Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGUKURAN SEMESTER 3
No Percobaan

: 01

Judul

: Osiloskop

Grup

:4

Nama Praktikan
(1313020040)
Nama Anggota
(1313020051)

: REYHAN RAHMAT ADISAPUTRO


: a. FEBRIANTO HERMAWAN
b. TIARA EKA ARIYANTI

(1313020046)
Kelas

: TL 3A

Tanggal Percobaan

: 15 September 2014

Tanggal Penyerahan : 22 September 2014


NILAI

Program Studi

: TEKNIK LISTRIK

Jurusan

: TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA


2014
Laporan Laboratorium Elektronika kelas TL 3A
1

OSILOSKOP
1.1

TUJUAN
Setelah selesai praktikum mahasiswa diharapkan dapat :
a. Mengenal Osiloskop
b. Mempergunakan Osiloskop sesuai fungsinya.

1.2

DASAR TEORI
Osiloskop atau Cathoda Ray Osiloskop (CRO) adalah instrument pengukuran

yang tampilannya berupa grafik V=f(t) yang dapat digunakan untuk mengetes
rangkaian karena dengan osiloskop kita dapat melihat sinyal pada titik yang berbeda
dalam sebuah rangkaian. Caranya yaitu dengan mengamati rangkaian sinyal input dan
output pada masing masing blok dari system atau bagian rangkaian yang terhubung,
sehingga dapat ditemukan letak kesalahan dengan cepat dan tepat.
Osiloskop dapat digunakan untuk mengukur tegangan, frekuensi, beda phasa
dan waktu. Selain serba guna, CRO juga memiliki beberapa sifat lain yaitu :

Mempunyai tahanan dalam yang tinggi


Daerah frekuensinya lebar
Osiloskop terdiri dari dua bagian utama yaitu display dan panel control.

Display menyerupai tampilan layar televisi dan berfungsi sebagai tempat sinyal uji
ditampilkan. Pada layar ini terdapat garis-garis melintang secara vertikal dan
horizontal yang membentuk kotak-kotak dan disebut divisi. Masing-masing kotak
berukuran 1cm x 1cm, Seperti pada Gb 1.1. Arah horizontal mewakili sumbu waktu
dan garis vertikal mewakili sumbu tegangan.

Laporan Laboratorium Elektronika kelas TL 3A


2

Panel

kontrol

berisi

tombol-tombol

yang

bisa

digunakan

untuk

menyesuaikan tampilan di layar sehingga pembacaan gambar jelas.. Beberapa


alat kontrol yang digunakan adalah :
1. Volt/Divisi digunakan untuk mengatur skala tegangan pada sumbu-Y (vertikal).
Dengan menggunakan kontrol volt/div kita dapat menghitung tegangan DC, tegangan
AC dan beda phasa
2. Time/Div atau timebase digunakan untuk mengatur skala waktu pada sumbu-X
(horizontal), jika: timebase diset paling kecil dari waktu perdivisinya maka
pada layar osiloskop akan terlihat grafik yang berjalan dengan cepat. Ketika
nilainya sedang maka akan terlihat seperti garis yang kontinyu, tetapi pada
dasarnya grafik ini tetap berjalan dari kin ke kanan.
Dengan menggunakan kontrol timebase kita dapat menghitung periode (T) dan
frekuensi (f) dari suatu gelombang.
Cara pembacaan gambar pada layar osiloskop :
Laporan Laboratorium Elektronika kelas TL 3A
3

Pada Gambar 1.2 terdapat 2 tegangan DC yaitu :

CH1 dengan nilai volt/div = 4 v/div, artinya 1 kotak = 4 volt. maka


tegangan DC pada CH1 adalah : 2 kotak x 4 volt/div = 8 Volt

CH2 dengan nilai volt/div = 1 v/div, artinya 1 kotak = 1 volt dan 1 kotak
terdiri dari 5 strip maka 1 strip = 1/5 = 0.2 volt, sehingga tegangan DC pada
CH2 adalah : 3 strip x 0,2 volt = 0,6 volt

Laporan Laboratorium Elektronika kelas TL 3A


4

CH1 =
4 v/div Time Base
= 5 ms/div

Gambar 1.3 Tampilan tegangan AC pada layar osiloskop

Pada Gambar 1.3 terdapat tegangan AC dengan nilai volt/divisi = 4 v/div dan
timebase = 5 ms/div. Untuk tegangan AC kita dapat juga menghitung T (periode) dan f
(frekuensi).

Tegangan AC => Vmax = 2 kotak x 4 v/div = 8 volt


Vef f = 8 v o l t x 0 , 7 0 7 = 5 , 6 v o l t

Periode (T) = 4 kotak x 5 ms/div = 20 ms = 0,02 s

Frekuensi (f) = 1/T = 1/0,02 = 50 Hz

Laporan Laboratorium Elektronika kelas TL 3A


5

Beda Phasa
Y
y2
y1

x1

x2

Gambar 1.4 Beda Phasa tegangan AC dan gambar lissajous


Sebelum osiloskop bisa dipakai untuk melihat sinyal maka osiloskop perlu disetel
dulu agar tidak terjadi kesalahan fatal dalam pengukuran. Hal-hal yang perlu
diperhatikan antara lain adalah :
1. Memastikan alat yang diukur dan osiloskop ditanahkan(di-groundkan).Disamping untuk keamanan hal ini juga untuk mengurangi noise dari
frekuensi radio atau jala jala.
2. Memastikan probe dalam keadaan baik.
3. Kalibrasi tampilan bisa dilakukan dengan panel kontrol yang ada di
osiloskop.
Langkah awal pemakaian yaitu pengkalibrasian. Yang pertama kali harus muncul
di layar adalah garis lurus mendatar jika tidal: ada sinyal masukan. Yang perlu disetel
Laporan Laboratorium Elektronika kelas TL 3A
6

adalah fokus, intensitas, kemiringan, posisi-X, dan posisi-Y. Dengan menggunakan


tegangan referensi yang terdapat di osiloskop maka kita bisa melakukan
pengkalibrasian sederhana. Ada dua tegangan referensi yang bisa dijadikan acuan
yaitu tegangan persegi 2 Vpp dan 0.2 Vpp dengan frekuensi 1 KHz. Setelah probe
dikalibrasi maka dengan menempelkan probe pada terminal tegangan acuan
maka akan muncul tegangan persegi pada layar.

Jika yang dijadikan acuan adalah tegangan 2 Vpp maka pada posisi 1 volt/div
( satu kotak vertikal mewakili tegangan 1 volt) harus terdapat nilai tegangan dari
puncak ke puncak sebanyak dua kotak dan untuk time/div 1 ms/div ( satu kotak
horizontal mewakili waktu 1 ms ) harus terdapat satu gelombang untuk satu kotak
Jika masih belum tepat maka perlu disetel dengan potensio yang terdapat di
tengah-tengah knob pengganti Volt/div dan time/div. Atau kalau pada gambar
osiloskop diatas berupa potensio dengan label "var"
Probe merupakan alat bantu untuk menghubungkan antara osiloskop dengan rangkaian.
Terdiri dari dua kabel yaitu :

Kabel merah untuk Line

Kabel hitam untuk Ground


"Perhatikan " : Dalam rangkaian, kedua kabel ini antara line dan ground tidak
boleh disatukan karena akan merusak probe.
1.3

DAFTAR PERALATAN
1. Power Supply DC 0-40 V
2. Power Supply AC 4,5 V
3. Osiloskop
4. Resistor
5. Kapasitor
6. Probe

Laporan Laboratorium Elektronika kelas TL 3A


7

7. Kabel Penhubung

1.4 PROSEDUR PERCOBAAN


1.4.1. Mengukur dan melihat bentuk gelombang DC
1. Kami merangkai rangkaian seperti gambar 1.6, ground dihubungkan dengan
salah satu probe. Lalu kami berikan input tegangan DC mulai dari 2V sampai
10 V.
2. Kami ukur tegangan pada masing masing tahanan.
3. Kami Menggambar bentuk gelombang tegangan DC yang terdapat pada layar
osiloskop di kertas millimeter blok, Kami tuliskan juga volt/divisi yang
dipakai, lalu kami masukkan dalam tabel 1 (kami tentukan sendiri berdasarkan
gambar).

Laporan Laboratorium Elektronika kelas TL 3A


8

1.4.2. Mengukur dan melihat bentuk gelombang AC


1. Kami merangkai rangkaian seperti gambar 1.7, ground dihubungkan dengan
salah satu probe. Lalu diberi input tegangan AC 4,5 V .
2. Kami mengukur tegangan pada masing masing tahanan.
3. Kami menggambar bentuk gelombang tegangan AC yang terdapat pada layar
osiloskop di kertas millimeter blok, Kami tuliskan juga volt/divisi serta
time/divisi yang di pakai.

1.4.3. Mengukur dan melihat beda phasa tegangan AC


1. Kami merangkai rangkaian seperti gambar 1.8, ground dihubungkan dengan
salah satu probe. di beri input tegangan AC 4,5 V.
2. Kami ukur tegangan pada resistor dan kapasitor, nilai kapasitor kami tentukan
sendiri..
Laporan Laboratorium Elektronika kelas TL 3A
9

3. Kami menggambar beda phasa tegangan AC yang terdapat pada layar


osiloskop di kertas millimeter blok, Kami tuliskan juga nilai kapasitor,
volt/divisi serta time/divisi yang kami pakai.
4. Untuk melihat gambar Lissajous, Kami ubah format V/t menjadi format X-Y.
Caranya yaitu : tekan tombol DISPLAY lalu tekan mode X-Y
5. Kami menggambar grafik Lissajous tersebut pada kertas millimeter blok.
6. Kami ulangi lagi sampai 2 kali percobaan dengan nilai kapasitor yang berbeda.

Laporan Laboratorium Elektronika kelas TL 3A


10

1.5

TUGAS DAN PERTANYAAN


1. Dapatkah CRO dipergunakan untuk mengukur besarnya arus suatu
rangkaian ?
2. Jelaskan keuntungan CRO dengan adanya tahanan dalam yang tinggi !
3. Sebutkan berapa frekuensi maksimum yang bisa diukur oleh CRO tersebut !
4. Pada pengukuran beda phasa jelaskan hasil yang telah di dapatkan dan hitung
beda phasanya !

1.6

DATA TABEL HASIL PENGUKURAN

Tabel 1
DC dengan power supply 0 - 40 volt
VS (V)

Tegangan (V)

CH1

CH2

3K3

Time/Di
v
(ms)
Volt/Div
(V)

CH1

CH2

0,5

0,4

1,5

1,6

2,5

0,9

0,8

3,1

3,2

2,5

1,4

1,2

4,6

4,8

2,5

1,9

1,7

6,1

6,3

2,5

10

2,3

2,1

10

7,7

2,5

Tabel 2
AC dengan sumber 5,8 volt
VS
(V)

5,8

Tegangan (V)
CH1

CH2

3K3

Volt/Div
(V)

CH1

CH2

1,39

1,34

6,01

5,8

4,61

4,66

Time/D
iv
(ms)

Laporan Laboratorium Elektronika kelas TL 3A


11

Tabel 3
Beda phasa AC dengan sumber 5,8 volt
Nilai Kapasitor 4 mikro fharad
VS
(V)

5,8

Tegangan (V)

CH1

CH2

3K3

CH1

CH2

1,41

5,8

4,39

Time/Di
v
(ms)

Beda
Phasa

82,80

Time/Di
v
(ms)

Beda
Phasa

79,2

Volt/Div
(V)

Nilai Kapasitor 3 mikro fharad


VS
(V)

5,8

Tegangan (V)

CH1

CH2

3K3

Volt/Div
(V)

CH1

CH2

1,69

5,8

4,11

Laporan Laboratorium Elektronika kelas TL 3A


12

Anda mungkin juga menyukai