kebutuhan
untuk
melanjutkan
pendidikannya
agar
dapat
menunjukkan
bahwa
inovasi
teknologi
dapat
menyebabkan
pengetahuan dan pengetahuan dalam mesin menjadi tetap dalam 10 tahun. Jika
mereka tidak meningkatkan pengetahuannya, kejadian yang samapun dapat
dikembangkan untuk menyokong adanya penanganan yang sama tentang
keperawatan. Sekarang perawat lebih banyak memperhatikan latihan, tugas,
dan profesinya disbanding missal loyal pada organisaasi. Mereka mencari
pelayanan yang diperlukan, filosofi manajemen, pandangan eksperimental, dan
lokasi fisik, dan geografis. Perawat ingin mengontrol lingkungan kerhanya
dismaping pula ketidakpuasannya. Untuk hal tersebut filosofi manajemen dan
asumsinyapun berubah. Manajer perawat mengubah gaya, aturan, prosedur,
hubungannya dengan bawahan dan pekerja serta kompensasi praktik. Manajer
perawat mencari pengetahuan komunitas, keadaanya dan hubungan nasioanal,
kecenderungan yang ada dalam pemerintahan, kebutuhan individu dan
motivasi kelompok. Mereka belajar untuk menggunakan computer dalam
system dunia bisnis.
Tidak lama lagi dalam dunia keperawatan aka nada kaitan antara pengobatan
dan ritual. Keperawatan akan tetap banyak dibutuhkan dalam dunia kerja dan
tetap tinggi bergeraknya. Perawat professional dapat mencari dan dapat
mrencanakan untuuk pindah kerja saat mereka bekerja. Perawat tersebut
menyadari untuk bekerja, tetapi mereka menginginkan lingkungan yang ada
humornya serta dapat menggunakan imajinasinya. Manajer perawat harus
mengubah perilakunya sesuai dengan kemajuan pekerjaannya. Manajer
perawat perlu belajar bagaimana memenuhi kepuasaan perawat klinik. Mereka
perlu melihat gaya manajemennya sendiri dan bagaimana hal tersebut
mempengaruhi yang lain dan
dengan individual, dokter, kepala perawat, dan manajer perawat klinis yang
berbeda setia [egantian shift. Praktisi keperawatn akan mengathui peran-peran
mereka berubah beberapa kali dalam sehari, kadang-kadang menjadi manajer,
kadang perawat klinis, kadang konsultan dan selalu dalam peran yang multiple.
Diantara alasan untuk berubah adalah bukti kadang-kadang memerlukan
perubahan. Manajer perawat perlu mengenali tanda-tandanya. Hal ini dpat
terlihat atau tersembunyi. Sebagai contoh yang tersembunyi adalah adanya
komitmen yang muncul dari anggota seperti Saya lebih baik bekerja dimana
saja selain di unit 3 F atau Dapatkan anda mengirimkan saya ke tempat
lain?
System pelayan kesehatan secara tetap berubah. Perbahan meliputi cara
memenuhi kebutuhan untuk profesi lainnya. Jam kerja yang sesuai kebutuhan,
dan kekuatan yang diperlukan untuk menetapkan keputusan profesi tentang
pelayanan pasien. Banyak waktu berubah difokuskan pada teknolgi tanpa
memeparhatikan hubungan manusia dan sesnsitifitas politik. Satu kasus yang
menjadi titik pusat American Medical Assosiations mendorong untuk
mengatasi kekurangan tenaga keperawatan dengan mengajukan teknisi
perawatan kesehatan baru.
agen
pembaruan
dalam
mengatasi
masalah
perubahan
(dorongan
mengikat).
Agen
pembaru
dorongan
dan
memfasilitasi
keadaan.
Pengkajian
pengetahuan
pendekatan
interpersonal
dan
organisasi,
gangguan
dalam
berubah,
termasuk
system
kebutuhan
untuk
menyesuaikan
pengetahuan
objektif
dan
keterampilan psikomotornya.
C. PENOLAKAN TERHADAP PERUBAHAN
Penolakan untuk berubah, atau berupaya untuk mempertahankan status quo
bila upaya-upaya dibuat untuk mengubahnya, adalah respon umum terhadap
perubahan. Perubahan menibulkan stress yang pada waktunya menimbulkan
penolakan.
standar
kerja
dan
tingkatan
peekerja,
promosi,
dan
Individu adalah anggota system social dalam komunikasi dan akan menolak
perubahan jika perubahan tersebut dapat mempengaruhi system sosialnya.
Perubahan social yang dapat mempengaruhi kebiasaan social. Nilai-nilai, harga
diri dan kemanan ditolak lebih dari perubahan teknik. Anggota system social
dapat mempengaruhi satu dengan lainnya walaupun mereka tidak terpengaruh
oleh adanya perubahan.
NILAI DAN KEYAKINAN
Kerangka kerja kognitif didasarkan pada nilai dan kepercayaan tentang
maksud pencapaian nilai tersebut. Manajer perawat yang menilai ikatan
perintah, kebijakan, dan prosedur yang percaya pengalaman manajemen
mereka tidak memerlukan masukan dari perawat klinis mungkin tidak
mencari masalah yang memerlukan perubahan. Selama mereka berhasil,
mereka diperkuat oleh keberhasilan yang membangun harga diri mereka.
Keberhasilan
ini
memperkuat
penolakan
dan
perubahan
yang
mengancam integitas kerangka kerja. Individu menolak membuang ideide mereka sendiri. Penerimaan ide-ide lain mengurangi harga diri
mereka. Mereka mungkin mempertimbangkan ide yang baik dan kejadian
unik untuk diperthankan. Ide-ide harus mempunyai siklus hidup. Ide ini
bersinar dan kemudian redup dan memerlukan penggantian. Ide-ide harus
ditemapatkan pada dasar yang dapat menurun.
dan penggunaannya daripada mempertimbangan hal ini untuk area khusus dari
departemen sumber daya manusia. Mereka akan belajar tentang manajemen
finansial daripada tergantung pada kantor keuangan untuk mengatasinya. Strategi
efektif dapat dikembangkan pada area ini untuk upaya kerja sama eksternal
diantara eksekutif perawat kepala dari institusi serupa dalam suatu komunitas.
Konsep ini dapat diperluas sampai pelayanan klinis. Jika divisi keperawatan tidak
dapat menghasilkan untuk menggunakan keahliaan ini sebagai praktisi perwata
kesehatan mental purna waktu, beberapa organisasi dapat secara kolektif
mengontrak pelayanan dalah satunya. Perubahan kemudia menjadi usaha
kerjasama.
Intergasi computer dan peralatan yang diautomatisasi adalah penting untuk proses
perubahan. Ini terutama benar bila manajer kompeten untuk perawat professional
serta untuk biaya perawatan kesehatan. Dalam domain ini manajer perawat dapat
mempeoleh nasihat dan keterampilan system informasi manajemen keperawatan
personel sebagai kritik yang diberkan pihak ketiga tentang perubahan yang
dipengaruhi. Karenanya personel ini akan meberimanajer perawat umpan balik
efektif sambil memberikan system pendukung informasi manajemen.
Persiapan atau Perencanaan
Pra-perencanaan akan membantu memperoleh beberapa pencapaian perubahan.
Perencanaan akan mempertahankan hubungan interpersonal terhindari dari
1.
2.
3.
4.
5.
departemen
untuk
mengembangkan
kapasitas
mereka
dalam
dilakukan penanganan. Selanjutnya mereka harus dapat menentukan nilainilai yang dapat memuaskan. Setiap orang yang belajar saat ditemukan
kepuasan baik pada individu dan pekerja system yang baru pun dapat
dilaksanakan.
Frekuensi latihan pendidikan harus dibandingkan dengan frekuensi
perubahan. Perawat akan memerlukan program pengembangan staff secara
tetap untuk mempertahankan pengtahuan dan kompetensi agar tidak turun
kembali. Dengan adanya tanda-tanda akan disesuaikan dan orientasi,
perubahan harus segera dilakukan sebagai bagian dari pekerjaan peraawat.
Imbalan
Imbalan-imbalan untuk pola perilaku yang lama harus dihilangkan setelah
setiap individu mendapatkan pertolongan untuk melihat terjadinya
perubahan mereka pernah melihat pentingnya perilaku yang baru dan perlu
diberitahukan pula tentang insentif yang sesungguhnya, penghasilan atau
bukan penghasilan sesuai dengan standar pekerjaannya. Standar pekerjaan
harus sesuai dengan metoda keterangan yang baru serta menghentikan yang
sudah lama pemberian insentif penilaian perilaku harus didasarkan pada
standar yang baru. Waktu harus memungkinkan dan kesempatan diberikan
untuk latihan ulang.
Para pekerja yang terpengaruh dengan adanya perubahan harus mendapat
dari manajer perawat. Juga mendapat program kompensasi yang diperlukan
dalam perubahan agar dapat sesuai, sehingga banyak orang dalam bagian
kelompok
yang
kuat
akan
dapat
mengkomunikasikan