RUMUSAN MASALAH
PERMASALAHAN
Memang tidak semua perusahaan mengerti bagaimana caranya membangun
stretegi pemasaran agar mampu mencapai tujuan. Hal ini biasanya terjadi pada
perusahaan- perusahaan menengah kebawah yang bersifat masih sederhana dan
mengalir tanpa persiapan strategi untuk menembus pasar yang lebih luas lagi.
Namun ternyata hal ini melanda perusahaan yang sudah memiliki pangsa pasar
kelas internasional, seperti halnya perusahaan sepatu yang sudah mendunia dalam
kesempatan kali ini saya akan sedikit mengupas beberapa masalah, diantaranya :
1.Pamor sepatu merk internasional bata menurun ditengah tengah
persaingan merk sepatu lain
2.Pesaing baru sepatu Merk Carvil mulai menyaingi pamor Bata di
Indonesia
PENYEBAB PERMASALAHAN
Adapun beberapa dugaan penyebab masalah yang telah saya uraikan diatas
adalah :
1.Banyaknya pesaing dan juga disinyalir adanya pergeseran selera
konsumen
2.Strategi pemasaran khususnya dalam positioning Bata diakui memang
kurang dipersiapkan untuk menghadapi perkembangan pasar.
3.Diferensiasi produk yang dirasa memang belum dapat memuaskan
pangsa pasar sepatu di Indonesia
ANALISIS PERMASALAHAN
Hingga sekitar decade 1970-an seperti yang kita tahu bahwa memiliki
sepatu merk Bata membangun eksistensi dari setiap individu yang
menggunakannya, namun seiring berjalannya waktu kita mungkin baru menyadari
kemana rasa kepuasan tersebut ketika menggunakan sepatu Bata. Ternyata
antusiasme masyarakat terhadap sepatu merk Bata yang terkenal awet tersebut
menjadi boomerang tersendiri, kenapa bisa terjadi seperti itu ? disinyalir adanya
pergeseran selera konsumen ditengah- tengah bermunculannya sepatu- sepatu
merk internasional yang mencuri perhatian masyarakat dengan diferensiansi
produknya.
Diakui betul kini tampaknya Bata menyadari kekeliruan yang
dilakukannya. Selama ini positioning Bata terkesan mengalir begitu saja tanpa
mempertimbangkan dinamisasi dan perilaku konsumen yang kini sudah
berkembang dengan pesat seiring perkembangan zaman yang disentuh oleh
teknologi. Produk yang bersifat awet yang ditawarkan Bata kini dinilai kuno dan
konservativ oleh konsumen, ditunjang dengan kurangnya komunikasi dengan
pelanggan membuat positioning Sepatu Internasinal ini semakin menurun.
other products on the market. The goal is to give theproduct a unique position
in the market place.
Dari definisi diatas mengandung pengertian bahwa proses positioning harus
dimulai dengan produk itu sendiri. Untuk mencapai product positioning yang kuat
suatu perusahaan perlu melakukan diferensiasi dalam banyak faktor yaitu:
teknologi, harga, kualitas, saluran distribusi atau sasaran konsumennya.
Rumusan positioning yang dikemukakan Kenna (1985) menjelaskan
perusahaan
sewaktu
akan
melakukan
product
positioning
perlu
mempertimbangkan 4 (empat) hal kunci utama, disebut sebagai The Golden Rules
of Product. adapun uraiannya sebagai berikut:
1.Perusahaan perlu mengikuti trend dan dinamika pasar, seperti trend
teknologi persaingan, sosial, dan ekonomi.
2 Perusahaan harus memfokuskan pada posisi teknologi dan kualitas.
3.Perusahaan harus mentargetkan produknya pada segmen pasar tertentu
misalnya pada segmen masyarakat atas, menengah atau bawah. Karena
lebih baik menjadi ikan besar dalam kolam kecil daripada menjadi ikan
kecil di kolam besar (it's better to big fish in a little pond,).
4.Perusahaan harus mau bereksperimen dengan tipe produk baru,
kemudian memperhatikan reaksi pasar. Jika pemakai menyarankan
perubahan maka perusahaan harus menyesuaikan strateginya.
Kotler (1997 ) menjelaskan beberapa cara product positioning yang dapat
dilakukan pemasar dalam memasarkan produk kepada konsumen yang dituju,
antara lain:
1.
Penentuan posisi menurut atribut
Ini terjadi bila suatu perusahaan memposisikan dengan
menonjolkan atribut produk yang lebih unggul dibanding pesaingnya,
seperti ukuran, lama keberadaannya, dan seterusnya. Misalnya Disneyland
dapat mengiklankan din sebagai taman hiburan terbesar di dunia.
2.
BAB I
Pendahuluan
Setiap manusia punya kebutuhannya masing masing, dari yang
masih bayi hingga yang sudah lansia. Sudah seharusnya bagi setiap perusahaan
untuk bisa mengenal setiap kebutuhan masyarakat dan mengelompokkannya ke
dalam beberapa bagian tertentu. Dan pengelompokkan pengelempokkan atau
pengolongan pengolongan inilah yang disebut segmentasi pasar.Semua pasti
mengetahui sebuah perusahaan besar seperti Walt Disney, Walt Disney adalah
perusahaan besar yang bergerak di dunia hiburan. Dalam hal ini walt disney juga
menggunakan strategi segmentasi pasar dalam hal memasarkan setiap produknya.
Sehingga produk produk dari Walt Disney dapat di jangkau untuk semua usia.
Seperti Baby Mickeys Stuff untuk bayi dan anak anak, sedangkan yang dewasa
ada Mickey Unlimited. Sehingga perusahaan ini dapat meraup keuntungan yang
maksimal untuk setiap produk yang mereka pasarkan.Melihat keberhasilan yang
sudah diraih oleh perusahaan walt Disney tadi, maka segmentasi pasar sangatlah
penting di gunakan untuk setiap perusahaan sebagai strategi dalam memasarkan
setiap produknya. Pada kesempata kali ini penulis akan membahas tentang apa itu
segementasi pasar, segmentasi pasar terkait dengan kepuasan konsumen dan
segementasi pasa terkait dengan profitabilitas atau keuntungan. Sehingga akhirnya
kita dapat mengetahui mengapa perusahaan harus melakukan segmentasi pasar
sebagai strategi pemasaran produknya.
.
BAB II
SEGMENTASI,TARGETING DAN POSITIONING
kamera lain yang bersaing langsung dengan kamera Polaroid yang termurah. Jika
mereka tidak membeli kamera Polaroid , maka uang mereka digunakan untuk
hiburan, jalan-jalan dsb. Hal ini menyebabkan Polaroid cenderung masuk ke
dalam kategori hiburan, bukan pasar kamera.
Sementara itu, jika kita mendefinisikan pasar berdasarkan tipe produk
yang dihasilkan , maka pendekatan yang dipakai adalah persepektif penawaran
(supply persepective). Persepektif ini berfokus pada semua pesaing yang
menawarkan produk dan jasa serupa misalnya semua perusahaan konsultan
manajemen
di
kawasan
tertentu.
Perspektif
ini
juga
secara
eksplisit
pelanggan dan kesesuaian antara kompetensi inti perusahaan dan peluang pasar
sasaran.
2. Memilih satu atau lebih segmen sasaran yang ingin dilayani berdasarkan potensi
laba segmen tersebut dan kesesuainnya dengan strategi korporat perusahaan.
Tahap Ketiga : Positioning
Mengidentifikasi konsep positioning bagi produk dan jasa perusahaan yang
atraktif bagi pelanggan sasaran dan kompatibel dengan citra korporat yang
diharapkan perusahaan.
Pada prinsipnya, ada banyak cara yang dapat digunakan untuk melakukan
segmentasi, Namun dewasa ini ada semacan konsensus di antara para manager
pemasaran, yaitu mendasarkan segmentasi pada kebutuhan pelanggan dan situasi
pemakaian produk. Berdasarkan perspektif ini , ada dua cara untuk melakukan
segmentasi pasar . Cara pertama adalah mulai dengan karakteristik pelanggan
yang mudah diidentifikasi dan mengamati apakah kelompok pelanggan yang ada
memang benar-benar memiliki pola kebutuhan yang berbeda . Contohya, apakah
konsumen Jakarta memiliki tipe kebutuhan hiburan yang berbeda dengan mereka
yang tinggal di Surabaya? Cara pertamai ini kerap kali dikenal dengan istilah
convinience group atau backward segmentation atau reactive segmentation.
Cara kedua adalah mengelompokkan pelanggan berdasarkan pola
kebutuhannya baru kemudian mencari karakteristik pembeda yang memungkinkan
identifikasi secara mudah . Sebagai contoh , apakah pelanggan yang suka
berkunjung ke kafe cenderung sensitif terhadap harga, tergolong heavy users dan
seterusnya . Cara kedua ini dikenal dengan istilah forward segmentation . Cara ini
banyak diadopsi perusahaan-perusahaan terkemuka, karena diawali dengan
identifikasi perbedaan potensial dalam hal kebutuhan, keinginan dan preferensi
pelanggan, kemudia diiikuti upaya merancang produk dan strategi untuk melayani
kebutuhan yang berbeda tersebut secara menguntungkan.
Sementara itu, bagi pasar industrial dan pasar konsumen akhir, ada
sejumlah variabel yang dapat digunakan untuk melakukan segmentasi dan
medeskripsikan masing-masing segmen. Penggunaan variabel-variabel tersebut
bermanfaat dalam menemukan pelanggan aktual dan potensial, memahami
Company loyal, yaitu pelanggan saat ini yang hampir tidak pernah beralik ke
pesaing.
2. Competitive, yaitu pelanggan saat ini yang berpotensi untuk pindah ke pesaing.
3.
Switchable, yaitu pelanggan pesaing saat ini yang berpotensi untuk pindah ke
perusahaan lain.
4. Competitor loyal ,yakni pelanggan pesaing saat ini hampir tidak pernah beralih ke
pesaing.
SEPATU BATA
A. Gambaran Umum Perusahaan
PT. Sepatu Bata Indonesia, Tbk merupakan suatu perusahaan industri
manufaktur yang bergerak di bidang per-sepatu-an. Di tahun 2014, tepatnya pada
tanggal 15 Oktober, Bata Indonesia telah berusia 83 tahun. Dibawah ini sekilas
sejarah perkembangan PT. Sepatu Bata. Mungkin masyarakat belum mengetahui
bahwa Organisasi Dunia BATA dimulai di Zlin, Moravia (kemudian dikenal
dengan Czekoslavia) pada tahun 1894 (24 Agustus 1894) sewaktu TOMAS
BATA bersama saudara laki-lakinya, ANTONIN memulai usaha pembuatan
sepatu di sebuah rumah sewaan di pusat kota. Usaha BATA bersaudara ini sejak
semula telah terorganisir dengan baik, dibandingkan dengan pengrajin atau
pengusaha-pengusaha kecil yang banyak terdapat pada waktu itu, dan melayani
pesanan secara perorangan. Dari permulaan yang kecil ini, dan juga banyak
dipengaruhi oleh perjalanan-perjalanan dan kerjanya di Amerika Serikat pada
masa pergantian abad ini. TOMAS BATA (saudara laki-lakinya meninggal pada
tahun 1908) telah berhasil menguatkan perusahaannya hingga titik dimana dia
mempunyai lebih dari 25.000 pegawai dikompleks pabriknya yang megah dan
terdiri dari 120 gedung pada tahun 1931.
Bata beroperasi di Indonesia sejak tahun 1931. Kegiatannya dimulai di
sebuah gudang di Tanjung Priuk dengan menjual sepatu-sepatu impor, sedangkan
produksinya dimulai di Kalibata, Jakarta dalam tahun 1939. Dan kemudian
berkembang pesat. Perkembangan-perkembangan yang pesat ini terhambat oleh
Perang Dunia II. Namun setelah perang selesai, pabrik ini diperbaiki dan mulai
beroperasi kembali pada tahun 1946. Sejak saat itu, Bata dengan mantap
memperkuat
kedudukannya sebagai pengusaha sepatu terkemuka di Indonesia. Pabrik utama
dari PT. Sepatu Bata Indonesia, Tbk terletak di Kalibata, Jakarta Selatan. Dimana
pabrik ini memiliki beberapa departemen produksi yang tergantung dari jenis
produk yang dihasilkan dan masing-masing departemennya memiliki gedung atau
pabrik yang berbeda-beda tapi tetap dalam satu lingkungan yang sama. Dimana
departemen tersebut, yaitu rubber departement, sandals / ladies summer
shoes departement, men summer shoes departement, dan kanvas departement.
Setiap departemen melakukan kegiatan manufaktur proses produksi mulai dari
bahan baku sampai menjadi bahan jadi. Dan pada observasi dan pengamatan kali
ini, pengamat lebih memfokuskan pada proses yang terjadi pada men summer
shoes department atau biasa disebut dengan departemen 440/441. Dimana pada
Men Summer Shoes Departement ini terbagi atas dua proses pengolahan dan
produksi, yaitu proses produksi untuk sepatu tipe men dressed dan moccasin.
Tetapi pada umumnya kedua tipe sepatu ini memiliki langkah proses pengolahan
dan produksi yang sejenis,
dimana proses tersebut terdiri dari tiga langkah utama, yaitu Manipulating,
Sewing, dan Assembling.
Kini Bata Indonesia memperkerjakan kurang lebih 1859 karyawan tetap di
pabrik Kalibata, cabang Medan, cabang Surabaya, dan pabrik Purwakarta, serta
ribuan lainnya mengantungkan hidupnya pada perusahaan ini dengan
mengusahakan toko pengecer khusus, distributor dalam mendistribusikan produkproduk Bata. Adalah falsafah perusahaan untuk selalu menempatkan tenagatenaga Indonesia dalam struktur manajemennya. Dalam setiap kesempatan tenagatenaga ahli ini melakukan perjalanan ke luar negeri untuk mengkuti kursus-kursus
dan pertemuan-pertemuan untuk mewakili Perusahaan.
Jadi, Sejarah perkembangan perusahaan ini di Indonesia adalah sebagai berikut :
1931
memulai
usahanya
sebagai
pengimpor
sepatu
1940
mendirikan
pabrik
di
kalibata
jakarta
selatan
1982
didaftarkan
di
Bursa
Efek
Jakarta
1994
mendirikan
pabrik
di
purwakarta
2004 memperoleh lisensi sebagai distributor dan General Importing.
Walaupun merek barang produksi lain diJual di Toko Bata, tetapi tetap saja Bata
masih sepi dikunjungi oleh pembeli.
PT Sepatu Bata yang saat ini menanggung utang kepada HSBCIndonesia
sebesar Rp 30 miliar, akhirnya menunjuk HSBC Global Payments and Cash
Management Indonesia untuk mengelola kebutuhan cash management Sepatu
Bata lewat program HSBC Net.
HSBC Group hingga 30 Juni 2009 memiliki aset mencapai 2,422 miliar
dolar AS. Sementara laporan keuangan semester I 2009 PT Sepatu Bata Tbk
menunjukkan bahwa perseroan tersebut mencetak laba bersih sebesar Rp 12,319
miliar. Dengan jumlah penjualan bersih sebesar Rp267,645 miliar.
Namun PT Sepatu Bata memiliki utang perseroan sebesar Rp 60 miliar.
Dari jumlah itu, sebanyak Rp 50 miliar di antaranya merupakan fasilitas pinjaman
dari BNI sebesar Rp 20 miliar yang didapat akhir tahun 2008 dan fasilitas
pinjaman sebesar Rp 30 miliar dari HSBC per kuartal III 2008.
Utang tersebut, menurut Fadzillah, digunakan untuk merelokasi pabrik
sepatu Bata dari Kalibata ke Purwakarta yang membutuhkan dana sebesar Rp 60
miliar. Saat ini pabrik baru Sepatu Bata sudah beroperasi sepenuhnya.
Menurut utang dari BNI sudah lunas semua. Sedangkan utang yang belum
dibayar adalah pinjaman dari HSBC atau 50 persen dari total pinjaman sebesar Rp
30
miliar.
Oleh Karena itu Produsen sepatu dan sendal PT Sepatu Bata Tbk berambisi dapat
meningkatkan kapasitas produksi sebesar 13,25 juta pasang per tahun dalam tiga
tahun ke depan. Saat ini, kapasitas produksi perusahaan ini baru mencapai enam
juta pasang per tahun. Target peningkatan produksi diharapkan bisa tercapai
setelah
perseroan
merelokasi
pabrik
dari
Kalibata,
JakartaSelatan,kePurwakarta,JawaBarat.
Misi :
Mampu bersaing dan berkembang sehat dalam menghadapi tantangan masa kini
dan masa depan.
Production
Bagian Production merupakan bagian yang merealisasikan seluruh planning dan
konsep yang ingin dihasilkan menjadi suatu produk jadi yang akan dikeluarkan ke
pasaran. Bagian ini yang bertanggung jawab atas jalannya proses produksi yang
harus dihasilkannya dengan memenuhi target estimatenya.
Purchasing
Bagian ini memiliki fungsi dimana melakukan pembelian dan pemesanan.
Pembelian dan pemesanan yang dilakukan bagian Purchasing antara lain dalam
hal pembelian material. Bagian Purchasing yang melakukan pemesanan material
yang dibutuhkan untuk keperluan produksi. Dan tentunya pembelian dan
pemesanan yang dilakukan sesuai dengan yang dibutuhkan.
E. Inovasi produk/ model kurang, padahal dari sisi perusahaan, bata merasa
telah melakukan usaha yang maksimal untuk mengembangkan produk,
yang dilakukan oleh SIC ( Shoe Inovation Centre), yang telah berusaha
untuk mencari design, material dan teknologi untuk memperoleh produk
yang sesuai dengan keinginan pelanggan
F. tidak jelas Segmentasi
G. Bata tidak mengikuti life style yang sedang berkembang
H. Pesaingnya adalah Adidas, Rebook, Nike, Kasogi, Carvil dll.
I. Bata tidak mengikuti perubahan lifestyle yang ada di Indonesia, dimana
pada masa sebelumnya sepatu dilihat hanya sebagai manfaatnya sebagai
alas kaki, menjadi sepatu sebagai gaya hidup dan penampilan yang trendy.
Adapun Kelebihan dari sepatu Bata :
A. Saluran distribusi bata luas (outletnya Banyak),
B. Qualitas tinggi
4) MerePositioning produk Bata dari sepatu murah dan Awet, menjadi sepatu High
Quality dan Fashionable.
5) Melakukan promosi yang berkesinambungan, dengan konsep jangka panjang,
misalnya
o Untuk produk power dengan menampilkan ikon Sepatu bata yang
digunakan untuk event-event olahraga yang banyak diminati oleh
pelanggan. Misalnya (Basketball, Badminton atau volleyball).
o Untuk brand yang lainnya bisa dilakukan Repositioning Brand
sesuai advantage yang dimiliki oleh masing-masing Brand
6) Melakukan edukasi kepada konsumen tentang sepatu yang berkualitas, dan
menjelaskan bahwa kualitas yang dimiliki oleh sepatu bata adalah diatas merek
yang lain.
7)
Untuk mendapatkan hasil yang lebih tepat, perlu dilakukan marketing research
tentang 3 C ( Company, Competitor, Customer) yang lebih mendalam, selain itu
juga harus dikaji ulang 4 P (Product, Price, Place, dan Promotion), terutama
Promotion.
1. LATAR BELAKANG
Di abad ke 20 ini persaingan pasar semakin ketat, para produsen harus pintar
menaksir kebutuhan konsumen untuk mendapatkan profit sebesar-besarnya
diantara pesaing yang sangat kompetitif di pasar Indonesia. Segmentasi pasar
sangat penting didalam membangun sebuah usaha atau bisnis dibidang pemasaran.
Segmentasi pasar bisa diartikan sebagai strategi perusahaan memasarkan produk
dengan membuat beberapa produk sesuai kebutuhan konsumen. Definisi global
dari segmentasi itu sendiri adalah kegiatan membagi suatu pasar menjadi
kelompok-kelompok pembeli yang berbeda yang memiliki kebutuhan,
karakteristik, atau perilaku yang berbeda yang mungkin membutuhkan produk
atau bauran pemasaran yang berbeda. Segmentasi pasar juga dapat diartikan
sebagai proses pengidentifikasian dan menganalisis para pembeli di pasar produk,
menganalisis perbedaan antara pembeli di pasar.
1. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu segmentasi pasar secara spesifik ?
2. Mengapa produsen membuat segmentasi pasar ?
3. Apa manfaat dan tujuan dari segmentasi pasar untuk perusahaan ?
4. Kriteria konsumen dalam pasar dan kaitannya dengan segmentasi
5. Studi kasus
1. TUJUAN
Para penjual atau perusahaan akan berada dalam posisi yang lebih baik
untuk menempatkan (mengarahkan) serta membandingkan kesempatankesempatan atau harapan-harapan dalam pemasaran sehingga dapat
mempelajari kebutuhan tiap segmen
1. MANFAAT
1. Agar pembaca dapat menambah pengetahuan mengenai cara untuk
menentukan segmentasi pasar dan target pasar.
2. Untuk digunakan sebagai bahan pokok dalam membuat suatu usaha atau
bisnis dibidang pemasaran agar sesuai dengan segmentasi pasar yang
diinginkan konsumen
BAB II
PEMBAHASAN
Pride & Ferrel (1995) : segmentasi pasar adalah suatu proses membagi
pasar ke dalam segmen-segmen pelanggan potensial dengan kesamaan
karakteristik yang menunjukkan adanya kesamaan perilaku pembeli.
1. SegmentasiGeografik
Segmentasi geografik adalah membagi pasar menjadi beberapa unit secara
geografik seperti negara, regional, propinsi, kota, wilayah kecamatan,
wilayah kelurahan dan kompleks perumahan. Sebuah perusahaan mungkin
memutuskan untuk beroperasi dalam satu atau beberapa wilayah geografik
ini atau beroperasi di semua wilayah tetapi tidak memperhatikan
kebutuhan dan keinginan psikologis konsumen. Banyak perusahaan
dewasa ini merigionalkan program pemasaran produknya, dengan
melokalkan produk, iklan, promosi dan usaha penjualan agar sesuai
dengan kebutuhan masingmasing regional, kota, bahkan kompleks
perumahan.
2. SegmentasiDemografi
Segmentasi pasar demografik adalah membagi pasar menjadi kelompok
berdasarkan pada variabel seperti jenis kelamin, umur, status perkawinan,
jumlah keluarga, umur anak, pendapatan, jabatan, lokasi geografi,
mobilitas, kepemilikan rumah, pendidikan, agama, ras atau kebangsaan.
Faktor-faktor demografik ini merupakan dasar paling populer untuk
membuat segmen kelompok konsumen. Alasannya utamanya, yakni
kebutuhan konsumen, keinginan, dan mudah diukur. Bahkan, kalau
segmen pasar mula-mula ditentukan menggunakan dasar lain, maka
karakteristik demografik pasti diketahui agar mengetahui besar pasar
sasaran dan untuk menjangkau secara efisien.
3. SegmentasiPsikografik
Segmentasi psikografik adalah membagi pembeli menjadi kelompok
berbeda berdasarkan pada karakteristik kelas sosial, gaya hidup atau
kepribadian. Dalam kelompok domografik, orang yang berbeda dapat
mempunyai ciri psikografik yang berbeda.
1. SegmentasiTingkahLaku
Segmentasi tingkah laku adalah mengelompokkan pembeli berdasarkan
pada pengetahuan, sikap, penggunaan atau reaksi mereka terhadap suatu
produk. Banyak pemasar meyakini bahwa variabel tingkah laku
merupakan awal paling baik untuk membentuk segmen pasar.
Terukur
Segmen pasar harus dapat membantu perusahaan dalam mengukur potensi pasar,
daya beli konsumen serta ukuran alokasi sumberdaya.
Banyak
Dapat diakses
Dapat Dibedakan
Segmen tersebut dapat dibedakan dengan jelas, maksudnya adalah setiap produk
yang dihasilkan harus dapat dibedakan dengan produk lain atau produk kompetitif
lain untuk memberi ciri khas pada produk tersebut
Dapat dilayani
Segmen tersebut dapat dijangkau dengan sumber daya yang dimiliki produsen
tersebut, dengan berbasis pada efisiensi produsen tersebut untuk menghasilkan
profit yang sebesar-besarnya dari modal yang sekecil-kecilnya.
1. STUDI KASUS
PROFIL SINGKAT
PT. Sinar Sosro merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang agro
industri yang memproduksi berbagai macam produk dengan menggunakan pucuk
daun teh sebagai salah satu bahan baku utamanya, dimana salah satu produknya
adalah Teh Botol Sosro. Teh Botol Sosro merupakan produk teh siap minum
pertama di Indonesia yang di kemas dalam botol dan telah dikenal oleh
masyarakat luas.
Persaingan yang begitu ketat dari banyaknya teh dalam kemasan botol yang
beredar di pasaran. Berdasarkan data pada PT. Sinar Sosro terdapat tujuh merek
teh dalam kemasan botol yang beredar di Indonesia, yaitu Teh Botol Sosro, Fruit
Tea, TEBS, S-tee, Frestea, Tekita.
PT. Sinar Sosro pada saat ini dihadapkan pada berbagai saingan produk minuman
ringan yang tidak hanya dari pesaing lokal, namun juga pesaing asing. Persaingan
berbagai merek teh dalam kemasan botol membuat perusahaan lebih berhati hati
dalam merancang strategi pemasarannya.
Keberhasilan Sosro tidak lepas dari brand teh botol yang didapatkannya, persis
seperti aqua menjadi brand pada air putih. Berikutnya Sosro semakin kuat karena
jaringan distribusi Teh Botol yang sangat kuat sampai di titik akhir pelosok. Persis
seperti Aqua dengan air putihnya, pemain lain terlambat masuk di segmen teh
dalam botol, karena menganggap lalu ide air teh masuk dalam botol.
Yang masih kurang dari Teh Botol adalah upaya upaya mempertahankan image
secara above the line. Upaya iklan di media massa, event, maupun promosi yang
akan terus membuat teh botol tertancap di kepala konsumen masih jarang
dilakukan. Terkesan Teh Botol merasa sudah besar dan yakin dengan penetrasi
produk yang telah dilakukannya sehingga tidak perlu lagi melakukan promosi
above the line secara intensif.
SEGMENTASI
Segmentation adalah upaya memetakan atau pasar dengan memilahmilahkan konsumen sesuai persamaan di antara mereka. Pemilahan ini bisa
berdasarkan usia, tempat tinggal, penghasilan, gaya hidup, atau bagaimana cara
mereka mengkonsumsi produk.
Teh Botol Sosro memiliki berbagai macam kemasan mulai dari kemasan botol
kaca sampai kemasan botol plastik yang bervariasi ukurannya. Jadi kita bisa
memilih ukuran apa saja yang sesuai dengan kebutuhan, suasana dan tentunya
budget kita.
Demografis
Geografis
Psikografis
Pelajar, Mahasiswa, Karyawan, PNS, Pengusaha, Buruh dan berbagai jenis
pekerjaan lainnya bisa mengonsumsi produk ini.
Gaya hidup: Penikmat teh yang bisa dinikmati kapanpun waktunya.
Mulai dari masyarakat menengah kebawah sampai masyarakat menengah keatas
bisa mengonsumsi minuman ini.
Ada beberapa strategi pemasaran yang tepat dijalankan untuk produk Teh Botol
Sosro di tengah-tengah kompetitor yang mulai bermunculan :
1. Iklan di media cetak maupun televisi dengan jalan endors terhadap tokoh
terkemuka yang kompeten terhadap produk minuman ini
2. Menekankan positioning bahwa Teh Botol Sosro bukan semata-mata
minuman untuk tertentu, tapi minuman yang bisa dipakai kapan saja dan
dalam kondisi apa saja.
TARGET MARKET
Dalam hal ini tentu sajaserangkaian program pemasaran yang dilakukan harus pas
dengan karakteristik pasar sasaran yang hendak kita tuju.
Target pasar yang dituju oleh Teh Botol Sosro terbagi dalam dua segmen inti
yaitu:
Kalangan usia 18-35 tahun dengan aktivitas yang dinamis.
POSITIONING
dalam pasar tertentu dalam hal perilaku pembelian aktual dari konsumen.
Commitment share menjelaskan kekuatan merek dalam mendorong konsumen
untuk membeli merek terkait di masa mendatang.
VALUE MARKETING
3.1 Brand
Apapun makannya, minumnya teh botol sosro di munculkan. Slogan ini tidak
saja mengguncang sesama produk teh namun juga produk minuman secara
keseluruhan. Teh dalam kemasan botol yang sudah tidak asing lagi bagi
masyarakat umum. Karena Teh Botol minuman untuk semua orang.
3.2 Proses
KESIMPULAN
Segmentasi pasar adalah pembagian kelompok pasar yang berbeda, pembagian
pasar yang semula adalah merupakan kelompok konsumen yang heterogen
menjadi kelompok konsumen yang homogen.
1. Membuat pangsa pasar baru yaitu minuman teh dalam kemasan siap
minum di Indonesia adalah sebuah tantangan yang besar,respon
masyarakat terhadap minuman teh sangatlah kritis.
2. Setelah kesuksesan produk Teh Botol kini PT. Sinar Sosro kembali
merambah pasar baru yaitu produk teh berkemasan kotak.
3. Strategi pemasaran pada hakikatnya merupakan serangkaian upaya yang
ditempuh dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Untuk kepentingan kita
dalam merancang strategi pemasaran, kita akan berpijak pada pengertian
strategi pemasaran yang disampaikan oleh William Zikmund dan Michael
DAmico.
4. Dengan strategi pemasaran yang baik,serta melakukan pengembangan
secara terus menerus sesuai dengan kebutuhan pasar adalah langkah yang
tepat dalam mempertahankan suatu produk di pasaran agar tetap dipakai
konsumen.
KESIMPULAN
Sebuah produk yang kita pasarkan tentunya harus didukung oleh jaringan
distribusi yang kuat dan juga pengelolaan ekuitas merk yang tepat, bukan hanya
beriklan tapi juga berkomunikasi efektif dengan konsumen. Apabila postioning
bagus belum tentu akan menghasilkan ekuitas merk yang tinggi, maka diferensiasi
produk harus tetap ditingkatkan.
DAFTAR PUSTAKA
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/04/peran-positioning-dalam-strategi.html
http://elqorni.wordpress.com/2008/08/16/kasus-strategi-pemasaran/
http://www.fmp.sinarindo.co.id/index.php/corporate/37-program-dan-strategipemasaran
Agung, I Gusti Ngurah. 1992. Metode Penelitian Sosial, PT. Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta
Anindita, Ratya.2004. Pemasaran Hasil Pertanian, Papyrus Surabaya
Irawan, Faried Wijaya, dan Sudjoni. 2001. Pemasaran: Prinsip dan Kasus. Edisi 2.
Yogyakarta: PT BPFE Yogyakarta.
Kolter, Philip dan Gary Armstrong. 1997. Dasar-dasar Pemasaran. Edisi Bahasa
Indonesia Jilid 1. Jakarta: Prenhallindo
Kotler, Philips .1997. Manajemen Pemasaran (Terjemahan) Jilid I, PT.Prehallindo,
Jakarta
Schiffman B. and Watson K. 1997. Customer Behaviour. Asutralia Ltd.: Prentice
Hall.
Malhotra, Naresh K.,Marketing Research: An Applied Orientation with SPSS,
Fourth
Edition,Prentice-Hall, 2003
http://www.dokterbisnis.net/2009/09/23/3-masalah-pemasaran-yang-harus-perhatikan/
http://iilhaam.blogspot.com/2011/04/macam-macam-strategi-pemasaran.html
Kotler P. dan gary Armstrong, 1997. Principles of Marketing. Singapore: Prentice
Hall Internatinal Editions
http://www.dokterbisnis.net/2011/06/10/strategi-positioning-produk/