PENDAHULUAN
Stratigrafi berasal dari kata strata (stratum) yang berarti lapisan (tersebar)
yang berhubungan dengan batuan, dan grafi (graphic) yang berarti pemerian/
gambaran atau urut-urutan lapisan. komposisi dan umur relatif serta distribusi
peralapisan tanan dan interpretasi lapisan-lapisan batuan untuk menjelaskan
sejarah bumi. Dari hasil perbandingan atau korelasi antarlapisan yang berbeda
dapat dikembangkan lebih lanjut studi mengenai litologi (litostratigrafi),
kandungan
fosil
(biostratigrafi),
dan
umur
relatif
maupun
absolutnya
1 | s t r a t i g r a fi
analisis indonesia
perlapisan batuan yang tersingkap yang memiliki urutan perlapisan yang sama
(superposisi). Dari hasil pengamatannya, kemudian ditarik kesimpulan bahwa
lapisan batuan yang terbawah merupakan lapisan yang tertua, dengan beberapa
pengecualian. Karena banyak lapisan batuan merupakan kesinambungan yang
utuh ke tempat yang berbeda-beda maka dapat dibuat perbandingan antara satu
tempat ke tempat lainnya pada suatu wilayah yang sangat luas. Berdasarkan hasil
pengamatan ini maka kemudian Willian Smith membuat suatu sistem yang
berlaku umum untuk periode-periode geologi tertentu walaupun pada waktu itu
belum ada penamaan waktunya. Berawal dari hasil pengamatan William Smith
dan kemudian berkembang menjadi pengetahuan tentang susunan, hubungan dan
genesa batuan yang kemudian dikenal dengan stratigrafi.
Berdasarkan dari asal katanya, stratigrafi tersusun dari 2 (dua) suku kata, yaitu
kata strati berasal dari kata stratos, yang artinya perlapisan dan kata grafi
yang berasal dari kata graphic/graphos, yang artinya gambar atau lukisan.
Dengan demikian stratigrafi dalam arti sempit dapat dinyatakan sebagai ilmu
pemerian lapisan-lapisan batuan. Dalam arti yang lebih luas, stratigrafi dapat
didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang aturan, hubungan, dan
pembentukan (genesa) macam-macam batuan di alam dalam ruang dan
waktu. Aturan: Tatanama stratigrafi diatur dalam Sandi Stratigrafi. Sandi
stratigrafi adalah aturan penamaan satuan-satuan stratigrafi, baik resmi ataupun
tidak resmi, sehingga terdapat keseragaman dalam nama maupun pengertian
nama-nama tersebut seperti misalnya: Formasi/formasi, Zona/zona, Sistem dan
sebagainya.
Hubungan: Pengertian hubungan dalam stratigrafi adalah bahwa setiap lapis
batuan dengan batuan lainnya, baik diatas ataupun dibawah lapisan batuan
tersebut. Hubungan antara satu lapis batuan dengan lapisan lainnya adalah
2 | s t r a t i g r a fi
analisis indonesia
Lagoon, Delta), atau Laut (Marine: Lithoral, Neritik, Bathyal, atau Hadal).
Waktu: Memiliki pengertian tentang umur pembentukan batuan tersebut dan
biasanya berdasarkan Skala Umur Geologi. Contoh: Batugamping formasi
Rajamandala terbentuk pada kala Miosen Awal; Batupasir kuarsa formasi
Bayah terbentuk pada kala Eosen Akhir.
3 | s t r a t i g r a fi
analisis indonesia
BAB II
SANDI STRATIGRAFI
Pada hakekatnya ada hubungan tertentu antara kejadian dan aturan batuan di
alam, dalam kedudukan ruang dan waktu geologi. Stratigrafi membahas aturan,
hubungan, kejadian lapisan serta tubuh batuan di alam. Sandi stratigrafi
dimaksudkan untuk memberikan pengarahan kepada para ahli geologi yang
bekerja mempunyai persepsi yang sama dalam cara penggolongan stratigrafi.
Sandi stratigrafi memberikan kemungkinan untuk tercapainya keseragaman dalam
tatanama satuan-satuan stratigrafi. Pada dasarnya, Sandi Stratigrafi mengakui
adanya satuan lithostratigrafi, satuan litodemik, satuan biostratigrafi, satuan
sekuen stratigrafi, satuan kronostratigrafi dan satuan geokronologi. Sandi ini dapat
dipakai untuk semua macam batuan. Berikut ini pengertian pengertian mengenai
Sandi Stratigrafi sebagai berikut:
4 | s t r a t i g r a fi
analisis indonesia
stratigrafi, yaitu:
Dalam ilmu geologi, hukum-hukum geologi sangatlah penting dan
merupakan dasar dalam mempelajari ilmu geologi. Adapun hukum geologi yang
menjadi acuan dalam geologi antara lain adalah konsep tentang susunan, aturan
dan hubungan antar batuan dalam ruang dan waktu. Pengertian ruang dalam
geologi adalah tempat dimana batuan itu terbentuk sedangkan pengertian waktu
adalah waktu pembentukan batuan dalam skala waktu geologi.
Hukum Superposisi (Nicholas Steno, 1669) Dalam kondisi normal (belum
mengalami deformasi), perlapisan suatu batuan yang berada pada posisi
paling bawah merupakan batuan yang pertama terbentuk dan tertua
dibandingkan dengan lapisan batuan diatasnya.
5 | s t r a t i g r a fi
analisis indonesia
Hukum
Horisontalitas
(Nicholas
Steno,
1669)
Kedudukan
awal
Horisontalitas
yang
mengalami
deformasi
Hukum Original
6 | s t r a t i g r a fi
analisis indonesia
bawah akan berbeda dengan fosil di lapisan atasnya. Fosil yang hidup pada
masa sebelumnya akan digantikan (terlindih) dengan fosil yang ada
sesudahnya, dengan kenampakan fisik yang berbeda (karena evolusi).
Perbedaan fosil ini bisa dijadikan sebagai pembatas satuan formasi dalam
lithostratigrafi atau dalam koreksi stratigrafi.
7 | s t r a t i g r a fi
analisis indonesia
fosil.
Indek
fosil
telah
digunakan
secara
khusus
dalam
vertikalnya.
Hukum Facies Sedimenter (Selly,1975) Suatu kelompok litologi dengan
ciri-ciri yang khas yang merupakan hasil dari suatu lingkungan
pengendapan yang tertentu. Aspek fisik, kimia atau biologi suatu endapan
dalam kesamaan waktu. Dua tubuh batuan yang diendapakan pada waktu
yang sama dikatakan berbeda fsies apabila kedua batuan tersebut berbeda
&
H.
Robinson)
analisis indonesia
dimana
batuan
yang
dipotong/diterobos
terbentuk
lebih
dahulu
9 | s t r a t i g r a fi
analisis indonesia
oleh
suatu
proses
pengendapan
pada
suatu
lingkungan
yang diendapkannya.
Endapan di atas suatu sedimen pada umumnya cenderung membentuk
10 | s t r a t i g r a fi
analisis indonesia
tipenya.
Tatanama Satuan Litostratigrafi :
Tatanama satuan litostratigrafi resmi ialah dwinama (binomial). Untuk
tingkat Kelompok, Formasi dan Anggota dipakai istilah tingkatnya dan
diikuti nama geografinya.
2. Satuan Litodemik
Azas Tujuan:
Pembagian satuan litodemik dimaksudkan untuk menggolongkan batuan
beku, metamorf dan batuan lain yang terubah kuat menjadi satuan-satuan
bernama yang bersendi kepada ciri-ciri litologi. Batuan penyusun satuan
litodemik tidak mengikuti kaidah Hukum Superposisi dan kontaknya
dengan satuan litostratigrafi dapat bersifat extrusif, intrusif, metamorfosa
atau tektonik.
11 | s t r a t i g r a fi
analisis indonesia
Diorit Cihara.
3. Satuan Biostratigrafi
Azas Tujuan:
a. Pembagian biostratigrafi dimaksud untuk menggolongkan lapisan-lapisan
batuan di bumi secara bersistem menjadi satuan satuan bernama berdasar
kandungan dan penyebaran fosil.
b. Satuan biostratigrafi ialah tubuh lapisan batuan yang dipersatukan
berdasar kandungan fosil atau ciri-ciri paleontologi sebagai sendi
pembeda terhadap tubuh batuan sekitarnya.
c. Satuan Resmi dan Tak Resmi: Satuan biostratigrafi resmi ialah satuan
yang memenuhi persyaratan Sandi sedangkan satuan biostratigrafi tak
Selang
Zona Kumpulan
12 | s t r a t i g r a fi
analisis indonesia
(kemasyarakatan)
unsur-unsur
utama
dalam
ialah
tubuh
lapisan
batuan
yang
menunjukkan
13 | s t r a t i g r a fi
analisis indonesia
Zona Padat
Zona Padat ialah tubuh lapisan batuan yang ditandai oleh melimpahnya
fosil dengan kepadatan populasi jauh lebih banyak dari pada tubuh batuan di
atas dan dibawahnya.
4. Satuan Sikuenstratigrafi
Azas Tujuan:
a. Pembagian sikuenstratigrafi ialah penggolongan lapisan batuan batuan di
bumi secara bersistem menjadi satuan-satuan bernama berdasarkan gerak
relatif muka laut. Pembagian ini merupakan kerangka untuk menyusun
urutan peristiwa geologi.
b. Satuan sikuenstratigrafi ialah suatu tubuh lapisan batuan yang terbentuk
dalam satuan waktu tertentu pada satu siklus perubahan relatif muka
laut.
Batas Satuan:
Batas atas dan bawah satuan sikuenstratigrafi adalah bidang bidang
ketidakselarasan atau bidang keselarasan padanannya.
14 | s t r a t i g r a fi
analisis indonesia
pertimbangan obyektif.
Tingkat Tingakat Satuan Kronostratigrafi:
a. Urutan tingkat satuan kronostratigrafi resmi, masing-masing dari besar
sampai kecil ialah: Eonotem, Sistem, Seri, dan Jenjang. Satuan ini dapat
diberi awalan Super bila tingkatnya dianggap lebih tinggi daripada
satuan tertentu, tetapi lebih rendah dari satuan lebih besar berikutnya.
Dalam hal sebaliknya awalan yang dipergunakan adalah Sub,
b. Bidang lapisan pada dasarnya adalah bidang kesamaan waktu, oleh
karena itu satu lapisan yang menerus, cirinya mudah dikenal serta
mempunyai pelamparan luas, dapat merupakan penunjuk kesamaan
waktu dan dinamakan lapisan pandu Selang antara dua lapisan pandu
disebut Selang Antara.
15 | s t r a t i g r a fi
analisis indonesia
Pembagian Geokronologi:
Pembagian waktu geologi ialah pembagian waktu menjadi intervalinterval tertentu berdasarkan peristiwa geologi. Interval waktu geologi ini
disebut sebagai satuan geokronologi. Cara penentuannya didasarkan atas
analisis radiometrik atau isotropik.
6. Satuan Tektonostratigrafi
Azas Tujuan:
Pembagian tektonostratigrafi dimaksudkan untuk menggolongkan suatu
kawasan di bumi, yang tergolong pinggiran lempeng aktif, baik yang
menumpu (plate convergence) ataupun memberai (plate divergence)
menjadi mintakat-mintakat (terrances). Penentuan mintakat didasarkan pada
asal-usul terbentuknya dan bukan pada keterdapatannya, dan karenanya
mintakat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu 1). Atockton (Autochthonous), 2).
Alokton (Allochthonous) dan 3). Para-Atokton (Para-autochthonous).
Penentuan batas penyebarannya ditentukan oleh kegiatan tektonik pada
waktu tertentu.
16 | s t r a t i g r a fi
analisis indonesia
yang menerus, terutama yang meliputi satu atau lebih satuan satuan stratigrafi
yang resmi. Metoda pengukuran penampang stratigrafi banyak sekali ragamnya.
Namun demikian metoda yang paling umum dan sering dilakukan di lapangan
17 | s t r a t i g r a fi
analisis indonesia
adalah dengan menggunakan pita ukur dan kompas. Metoda ini diterapkan
terhadap singkapan yang menerus atau sejumlah singkapan-singkapan yang
dapat disusun menjadi suatu penampang stratigrafi.
18 | s t r a t i g r a fi
analisis indonesia
BAB III
ASAS STRATIGRAFI
III.1 Asas Stratigrafl, Satuan Pengendapan, dan Karakter Perlapisan
Stratigrafi mempelajari susunan pengendapan lapisan sepanjang waktu
geologi. Stratigrafi ialah cara memerikan (description) urutan lapisanlapisan sedimen ke arah vertikal di suatu daerah tertentu dengan
mempergunakan asas Stratigrafi dan memperhubungkannya dengan waktu.
Asas Stratigrafi berbunyi sebagai berikut: "pada suatu urutan lapisanlapisan batuan endapan, maka lapisan-lapisan yang ada di bawah
selalu lebih tua daripada yang ada di atasnya". Urutan-urutan Stratigrafi
di berbagai kerak bum! harus dibanding-bandingkan, dan bagian-bagian
yang terbentuk dalam waktu yang bersamaan harus diketahui. Cara untuk
membandingkan urutan Stratigrafi tersebut adalah dengan mengkorelasikan
atau menasabahkan .
Gambar korelasi
Perlapisan Sedimen
Perwujudan sedimen yang tampak sebagai suatu benda yang pipih dan
berbentuk lempeng atau kanta, yang secara litologi homogen (bersusunan sama).
Stratum (=satuan sedimen) merupakan bagian pengendapan yang terbentuk
selama susunan fisika dan kimianya sama. Perlapisan dapat sejajar maupun tidak
sejajar. Contoh perlapisan dapat dilihat dalam Gambar 37.
19 | s t r a t i g r a fi
analisis indonesia
20 | s t r a t i g r a fi
analisis indonesia
yang
lapuk,
erosi/denudasi
(suatu
permukaan
yang
non-
21 | s t r a t i g r a fi
analisis indonesia
tidak terjadi proses deposisi dalam satu waktu. Pada tipe ini juga tidak
ditemui adanya gejala-gejala endogen
4. Heterolithic unconformity
Tipe ini terbentuk apabila sedimen menumpang di atas batuan beku
intrusi atau menumpang di atas batuan metamorf.
Sketsa tipe-tipe ketidakselarasan dapat dilihat pada Gambar 41.
22 | s t r a t i g r a fi
analisis indonesia
Peta Geologi
Peta geologi memberikan petunjuk tentang susunan lapisan batuan dan pada
umumnya memberikan informasi tentang formasi apa saja yang ada di daerah
yang dipetakan. Dasar untuk peta geologi biasanya adalah peta topografi.
Jenis-jenis peta geologi dan peta-peta yang berkaitan dengan peta geologi
adalah sebagai berikut.
1. Peta geologi permukaan (surface geological map), yaitu peta yang
memberikan berbagai formasi geologi yang langsung terietak di bawah
permukaan. Skala peta ini bervariasi antara 1 : 50.000 dan lebih besar,
berguna untuk menentukan lokasi bahan bangunan, drainase, pencarian
air, pembuatan lapangan terbang, maupun pembuatan jalan.
2. Peta singkapan (outcrop map), yaitu peta yang umumnya berskala besar,
mencantumkan
lokasi
ditemukannya
batuan
padat,
yang
dapat
kedalaman
yang
analisis indonesia
Contoh peta geologi dan beberapa symbol yang digunakan dapat dilihat
pada Gambar 42., dan Gambar 44.
24 | s t r a t i g r a fi
analisis indonesia