Gambar 2
Model Makna Kota Secara Fisik Morfologi 1
Gambar 3
Model Makna Kota Secara Fisik Morfologi 2
No
Tabel 1
Batasan Jumlah Penduduk Untuk Kota
Negara
Batasan Penduduk Minimal
Swedia (1971)
200
Denmark (1971)
200
Australia (1961)
1000
Tasmania (1971)
750
Chilie (1971)
1000
Kenya (1971)
2000
Argentina (1971)
2000
Canada (1971)
2000
U.S.A (1971)
2500
10
Mexico (1971)
2500
11
Ghana (1971)
5000
12
Nederland (1971)
5000
Tabel 1 (Lanjutan)
No
Negara
13
Indonesia
Aspek
Mata
pencaharian
Kepaatan
penduduk
Kebutuhan
Tabel 2
Perbedaan Desa dan Kota Menurut Saleh Amiruddin
Rural
Rurban
Urban
Pedukuhan
Pedesaan
Semi kota
Kota
Tani
Tani
Campuran
Non agraris
Sangat
rendah
Sangat
sederhana
Tempat kerja
Dekat
Cara kehidupan Gotong
sosial
royong
Agak rendah
Rendah
Tinggi
Sederhana
Mulai
berkembang
Campuran
Transisi
Kompleks
Komunikasi
Jalan kaki
Built up area
Sporadis
Jalan
kaki Campuran
dan
alat
angkut
sederhana
Sporadis
Agak
kompak
Sekitar
Gotong
royong
Terpisah
Formal
(tidak
mutlak)
Kompleks
Kompak
Tabel 3
Perbedaan Desa-Kota Menurut Larry Nelson
Unsur Pembeda
Desa
Kota
Mata pencaharian
Agraris, homogen
Non agraris, terpisah
Ruang kerja
Terbuka/lapangan
Tertutup
Musim/cuaca
Penting/menentukan
Tidak penting
Keahlian/ketrampilan
Umum dan menyebar
Spesialisasi dan
mengelompok
Rumah dengan tempat Dekat (relatif)
Jauh/terpisah (relatif)
kerja
Kepadatan penduduk
Rendah
Tinggi
Kepadatan rumah
Rendah
Tinggi
Kontak sosial
Frekuensi rendah
Frekuensi tinggi
Stratifikasi sosial
Sederhana
Kompleks
Lembaga-lembaga
Terbatas
Kompleks
Kontrol sosial
Adat/tradisi berperan besar Adat/tradisi tidak
berperan besar, tetapi
UU/peraturan tertulis
berperan besar
Sifat masyarakat
Gotong royong
Patempbayatan
(gemeincchaft/paguyuban)
(geselschaft)
Mobilitas penduduk
Rendah
Tinggi
Status sosial
Stabil
Tidak stabil (contoh
dari
segi
kesejahteraanya dan
mata pencahariannya)
Tabel 4
Perbedaan Desa-Kota Menurut Yunus
Unsur Pembeda
Mata Pencaharian
Musim/Cuaca
Keahlian / Ketrampilan
Desa
Agraris homogin
Penting/menentukan
Umum/menyebar
Dekat (relatif)
Sifat Masyarakat
Mobilitas Penduduk
Status Sosial
Kota
Non agraris heterogin
Tidak penting
Spesialisasi
dan
mengelompok
Jauh (terpisah) relatif
Rendah
Rendah
Frekuensi rendah
Sederhana
Terbatas
Adat/tradisi
berperanan
besar
Tinggi
Tinggi
Frekuensi tinggi
Kompleks
Kompleks
Adat/tradisi
tidak
berperanan besar, tetapi
UU/ peraturan tertulis
berperanan besar
Gotong
royong Patembayan
(gemeinschaft/paguyuban) (geselschaft)
Rendah
Tinggi
Stabil
Tidak stabil
2. Permasalahan Kota
Industrial booming
Revolusi transportasi
Revolusi telekomunikasi
Transformasi politik
3. Urban Extension
Urban extension adalah perluasan kota yang terdiri dari urban
reclassification, urban annexation, dan urban sprawl.
3.1. Urban Reclassification
Urban reclassification merupakan proses perumusan kembali batasbatas administrasi kota dengan cara memperluas wilayahnya dengan tujuan
untuk mengakomodasikan permukiman maupun struktur-struktur kegiatan di
masa yang akan datang. Urban reclassification disebut juga pseudo
urbanization (urbanisasi semu). Jadi urban reclassification merupakan proses
penambahan areal kekotaan secara yuridis administratif.
annexation
merupakan
perluasan
kota
karena
adanya
10
Keberadaan peraturan
Spekulasi lahan
Peranan pengembang
11
12
Gambar 4
Struktur Ruang Ekonomi Megaurban
4.4. Megapolitan
Megapolitan adalah kota dg jumlah penduduk besar dan ditandai oleh
kenampakan inti-inti pertumbuhan yang saling terkait dg pola jaringan
transportasi.
4.5. Metropolitan
Kota dengan jumlah penduduk lebih dari 1 juta jiwa
4.6. Dampak Metropolitan
Kurang berfungsinya kota sbg katalisator pembangunan wilayah
Kertimpangan kota semakin parah
Tertinggalnya kota-kota menengah dan kota kecil
13
Kab.
Bangkalan,
Kota
(Kota
Semarang,
Kab.Semarang,
Kab.Kenda,
Kab.Demak)
5. Pembangunan Berkelanjutan
5.1. Makna Pembangunan Berkelanjutan
Pembangunan berkelanjutan adalah pola pembangunan yang bertujuan
untuk memenuhi kebutuhan generasi saat ini tanpa mengabaikan kebutuhan
generasi mendatang (World Commission Environmental an Development,
1987).
14
melakukan
penghematan
bahan
bakar
minyak
dan
15
16