Syamsir Abduh
Dosen Jurusan Teknik Elektro-FTI, Universitas Trisakti
Abstract
Power systems are often subjected to overvoltages that have their origin in atmospheric
discharges in which case they are called external or lightning overvoltages. Ligthning
overvoltages remain essentially independent of the system’s design such as transmissions
tower. Owing to the complexity of a the lightning phenomenon, simulation experiment has
been an important method to resolve such phenomenon. However, it is difficult to simulate
the distribution of lightning striking points. Previous lightning simulation expriment can’t
well reflect the influence of lighning strength and direction on striking. The paper presents
the Lattice Method to analyze lightning phenomenon strength especially for the transmission
tower
1. Pendahuluan
Pada sistem tenaga listrik dikenal adanya gangguan yang berasal
dari dalam sistem dan dari luar sistem. Gangguan dari luar sistem
umumnya disebabkan oleh gangguan petir, dan gejala ini akan semakin
nyata pada saluran transmisi tegangan tinggi. Gangguan yang ditimbulkan
oleh petir pada komponen sistem tenaga listrik adalah: Pertama,
membangkitkan gelombang tegangan yang melewati komponen sistem
tenaga akan menjadi besar, sehingga menimbulkan hubung singkat dari
sistem dan selanjutnya dapat menembus isolasi dari peralatan. Kedua,
energi sambaran petir dapat melewati batas kemampuan komponen sistem
tenaga, kerusakan yang dapat ditimbulkan adalah berupa pelelehan dan
keretakan.
2
Syamsir Abduh, Analisis Sambaran Petir Pada Tiang Transmisi Dengan Menggunakan Metode
pula medan listrik yang terjadi. Apabila kuat medan ini melebihi kuat
medan tembus udara, maka terjadilah aliran muatan dari awan ke tanah.
Peristiwa aliran ini disebut kilat atau petir.
Langkah dari sambaran perintis selalu diikuti oleh titik titik cahaya
yang bergerak turun ke bumi dan melompat lompat lurus, dengan arah
lompatan langkah yang berubah, sehingga keseluruhan jalannya tidak lurus
dan patah patah. Selama pusat muatan di awan dapat memberikan muatan
untuk mempertahankan gradien tegangan pada ujung sambaran perintis
yang melebihi kekuatan tembus udara, maka sambaran perintis akan terus
bergerak turun. Sebaliknya bila gradien tegangan di ujung sambaran perintis
lebih kecil di kuat medan tembus udara, maka tidak terjadi lidah berikutnya
dan sambaran perintis berhenti. Bila perintis ini telah dekat dengan bumi,
akan terbentuk kanal muatan positif dari bumi yang naik menyongsong
turunnya sambaran perintis. Pertemuan kedua kanal akan menyebabkan
ujung sambaran perintis terhubung singkat ke tanah dan seketika
gelombang muatan positif di bumi bergerak naik menuju ke pusat awan.
Peristiwa ini dikenal dengan sambaran balik (return stroke).
3. Metoda Lattice
Pada peristiwa pemantulan tegangan akibat dari sambaran petir
terhadap tiang transmisi memiliki beberapa nilai koefisien untuk
menghitung tegangan pada puncak tiang. Dan untuk memudahkan suatu
analisa koefisien pantulan tegangan biasanya digunakan diagram Lattice
sebagai penganalisa suatu pantulan dapat dilihat seperti gambar 1.
3
JETri, Tahun Volume 1, Nomor 2, Februari 2002, Halaman 1-12, ISSN 1412-0372
tt
agt agr
a’tr a’tt
4
Syamsir Abduh, Analisis Sambaran Petir Pada Tiang Transmisi Dengan Menggunakan Metode
Rtf Zt (1)
agr
Rtf 2 Zt
Dimana:
agr = Nilai koefisien gelombang tegangan pantulan pada kaki tiang.
Rtf = Tahanan Kaki tiang (ohm).
Zt = Impedansi tiang (ohm).
ag t = 1 + a g r (2)
Zs - 2Zt
atr
Zs 2Zt (3)
Dimana:
atr = Nilai koefisien tegangan pantulan dari puncak tiang.
Zs = Impedansi kawat perisai (ohm).
Zt = Impedansi tiang (ohm).
a tt = 1 + a tr (4)
5
JETri, Tahun Volume 1, Nomor 2, Februari 2002, Halaman 1-12, ISSN 1412-0372
Zs Zs Zs
Zt Zp Zt Zp Zt
Rtf Rtf
Rtf
Rtf Z t
a'sr (5)
Rtf 2Z t
6
Syamsir Abduh, Analisis Sambaran Petir Pada Tiang Transmisi Dengan Menggunakan Metode
Dimana:
2Z t
a'st 1 a'sr (6)
Z s 2Z t
2Zt Zs
asr
2Zt Zs (7)
Dimana:
as t = 1 + as r (8)
Vtt Vo(t) u(t) att agr {(atragr ) n 1 Vo ( t - 2n t) u(t - 2n t)}
7
JETri, Tahun Volume 1, Nomor 2, Februari 2002, Halaman 1-12, ISSN 1412-0372
Dimana:
dan
Dimana:
Tetapi jika sebaliknya, lengan tiang terletak jauh dari puncak tiang,
maka tegangan lengan tiang (Vca) dapat ditetapkan dengan diagram tiang
Lattice. Maka persamaan tegangan isolatornya menjadi:
Pada saat ini tegangan pada titik paling ujung pada lengan tiang
memiliki tegangan paling tinggi, dikarenakan oleh pantulan gelombang
tegangan dari kaki tiang yang tiba paling akhir di titik ini. Sehingga
tegangan pada sisi yang paling dekat dengan tiang semakin rendah.
8
Syamsir Abduh, Analisis Sambaran Petir Pada Tiang Transmisi Dengan Menggunakan Metode
Vtt (kV)
4500
4000
3500
3000
2500
2000
1500
1000
Io(kA)
500
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65
9
JETri, Tahun Volume 1, Nomor 2, Februari 2002, Halaman 1-12, ISSN 1412-0372
Gejala ini berlanjut tidak saja di tiang transmisi tetapi juga pada
lengan tiang penyangga dan kemudian mengganggu isolator, dan jika
tegangan transien yang timbul melebihi kemampuan isolator maka
menyebabkan sambaran balik (back flash).
Vtt (kV)
476
474
472
470
468
466
h(m)
464
35 40 45 50 55
10
Syamsir Abduh, Analisis Sambaran Petir Pada Tiang Transmisi Dengan Menggunakan Metode
Jika resistansi tiang lebih kecil dari impedansi tiang maka pantulan
gelombang tegangan akan memiliki polaritas yang berlawanan, dan akan
mereduksi tegangan puncak tiang.
Akan tetapi jika resistansi tiang lebih besar dari impedansi tiang,
maka tegangan puncak tiang akan meningkat. Hal ini dikarenakan
ketinggian tiang lebih rendah berbading panjang kawat rentangan dan
pantulan dari resistansi kaki tiang akan sampai pada puncak tiang dengan
cepat.
5. Kesimpulan
Dari hasil simulasi dan analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Peningkatan tegangan sambaran pada tiang transmisi menyebabkan
kenaikan arus sambaran.
2. Jika berlanjut pada lengan tiang penyangga dan mengganggu isolator
maka jika tegangan transien yang timbul melebihi kemampuan isolator
maka menyebabkan sambaran balik (back flash)
2. Penambahan tinggi tiang menyebabkan penurunan tegangan puncak
tiang transmisi.
Daftar Pustaka
1. Syakur, A., Sukmadi, T. Januari 2000. Minimasi Kegagalan Perisai
dengan Pengaturan Konfigurasi Menara. Jurnal Teknik Tegangan Tinggi
Indonesia. Volume 2, Nomor 1.
2. Suzuki, T. April 1981. Study on Experimental Simulation on Lightning
Strokes. IEE Trans. On Power Apparatur and Systems, Vol. PAS-100,
No. 4.
11
JETri, Tahun Volume 1, Nomor 2, Februari 2002, Halaman 1-12, ISSN 1412-0372
12