DAFTAR ISI
DAFTAR ISI....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian....................................................................................................2
BAB II LANDASAN TEORI................................................................................3
2.1 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)...............................................................3
2.2 Limbah Air Panas...................................................................................................3
2.3 Kondisi Perairan Terdampak Limbah Air Panas....................................................4
BAB III ANALISIS DATA...................................................................................5
3.1 Penyebab Tercemarnya Perairan Sekitar PLTU Jawa 7.........................................5
3.2 Dampak Tercemarnya Perairan Sekitar PLTU Jawa 7...........................................5
3.3 Cara Mengatasi Penyebaran Limbah Air Panas.....................................................6
3.4 Kesimpulan.............................................................................................................6
LAMPIRAN...........................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................8
3
1 BAB I
PENDAHULUAN
Sebagai bagian dari proses pembangkitan listrik, PLTU menghasilkan limbah air panas
yang kemudian dibuang ke perairan terkait. Limbah air panas ini dapat mengandung sejumlah
substansi kimia dan termal yang berpotensi mengubah kondisi ekologis perairan. Dengan
pertumbuhan industri dan peningkatan kebutuhan energi, pemahaman yang lebih mendalam
tentang dampak dari limbah air panas PLTU Jawa 7 terhadap kualitas perairan menjadi
krusial.
2 BAB II
LANDASAN TEORI
PLTU juga memberikan kontribusi terhadap penyediaan energi listrik bagi masyarakat
dan industri di Indonesia. Dengan demikian, PLTU memiliki peran yang sangat penting
dalam memenuhi kebutuhan listrik di Indonesia, terutama dalam menyediakan energi listrik
yang stabil dan dapat diandalkan.
dalam limbah, bersama dengan zat TSS (Total Suspended Solids) seperti abu, debu batu bara,
atau tanah. Ada kemungkinan pula adanya zat warna dan bau yang dapat memengaruhi
kualitas air dan daya dukung lingkungan perairan.
Selain peningkatan suhu, kandungan zat dalam limbah air panas juga merupakan aspek
penting yang dapat mempengaruhi kualitas air. Logam berat seperti merkuri, kadmium, dan
senyawa organik dan partikel-partikel yang mengambang dalam limbah juga dapat merugikan
keseimbangan kimia dalam air, memengaruhi ketersediaan nutrien dan oksigen terlarut.
Peningkatan pencemaran ini dapat menurunkan kualitas air secara keseluruhan dan memicu
dampak negatif pada kehidupan akuatik.
Dampak limbah air panas juga dapat bersifat jangka panjang, menciptakan tekanan
ekologis pada ekosistem perairan yang terus-menerus. Perubahan dalam siklus hidup,
perilaku reproduksi, dan pola makan organisme air dapat mengubah dinamika ekosistem
secara menyeluruh.
7
3 BAB III
ANALISIS DATA
Selain itu, kandungan zat dalam limbah air panas, seperti logam berat dan senyawa kimia
lainnya, dapat mencemari perairan. Penggunaan batu bara sebagai sumber energi di PLTU
seringkali menyebabkan kandungan logam berat dalam limbah. Jika tidak dikelola dengan
baik, logam berat ini dapat merusak kualitas air dan membahayakan organisme hidup di
dalamnya.
Faktor lain yang berpotensi menyebabkan pencemaran adalah pembuangan limbah padat
atau abu sisa pembakaran batu bara. Partikel-partikel padat ini dapat mengandung zat-zat
berbahaya dan jika tidak tertangani dengan baik, dapat mencemari perairan sekitar.
Selain itu, limbah air panas dapat mengandung logam berat seperti merkuri, kadmium,
dan timbal, yang memiliki dampak negatif terhadap kesehatan organisme akuatik. Logam
berat dapat menumpuk di sedimen perairan dan tanaman air, merusak keseimbangan
8
ekosistem dan berpotensi meracuni organisme yang mengonsumsinya. Implikasi ini memiliki
dampak jangka panjang terhadap keberlanjutan ekosistem perairan.
Pengaruh terhadap kualitas air juga melibatkan perubahan parameter lingkungan esensial
seperti tingkat oksigen terlarut, nilai pH, dan ketersediaan nutrien. Perubahan ini dapat
memicu ketidakseimbangan ekologis yang lebih luas, memengaruhi keanekaragaman hayati
perairan dan membatasi daya dukung lingkungan tersebut.
Teknologi pendinginan yang lebih efisien dan ramah lingkungan dapat membantu
mengurangi jumlah limbah air panas yang dihasilkan oleh PLTU. Pengelolaan limbah air
panas yang dihasilkan oleh PLTU melalui proses pengolahan yang tepat sebelum dibuang ke
lingkungan perairan dapat membantu mengurangi dampak negatifnya terhadap ekosistem
perairan di sekitarnya.
Penerapan sistem penyaringan untuk mengurangi suhu limbah air panas sebelum dibuang
ke lingkungan perairan sehingga dapat meminimalisir dampak serta kerusakan yang bias
ditimbulkan terhadap ekosistem perairan di sekitarnya.
3.4 Kesimpulan
Pembangkit Listrik Tenaga Uap memiliki pengaruh yang sangat signifikan terhadap
penyaluran listrik di Indonesia namun dalam prosesnya PLTU juga sangat merugikan bagi
masyarakat maupun alam sekitar sehingga perlu penanganan yang lebih baik dalam
pengolahan limbah di PLTU agar tetap dapat menyalurkan listrik ke masyarakat tanpa
merusak alam.
9
4 LAMPIRAN
Abbas, H., Jamaluddin, J. and Amiruddin, A. (2020) ‘Analisa Pembangkit Tenaga Listrik
Dengan Tenaga Uap di Pltu’, ILTEK : Jurnal Teknologi, 15(02), pp. 103–106.
doi:10.47398/iltek.v15i02.33.
Anwar, S. (2016) ‘Sistem Pendinginan Alternator Pada Pembangkit Listrik Tenaga UAP
(PLTU) asam-asam’, AL ULUM: JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI, 1(2).
doi:10.31602/ajst.v1i2.445.
Hutomo, F.S. et al. (2021) ‘Model sebaran Limbah Bahang di Pltu tanjung jati B jepara’,
Indonesian Journal of Oceanography, 3(1), pp. 76–88. doi:10.14710/ijoce.v3i1.10352.
Peter, E., Telussa, R.F. and Rahmani, U. (2022) ‘Pola Perubahan Suhu Permukaan Laut
Akibat Air Bahang pltu lontar di perairan kronjo tangerang’, Jurnal Ilmiah Satya
Minabahari, 7(2), pp. 12–19. doi:10.53676/jism.v7i2.132.
Shafa, M.H.A. (2020) Limbah pltu di pesisir Pantai, Temperatur, Salinitas Dan Dampaknya
Ke Laut, kumparan. Available at: https://kumparan.com/mevlevi-haydar/limbah-pltu-
di-pesisir-pantai-temperatur-salinitas-dan-dampaknya-ke-laut-1uYxm8dvJUN
(Accessed: 28 November 2023).