Anda di halaman 1dari 4

EKSERGI Jurnal Teknik Energi Vol 9 No.

3 September 2013; 93 - 96

PENGOLAHAN AIR LIMPASAN BATUBARA


PADA PLTU TANJUNG JATI B UNIT 3 DAN 4

Fuad Ardiansyah(1), Margana(2)


(1)
Mahasiswa Prodi Tekn ik Konversi Energ i Po lines Semarang
(2)
Pengajar Prodi Tekn ik Konversi Energ i Po lines Semarang
Jl. Pro f. H. Sudarto, S.H., Tembalang, Kotak Pos 6199 SMS, Semarang 50329
Telp. 7473417, 7466420 (Hunting), Fax.7472396,
E-mail : (1) fuadardiansyah30@yahoo.co.id
(2)
marganasmg@yahoo.co.id

Abstrak
Tujuan dilakukan pengolahan air limpasan batubara adalah untuk mendapatkan parameter baku mutu
air limbah yang telah ditetapkan oleh kementrian lingkungan hidup agar air limbah tersebut aman
terhadap lingkungan. Pengolahan air limpasan tersebut dengan dilakukan pemasangan sistem pipa
apung pada coal run off pond, pipa apung tersebut terhubung oleh pompa yang berada pada pump pit.
Masukkan pipa apung tersebut dapat diatur ketinggiannya sesuai dengan level air limpasan batubara
pada coal run off pond. Sehingga air yang akan dihisap pada pump pit adalah air permukaan coal run off
pond dengan kandungan Total Suspended Solid (TSS) kecil. Sebelum dilakukan pemasangan pipa apung
kandungan Total Suspended Solid (TSS) pada waste water treatment plant (WWTP) Retention basin
adalah 6000 mg/liter. Setelah dipasang sistem pipa apung ini didapatkan hasil pada waste water
treatment plant (WWTP) Retention basin adalah 475 mg/liter. Berdasarkan hasil ini dapat disimpulkan
bahwa dengan pemasangan pipa apung pada coal run off pond dapat mengurangi kandungan Total
Suspended Solid (TSS) pada waste water treatment plant (WWTP) Retention basin .

Kata kunci : air limpasan batubara, coal run off pond, total suspended solid (TSS)

I. PENDAHULUAN menempel pada badan batu bara akan


terbawa oleh air hujan tersebut menuju coal
I.1 Latar Belakang
run off pond.
PLTU Tanjung Jati B merupakan
Dari coal run off pond air limpasan batubara
pembangkit listrik di Indonesia yang
ini selanjutnya akan dihisap ke pump pit dan
menguunakan bahan bakar batubara yang
dialirkan ke sistem waste water treatment
berasal dari Bengalon Kalimantan Timur.
plant (WWTP) untuk ditreatment. Sebelum
Boiler PLTU Tanjung Jati B Unit 3 dan 4
dialirkan ke sistem waste water treatment
telah di desain untuk batubara Bengalon
plant (WWTP) air limpasan batubara
tersebut dengan kandungan kalori sekitar
tersebut di alirkan ke retention basin dengan
5600 kcal/kg. Pembangkit ini terdiri dari 4
tujuan untuk mengendapkan kandungan
unit dengan kapasitas tiap unit 660 MW net
serbuk batubara yang ikut terbawa oleh air
guna menyuplai 11,5 % kebutuhan listrik
limpasan tersebut. Setelah air limpasan
Jawa – Madura – Bali (Jamali).
diendapkan selanjutnya dipompakan ke
Meningkatnya proses produksi listrik guna
sistem waste water treatment plant (WWTP).
memenuhi kebutuhan masyarakat akan
Sistem pengolahan air limbah dari
energi listrik menimbulkan permasalahan
Pembangkit Listrik Tenaga Uap atau yang
yang terjadi pada PLTU Tanjung Jati B.
lebih dikenal Waste Water Treatment Plant
Dalam proses produksi listrik, Pembangkit
(WWTP) di Retention Basin sebuah
Listrik Tenaga Uap menghasilkan limbah
Pembangkit Listrik Tenaga Uap berbahan
yang berasal dari batubara. Limbah cair
bakar batubara mencapai ~Rp250.000.000,-
batubara berasal dari tampungan batubara
tiap tiga bulan semenjak awal operasi untuk
pada PLTU Tanjung Jati B unit 3 dan 4,
dredging yang salah satunya dipengaruhi
limbah cair ini disebabkan oleh batubara
jumlah endapan lumpur batubara dari Coal
yang ditampung pada coal yard terkena air
Runoff Pond (kolam air limpasan batubara).
hujan sehingga serbuk batu bara yang

93
Pengolahan Air Limpasan Batu Bara pada PLTU (Fuad dan
Margana)

Endapan lumpur batubara mempunyai Total Untuk sludge dari clarifier akan masuk ke
Suspended Solid (TSS) yang cukup besar, clarifier kedua untuk dilakukan pemisaha n
besarnya TSS tersebut dapat menjadikan lumpur lanjutan supaya kandungan TSS air
masalah serius bagi pengolahan sistem air limbah yang akan dibuang kelaut sesua i
limbah pada PLTU Tanjung Jati B. dengan batas yang ditetapkan ole h
Kementrian Lingkungan Hidup. kemudia n
sludge yang telah dipisahkan dari air
limbah tersebut akan diteruskan ke proses
dewatering. Dalam proses dewatering ini,
sludge yang masih banyak mengandung air
akan ditiriskan,
sehingga hasil dari proses dewatering ini
sludge akan keluar dengan intensitas air
yang kecil.
Parameter baku mutu air limbah pada PLTU
Tanjung Jati B semua sudah sesuai batas
Gambar 1. Skema Pengolahan Air Limbah yang telah ditetapkan oleh kementrian
Pada PLTU Tanjung Jati B lingkungan hidup, tetapi hanya nilai
kandungan total suspended solid (TSS) yang
Pada sistem waste water treatment plant masih tinggi (>100 mg/liter) padahal batas
(WWTP) air limpasan diproses dengan yang ditetapkan oleh kementrian lingkungan
beberapa tahapan, diantaranya adalah hidup adalah <100 mg/liter. Hal ini
- PH adjusment tank disebabkan oleh
tingginya nilai kandungan TSS yang terbawa
Setelah melewati retention basin air
dalam air limpasan batubara ke sistem
kemudian diteruskan ke pH adjusment tank WWTP. Kandungan TSS yang tinggi ini
untuk disesuaikan pH nya sekitar 6,8 – 7,4.
terjadi akibat coal run off pond tidak dapat
Penyesuaian PH ini dilakukan cara denga n
bekerja dengan maksimal, sehingga air
menambahkan larutan yang bersifat asa m
limpasan batubara tersebut mengandung
(H2 SO 4 ) dan basa (FeCl3 ). Penambaha n
kadar TSS yang tinggi dan dipompa ke
larutan tersebut dilakukan pada pH
sistem WWTP.
adjusment tank, yang kemudian jika pH
telah sesuai, air di lanjutkan ke clarifier.
Tabel 1. Permit KLH Air Limbah
- Clarifier
No Parameter Satuan Kadar
Sebelum air limbah dimasukkan ke dala m Maksimum
Clarifier, air limbah terlebih dahulu masuk 1 pH - 6–9
ke coagulation tank untuk diinjeksika n 2 TSS mg / L 100
koagulan, penginjieksian koagula n 3 Minyak dan mg / L 10
Lemak
bertujuan untuk mengikat kotoran –
4 Kromium mg / L 0.5
kotoran seperti lumpur, lumut da n
Total (Cr)
sebagainya. Setelah proses koagulasi air 5 Tembaga mg / L 1
masuk ke clarifier yang bertujua n (Cu)
memisahkan antara air dan lumpur. 6 Besi (Fe) mg / L 3
Clarifier ini beroperasi dengan prinsip 7 Seng (Zn) mg / L 1
overflow, jadi air yang tidak mengandung 8 Phospat mg / L 10
4-
lumpur (massa jenis kecil) akan mengalir (PO )
keluar melalui permukaan clarifier.
- Dewatering Sehingga beberapa peralatan mengalami
gangguan akibat dari terpompanya air

94
EKSERGI Jurnal Teknik Energi Vol 9 No. 3 September 2013; 93 - 96

limpasan batubara dengan kadar TSS yang Dengan pemasangan pipa apung diharapkan
tinggi, diantaranya : supaya air limpasan batubara yang akan
1. WWTP Overload (maximum 1000mg/L, dialirkan ke sistem WWTP adalah air
aktual 6000mg/L) limpasan yang berada pada permukaan
2. WWTP Retention Basin overload kolam. Karena sesuai dengan sampel air
(shutdown & buang ke laut) limpasan batubara bahwa air limpasan yang
3. WWTP Clarifier Overload (Shutdown & berada pada bagian permukaan kolam
buang ke laut) memiliki kadar TSS yang rendah
4. WWTP Retention Basin Pump rusak dibandingkan dengan air yang berada pada
5. WWTP pH Adjusment tank agitator dasar kolam. Pipa apung yang berbentuk
motor terbakar selang mengapung dipasang pada buldge
6. Coal Run off basin shaft patah pump dimana intake dari pipa apung itu
sendiri disusun supaya tepat berada pada
I.2 Permasalahan permukaan kolam air limpasan batubara.
Bagaimana pengaruh pemasangan sistem
pipa apung di coal run off pond untuk 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
mengurangi kandungan TSS pada retention
basin. Tabel 2 Sampel TSS sebelum dipasang
pipa apung
I.3 Tujuan Sample Location TSS (mg/l)
Pemasangan pipa apung di coal run off pond Coal Run off basin (air 24,2
dapat mengurangi kadar TSS pada air limbah bagian permukaan)
yang disebabkan oleh air limpasan batubara. Coal Run off basin (air 233.577.87
bagian dasar)
2. METODE WWTP Retention Basin 6000
Metode yang yang digunakan dalam
mengatasi permasalahan kandungan TSS Tabel 3 Sampel TSS setelah dipasang
yang cukup tinggi pada sistem WWTP ada Pipa apung
beberapa cara, antara lain adalah Sample location TSS (mg/l)
pemasangan pipa apung pada coal run off Coal runoff pond 168
pond dan dengan menggunakan alat pump pit
Hydrocyclone (alat separator yang dapat WWTP Retention 475
memisahkan berat jenis fluida dengan prinsip Basin
kerja gaya sentrifugal).
Namun dalam pengolahan air limpasan Setelah dipasang pipa apung, kandungan
batubara pada PLTU Tanjung Jati B TSS pada retention basin mengalami
sekarang ini menggunakan metode sistem penurunan, yaitu dari sebelum dipasang pipa
pipa apung, karena kemudahan dalam apung nilai TSS pada retention basin sebesar
instalasi dan peralatan yang digunakan. 6000 mg/l, setelah dipasang pipa apung
sebesar 475 mg/l.
Namun apabila pada coal yard terguyur
hujan, mengakibatkan coal run off pond
mengalami peningkatan level air dan
bertambahnya nilai kadar TSSnya, sehingga
intake pipa apung harus dinaikkan secara
manual dengan menggunakan katrol. Hal ini
sangat tidak efisien karena jika terlambat
untuk menaikkan intake pipa apung, maka
air limpasan batubara yang dipompakan
Gambar 2. Skema sistem kerja pipa apung merupakan air yang berada pada tengah coal

95
Pengolahan Air Limpasan Batu Bara pada PLTU (Fuad dan
Margana)

run off pond atau air yang kandungan DAFTAR PUSTAKA


TSSnya cukup tinggi. http://asrarudin91.blogspot.com/2013/08/
metode-pengolahan-air-limbah-
4. KESIMPULAN tambang.html
a. Dengan menggunakan metode pipa apung http://id.scribd.com/doc/124325932/Coal-
pada coal run off pond dapat mengurangi runoff-basin-modification-
nilai TSS pada retention basin presentation. Arif Susetyo
b. Kandungan TSS pada retention basin
http://environmentalchemistry.
sebelum dipasang pipa apung 6000 mg/l, wordpress.com/total-suspended-
setelah dipasang retention basin 475 mg/l.
solid-tss-2/. 2012, Total Suspended
c. untuk mengatasi peningkatan level air Solid
pada coal run off pond, intake pipa apung
harus diatur sesuai dengan tinggi level air http://www.hydroclone.com/products/asse
dengan cara manual menggunakan katrol. mbly. Hydroclone Assemblies.
Chemindustrial System

96

Anda mungkin juga menyukai