Anda di halaman 1dari 10

Makalah Geografi

Analisis Dampak Penyebaran Limbah Air Panas Pembangkit Listrik


Tenaga Uap (PLTU) Jawa 7 terhadap Kualitas Perairan

Guru Pembimbing: Rida Artantika S.PD


Disusun Oleh: Aqillah Sadiq

Jl. Raya Labuan - Pandeglang No.Km. 03, Saruni, Kec. Majasari,


Kabupaten Pandeglang, Banten 42216
2

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian....................................................................................................2
BAB II LANDASAN TEORI................................................................................3
2.1 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)...............................................................3
2.2 Limbah Air Panas...................................................................................................3
2.3 Kondisi Perairan Terdampak Limbah Air Panas....................................................4
BAB III ANALISIS DATA...................................................................................5
3.1 Penyebab Tercemarnya Perairan Sekitar PLTU Jawa 7.........................................5
3.2 Dampak Tercemarnya Perairan Sekitar PLTU Jawa 7...........................................5
3.3 Cara Mengatasi Penyebaran Limbah Air Panas.....................................................6
3.4 Kesimpulan.............................................................................................................6
LAMPIRAN...........................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................8
3

1 BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jawa 7 merupakan salah satu infrastruktur kritis
dalam mendukung kebutuhan energi di wilayah tersebut. Meskipun PLTU berperan penting
dalam menyediakan daya listrik yang memadai, kegiatan operasionalnya tidak jarang
berpotensi memberikan dampak negatif terhadap lingkungan sekitar, khususnya terkait
dengan penyebaran limbah air panas.

Sebagai bagian dari proses pembangkitan listrik, PLTU menghasilkan limbah air panas
yang kemudian dibuang ke perairan terkait. Limbah air panas ini dapat mengandung sejumlah
substansi kimia dan termal yang berpotensi mengubah kondisi ekologis perairan. Dengan
pertumbuhan industri dan peningkatan kebutuhan energi, pemahaman yang lebih mendalam
tentang dampak dari limbah air panas PLTU Jawa 7 terhadap kualitas perairan menjadi
krusial.

Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa peningkatan suhu air dan perubahan


komposisi kimia dapat menyebabkan ketidakseimbangan dalam ekosistem perairan. Ini
mencakup potensi stres pada organisme akuatik, perubahan dalam distribusi spesies, dan
penurunan kualitas air yang dapat mempengaruhi ekosistem secara keseluruhan.

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan kontribusi pemahaman yang lebih


komprehensif tentang dampak dari penyebaran limbah air panas PLTU Jawa 7 terhadap
kualitas perairan. Analisis yang dilakukan dalam penelitian ini mencakup dampak terhadap
masyarakat sekitar serta organisme dan ekosistem perairan. Hasil penelitian ini diharapkan
dapat menjadi dasar untuk pengelolaan yang lebih efektif terhadap dampak lingkungan dari
operasional PLTU, seiring dengan upaya untuk menjaga keberlanjutan lingkungan dan
keseimbangan ekosistem perairan di wilayah tersebut.
4

1.2 Rumusan Masalah


1. Mengapa perairan sekitar Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jawa 7 dapat
tercemar?
2. Apa saja dampak penyebaran limbah air panas dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap
(PLTU) Jawa 7 terhadap kualitas perairan di sekitarnya?
3. Bagaimana cara mengatasi pencemaran limbah air panas dari Pembangkit Listrik
Tenaga Uap (PLTU) Jawa 7?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Memahami lebih dalam mengenai dampak negatif yang dapat ditimbulkan dari
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
2. Mengetahui bagaimana cara mengatasi limbah yang disebabkan oleh Pembangkit
Listrik Tenaga Uap (PLTU)
5

2 BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)


PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap) adalah jenis pembangkit listrik yang
menggunakan uap panas untuk memutar turbin dan menghasilkan energi listrik. Pembangkit
ini menggunakan bahan bakar batu bara atau bahan bakar minyak untuk memanaskan air,
yang kemudian menghasilkan uap panas untuk memutar turbin yang terhubung dengan
generator. PLTU merupakan sistem pembangkit tenaga listrik yang mengkonversi energi
kimia menjadi energi listrik dengan menggunakan uap air sebagai fluida kerja

Kontribusi PLTU terhadap listrik di Indonesia sangat signifikan karena tingginya


persediaan batu bara secara global maupun di Indonesia serta harga yang rendah menjadikan
PLTU berbahan bakar batu bara masih menjadi salah satu yang tertinggi produksinya

PLTU juga memberikan kontribusi terhadap penyediaan energi listrik bagi masyarakat
dan industri di Indonesia. Dengan demikian, PLTU memiliki peran yang sangat penting
dalam memenuhi kebutuhan listrik di Indonesia, terutama dalam menyediakan energi listrik
yang stabil dan dapat diandalkan.

2.2 Limbah Air Panas


Penyebab adanya limbah air panas dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dapat
berasal dari proses pendinginan yang dilakukan oleh PLTU. Air laut digunakan sebagai
pendingin kondensor, yang kemudian menghasilkan limbah air panas. Limbah air panas ini
dikeluarkan menuju kolam di sekitar PLTU. Proses ini menyebabkan perubahan suhu pada
perairan di sekitarnya, yang dapat berdampak pada ekosistem perairan, termasuk menurunkan
kelarutan oksigen dalam air dan mempengaruhi lingkungan perairan.
Limbah air panas yang dihasilkan oleh Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
memiliki kandungan beragam zat yang dapat memengaruhi kualitas air. Secara umum,
limbah ini memiliki suhu tinggi, yang dapat menciptakan perubahan suhu di lingkungan air
tempat limbah dibuang. Selain itu, terdapat kandungan logam berat seperti merkuri,
kadmium, dan timbal, yang dapat memiliki dampak negatif pada ekosistem perairan.
Senyawa organik, termasuk hidrokarbon aromatik polisiklik (PAH), juga dapat terkandung
6

dalam limbah, bersama dengan zat TSS (Total Suspended Solids) seperti abu, debu batu bara,
atau tanah. Ada kemungkinan pula adanya zat warna dan bau yang dapat memengaruhi
kualitas air dan daya dukung lingkungan perairan.

2.3 Kondisi Perairan Terdampak Limbah Air Panas


Limbah air panas dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dapat memberikan
dampak yang cukup signifikan pada kondisi perairan yang terdampak. Salah satu dampak
utamanya adalah peningkatan suhu air di sekitar lokasi pembuangan limbah. Peningkatan
suhu ini dapat menciptakan ketidakseimbangan ekosistem air, mengubah pola suhu alami,
dan mempengaruhi organisme hidup di dalamnya. Organisme air, terutama yang peka
terhadap perubahan suhu, dapat mengalami stres dan bahkan kematian akibat perubahan
kondisi lingkungan yang cepat.

Selain peningkatan suhu, kandungan zat dalam limbah air panas juga merupakan aspek
penting yang dapat mempengaruhi kualitas air. Logam berat seperti merkuri, kadmium, dan
senyawa organik dan partikel-partikel yang mengambang dalam limbah juga dapat merugikan
keseimbangan kimia dalam air, memengaruhi ketersediaan nutrien dan oksigen terlarut.
Peningkatan pencemaran ini dapat menurunkan kualitas air secara keseluruhan dan memicu
dampak negatif pada kehidupan akuatik.

Dampak limbah air panas juga dapat bersifat jangka panjang, menciptakan tekanan
ekologis pada ekosistem perairan yang terus-menerus. Perubahan dalam siklus hidup,
perilaku reproduksi, dan pola makan organisme air dapat mengubah dinamika ekosistem
secara menyeluruh.
7

3 BAB III
ANALISIS DATA

3.1 Penyebab Tercemarnya Perairan Sekitar PLTU Jawa 7


Perairan sekitar Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jawa 7 dapat tercemar oleh
beberapa faktor yang terkait dengan operasi dan pembuangan limbah dari fasilitas tersebut.
Salah satu penyebab utama adalah pembuangan limbah air panas ke dalam perairan. PLTU
menghasilkan limbah air panas sebagai produk sampingan dari proses pembangkitan listrik,
dan jika pembuangan ini tidak diolah atau diatur dengan baik, suhu tinggi air limbah tersebut
dapat memengaruhi kondisi perairan sekitar.

Selain itu, kandungan zat dalam limbah air panas, seperti logam berat dan senyawa kimia
lainnya, dapat mencemari perairan. Penggunaan batu bara sebagai sumber energi di PLTU
seringkali menyebabkan kandungan logam berat dalam limbah. Jika tidak dikelola dengan
baik, logam berat ini dapat merusak kualitas air dan membahayakan organisme hidup di
dalamnya.

Faktor lain yang berpotensi menyebabkan pencemaran adalah pembuangan limbah padat
atau abu sisa pembakaran batu bara. Partikel-partikel padat ini dapat mengandung zat-zat
berbahaya dan jika tidak tertangani dengan baik, dapat mencemari perairan sekitar.

3.2 Dampak Tercemarnya Perairan Sekitar PLTU Jawa 7


Penyebaran limbah air panas dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jawa 7
memberikan dampak yang terperinci terhadap kualitas perairan di sekitarnya. Salah satu
implikasi yang signifikan adalah peningkatan suhu air, yang dapat berpotensi merugikan
organisme hidup dalam ekosistem perairan tersebut. Peningkatan suhu dapat mempengaruhi
metabolisme dan perilaku ikan serta makhluk air lainnya, menciptakan kondisi yang kurang
ideal untuk kelangsungan hidupnya.

Selain itu, limbah air panas dapat mengandung logam berat seperti merkuri, kadmium,
dan timbal, yang memiliki dampak negatif terhadap kesehatan organisme akuatik. Logam
berat dapat menumpuk di sedimen perairan dan tanaman air, merusak keseimbangan
8

ekosistem dan berpotensi meracuni organisme yang mengonsumsinya. Implikasi ini memiliki
dampak jangka panjang terhadap keberlanjutan ekosistem perairan.

Pengaruh terhadap kualitas air juga melibatkan perubahan parameter lingkungan esensial
seperti tingkat oksigen terlarut, nilai pH, dan ketersediaan nutrien. Perubahan ini dapat
memicu ketidakseimbangan ekologis yang lebih luas, memengaruhi keanekaragaman hayati
perairan dan membatasi daya dukung lingkungan tersebut.

3.3 Cara Mengatasi Penyebaran Limbah Air Panas


Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi pencemaran limbah air
panas dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jawa 7.

Teknologi pendinginan yang lebih efisien dan ramah lingkungan dapat membantu
mengurangi jumlah limbah air panas yang dihasilkan oleh PLTU. Pengelolaan limbah air
panas yang dihasilkan oleh PLTU melalui proses pengolahan yang tepat sebelum dibuang ke
lingkungan perairan dapat membantu mengurangi dampak negatifnya terhadap ekosistem
perairan di sekitarnya.

Penerapan sistem penyaringan untuk mengurangi suhu limbah air panas sebelum dibuang
ke lingkungan perairan sehingga dapat meminimalisir dampak serta kerusakan yang bias
ditimbulkan terhadap ekosistem perairan di sekitarnya.

3.4 Kesimpulan
Pembangkit Listrik Tenaga Uap memiliki pengaruh yang sangat signifikan terhadap
penyaluran listrik di Indonesia namun dalam prosesnya PLTU juga sangat merugikan bagi
masyarakat maupun alam sekitar sehingga perlu penanganan yang lebih baik dalam
pengolahan limbah di PLTU agar tetap dapat menyalurkan listrik ke masyarakat tanpa
merusak alam.
9

4 LAMPIRAN

Citra PLTU Jawa 7

Limbah Air Panas

Dampak Limbah Air Panas


DAFTAR PUSTAKA

Abbas, H., Jamaluddin, J. and Amiruddin, A. (2020) ‘Analisa Pembangkit Tenaga Listrik
Dengan Tenaga Uap di Pltu’, ILTEK : Jurnal Teknologi, 15(02), pp. 103–106.
doi:10.47398/iltek.v15i02.33.

Anwar, S. (2016) ‘Sistem Pendinginan Alternator Pada Pembangkit Listrik Tenaga UAP
(PLTU) asam-asam’, AL ULUM: JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI, 1(2).
doi:10.31602/ajst.v1i2.445.

Hutomo, F.S. et al. (2021) ‘Model sebaran Limbah Bahang di Pltu tanjung jati B jepara’,
Indonesian Journal of Oceanography, 3(1), pp. 76–88. doi:10.14710/ijoce.v3i1.10352.

Peter, E., Telussa, R.F. and Rahmani, U. (2022) ‘Pola Perubahan Suhu Permukaan Laut
Akibat Air Bahang pltu lontar di perairan kronjo tangerang’, Jurnal Ilmiah Satya
Minabahari, 7(2), pp. 12–19. doi:10.53676/jism.v7i2.132.

Shafa, M.H.A. (2020) Limbah pltu di pesisir Pantai, Temperatur, Salinitas Dan Dampaknya
Ke Laut, kumparan. Available at: https://kumparan.com/mevlevi-haydar/limbah-pltu-
di-pesisir-pantai-temperatur-salinitas-dan-dampaknya-ke-laut-1uYxm8dvJUN
(Accessed: 28 November 2023).

Anda mungkin juga menyukai