LANDASAN TEORI
II.1 Tinjauan Pustaka
II.1.1 Pengertian Pubertas
Pubertas diartikan sebagai proses biologis yang akhirnya menuju
kepada kemampuan reproduksi. Selama masa pubertas, perubahan penting
terjadi dalam sistem pengaturan hormonal pada sistem saraf pusat, gonad,
dan adrenal, menyebabkan perubahan pada pertumbuhan skeleton dan
dalam komposisi tubuh serta diperolehnya ciri-ciri seks sekunder
(Isselbacher et al., 1999)
Pubertas adalah proses kematangan, hormonal dan pertumbuhan
yang terjadi ketika organ-organ reproduksi mulai berfungsi dan
karakteristik seks sekunder mulai muncul.
Proses ini umumnya dibagi dalam tiga tahap, yaitu prapubertas,
yaitu periode sekitar 2 tahun sebelum pubertas ketika anak pertama kali
mengalami perubahan fisik yang menandakan kematangan seksual;
kemudian pubertas, yang merupakan titik pencapaian kematangan
seksual, ditandai dengan keluarnya darah menstruasi pertama kali pada
remaja putri; dan pasca pubertas, merupakan periode 1 sampai 2 tahun
setelah pubertas, ketika pertumbuhan tulang telah lengkap dan fungsi
reproduksi terbentuk dengan cukup baik. (Wong et al, 2009)
akan tampak dalam 2,5 tahun kemudian. Pubertas mencapai puncak saat
terjadi menstruasi (Heffner & Schust, 2005).
II.1.4.1 Telarche
Kelenjar mammae atau payudara merupakan turunan lapisan
ektoderm. Jaringan payudara ini sangat sensitif terhadap hormon. Efek
onset
pubertas,
estrogen
ovarium
menginduksi
pertumbuhan sistem duktus laktiferus. Duktus-duktus ini bercabangcabang selama pertumbuhannya dan ujung duktus ini membentuk
massa sel kecil dan padat. Struktur ini akan membentuk alveoli
lobular. Payudara dan alveoli kemudian membesar. Saat menarche,
sekresi estrogen dan progesteron siklik dimulai dan akan terjadi fase
tambahan pada pertumbuhan duktus dan lobulus yang rudimenter.
Kortikosteroid adrenal selanjutnya akan meningkatkan perkembangan
duktus. Payudara terus membesar selama beberapa waktu setelah
menarche akibat timbunan lemak dan jaringan ikat tambahan.
Diferensiasi dan pertumbuhan akhir payudara tidak akan terjadi
sampai kehamilan (Heffner & Schust, 2005).
DESKRIPSI
II
RERATA
KISARAN
11.2
9.0 13.3
12.2
10.0 14.3
13.1
10.8 15.3
15.3
11.9 18.8
IV
Areola
dan
papilla
mammae
sudah
TAHAP
DESKRIPSI
RERATA
KISARAN
tipis
11.7
9.3-14.1
12.4
10.2 14.6
13.0
10.8 15.1
14.4
12.2 16.7
Ph1
Ph2
Pertumbuhan
rambut
halus
dan
disepanjang labia
Ph3
Ph5
Penampakan
seperti
dewasa.
Berbentuk
segitiga
II.1.4.3 Menarche
II.1.4.3.1 Pengertian Menarche
Menarche adalah perdarahan pertama dari uterus yang
terjadi pada seorang wanita (Wiknjosastro, 2008).
usia
10-16
tahun,
tetapi
rata-rata
12,5
tahun
anak perempuan memiliki sifat wanita setelah remaja. Folikelfolikel yang terangsang tadi selama sebulan menghasilkan
hormon estrogen, dan kemudian mati. Tetapi pada saat folikel
rombongan pertama mati, sejumlah folikel lain sudah mulai di
rangsang FSH dan memproduksi estrogen.
Semakin lama, semakin banyak folikel yang dirangsang
oleh FSH dalam tiap bulannya (kira-kira antara 12-20 folikel),
sehingga jumlah estrogen yang terbentuk banyak. Estrogen juga
mempengaruhi pertumbuhan saluran susu di payudara, sehingga
payudara membesar. Juga dapat merangsang pertumbuhan
saluran telur, rongga rahim dan vagina, sehingga membesar. Di
vagina, estrogen membuat dinding kian tebal dan cairan vagina
bertambah banyak.
Estrogen
juga dapat
mengakibatkan
pertumbuhan
tubuh
yang
semula
sudah
perubahan
menebalnya
dinding
dalam
rahim
(fase
1.
Fase menstruasi
Berlangsung sekitar 3-5 hari. Dalam fase ini lapisan stratum
kompakta dan spongiosa endometrium dilepaskan dari
dinding uterus disertai perdarahan. Hanya tertinggal lapisan
stratum basalis 0,5 mm. Darah menstruasi mengandung
darah vena dan arteri dengan sel-sel darah merah dalam
hemolisis atau aglutinasi, sel-sel epitel dan stroma yang
mengalami disintegrasi dan dan otolisis, dan sekresi dari
uterus, serviks dan kelenjar-kelenjar vulva.
2.
Fase regenerasi
Fase ini dimulai pada hari ke empat menstruasi, luka bekas
pelepasan endometrium sebagian besar berangsur-angsur
sembuh
dan
ditutup
kembali
oleh
selaput
lendir
Fase proliferasi
Berlangsung sejak hari ke-5 sampai 14, pada fase ini
endometrium tumbuh menjadi setebal 3,5 mm. Pada fase
regenerasi sampai proliferasi, endometrium dipengaruhi
oleh hormon estrogen dan sejak ovulasi, korpus luteum
mengeluarkan hormon estrogen dan progesteron yang
mempengaruhi terjadinya fase sekresi.
4.
Fase sekresi
Fase ini dimulai sesudah ovulasi dan berlangsung dari hari
ke 14 sampai ke 28. Dalam fase ini, tebal endometrium
tetap,
hanya
mengeluarkan
kelenjarnya
lebih
sekret.
endometrium
Sel
berkelok-kelok
dan
mengandung
Menarche prekoks
Menarche prekoks yaitu sudah ada haid sebelum umur
10 tahun.
2.
Menarche tarda
Menarche tarda yaitu menarche yang baru datang umur
14-16 tahun.
lingkungan
akan
berhubungan
dengan
proses
2. Ras/etnik
Beberapa studi yang dilakukan terutama di Amerika
Serikat, menunjukkan bahwa adanya perbedaan maturasi
seksual dan menarche pada berbagai etnik-ras. Anak
perempuan kulit hitam mengalami tingkat perkembangan
payudara dan rambut pubis dan menarche pada usia yang lebih
muda dibandingkan anak perempuan kulit putih.
Lebih lanjut, penelitian lain di Amerika Serikat dengan
menggunakan data dari The Third National Health and
Nutrition Examination Survey, menunjukkan usia rata-rata
onset perkembangan rambut pubis, payudara dan menarche
pada anak perempuan kulit hitam adalah 9,5, 9,5 dan 12,1
tahun; dan 10,5, 10,3 dan 12,7 pada anak perempuan kulit
putih. Perbedaan ras atau etnik tersebut tetap bahkan setelah
menyesuaikan indeks massa tubuh saat ini dan berbagai
variabel sosial dan ekonomi. Perbedaan maturasi pubertas dari
berbagai ras mencerminkan pengaruh faktor genetik.
Anak perempuan di Eropa Selatan mengalami menarche
lebih awal daripada anak perempuan di Eropa Utara. Rata-rata
usia menarche di Perancis dan negara Mediterania lain lebih
rendah daripada negara Eropa Barat lainnya dimana hal ini
berhubungan dengan perbedaan geografi yang mencerminkan
baik genetik atau etnik dan faktor lingkungan.
Usia menarche di Asia mirip dengan anak perempuan di
Mediterania; rata-rata usia menarche di Hongkong dan Jepang
berturut-turut adalah 12,38 dan 12,2 tahun, dan di Yunani atau
3. Status gizi
Makin baiknya nutrisi mempercepat usia menarche.
Beberapa ahli mengatakan anak perempuan dengan jaringan
lemak yang lebih banyak, lebih cepat mengalami menarche
dari pada anak yang kurus (Winkjosastro, 2005). Helm et al
(1996) menemukan bahwa usia menarche cepat berhubungan
dengan overweight dan menarche terlambat berhubungan
dengan underweight (Damayanti, 2002).
Guthrie dan Picciano (1995) mengatakan bahwa ada
berat badan kritis yang harus dicapai sebelum memasuki
pubertas yaitu sekitar 30 kilogram. Berat ini dapat disamakan
dengan komposisi tubuh dimana 10% diantaranya adalah
lemak. Pertambahan berat badan dimulai sekitar 6 bulan
setelah peak height velocity (PHV) atau puncak pertumbuhan
tinggi badan, dan ini berjalan selama 2,5-3 tahun (Ginarhayu,
2002).
Menurut Bagga (2000), remaja putri yang mengalami
menarche dengan umur lebih awal (9-11 tahun) mempunyai
berat badan maksimum adalah 46 kg dibandingkan umur
menarche yang ideal (12-14 tahun) yaitu 41 kg. Sedangkan
remaja putri yang telat menarche nya (14-15 tahun)
mempunyai berat badan sekitar 37 kg. Penelitian yang serupa
adalah dengan mengukur tinggi badan yang dilakukan terhadap
remaja putri yang mendapat menarche dengan umur lebih awal
(9-11 tahun) yaitu 154,84 cm, sedangkan tinggi remaja putri
yang mendapat menarche telat adalah 147,89 cm. Penelitian
tersebut menyatakan bahwa ada hubungan yang kuat antara
Faktor Langsung
o Konsumsi makanan
Makanan yang dikonsumsi sangat tergantung pada
kuantitas dan kualitas kandungan zat gizi yang ada
dalam bahan makanan, ada tidaknya pemberian
makanan di luar keluarga, daya beli keluarga, kebiasaan
makan yang didasari oleh pengetahuan orangtua/
pengelola makanan terhadap gizi dan kesehatan.
o Status kesehatan
Keadaan kesehatan sangat dipengaruhi oleh daya beli
keluarga, kebiasaan makan, pengetahuan pemeliharaan
kesehatan dan keadaan lingkungan fisik dan sosial
(Ginarhayu, 2002, Call & Levinson, 1977).
Badan yang lemah atau penyakit yang mendera seorang
anak gadis seperti penyakit kronis, terutama yang
mempengaruhi masukkan makanan dan oksigenasi
jaringan dapat memperlambat menarche. Demikian pula
obat-obatan (Winkjosastro, 2005).
4. Sosial Ekonomi
Status sosial ekonomi telah lama diduga sebagai faktor
yang berhubungan dengan umur menarche. Hal tersebut
disebabkan tingkat sosial ekonomi akan berhubungan dengan
tingkat
pengetahuan
orangtua
tentang
gizi
keluarga,
ekonomi
menengah
dan
tinggi
(88,05%)
bila
a.
et
penelitiannya
al
(1986),
bahwa
menyebutkan
terdapat
hubungan
dalam
antara
pekerjaan
orangtua
dimana
akan
status
gizi,
dalam
hal
ini
anak
(1986)
penelitiannya
juga
menyebutkan
adanya
hubungan
bahwa
antara
di
dalam
pekerjaan
Pendapatan Keluarga
Usia menarche dapat dikatakan berhubungan
keluarga
seringkali
dihubungkan
dengan
karena
itu,
biasanya
keluarga
yang
berhubungan
dengan
kelas
sosial,
tetapi
5. Tempat tinggal
Perbedaan tempat tinggal akan berhubungan dengan
perbedaan tingkat sosial ekonomi, jenis ras, iklim, dan
rangsangan psikis terhadap seorang anak perempuan. Hal tersebut
disebabkan perbedaan tempat tinggal yang antara lain akan
menentukan :
a. Besar/luasnya
kota
(kota
metropolitan/desa
pegunungan)
b. Lokasi kota (dekat pantai/pelabuhan atau pedalaman)
c. Keterbukaan terhadap kebudayaan luar negeri (Free
sex, NAPZA)
d. Kebudayaan/adat istiadat dan kebiasaan masyarakat
setempat (Ginarhayu, 2002, Syamsuar, 1984)
6. Aktivitas Olahraga
Bagga (2000) membuktikan bahwa olahraga/latihan fisik
yang rutin dan dilakukan dengan durasi waktu yang lama akan
menunda usia menarche pada seorang remaja putri (66,15%)
dibandingkan dengan remaja putri yang melakukan olahraga
latihan fisik yang jarang (33,84%). Penundaan menarche yang
berhubungan dengan aktifitas fisik ini telah diteliti bahwa
terdapatnya penundaan sekresi dari hormon-hormon spesifik yang
ada dalam tubuh terhadap kematangan seksualitas pada remaja
putri.
7. Rangsangan Psikis
Tingkat sosial ekonomi dan lingkungan pendidikan
berperan
penting
dalam
proses
perkembangan,
termasuk
yang
merangsang
kelenjar
indung
telur
untuk
tersebut
reproduksi,
mempengaruhi
sehingga
semua
hal
kematangan
tersebut
organ-organ
mengakibatkan
pada
pelajar
putri
di
Afrika
selatan
Dengan
mempertimbangkan
penemuan-penemuan
8. Stres
Riset longitudinal telah banyak yang mendukung
hipotesis bahwa stresor emosional berhubungan dengan waktu
pubertas yang lebih awal pada anak perempuan (Semiz, et al.,
2009). Pengaruh psikologis seperti kejadian pada masa kanakkanak yang penuh dengan tekanan/ stres kehidupan dan juga efek
kontekstual seperti lingkungan keluarga juga diketahui memiliki
pengaruh terhadap onset pubertas (Arim, et al., 2007).
Menurut Belsky et al (1991) dalam Gaudineau. et al
(2010), perkembangan atau pertumbuhan yang lebih cepat terjadi
akibat adanya pemicu dari lingkungan dan sebenarnya hal
tersebut merupakan suatu respon adaptif terhadap lingkungan
yang penuh tekanan/stres seperti adanya konflik keluarga,
absennya figur ayah kandung, pengasuhan orangtua yang buruk,
atau status sosial ekonomi yang rendah.
Hulanicka et al (2001) melaporkan bahwa anak
perempuan yang terekspos terhadap distres keluarga (Familial
distress) termasuk diantaranya kematian salah satu atau kedua
orangtua, perpisahan/perceraian orangtua, keluarga dengan
orangtua tunggal, penyakit berat yang diderita salah satu anggota
keluarga, adanya penyimpangan sosial seperti alkoholisme atau
catatan kriminal dari salah satu atau kedua orangtua akan
sistem
hipotalamus-hipofisis-gonad.
Terdapat
Rambut pubis
Pembesaran uterus
Bagan 1.
Kerangka Teori
Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Status dan Usia Menarche
1. Faktor Internal
Usia Menarche Ibu
Genetik
Ras/etnik/suku
2. Faktor Eksternal
Status Gizi
BB
TB
IMT
Sosial-ekonomi
Pendidikan
Orangtua
Pekerjaan
Orangtua
Mekanisme
Neuroendokrinologis
hipotalamus
Pendapatan
Keluarga
Jumlah
Keluarga
Demografi
Tempat
Tinggal
Aktifitas
Fisik/olahraga
Tingkat Stres
Rangsangan Psikis
Keterpaparan
informasi seksual
sebelumnya
Perilaku seksual
sebelumnya
Adat/kebiasaan
masyarakat
Hipofisis
Hormon
(FSH, LH)
Ovarium
Hormon
(Estrogen,
progesteron)
Bagan 2.
Kerangka Konsep
Variabel Independen
Variabel Dependen
Pendapatan Keluarga
Status Menarche
II.4 Hipotesis
H1 : Ada hubungan antara pendapatan keluarga dengan status menarche
siswi SLTP Al-Azhar 2 Pejaten dan SLTPN 175 tahun 2011.
H2 : Ada hubungan antara usia menarche ibu dengan usia menarche siswi
SLTP Al-Azhar 2 Pejaten dan SLTPN 175 tahun 2011.
H3 : Ada hubungan antara tingkat stres siswi dengan status menarche siswi
SLTP Al-Azhar 2 Pejaten dan SLTPN 175 tahun 2011.