PENDAHULUAN
Kontrasepsi atau alat KB adalah upaya untuk mencegah terjadinya
kehamilan. Upaya itu bersifat sementara (Reversible) dan permanen (Irreversible).
Bila dilihat berdasarkan kandungannya kontrasepsi dibedakan sebagai kontrasepsi
hormonal dan kontrasepsi non-hormonal.1
Kontrasepsi yang dianggap ideal harus memenuhi syarat-syarat sebagai
berikut : 1
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Dapat dipercaya
Tidak menimbulkan efek yang mengganggu kesehatan
Daya kerjanya dapat diatur menurut kebutuhan
Tidak menimbulkan gangguan sewaktu melakukan koitus
Tidak memerlukan motivasi terus menerus
Mudah pelaksanaannya
Murah harganya sehingga dapat dijangkau oleh seluruh lapisan
masyarakat
8. Dapat diterima penggunaannya oleh pasangan bersangkutan.
Penggunaan
kontrasepsi
terbanyak
di
dunia
berdasarkan
jumlah
Fase menunda
Prioritas
kehamilan
1
2
3
4
5
6
Pil
AKDR
Kondom
Implan
Suntikan
Fase menjarangkan
kehamilan (anak
2)
AKDR
Suntikan
Minipil
Pil
Implan
Kondom
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Defenisi
Kontrasepsi berasal dari kata kontra yang berarti mencegah atau
melawan dan konsepsi yang berarti pertemuan sel telur yang matang
2
androgen.
Terutama
androstenedion,
yang
kemudian
Selama
fase
folikel
awal,
sel
granulosa
juga
FSH,
kemudian
hipofise
mengeluarkan
LH
Fase Luteal/Post-ovulasi
Setelah terjadi ovulasi, korpus luteum berkembang dari tetai
dominan atau folikel de Graff pada proses ini disebut sebagai
lutenisasi. Ruptur dari folikel mengawali berbagai perubahan
morfologi dan kimiawi mengakibatkan transformasi menjadi
korpus luteum. Membran basalis pemisah dari sel granulosa luteal
dan theka luteal rusak, dan hari kedua postovulasi, pembuluh
darah
dan
kapiler
Neovaskularisasi
menembus
yang
cepat
ke lapisan
pada
sel granulosa.
granulosa
avaskuler
menghasilkan
steroid
seks
diantaranya
estrogen
dan
C. Jenis-jenis Kontrasepsi
1. Kontrasepsi Oral
a. Pil Kombinasi
Pil oral kombinasi (POK) merupakan pil kontrasepsi yang berisi
hormon sintesis estrogen dan progesterone. Dosis estrogen yang
digunakan dalam pil kombinasi berangsur-angsur berkurang dan saat ini
berkisar antara 15-50 mg; yang beredar saat ini (yang sering disebut
dengan low-dose pills atau pil dosis rendah) mengandung 30-35 mg. Pil
dosis rendah ini berpotensial lebih aman karena risiko kardiovaskular dari
pengunaan pil kombinasi lebih utama disebabkan dari kadar estrogen.2
Efektivitas dalam pencegahan kehamilan: kurang dari 1 di antara
100 kehamilan ibu pertahun.
Mekanisme kerja : 1,7
1. Menekan ovulasi
Sekresi FSH ditekan sehingga perkembangan folikel dan
lonjakan dari LH tidak terjadi. Efek ini utamanya disebabkan
oleh karena komponen estrogen walaupun progesteron dapat
mencegah ovulasi bila diberikan dalam jumlah yang besar.
Oleh sebab itu POK harus diminum setiap hari agar efektif
karena dimetabolisir dalam 24 jam. Bila akseptor lupa minum 1
atau 2 tablet, maka terjadi peninggian hormon-hormon alamiah,
yang selanjutnya mengakibatkan ovum menjadi matang lalu
dilepaskan
2. Mencegah implantasi
Endometrium tidak berkembang secara normal dan tidak
adanya
korpus
luteum
yang
mencegah
perkembangan
bahkan
bila
ovulasi
dapat
terjadi,
tidak
Hal
ini
memicu
retensi
cairan,
Etinil estradiol 30 mg + Levonorgestrel 150mg (derivate 19mortestosteron) dengan pemakaian 21 pil aktif dan 7 pil
(contohnya : Diane)
Etinil estradiol 30 mg + Drospirenon 3 mg (derivate
spironolacton) dengan pemakaian 21 pil aktif dan 0 pil placebo
(contohnya : Yasmin)
Etinil estradiol 20 mg + Drospirenon 3 mg (derivate
spironolacton) dengan pemakaian 24 pil aktif dan 4 pil placebo
(contohnya : Yaz)
Etinil estradiol 20 mg + Desogestrel 150 mg (derivate 19nortestosteron) dengan pemakaian 21 pil aktif dan 7 pil placebo
(contohnya Mercilon)
10
11
kontrasepsi tambahan.
Berganti dari metode hormon lain
Jika metode sebelumnya digunakan secara konsisten dan benar
dan tidak hamil, maka pil dapat segera dikonsumsi. Jika metode
yang digunakan sebelumnya adalah metode suntik, maka pil
menstruasi.
Berganti dari AKDR (termasuk AKDR-LNG)
Dapat segera memulai pil dalam 5 hari pertama siklus
menstruasi.
Tabel 2. Kriteria Kelayakan Medis WHO dalam Penggunaan
Kontrasepsi10
Kondisi
Karakteristik Pribadi
Umur
1. Menarke < 18 tahun
2. Usia > 40 tahun
Paritas
1. Nulipara
Kategori
1
2
1
12
2. Paous
Wanita menyusui :
1. Post partum < 6 minggu
2. Post partum 6 minggu sampai < 6 bulan
3. Post partum 6 bulan
Postpartum (tidak menyusui)
1. < 21 hari
2. 21 hari sampai 42 hari
3. 42 hari
Post Aborsi :
1. Trimester pertama
2. Trimesterkedua
3. Sepsis post aborsi
Post kehamilan ektopik
Riwayat operasi pelvis (termasuk SC)
Merokok
1. Usia < 35 tahun
2. Usia 35 tahun
< 15 rokok/hari
15 rokok/hari
Obesitas
1. BMI 30 kg/m2
2. Menarke < 18 tahun dan BMI 30 kg/m2
Penyakit kardiovaskuler
Faktor resiko multipel penyakit kardiovaskuler (usia tua,
merokok, dm, hipertensi)
Hipertensi
1. Riwayat hipertensi
tidak
pernah
1
4
3
2
3
2
1
1
1
1
1
1
2
3
4
2
2
3/4
dievaluasi 3
1
1
2
4
4
2/3
2
1. Tanpa komplikasi
4
2. Dengan komplikasi (hipertensi pulmonal, atrial
fibrilasi, endokarditis bakterial subakut)
Kondisi Neurologis
Diabetes
1. Riwayat diabetes gestasional
2. Penyakit non-vaskular
Non-insulin independent
Insulin independent
3. Nefropati/retinopati/neuropati
4. Penyakit diabetes lain > 20 tahun
Nyeri Kepala
1. Non migrain (berat/ringan)
2. Migrain
Tanpa aura
Usia < 35 tahun
Usia 35 tahun
Dengan aura
Epilepsy
Gangguan depresi
Infeksi dan Kelainan Alat Reproduksi
Perdarahan Pervaginam
1. Pola irreguler dengan perdarahan berat
2. Perdarahan berat (irreguler maupun reguler)
Perdarahan yang tidak dapat dijelaskan penyebabnya
1. Sebelum evaluasi
Endometriosis
Tumor ovarium
Kanker endometrium
Dismenorea berat
Penyakit trofoblas gestasional
Neoplasma intraepitelial cervical
Kanker cervix
Kanker payudara
1. Massa yang tidak terdiagnosis
2. Kanker jinak payudara
3. Riwayat keluarga dengan kanker payudara
4. Kanker payudara
1
2
2
3/4
3/4
1
2
3
4
1
1
1
1
2
1
1
1
1
1
2
2
2
1
1
14
Saat ini
5 tahun
Kanker endometrium
Fibroma uteri
1. Tanpa gangguan cavum uteri
2. Dengan gangguan cavum uteri
Penyakit radang panggul
1. Riwayat PRP
Dengan kehamilan
Tanpa kehamilan
2. PRP saat ini
Penyakit menular seksual
1. Cervitis purulenta atau infeksi chlamydia atau
4
3
1
1
1
1
gonorrhea
1
2. HIV dan Hepatitis
1
3. Vaginitis(termasuk Thricomonas vaginalis dan
bacterial vaginosis)
4. Meningkatnya resiko penyakit menular seksual
HIV/AIDS
1. Resiko tinggi HIV/AIDS
2. Asymptomatic atau HIV/AIDS stage 1 atau 2
3. Severe HIV/AIDS stage 3 atau 4
Infeksi Lain
Skistosomiasis
1. Tanpa komplikasi
2. Fibrosis hati
Malaria
Tuberculosis
1. Non pelvis
2. Pelvis
Penyakit Endokrin dan Metabolik
Diabetes
1. Riwayat diabetes gestasional
2. Penyakit non-vaskular
Non-insulin independent
Insulin independent
3. Nefropati/retinopati/neuropati
4. Penyakit diabetes lain > 20 tahun
Gangguan tiroid
1. Simple goiter
2. Hipertiroid
3. Hipotiroid
Penyakit Gastrointestinal
Riwayat kolestasis
1. Berhubungan dengan kehamilan
2. Berhubungan dengan kontrasepsi hormonal
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
2
3/4
3/4
1
1
1
2
3
15
Hepatitis
1. Akut
2. Karir
3. Kronik
Sirosis
1. Ringan (terkompensasi)
2. Berat (Dekompensasi)
Tumor Hati
1. Jinak
Hiperplasia focal nodular
Adenoma hepatocellular
2. Malignansi (hepatoma)
Anemia
1. Talasemia
2. Anemia bulan sabit
3. Anemia defisiensi besi
Interaksi dengan obat-obatan lain
1. Antiretroviral
2. Anticonvulsant
3. Antimikroba (antibiotik
3/4
1
1
1
4
2
4
4
1
2
1
1
3
luas, 1
spektrum
antifungal, antiparasit)
4. Rifamfisin
Keterangan :
dibandingkan
keuntungannya
(penggunaan
metode
16
mengurangi ASI.
Pada sebagian kecil perempuan dapat menimbulkan depresi dan
perubahan suasana hati, sehingga keinginan untuk melakukan
17
Mual
Breakthrough bleeding
Darah haid / Amenorea
Infeksi saluran kemih
Iritasi / Fluor albus
Kloasma
Sakit kepala
Depresi
Mastalgia
BB meningkat
Perubahan Libido
b. Pil Mini
18
Testosteron
(derivate-19-nortestosterone)
dan
spironolakton.2
Tabel 3. Derivat progestin2
Progesteron
Derivat Progestin
17-HidroksiProgesteron
19-Nor-progesteron
19-Nortestosteron
Contoh
Chlormadinon asetat
Cyproteron asetat
Megestrol asetat
Medoxy-progesteronasetat
Nomogestrol asetat
Promogeston
Trimigeston
Norethisteron
Lynestrenol
19
Norethinodrel
Levonorgestrel
Norgestimate
Dienogest
3-keto-desogestrel
Gestoden
Spironolacton
Drospirenon
Pembagian lain berdasarkan generasi progestogen yang digunakan
dalam pil kontrasepsi kombinasi dibagi menjadi empat kelompok :2
Generasi pertama progestogen (norethindon)
Generasi kedua derivate norgestrel (contohnya : levonogestrel)
Generasi ketiga progestogen (contohnya : gestoden,
desogestrel, norgestimat)
Generasi terbaru progestogen, drospirenon (memiliki aktivitas
antiandrogenik dan antimineralkortikoid)
noretindron
Kemasan dengan isi 28 pil : 75 mg desogetrel
Minipil harus diminum setiap hari pada waktu yang sama secara
teratur. Jika lupa meminum pil atau terdapat gangguan pencernaan yang
mengganggu penyerapan pil, maka minipil harus diminum sesegera
mungkin dan harus menggunakan metode backup selama 2 hari. Jika lupa
meminum 2 pil atau lebih dalam satu baris kemasan dan tidak mengalami
menstruasi dalam 4-6 minggu, tes kehamilan harus dilakukan. Jika lupa
meminum pil lebih dari 3 jam metode backup harus dilakukan untuk 48
jam.7
Tabel 2. Kriteria Kelayakan Medis WHO dalam Penggunaan
Kontrasepsi 10
Kondisi
Karakteristik Pribadi
Umur
1. Menarke < 18 tahun
2. Usia > 40 tahun
Paritas
Kategori
1
2
20
1. Nulipara
2. Paous
Wanita menyusui :
1. Post partum < 6 minggu
2. Post partum 6 minggu sampai < 6 bulan
3. Post partum 6 bulan
Postpartum (tidak menyusui)
1. < 21 hari
2. 21 hari sampai 42 hari
3. 42 hari
Post Aborsi :
1. Trimester pertama
2. Trimesterkedua
3. Sepsis post aborsi
Post kehamilan ektopik
Riwayat operasi pelvis (termasuk SC)
Merokok
1. Usia < 35 tahun
2. Usia 35 tahun
< 15 rokok/hari
15 rokok/hari
Obesitas
1. BMI 30 kg/m2
2. Menarke < 18 tahun dan BMI 30 kg/m2
Penyakit kardiovaskuler
Faktor resiko multipel penyakit kardiovaskuler (usia tua,
merokok, dm, hipertensi)
Hipertensi
1. Riwayat hipertensi
tidak
pernah
1
1
3
1
1
1
1
1
1
1
1
2
1
1
1
1
2
2
2
dievaluasi 2
21
1
1
1
1
2/3
2/3
2/3
1
1. Tanpa komplikasi
1
2. Dengan komplikasi (hipertensi pulmonal, atrial
fibrilasi, endokarditis bakterial subakut)
Kondisi Neurologis
Nyeri Kepala
1. Non migrain (berat/ringan)
2. Migrain
Tanpa aura
Usia < 35 tahun
Usia 35 tahun
Dengan aura
Epilepsy
Gangguan depresi
Infeksi dan Kelainan Alat Reproduksi
Perdarahan Pervaginam
1. Pola irreguler dengan perdarahan berat
2. Perdarahan berat (irreguler maupun reguler)
Perdarahan yang tidak dapat dijelaskan penyebabnya
1. Sebelum evaluasi
Endometriosis
Tumor ovarium
Kanker endometrium
Dismenorea berat
Penyakit trofoblas gestasional
Neoplasma intraepitelial cervical
Kanker cervix
Kanker payudara
1. Massa yang tidak terdiagnosis
2. Kanker jinak payudara
3. Riwayat keluarga dengan kanker payudara
4. Kanker payudara
Saat ini
5 tahun
Kanker endometrium
Fibroma uteri
1. Tanpa gangguan cavum uteri
2. Dengan gangguan cavum uteri
1
1
1
2
1
1
2
2
2
1
1
1
1
1
1
1
2
1
1
4
3
1
1
1
22
1
1
1
1
gonorrhea
1
2. HIV dan Hepatitis
1
3. Vaginitis(termasuk Thricomonas vaginalis dan
bacterial vaginosis)
4. Meningkatnya resiko penyakit menular seksual
HIV/AIDS
1. Resiko tinggi HIV/AIDS
2. Asymptomatic atau HIV/AIDS stage 1 atau 2
3. Severe HIV/AIDS stage 3 atau 4
Infeksi Lain
Skistosomiasis
3. Tanpa komplikasi
4. Fibrosis hati
Malaria
Tuberculosis
3. Non pelvis
4. Pelvis
Penyakit Endokrin dan Metabolik
Diabetes
1. Riwayat diabetes gestasional
2. Penyakit non-vaskular
Non-insulin independent
Insulin independent
3. Nefropati/retinopati/neuropati
4. Penyakit diabetes lain > 20 tahun
Gangguan tiroid
1. Simple goiter
2. Hipertiroid
3. Hipotiroid
Penyakit Gastrointestinal
Riwayat kolestasis
1. Berhubungan dengan kehamilan
2. Berhubungan dengan kontrasepsi hormonal
Hepatitis
1. Akut
2. Karir
3. Kronik
Sirosis
1. Ringan (terkompensasi)
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
2
3/4
3/4
1
1
1
2
3
3/4
1
1
1
23
2. Berat (Dekompensasi)
Tumor Hati
1. Jinak
Hiperplasia focal nodular
Adenoma hepatocellular
2. Malignansi (hepatoma)
Anemia
1. Talasemia
2. Anemia bulan sabit
3. Anemia defisiensi besi
Interaksi dengan obat-obatan lain
1. Antiretroviral
2. Anticonvulsant
3. Antimikroba (antibiotik
4
2
3
3
1
1
1
spektrum
antifungal, antiparasit)
4. Rifamfisin
1
3
luas, 1
3
yang sama)
Tidak diperlukan pemeriksaan panggul
Tidak mengganggu hubungan seksual
Tidak mempengaruhi ASI
Kesuburan cepat kembali
Nyaman dan mudah digunakan
Sedikit efek samping
Dapat dihentikan setiap saat
Tidak mengandung estrogen
Keterbatasan minipil :
24
tepat
(misalnya
gagal
abstinens,
gagal
Efek samping :
Mual, muntah (bila terjadi dalam 2 jam pertama sesudah minum pil
Komposis
i
Merk
Dagang
mg Microgynon
Dosis
Waktu Pemberian
2 x 2 tablet
Pil
0,05
kombinasi
etinil-
dosis
estradiol + Neogynon
kedua
tinggi
0,25
kemudian
levo-
50
Ovral
mg Norgiol
Eugynon
jam
26
Pil
norgestrel
0,03 mg Microgynon
kombinasi
etinil-
dosis
rendah
2 x 4 tabler
30
Mikrodiol
estradiol +
Nordette
0,15 mg
12
jam
kemudian
levoProgestin
norgestrel
1,5
mg Postinor
2 x 1 tablet
levo-
norgestrel
kedua
12
jam
kemudian
2. Injeksi
a. Injeksi Kombinasi
Suntikan kontrasepsi kombinasi sekali sebulan ini mengandung 25
mg medroksiprogesteron aseat dan 5 mg estradiol cypionat (Lunelle).
Suntikan dilakukan secara intramuscular setiap 28 hari. Episode
menstruasi terjadi pada hari 18-22 setelah penyuntikan data konsentrasi
estrogen menurun hingga > 50 pg/ml. sekitar 70% perempuan yang
menggunakan kontrasepsi ini akan mengalami episode perdarahan
setiap bulannya.2
Mekanisme kerja : menekan ovulasi, mengentalkan lendir servix
sehingga penetrasi sperma terganggu, atrofi pada endometrium
sehingga implantasi terganggu, dan menghambattransportasi gamet
oleh tuba.1
b. Injeksi Progestin
Kontrasepsi ini tergolong aman dan efektif. Dapat dipakai oleh
semua perempuan dalam usia reproduksi dan kembalinya kesuburan
cenderung lambat, rata-rata 4 bulan. Kontrasepsi ini cocok untuk masa
laktasi karena tidak menekan produksi ASI.2
27
secara
perlahan-lahan
(fluktuatif)
hormon
yang
pencabutan
Tidak memerlukan pemeriksaandalam
Bebas dari pengaruh estrogen
Tidak mengganggu kegiatan senggama
Tidak mengganggu ASI
Klien hanya perlu kembali ke klinik bila ada keluhan
Dapat dicabut setiap saat sesuai dengan kebutuhn
panggul
Menurunkan angka kejadian endometriosis
Keterbatasan Implant: 11
Menimbulkan
keluhan
seperti
nyeri
kepala,
29
4. AKDR
AKDR
serviks
hingga
menghambat
penetrasi
sperma,
juga
30
dengan
pola
perdarahan
yang
lebih
superior
31
berat badan yang lebih besar dan pola perdarahan serta efek
sampingnya sama pada perempuan yang menggunakan pil kombinasi.2
BAB III
KESIMPULAN
1. Kontrasepsi
adalah
sebuah
metode
untuk
menghindari/mencegah
32
DAFTAR PUSTAKA
1. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2013. Buku Saku Pelayanan
Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan Pedoman bagi
Tenaga Kesehatan. Jakarta : Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
P.231-259
2. Hestiantoro Andon, dkk. 2015 Pemilihan Kontraseps Hormonal In :
Bagaimana Menangani Kasus Endokrinologi dan Infertilitas pada Praktek
Sehari-hari. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. ; p.113-125
3. BKKBN. Kontrasepsi. 2012. http://www.bkkbn-jatim.go.id/bbkbnjatim/html online [diunduh pada tanggal 10 september 2015]
4. Livingstone M, Fraser AS. Mechanisms of Abnormal Uterine Bleeding.
Human Reproduction Update. 2002. Vol 8 : 1, 60 67.
5. Menstrual Cycle Overview. Harvard MIT Division of Health Sciences
and Technology. 2011.
6. Mtawali G, Pina M, Angle M, Murphy C. The Menstrual Cycle and Its
Relation to Contraceptive Methods. PRIME. 1997.
33
34