Oleh :
Renny Dwi Sandhitia S
1102010235
Pembimbing :
dr. Dian Mardhiyah, MKK
KEPANITERAAN KLINIK KEDOKTERAN KELUARGA
BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
BERKAS PASIEN
A. Identitas Pasien
Nama
: Ny. S
Jenis Kelamin
: Perempuan
Usia
: 38 tahun
Pekerjaan
Pendidikan
: SMA
Agama
: Islam
Suku Bangsa
: Betawi
Alamat
Tanggal Berobat
: 16 September 2015
Tanggal Kunjungan
: 16 September 2015
B. Anamnesa
Dilakukan secara auto-anamnesa pada tanggal 16 September 2015 pukul
11.30 WIB di Puskesmas Kecamatan Johar Baru.
1. Keluhan Utama
: Nyeri kepala
2. Keluhan Tambahan
:Tengkuk pegal
yang menjalar ke leher kiri hingga lengan kiri di sangkal. keluhan pilek berulang
disetai nyeri pada daerah wajah disangkal .Keluhan penglihatan tiba tiba buram
disangkal.
Pasien mengaku dirinya mempunyai riwayat tekanan darah tinggi yang telah
diketahuinya sejak 1 tahun yang lalu. Pertama kali pasien
mengetahui dirinya
menderita tekanan darah tinggi saat berobat ke Puskesmas dengan keluhan nyeri
kepala dan pundak terasa tegang. Pada saat itu dilakukan pemeriksaan tekanan darah,
dan hasilnya tinggi, yaitu 160/90 mmHg. Tekanan darah tertinggi yang pernah
dialami diakui pasien 170 /100 mmHg. Oleh dokter, pasien dianjurkan untuk berobat
rutin dan harus kontrol tiap satu minggu sekali. Namun pasien tidak rutin kontrol dan
sejak 2 bulan terakhir pasien tidak minum obat darah tinggi maupun datang ke
puskesmas untuk kontrol dengan alasan takut jika harus minum obat terus menerus.
Pasien mengaku takut tekanan darah nya terus meningkat dan dapat
mengakibatkan penyakit lainnya seperti stroke yang telah dialami ibunya, Pasien
memahami jika penyakit darah tinggi belum dapat disembuhkan namun tekanan
darah dapat di kontrol dengan berobat yang rutin. Pasien berharap tekanan darah tidak
semakin meningkat dan keluhan seperti nyeri kepala dan tengkuk terasa pegal dapat
terobati.
4. Riwayat Penyakit Dahulu
a) Riwayat penyakit tekanan darah tinggi sejak 1 tahun yang lalu, namun tidak rutin
minum obat.
b) Riwayat Penyakit Jantung, Diabetes Mellitus, TB paru, Penyakit Ginjal dan Asma,
disangkal oleh pasien
5. Riwayat Penyakit Keluarga
a) Riwayat hipertensi pada ibu pasien yang saat ini mengalami stroke.
b) Riwayat Penyakit Jantung, Diabetes Mellitus, TB paru, Penyakit Ginjal dan Asma,
pada keluarga disangkal oleh pasien
6. Riwayat Sosial Ekonomi
Pasien tinggal di rumah milik sendiri bersama suaminya , kedua anak dan
kedua orang tuanya. Pasien tinggal di rumah tersebut sejak berusia 20 tahun,setelah
pasien menikah.
Suami pasien bekerja sebagai pegawai negeri sipil sementara pasien sebagai
ibu rumah tangga,pasien memiliki kontrakan disamping rumahnya.Dari usaha
kontrakan dan gaji suami paaien sebagai PNS dalam satu bulan keluarga ini
mendapatkan penghasilan sebesar Rp.6000.000,00 , sehingga keadaan ekonomi
keluarga ini termasuk kategori menengah. Dengan penghasilan ini keluarga Ny. S
dapat menyisihkan penghasilannya untuk menabung.
Pasien merupakan seorang yang cukup aktif dalam bergaul di lingkungannya.
Ny.S suka mengikuti kegiatan perkumpulan seperti arisan ,pengajian dan gotong
royong di RT/RW setempat. Begitu pula dengan suaminya yang sering mengikuti
kegiatan yang diadakan di masjid maupun lingkungan RT/RW setempat.
7. Riwayat Kebiasaan
Pasien dan keluarganya memiliki kebiasaan makan 3 kali sehari. Pasien
memiliki kebiasaan mengkonsumsi makanan yang mengandung tinggi garam . Pasien
mengaku jarang mengonsumsi ikan asin namun ia memang lebih menyukai masakan
yang asin dan gurih dibandingkan dengan yang manis. Semenjak didiagnosis
memiliki tekanan darah tinggi oleh dokter pasien tetap sering memakan makanan
yang asin dan gurih. Pasien tidak memiliki kebiasaan merokok . Namun suami,ayah
dan anak pertama pasien sering kali merokok di rumah. Pasien menyangkal riwayat
keluarga mengkonsumsi minum-minuman beralkohol. Kegiatan pasien sehari-hari
adalah memasak, membersihkan rumah dan bersosialisasi dengan warga sekitar
tempat tinggalnya.
kegiatan sehari-harinya.
C. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum
2. Vital sign
a) Kesadaran
: Compos Mentis
b) Tekanan Darah
: 160/90 mmHg
c) Frekuensi Nadi
: 82 x/menit
e) Suhu
3. Status Generalis:
Kepala
Mata
Leher
Thoraks
Cor
:
I
Pulmo
Abdomen
: Nyeri tekan (-), Nyeri Lepas (-), Hepar dan lien tidak
teraba, undulasi (-), nyeri ketok CVA (-)
Ekstremitas
4. Status Gizi
BB
: 69 kg
TB
: 151 cm
BB Ideal
Status Gizi
69 : 45.9 x
100 % = 150%
IMT
KATEGORI
Berat badan kurang
Berat badan normal
7
a)
b)
c)
d)
e)
b. Identitas Pasangan
Nama dalam
Tn. S
Keluarga
Kepala
Keluarga
Keterangan
Gender Umur Pendidikan
Pekerjaan Tambahan
pegawai
42 th
S1
Pemilik Rumah
negeri
sipil
8
2.
Ny. S
Istri
38 th
SMA
3.
4.
5.
6.
An. A
An. C
Tn. R
Ny.W
Anak
Anak
Ayah
Ibu
L
P
L
P
16 th
13 th
63 th
60 th
SMA
SMP
SMP
SMP
tangga
pelajar
pelajar
-
B.Genogram
1.Bentuk keluarga
Keluarga terdiri atas 2 generasi dengan kepala keluarga (KK) bernama
Tn..S
tahun,yang tinggal bersama kedua anaknya An. A 16 tahun dan An.C 13 tahun, serta
orang tua Ny. S yaitu Tn.R 63 tahun dan Ny.W 60 thn Bentuk keluarga adalah
keluarga Besar (Extended Family).
Bentuk Bentuk Keluarga :
1. Keluarga inti (Nuclear Family) adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan
2. anak-anak.
3. Keluarga besar (Extended Family) adalah keluarga inti ditambahkan dengan sanak
saudara. Misalnya : kakak, nenek, keponakan, dan lain-lain.
4. Keluarga Berantai (Serial Family) adalah keluarga yang terdiiri dari wanita dan pria
yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu keluarga inti.
5. Keluarga Duda/janda (Single Family) adalah keluarga yang terjadi karena perceraian
atau kematian.
6. Keluarga
berkomposisi
(Composite)
adalah
keluarga
yang
perkawinannya
remaja untuk tanggung jawab dalam keluarga ,mencegah adanya gap komunikasi dan
mempertahankan filosufi hidup dalam keluarga .
Tn. S sebagai kepala keluarga menikah dengan Ny. S (Pasien) dan memiliki 2
orang anak yang tinggal bersama di rumah. Anak pertama bernama An.A 16 tahun
laki-laki seorang pelajar SMA. Anak kedua bernama An. C 13 tahun perempuan yang
merupakan seorang pelajar SMP.
Tahap Perkembangan Keluarga :
Tahap Perkembangan Keluarga Duvall (1978) mengembangkan model tahap
kehidupan keluarga yang didasari oleh ekspansi, kontraksi, dan penyusunan kembali
(realigment) dari hubungan keluarga yang memberikan support terhadap masuk,
keluar dan perkembangan anggota keluarga. Model ini diberikan dengan
menggunakan aspek emosional, transisi, perubahan dan tugas yang diperlukan untuk
perkembangan keluarga.
1. Pasangan baru (keluarga baru)
a) Membina hubungan dan kepuasan bersama
b) Menetapkan tujuan bersama
c) Mengembangkan keakraban
d) Membina hubungan dengan kelaurga lain, teman, kelompok sosial
e) Diskusi tentang anak yang diharapkan
2. Child bearing (menanti kelahiran)
a. Persiapan untuk bayi
b. Role masing-masing dan tanggung jawab
c. Persiapan biaya
d. Adaptasi dengan pola hubungan seksual
e. Pengetahuan tentang kehamilan, persalinan dan menjadi orang tua
3. Keluarga dengan anak pra-remaja
a. Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan keluarga
10
11
Sudah meninggal
saat berusia 78 th
karena usia tua
Sudah meninggal
saat berusia 73 th.
Karena Usia Tua
Tn. R 63 thn
Ny. W 60 thn
,dengan riwayat
hipertensi dan
stroke
12
Ny.S
(pasien)
Tn. S
42 th
An. A
16 thn
An. C
13 thn
Keterangan :
: laki-laki
: perempuan
: laki-laki (meninggal)
: perempuan
(meninggal)
: garis pernikahan
: anggota keluarga serumah
:perempuan
meninggal
(mengidap
peNyakit)
: garis keturunan
: Milik Sendiri
Daerah perumahan
: Padat penduduk
Karakteristik Rumah dan Lingkungan
Luas rumah: 9 x 8 m2
Jumlah penghuni dalam satu rumah: 6 orang
Luas halaman rumah: Tidak ada halaman
Kesimpulan
Keluarga Ny. S tinggal di rumah milik
sendiri dengan lingkungan sekitar yang
13
1.
Denah
bersih
namun
padat
penduduk.
Rumah
Keluarga
Pasangan
Tn.
dan
Ny.
8m
9m
d)
e)
f)
g)
h)
i)
j)
3 buah handphone
1 buah kompor gas ( tabung 3 kg)
1 buah penanak nasi
4 buah sofa
1 buah meja makan
4 buah kursi kayu
1 buah lemari pendingin satu pintu
Secara kepemilikan barang dari keluarga Tn. S dikatakan Cukup
3.
a.
b.
Balita
c.
Asuransi/Jaminan kesehatan
: Kartu BPJS.
d.
Perilaku Kesehatan
puskesmas.
e.
makan 3 kali sehari, pasien dan keluarga senang mengkonsumsi makanan asin dan
gurih. Makanan yang dimakan adalah masakan Ny. S daN makanan yang terkadang
di beli diluar.
Kesan:
Berdasarkan penilaian perilaku kesehatan terlihat bahwa pasien dan keluarga
memiliki kepedulian tentang kesehatan, dengan memliki kartu BPJS dan berobat ke
puskesmas apabila terdapat anggota keluarga yang sakit. Keluarga pasien memiliki
kebiasaan makan-makanan asin dan terkadang juga membeli makanan di luar.
15
Keterangan
Kesimpulan
jika
Bermotor
langsung
dirinya
Puskesmas.
Gratis
mengalami
berobat
Karena
sakit
ke
biayanya
Cukup memuaskan
ditempuh
dengan
naik
5.
a.
Kebiasaan makan
Sebelum terdiagnosis hipertensi, pasien dan keluargannya makan sebanyak 3
lainnya. Ny. S mengatakan dialah yang memasak untuk keluarga dan jarang membeli
jajanan di luar rumah. Ia mengaku makan tepat waktu dengan anak pertama dan
keduanya. Ny. S menyukai makanan yang asin dan gurih dibandingkan dengan
makanan yang manis-manis. Ny.S mengaku jarang mengkonsumsi ikan asin.
17
Tanggal
Waktu
Pagi
Menu
1 buah pisang goreng, 2 buah kue
lumpur,1 gelas teh manis (2 sdm
gula), 1 gelas air putih (@200 ml)
Jumlah Kalori
Kalori : 1169
Siang
16
gelas
(@200 ml)
Septembe
air
108
kal
r 2015
Lemak:
292
kal
1 porsi nasi putih, 1 potong ayam Natrium
goreng, 1 potong tempe goreng, 2 17,5 gr
Tanggal
Waktu
Menu
Jumlah Kalori
15
Septembe
Siang
r 2015
porsi
kacang,telur),kerupuk
udang,air Lemak
299kal
Natrium
22,5 gr
:
:
18
Analisis makanan
Tanggal 16 September 2015
1 pisang goreng
= 190 kalori
Karbohidrat
= 32 gr x4 = 128 kal
Lemak
= 10 gr x4 = 40 kal
2 kue lumpur
= 250 kalori
Lemak
= 5 gr x 9
= 45 kal
Protein
= 5 gr x 4
= 20 kal
Karbohidrat
= 32 gr x 4 = 128 kal
Natrium
= 1sdt x 5gr = 5 gr
= 104 kal
Karbohidrat
= 26 gr x 4 = 104kal
1 porsi nasi
= 175 kal
Karbohidrat
= 40 gr x 4 = 160 kkal
Protein
= 4 gr x 4 = 16 kal
= 100 kal
Lemak
= 10 gr x 9 = 90 kal
protein
= 5 gr x 4 = 20 kal
Natrium
= 1 sdt x 5 gr = 5 gr
1 porsi nasi
= 175 kal
Karbohidrat
= 40 gr x 4 = 160 kkal
Protein
= 4 gr x 4 = 16 kal
= 2 gr x 10 = 20 kal
Lemak
= 10 gr x 9 = 90 kal
19
Protein
= 2 gr x 4 = 8 kal
Natrium
= 1 sdt x 5 gr = 5gr
= 7 gr x 4 = 28 kal
Lemak
= 3 gr x 9 = 27 kal
Protein
= 5 gr x 4 = 20 kal
Natrium
= sdt x 5 gr = 2.5 gr
= 175 kal
Karbohidrat
= 40 gr x 4 = 160 kal
Protein
= 4 gr x 4 = 16 kal
= 90 kal
Lemak
= 7 gr x 9 = 63 kal
Protein
=7 gr x 4 = 28 kal
Natrium
= 1 sdt x 5 gr = 5 gr
= 104 kal
Karbohidrat
= 26 gr x 4 = 104 kal
1 porsi gado-gado
= 210 kal
Karbohidrat
= 21 gr x 4 = 44 kal
Lemak
= 15 gr x 9 = 135 kal
Protein
= 8 gr x 4 = 32 kal
Natrium
= 1sdt x 5gr = 5 gr
20
Karbohidrat
= 10 gr x4 = 40 kal
Lemak
= 5 gr x 9 = 45 kal
Natrium
= sdt x 5 gr = 2,5 gr
1 porsi nasi
= 175 kal
Karbohidrat
= 40 gr x 4 = 160 kal
Protein
= 4 gr x 4 = 16 kal
1 porsi sarden
= 150 kal
Lemak
= 8 gr x 4 = 32
Protein
= 29 gr x 4 = 116
Natrium
=1sdt x 5 gr = 5gr
= 80 kal
Karbohidrat
Lemak
Protein
Natrium
= 1 sdt x 5gr = 5 gr
Lemak
= 15 gr x 9 = 135 kal
Protein
= 5 gr x 4
Natrium
= 20 kal
Lemak
Protein
21
Natrium
= 5 gr
= 104 kal
Karbohidrat
= 26 gr x 4 = 104kal
1 porsi nasi
= 175 kkal
Karbohidrat
= 40 gr x 4 = 160 kal
Protein
= 4 gr x 4 = 16 kal
= 20 gr x 9 = 180 kal
Protein
= 10 gr x 4 = 40 kal
Natrium
= 2 sdt x 5gr = 10 gr
= 20 gr x4 = 80 kal
Lemak
= 10 gr x 4 = 40 kal
Natrium
= 1 sdt x 5 gr = 5 gr
= 42 gr x 4 = 168 kal
Lemak
= 12 gr x 9 = 108 kal
Protein
= 10 gr x 4 = 40 kal
Natrium
= 2 sdt x 5 gr = 10 gr
= 32 gr x 4 = 128 kal
Lemak
= 10 gr x 9 = 90 kal
Protein
= 8 gr x 4 = 32 kal
Natrium
= 2 sdt x 5 gr = 10 gr
22
Kebutuhan protein
Kebutuhan protein untuk penderita hipertensi ialah 15% dari total energi
sehari.
Jadi, anjuran kebutuhan protein harian Ny. S ialah :
15 x 1239,3 = 185.8 kalori
100
Asupan protein rata-rata Ny.S dalam sehari kurang dari kebutuhan yaitu 130 kalori.
b)
Kebutuhan lemak
konsumsi lemak dianjurkan tidak melebihi 20% - 25%
100
Jadi, anjuran kebutuhan lemak harian untuk Ny.S adalah 247 kalori sampai 310
kalori.
23
Asupan lemak rata-rata Ny.S dalam sehari melebihi kebutuhan yaitu 382 kalori.
c)
Kebutuhan karbohidrat
Perhitungan kebutuhan karbohidrat didasarkan kepada sisa dari total energi
100
100
Jadi, anjuran kebutuhan karbohidrat harian Ny.S ialah 743 hingga 805 kalori
Asupan karbohidrat rata-rata Ny. S kurang dari kebutuhan yaitu 744,3 kalori.
d)
Serat
Kebutuhan serat anjuran 25-30 gram/ hari.
e)
Kebutuhan cairan
kebutuhan cairan pasien hipertensi antara 1,5 2 liter per hari (6-8 gelas).
Natrium
Menurut pedoman gizi (Kemenkes, 2012), dalam sehari, garam dapur
diperbolehkan hanya 5 gram atau 1 sendok teh, sedangkan asupan natrium rata-rata
Ny.S dalam sehari melebihi kebutuhan yaitu 28,3 gr.
Pasien Ny.S tidak terlalu memperhatikan pola makan gizi seimbang dari menu
makanan sehari-hari, dan masih menggunakan bumbu penyedap rasa secara
berlebihan. Hal tersebut karena pengetahuan mengenai pola makan gizi seimbang
kurang.
6.
a.
Pasien selalu didukung untuk berobat oleh suami dan ayah pasien. Bahkan
ayah pasien terkadang mengantar pasien berobat ke Puskesmas Kecamatan Johar
Baru.
b.
keluarga kurang, terutama dalam mengawasi pola makan pasien sehari-hari. Pasien
tetap memakan makanan yang gurih dan tinggi garam. Diakui pasien,pasien pernah
mencoba memasak dan mengurangi kadar garam dalam masakannya,namun mendapat
respon yang tidak baik dari anak dan suami pasien yang mengeluh masakan nya tidak
enak dan kemudian suami pasien melarang istrinya untuk mengurangi kadar garam
dalam masakannya. Sehingga pasien tidak berani untuk mengurangi kadar garam
dalam makanan sehari- hari keluarga tersebut.
7. Dinamika Keluarga
Pasien merupakan seorang ibu yang memiliki dua anak yang berusia remaja
dan belum berkeluarga. Pasien berinteraksi sangat baik dengan semua anggota
keluarga. Apabila pasien memiliki masalah maka akan langsung menceritakan kepada
suami dan meminta saran kepada kedua anaknya terutama pada anak pertama. Selain
tinggal dengan suami dan kedua anaknya pasien juga tinggal bersama ayah dan
ibunya. Pasien juga sibuk mengurus ibunya yang sedang mengalami stroke.Pasien
tidak memiliki asisten rumah tangga.
8. Fungsi Keluarga
Fungsi keluarga menurut BKKBN (1978) antara lain:
a. Fungsi keagamaan : memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota keluarga yang
lain dalam kehidupan beragama, dan tugas kepala keluarga untuk menanamkan
bahwa ada kekuatan lain yang mengatur kehidupan ini dan ada kehidupan lain setelah
di dunia ini.
25
dalam
fungsi
psikologis:
Pasien
kesehariannya sibuk mengurus keluarga, rumah dan kontrakan. Anak pasien sibuk
26
perilaku
kesehatan:
Keluarga
kurang
mengerti
akan
pentingnya
27
2.
a) Diagnosis kerja
b) Diagnosis Banding
3.
:-
pasien)
a) Pasien memiliki riwayat keluarga dengan hipertensi yaitu ibunya yang saat ini
mengalami stroke(faktor genetik).
b) Pola makan yang sering mengonsumsi makanan asin dan gurih mempengaruhi
tekanan darah pasien.
c) Pasien tidak menyisihkan waktunya untuk berolahraga.
d) Pasien menjadi perokok pasif dirumah karna suami,ayah dan juga anak laki-lakinya
sering kali merokok didalam rumah.
4.
masalah
kesehatan pasien)
28
Ny. S mengaku masih dapat melakukan aktivitas sehari-hari dan merawat diri
sendiri. Terkadang nyeri kepala membuatnya sulit melakukan aktivitas terutama jika
ingin melakukan pekerjaan rumah tangga.
Berdasarkan skor Karnofsky pasien memilki skor 80% dimana pasien
menjalani aktifitas sehari-hari dengan normal disertai dengan beberapa gejala dan
keluhan yang berkaitan dengan penyakitnya.
Menurut skala ECOG pasien termasuk derajat 1 dimana pasien mampu
melakukan pekerjaan ringan sehari-hari seperti pekerjaan rumah. Dengan rencana
pelaksanaan menyarankan pasien untuk tidak membebani dirinya sendiri dalam
beraktivitas, beraktivitas sesuai dengan kemampuannya, serta tetap melakukan
olahraga. Dengan hasil yang diharapkan pasien dapat meningkatkan kualitas
hidupnya.
29
E. Rencana Penatalaksanaan
Tabel 5. Rencana Penatalaksanaan
Aspek
Kegiatan
Sasaran
Waktu
Hasil
diharapkan
Biaya
30
Keterangan
Aspek
personal
Menginformasikan
kepada pasien
tentang penyakit
yang dideritanya.
Menganjurkan untuk
rajin kontrol tekanan
darahnya di
Puskesmas dan
minum obat
antihipertensi secara
teratur serta segera
berobat ke
Puskesmas jika
terasa keluhan.
Menjelaskan kepada
anggota keluarga
dan pasien tentang
komplikasi yang
akan dialami dan
mengobati apabila
terdapat komplikasi
agar komplikasi
tidak berlanjut.
Menjelaskan
mengenai
pengobatan penyakit
hipertensi yang
bersifat seumur
hidup, namun dapat
dikontrol dengan
rutin mengkonsumsi
obat anti hipertensi.
Ny. S
dan
keluarga
Pada saat
kunjungan
ke
Puskesmas
Dan saat
kunjungan
ke rumah
31
dan tau
manfaat dari
konsumsi obat
tersebut..
Aspek
klinik
Memberikan obat
antihipertensi
(captopril 2x25mg)
memberikan
analgetik as.
Mefenamat
3x500mg
Ny.S
Pada saat
kunjungan
ke
Puskesmas
Pasien
memiliki
tekanan darah
dalam rentang
normal.
Keluhan nyeri
kepala dan
tengkuk tersa
pegal terobati.
Pasien
mengerti
pentingnya
obat anti
hipertensi,
khasiat obat
dan cara
penggunaan
obat secara
tepat untuk
proses
penyembuhan
serta
mencegah
komplikasi
Ny.S dan
keluarga
Saat
pasien
berobat ke
Puskesmas
dan saat
kunjungan
rumah.
Menjaga
tekanan darah
stabil dan
keluarga dapat
melakukan
perannya
untuk
mendukung
Menganjurkan
pasien untuk rutin
kontrol berobat
ketika obat mau
habis dan kontrol
tekanan darah
pasien.
Aspek
risiko
internal
Menjelaskan kepada
pasien dan keluarga
tentang faktor risiko
dari kebiasaan yang
dimiliki, Memberi
edukasi pada pasien
untuk merubah pola
makan, menghindari
32
Aspek
psikososial
keluarga
makanan dengan
kandungan tinngi
garam (dengan
membatasi konsumsi
garam sebanyak 1/2
sendok teh),
kolesterol tinggi
yaitu menghindarkan
makanan yang
dimasak dengan cara
digoreng, mengganti
dengan masakan
yang direbus, serta
menghindari kondisi
stress seperti banyak
pikiran dan
menganjurkan
pendekatan spiritual
sehingga tidak
gampang stress.
pengobatan
pasien.
Menyarankan pasien
untuk olahraga
ringan seperti jalan
santai di sekitar
lingkungan rumah
selama 30 menit
sehari,minimal 3 kali
dalam seminggu dan
dilakukan secara
rutin.
Pasien
berolahraga
setiap pagi
untuk menjaga
kebugaran dan
membantu
mengatasi
obesitas
pasien.
memberikan edukasi
kepada keluarga
untuk tetap memberi
dukungan kepada
pasien seperti
mengingatkan untuk
meminum obat
secara teratur,
mengantarkan
Ny. S
dan
keluarga
Pada saat
kunjungan
ke rumah
Keluarga
memahami
keadaan fisik
pasien untuk
pemulihan
kesehatan
pasien.
33
Aspek
fungsional
Menganjurkan
pasien untuk
melakukan olahraga
ringan seperti jalan
santai atau senam
secara rutin sehingga
memperbaiki
sirkulasi darah
pasien dan
menasehati pasien
untuk tidak stres dan
menjaga kestabilan
emosi.
Menjaga
kestabilan
emosi pasien
Pasien
dan
keluarga
Pada saat
kunjungan
kerumah
Kondisi tubuh
pasien prima
untuk
melakukan
aktivitas
sehari-hari
F. Prognosis
1.
Ad vitam
: ad bonam
2.
3.
34
Lampiran 1
10 pola gizi seimbang yaitu
1. Syukuri dan nikmati aneka ragam makanan;
2. Banyak makan sayuran dan cukup buah-buahan;
3. Biasakan mengonsumsi lauk pauk yang mengandung protein tinggi;
4. Biasakan mengonsumsi aneka ragam makanan pokok;
5. Batasi konsumsi pangan manis, asin dan berlemak;
6. Biasakan Sarapan;
7. Biasakan minum air putih yang cukup dan aman;
8. Biasakan membaca label pada kemasan pangan;
9. Cuci tangan pakai sabun dengan air bersih mengalir;
10. Lakukan aktivitas fisik yang cukup dan pertahankan berat badan normal
Jam
07.00 WIB
10.00 WIB
13.00 WIB
16.00 WIB
19.00 WIB
Bahan
Roti putih
Selai nanas
Buah
Nasi
Ayam
Tempe
Sayur Buncis
Minyak goreng
Buah
Nasi
Daging Sapi
Berat
80 gr
10 gr
100 gr
100 gr
50 gr
50 gr
100 gr
10 gr
50 gr
50 gr
50 gr
ukuran
2 lembar
1 sendok makan
1 buah
gelas
1 potong sedang
1 potong
1 gelas
2 sendok teh
1 buah
gelas
1 potong sedang
Minyak Goreng 5 gr
1 sendok teh
Bayam
100 gr
1 gelas
Buah
50 gr
buah sedang
Total : 45 gr protein, 33 gr lemak, 160 gr karbohidrat
1.
2.
3.
4.
Contoh menu
Roti selai nanas
Pisang Ambon
Nasi Putih
Steam Ayam
Tempe orek
Tumis buncis
Jeruk
Nasi putih
gepuk
Sup Bayam
Mangga
Lampiran 2
Beberapa Makanan yang Sebaiknya Dikurangi;
Makanan Berlemak dan berminyak
Makanan Asin dan gurih yang mengandung tinggi garam
Kafein
Makanan dan minuman beralkohol.
35
DAFTAR PUSTAKA
Anies. Konseling dalam Pelayanan Kedokteran Keluarga. Buku Ajar
Kedokteran Keluarga. Bab V. Semarang: Badan Penerbit Universitas Dipenogoro.
2012
Azwar A. Pengantar Pelayanan Dokter Keluarga. Yayasan Penerbitan IDI.
Jakarta. 1997
Departemen Kesehatan RI. Masalah Hipertensi di Indonesia. 2012. Diunduh
pada
tanggal
26
September
2015.
Tersedia
dalam:
http://www.depkes.go.id/index.php/berita/press-release/1909-masalah-hipertensi-diindonesia.html
Sudoyo, Aru W., dkk.Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. ed. IV. Jakarta: FKUI.
2006.
36