PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dewasa ini perkembangan penduduk dan tenaga kerja menjadi sorotan pembicaraan
di bidang ekonomi. Pertumbuhan penduduk begitu yang begitu pesat dapat menyebabkan
terjadi ledakan penduduk karena banyak faktor yang mempengaruhi ledakan penduduk
tersebut, dari tingkat kematian, tingkat kelahiran sampai migrasi. Ledakan penduduk itu
salah
satunya
berpengaruh
terhadap
perkembangan
ekonomi
karena
dengan
C. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah dalam penyusunan makalah ini antara lain:
1. Bagaimana peranan penduduk dalam pembangunan ekonomi?
2. Bagaimana bisa terjadi ledakan penduduk?
3. Faktor apa saja yang mempengaruhi ledakan penduduk?
4. Bagaimana cara pemwcahan masalah kependudukan tersebut?
5. Bagaimana kita memanfaatkan sumberdaya manusia yang begitu banyak?
6. Bagaimana cara peningkatan kualitas kerja penduduk yang begitu banyak itu?
BAB II
PEMBAHASAN
PENDUDUK DAN TENAGA KERJA
dinegara
berkembang
perkembangan
penduduk
malah
menghambat perkembangan ekonomi .Menurut kaum klasik maka akan selalu ada
perlombaan antara tingat perkembangan out put dengan tingkat perkembangan
penduduk.,yang akhirnya dimenagkan oleh perkembangan penduduk.Jadi bagi Negara
yang
sedang
berkembang
perkembangn
penduduk
merupakan
perintang
Isu kependudukan
1)
2)
3)
Apakah akibat laju pertumbuhan penduduk yang tinggi bagi Negara miskin
dalam menghindari kemiskinan absolute;
4)
Apakah Negara dunia ketiga akan dapat memperluas ruang lingkup dan
memperbaiki kualitas kesehatan dan sisitem pendidikan;
5)
Seberapa jauh tingka hidup yang rendah merupakan factor yang penting
dalam membatasi kebebasan orang tua untk menentukan besarnya keluarga;
Sehubungan dengan struktur umur penduduk kita kita kenal dengan angka beban
tanggungan(dependency ratio).
Angka beban tanggungan(dependency ratio) adalah perbandingan antara
banyaknya orang yang produktif dengan orang yang tidak produktif.Negara yang
berkembang memiliki angka beban tanggungan yang tinggi karena besarnya jumlah
penuduk usia muda. Proporsi besar penduduk usia muda tidak menguntungkan dalam
pembangunan ekonomi karena :
a.
B. LEDAKAN PENDUDUK
Factor utama yang menentukan perkembangan penduduk adalah tingkat kematian,
tingkat kelahiran, dan tingkat perpindahan penduduk ( migrasi ). Di samping itu jumlah
penduduk yang besar secara absolute akan bertambah lebih cepat daripada jumlah
penduduk yang kecil, walaupun laju pertumbuhannya sama. Dari pengalaman yang ada,
laju pertumbuhan penduduk selalu meningkat bagi dunia secara keseluruhan.
1. Tingkat kematian (death rate)
Ada empat factor yang menyumbang terhadap penurunan tingkat kematian
pada umunya:
a.
Adanya kemajuan dalam ilimu kedokteran serta diperkenalkannya lembagalembaga kesehatan umum yang modern.
d.
kematian dengan maksud agar suatu keluarga memiliki jumlah anak yang sedikit dan
dapat hidup samoai hari tua, sehingga keturunannya erus dapat berlangsung.
Disebagaian besar Negara di Eropa, telah terjadi penurunan kematian yang
lambat, kemudian tingkat kelahiran mulai mengikutinya dalam seperempat abad
terakhir dari abad 19.
Jadi, pada mulanya tingkat kematian menurun, sedangkan tingkat kelahiran
tetap, yang ini menghasilkan pembangunan ekonomi. Setelah itu, tingkat kelahiran
menurun dengan cepat dan mengejar cepatnya penurunan tingkat kematian.
Guna memperjelas perbedaan pola pekembangan penduduk di Negara maju
dan Negara berkembang dapat dilihat dengan pola transisi demografi didua kelompok
tersebut. Ada tiga tahapan: Tahap I Menggambarkan keadaan dimana laju
pertumbuhan penduduk pada tingkat yang rendah, tetapi baik tingkat kematian dan
tingkat kelahiran tinggi. Tahap II Ditandai dengan menurunnya tingkat kematian,
tetapi tingkat kelahiran tetap tinggi. Tingakat kematian turun karena adanya perbaikan
taraf hidup dan perbaikan kesehatan dengan berkembangnya ilu kedokteran. Tahap III
Menunjukkan keadaan dimana tingkat kematian masih terus turun dan dian dibarengi
pula oleh turunnya tingkat kelahiran, sehingga laju pertumbuhannya rendah.
Perkembangan penduduk di negara maju mengikuti pola yang diuraikan
gambar di atas namun bagi negara berkembang ada negara yang sudah sampai tahap
III, tetapi masih ada juga yang baru sampai pada tahap II pada tahun 1970-an.
3. Migrasi
Migrasi mempunyai peranan juga dalam menentukan tingkat pertumbuhan
penduduk. Oleh karena itu tingkat pertumbuhan penduduk tidak dapat diperhitungkan
hanya dari tingkat kematian saja.
Bagi negara berkembang migrasi bukan berarti peningkatan atau pengurangan
jumlah penduduk. Perpindahan penduduk keluar negeri dari negara yang sedang
berkembang tidaklah mungkin dapat terlaksana lagi guna mengurangi kepadatan
penduduknya, dengan alasan kesulitan-kesulitan integrasi sosial dan rendahnya skill
dinnegara yang mengalami tekanan penduduk tersebut.
Dengan adanya tingkat penurunan yang cepat dan tetap tingginya kelahiran
serta kurang efektifnya migrasi, maka pertumbuhan penduduk akan cepat dan
mengakibatkan terjadinya ledakan penduduk di negara bekembang.
C. PEMECAHAN MASALAH KEPENDUDUKAN
Ledakan penduduk yang terjadi di negara negara sedang berkembang dapat
disimpulkan bahwa masalah masalah merupakan masalah yang sukar diatasi.
Sebenarnya kita dapat menerapkan suatu kebijakan dari sudut tingkat kematian untuk
mengurangi tingkat pertumbuhan penduduk dan juga program keluarga berencana sudah
banyak dilaksanakan oleh sebagian besar negara negara sedang berkembang.
Tabel
Penduduk dunia berdasarkan daerah daerah utamadari
Tahun 1960 s/d 2000 menurut proyeksi
Perserikatan bangsa bangsa
Daerah
Dunia (Total)
Daerah-daerah maju
Eropa
Uni Sovyet
Amerika Utara
Oceanea
Negara negara
Berkembang
Asia Timur
Asia Selatan
Afrika
Amerika Latin
1960
3.027,0
854,0
425,0
214,0
199,0
15,7
1970
3.702,0
964,0
458,0
254,0
233,0
19,0
1980
4.569,0
1.086,0
492,0
296,0
275,0
23,4
1990
5.632,0
1.224,0
526,0
346,0
232,0
28,7
2000
6.828,0
1.377,0
563,0
403,0
376,0
34,8
2.173,0
830,0
858,0
273,0
212,0
1.738,0
1.013,0
1.094,0
348,0
283,0
3.483,0
1.236,0
1.401,0
463,0
383,0
4.408,0
1.494,0
1.768,0
629,0
517,0
5.451,0
1.731,0
2.183,0
864,0
673,0
1. Adanya kemelaratan dan buta huruf di negara negara sedang berkembang bersama
organisasi sosial yang masih bersifat tradisional.
2.
Perkembangan ilmu obat obatan dan ilmu kesehatan masih merupakan faktor
faktor fisikologi dari orang orang yang akan menjadi akseptor.
Kemajuan ilmu pengetahuan telah dapat menyediakan metode kontrasepsi yang
baru dan bagaimana pemerintah nasional mendorong penduduk untuk memakainya bukan
merupakan masalah yang sulit. Yang sulit ialah agar pengendalian kelahiran atau
kehamilan dapat diterima oleh semua golongan dengan demikian jalan yang patut
ditempuh oleh negara yang sedang berkembang ialah mendidik orang orangnya secara
lebih baik dan bukan dianjurkan untuk mengurangi kelahiran saja.
D. PEMANFAATAN SUMBER DAYA MANUSIA
1. Pemanfaatan Konsep Ketenagakerjaan
Tidak semua penduduk dapat bertindak sebagai faktor produksi. Hanya
penduduk yang berupa tenaga kerja (human power) yang dapat dianggap sebagai
faktor produksi. Tenaga kerja adalah penduduk pada usia kerja yaitu antara 15 sampai
64 tahun, dan dapat digolongkan menjadi dua yaitu angkatan kerja (labor force) dan
bukan angkatan kerja.
Yang dimaksud dengan angkatan kerja adalah penduduk yang bekerja dan
penduduk yang belum bekerja, namun siap bekerja atau sedang mencari pekerjaan
pada tingkat upah yang berlaku. Kuantitas dan kualitas angkatan kerja lebih rendah di
negara-negara sedang berkembang dari pada di negar-negara maju karena sebagian
besar penduduk di negara berkembang berusia muda.
Apabila dilihat dari sudut tenaga kerjanya, maka akan ada pergeseran tenaga
kerja yang membarengi pembangunan itu dari sektor pertanian ke sektor-sektor
industri dan perdagangan atau jasa.
2. Macam-macam pengangguran
dibagi
dua
yaitu
pengangguran
kronis
(chronic
Pengangguran
Tak-Ketara
(Invisible
Underemployment
atau
Disguised
Underemployment)
Pengangguran tak-ketara terjadi apabila para pekerja telah menggunakan
waktu kerjanya secara penuh dalam suatu pekerjaan dapat ditarik ke sektor-sektor
atau pekerjaan lain tanpa mengurangi output disektor yang ditinggalkan.
c.
kerja akan tergantung pada tinggi rendahnya tingkat upah. Maka, semakin tinggi tingkat
upah di pasar tenaga kerja, semakin tinggi pula jumlah penawaran tenaga kerja.
Dalam hubungan ini perlu dijelaskan bahwa hubungan tingkat upah dengan
penawaran tenaga kerja perseorangan berbeda dengan hubungan antara tingkat upah
dengan penawaran tenaga kerja secara keseluruhan. Hubungan anatara tingkat upah dan
penawaran tenaga kerja perseorangan sering ditunjukkan oleh kurva penawaran tenaga
kerja yang berbelok ke belakang (backward bending supply curve). Ini berarti bahwa
setelah tingkat upah tertentu, naiknya tingkat upah tidak akan mendorong seseorang untuk
bekerja lebih lama atau lebih giat, karena pada tingkat pendapatan yang relatif tinggi
orang ingin hidup lebih santai.
Tetapi hubungan antara tingkat upah dengan penawaran tenaga kerja secara
keseluruhan adalah semakin tinggi tingkat upah maka masih akan mendorong semakin
banyak orang untuk masuk ke pasar tenaga kerja. Orang-orang yang tadinya tidak mau
bekerja pada tingkat upah rendah akan bersedia bekerja pada tingkat upah yang lebih
tinggi. Dengan adanya perkembangan peradaban nasional, peranan tingkat upah dalam
mempengaruhi kemauan orang untuk bekerja masih cukup besar, terutama dengan adanya
efek pamer maka orang akan tidak merasa bahwa kebutuhannya telah terpuaskan
seluruhnya.
Dari uraian diatas diperoleh bahwa usaha kita untuk meningkatkan pendapatan
nasional adalah lewat peningkatan jumlah tenaga kerja untuk diikutkan dalam kegiatan
produksi. Peningkatan tersedianya jumlah tenaga kerja untuk proses produksi itu dapat
terlihat dari orang ataupun jumlah hari kerja orang maupun jam kerja orang, karena dapat
saja jumlah orang tetap tetapi jumlah hari kerja orang atau jumlah jam kerja orang
bertambah.
Sekarang bagaimana supaya jumlah jam kerja yang disediakan untuk bekerja itu
meningkat. Untuk itu perlu diketahui bahwa tersedianya jam kerja untuk proses produksi
itu dipengaruhi oleh kemauan dan kemampuan untuk bekerja. Artinya jika orang mau
bekerja tetapi tidak mampu bekerja sama dengan orang yang mampu bekerja tetapi tidak
mau bekerja. Oleh karena itu, kita harus sanggup mencari faktor-faktor apa yang dapat
meningkatkan kemampuan dan kemauan seseorang untuk bekerja. Berdasar teori
ekonomi, bahwa kemauan seseorang untuk bekerja itu dipengaruhi oleh tingkat upah yang
ada.
Semakin tinggi tingkat upah, semakin tinggi pula kemauan seseorang untuk
bekerja. Sedangkan kemampuan untuk bekerja seseorang dipengaruhi oleh keadaan
kesehatan dan kecakapannya, keterampilan dan keahliannya. Selanjutnya tingkat
kesehatan dipengaruhi oleh keadaan gizi dan lingkungannya; sedangkan kecakapan,
keterampilan, dan keahlian dipengaruhi oleh tingkat pendidikan baik formal maupun
nonformal.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari uraian diatas kami dapat menyimpulkan:
1.
Ada empat aspek penduduk yang perlu diperhatikan dinegara berkembang yaitu
tingkat perkembangan penduduk relatif tinggi, struktur umur tidak favorable,
distribusi penduduk tidak merata, dan tenaga kerja terdidik atau kualitas tenaga kerja
rendah,
2.
3. Dinegara berkembang angka partisipasi angkatan kerja di desa lebih rendah daripada
di kota,
4. Semakin tinggi tingkat upah, semakin tinggi kemauan untuk bekerja dan sebaliknya.
B. SARAN
Adapun saran dari kami adalah:
1. Kita harus membatasi tingkat fertilisasi lewat program KB, karena meledaknya laju
pertumbuhan penduduk akan mengakibatkan beban tanggungan suatu negara semakin
berat,
2. Pada umumnya angka partisipasi angka kerja di desa lebuh kecil dibanding di kota
pada negara berkembang, sehingga daya ketidak seimbangan distribusi penduduk
Hendaknya kita senantiasa meningkatkan kualitas kerja para tenaga kerja lewat
pendidikan formal maupun nonformal.
DAFTAR PUSTAKA
Irawan dan Suparmoko.2002.Ekonomika Pembangunan.Yogyakarta:BPTE Yogyakarta
Martono, trisno.2008.Ekonomi Pembangunan.Surakarta:UNS Press