Disusun Oleh :
Aulia Yuniarti S
B0B008449
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan YME yang telah memberikan rahmat dan
karunia - Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Asuhan
Kebidanan pada By D usia 11 bulan dengan imunisasi campak di Puskesmas
Pandanwangi.
Kami menyadari bahwa penyusunan tugas ini tidak dapat tersusun dengan
baik tanpa bantuan beberapa pihak. Oleh sebab itu ucapan terima kasih tidak lupa
kami sampaikan kepada :
1. dr. Mulyohadi Sungkono, SpOG (K) selaku pembina yayasan Kendedes
Malang.
2. drg. Suharwati selaku Ketua yayasan Kendedes Malang.
3. Sri Untari SPd, M. Kes selaku ketua STIKES Kendedes Malang.
4. Indah Mauludiyah, SST. MPH sebagai Ka. Prodi D III Kebidanan STIKES
Kendedes Malang.
5. Ruliani, Amd. Keb selaku pembimbing klinik Puskesmas Pandanwangi.
6. Chatarina Galuh, SST, M.Kes selaku pembimbing akademi Kebidanan
Kendedes Malang.
7. Para dosen dan staf karyawan akademi Kebidanan Kendedes Malang.
8. Orang tua dan semua pihak yang telah banyak membantu baik moril
maupun spiritual sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
9. Teman - teman sekalian yang turut membantu penulis dalam
terselesaikannya makalah Asuhan Kebidanan ini.
10. Para karyawan karyawati terutama para bidan yang ada di puskesmas
Pandanwangi.
Dalam penyusunan laporan ini penulis menyadari masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun penulis harapkan
demi memperoleh hasil laporan yang baik. Penulis juga berharap laporan ini dapat
bermanfaat.
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Imunisasi adalah pemberian kekebalan tubuh terhadap penyakit
dengan memasukkan sesuatu ke dalam tubuh agar tubuh tahan terhadap
penyakit yang sedang mewabah atau berbahaya bagi seseorang(sarwono,
2004).
Anak-anak adalah usia yang paling rentang karena dengan mudah
dapat terjangkit suatu penyakit, karena itu perlu diberikan perlingdungan
sejak dini. Salah satunya adalah dengan diberikan imunisasi agar anak
tersebut dapat terhindar dari suatu penyakit seperti Polio, Hepatitis,
Campak, TBC dan lain-lain.
Lebih dari 1,5 juta anak meninggal setiap tahun karena penyakit
yang sebenarnya sudah ada vaksinnya. Penyebabnya antara lain karena
orang tua lalai terhadap kewajibannya membawa anak ke dokter atau
petugas kesehatan untuk memberi imunisasi pada anaknya.
Dengan di buat asuhan kebidanan pada Bayi dengan imunisasi
DPT Combo I ini merupakan salah satu upaya dalam pemberian imunisasi
pada bayi, karena dengan adanya asuhan kebidanan ini diharapkan
mandapatkan imunisasi yang tepat dan sesuai waktunya.
1.2
Tujuan
1.2.1
Tujuan umum
Diharapkan setelah melaksanakan asuhan kebidanan pada By D
Usia 11 bulan dengan imunisasi campak diharapkan mahasiswa
mampu memahami dan melaksanakan asuhan kebidanan secara
komprehensif dan menyeluruh.
1.2.2
Tujuan khusus
-
1.3
Metode Penulisan
1. Wawancara
2. Observasi
Sistematika Penulisan
BAB I
: PENDAHULUAN
Meliputi latar belakang, Tujuan, Metode penulisan dan
Sistematika penulisan
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1
2.1.1
Konsep Imunisasi
Pengrtian Imunisasi
Imunisasi berasal dari kata imun yang berarti kebal dan resisten.
Imunisasi adalah suatu tindakan untuk memberikan kekebalan dengan cara
memasukkan vaksin ke dalam tubuh manusia. Vaksin adalah kuman atau
racun kuman yang di masukkan ke tubuh bayi atau anak yang di sebut
antigen. Bila ada antigen yang masuk ke dalam tubuh, maka tubuh akan
berusaha menolaknya dengan membuat zat anti body dan zat anti terhadap
kuman yang disebut anti toksin(A.H Markum 1997).
Imunisasi adalah suatu usaha memberikan kekebalan pada bayi dan
anak terhadap penyakit tertentu(Dep. Kes. RI, 1993 : 47).
Vaksin adalah kuman atau racun kuman yang dimasukkan kedalam
tubuh bayi atau anak yang disebut antigen(Dep. Kes RI, 1993 : 47).
Dalam tubuh antigen akan bereaksi dengan antibody akan sehingga
terjadi kekebaln. Bila ada antigen yang masuk ke dalam tubuh, maka
tubuh akan menolaknya denagn membuat zat antibody dan zat anti
terhadap kuman yang disebut antitoksin. Reaksi tubuh pertama kali
terhadap antigen berlangsung lamban dan lemah sehingga antibody yang
terbentuk hanya sedikit.
imunisasi.
2.1.2
Tujuan Imunisasi
Untuk mencegah terjadinya infeksi tertentu
b. Apabila terjadi penyakit maka tidak terlalu parah dan dapat mencegah
gejala yang dapat menimbulkan cacat/kematian.
2.1.3
Kekebalan pasif
Adalah kekebalan/ antibody yang berada dalam tubuh, anak
tidak membuat zat antibody sendiri tetapi diperoleh dari luar setelah
memperoleh zat penolak sehingga proses mendapatkan antibody
berlangsung cepat tetapi tidak bertahan lama.
a. Kekebalan pasif alamiah (kekebalan pasif bawaan): dari ibunya
sejak lahir sampai 5 bulan setelah lahir terhadap penyakit difteri,
morbilidan tetanus.
b. Kekebalan pasif buatan : diperoleh setelah bayi/ anak mendapatkan
suntikan zat antibody, misalnya anti tetanus serum.
2.1.4
Jenis Vaksin
1. Toksin atau racun yang dilemahkan
Misalnya: racun kuman seperti toxoid (TT), difteri toxoid dalam DPT
2. Kuman yang dimatikan
Bakteri pertusis dalam DPT
Virus polio jenis salk, dalam vaksin polio
3. Protein khusus kuman
Misanya vaksin hepatitis B
2.1.5
terlihat
pada
tempat
penyuntikan
misalnya
terjadi
Pemberian
1x
DPT
3x
Polio (OPV) 4x
Campak
Hepatitis B
1x
3x
Interval
Umur
Keterangan
4
minggu 0-11 bulan Minimal, tidak
(minimal)
ada
batasan
maksimal
4 minggu
2-11 bulan
(minimal)
0-11 bulan Lengkapi
sebelum umur 1
tahun.
1 dan 6 bulan dari 9-11 bulan suntikan pertama 0-11 bulan -
Vaksin
Hepatitis B-1, BCG, OPV-1
Hepatitis B-2, DPT-1, OPV-2
DPT-2, OPV-3
DPT-3, OPV-4
Hepatitis B-3 (dapat bersamaan dengan
campak umur 9 bulan)
Campak
Vaksin
BCG, OPV-2, DPT-2
Hepatitis B-1, OPV-2, DPT-2
Hepatitis B-2, OPV-3, DPT-3
Hepatitis B-3, OPV-4, Campak
Cara imunisasi
Bayi baru lahir biasanya telah mendapat kekebalan pasif
terhadap penyakit campak dari ibunya ketika dalam kandungan . makin
lanjut umur bayi, makin berkurang kekebalan pasif tersebut. Waktu
umur 6 bulan biasanya sebagian dari bayi itu tidak mempunyai
kekebalan pasif lagi. Jadi dengan kekebalan pasif ini sangatlah jarang
seorang bayi menderita campak pada umur yang kurang dari 6 bulan.
Menurut WHO (1973) imunisasi campak cukup dilakukan 1
kali suntikan setelah bayi berumur 9 bulan. Lebih baik lagi setelah ia
berumur lebih dari 1 tahun, karena kekebalan yang diperoleh
berlangsung seumur hidup, maka tidak diperlukan revaksinasi.
2.2.2
Kekebalan
Daya proteksi imunisasi campak sangat tinggi yaitu 96-99
menurut penelitian. Kekebalan yang diperoleh ini berlangsung seumur
hidup sama langgengnya dengan kekebalan yang diperoleh bila anak
terjangkit campak secara ilmiah.
2.2.3
Reaksi imunisasi
Biasanya tidak terdapat reaksi akibat imunisasi ini. Mungkin
terjadi demam ringan dan tampak sedikit bercak merah pada pipi di
bawah telinga pada hari 7-8 setelah penyuntikan. Efek samping sangat
jarang, mungkin terjadi kejang yang ringan dan tidak berbahaya pada
hari 10-12 xsetelah penyuntikan. Selain itu, dapat terjadi radang otak
berupa enchepalitis dalam waktu 30 hari setelah imunisasi. Tapi
kejadian ini sangat jarang yaitu 1:1.000.000.
2.2.4
Kontraindikasi
Menurut WHO (1963) kontraindikasi hanya berlaku terhadap
anak yang sakit parah, yang menderita TBC tanpa pengobatan, kurang
gizi derajat berat dan tidak diberikan pada anak dengan defisiensi
imun.
2.2.5
Penyimpanan
Vaksin harus disimpan pada suhu 2-8 C dan jangan sampai
beku sebab pembekuan akan merusak potensi vaksin.
2.2.6
1.
Menyiapkan
vaksin Campak
a. Sebelum membuka vaksin lihatlah terlebih dahulu labelnya
b. Kocok terlebih dahulu flakonnya sehingga endapan tercampur
2. Cara mengisi semprit Campak
a. Buka tutup metal dengan gergaji ampul
b. Usaplah karet penutup flakon dengan kapas basah
c. Ambil spuit 2 cc
d. Pasanglah jarum Campak ke semprit
e. Usaplah udara kedalam spuit sebanyak 0,6 cc
f. Tusukkan jarum kedalam flakon melalui tutup karet
g. Masukkan udara kedalam flakon dan usaplah vaksin sebanyak
0,6 cc kedalam semprit.
h. Cabut jarum dari flakon, semprit ditegakkan, lurus ke atas untuk
melihat gelembung udara, apabila ada gelembung udara
ketuklah pelan-pelan supaya gelembung naik ke atas, lalu
dorong-dorong piston sampai ukuran 0,5 cc.
3. Mengatur posisi bayi
bidang kesehatan selama masa hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir dan KB.
I.
PENGKAJIAN
Dilakukan dengan mengumpulkan semua data baik subyektif
maupun data obyektif disertai hari/ tanggal dan jam pada saat dilakukan
pengkajian, tanggal masuk rumah sakit, jam masuk rumah sakit.
A. Data Subyektif
1. Biodata
a. Biodata Bayi
Nama Bayi
Jenis Kelamin
Tanggal lahir
Umur Ibu
Suku
: Untuk
tua.
Agama
pasien/klien.
Dengan
diketahuinya
agama
didalam
melaksanakan
asuhan
2. Keluhan Utama
Apa yang dikeluhkan Ibu tentang keadaan bayinya
3. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ditanyakan mengenai latar belakang keluarga terutama
1. Anggota keluarga yang mempunyai penyakit tertentu terutama
penyakit menular seperti TBC, hepatitis
2. Penyakit keluarga yang diturunkan seperti kencing
manis,
kehamilan
kembar,
faktor
yang
meningkatkan
Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum
: baik/cukup/lemah
Kesadaran
: composmentis/koma
Tanda-tanda Vital :
Pernafasan
Suhu
Nadi
2. Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
-
Kepala
Wajah
Mata
: Simetris, sklera
tidak anemis
-
Hidung
Mulut
Telinga
.- Leher
Dada
Perut
Ekstremitas
Atas
Bawah
Reflek
: +/+
Genetalia
Anus
b. Palpasi
-
Kepala
Leher
Perut
Ekstremitas :
Atas
Bawah
c. Auskultasi
-
Dada
Perut
d. Perkusi
- Abdomen
II.
: Tidak kembung
III.
IV.
V.
INTERVENSI
DX
Tujuan
Kriteria Hasil: -
IMPLEMENTASI
Dilakukan sesuai dengan intervensi dan kondisi bayi
VII.
EVALUASI
Dilakukan untuk mengetahui sejauh mana keefektifan dan keberhasilan
dari asuhan yang telah diberikan dengan mengacu pada kriteria hasil
BAB III
TINJAUAN KASUS
Hari/Tanggal
Jam
: 09.00 WIB
I.
PENGKAJIAN
A.
Data Subyektif
1. Biodata
Bayi
Nama bayi
: Bayi.D
: 11 bulan
: 10 kg
Anak ke
: I
Orang Tua
Nama ibu
: Ny.D
Umur
: 20 tahun
Umur
: 24 tahun
Agama
: Islam
Agama
: Islam
Suku
: Jawa
Suku
: Jawa
Pendidikan
: SMP
Pendidikan : SMA
Pekerjaan
: IRT
Pekerjan
Penghasilan
: -
Penghasilan : -
Alamat
: Pandanwangi
Alamat
: Swasta
: Pandanwangi
2. Alasan datang
Ibu
mengatakan
bayinya
berumur
11
bulan
dan
ingin
mengimunisasikan bayinya
3. Keluhan Utama
Ibu mengatakan tidak ada keluhan pada bayinya dan dalam kondisi
sehat
Trimester I
Trimester II
dan
gerakan
tablet
janin
tambah
saat
usia
kehamilan 5 bulan.
-
b. Persalinan
Ibu mengatakan pada tanggal 15 Februari 2010, jam : 05.00 WIB,
melahirkan secara normal di bidan. Berat badan 3000 gram,
plasenta lahir normal dan perdarahan tidak banyak.
c. Nifas
Ibu mengatakan bayinya menyusu dengan baik, tidak terjadi
Dirumah
Minum ASI sesuka bayi
BAB teratur 1x sehari, konsisten lembek, tidak ada
gangguan
Personal Hygiene
Istirahat
Sosial
: Bayi
tinggal
serumah
dengan
orang
B.
Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
-
Keadaan umum
: Baik
Kesadaran
: Composmentis
BB
: 10 kg
Tanda-tanda vital :
RR
: 40 x/menit, irreguler
Nadi
Suhu
: 367 C
2. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
-
Kepala
Wajah
Mata
: Simetris, sklera
tidak anemis
-
Hidung
Mulut
Telinga
.- Leher
Dada
Perut
Ekstremitas
Atas
Bawah
Reflek
: +/+
Genetalia
Anus
b. Palpasi
-
Kepala
Leher
Perut
Ekstremitas :
Atas
Bawah
c. Auskultasi
Dada
d. Perkusi
- Abdomen
: Tidak kembung
e. data penunjang
- jadwal imunisasi campak pada KMS belum terisi
II.
IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH
Dx : By.A umur 11 bulan dengan imunisasi Campak
DS : Ibu mengatakan bayinya berumiur 11 bulan dan sudah waktunya
diberi imunisasi Campak
DO : - Umur bayi 11 bulan
- BB bayi 10 kg
- Jadwal imunisasi pada KMS belum terisi
III.
IV.
V.
INTERVENSI
DX
: By.D umur 11 bulan dengan imunisasi Campak
Tujua
Kriteria Hasil: -
IMPLEMENTASI
1. Memberi penjelasan pada ibu :
Imunisasi Campak memberi kekebalan terhadap penyakit Campak
2. Menjelaskan
tentang
reaksi
setelah
imunisasi
Campak
yaitu
a. Alat
- Vaksin Campak didalam termos es atau lemari pendingin
- Spuit steril 0.5 cc
- Kapas alkohol
- Piala ginjal
-
KMS
b. Persiapan pasien
Orang tua pasien diberi tahu tentang tindakan yang akan dilakukan
- Pasien dipangku
Langkah-langkah :
- Mencuci tangan dengan sabun dibawah air mengalir, kemudian
keringkan dengan menggunakan handuk kering.
- Cek label flacon, vaksin kocok hingga endapan sempurna
- Hadapkan
sekarang
dengan
menggenggam
flacon
untuk
- Amati spuitt 0,5 cc buka spuit yang akan disiapkan dan hisap
vaksin sebanyak 0,5 cc
- Cabut jarum dari flacon ganti jarum dengan keluarkan udara
yang terdapat dalam spuit hingga vaksin keluar sedikit
- Tentukan tempat penyuntikan yaitu 1/3 lengan bagian atas
sebelah kiri
- Usap tempat penyuntikan dengan kapas DTT
- Pegang spuit dengan tangan masukkan jarum secara IM tidak
mengenai pembuluh darah dan masukkan obat pelan-pelan
Kemudian cabut jarum suntik dan usap dengan kapas DTT,
buang kapas kedalam bengkok.
4. Menganjurkan ibu untuk kontrol sewaktu-waktu bila ada keluhan panas,
bengkak pada daerah pnyuntikan dan gatal
VII.
EVALUASI
Tanggal
Jam
:09.30 WIB
BAB V
PEMBAHASAN
BAB V
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
Setelah dilakukan Asuhan Kebidanan pada bayi sehat dengan
imunisasi Campak dalam pengkajian dan analisa data ditemukan diagnosa
yaitu bayi sehat akan diimunisasi Campak. Dari masalah tersebut penulis
melakukan tindakan diantaranya yaitu :
1.
2.
3.
4.
5.
Memberitahu
tentang
perawatan
bayi
setelah
7.
8.
Saran
Saran saran yang perlu diperhatikan bagi petugas maupun keluarga demi
kelancaran dan kebersihan imunisasi anatara lain :
a. Petugas kesehatan :
1. Memperhatikan keadaan klien dalam setiap pemberian pelayanan.
Bermanfaat untuk apakah anak itu tergolong anak yang sudah
termasuk uji mantouk.
2. Menggunakan komunikasi therapeutik dalam memberi informasi yang
tepat mengenai imunisasi. Bermanfaat untuk menjalin hubungan baik
antara petugas kesehatan dan klien.
3. Memberi kesempatan bertanya pada klien dan jawaban yang tepat.
sesuai dengan
DAFTAR PUSTAKA
LEMBAR PENGESAHAN
Ditulis oleh
Judul
: Aulia Yuniarti S
: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI D USIA 11 BULAN
DENGAN IMUNISASI CAMPAK DI RUANG KIA
PUSKESMAS PANDANWANGI MALANG
Malang,
Desember 2010
Mengetahui
Pembimbing Akademik
Pembimbing Klinik
Ruliani, Amd.Keb