PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Mahasiswa dapat menerapkan asuhan kebidanan pada ibu hamil, ibu bersalin, dan bayi
baru lahir, sehingga dapat memperluas, memperbanyak pengetahuan dan keterampilan
mengenai asuhan kebidanan pada pasien dengan kegawatdaruratan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Dasar Abortus
2.1.1
Pengertian
Abortus ialah kegagalan kehamilan sebelum berumur 28 mg atau berat
janin kurang dari 1000 gram (Manuaba, 2001).
Abortus ialah pengakhiran kehamilan sebelum janin mencapai berat 500
gram atau kurang dari 28 minggu atau berat janin 1000 gram (Prof. Dr. Ida Bagus
Gde Manuaba, SpOG, 2004).
Abortus ialah berakhirnya kehamilan sebelum janin dapat hidup di dunia
luar, tanpa mempersoalkan penyebabnya (Prof. SulaimanSastrawinata dkk, 2005).
2.1.2
Patofisiologi
Pada permulaan abortus terjadi perdarahan dalam desidua basalis diikuti
oleh nekrosis jaringan sekitarnya. Hal tersebut menyebabkan hasil konsepsi
terlepas sebagian atau seluruhnya sehingga menjadi benda asing dalam uterus.
Keadaan ini menyebabkan uterus berkontraksi untuk mengeluarkan isinya.
Pengeluaran tersebut dapat terjadi spontan seluruhnya atau sebagian masih
tertinggal, yang menyababkan berbagai penyulit. Oleh karena itu keguguran
memberikan gejala umum sakit perut karena kontraksi rahim, terjadi pedarahan,
dan disertai pengeluaran seluruh atau sebagian hasil konsepsi.
Bentuk perdarahan bervariasi diantaranya:
1. Sedikit-sedikit dan berlangsung lama
2. Sekaligus dalam jumlah yang besar dapat disertai gumpalan
3. Akibat perdarahan tidak menimbulkan gangguan apapun, dapat menimbulkan
syok, nadi meningkat, tekanan darah turun, tampak anemis dan daerah ujung
dingin.
Bentuk pengeluaran hasil konsepsi:
1. Umur hamil dibawah 14 minggu dimana plasenta belum terbentuk sempurna,
dikeluarkan seluruh atau sebagian dari hasil konsepsi
2. Diatas 16 minggu, dengan pembentukan plasenta sempurna dapat didahului
dengan ketuban pecah diikuti pengeluaran hasil konsepsi, dan dilanjutkan
dengan pengeluaran plasenta, berdasarkan proses persalinannya dahulu
disebutkan persalinan immaturus
Penyebab Abortus
Penyebab keguguran sebagian besar tidak diketahui secara pasti tetapi
terdapat beberapa faktor sebagai berikut:
1. Faktor telur (ovum) atau spermatozoa yang kurang baik atau kurang
sempurna. Keduanya pembawa tanda, yang ketika mencari pasangan terjadi
penyimpangan sehingga menyebabkan pertumbuhan tidak sempurna sehingga
tidak mampu tumbuh sampai cukup umur.
2. Faktor ketidak suburan lapisan dinding rahim endometrium yang disebabkan
kekurangan gizi .
3. Kehamilan jarak pendek.
4. Penyakit sistemik yang terjadi pada ibu seperti penyakit jantung, paru, ginjal,
tekanan darah tinggi, hati, dan penyakit kelenjar dengan gangguan hormon
pada ibu.
(Manuaba Ida Ayu Chandranita, 2009).
2.1.4
Jenis-Jenis Abortus
1. Abortus Imminent
Terjadi perdarahan bercak yang menunjukan ancaman terhadap kelangsungan
suatu kehamilan. Dalam kondisi seperti ini kehamilan masih mungkin
berlanjut atau dipertahankan.
2. Abortus Insipien
Perdarahan ringan hingga sedang pada kehamilan muda dimana hasil konsepsi
masih berada pada kavum uteri.
3. Abortus Incomplete
Pedarahan pada kehamilan muda dimana sebagian dari hasil konsepsi telah
keluar.
4. Abortus Complete
Perdarahan pada kehamilan muda dimana seluruh hasil konsepsi telah
dikeluarkan dari kavum uteri.
5. Abortus Infeksiosa
Komplikasi Abortus
Komplikasi yang berbahaya pada abortus sebagai berikut:
1.
Perdarahan
Perdarahan dapat diatasi dengan pengosongan uterus dari sisa-sisa hasil
konsepsi dan jika perlu pemberian transfusi darah. Kematian karena
perdarahan dapat terjadi apabila pertolongan tidak diberikan pada waktunya.
2.
Perforasi
Perforasi uterus pada kerokan dapat terjadi terutama pada uterus dalam
posisi hiperetrofleksi. Jika terjadi peristiwa ini, penderita perlu diamat-amati
dengan teliti. Jika ada tanda bahaya perlu segera dilakukan laparatomi, dan
tergantung dari luas dan bentuk perforasi, penjahitan luka perforasi atau
perlu histerektomi.
3.
Infeksi
Infeksi dalam uterus sekitarnya dapat terjadi pada tiap abortus, tetapi
biasanya ditemukan pada abortus inkomplete dan lebih sering pada abortus
buatan yang dikerjakan tanpa memperhatikan asepsis dan antisepsis.
4.
Syok
Syok pada abortus biasa terjadi karena perdarahan (syok hemoragik) dan
karena infeksi berat (syok endoseptik).
2.1.6
5. Gejala kehamilan
Banyak pasien yang sadar akan kehilangan, kehamilan, gejala kehamilan
subjektif. Gejala ini mungkin menendakan kematian janin intra uterine yang
mendahului abortus incomplete.
2.
3.
4.
Langkah-langkah
1.
Mengumpulkan semua data yang dibutuhkan untuk memulai keadaan klien secara
2.
3.
keseluruhan.
Menginterpretasikan data untuk mengidentifikasi diagnosa atau masalah.
Mengidentifikasi diagnosa atau masalah potensial dan mengantisipasi
4.
penanganannya.
Menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera, konsultasi, kolaborasi dengan
5.
6.
7.
10
BAB III
TINJAUAN KASUS
3.1 Pengkajian Data
Tanggal : 17 Februari 2015
Jam
: 08.00 WIB
: Ny "M"
Nama Suami
: Tn "I"
Umur
: 19 tahun
Umur
: 23 tahun
Agama
: Islam
Agama
: Islam
Pendidikan : SMP
Pendidikan
: SD
Pekerjaan
: IRT
Pekerjaan
: Tukang
Alamat
2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan bahwa ini adalah kehamilan yang ketiga dengan usia kehamilan 3
bulan dan mengeluh nyeri pada perut bagian bawah dan mengeluarkan darah
bergumpal-gumpal sejak tanggal 15 Februari 2015 hingga sekarang.
3. Riwayat Kesehatan Ibu Yang Lalu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular, seperti TBC, sakit
kuning atau hepatitis, tidak mempunyai penyakit menurun seperti hipertensi,
kencing manis, dan menahun seperti jantung dan asma serta tidak ada keturunan
kembar.
4. Riwayat Kesehatan Ibu Sekarang
Ibu mengatakan tidak sedang menderita penyakit menular, seperti TBC, sakit
kuning atau hepatitis, tidak mempunyai penyakit menurun seperti hipertensi,
kencing manis, dan menahun seperti jantung dan asma serta tidak ada keturunan
kembar.
5. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu mengatakan keluarga tidak pernah menderita penyakit menular, seperti TBC,
sakit kuning atau hepatitis, tidak mempunyai penyakit menurun seperti hipertensi,
kencing manis, dan menahun seperti jantung dan asma. Keluarga ibu dan suami
tidak memiliki keturunan kembar.
6. Riwayat Menstruasi
Menarche
: 12 tahun
: 14-11-2014
TP
: 21-08-2015
7. Riwayat Perkawinan
Nikah
: 1 (satu)
Lama menikah : 3 tahun
Usia saat nikah :16 tahun
8. Riwayat Kehamilan, Persalinan, Nifas dan Anak Yang Lalu
Tabel 3.1 Riwayat Kehamilan, Persalinan, Nifas dan Anak yang lalu
KEHAMILAN INI
40 hr
Umur
Bidan
BBL
RIWAYAT ABORTUS
Spt B
Nifas
Sex
Penyulit
Aterm
Penolong
Ke-1
Anak
Jenis
No
Penyulit
UK
Persalinan
Hamil Ke
Kehamilan
ASI
2700
9 thn
2 thn
SEBELUM HAMIL
Ibu makan dengan porsi
SAAT HAMIL
Ibu makan dengan porsi lebih
Nutrisi
jam/hari.
Ibu BAB 1x/hari dan BAK
4-5x/hari.
Ibu melakukan pekerjaan
6x/hari.
Ibu mengurangi aktivitas
Istirahat
Eliminasi
Aktivitas
12
Seksual
: Cukup
Kesadaran
: Composmentis
TB
: 158 cm
BB
: 60 kg
TTV
: TD : 100/70 mmHg
N
: 81 x / menit
: 36,5 C
RR : 26 x / menit
2. Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
Tabel 3.3 Pemeriksaan Fisik
Kepala
Muka
Mata
Hidung
Telinga
Mulut
Leher
13
Dada
Payudara
Abdomen
Axilla
operasi.
Pertumbuhan rambut merata, bersih.
Kedua bagian ekstrimitas simetris, tidak oedema, tidak
Ekstrimitas
Genetalia
b. Palpasi
Kepala
Mata
Hidung
Leher
Payudara
Extremitas
Abdomen
Axilla
Ekstrimitas
c. Auskultasi
Dada
Abdomen
d. Perkusi
Reflek Patela
: +/+
3. Pemeriksaan Dalam
Pembukaan 1 cm dan sebagian jaringan telah keluar.
14
Ds : Ibu mengatakan bahwa ini adalah kehamilan ketiganya dengan usia kehamilan 3
bulan dan mengeluarkan darah bergumpal-gumpal sejak tanggal 15 Februari 2015
hingga sekarang.
Do : Keadaan Umum : Cukup
Kesadaran
: Composmentis
TTV
: TD : 100/70 mmHg
N
: 81 x / menit
: 36,5 C
RR : 26 x / menit
Inspeksi
Palpasi
Pemeriksaan dalam :
Pembukaan 1 cm dan sebagian jaringan telah keluar.
3.5 Intervensi
Dx
Tujuan
15
: 17 Februari 2015
Jam
: 09.30 WIB
S : Ibu mengatakan merasa lega karena proses curetage telah berjalan dengan lancar.
O : Keadaan Umum : Cukup
Kesadaran
: Composmentis
TTV
: TD : 110/70 mmHg
N
: 81 x/menit
: 37 C
RR : 24 x/menit
16
Telah dilakukan curretage tanggal 17 Februari 2015 jam 09.00 oleh dokter SpOG
dengan hasil terdapat gumpalan-gumpalan darah dan sisa-sisa jaringan.
A : Ny M P1001 Ab002 Post Curretage dengan indikasi Abortus Incomplete
P : Memberitahukan hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga.
Melakukan observasi TTV.
Melakukan observasi perdarahan.
Menganjurkan ibu untuk istirahat dan makan minum tanpa pantang.
Melakukan kolaborasi dengan dokter SpOG untuk pemberian obat :
Ciprofloxaxim 3 x 1
Bledstop 3 x 1
17
BAB IV
PEMBAHASAN
18
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Abortus terjadi melalui dari terlepasnya sebagian / seluruh jaringan plasenta yang
menyebabkan perdarahan sehingga janin kekurangan nutrisi dan O2, pengeluaran tersebut
dapat terjadi spontan atau seluruhnya.
Abortus ialah pengakhiran kehamilan sebelum janin mencapai berat 500 gram atau
kurang dari 28 minggu atau berat janin 1000 gram (Prof. Dr. Ida Bagus Gde Manuaba,
SpOG, 2004).
Abortus incomplete adalah pengeluaran sebagian hasil konsepsi pada kehamilan
sebelum 20 minggu dengan masih ada sisa tertinggal dalam uterus (Sarwono, 2002).
Kesimpulan dari asuhan kebidanan pada Ny.M GIII P1001 Ab001 Uk 13-14 minggu
dengan Abortus Incomplete yaitu pada tahap pengkajian yang terdiri dari data subyektif
diperoleh data secara lengkap. Data yang didapatkan dalam pengkajian digunakan sebagai
dasar dalam menemukan indentifikasi diagnosa.
5.2 Saran
Mengharapkan mahasiswa meningkatkan dan memperdalam ilmu pengetahuan
khususunya tentang ilmu kebidanan dan mampu memberikan asuhan kebidanan pada
setiap ibu hamil , ibu bersalin , ibu nifas bayi dan anak dalam praktek kebidanan klinik.
19
DAFTAR PUSTAKA
Chuningham. 1995. Obstetri William. EGC, Jakarta
Manuaba, IGB. 2009. Buku Ajar Patologi Obstetri. EGC, Jakarta
Manuaba, IGB. 1998. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana.
EGC, Jakarta
Mansjoer, arif ,dkk. 2008. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi 3.Jilid1.Media Aesculapius
FKUI, Jakarta
Mochtar R.. 1998. Sinopsis Obstetri Fisiologi.Cetakan ke-II. EGC, Jakarta
Prawirohario.Sarwono, 2001.Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka, Jakarta
Prawirohardjo, Sarwono. 2002. Buku Acuan pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta
Prawirohario.Sarwono, 2007.Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka, Jakarta
Sastrawirsata Sulaeman, 1984. Obstetri Patologi. FKUP Bandung, Bandung
Syaifudin, Abdul Bakri. 2002. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal
dan Neonatal.YBP-SP, Jakarta
Winknjosastro, Hanifa. 1999. Ilmu Kebidanan. YBP-SP, Jakarta
20