Secara garis besar lempeng di dunia dibagi menjadi dua, yaitu lempeng
samudera yang merupakan dasar laut, dan lempeng benua yang merupakan
daratan. Lempeng samudera memiliki berat jenis yang lebih berat dibandingkan
lempeng benua. Lempeng samudera sering kita disebut dengan lapisan sima dan
lempeng benua disebut lapisan sial.
Lempeng tektonik terbentuk oleh kerak benua (continental crust) ataupun
kerak samudra (oceanic crust), dan lapisan batuan teratas dari mantel bumi
(earths mantle). Kerak benua dan kerak samudra, beserta lapisan teratas mantel
ini dinamakan litosfer. Kepadatan material pada kerak samudra lebih tinggi
dibanding kepadatan pada kerak benua. Demikian pula, elemen-elemen zat pada
kerak samudra (mafik) lebih berat dibanding elemen-elemen pada kerak benua
(felsik).
Daerah perbatasan lempeng-lempeng tektonik, merupakan tempat-tempat
yang memiliki kondisi tektonik yang aktif, yang menyebabkan gempa bumi,
gunung berapi dan pembentukan dataran tinggi. Teori lempeng tektonik
merupakan kombinasi dari teori sebelumnya yaitu: Teori Pergerakan Benua
(Continental Drift) dan Pemekaran Dasar Samudra (Sea Floor Spreading).
Lempeng tektonik yang merupakan bagian dari litosfer padat dan terapung di atas
mantel ikut bergerak satu sama lainnya. Di bawah litosfer terdapat lapisan batuan
cair yang dinamakan astenosfer. Karena suhu dan tekanan di lapisan astenosfer ini
sangat tinggi, batu-batuan di lapisan ini bergerak mengalir seperti cairan (fluid).
Litosfer terpecah ke dalam beberapa lempeng tektonik yang saling bersinggungan
satu dengan lainnya.
Lempengan yang menyusun bumi terdiri atas lempeng tektonik yang besar
dan kecil. Lempeng tektonik yang besar, antara lain:
1. Lempeng Fasifik, meliputi wilayah lautan Fasifik
2. Lempeng Amerika Utara, meliputi wilayah Amerika Utara
3. Lempeng Amerika Selatan, meliputi wilayah Amerika Selatan
4. Lempeng Afrika, meliputi wilayah Afrika, lautan Atlantik bagian timur,
dan lautan Hindia bagian barat
5. Lempeng Eurasia, meliputi Eropa, Asia termasuk Indonesia
2. Lempeng Cocos
7. Lempeng Rivera
3. Lempeng Filipina
8. Lempeng Gorda
4. Lempeng Karibia
9. Lempeng Scotia
5. Lempeng Arab
Berdasarkan arah pergerakannya, perbatasan antara lempeng tektonik yang
satu dengan lainnya (plate boundaries) terbagi dalam 3 jenis, yaitu divergen,
konvergen, dan transform. Selain itu ada jenis lain yang cukup kompleks namun
jarang, yaitu pertemuan simpang tiga (triple junction) dimana tiga lempeng kerak
bertemu.
1. Batas Divergen
terbentuknya lembah retakan (rift valley) akibat adanya celah antara kedua
lempeng yang saling menjauh tersebut.
Daerah yang banyak memiliki batas divergen adalah Afrika bagian
timur dan Laut Merah. Pematang Tengah-Atlantik (Mid-Atlantic Ridge)
adalah salah satu contoh divergensi yang paling terkenal, membujur dari
utara ke selatan di sepanjang Samudra Atlantik, membatasi Benua Eropa
dan Afrika dengan Benua Amerika.
2. Batas Konvergen
3. Batas Transform
Terjadi
bila
dua
lempeng
tektonik
bergerak
saling
Terakhir, bukti lainnya yang mendukung teori ini adalah informasi yang
didapatkan oleh para ilmuwan dari hot spot. Sebagai contoh, Kepulauan Hawaii
dan gunungapi tengah laut yang merupakan kepanjangan dari Hawaii menuju
Palung Aleutia, menunjukkan pergerakan Lempeng Pasifik searah deretan hot
spot. Lihat gambar di bawah ini.
10
Pangaea
Gambar di bawah menunjukkan bagaimana Pangaea terpecah dan benua
hasil pecahannya bergerak ke posisi mereka saat ini.
Mekanisme Penggerak
11
Pertama, ide tentang adanya arus konveksi yang besar di dalam mantel
bumi yang menggerakkan lempeng seperti sabuk konveyor.
Kedua, ide yang menjelaskan bahwa lempeng yang menunjam lebih berat
daripada lempeng di atasnya, karenanya akan menarik lempeng ini ke bawah. Hal
ini disebut slab-pull. Juga karena gravitasi, bagian atas dari lempeng di lokasi
pematang terdorong ke atas. Ini disebut slab-push.
12
13
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.
2014.
Hipotesis
Apungan
Benua.
Available
at
2014.
Tektonika
Lempeng.
Available
at
2012.
Teori
Lempeng
Tektonik.
Available
at
2014.
Lempeng
Tektonik.
Available
at
https://fiflowers.wordpress.com/geofisika/lempeng-tektonik/. Diakses 10
Maret 2015.
14