Anda di halaman 1dari 14

SAHAM

MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Manajemen Investasi dan Resiko
Dosen Pengampu :
Hj. Amalia Nuril Hidayati, SE, M.Sy

Disusun Oleh:
Kelompok 4
Ardika Bayu Kurniawan

2823123020

Dewi Sinta Wulandari

2823123029

Perbankan Syariah VI A
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
TULUNGAGUNG
2015
0

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu intrumen pasar modal adalah saham. Saham
merupakan

surat

berharga

yang

dijual

oleh

perusahaan

untuk

mendapatkan modal atau dana segar. Dewasa ini banyak dijumpai


perusahaan yang sudah go publik menjual sahamnya di pasar modal dan
mulai adanya antusias dari masyarakat untuk ikut serta dalam penanaman
modal perusahaan. Saham merupakan efek yang mengandung risiko yang
besar. Investasi seharusnya tidak hanya dilakukan pada satu sekuritas,
tetapi membaginya pada beberapa sekuritas lainnya. Sehingga bila terjadi
risiko pada satu efek, masih ada efek lainnya yang masih memberikan
keuntungan.
Semakin tingginya minat masyarkat terhadap investasi saham
memberikan beberapa dampak bagi perekonomian dan sosial. Namun
peluang ini dimanfaatkan pihak-pihak yang tidak bertanggung untuk
melakukan tindak kriminalitas seperti penipuan. Selain itu pemahaman
tentang sekuritas ini masih lemah pada masyarakat, sehingga masyarakat
mudah tertipu. Untuk itu sebagai akademisi mempunyai tanggung jawab
memberikan pemaham saham secara jelas terhadap masyarakat, maka
dalam makalah ini penulis membahas segala aspek yang ada pada saham.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah definisi mengenai saham?
2. Apakah definisi mengenai saham biasa dan saham istimewa?
3. Apa saja jenis-jenis saham biasa?
4. Apa saja keuntungan memiliki saham?
5. Apa saja jenis- jenis diveden dan pembayarannya?
6. Apa yang menentukan naik turunnya harga saham?
7. Apa alasan suatu perusahaan menjual saham?
C. Tujuan pembahasan
1. Mengetahui definisi mengenai saham
2. Menegetahui definisi mengenai saham biasa dan saham istimewa
3. Menegatahui apa saja jenis-jenis saham biasa
1

4.
5.
6.
7.

Mengethui apa saja keuntungan memiliki saham


Mengetahu apa saja jenis- jenis diveden dan pembayarannya
Mengetaahui apa yang menentukan naik turunnya harga saham
Mengetahu apa alasan suatu perusahaan menjual saham

BAB II
PEMBAHASAN

1.

Pengertian Saham
Saham (stock) merupakan salah satu surat berharga yang
diperjualbelikan di pasar keuangan. Saham didefinisikan sebagai tanda
penyertaan modal seseorang atau pihak (badan usaha) dalam suatu
perusahaan atau perseroan terbatas.1 Saham merupakan aset yang likuid,
sehingga mudah untuk diperjualbelikan.
Definisi saham menutut Irham Fahmi (Teori Portofolio dan Analisis
Investasi Teori dan Tanya Jawab. 2011) adalah :
1. Tanda bukti penyetaan kepemilikan modal atau dana pada suatu
perusahaan.
2. Kertas yang tercantum dengan jelas nilai, nominal, nama perusahaan dan
di ikuti dengan hak dan kewajiban yang dijelaskan kepada setiap

2.

pemegangnya.
3. Persediaan yang siap untuk dijual.
Saham Biasa dan Saham Istimewa
1. Saham biasa (common stock)
Saham biasa adalah saham dimana pemegang saham
mewakili kepemilikan di perusahaan sebesar modal yang ditanamkan.
Kepemilikan berakhir sampai saham tersebut dijual kepada investor
lain.2
Karakteristik saham biasa antara lain:
a. Jika perusahaan mendapatkan keuntungan, pemegang saham akan
mendapat deviden. Namun apabila perusahaan dilikuidasi atau
bangkrut, pemegang saham jenis ini adalah pihak yang paling akhir
mendapatkan hak atas aset perusahaan setelah semua kewajiban
perusahaan dilunasi.
b. Capital Gain yaitu keuntungan yang diperoleh dari penjualan
saham dimana harga jual lebih tinggi dari harga beli.

1
2

http://www.idx.co.id
Taufik Hidayat. 2001. Investasi Syariah. Jakarta Selatan: PT TransMedia. Hal 72-73

c. Tidak ada tanggal jatuh tempo


d. Memilki hak suara dalam Rapat Umun Pemegang Saham (RUPS)
e. Pemegang saham tidak memiliki tanggung jawab terbatas secara
pribadi dalam arti harta pribadi milik pemegang saham tidak ikut
dipertanggungjawabkan.
f. Saat perusahaan mengeluarkan saham baru, pemegang saham
memilki hak untuk memesan efek terlebih dahulu.
2. Saham preferen (preferred common)
Saham preferen memilki karakteristik yang berbeda dengan saham
biasa. Saham ini adalah produk hibryt atau campuran dari antara
saham biasa dengan efek pendapatan tetap yang dibagikan secara rutin
dalam bentuk deviden.
Saham ini memilki kelebihan dua hal bagi yang menertibkan:
a. Tidak diperhitungkan dalam perhitungan earning per share
(EPS).
b. Tidak dianggap sebagai debt equity sehingga tidak menambah
beban hutang perusahaan.
Kelebihan saham preferen bagi investor pemilik saham antara lain:
a. Memberikan deviden secara rutin
b. Mendpatkan keuntungan dari capital gain
c. Jika perusahaan dilikuidasi, saham preferen mempunyai hak
likuidasi yang lebih tinggi dibandimgkansaham biasa, karena
pemilik saham ini akan didahulukan untuk menerima
pembayaran.
d. Memilki hak memberikan suara.
Karena saham ini menjadikan deviden yang tetap maka dalam emisi
saham ada penyisihan sebagian keuntungan atau provisi yang harus
dilakukan oleh perusahaan untuk pemegang saham. Provisi tersebut
dapat dibedakan menjadi provisi komulatif dan provisi non-komulatif.
Provisi

kumulatif

yaitu

deviden

saham

preferenyang

belum

dibayarkan pada peiode-periode sebelumnya harus dibayarkan secara


kumulatif kepada para pemegang saham preferen sebelum perusahaan
membagikan deviden tersebut kepada pemegang saham biasa.
Sedangkan

provisi

non-kumulatif,

perusahaan

tidak

memiliki

kewajiban untuk melunasi deviden saham preferen yang terutang.3


3

Ibid. Hal 73-74

3.

Jenis-jenis Saham Biasa


Common stock (saham biasa) adalah memiliki kelebihan dibanding dengan
preffen stock terutama diberi hak untuk ikut rapat umum pemegang saham
(RUPS) dan rapat umum pemegang saham luar biasa(RUPSLB) yang
otomatis memberikan wewenang kepada pemegangnya untuk ikut serta dalam
menentukan kebijakan perusahaan
Common stock ini memiliki beberapa jenis yaitu:
a. Blue chip-stock (saham unggulan) adalah saham dari perusahaan yang
dikenal secara nasional dan memiliki sejarah laba, pertumbuhan, dan
management yang berkualitas. Saham-saham IBM dan Du Pont
merupakan contoh blue chip
b. Growt stock adalah saham-saham yang

diharapkan

memberikan

pertumbuhan laba yang lebih tinggi dari pada rata-rata saham-saham lain
dan karena mempunyai PER yang tinggi. (Suad Husnan)
c. Defensive stock (saham-saham devensif) adalah saham yang cenderung
lebih stabil dalam masa resensi tau perekonomian yang yang tidak
menentu berkaitan dengan deviden, pendapatan, dan kinerja pasar. Contoh
perusahaan yang masuk kategori ini biasanya perusahaan yang produknya
memang dibutuhkan oleh publik seperti perusahaan yang masuk kategori
food and beverage, yaitu produk gula, beras, minyak makan, garam dan
sejenisnya.
d. Cyclical stock adalah sekuritas yang cenderung naik nilainya secara cepat
saat ekonomi semarak jatuh juga secara cepat saat ekonominya lesu.
Contohnya saham pabrik mobil dan real estate sebaliknya saham non siklis
mencakup saham-saham perusahaan yang memproduksi barang-barang
kebutuhan umum yang tidak terpengaruh oleh kondisi ekonomi misalnya
makanan dan obat-obatan
e. Seasonal stock adalah perusahaan yang penjualannya bervariasi karena
dampak musiman, misalnya karena cuaca dan liburan sebagai contoh
pabrik mainan memiliki penjualan musiman yang khusus pada saat musim
natal

f. Speculative stock adalah saham yang kondisinya memiliki tingkat


spekulasi yang tinggi, yang kemudian tingkat pengembalian hasilnya
adalah rendah atau negatif. Ini biasanya dipakai untuk membeli saham
pada perusahaan minyak.4
4.

Keuntungan Memiliki Saham


Investor yang melakukan pembelian

saham,

memiliki

hak

kepemilkan di dalam perusahaaan yang menerbitkannya. Pemegang saham


memiliki hak untuk hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Secara umum ada dua manfaat yang bisa diperoleh investor dalam membeli
saham, yaitu manfaat ekonomis dan manfaat non-ekonomis. 5 Manfaat
ekonomisnya yaitu:
1. Mendapatkan dividen, yaitu sebagian keuntungan perusahaan yang
dibagikan kepada pemegang saham.
2. Mendapatkan capital gain yaitu keuntungan yang diperoleh investor

dari hasil jual beli saham dimana nilai beli lebih rendah dari nilai jual.
Sedangkan manfaat saham dari segi non-ekonomis yaitu
kepemilkikan hak suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk
menentukan jalannya perusahaan.

Irham Fahmi. Teori Portofolio dan Analisis Investasi Teori dan Soal Jawab. (Bandung;
Alfabeta. 2011). Hlm 68-69
5
Panjdi Anoraga, Piji Pakarti. Pengantar Pasar Modal. Jakarta: Rineka Cipta. 2003.

5.

Jenis Dividen dan Pembayarannya


Dividen adalah nilai pendapatan bersih perusahaan setelah pajak
dikurangi laba ditahan yang ditahan sebagai cadangan perusahaan. Faktorfaktor yang biasanya menjadi bahan pertimbangang untuk memutuskan
pemberian dividen adalah keuntungan perusahaan, prospek pertumbuhan
usaha, likuiditas perusahaan, aspek hukom dan keadaan pasar.
Jenis-jenis dividen antara lain:
1. Dividen tunai (cash dividen)
Adalah dividen yang dibayarkan berupa uang tunai. Divien tunai
diberikan dengan tujuan selain untuk memacu kinerja saham di bursa
efek, juga untuk memberikan sejumlah keuntungan yang diperoleh
kepada pemegang saham. Berbeda dengan nilai dividen saham, nilai
dividen tuni tentu saja sesuai dengan nilai tunai yang dibagikan.
Meskipun RUPS menetapkan ada pembagian dividen, tetapi belum
tentu pemegang saham tersebut mendapatkan dividen. Yang berhak
mendapatkan dividen adalah pemeganng saham yang masih memiliki
saham tersebut pada saat tanggal terakhir bagi pemegang saham yang
berhak menerima dividen (cum dividend).
Contoh:
Jadwal pembagian dividen tunai suatu emiten. Jika seseorang membeli
saham emiten tersebut pada tanggal 18 juni 2009 di pasar reguler,
maka ia masih berhak mendapatkan dividen meskipun pada tanggal 19
juni 2009 ia langsung menjual saham tersebut.6
2. Dividen saham (stock dividen)
Pembyaran dividen dalam bentuk saham yaitu berupa pemberian
tambahan saham kepada para pemegang saham tanpa diminta
pembayaran dan dalam jumlah saham yang sebanding dengan saham
yang dimiliki.

Op. Cit. Taufik Hidayat. Hal 75-76

3. Sertifikat dividen (script dividen)

Dividen dalam bentuk skrip maksudnya perusahaan tidak mmembayar


pada saat itu tetapi memilih membayar pada masa yang akan datang
karena saldo khas yang ada ditangan tidak mencukupi. Dividen ini
dibagikan dengan tujuan agar perusahaan tetap dapat mempertahankan
citra dan nama baik perusahaan.
4. Dividen harta
Aktiva yang dapat dibagi dapat berupa surat

berharga yang

diterbitkan oleh perusahaan lain, barang- barang persediaan lain atau


aktiva lain.
5. Dividen likuiditas
Dividen likuiditas merupakan pembayaran kembali modal yang
disetor atau ditanam. Pembagian dividen dalam bentuk ini biasanya
berasal dari laba ditahan.7
Prosedur pembayaran dividen kepada pemegang saham adalah
sebagai berikut (Wacana, 1996: 98):8
a. Tanggal Pengumuman
Direksi mengadakan rapat, misalnya tanggal 15 November. Pada hari
tersebut, mereka mengeluarkan pengumuman yang kira-kira berbunyi
sebagai berikut:
Pada tanggal 15 November 20X1 Direksi dari perusahaan ABC
mengadakan rapat dan menyatakan pembayaran dividen per kuartal
sebesar Rp 50,00 per saham, ditambah dengan dividen ekstra sebesar
Rp 75,00 per saham kepada pemegang saham yang tercatat per
tanggal 15 Desember. Pembayaran akan dilakukan pada 2 Januari
20X2.
b. Tanggal Pencatatan Pemegang Saham
Tanggal pencatatan pemegang saham biasanya pada tanggal 15
Desember, dimana pada tanggal ini perusahaan menutup buku
pencatatan pemindahtanganan dan membuat daftar dari pemegang
saham per tanggal tersebut.
c. Tanggal Pemisahan Dividen
7

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/23160/4/Chapter%20II.pdf.
http://www.sarjanaku.com/2012/07/pengertian-devinden-bentuk-prosedur.html diakses
tanggal 17 Mar. 15 pukul 19:49
8

Hak untuk memperoleh dividen akan tetap melekat pada saham


sampai empat hari sebelum tanggal pencatatan saham. Pada hari
keempat sebelum tanggal pencatatan, hak dividen tidak lagi melekat
pada saham. Tujuannya: menghindari keterlambatan pemberitahuan
pemilik saham baru kepada perusahaan.
d. Tanggal Pembayaran
Pada tanggal 2 Januari sebagai tanggal pembayaran perusahaan akan
mengirimkan cek kepada pemegang saham yang tercatat sebagai
pemegang saham.
Adapun rumus utuk menghitung keuntungan yang diharapkan dari
saham adalah:9

Keterangan:
r = keuntungan yang diharapkan dari saham
D1 = dividen tahun satu
P0 = harga beli
P1 = harga jual
Selain itu untuk menghitung nilai buku perlembar saham adalah:

Op. Cit. Irham Fahmi. Hal 74-78

Keterangan:
Nbp
= nilai buku perlembar saham
Te
= tota ekuitas
Jsb
= jumlah saham yang beredar
Menghitung pembayaran deviden yang tidak teratur. Dalam kondisi
tertentu erusahaan kadang kala melakukan pembayaran dividen yang tidak
teratur setiap waktunya, dan itu terjadi bukan disengaja namun tentunya
didasarkan dengan berbagai alasan. Rumus untuk menghitung pembayaran
deviden yang tidak teratur adalah:

Keterangan:
P0 = nilai intrinsik saham
D = dividen
K = tingkat diskonto
Earning per share atau pendapatan perlembar saham adalah bentuk
pemberian keunungan yang diberikan kepada para pemegang saham dari
setiap lembar saham yang dimiliki. Adapun rumus earning per share adalah:

Keterangan:
EPS
= earning per share
EAT
= earning after tax atau pendapatan setelah dikurangi pajak
Jsb
= jumlah saham yang beredar
Price earning ratio adalah perbandingan antara market price per
share dengan earning per share. Rumus price earning ratio adalah:

Keterangan:
PER
= Price Earning Ratio
MPS
= maket price per share
EPS
= Earning Per share
6.

Yang Menentukan Saham Naik dan Turun

10

Ada beberapa kondisi dan situasi yang menentukan sesuatu saham itu akan
mengalami fluktuasi yaitu:10
a. Kondisi mikro dan makro
b. Kebijakan perusahaan dalam memutuskan untuk ekspansi (perluasan
usaha), seperti membuka kantor cabang(brand office), kantor cabang
pembantu( sub brand office) baik yang dibuka didomestik maupun di luar
negeri
c. Pergantian direksi secara tiba-tiba
d. Adanya direksi atau pihak komisaris perusahaan yang terlibat tindak
pidana dan kasusunya sudah masuk di pengadilan
e. Kinerja perusahaan yang terus mengalami penurunan dalam setiap
waktunya
f. Risiko sistematis, yaitu suatu bentuk resiko yang terjadi secara
menyeluruh dan telah ikut menyebabkan perusahaan ikut terlibat
Efek dari psikologi pasar yang ternyata mampu menekan teknisi jual beli
7.

saham
Alasan Perusahaan Menjual Saham
Ada beberapa alasan menjelaskan mengapa suatu perusahaan memutuskan
untuk menerbitkan dan menjual saham, yaitu:11
a. Kebutuhan dana dalam jumlah yang besar dan pihak perbankan tidak
mampu untuk memberikan pinjaman karena berbagai alasan seperti
tingginya resiko yang akan dialami jika terjadi kemacetan
b. Keinginan perusahaan untuk mempublikasikan kinerja perusahaan
secara lebih sistematis
c. Menginginkan harga saham perusahaan terus naik dan terus dinikmati
oleh konsumen secara luas, sehingga ini nantinya akan memberi efek
kuat bagi perushaan seperti rasa percaya diri di kalangan manajemen
perusahaan
d. Mampu memperkecil risiko yang timbul karena permasalahan risiko
diselesaikan dengan pembagian deviden.

10
11

Op. Cit. Irham Fahmi. hal 72


Ibid. Hal 73

11

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa saham adalah
sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak (badan usaha) dalam
suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Saham biasa adalah saham dimana
pemegang saham mewakili kepemilikan di perusahaan sebesar modal yang
ditanamkan. Kepemilikan berakhir sampai saham tersebut dijual kepada
investor lain. Sedangkan saham preferen adalah produk hibryt atau campuran
dari antara saham biasa dengan efek pendapatan tetap yang dibagikan secara
rutin dalam bentuk deviden. Common stock ini memiliki beberapa jenis yaitu:
Blue chip-stock (saham unggulan), Growt stock, Defensive stock (sahamsaham devensif), Cyclical stock, Seasonal stock, dan Speculative stock.
Secara umum ada dua manfaat yang bisa diperoleh investor dalam membeli
saham, yaitu manfaat ekonomis dan manfaat non-ekonomis. Manfaat
ekonomisnya yaitu, mendapatkan dividen dan mendapatkan capital gain.
Sedangkan manfaat saham dari segi non-ekonomis yaitu kepemilkikan hak
suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk menentukan
jalannya perusahaan.
Dividen adalah nilai pendapatan bersih perusahaan setelah pajak
dikurangi laba ditahan yang ditahan sebagai cadangan perusahaan. Jenis-jenis
saham yaitu, Dividen tunai (cash dividen), Dividen saham (stock dividen),
Sertifikat dividen (script dividen), Dividen harta, dan Dividen likuiditas.
Faktor yang menyebabakan naik turun diantaranya, kondisi mikro dan makro,
kebijakan perusahaan dalam memutuskan untuk ekspansi.
Alasan perusahaan menjual saham adalah kebutuhan dana dalam
jumlah yang besar, keinginan perusahaan untuk mempublikasikan kinerja
perusahaan secara lebih sistematis, dan menginginkan harga saham
perusahaan terus naik dan terus dinikmati oleh konsumen secara luas, mampu
memperkecil risiko yang timbul karena permasalahan risiko diselesaikan
dengan pembagian deviden.
12

DAFTAR PUSTAKA
Anoraga, Panjdi. Piji Pakarti. Pengantar Pasar Modal. Jakarta: Rineka Cipta
Fahmi, Irham. Teori Portofolio dan Analisis Investasi Teori dan Soal Jawab.

(Bandung; Alfabeta. 2011).


Hidayat, Taufik. 2001. Investasi Syariah. Jakarta Selatan: PT TransMedia
http://www.sarjanaku.com/2012/07/pengertian-devinden-bentuk-prosedur.html
diakses tanggal 17 Mar. 15 pukul 19:49 wib

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/23160/4/Chapter%20II.pdf. di akses

tanggal 15 Maret 2015. Pukul 16.56 wib


http://www.idx.co.id diakses tanggal 15 Maret 2015. Pukul 16.56 wib

13

Anda mungkin juga menyukai