Pembahasan
Pada penelitian ini, pembahasan difokuskan pada 1. Deskripsi
awal keterampilan berdiskusi siswa, 2. Pelaksanaan tindakan kelas
dengan
metode
pembelajaran
jig
saw
dan
3.
Peningkatan
Keterampilan
aspek
tergolong
kurang.
Peneliti
dan
guru
sebagai
yang
khususnya
dihadapi
diskusi.
ketika
Selain
proses
itu,
peneliti
pembelajaran
juga memberi
yang
dihadapi
siswa
dapat
ketika
disimpulkan
bahwa
sebagai berikut.
a.
b.
c.
d.
ukur yang
digunakan untuk
mengetahui peningkatan
dan
kemampuan
menanggapi
mempertahankan
pendapat
orang
pendapat
lain
juga
serta
masih
aspek
kurang.
perlu
pelaksanaan
dilaksanaan
tindakan
perbaikan
akan
pada
mempengaruhi
siklus
hasil
II.
Perbaikan
keterampilan
berbicara
yaitu mencapai
78,53%.
Pembelajaran
pembelajaran
jig
keterampilan
saw
ternyata
berdiskusi
mampu
dengan
menciptakan
metode
suasana
Gambar XI:
Kondisi
mulai
membaik
ketika
pelaksanaan
diskusi
paling
kondusif
adalah
pada
siklus
II
siswa
Mendapatkan
b.
Dominasi dalam diskusi sudah tidak ada. Hal tersebut terlihat dari
36 siswa, 34 siswa menyatakan tidak ada lagi siswa lain yang
mendominasi pada saat berdiskusi.
metode pembelajaran
jig
saw.
Semua
sis wa
siswa
keterampilan
siswa
Berdiskusi
dilakukan
Siswa
dengan
masing-
keterampilan
diskusi
dilakukan
untuk
mengukur
keterampilan
sko r rata-rata
15.52
24.1
9
34.5
6
pratindak
an siklus I
siklus II
jenis
tindakan
berdiskusi
disertai
dengan
berbicara,
pandangan
mata,
ketepatan
struktur
dan
peningkatan
Pada tahap
pratindakan
siswa
yang
menyampaikan
dan
tidak
hanya
memberikan
pertanyaan
atau
b.
Aspek Menerima
Pendapat
Aspek
menerima
pendapat
orang
lain
pendapat
terkait
dari
dengan
orang
lain,
lain
atau
tidak
langsung
menerima
pendapat
dengan
tidak
menyertakan
langsung
alasan
menerima pendapat
yang
tepat,
maka
orang
siswa
lain
dengan
tersebut sudah
menanggapi
pendapat
temannya.
ada
temannya, itupun
sehingga
keterampilan
Sedangkan
pada
mempertahankan
pascatindakan
siklus
pendapatnya
II
Hanya
siswa
ini,
kurang.
menunjukkan
yaitu
meningkat
orang lain dengan memberikan alasan yang tepat dan rasional. Skor
rata-rata
aspek
menanggapi
pendapat
orang
lain
mengalami
yang mendukung
terdapat dalam lampiran catatan lapangan yang tergambar dalam
vignette 19 berikut.
alasan
yang
tepat
aspek
mempertahankan
pendapat
mengalami
dan pada
siklus II meningkat menjadi 2,97 Jadi, terjadi peningkatan skor ratarata dari pratindakan sampai siklus II sebesar 1, 39.
e.
Kelancaran Berbicara
Aspek kelancaran berbicara terkait dengan terputus-putus atau
f.
Kenyaringan
Suara
Aspek
yang
dengan volume
suara
peserta
diskusi
atau
masih
pelan
sehingga
apa
yang
keras
suara
dan
jelas.
Skor
rata- rata
mengalami peningkatan
pada
dari
aspek
pratindakan
terjadi
meningkatan
skor
rata -rata
dari
gugup
ketika
akan
mengemukakan
pendapatnya.
Pada
pratindakan masih banyak siswa yang malu, gugup, dan takut salah
ketika akan berbicara mengungkapkan pendapatnya. Pada siklus II
siswa
secara
keseluruhan
sudah
berani
dalam
berbicara
Skor
rata-rata
pada
aspek
keberanian
berbicara
tersebut
mempengaruhi
banyak
siswa
yang
menggunakan
bahasa
Jawa
dalam
piye masih sering diucapkan oleh para siswa bila mereka kurang bisa
menyampaikan pendapat mereka dengan baik. Pada siklus II siswa
sudah
tidak
tidak
baku.
menggunakan
Peningkatan
bahasa
yang
Jawa
terjadi
ataupun bahasa
pada
aspek
yang
ini
dari
struktur
dan
kosakata
mengalami
peningkatan
dari
pratindakan kebanyakan
siswa
pandangan matanya
keseluruhan
ke
siswa
satu
arah
saja.
Pada
siklus
II
topik
sangat
berbicara. Pada
mempengaruhi
vratindakan
keberanian
beberapa
siswa
dan
sudah
sebagian siswa hanya memahami sedikit dari tema diskusi. Siswa pada
umumnya
masih
berbicara,
bait
membaca
itu
dalam
clan
masih
tersendat-sendat
mengungkapkan
pendapat
ketika
maupun
rata- rata
pemerataan
kesempatan
berbicara
terkait
dengan
sudah
menyampaikan
pendapatnya
sehingga
pemerataan
dari
deskripsi
Berdasarkan
peningkatan
deskripsi
setiap
mengenai
aspek
yang
telah
peningkatan
dijelaskan.
setiap
aspek
mengemukakan
pendapat,
pertanyaan,
sanggahan
dan
pendapatnya.
Aspek
pemerataan
kesempatan
berbicara ini dipengaruhi oleh metode jig saw yang dapat mendorong
siswa untuk lebih berani berbicara dengan motivasi yang diberikan oleh
pasangan
diskusinya.
Hal
ini
sesuai
dengan
konsep
metode
kecil
mempresentasikan
hasil
diskusinya
saat
diskusi
kelompok
besar
dalam
menjawab
itu, ketika
atau
berbicara
presentasi
semua
merata.
Peserta
diskusi
kelas
sudah
mendapatkan
kelas,
kesempatan berbicara
dapat
tiga,
aspek
aspek
yaitu meningkat
penguasaan
topik
penguasaan
sebesar
topik
1,86.
menempati
Skor
rata- rata
urutan
pada
sebesar 1,39 pada siklus I meningkat menjadi 2,02 dan pada siklus II
meningkat menjadi 3,25, sehingga dapat diketahui peningkatan dari
pratindakan sampai pada siklus II 1,86.
Selanjutnya, aspek yang mengalami peningkatan dari urutan ke
empat dan seterusnya, yaitu aspek menerima pendapat orang lain.
Meningkat sebesar 1,86, aspek kenyaringan suara meningkat sebesar
1,76, pada pratindakan masih banyak siswa yang bicaranya kurang
terdengar oleh seluruh peserta diskusi atau masih pelan sehingga apa
yang disampaikannya kurang jelas. Pada pascatindakan siklus II siswa
sudah berbicara dengan keras dan jelas. Aspek kenyaringan suara
secara tidak langsung terkait dengan keberanian berbicara siswa
apabila berbicara siswa kurang nyaring, tidak jelas, dan kurang keras
berarti siswa tersebut kurang berani dalam berbicara dan terlihat
ragu - ragu. Berbeda dengan siswa yang berbicaranya nyaring, jelas,
dan keras. Dapat diartikan siswa tersebut berani berbicara dan percaya
diri.
sanggahan maka
berdiskusi tidak akan berjalan dengan baik. Aspek memberikan pendapat ini
meningkat menjadi 1,63, aspek ketepatan struktur kosakata meningkat
menjadi 1,52. Aspek kelancaran berbicara meningkat menjadi 1,50 ,dan
aspek yang mengalami peningkatan diurutan terakhir yaitu aspek mampu
mempertahankan pendapat meningkat menjadi 1,39.
Dengan
demikian,
metode
pembelajaran
jig
saw
dapat
Keterbatasan