi
yang dilahirkan.
c. Nifas
Ditanyakan pada Ibu mengeluarkan darah yang bagaimana, seberapa
banyak, kontraksi uterus baik atau tidak (bila kontraksi baik, uterus
bulat dan mengeras). ASI sudah keluar apa belum, ada luka jahitan
atau tidak.
d. Neonatal
Ditanyakan pada Ibu tentang jenis kelamin, berat badan, panjang
badan bayi yang dilahirkan.
5. Pola kebiasaan sehari-hari
Untuk mengetahui bagaimana pola

nutrisi Ibu, eliminasi, istirahat,

aktivitas personal hygiene.


6. Riwayat Psikologi dan Budaya
a. Psikologi
Bagaimana respon Ibu dan keluarga terhadap kelahiran anaknya
b. Sosial
Apakah hubungan Ibu dengan suami keluarga serta petugas kesehatan

baik atau tidak


c. Budaya
Untuk mengetahui tradisi yang dianut keluarga yang merugikan
termasuk pantang makan, minum jamu dan kebiasaan berobat jika
sakit.
7. Data Spiritual
Untuk mengetahui bagaimana sikap Ibu terhadap agama yang diyakininya.
B.

Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum

: baik/cukup/lemah

Kesadaran

: composmentis/koma

Tanda-tanda Vital :
Pernafasan

: normal (40 - 60 x / menit)

Suhu

: normal (36,5 - 37,5oC)

Nadi

: normal (100 - 160 x/menit)

2. Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
-

Kepala

: Simetris, tidak ada benjolan abnormal, rambut


hitam menyebar merata.

Wajah

: Simetris, tidak pucat, dan tidak kuning

Mata

: Simetris, sklera

tidak kuning, konjungtiva

tidak anemis
-

Hidung

: Simetris, tidak ada polip, tidak ada pernafasan


cuping hidung

Mulut

: Mukosa bibir lembab, tidak ada labioschisis,


tidak ada labiopalatoschisis, lidah bersih

Telinga

.- Leher

: Simetris, tidak ada pengeluaran serumen.


: Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan
pembesaran limfe.

Dada

: Simetris, gerak nafas teratur.

Perut

: tidak ada benjolan abnormal.

Ekstremitas

Atas

: Simetris, tidak terdapat polydaktil maupun


syndaktil

Bawah

: Simetris, tidak terdapat polydaktil maupun


syndaktil

Reflek

: +/+

Integumen : Bersih, turgor baik

Genetalia

: Bersih, labia minora tertutupi labia mayora

Anus

: Bersih, tidak terdapat atresia ani

b. Palpasi
-

Kepala

: Tidak teraba benjolan abnormal.

Leher

: Tidak terabapembesaran kelenjar tyroid, tidak


teraba pembesaran kelenjar limfe, dan tidak
teraba pembesaran vena jugularis.

Perut

: Tidak teraba benjolan abnormal, tidak terana


pembesaran hepar.

Ekstremitas :
Atas

: Tidak teraba adanya retensi air (tidak edema).

Bawah

: Tidak teraba adanya retensi air (tidak edema).

Integumen : Bersih, turgor baik

c. Auskultasi
-

Dada

: COR : Nadi teratur 100x / menit

Perut

: Terdengar bising usus 12x / menit

d. Perkusi
- Abdomen
II.

: Tidak kembung

IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH


Dx : By..... umur (9 11 )bulan dengan imunisasi campak
DS : Ibu mengatakan bayinya berumiur 11 bulan dan sudah waktunya
diberi imunisasi campak
DO : - Ada KMS bayi
i. Umur bayi 11 bulan
ii. BB bayi 10 kg
iii. Jadwal imunisasi pada KMS

III.

ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL


Masalah potensial yang mungkin terjadi dari pemberian imunisasi
campak : Biasanya tidak terdapat reaksi akibat imunisasi ini. Mungkin
terjadi demam ringan dan tampak sedikit bercak merah pada pipi di bawah
telinga pada hari 7-8 setelah penyuntikan.

IV.

IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA


-

V.

INTERVENSI
DX

: By..... umur . bulan dengan imunisasi Campak

Tujuan

: Setelah dilakukan asuhan kebidanan diharapkan ibu dapat


mengerti tentang penjelasan yang diberikan.

Kriteria Hasil: -

Ibu mengerti manfaat imunisasi

iv. Bayi mendapatkan imunisasi


v. Ibu mengerti tentang reaksi imunisasi
Intervensi
1. Jelaskan manfaat imunisasi Campak
R/ Menambah pengetahuan ibu tentang imunisasi
2. Jelaskan pada ibu tentang efek samping pemberian imunisasi Campak
R/ Ibu dapat mengerti tentang apa yang akan terjadi, pada bayi setelah
pemberian imunisasi Campak dan mengurangi rasa cemasnya
3. Berikan imunisasi Campak
R/ Pemberian imunisasi Campak yang ampuh dan sesuai standart yang
akan menurunkan morbiditas dan mortalitas
4. Anjurkan ibu untuk kontrol sewaktu-waktu bila ada keluhan panas,
bengkak pada daerah pnyuntikan dan gatal
R/ Monitor terhadap terpenuhinya imunisasi untuk pencegahan penyakit
tertentu.
VI.

IMPLEMENTASI
Dilakukan sesuai dengan intervensi dan kondisi bayi

VII.

EVALUASI
Dilakukan untuk mengetahui sejauh mana keefektifan dan keberhasilan

dari asuhan yang telah diberikan dengan mengacu pada kriteria hasil
BAB III
TINJAUAN KASUS
Hari/Tanggal

: Jumat, 14 Desember 2010

Jam

: 09.00 WIB

I.

PENGKAJIAN

A.

Data Subyektif
1. Biodata
Bayi
Nama bayi

: Bayi.D

Tanggal lahir : 15 Februari 2010


Usia

: 11 bulan

Jenis kelamin : Perempuan


BB

: 10 kg

Anak ke

: I

Orang Tua
Nama ibu

: Ny.D

Nama ayah : Tn.R

Umur

: 20 tahun

Umur

: 24 tahun

Agama

: Islam

Agama

: Islam

Suku

: Jawa

Suku

: Jawa

Pendidikan

: SMP

Pendidikan : SMA

Pekerjaan

: IRT

Pekerjan

Penghasilan

: -

Penghasilan : -

Alamat

: Pandanwangi

Alamat

: Swasta
: Pandanwangi

2. Alasan datang
Ibu

mengatakan

bayinya

berumur

11

bulan

dan

ingin

mengimunisasikan bayinya
3. Keluhan Utama
Ibu mengatakan tidak ada keluhan pada bayinya dan dalam kondisi
sehat

4. Riwayat Kesehatan Sekarang.


Ibu mengatakan bayinya saat ini tidak sedang sakit panas, batuk dan
pilek
5. Riwayat Kesehatan Keluarga.
Ibu mengatakan dari pihak ibu maupun suami tidak ada yang
menderita penyakit menular seperti penyakit kuning, penyakit TBC
dan penyakit tyroid serta dalam keluarga tidak ada yang mebderuta
penyakit menurun seperti darah tinggi, kencing manis, asma dan
tidak ada yang menderita penyakit kronis, serta tidak ada riwayat
kembar.
6. Riwayat Kehamialn, Persalinan dan Nifas
a. Kehamilan
-

Trimester I

: Ibu mengatakan waktu hamil muda periksa


ke bidan 3x mendapatkan vitamin, ibu mual
dan kadang sampai muntah.

Trimester II

: Ibu mengatakan bahwa periksa ke bidan 3x


setiap bulan dan mendapat suntik TT 1x
pada usia kehamilan 5 bulan, ibu mendapat
multivitamin,
darah.Terasa

dan
gerakan

tablet
janin

tambah
saat

usia

kehamilan 5 bulan.
-

Trimester III : Ibu mengatakan satu minggu yang lalu


periksa ke bidan 4x dan mendapatkan
vitamin dan tablet Fe, ibu mengatakan sering
kencing.

b. Persalinan
Ibu mengatakan pada tanggal 15 Februari 2010, jam : 05.00 WIB,
melahirkan secara normal di bidan. Berat badan 3000 gram,
plasenta lahir normal dan perdarahan tidak banyak.
c. Nifas
Ibu mengatakan bayinya menyusu dengan baik, tidak terjadi

komplikasi pada bayi pada masa nifas.


7. Kebiasaan
Pola Kebiasaan
Nurtisi
Eleminasi

Dirumah
Minum ASI sesuka bayi
BAB teratur 1x sehari, konsisten lembek, tidak ada
gangguan

Personal Hygiene

BAK lancar 6-7x sehari konsisten kuning, jernih


Bayi tampak bersih, mandi 2x sehari, ganti popok

Istirahat

tiap habis BAB/BAK


Tidur siang cukup 3-4 kali lama tidur 1 jam,
tidur malam 10 jam

8. Riwayat Psikososial dan Budaya


Riwayat Psikologis

: Bayi tidak rewel

Sosial

: Bayi

tinggal

serumah

dengan

orang

tuanya, hubungan keluarga harmonis


Budaya

: Ibu mengatakan keluarga tidak percaya


tahayul, kebiasaan berobat jika sakit ke
petugas kesehatan, ibu juga tidak pernah
minum jamu.

B.

Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
-

Keadaan umum

: Baik

Kesadaran

: Composmentis

BB

: 10 kg

Tanda-tanda vital :
RR

: 40 x/menit, irreguler

Nadi

: 100 x/menit, irreguler

Suhu

: 367 C

2. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
-

Kepala

: Simetris, tidak ada benjolan abnormal, rambut

hitam menyebar merata.


-

Wajah

: Simetris, tidak pucat, dan tidak kuning

Mata

: Simetris, sklera

tidak kuning, konjungtiva

tidak anemis
-

Hidung

: Simetris, tidak ada polip, tidak ada pernafasan


cuping hidung

Mulut

: Mukosa bibir lembab, tidak ada labioschisis,


tidak ada labiopalatoschisis, lidah bersih

Telinga

.- Leher

: Simetris, tidak ada pengeluaran serumen.


: Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan
pembesaran limfe.

Dada

: Simetris, gerak nafas teratur.

Perut

: tidak ada benjolan abnormal.

Ekstremitas
Atas

: Simetris, tidak terdapat polydaktil maupun


syndaktil

Bawah

: Simetris, tidak terdapat polydaktil maupun


syndaktil

Reflek

: +/+

Integumen : Bersih, turgor baik

Genetalia

: Bersih, labia minora tertutup labia mayora.

Anus

: Bersih, tidak terdapat atresia ani

b. Palpasi
-

Kepala

: Tidak teraba benjolan abnormal.

Leher

: Tidak teraba pembesaran kelenjar tyroid, tidak


teraba pembesaran kelenjar limfe, dan tidak
teraba pembesaran vena jugularis.

Perut

: Tidak teraba benjolan abnormal, tidak terana


pembesaran hepar.

Ekstremitas :
Atas

: Tidak teraba adanya retensi air (tidak edema).

Bawah

: Tidak teraba adanya retensi air (tidak edema).

Integumen : Bersih, turgor baik

c. Auskultasi

Dada

: tidak ada suara tambahan seperti weezing


maupun ronchi

d. Perkusi
- Abdomen

: Tidak kembung

e. data penunjang
- jadwal imunisasi campak pada KMS belum terisi
II.

IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH
Dx : By.A umur 11 bulan dengan imunisasi Campak
DS : Ibu mengatakan bayinya berumiur 11 bulan dan sudah waktunya
diberi imunisasi Campak
DO : - Umur bayi 11 bulan
- BB bayi 10 kg
- Jadwal imunisasi pada KMS belum terisi

III.

ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL


-

IV.

IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA


-

V.

INTERVENSI
DX
: By.D umur 11 bulan dengan imunisasi Campak
Tujua

: Setelah dilakukan asuhan kebidanan diharapkan ibu dapat


mengerti tentang penjelasan yang diberikan.

Kriteria Hasil: -

Ibu mengerti manfaat imunisasi


- Bayi mendapatkan imunisasi
- Ibu mengerti tentang reaksi imunisasi
- Bayi terhindar dari penyakit campak

1. Jelaskan manfaat imunisasi Campak


R/ Menambah pengetahuan ibu tentang imunisasi
2. Jelaskan pada ibu tentang efek samping pemberian imunisasi Campak
R/ Ibu dapat mengerti tentang apa yang akan terjadi, pada bayi setelah
pemberian imunisasi Campak dan mengurangi rasa cemasnya.
3. Berikan imunisasi Campak

R/ Pemberian imunisasi Campak yang ampuh dan sesuai standart yang


akan menurunkan morbiditas dan mortalitas
4. Anjurkan ibu untuk kontrol sewaktu-waktu bila ada keluhan panas,
bengkak pada daerah pnyuntikan dan gatal
R/ Monitor terhadap terpenuhinya imunisasi untuk pencegahan penyakit
tertentu.
VI.

IMPLEMENTASI
1. Memberi penjelasan pada ibu :
Imunisasi Campak memberi kekebalan terhadap penyakit Campak
2. Menjelaskan

tentang

reaksi

setelah

imunisasi

Campak

yaitu

meningkatnya suhu tubuh, penanganannya berikan pakaian yang tipis


dan berikan obat penurun panas serta kompres dengan air hangat, kalau
tidak sembuh bawa ke rumah sakit,atau puskesmas terdekat.
3. Memberikan imunisasi Campak terlebih dahulu dengan mempersiapkan:

Persiapan alat untuk Campak

a. Alat
- Vaksin Campak didalam termos es atau lemari pendingin
- Spuit steril 0.5 cc
- Kapas alkohol
- Piala ginjal
-

KMS

b. Persiapan pasien
Orang tua pasien diberi tahu tentang tindakan yang akan dilakukan
- Pasien dipangku
Langkah-langkah :
- Mencuci tangan dengan sabun dibawah air mengalir, kemudian
keringkan dengan menggunakan handuk kering.
- Cek label flacon, vaksin kocok hingga endapan sempurna
- Hadapkan

sekarang

dengan

menggenggam

mencegah obses steril


- Buka tutup flacon, bersihkan dengan kapas DTT

flacon

untuk

- Amati spuitt 0,5 cc buka spuit yang akan disiapkan dan hisap
vaksin sebanyak 0,5 cc
- Cabut jarum dari flacon ganti jarum dengan keluarkan udara
yang terdapat dalam spuit hingga vaksin keluar sedikit
- Tentukan tempat penyuntikan yaitu 1/3 lengan bagian atas
sebelah kiri
- Usap tempat penyuntikan dengan kapas DTT
- Pegang spuit dengan tangan masukkan jarum secara IM tidak
mengenai pembuluh darah dan masukkan obat pelan-pelan
Kemudian cabut jarum suntik dan usap dengan kapas DTT,
buang kapas kedalam bengkok.
4. Menganjurkan ibu untuk kontrol sewaktu-waktu bila ada keluhan panas,
bengkak pada daerah pnyuntikan dan gatal
VII.

EVALUASI
Tanggal

:14 Desember 2010

Jam

:09.30 WIB

Ibu mengerti tentang manfaat imunisasi campak untuk anaknya


2. Ibu mengerti efek samping dari imunisasi campak
3. Ibu mengerti apa yang harus dilakukan jika ada keluhan pada anaknya
setelah di imunisasi campak.

BAB V

PEMBAHASAN

Imunisasi adalah suatu pencegahan yang sengaja diberikan untuk


memberikan kekebalan atau imunitas pada bayi dan anak, sehingga bila terjangkit
kuman tidak meninggal atau menderita sakit.
Berdasarka umur dan jadwal pemberan imunisasi pada bayi D adalah
jadwal pemberian imunisasi Campak pada pemberian imunisasi tidak ada masalah
yang timbul dari anak.
Sedangakan sebagai antisipasi masalah potensial bisa ditemukan antara lain
ditemukannya masalah-masalah yang mungkin bisa terjadi pada anak tersebut,
bidan akan lebih mudah memberikan asuhan kebidanan dan penilaian
pertumbuhan dan penanganan anak sesuai dengan usia anak.
Bidan dapat memberikan penjelasan tentang perawatan dan penanganan efek
samping pasca pemberian imunisasi dirumah, sehingga dapat diperoleh tujuan
yang optimal.
Dalam intervensi dan implementasi langkah pemberian vaksin Campak
tidak terdapat kesenjangan antara teori dan praktek. Maupun dalam teori
disebutkan pemberian pmberian vaksin Campak dengan dosis 0,5 cc dan
disuntikkan pada 1/3 bagian atas lengan kiri dan langkah ini telah dilakukan
dalam praktek. Dalam intervensi dan implementasi juga diberikan KIE tentang
efek samping sehingga dapat mengurangi tuntutan ibu pada petugas dan ibu
mempunyai gambaran tentang efek samping.
Pada langkah terakhir evaluasi tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan
praktek. Bidan dapat memberikan penjelasan tentang perawatan dan penanganan
efek samping pasca pemberian imunisasi dirumah, sehingga dapat diperoleh
tujuan yang optimal.

BAB V

PENUTUP
5.1

Kesimpulan
Setelah dilakukan Asuhan Kebidanan pada bayi sehat dengan
imunisasi Campak dalam pengkajian dan analisa data ditemukan diagnosa
yaitu bayi sehat akan diimunisasi Campak. Dari masalah tersebut penulis
melakukan tindakan diantaranya yaitu :
1.

Melakukan pendekatan terapeutik.

2.

Menjelaskan tentang hasil pemeriksaan.

3.

Menjelaskan tentang manfaat dan efek samping dari


imunisasi Campak

4.

Melakukan informasi consent.

5.

Memberitahu

tentang

perawatan

bayi

setelah

mendapat imunisasi Campak


6.

Melakukan imunisasi Campak dengan teknik yang


baik dan benar.

7.

Memberikan terapi antipiretik.

8.

Memberitahu ibu untuk imunisasi bulan berikutnya.


Dalam Asuhan Kebidanan ini peran serta dan kerjasama yang baik

antara keluarga (ibu pasien) dengan petugas kesehatan sangat diperlukan


supaya tujuan asuhan kebidanan dapat tercapai dengan baik.
5.2

Saran
Saran saran yang perlu diperhatikan bagi petugas maupun keluarga demi
kelancaran dan kebersihan imunisasi anatara lain :
a. Petugas kesehatan :
1. Memperhatikan keadaan klien dalam setiap pemberian pelayanan.
Bermanfaat untuk apakah anak itu tergolong anak yang sudah
termasuk uji mantouk.
2. Menggunakan komunikasi therapeutik dalam memberi informasi yang
tepat mengenai imunisasi. Bermanfaat untuk menjalin hubungan baik
antara petugas kesehatan dan klien.
3. Memberi kesempatan bertanya pada klien dan jawaban yang tepat.

bermanfaat agar klien dapat mengetahui segala keluhannya.


b. Masyarakat
1. Selalu kooperatif dengan petugas dalam proses pelayanan kesehatan.
2. Memenuhi jadwal imunisasi sesuai yang sudah ditentukan. Bermanfaat
agar cara kerja dari imunisasi lebih efektif.
3. Melaksanakan saran dan petunjuk petugas dengan baik. Agar tahu
kekurangan dari petugas kesehatan.
c. Mahasiswa
Mahasiswa harus meningkatkan pengetahuannya dan keterampilannya
agar dapat melakukan atau memberikan konseling kepada klien dan
mampu memberikan
kebutuhan klien

pelayanan khususnya imunisasi

sesuai dengan

DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Jendral PP dan PL serta Pusdiklat SDM kesehatan departemen


kesehatan RI. 2006. Modul Materi Dasar I kebijakan Program Imunisasi
Markum, A.H. 1997. Imunisasi. FKUI; Jakarta
Pusat Pendidikan tenaga kesehatan DE
PKES RI. 1998. Asuhan Kesehatan Anak Dalam Konteks Kebidanan

LEMBAR PENGESAHAN

Ditulis oleh
Judul

: Aulia Yuniarti S
: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI D USIA 11 BULAN
DENGAN IMUNISASI CAMPAK DI RUANG KIA
PUSKESMAS PANDANWANGI MALANG

Malang,

Desember 2010
Mengetahui

Pembimbing Akademik

Pembimbing Klinik

Chatarina Galuh S, SST, M.Kes

Ruliani, Amd.Keb

Anda mungkin juga menyukai