PENDAHULUAN
1.1 Diabetes Melitus
Diabetes Melitus (DM) merupakan satusindroma hiperglikemia kronis yang
disebabkan oleh defisiensi insulin, resistensi insulin atau keduanya. Lebih dari 120 juta
penduduk di seluruh dunia menderita DM dan diperkirakan jumlah ini akan meningkat
sehingga 370 juta penduduk menjelang tahun 2030. DM biasanya ireversibel, walaupun
pasien masih bisa menjalani cara hidup secara normal tetapi komplikasi akhir dari
penyakit DM ini bisa menurunkan harapan hidup (Gale dan Anderson,2009).
Menurut American Diabetes Association (ADA) (2005), dalam Perkumpulan
Endokrinologi Indonesia (PERKENI) (2006), DM merupakan suatu kelompok penyakit
metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin,
kerja insulin atau kedua-duanya.
Menurut WHO (1980) dikatakan bahwa DM merupakan sesuatu yang tidak dapat
diterangkan dalam satu jawaban yang jelas dan singkat tapi secara umum dapat dikatakan
sebagai suatu kumpulan problema anatomik dan kimiawi yang merupakan akibat dari
sejumlah faktor di mana didapat defisiensi insulin absolut atau relatif dan gangguan
fungsi insulin.
1.2 Patogenesis
1.2.1 Diabetes melitus tipe 1
DM tipe 1 biasanya didiagnosa pada anak-anak dan dewasa muda, dan
sebelumnya dikenali sebagai DM Juvenil. Pada DM tipe 1, tubuh tidak bisa
memproduksi insulin yaitu satu hormon yang diperlukan untuk mengobah gula,
kanji dan makanan lain kepada bentuk energi yang diperlukan untuk menjalani
kehidupan seharian (ADA, 2010).
Diabetes mellitus tipe 1 ini merupakan hasil daripada interaksi dari
genetik, persekitaran dan faktor imunologi yang menyebabkan destruksi sel beta
pankreas dan defisiensi insulin. Ia juga disebabkan oleh destruksi sel beta akibat
autoimun. Ini dibuktikan apabila individu yang mempunyai fenotip DM tipe 1
refraksi pada mata yang diinduksi oleh glukosa (Gale dan Anderson,
2009).
1.3.3 Asimptomatik
Glikosuria atau peningkatan kadar gula dalam darah sehingga terdapat
gula dalam urin yang normalnya tidak ada biasanya dideteksi pada pasien tanpa
gejala. Namun, harus diingatkan bahawa glikosuria bukan merupakan diagnostik
diabetes tetapi merupakan indikasi bahawa pasien perlu diperiksa dengan lebih
mendalam (Gale dan Anderson, 2009).
1.4 Obat Antidiabetes Oral
Terdapat 4 kategori agen diabetes oral yaitu (Katzung,2007):
1. Insulin sekretagogues yang terdiri daripada 3 jenis yaitu:
A. Sulfonilurea
Mekanisme kerja utamanya adalah untuk meningkatkan pengeluaran
insulin daripada pankreas. Obat ini akan berikatan dengan reseptor
sulfonilurea yang akan menginhibisi efluks ion kalium melalui kanalnya
sehingga menyebabkan depolarisasi. Depolarisasi akan membuka kanal
kalsium yangmenyebabkan influx kalsium dan pelepasan insulin.
B. Meglitinid
Obat ini memodulasi pelepasan insulin oleh sel beta pankreas dengan
meregulasi efluks kalium melalui kanal kalium seperti yang dibincangkan di
atas. Jadi, ada tumpang tindih dengan sulfonilurea dalam menempati tempat
kerja dari obat- obat tersebut karena megtilinid mempunyai dua tempat
berikatan yaitu sama seperti sulfonilurea dan tempat berikatan yang unik.
C. Derivat D-Fenilalanin
Nateglinid yang merupakan derivat D-Fenilalanin memstimulasi sel beta
melalui penutupan kanal kalium yang sensitive terhadapATP dengan cepat dan
transien. Ia juga menyebabkan pelepasan insulin sebagai respons inisial
terhadap tes glukosa toleransi intravena. Ini merupakan kelebihan utamanya
karena diabetes tipe 2 ini tiada respons insulin inisial. Pelepasan insulin yang
melebihi normal ini akan mensuppresi pelepasan glukagon pada awal waktu
saat makan dan menyebabkan berkurangnya produksi glukosa dari hepar.
Nateglinid sangat efektif apabila diberikan sebagai monoterapi atau
KerjaObat
golongan
inhibitor
alfa
glukosidase
(Acarbose)
pyranosyl-1(1>4)-O--D
glucopyranosyl-(1>4)-D-
glucose.
Acarbose merupakan serbuk berwarna putih dengan beratmolekul 645,6
bersifat larut dalam air dan memiliki pKa 5,1. Rumus empiriknya adalah
C25H43NO18.
Mekanisme Kerja Obat ini menghambat enzim alfa glukosidase yang
terletak pada dinding usus halus dan menghambat enzim alfa-amilase pankreas,
sehingga
secara
keseluruhan
menghambat
pencernaan
dan
absorpsi
diuretika
(misalnya
hidroklortiazida,
klorotiazida,
pandangan
berkunang-kunang),
pitam
(pandangan
Miglitol
Miglitol memiliki mekanismekerja,Indikasi, kontraindikasi, peringatan
dan efek samping seperti akarbose
a. .Farmakokinetik
Resorpsinya dalam saluran cerna lebih baik dari pada akarbose(60-70%).
Sehingga efek sampingnya mengenai ganngguan lambungdan usus jauh lebih
sedikit.
3. Voglibose
Voglibose adalah inhibitor alpha-glucosaide yang digunakan untuk
mengurangi kadar gula darah post-prandial pada orang yang menderita diabetes
mellitus. Voglibose menunda penyerapan glukosa sehingga mengurangi risiko
komplikasi makrovaskular.
Dosis melalui mulut (per oral) 0.2 mg sebelum makan. Boleh tingkatkan
dosis hingga 0.3 mg melalui mulut (per oral), 3 kali sehari sebelum makan 1.
Melalui mulut (per oral) 0.2 mg sebelum makan.
Indikasi
: Untuk mengobati diabetes mellitus.
Efek Samping : Efek Gi seperti flatulence, bengkak. Hepatotoxicitymungkin
terjadi denganAcarbose. Mungkin memberikan dorongan terhadap
munculnya reaksi GI yang merugikan.