Anda di halaman 1dari 7

KEHAMILAN

Kehamilan adalah suatu peristiwa penyatuan antara sel mani dengan sel telur dituba
Proses Kehamilan :

1.

Konsepsi

Konsepsi adalah pertemuan ovum dengan inti Spermatozoa dan membentuk zigot
2.

Nidasi
Nidasi adalah proses penanaman blasma

3.

Plasentasi

Perubahan Fisiologis saat Kehamilan


1.

Perubahan Sistem Reproduksi

a. Uterus
Uterus membesar akibat hipertrofi dan hiperplasi otot polos rahim, serabut serabut
kolagennya menjadi higroskopik. Bentuk dan konsistensi uterus juga berubah, uterus
biasanya mobil, pembuluh darah balik mengembang dan bertambah. Serviks bertambah
vaskularisasinya dan menjadi lunak.
b. Indung Telur
Ovulasi terhenti, korpus luteum graviditas masih ada sampai terbentuknya uri.
c. Vagina dan Vulva
Vagina dan Vulva terlihat lebih merah / kebiruan akibat hipenvaskularisasi dan pembuluh
darah genetalia internal membesar.
2. Payudara
Payudara membesar dan tegang akibat hormon samatomamotropin, estrogen dan
progesteron akan terapi belum mengeluarkan air susu.

3. Perubahan sistem Cardiovaskuler


Volume darah bertambah 25 % diikuti curah jantung yang meningkat sebanyak 30 %
kenaikan plasma darah mencapai 40 %, Leokosit meningkat 10.000 cc.
4. Perubahan Sistem Resprasi
Akibat perbesaran rahim usus tertekan kearah diafrakma sehingga timbul keluha gerak
dan nafas pendek.
5. Perubahan Sistem Urinarius
Kadang kencang tertekan oleh uterus yang membesar sehingga timbul sering kencing.
6. Perubahan Sistem Pencernaan
Salivasi meningkat terus otot-otot pencernaan melemah sehingga mobilitas dan
makanan akan lebih lama dalam saluran pencernaan, resorpsi makanan baik manun akan
menimbulkan obstiposi
7. Perubahan Sistem Integumen
Pada kulit terdapat deposit pigmen dan hiperpigmentasi yang disebabkan oleh MSH
yang meningkat.
8. Perubahan Sistem Endokrin
Kelenjar hipofise membesar.Selama kehamilan HCG diproduksi dalam jumlah luar biasa
begitu pula dengan hormon estrogen dan progesteron.
9. Metabolisme
BMR meningkat hingga 15 20 % dibutuhkan banyak protein untuk pertumbuhan fetus,
alat kandungan, payudara, badan ibu serta persiapan laktasi.
Jadwal Pemeriksaan Kehamilan
1. Periksa pertama kali sedini mungkin ketika haid terlambat 1 bulan.
2. Periksa ulang 1 x sampai kehamilan 7 bulan.
3. Periksa ulang 2 x sampai kehamilan 9 bulan.
4. Periksa ulang setiap minggu setelah kehamilan 9 bulan.
5. Periksa khusus bila ada keluhan.

DIAGNOSA KEHAMILAN
Lama kehamilan berlangsung sampai persalinan aterm sekitar 280-300 hari dengan
perhitungan sebagai berikut:
1. Kehamilan sampai 28 minggu dengan berat janin 1000 gram bila berakhir disebut
keguguran
2. Kehamilan 29-36 Minggu bila terjadi persalinan disebut prematuritas.
3. Kehamilan berumur 37-42 minggu disebut aterm.
4. Kehamilan 42 minggu disebut kehamilan lewat waktu atau postdastism (serotinus)
Kehamilan dibagi menjadi tiga triwulan, yaitu :
1. Triwulan pertama : 0 12 Minggu

2. Triwulan kedua : 13 28 Minggu


3. Triwulan ketiga : 29 42 Minggu
Untuk dapat menegakkan kehamilan ditetapkan dengan melakukan penilaian terhadap
beberapa tanda dan gejala kehamilan :
1. Tanda-tanda dugaan hamil .
a. Amenorea (tidak dapat haid)
Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadi pembentukan folikel degraf dan ovulasi.
Mengetahui tanggal haid terakhir dengan perhitungan rumus naegel dapat ditentukan
perkiraan persalinan.
b. Mual (nausea) dan muntah (emesis)
Pengaruh estrogen dan progesteron terjadi pembentukan asam yang berelebihan.
Menimbulkan mual dan muntah terutama pagi hari yang dapat disebut morning sickness.
Dalam batas yang fisiologis keadaan ini dapat diatasi. Akibat mual dan muntah , nafsu
makan berkurang.
a.

Ngidam
Wanita hamil sering menginginkan makanan tertentu, keinginan yang demikian disebut
ngidam.

b. Sinkop atau pingsan


Terjadi gangguan sirkulasi ke daerah kepala (sentral) menyebabkan iskemia susunan
saraf pusat dan menimbulkan sinkope atau pingsan. Keadaan ini menghilang setelah usia
kehamilan 16 minggu.
c.

Payudara tegang.
Pengaruh estrogen progesteron dan somatomamotropin menimbulkan deposit lemak,
air dan garam pada payudara. Payudara membesar dan tegang. Ujung saraf tertekan dan
menyebabkan rasa sakit terutama pada hamil pertama.

d. Sering miksi
Desakan rahim ke depan menyebabkan kandung kemih cepat terasa penuh dan sering
miksi. Pada triwulan kedua sudah menghilang.
e.

Konstipasi atau obstipasi


Pengaruh progesterone dapat menghambat peristaltik usus menyebabkan kesulitan
untuk buang air besar.

f.

Pigmentasi kulit
-

Sekitar pipi (cloasma gravidarum), keluarnya melaniphore stimulating hormone hipofisis


anterior menyebabkan pigmentasi kulit pada kulit.

Dinding perut (striae livide, striae nigra, dan linea alba makin hitam).

Sekitar payudara (hiperpigmentasi areola mamae, puting susu makin menonjol, kelenjar
Montgomery menonjol, dan pembuluh darah menifes sekitar payudara.

g. Epulis.
Hipertropi gusi disebut epulis dapat terjadi bila hamil
h. Varises atau penampakan pembuluh darah vena.

Karena pengaruh hormon estrogen dan progesteron terjadi penampakan pembuluh darah
vena, terutama bagi mereka yang mempunyai bakat. Penampakan pembuluh darah itu
terjadi di sekitar genetalia eksterna, kaki, betis dan payudara. Penampakan pembuluh darah
ini dapat menghilang setelah persalinan.
2. Tanda tidak pasti kehamilan.
a.

Rahim membesar sesuai tuanya kehamilan.

b. Pada pemeriksaan dalam dijumpai (tanda hegat, tanda chadwicks, tanda piscaseck,
kontraksi braxton hicks, dan teraba ballottement)
c.

Pemeriksaan tes biologi kehamilan positif (sebagian kemungkinan positif palsu).

3. Tanda pasti kehamilan.


a.

Gerakan janin dalam rahim : terlihat/teraba gerakan janin dan teraba bagian-bagian janin.

b. Denyut jantung janin: didengar dengan stetoskop laenec, alat kariotokografi, alat doppler.
Dilihat dengan ultrasonografi. Pemeriksaan alat canggih, yaitu rontgen untuk melihat
kerangka janin, ultrasonografi.
4. Keluhan Fisiologi
a.

Emesis Gravidarum
Emesis Gravidarum merupakan keluhan umum yang disampaiakn pada kehamilan
muda. Terjadinya kehamilan menimbulkan perubahan hormonal pada wanita karena
terdapat peningkatan hormon estrogen, progesteron dan dikeluarkannya Human chorionic
gonadotropine plasenta. Hormon-hormon inilah yang diduga menyebabkan emesis
gravidarum. Gejala Emesis Gravidarum adalah kepala pusing terutama pada pagi hari
disertai mual muntah sampai kehamilan berumur 4 bulan.

b. Kram pada kaki


Keluhan kram kaki terutama betis. Kejadian kram betis berkaitan dengan mual,
muntah, kurangnya makan, sehingga terdapat perubahan keseimbangan elektrolit dengan
kalium, kalsium dan natrium yang menyebabkan terjadi perubahan berkelanjutan dalam
darah dan cairan tubuh. Ditambah makanan yang masuk berkurang sehingga terjadi
perubahan metabolisme tubuh yang menjurus ke arah pembakaran lemak dan protein
dengan menimbulkan badan keton.
Perubahan metabolisme dapat mengubah keseimbangan asam-basa, cairan tubuh
dan darah sehingga menambah terjadinya kram pada kaki. Keluhan ini berangsur-angsur
akan menghilang atau berkurang dengan makin tuanya umur kehamilan dan masukan
makanan yang bertambah.
c.

Varises
Varises merupakan pembesaran dan pelebaran pembuluh darah vena, kejadian
varises pada wanita hamil disebabkan oleh:

1. Faktor bakat atau keturunan


2. Faktor multi para sampai grandemultipara
3. Terdapat peningkatan hormon estrogen dan progesteron selama hamil.
d. Ngidam

Wanita hamil sering menginginkan makanan tertentu, keinginan demikian disebut


ngidam .
e.

Sering Miksi
Desakan rahim kedepan menyebabkan kandung kemih terasa cepat penuh dan sering
miksi. Pada triwulan kedua sudah menghilang.

f.

Konstipasi atau obstipasi


Pengaruh hormon progesteron dapat menghambat peristaltik usus sehingga
menyebabkan kesulitan untuk buang air besar.

I.

PENGKAJIAN DATA FOKUS


Data Subyektif
Riwayat obstetri
Riwayat Haid : HPHT lama haid, siklus, jumlah, menarche, dismenothoe, flour albus
Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu dan sekarang ANC, imunisasi TT, keluhan
misalnya : Mual. Muntah, sering kencing, sesak nafas.
Riwayat Kesehatan
Pola kehidupam sehari-hari
Keadaan psikososial
Data Obyektif
TTV, suhu, nadi, tekanan darah, RR
Keadaan umum
Pemeriksaan fisik (inspeksi, palpasi, uopold, perkusi, aulkustasi)

II.

DIAGNOSIS KEBIDANAN
G papah usia kehamilan .................... dengan ...................
Masalah.
1. Perubahan anatomis dan fisiologis
2. Keluhan-keluhan dalam kehamilan
Fisik dan psikologis
Kebutuhan :
Memberikan penyuluhan dan konseling kepada ibu hamil sesuai kebutuhan ibu.

III. ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL


____
IV. EVALUASI KEBUTUHAN SEGERA
____
V.

PERENCANAAN DAN RASIONALISASI


Kebidanan
G... Papah
Usia Kehamilan
A/T/H
Intia Utelin

Intervensi
1. Melakukan TTV
2. Pemeriksaan fisik inspeksi

Rasionalisasi
1. Mengetahui keadaan dan
kondisi pasien secara umum
2. Mengetahui suatu kelainan
secara umum

Masalah emesis
graviidarum
Penurunan ras
percaya diri
Body image
Suring Kencing

3. Pemeriksaan palpasi uopold

3. Mengetahui TFU sesuai


dengan usia kehamilan / tidak

4. Pemberian Fe vitamin dan


yodium

4. Mempersiapkan kebutuhan
darah saat persalinan,
mengurangi mual muntah,
meningkatkan kecerdasan bayi.
5. Untuk mengetahui
perkembangan dan kelainan
lebih lanjut dalam masa
kehamilan

5. Jadwal kunjungan ulang

1.
1. Menjelaskan proses kehamilan
dan perubahan yang terjadi
selama hamil
2.
2. Menganjurkan minum teh hangat
dan biskuit sebelum beranjak
dari tempat tidur
3.
3. Menganjurkan makan sedikit tapi
sering
4.
4. Menganjurkan mengurangi
makanan berlemak.
1. Menjelaskan perubahan
anatomis kehamilan
2. Konseling dan penyuluhan

Mengetahui proses dan


perubahan selama hamil
mengurangi mual muntah dan
mencukupi kebutuhan nutrisi
Memenuhi kebutuhan nutrisi
Makanan berlemak dapat
meningkatkan rasa mual, agar
mual berkurang

1. Mengetahui perubahan yang


terjadi selama kehamilan
2. Agar pasien lebih percaya diri
percaya diri dan mengetahui
perubahan pada dirinya adalah
normal dalam kehamilan

1. Konseling pada pasien tidak


perlu takut dan kawatir

1. Karena keluhan akan


menghilang bila telah terjadi
persalinan

1. Menjelaskan proses dan


perubahan selama kehamilan

1. Mengetahui proses dan


perubahan selama kehamilan

2. Menjelaskan keluhan sering


2. Agar ibu tidak merasa lemas
kencing adalah fisiologis pada
dan khawatir tentang keluhan
trimester I karena penekanan
tersebut
pembesaran rahim pada vesica
urinaria

DAFTAR PUSTAKA
Wiknjosastro, Hanifa, 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta : YBPSP

Manuaba, Ida Bagus Gde, 2002. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana
Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC
BPPUK, 1999. Pedoman Penanggulangan Efek Sampling Komplikasi Kontrasepsi. Jakarta : BPPUK

Anda mungkin juga menyukai