adanya
konfrontasi,
gerak maju
pengarahan.
Panik
melibatkan
disorganisasi
kepribadian.
Terjadi
Origin
Timing
Number
Kognitif
Aset Materi
Keyakinan Positif
Mekanisme Koping
Respon Adaptif
Respon Maladaptif
Konstruktif
Destruktif
Ancaman
terhadap
integritas
seseorang
meliputi
sistem
diri
seseorang
dapat
membahayakan identitas , harga diri, dan fungsi sosial yang terintegrasi seseorang.
kehilangan kontrol, Takut, bayangan visual, Takut akan terluka atau kematian,
Kesadaran diri meningkat, Mimpi buruk
Afektif
Menyesal, Iritabel, Kesedihan mendalam, Takut, Gugup, Sukacita berlebihan, Nyeri
dan ketidakberdayaan meningkat secara menetap, Gemeretak, Ketidak pastian,
Kekhawatiran meningkat, Fokus pada diri sendiri, Perasaan tidak adekuat, Ketakutan,
Distressed, Khawatir, prihatin dan Mencemaskan
Fisiologis
Suara bergetar, Gemetar/ tremor tangan, Bergoyang-goyang, Respirasi meningkat
(Simpatis), Kesegeraan berkemih (Parasimpatis), Nadi meningkat (Simpatis), Dilasi
Pupil
Simpatis),
Refleks-refleks
meningkat
(Simpatis),
Nyeri
abdomen
Sosial Support
Hubungan yang kurang baik antar : individu, keluarga , kelp dan masyarakat, Kurang
terlibat dalam organisasi sosial/ kelompok sebaya, Ada konflik nIlai budaya
Material Assets
Kurang memilki penghasilan secara individu, Sulit mendapat pelayanan kesehatan,
Tidak memiliki pekerjaan/ vokasi/ posisi
Positive beliefs
Tidak mempunyai keyakinan dan nilai yang positif, Kurang memiliki motivasi, Kurang
berorientasi pencegahan (lebih senang melakukan pengobatan )
E. Mekanisme Koping
Konstruktif
Kecemasan dijadikan sebagai tanda dan peringatan. Individu menerimanya sebagai
suatu pilihan untuk pemecahan masalah. Seperti :
negosiasi/ kompromi
meminta saran
Destruktif
Menghindari kecemasan tanpa menyelesaikan masalah atau konflik tsb. Seperti :
Denial
Supresi
Proyeksi
Menyerang
Menarik diri
Ansietas
(Core problem)
Perubahan fisik/Operasi
Stressor Fisik
V. Masalah Keperawatan
1.
2.
3.
Ansietas
4.
5.
Kurangnya pengetahuan
Tujuan
a. Melakukan pengkajian pada klien
b. Menentukan masalah keperawatan klien
c. Memberikan intervensi generalis sesuai masalah keperawatan yang dihadapi
klien.
2. Tindakan keperawatan
a. Bina hubungan saling percaya
b. Mengkaji keluhan utama klien
c. Mengkaji faktor predisposisi klien, meliputi : biologis, psikologis dan
sosiokultural.
d. Mengkaji stresor presipitasi klien, meliputi : nature, origin, time dan number.
e. Mengkaji penilaian kilen terhadap stresor, meliputi : kognitif, afektif, fisiologis,
perilaku dan respon sosial.
f. Mengkaji sumber koping yang dimiliki oleh klien, meliputi : kemampuan
personal, dukungan sosial, aset material, dan keyakinan positif.
g. Mengkaji mekanisme koping yang digunakan klien.
h. Menentukan masalah keperawatan klien
i. Memberikan intervensi generalis pada klien :
a) Kaji kebutuhan rasa aman klien
b) Sediakan waktu untuk ekspress feeling
c) Latihan Teknik Relaksasi dan reduksi Stress
d) Membuat rencana latihan Teknik Relaksasi dan reduksi stress
Hasil Observasi :
Ekspresi wajah terlihat tegang, rentang perhatian menyempit, perubahan tanda-tanda
vital (nadi dan tekanan darah naik), tampak sering nafas pendek, gerakan tersentak
sentak , meremas- remas tangan dan tampak bicara banyak dan lebih cepat.
2. Diagnosa Keperawatan
Ansietas
3. Tujuan tindakan keperawatan
a. Melakukan pengkajian pada klien
b. Menentukan masalah keperawatan klien
c. Memberikan intervensi generalis sesuai masalah keperawatan yang dihadapi klien.
4. Tindakan keperawatan :
a. Bina hubungan saling percaya
b. Mengkaji keluhan utama klien
c. Mengkaji faktor predisposisi klien, meliputi : biologis, psikologis dan sosiokultural.
d. Mengkaji stresor presipitasi klien, meliputi : nature, origin, time dan number.
e. Mengkaji penilaian kilen terhadap stresor, meliputi : kognitif, afektif, fisiologis,
perilaku dan respon sosial.
f. Mengkaji sumber koping yang dimiliki oleh klien, meliputi : kemampuan personal,
dukungan sosial, aset material, dan keyakinan positif.
g. Mengkaji mekanisme koping yang digunakan klien.
h. Menentukan masalah keperawatan klien
i. Memberikan intervensi generalis pada klien :
a) Kaji kebutuhan rasa aman klien
b) Sediakan waktu untuk ekspress feeling
c) Bantu klien mengenal rasa cemas
d) Latihan Teknik Relaksasi dan reduksi Stress
e) Membuat rencana latihan Teknik Relaksasi dan reduksi stress
f) Mempraktikkan teknik relaksasi dan reduksi stress dalam kehidupan seharihari
Tahap Interaksi :
A. Orientasi :
besok mulai dari jam 8.00 Wib sampai dengan jam 14.00 Wib.Kemudian minggu
depan Selasa dan Rabu. Nama Ibu siapa ? Suka di panggilnya apa ?
Evaluasi/Validasi : Bagaimana perasaan Ibu pagi hari ini ?Oh, jadi ibu merasa tidak
nyaman?
Kontrak : Bagaimana kalau sekarang kita bercakap-cakap tentang apa yang Ibu
rasakan sehubungan dengan penyakit Ibu sekaligus cara mengatasinya? Tidak lama,
hanya sekitar 30 menit dari jam 09.00 s/d 09.30. Dimana tempatnya bu? Bagaimana
kalau di sini saja ya (Tempat tidur) ?
b. Kerja :
Apa yang ibu rasakan sekarang ? Adakah hal yang Ibu pikirkan terkait penyakit yang
sedang di hadapi ? Apakah ada perasaan khawatir? Ceritakan apa yang sedang Ibu
rasakan, tanda dan gejalanya ? Oh, jadi ibu sering gelisah, susah tidur, mulut terasa
kering dan adanya perasaan tidak nyaman. Siapa yang sering menunggui ibu? Sejak
kapan ibu merasa cemas? Apa yang ibu fikirkan terkait dengan penyakit yang ibu
alami? Bagaimana dukungan keluarga atau orang yang terdekat dengan ibu terkait
kondisi ibu saat ini? Apa ibu pernah mengalami perasaan cemas sebelumnya? Apakah
ada diantara keluarga ibu yang juga sering mengalami cemas? Bisa ibu ceritakan apa
pekerjaan ibu? berapa penghasilan ibu? Berapa orang putra ibu? Kalau ibu disini putra
ibu dirumah dengan siapa? Bagaimana dengan suami ibu? Dimana suami ibu bekerja?
Biasanya apa yang Ibu lakukan untuk mengatasi perasaan khawatir yang ibu rasakan ?
Apakah berhasil ? apa yang telah dilakukan keluarga ketika ibu mengalami rasa
khawatir? Apa yang ibu yakini dengan penyakit yang ibu alami?
Baiklah Bu, saya akan mengajarkan kepada ibu bahwa ada beberapa cara mengatasi
perasaan khawatir yang ibu rasakan itu. Yaitu latihan relaksasi, dimana ini bermanfaat
untuk membuat fisik Ibu relaks atau santai. Dalam laihan relaksasi ini ada dua hal
yang harus kita lakukan . Pertama latihan tarik nafas dalam dan kedua relaksasi otot
progressif. Baiklah Bu, untuk pertemuan kita pagi ini kita kita akan latihan teknik
nafas dalam dulu. Dalam latihan ini Ibu harus memusatkan pikiran dan perhatian pada
pernafasan, gerakan mengembang dan mengempisnya otot dada Ibu saat bernafas.
Bisa kita mulai Bu? Sekarang Ibu silahkan duduk bersila seperti saya. Pertama- tama
ibu tarik nafas perlahan- lahan dalam hitungan satu, Ibu pikirkan bahwa udara
memasuki bagian bawah paru- paru Ibu, pada hitungan kedua Ibu bayangkan udara
mengisi bagian tengah paru- paru Ibu, dan pada hitungan ketiga Ibu bayangkan paruparu Ibu sudah terisi dengan udara, setelah itu tahan nafas dalam hitungan tiga, dan
kemudian Ibu hembuskan udara melalui mulut dengan meniup udara perlahan- lahan.
Nah sekarang Ibu lihat saya mempraktekanya. Sekarang coba Ibu mempraktekanya.
Wah, bagus sekali Ibu sudah mampu malakukanya. Sekarang kita latih kembali
selama 5 sampai 10 kali. Bagus sekali.
c. Terminasi :
dalam ? Apakah bermanfaat bagi Ibu? Bagus .. Coba Ibu Lakukan kembali. Bagus,
Ibu telah bisa melakukanya.
harian Ibu. Setiap kali Ibu merasa khawatir, Ibu bisa langsung mempraktekan cara ini.
Dan latih juga sesuai jadwal yang sudah Ibu buat.