Definisi Hipertensi
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik sedikitnya 149
mmHg atau tekanan diastolik sedikitnya 90 mmHg. (Price & Wilson, 2005)
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan tekanan darah
sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolic lebih dari 90 mmHg
pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam keadaan
cukup istirahat/tenang. (Depkes, 2014)
2. Etiologi
Faktor resiko untuk hipertensi primer(hipertensi yang paling sering terjadi
disebut juga hipertensi idiopatik atau esensial) meliputi :
1. Riwayat keluarga
Orang-orang dengan sejarah keluarga yang mempunyai hipertensi lebih
sering menderita hipertensi. Riwayat keluarga dekat yang menderita
hipertensi (faktor keturunan) juga mempertinggi risiko terkena hipertensi
terutama pada hipertensi primer. Keluarga yang memiliki hipertensi dan
penyakit jantung meningkatkan risiko hipertensi 2-5 kali lipat. Seseorang akan
memiliki kemungkinan lebih besar untuk mendapatkan hipertensi jika orang
tuanya menderita hipertensi. Hipertensi cenderung merupakan penyakit
keturunan. Jika seorang dari orang tua kita mempunyai hipertensi maka
sepanjang hidup kita mempunyai 25% kemungkinan mendapatkannya pula.
Jika kedua orang tua kita mempunyai hipertensi, kemungkunan kita
mendapatkan penyakit tersebut 60%.
2. Usia yang bertambah lanjut
Lanjut usia (lansia) dapat menderita hipertensi sistolik saja (isolated systolic
hypertension, ISH) dengan tekanan darah sistolik yang tinggi karena keadaan
aterosklerosis menyebabkan pembuluh arteri yang besar kehilangan
kelenturan. Sebelumnya ISH dianggap sebagai bagian normal dalam proses
penuaan dan tidak perlu diobati. Namun, dalam hasil penelitian berjudul
Systolic Hypertension in the Elderly program, ditemukan bahwa pengobatan
ISH dengan obat-obat antihipertensi dapat menurunkan insiden stroke,
penyakit jantung coroner, dan gagal jantung kiri.
3. Sleep Apnea
4. Ras (sering terjadi pada orang kulit hitam)
Orang kulit hitam di Amerika memiliki resiko lebih besar untuk menderita
hipertensi primer ketika predisposisi kadaar renin plasma yang rendah
mengurangi kemampuan ginjal untuk mengekskresi natrium berlebih.
Hipertensi terjadi pada usia yang lebih muda dan memiliki intensitas yang
lebih berat daripada populasi kulit putih.
5. Obesitas
Obesitas merupakan suatu keadaan di mana indeks massa tubuh lebih
dari atau sama dengan 30. Obesitas meningkatkan risiko terjadinya hipertensi
karena beberapa sebab. Pada penderita hipertensi ditemukan 20-30%
menderita berat badan berlebih. (kartikassari,2012)
Curah jantung dan sirkulasi volume darah penderita hipertensi yang
obesitas lebih tinggi dari penderita hipertensi yang tidak obesitas. Pada
obesitas tahanan perifer berkurang atau normal, sedangkan aktivitas saraf
simpatis meninggi dengan aktivitas renin plasma yang rendah.
Obesitas dapat menyebabkan hipertensi dan penyakit kardiovaskular
melalui
mekanisme
pengaktifan
sistem
renin-angiotensin-aldosteron,
tekanan darah juga akan menurun dengan perlahan. Namun pada perokok
berat tekanan darah akan berada pada level tinggi sepanjang hari.
Tembakau memiliki efek cukup besar dalam peningkatan tekanan
darah karena dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah. Kandungan
bahan kimia dalam tembakau juga dapat merusak dinding pembuluh darah.
Karbon monoksida dalam asap rokok akan menggantikan ikatan
oksigen dalam darah. Hal tersebut mengakibatkan tekanan darah meningkat
karena jantung dipaksa memompa untuk memasukkan oksigen yang cukup
ke dalam organ dan jaringan tubuh lainnya.
Merokok juga diketahui dapat memberikan efek perubahan metabolik
berupa
peningkatan
asam
lemak
bebas,
gliserol,
dan
laktat
yang
atau
makan-makanan
yang
diasinkan
dapat
menyebabkan
penggunaan
MSG
sudah
sampai
pada
taraf
sangat
sudah
menjadi
kenyataan
bahwa
dalam
jangka
panjang,
Koarktasio aorta
Stenosis arteri renalis dan penyakit parenkim ginjal
tumor otak, kuadriplegia, dan cedera kepala
feokromositoma, sindrom Cushing, hiperaldosteronisme dan disfungsi tiroid,
dengan
tiramin,
terapi
sulih
estrogen
dan
obat-obatan
laki sebesar 22,8 dan perempuan sebesar 28,8. (Riskesdas, 2007, Riskesdas
2013)
Daftar Pustaka
Wilson, L.M.,Price,S.A. 2005. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses
Penyakit Edisi 6. Jakarta : ECG
Kowalak, Jennifer P. 2011. Buku Ajar Patofisiologi. Jakarta : ECG
Riskesdas, 2007, Balitbangkes, Kemenkes
Riskesdas 2013, Balitbangkes, Kemenkes
Kartikassari, A.N. (2012). Faktor Resiko Hipertensi Pada Masyarakat di Desa
Kebongan Kidul, Kabupaten Rembang. Laporan Hasil Penelitian Karya
Penelitian Karya Tulis Ilmiah, Program Pendidikan Sarjana Kedokteran.
Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Semarang.
Depkes.
2014.
Hipertensi.
Tersedia
www.depkes.go.id/download.php?