Disusun oleh:
Andrian lutfi arip (213.C.0006)
Dicky priyadi (213.C.0016)
Siti rohimah (213.C.0013)
Nelly sulvasamawati (213.C.0036)
Ely ferdiana (213.C.0029)
Fitria dewi (213.C.0046)
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah
ini tepat pada waktunya. Makalah ini membahas tentang TEORI PENUAAN.
Dalam penyusunan makalah ini, kami banyak mendapat tantangan dan
hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi.
Olehnya itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya
mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari
bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik dan saran dari pembaca sangat kami
harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................i
DAFTAR ISI .................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................................1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................1
C. Tujuan ..............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Penuaan ..............................................................................................4
B. Teori-teori Penuaan ..........................................................................................5
a. Teori Biologi ..............................................................................................5
b. Teori Psikologi ...........................................................................................10
c. Teori Sosial ................................................................................................12
d. Teori Spiritual ............................................................................................18
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ......................................................................................................19
B. Saran ................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bertambahnya usia selalu meninggalkan bekas pada setiap mahluk
hidup, dan prinsip ini berlaku bagi semua tingkat organisasi (molekul, sel, dan
organisme). Rentang hidup manusia menunjukan periode perkembangan secara
bertahap dengan meningkatnya efisiensi tubuh pada masa anak-anak dan remaja
sampai mencapai tingkat kematangan. Setelah melalui periode yang panjang
dengan perubahan yang kecil, terjadilah penurunan terhadap dalam kekuatan,
khususnya kekuatan fisik. Ini bisa disebut periode menua.
Menjadi tua, dengan pasti akan diikuti oleh perubahan fisik dan psikis.
Faktor lingkungan, personal, kehilangan pasangan, ditinggal anak, tidak sekuat
ketika muda dan penyakit menjadi hal yang paling ditakuti lansia. Sehingga,
melakukan persipan ataupun mengetahui hal apa yang akan terjadi di usia tua
menjadi suatu yang sangat harus diketahui oleh seseorang manusia menjelang
usia tuanya.
Proses penuaan adalah proses yang tersembunyi, dan pemulaannya
berbeda-beda antara tiap individu, demikian pula kecepatan penurunannya.
Perubahan ini meliputi perubahan kekuatan jantung, penurunan sekresi cairan
pencernaan aktivitas endokrin. Pada tingkatan psikologis, proses penuaan ini
ditandai dengan melambatnya waktu beraksi, melambatnya proses belajar, serta
penurunan daya ingat dan efisiensi intelektual.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas, yang menjadi fokus pembahasan dari
penulisan makalah ini adalah bagaimana penjelasan mengenai teori-teori
penuaan, yang meliputi:
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan penuaan
b. Untuk mengetahui teori penuaan pada lansia
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Definisi Penuaan
Menurut Depkes.RI ( dalam Maryam, et all., 2008 ) penuaan adalah suatu
proses alami yang tidak dapat dihindari berjalan secara terus menerus, dan
berkesinambungan yang menyebabkan perubahan anatomis, fisiologis, dan
biokimia pada tubuh sehingga akan mempengaruhi fungsi dan kemampuan
tubuh secara keseluruhan. Lansia dapat diklasifikasikan menjadi lima dalam
Maryam,et all ( 2008), yaitu sebagai berikut:
a.
b.
c.
Lansia resiko tinggi, seseorang yang berusia 70 tahun atau lebih dengan
masalah kesehatan.
d.
Lansia potensial, lansia yang masih mampu melakukan pekerjaan dan dapat
menghasilkan barang atau jasa.
e.
Lansia tidak potensial, lansia yang tidak berdaya mencari nafkah, sehingga
hidupnya bergantung pada orang lain.
Penuaan atau proses terjadinya tua adalah suatu proses menghilangnya
daya tahan tubuh dalam menghadapi rangsangan dari dalam maupun dari luar
tubuh. Walaupun demikian, memang harus diakui bahwa ada berbagai penyakit
yang sering menghinggapi kaum lanjut usia.
Proses menua sudah mulai berlangsung sejak seseorang mencapai usia
dewasa. Misalnya dengan terjadinya kehilangan jaringan pada otot, susunan
saraf, dan jaringan lain sehingga tubuh mati sedikit demi sedikit. Sebenarnya
tidak ada batas yang tegas, pada usia berapa penampilan seseorang mulai
menurun. Pada setiap orang, fungsi fisiologis alat tubuhnya sangat berbeda, baik
dalam hal pencapain puncak maupun menurunnya
B. Teori-teori Penuaan
Ada beberapa teori yang berkaitan dengan proses penuaan, yaitu teori biologi,
teori psikologis, teori sosial dan teori spiritual.
a) Teori Biologi
Teori biologi merupakan teori yang menjelaskan mengenai proses fisik
penuaan yang meliputi perubahan fungsi dan struktur organ, pengembangan,
panjang usia dan kematian (Christofalo dalam Stanley). Perubahan yang
terjadi di dalam tubuh dalam upaya berfungsi secara adekuat untuk dan
melawan penyakit dilakukan mulai dari tingkat molekuler dan seluler dalam
sistem organ utama.
Teori biologis mencoba menerangkan mengenai proses atau tingkatan
perubahan yang terjadi pada manusia mengenai perbedaan cara dalam proses
menua dari waktu ke waktu serta meliputi faktor yang mempengaruhi usia
panjang, perlawanan terhadap organisme dan kematian atau perubahan
seluler. Teori biologi mencakup teori genetik, dan mutasi, immunology slow
theory, teori stres, teori radikal bebas, dan teori rantai silang.
a.
c.
Teori stres
Teori stres mengungkapkan menua terjadi akibat hilangnya sel-sel
yang biasa digunakan tubuh. Regenerasi jaringan tidak dapat
mempertahankan kesetabilan lingkungan internal, kelebihan usaha, dan
stres yang menyebabkan sel-sel tubuh lelah terpakai.
tidak
dapat
dapat
disekresi
dan
mengalami
penurunan
keefektivitasan.
Penerunan kemampuan hipotalamus dikaitkan dengan hormon
kortisol. Kortisol dihasilkan dari kelenjar adrenal (terletak di ginjal) dan
kortisol bertanggung jawab untuk stres. Hal ini dikenal sebagai salah
satu dari beberapa hormon yang meningkat dengan usia. Jika kerusakan
kortisol hipotalamus, maka seiring waktu hipotalamus akan mengalami
kerusakan.
Kerusakan
ini
kemudian
dapat
menyebabkan
fisiologis
tubuh
manusia.
Biogerontologi
merupakan
b) Teori Psikologis
Pada usia lanjut, proses penuaan terjadi secara alamiah seiring dengan
penambahan usia. Perubahan psikologis yang terjadi dapat dihubungkan pula
dengan keakuratan mental dan keadaan fungsional yang efektif.
Kepribadian individu yang terdiri atas motivasi dan inteligensi dapat
menjadi karakteristik konsep diri dari seorang lansia. Konsep diri yang positif
dapat menjadikan seorang lansia mampu berinteraksi dengan mudah terhadap
nilai-nilai yang ada ditunjang dengan status sosialnya.
Adanya
penurunan
dari
intelektualitas
yang
meliputi
persepsi,
10
kepercayaan dan
ketidakpercayaan, otonomi dan rasa malu dan keraguan, inisiatif dan rasa
bersalah, industri dan rendah diri, identitas dan difusi mengidentifikasi,
keintiman dan penyerapan diri, generativitas dan stagnasi, dan integritas
11
ego dan putus asa. Masing-masing pada tahap ini menyajikan orang
dengan kecenderungan yang saling bertentangan dan harus seimbang
sebelum
dapat
berhasil
dari
tahap
itu.
Seperti
dalam
teori
kepribadian
genetik
berupaya
menjelaskan
mengapa
beberapa lansia lebih baik dibandingkan lainnya. Hal ini tidak berfokus
pada perbedaan dari kedua kelompok tersebut. Meskipun didasarkan
pada bukti empiris yang terbatas, teori ini merupakan upaya yang
menjanjikan untuk mengintegrasikan dan mengembangkan lebih lanjut
beberapa teori psikologi tradisional dan baru bagi lansia. Tema dasar dari
teori ini adalah perilaku bifurkasi atau percabangan dari seseorang di
berbagai aspek seperti biologis, sosial, atau tingkat fungsi psikososial.
Menurut teori ini, penuaan didefinisikan sebagai rangkaian transformasi
terhadap meningkatnya gangguan dan ketertiban dalam bentuk, pola,
atau struktur.
c) Teori sosial
Ada beberapa teori sosial yang berkaitan dengan proses penuaan, yaitu
teori interaksisosial (social exchange theory), teori penarikan diri
(disengagement theory), teori aktivitas (activity theory), teori kesinambungan
(continuity theory), teori perkembangan (development theory), dan teori
stratifikasi usia (age stratification theory).
a. Teori interaksi sosial
Teori ini mencoba menjelaskan mengapa lansia bertindak pada suatu
situasi tertentu, yaitu atas dasar hal-hal yang dihargai masyarakat. Mauss ,
Homans, dan Blau dalam buku Maryam et all, 2008 mengemukakan
bahwa interaksi sosial terjadi berdasarkan atas hukum pertukaran barang
dan jasa. Sedangkan pakar lain Simmons dalam buku Maryam et all, 2008,
12
13
14
kakek atau nenek, ketua RT, seorang duda atau janda, serta karena
ditinggal wafat pasangan hidupnya.
Dari pihak lansia sendiri terdapat anggapan bahwa proses penuaan
merupakan suatu perjuangan untuk tetap muda dan berusaha untuk
mempertahankan perilaku sesama mudanya.
Pokok-pokok teori aktivitas adalah :
1. Moral dan kepuasan berkaitan dengan interaksi sosial dan keterlibatan
sepenuhnya dari lansia di masyarakat.
2. Kehilangan peran akan menghilangkan kepuasan seorang lansia
3. Penerapan teori aktivitas ini sangat positif dalam penyusunan
kebijakan terhadap lansia, karena memungkinkan pada lansia untuk
berinteraksi sepenuhnya dimasyarakat.
d. Teori kesinambungan
Teori ini dianut oleh banyak pakar sosial. Teori ini mengemukakan
adanya kesinambungan dalam siklus kehidupan lansia. Pengalaman hidup
seseorang pada suatu saat merupakan gambarannya kelak pada saat ia
menjadi lansia. Hal ini dapat terlihat bahwa gaya hidup, perilaku, dan
harapan seseorang tidak berubah meskipun ia telah menjadi lansia.
Menurut teori penarikan diri dan teori aktivitas, proses penuaan
merupakan suatu pergerakan dan proses yang searah, akan tetapi pada teori
kesinambungan
merupakan
pergerakan
dan
proses
banyak
arah,
15
dimasa lalu, lansia harus memilih peran apa yang harus dipertahankan
atau dihilangkan.
2. Peran lansia yang hilang tidak perlu diganti.
3. Lansia berkesempatan untuk memilih berbagai macam cara untuk
beradaptasi.
e. Teori perkembangan
Teori ini menekankan pentingnya pembelajaran apa yang telah
dialami oleh lansia pada saat muda hingga dewasa, dengan demikian perlu
dipahami oleh teori Frued, Buhler, Jung, dan Erickson.
Erickson membagi kehidupan menjadi 8 fase yaitu :
1. Lansia yang menerima apa adanya.
2. Lansia yang takut mati.
3. Lansia yang merasakan hidup penuh arti
4. Lansia yang menyesali diri.
5. Lansia yang bertanggung jawab dengan merasakan kesetiaan.
6. Lansia yang hidupnya berhasil
7. Lansia yang merasa terlambat untuk memperbaiki diri.
8. Lansia yang perlu menemukan integritas diri melawan keputusasaan.
Havighurst dan Duvali menguraikan tujuan jenis tugas perkembangan
selama hidup yang harus dilaksanakan oleh lansia yaitu :
1. Penyesuaian terhadap penurunan kemampuan fisik dan psikis.
2. Penyesuaian terhadap pensiun dan penurunan pendapat.
3. Menemukan makna kehidupan.
4. Mempertahankan pengaturan hidup yang memuaskan.
5. Menemukan kepuasaan dalam hidup berkeluarga.
6. Penyesuaian diri terhadap kenyataan akan meninggal dunia.
16
mencakup
hal-hal
sebagai
berikut:
bagaimanakah
17
bersifat
deterministic
dan
dapat
dipergunakan
untuk
d)
Teori spiritual
Komponen spiritual dan tumbuh kembang merujuk pada penegertian
hubungan individu tentang arti kehidupan. James Fowler mengungkapkan
tujuh tahap perkembangan kepercayaan (wong et all, 1999). Fowler juga
meyakini bahwa kepercayaan/demensia spiritual adalah suatu kekuatan yang
memberi arti bagi kehidupan seseorang.
Fowler menggunakan istilah kepercayaan sebagai suatu bentuk
pengetahuan dan cara berhubungan dengan kehidupan akhir. Menurutnya,
kepercayaan adalah suatu fenomena timbal balik, yaitu suatu hubungan aktif
antara seseorang dengan orang lain dalam menanamkan suatu keyakinan,
cinta kasih, dan harapan.
Fowler meyakini bahwa perkembangan kepercayaan antara orang dan
lingkungan terjadi karena adanya kombinasi antara nilai-nilai dan
pengetahuan. Fowler juga berpendapat bahwa perkembangan spiritual pada
lansia berada pada tahap penjelmaan dari prinsip cinta dan keadilan.
18
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Proses penuaan dapat ditinju dari aspek biologis, sosial dan psikologik.
Teori-teori biologik sosial dan fungsional telah ditemukan untuk menjelaskan
dan mendukung berbagai definisi mengenai proses penuaan.
Teori biologis menjelaskan proses fisik penuaan, termasuk perubahan
fungsi dan struktural, pengembangan, panjang usia dan kematian. Perubahanperubahan dalam tubuh termasuk perubahan molekular dan seluler dalam sistem
organ utama dan kemampuan tubuh untuk berfungsi secara adekuat dan
melawan penyakit.
Teori psikososial memusatkan perhatian pada perubahan sikap dan
perilaku yang menyertai peningkatan usia, sebagai lawan dan implikasi biologis
pada kerusakan anatomis. Perubahan sosiologis atau nonfisik dikombinasikan
dengan perubahan psikologis.
B. SARAN
Masa tua adalah sesuatu yang akan dan harus dihadapi oleh setiap
manusia, untuk menjalani proses kehidupan mereka. Tidak ada satupun orang
yang dapat menghindarinya dan berusaha agar tetap dapat terlihat awet muda.
Berbagai proses harus dilewati, namun beberapa orang ada yang dapat
melalui prosesnya dengan baik, namun ada pula yang tidak cukup lancar.
Ditinjau dari berbagai aspek dan sudut pandang, dari segi fisik dan kejiwaan.
19
DAFTAR PUSTAKA
Maryam R. S., Mia F. E, Rosidawati, Ahmad J., dan Irwan B. 2008. Mengenal Usia Lanjut
dan Perawatannya. Jakarta: Salemba Medika.
Tamher dan Noorkasiani. 2009. Kesehatan Usia Lanjut dengan Pendekatan Asuhan
Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Dwi Lestari Muliyani. 2009. Penuaan Pada Sistem Neurologis.
http://stikeskabmalang.wordpress.com/2009/10/01/erfanfandyyah oo-com/. Diakses
pada tanggal 15 Oktober 2010.
Teori penuaan
kelomopok 5 :
1. andrian lutfi arif
2. dicky rahman
3. siti rohimah
4. nelly sulvasamawati
5. ely ferdiana
6. fitria dewi
Definisi Penuaan
Menurut Depkes.RI ( dalam Maryam, etall., 2008 )
penuaan adalah suatu proses alami yang tidak dapat
dihindari berjalan secara terus menerus, dan
berkesinambungan yang menyebabkan perubahan
anatomis, fisiologis, dan biokimia pada tubuh sehingga akan
mempengaruhi fungsi dan kemampuan tubuh secara
keseluruhan.
Penuaan atau proses terjadinya tua adalah suatu proses
menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan jaringan
untuk memperbaiki diri atau mengganti dan
mempertahankan fungsi normalnya sehingga tidak dapat
bertahan terhadap infeksi serta memperbaiki kerusakan
yang diderita
Teori-teori Penuaan
Teori Biologi
Teori biologi merupakan teori yang
menjelaskan mengenai proses fisik penuaan
yang meliputi perubahan fungsi dan
struktur organ, penge.mbangan, panjang
usia dan kematian.
Teori biologi mencakup teori genetik, dan
mutasi, immunologyslowtheory, teori stres,
teori radikal bebas, dan teori rantai silang.
Teori Psikologis
Pada usia lanjut, proses penuaan terjadi secara alamiah seiring
dengan penambahan usia. Perubahan psikologis yang terjadi
dapat dihubungkan pula dengan keakuratan mental dan
keadaan fungsional yang efektif.
Kemampuan kognitif yang dapat dikaitkan dengan penurunan
fisiologis organ otak. Namun untuk fungsi-fungsi positif yang
dapat dikaji ternyata mempunyai fungsi lebih tinggi, seperti
simpanan informasi usia lanjut, kemampuan memberi alasan
secara abstrak, dan melakukan perhitungan.
Memori adalah kemampuan daya ingat lansia terhadap suatu
kejadian atau peristiwa baik jangka pendek maupun jangka
panjang
RecentandEvolvingTheories
teori ini merupakan upaya yang menjanjikan untuk
mengintegrasikan dan mengembangkan lebih lanjut beberapa
teori psikologi tradisional dan baru bagi lansia.
Tema dasar dari teori ini adalah perilaku bifurkasi atau
percabangan dari seseorang di berbagai aspek seperti biologis,
sosial, atau tingkat fungsi psikososial. Menurut teori ini,
penuaan didefinisikan sebagai rangkaian transformasi terhadap
meningkatnya gangguan dan ketertiban dalam bentuk, pola,
atau struktur.
TEORI SOSIAL
Ada beberapa teori sosial yang berkaitan
dengan proses penuaan, yaitu teori
interaksisosial (socialexchangetheory), teori
penarikan diri (disengagementtheory), teori
aktivitas (activitytheory), teori
kesinambungan (continuitytheory), teori
perkembangan (developmenttheory), dan
teori stratifikasi usia (agestratificationtheory).
Teori kesinambungan
Teori ini mengemukakan adanya kesinambungan
dalam siklus kehidupan lansia.
. Pengalaman hidup seseorang pada suatu saat
merupakan gambarannya kelak pada saat ia
menjadi lansia. Hal ini dapat terlihat bahwa gaya
hidup, perilaku, dan harapan seseorang tidak
berubah meskipun ia telah menjadi lansia.
Teori perkembangan
Teori ini menekankan pentingnya
pembelajaran apa yang telah dialami
oleh lansia pada saat muda hingga
dewasa.
Teori spiritual
Fowler juga meyakini bahwa kepercayaan/demensia spiritual
adalah suatu kekuatan yang memberi arti bagi kehidupan
seseorang.
Fowler menggunakan istilah kepercayaan sebagai suatu
bentuk pengetahuan dan cara berhubungan dengan
kehidupan akhir. Menurutnya, kepercayaan adalah suatu
fenomena timbal balik, yaitu suatu hubungan aktif antara
seseorang dengan orang lain dalam menanamkan suatu
keyakinan, cinta kasih, dan harapan
Terima kasih
Semoga bermanfaat