No. RM : 060939
Tanggal presentasi :
Tempat Presentasi :
Obyektif presentasi :
KKeilmua
KKeterampila
PPenyegaran
n
n
DDiagnost
MManajemen MMasalah
ik
NNeonat BBay AAn RRemaj
us
i
ak
a
TTinjauan pustaka
IIstimewa
DDewas LLansi
BBumil
a
a
Deskripsi : Wanita, 43 tahun, keluhan demam sejak 5 hari yang lalu dan tampak kuning.
Tujuan : Tatalaksana Malaria falciparum
Bahan bahasan :
Cara membahas
TTinjauan pustaka
DDisku
si
RRise
t
PPresentasi dan
diskusi
KKas
us
EEma
il
AAudit
PPos
Data pasien
Nama : Ny. R. N
Pekerjaan : IRT
7. Lain-lain : (PEMERIKSAAN FISIK, PEMERIKSAAN LABORATORIUM, dan TAMBAHAN YANG ADA, sesuai dengan
FASILITAS WAHANA)
a. Pemeriksaan fisik
Keadaan umum : Tampak sakit
Kesadaran
: Kompos mentis
Tekanan darah
: 130/80 mmHg
Nadi
: 95 x/m
Respirasi
: 20 x/m
Suhu badan
: 39,30 C
Kepala
Thoraks
Palpasi
Perkusi
Auskultasi : Rhonki -/-, Wheezing -/Abdomen : Datar. Lemas, BU (+) Normal, NTE (+)
Ekstremitas : Akral hangat, edema (-)
b. Laboratorium
Hemoglobin
Leukosit
Eritrosit
Trombosit
Hematocrit
Malaria
13,8 gr%
3600/mm3
5,09 juta/mm3
210.000/mm3
40%
Plasmodium Falciparum Gamet (+)
SGOT
SGPT
106 u/l
82 u/l
Daftar pustaka :
Guideline For The Treatment of Malaria Second Edition. World Health Organization. 2010
Pedoman Pelaksanaan Kasus Malaria di Indonesia. Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan. Departemen
Kesehatan RI. Tahun 2008
Luciana Kuswibawati. 2002. Kemoprofilaksis malaria bagi wisatawan; SIGMA, Vol. 5, No. 1:69-76. Fakultas Farmasi, Universitas Sanata
Dharma, Yogyakarta.
Hasil pembelajaran :
Mengetahui gejala klinis Malaria
Menegakkan diagnosis Malaria
Dapat melakukan penatalaksanaan yang tepat pada Malaria
1. Subjektif
Keluhan Utama : Demam
Riwayat penyakit sekarang :
Pasien datang ke RSUD Noongan, dengan keluhan demam terus menerus selama kurang lebih 5 hari. Demam disertai menggigil dan
berkeringat banyak. Keluhan disertai nyeri kepala, nyeri ulu hati, nyeri otot dan sendi, disertai mual. Pasien juga merasa mata dan
telapak tangan mulai kuning. BAB kehitaman disangkal. BAK biasa.
2. Objektif
Keadaan umum
: Tampak sakit
Kesadaran
: Kompos mentis
Tekanan darah
: 130/80 mmHg
Nadi
: 95 x/m
Respirasi
: 20 x/m
Suhu badan
: 39,30 C
Kepala
Thoraks
Pulmo :
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi : Rhonki -/-, Wheezing -/Abdomen : Datar. Lemas, BU (+) Normal, NTE (+)
Ekstremitas : Akral hangat, edema (-)
Laboratorium
Hemoglobin
Leukosit
Eritrosit
Trombosit
Hematocrit
Malaria
13,8 gr%
3600/mm3
5,09 juta/mm3
210.000/mm3
40%
Plasmodium Falciparum Gamet (+)
SGOT
SGPT
106 u/l
82 u/l
3. Assesment
Malaria adalah penyakit infeksi yang dapat bersifat akut maupun kronik, disebabkan oelh protozoa genus plasmodium yang
menyerang eritrosit dan ditandai dengan demam, menggigil anemia dan splenomegali
Plasmodium malaria yang sering dijumpai ialah plasmodium vivax yang menyebabkan malaria tertian dan plasmodium falciparum
yang menyebabkan malaria tropika.
Manifestasi klinis alaria tergantung pada imunitas penderita, tingginya transmisi infeksi malaria. Berat/ringannya infeksi
dipengaruhi oleh jenis plasmodium, daerah infeksi, umur, ada dugaan konstitusi genetic, keadaan kesehatan dan nutrisi, kemprofilaksis
dan pengobata sebelumnya.
Malaria mempunyai gambaran karakteristik demam periodic, anemia, splenomegali. Masa inkubasi bervariasi pada masing-masing
plasmodium. Keluhan prodormal dapat berupa malaise, kelesuan, sakit kepala, demam ringan, nyeri sendi dan tulang, anoreksia, diare
ringan dan kadang-kadag dingin. Keluhan prodormal sering pada p. vivax dan ovale. Sedang pada p. falciparum dan malariae keluhan
prodormal tidak jelas bahkan gejala dapat mendadak.
Gejala klinis yaitu terjadinya triase malaria secara berurutan :
o Periode dingin (15-60 menit) : mulai menggigil.
o Priode panas : muka penderita merah, nadi cepat dan panas badan tetap tinggi beberapa jam, diikuti keadaan berkeringat.
o Periode berkeringat : penderita berkeringat banyak dan temperatur turun dan penderita merasa sehat.
DIAGNOSIS
A. Anamnesis
-
Trias malaria
B. Pemeriksaan Fisik
-
Konjungtiva Pucat
Sklera Ikterik
Splenomegali
C. Laboratorium
Pemeriksaan tetes darah
-
PENGOBATAN
Secara global, WHO telah menetapkan pengobatan malaria dengan ACT (Artemisinin base Combination Therapy).
Kombinasi obat ini dapat berupa kombinasi obat tetap (fixed dose) atau kombinasi tidak tetap (non-fixed dose). Kombinasi dosis
tetap lebih memudahkan pemberian pengobatan. Contohnya ialah Co-Artem, Artekin. Kombinasi tidak tetap misalnya
Artesunat+Meflokuin, Artecom+Primakuin, Artesunat+Klorokuin, dll.
Pada malaria berat pengobatannya berupa Artesunat iv/im 2,4 mg/kgBB diberikan pada jam ke-0, 12, 24, dilanjutkan 1 kali
per hari. Drip Kina HCl 500 mg (10 mg/kgBB) dalam 250-500 ml D5% diberikan dalam 6-8 jam (maksimum 2000 mg) dengan
pemantauan EKG dan kadar gula darah 8-12 jam. Kombinasi kina dengan tetrasiklin 94 mg/kgBB 4 x sehari atau doksisiklin 3
mg/kgBB 1 x sehari.
4. Plan
Diagnosis : Malaria Falciparum
Pengobatan :
IVFD RL 20 gtt/m
Amodiaquine 200mg :