MOLA HIDATIDOSA
Untuk memenuhi tugas Kepaniteraan Klinik Bagian Ilmu Kebidanan dan Kandungan
di RSUD Tugurejo Semarang
Pembimbing :
dr. M Taufiqy SpOG
Disusun oleh :
ROSY MUTIARA TSANI
H2A008038
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2012
DAFTAR ISI
BAB I
2
PENDAHULUAN
Penyakit trofoblastik gestasional atau mola hidatidosa adalah
sekelompok
penyakit yang berasal dari korion janin. Ini termasuk mola sempurna atau parsial,
tumor plasenta trofoblastik gestasional, koriokarsinoma, dan mola invasif. Kehamilan
mola secara histologis ditandai dengan kelainan vili korionik yang terdiri dari
proliferasi trofoblas dengan derajat bervariasi dan edema stroma vilus. Mola biasanya
terletak di rongga uterus, namun kadang-kadang terletak di tuba fallopi dan bahkan
ovarium. Mola hidatidosa merupakan bentuk jinak dari penyakit trofoblas gestasional
dan dapat mengalami transformasi menjadi bentuk ganasnya yaitu koriokarsinoma. 1,2
Di negara-negara barat dan Amerika, mola terjadi pada 1 dari 1000-15000
kehamilan. Mola hidatidosa ditemukan secara tidak sengaja pada sekitar 1 dari 600
abortus terapeutik. Pada negara Asia, jumlah kehamilan mola lebih banyak 15 kali
dibandingkan yang ada di Amerika Serikat. Jepang dilaporkan mempunyai 2 kasus
dari 1000 kehamilan. Pada daerah timur Asia, beberapa sumber memperkirakan
jumlah kehamilan mola hingga 1 kasus dari 120 kehamilan. Frekuensi kehamilan mola
tertinggi ditemukan di Mexico, Iran, dan Indonesia. 1
Pada pasien dengan mola hidatidosa, 20% kasus berkembang menjadi
keganasan trofoblastik. Setelah mola sempurna berkembang, invasi uterus terjadi pada
15% pasien dan metastasis terjadi pada 4% kasus. Tidak ada kasus koriokarsinoma
yang dilaporkan berasal dari mola parsial, walaupun pada 4% pasien dengan mola
parsial dapat berkembang penyakit trofoblastik gestasional persisten nonmetastatik
yang membutuhkan kemoterapi. 1,3
Mola hidatidosa lebih sering terjadi pada puncak umur reproduktif. Wanita
pada umur remaja muda atau premenopausal yang paling beresiko. Wanita dengan
umur 35 tahun keatas memiliki peningkatan resiko 3 kali lipat. Wanita lebih tua dari
40 tahun mengalami peningkatan sebanyak 7 kali lipat dibandingkan wanita yang
lebih mudah. Seberapa banyak partus sepertinya tidak mempengaruhi resiko. 1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. MOLA HIDATIDOSA
A.1 Definisi
Mola hidatidosa adalah chorionic villi (jonjotan/gantungan) yang tumbuh
berganda berupa gelembung-gelembung kecil yang mengandung banyak
cairan sehingga menyerupai buah anggur atau mata ikan. Karena itu disebut
juga
hamil
anggur
atau
mata
ikan.4
terkena.2
tidak
Inspeksi
Hal
yang
diinspeksi
antara
lain
Palpasi
o
Tekanan
menentukan
karakter
nadi,
mengevaluasi
edema,
Perkusi
o
Auskultasi
Mendengar : mendengarkan di ruang antekubiti untuk tekanan darah, dada
untuk bunyi jantung/paru abdomen untuk bising usus atau denyut jantung
janin.
Hasil pemeriksaan fisik bisa ditemukan seperti dibawah ini :
Mola sempurna: Ukuran yang tidak sesuai dengan umur gestasi. Pembesaran
uterus lebih besar daripada biasanya pada usia gestasi tertentu merupakan
tanda yang klasik dari mola sempurna. Pembesaran tidak diharapkan
disebabkan oleh pertumbuhan trofoblastik berlebih dan darah yang tertampung.
Namun, pasien yang datang dengan ukuran sesuai dengan umur kehamilan
bahkan lebih kecil tidak jarang ditemukan.
Kista teka lutein: Merupakan kista ovarium dengan diameter lebih besar dari
6cm dan diikuti dengan pembesaran ovarium. Kista ini biasanya tidak dapat
dipalpasi pada pemeriksaan bimanual namun dapat teridentifikasi dengan
Mola Parsial: Lebih sering tidak memperlihatkan tanda fisik. Paling sering
ditemukan dengan USG. Pembesaran uterus dan preeklampsia dilaporkan
terjadi hanya pada 3% kasus. Kista Teka lutein, hiperemesis, and hipertiroidism
jarang terjadi.
Mola Kembar: Gestasi kembar dengan mola sempurna dan janin dengan
plasenta normal telah dilaporkan. Kasus bayi lahir dengan sehat (dengan
kembar mola) pada keadaan seperti ini juga pernah dilaporkan. Wanita dengan
gestasi normal dan mola beresiko untuk menjadi persisten dan cenderung dapat
bermetastasis.
Mengakhiri
kehamilan
merupakan
pilihan
yang
genetic
prenatal
melalui
sampling
chorionic
villus
atau
10
pada
umumnya,
yaitu
adanya
pola badai
salju
11
Mengkoreksi koagulopati.
Menangani hipertensi
Penanganan Operasi
dilanjutkan
setelah
operasi
untuk
mengurangi
kemungkinan
12
DAFTAR PUSTAKA
13
14