Anda di halaman 1dari 6

Oktavia kep gerontik

Jumat, 17 Desember 2010


ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA DENGAN GOUT
Konsep Dasar LansiaPengertian LansiaUsia lanjut dikatakan sebagai tahap ahir perkembangan
pada daur kehidupan manusia ( Budi Anna Keliat,1999). Sedangkan menurut pasal 1 ayat (2), (3),
(4) No. 13 Tahun 1998 tentang Kesehatan dikatakan bahwa usia lanjut adalah seseorang yang telah
mencapai usia lebih dari 60 tahun.Klasifikasi Lansia1. PralansiaSeseorang yang berusia antara 4559 tahun.2. LansiaSeseorang yang berusia 60 tahun atau lebih3. Lansia resiko tinggiSeseorang
yang berusia 70 tahun atau lebih / seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih dengan masalah
kesehatan ( Depkes RI, 2003)4. Lansia potensialLansia yang masih mampu melakukan pekerjaan
dan kegiatan yang dapat menghasilkan barang / jasa ( Depkes RI, 2003)5. Lansia tidak
potensialLansia yang tidak berdaya mencari nafkah,sehingga hidupnya bergantung pada bantuan
orang lain ( Depkes RI,2003)Karakteristik LansiaMenurut Anna Budi Keliat (1999), lansia
memiliki karakteristik sebagai berikut:1. Berusia lebih dari 60 tahun ( sesuai dengan pasal 1 ayat
(2) UU No.13 tentang kesehatan)2. Kebutuhan dan masalah yang bervariasi dari rentang sehat
sampai sakit, dari kebutuhan biopsikososial sampai spiritual, serta dari kondisi adaptif hingga
kondisi maladaptif.3. Lingkungan tempat tinggal yang bervariasi.ASUHAN KEPERAWATAN
PADA LANSIA DENGAN GOUTA. PengertianArtritis pirai (Gout) adalah suatu proses inflamasi
yang terjadi karena deposisi kristal asam urat pada jaringan sekitar sendi. gout terjadi sebagai
akibat dari hyperuricemia yang berlangsung lama (asam urat serum meningkat) disebabkn karena
penumpukan purin atau ekresi asam urat yang kurang dari ginjal.Artritis gout adalah suatu
sindrom klinis yang mempunyai gambaran khusus,yaitu artritis akut. Artritis akut disebabkan
karena reaksi inflamasi jaringan terhadap pembentukan kristal monosodium urat monohidrat.B.
Etiologi GOUTGejala artritis akut disebabkan oleh reaksi inflamasi jaringan terhadap
pembentukan kristal monosodium urat monohidrat. Karena itu,dilihat dari penyebabnya penyakit
ini termasuk dalam golongan kelainan metabolik. Kelainan ini berhubungan dengan gangguan
kinetik asam urat yang hiperurisemia. Hiperurisemia pada penyakit ini terjadi karena:1.
Pembentukan asam urat yang berlebih.a. Gout primer metabolik disebabkan sistensi langsung
yang bertambah.b. Gout sekunder metabolik disebabkan pembentukan asam urat berlebih karana
penyakit lain, seperti leukemia,terutama bila diobati dengan sitostatika,psoriasis,polisitemia vera
dan mielofibrosis.2. Kurang asam urat melalui ginjal.a. Gout primer renal terjadi karena ekskresi
asam urat di tubuli distal ginjal yang sehat. Penyabab tidak diketahuib. Gout sekunder
renal disebabkan oleh karena kerusakan ginjal, misalnya glumeronefritis kronik atau gagal ginjal
kronik..3. Perombakan dalam usus yang berkurang. Namun secara klinis hal ini tidak penting.C.
PatofisiologiBanyak faktor yng berperan dalam mekanisme serangan gout. Salah satunya yang
telah diketahui peranannya adalah kosentrasi asam urat dalam darah. Mekanisme serangan gout
akut berlangsung melalui beberapa fase secara berurutan.1. Presipitasi kristal monosodium
urat.Presipitasi monosodium urat dapat terjadi di jaringan bila kosentrasi dalam plasma lebih dari
9 mg/dl. Presipitasi ini terjadi di rawan, sonovium, jaringan para- artikuler misalnya bursa, tendon,
dan selaputnya. Kristal urat yang bermuatan negatif akan dibungkus (coate) oleh berbagai macam
protein. Pembungkusan dengan IgG akan merangsang netrofil untuk berespon terhadap

pembentukan kristal.2. Respon leukosit polimorfonukuler (PMN)Pembentukan kristal


menghasilkan faktor kemotaksis yang menimbulkan respon leukosit PMN dan selanjutnya akan
terjadi fagositosis kristal oleh leukosit.3. FagositosisKristal difagositosis olah leukosit membentuk
fagolisosom dan akhirnya membram vakuala disekeliling kristal bersatu dan membram leukositik
lisosom.4. Kerusakan lisosomTerjadi kerusakn lisosom, sesudah selaput protein dirusak, terjadi
ikatan hidrogen antara permukan kristal membram lisosom, peristiwa ini menyebabkan robekan
membram dan pelepasan enzim-enzim dan oksidase radikal kedalam sitoplasma.5. Kerusakan
selSetelah terjadi kerusakan sel, enzim-enzim lisosom dilepaskan kedalam cairan sinovial, yang
menyebabkan kenaikan intensitas inflamasi dan kerusakan jaringan.D. Manifestasi KlinisSecara
klinis ditandai dengan adnya artritis,tofi dan batu ginjal. Yang penting diketahui bahwa asm urat
sendiri tidak akan mengakibatkan apa-apa. Yang menimbulkan rasa sakit adalah terbentuk dan
mengendapnya kristal monosodium urat. Pengendapannya dipengaruhi oleh suhu dan tekanan.
Oleh sebab itu, sering terbentuk tofi pada daerah-daerah telinga,siku,lutut,dorsum pedis,dekat
tendo Achilles pada metatarsofalangeal digiti 1 dan sebagainya.Pada telinga misalnya karena
permukaannya yang lebar dan tipis serta mudah tertiup angin,kristal-kristal tersebut mudah
mengendap dan menjadi tofi. Demikian pula di dorsum pedis,kalkaneus karena sering tertekan
oleh sepatu. Tofi itu sendiri terdiri dari kristal-kristal urat yang dikelilingi oleh benda-benda asing
yang meradang termasuk sel-sel raksasa.Serangan sering kali terjadi pada malam hari. Biasanya
sehari sebelumnya pasien tampak segar bugar tanpa keluhan. Tiba-tiba tengah malam terbangun
oleh rasa sakit yang hebat sekali.Daerah khas yang sering mendapat serangan adalah pangkal ibu
jari sebelah dalam,disebut podagra. Bagian ini tampak membengkak, kemerahan dan nyeri ,nyeri
sekali bila sentuh. Rasa nyeri berlangsung beberapa hari sampai satu minggu,lalu menghilang.
Sedangkan tofi itu sendiri tidak sakit,tapi dapat merusak tulang. Sendi lutut juga merupakan
tempat predileksi kedua untuk serangan ini.Tofi merupakan penimbunan asm urat yang dikelilingi
reaksi radang pada sinovia,tulang rawan,bursa dan jaringan lunak. Sering timbul ditulang rawan
telinga sebagai benjolan keras. Tofi ini merupakan manifestasi lanjut dari gout yang timbul 5-10
tahun setelah serangan artritis akut pertama.Pada ginjal akan timbul sebagai berikut:1. Mikrotrofi
dapat terjadi di tubuli ginjal dan menimbulkan nefrosis2. Nefrolitiasis karena endapan asam urat3.
Pielonefritis kronis4. Tanda-tanda aterosklerosis dan hipertensiTidak jarang ditemukan pasien
dengan kadar asam urat tinggi dalam darah tanpa adanya riwayat gout yang disebut hiperurisemia
asimtomatik. Pasien demikian sebaiknya dianjurkan mengurangi kadar asam uratnya karena
menjadi faktor resiko dikemudian hari dan kemungkinan terbentuknya batu urat diginjal.E.
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan serangan akut Obat yang diberikan pada serangan akut
antara lain:1. Kolkisin, merupakan obat pilihan utama dalam pengobatan serangan arthritis gout
maupun pencegahannya dengan dosis lebih rendah. Efek samping yang sering ditemui diantaranya
sakit perut , diare, mual atau muntah-muntah. Kolkisin bekerja pada peradangan terhadap Kristal
urat dengan menghambat kemotaksis sel radang. Dosis oral 0,5 0,6 mg per jam sampai nyeri,
mual atau diare hilang. Kontraindikasi pemberian oral jika terdapat inflamammatory bowel
disease.2. OAINSSemua jenis OAINS dapat diberikan yang paling sering digunakan adalah
indometasin. Dosisi awal indometasin 25-50 mg setiap 8 jam. Kontraindikasinya jika terdapat
ulkus peptikus aktif, gangguan fungsi ginjal, dan riwayat alergi terhadap
OAINS.3. Kortikosteroid
untuk pasien yang tidak dapat memakai OAINS oral, jika
sendi yang terserang
monoartikular, pemberian intraartikular sangat efektif, contohnya
triamsinolon 10-40 mg
intraartikular. 4. Analgesic diberikan bila rasa nyeri sangat

berat. Jangan diberikan aspirin karena dalam dosis rendah akan menghambat ekskresi asam urat
dari ginjal dan memperberat hiperurisemia.5. Tirah baring merupakan suatu keharusan dan
diteruskan sampai 24 jam setelah serangan menghilang.B. Penatalaksanaan periode
antara1. Diet dianjurkan menurunkan berat badan pada pasien yang gemuk, serta diet rendah
purin.2. Hindari obat-obatan yang mengakibatkan hiperurisemia, seperti tiazid, deuretik, aspirin,
dan asam nikotinat yang menghambat ekskresi asam urat dari ginjal.3. Kolkisin secara
teratur4. Penurunan kadar asam urat seruma. Obat urikosurik, bekerja menghambat reabsorbsi
tubulus
terhadap
asam
urat
yang
telah
difiltrasi
dan
mengurangi
peyimpanannya
b. Inhibitor xantin oksidase atau alopurinol, bekerja menurunkan
produksi asam urat
dan meningkatkan pembentukan xantin serta hipoxantin dengan
cara menghambat
enzim xantin oksidase.E. Pemeriksaan penunjangPada
pemeriksaan laboratorium didapatkan kadar asam urat yang tinggi dalam darah ( > 6mg%). Kadar
asam urat normal dalam serum pada pria 8mg% dan pada wanita 7mg%. pemeriksaan kadar asam
urat ini akan lebih tepatlagi bila dilakukan dengan cara enzimatik. Kadang-kadang didapatkan
leukositosis ringan dengan led meninggi sedikit. Kadar asam urat dalam urin juga sering tinggi
(500 mg%/liter per 24 jam).Disamping ini pemeriksaan tersebut,pemeriksaan cairan tofi juga
penting untuk menegakkan diagnosis. Cairan tofi adalah cairan berwarna putih seperti susu dan
kental sekali sehingga sukar diaspirasi. Diagnosis dapat dipastikan bila ditemukan gambarankristal
asam urat ( berbentuk lidi) pada sediaan mikroskopik.Kriteria diagnostik Artritis Gout ( ARA
1977)A. Kristal urat dalam cairan sendiB. Tofus yang mengandung kristal uratC. Enam dari
kriteria dibawah ini:1. Lebih dari satu kali serangan ertritis akut2. Inflamasi maksimal pada hari
pertama3. Artritis monoartikular4. Kemerahan sekitar sendi5. Nyeri atau bengkak sendi
metatarsofalangeal 16. Serangan unilateral pada sendi metatarsofalangeal 17. Serangan unilateral
pada sendi tarsal8. Dugaan adanya tofus9. Hiperurikemia10. Pembengkakan asimetri sebuah sendi
pada foto rontgen11. Kista subkortikal tanpa erosi pada foto rontgen12. Kultur mikroorganisme
cairan sendi selama serangan inflamasi sendi negatifKlasifikasi GoutGout primerMerupkan akibat
langsung pembentukan asam urat tubuh yang berlebih atau akibat penurunan ekresi asam uratGout
sekunderDisebabkan karena pembentukan asam urat yang berlebih atau ekresi asam urat yang
bekurang akibat proses penyakit lain atau pemakaian obat tertentu.DASAR DATA PENGKAJIAN
PASIENAKTIVITAS/ISTIRAHATGejala: Nyeri sendi karena gerakan, nyeri tekan, memburuk
dengan stress pada sendi : kekakuan pada pagi hari.Tanda: MalaiseKeterbatasan rentang gerak ;
atrofi otot, kulit : kontraktur atau kelainan pada sendi dan ototKARDIOVASKULERGejala :
Jantung cepat, tekanan darah menurunINTEGRITAS EGOGejala: Faktor-faktor stress akut atau
kronis : Misalnya finansial, pekerjaan, ketidakmampuan, factor-faktor hubungan Keputusasaan
dan ketidak berdayaanAncaman pada konsep diri, citra tubuh, identitas pribadi misalnya
ketergantungan orang lainMAKANAN ATAU CAIRANGejala: Ketidakmampuan untuk
menghasilkan/ mengkonsumsi makanan/ cairan adekuat : mual,anoreksia,kesulitan untuk
mengunyah.Tanda: Penurunan
berat
badan,kekeringan
pada
membran
mukosaHIGIENEGejala: Berbagai
kesulitan
untuk
melaksanakan
aktivitas
pribadi,
ketergantungan pada orang lain.NEUROSENSORIGejala: Kebas/kesemutan pada tangan dan
kaki, hilangnya sensasi pada jari tanganTanda: Pembengkakan sendiNYERI /
KENYAMANANGejala: Fase
akut
dari
nyeri
Terasa
nyeri
kronis
dan
kekakuanKEAMANANGejala: Kesulitan dalam menangani tugas/pemeliharaan rumah
tangga,kekeringan pada mata dan membran mukosaINTERAKSI SOSIALGejala: Kerusakan

interaksi dan keluarga / orang lsin : perubahan peran: isolasiDIAGNOSA


KEPERAWATANDiagnosa 1: Gangguan nyaman nyeri berhubungan dengan penurunan fungsi
tulangKriteria hasil: Nyeri hilang atau terkontrolINTERVENSIMandiri1. Kaji keluhan nyeri, catat
lokasi dan intensitas (skala 0 10). Catat factor-faktor yang mempercepat dan tanda-tanda rasa
sakit non verbal2. Berikan matras atau kasur keras, bantal kecil. Tinggikan linen tempat tidur
sesuai kebutuhan3. Biarkan pasien mengambil posisi yang nyaman pada waktu tidur atau duduk di
kursi. Tingkatkan istirahat di tempat tidur sesuai indikasi4. Dorong untuk sering mengubah posisi.
Bantu pasien untuk bergerak di tempat tidur, sokong sendi yang sakit di atas dan di bawah, hindari
gerakan yang menyentak.5. Anjurkan pasien untuk mandi air hangat atau mandi pancuran pada
waktu bangun. Sediakan waslap hangat untuk mengompres sendi-sendi yang sakit beberapa kali
sehari. Pantau suhu air kompres, air mandi6. Berikan masase yang lembutKolaborasi1. Beri obat
sebelum aktivitas atau latihan yang direncanakan sesuai petunjuk seperti asetil salisilat
(aspirin)RASIONAL1. Membantu dalam menentukan kebutuhan managemen nyeri dan
keefektifan program2. Matras yang lembut/empuk, bantal yang besar akan mencegah
pemeliharaan kesejajaran tubuh yang tepat, menempatkan setres pada sendi yang sakit. Peninggian
linen tempat tidur menurunkan tekanan pada sendi yang terinflamasi / nyeri3. Pada penyakit berat,
tirah baring mungkin diperlukan untuk membatasi nyeri atau cedera sendi.4. Mencegah terjadinya
kelelahan umum dan kekakuan sendi. Menstabilkan sendi, mengurangi gerakan/rasa sakit pada
sendi5. Panas meningkatkan relaksasi otot dan mobilitas, menurunkan rasa sakit dan melepaskan
kekakuan di pagi hari. Sensitifitas pada panas dapat dihilangkan dan luka dermal dapat
disembuhkan6. Meningkatkan elaksasi/mengurangi tegangan otot,relaksasi, mengurangi tegangan
otot, memudahkan untuk ikut serta dalam terapiDiagnosa 2: intoleransi aktivitas berhubungan
dengan perubahan otaoKriteria hasil: Klien mampu berpartisipasi pada aktivitas yang
diinginkanINTERVENSIMandiri1. Perahankan istirahat tirah baring/duduk jika diperlukan.2.
Bantu bergerak dengan bantuan seminimal mungkin.3. Dorong klien mempertahankan postur
tegak, duduk tinggi, berdiri dan berjalan.Kolaborasi1. Berikan lingkungan yang aman dan
menganjurkan untuk menggunakan alat bantu. Berikan obat-obatan sesuai indikasi seperti
steroidRASIONAL1. Untuk mencegah kelelahan dan mempertahankan kekuatan.2. Meningkatkan
fungsi sendi, kekuatan otot dan stamina umum.3. Memaksimalkan fungsi sendi dan
mempertahankan mobilitas.4. Untuk menekan inflamasi sistemik akutDiagnosa 3: Resiko tinggi
cedera berhubungan dengan penurunan fungsi tulangKriteria hasil: Klien dapat mempertahankan
keselamatan fisikINTERVENSI1. Kendalikan lingkungan dengan : Menyingkirkan bahaya yang
tampak jelas, mengurangi potensial cedera akibat jatuh ketika tidur misalnya menggunakan
penyanggah tempat tidur, usahakan posisi tempat tidur rendah, gunakan pencahayaan malam
siapkan lampu panggil2. Memantau regimen medikasi3. Izinkan kemandirian dan kebebasan
maksimum dengan memberikan kebebasan dalam lingkungan yang aman, hindari penggunaan
restrain, ketika pasien melamun alihkan perhatiannyaRASIONAL1. Lingkungan yang bebas
bahaya akan mengurangi resiko cedera dan membebaskan keluarga dari kekhawatiran yang
konstan2. Hal ini akan memberikan pasien merasa otonomi, restrain dapat meningkatkan
agitasi,mengagetkan pasien akan meningkatkan ansietasDAFTAR PUSTAKA
Doenges E Marilynn. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan, EGC, Jakarta
Kalim, Handono, 1996., Ilmu Penyakit Dalam, Balai Penerbit FKUI : Jakarta

Mansjoer , Arif. 2001. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi ke 3. Jakarta : Media Aeusculapius
Nugroho , wahjudi. 2002. Keperawatan Gerontik. EGC : Jakarta
Pranarka, kris. 2010. Buku Ajar Geriatri ( Ilmu Kesehatan Usia Lanjut ) Edisi ke 4. Balai penerbit
fakultas kedokteran universitas Indonesia: Jakarta
Prof .dr.H.M. Noer, Sjaifoellah. 2000. Buku Ajar Penyakit Dalam Edisi ke 3. Balai penerbit
FKUI: Jakarta
R. Maryam,S, Fatma, M.dkk. 2008. Mengenal Usia Lanjut Dan Perawatannya. Salemba medika :
Jakarta
Diposkan oleh Oktavia.kep gerontik di 06.01Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke
TwitterBerbagi ke Facebook
1 komentar:
K_Ren-Ny20 Maret 2011 19.01bagusBalasBerandaLangganan: Poskan Komentar (Atom)
mbah putri
okta dan mbahti
keluarga besar
Keluarga
Pengikut
Arsip Blog
2010 (1) Desember(1)ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA DENGAN GOUT
Mengenai Saya
Oktavia.kep gerontiksurabaya, East Javahormat & sayangilah kedua orang tua kita di hari
tua.....Lihat profil lengkapku
Dosen Pembimbing Keperawatan Gerontik
Pak Antonius Catur S S.Kep,Ns

Link-Q
http://ratnadewis.blogspot.comhttp://stikeshangtuahsby.ac.idhttp://nafikilmi.blogspot.comhttp://megamegu.blogspot.comhttp://lisapicca.blogspot.com
http://firmansht.blogspot.comhttp://ellisa11.blogspot.comhttp://bobzelz.blogspot.comhttp://psikog
eriatripipit.blogspot.comhttp://gmeirza.blogspot.comhttp://errialrianto.blogspot.comhttp://sunusint
a.blogspot.comhttp://askep
lansia
dengan
alkoholisme-wulan.blogspot.comhttp://qurotulayun.blogspot.comhttp://yuni
keperawatan
gerontik.blogspot.comhttp://netikep.gerontik.blogspot.comhttp://nofridapuspita.blogspot.comTemplate Awesome Inc.. Diberda

Anda mungkin juga menyukai

  • Bab 111 Intervensi
    Bab 111 Intervensi
    Dokumen6 halaman
    Bab 111 Intervensi
    Nuraisyiyah Rati Rahimu
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pasien Binaan
    Daftar Pasien Binaan
    Dokumen4 halaman
    Daftar Pasien Binaan
    Nuraisyiyah Rati Rahimu
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pasien Binaan
    Daftar Pasien Binaan
    Dokumen4 halaman
    Daftar Pasien Binaan
    Nuraisyiyah Rati Rahimu
    Belum ada peringkat
  • Khoirul Fahrizal R 22010110110113 Bab2KTI
    Khoirul Fahrizal R 22010110110113 Bab2KTI
    Dokumen15 halaman
    Khoirul Fahrizal R 22010110110113 Bab2KTI
    Ayu Indah Lestari
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen7 halaman
    Bab 1
    Nuraisyiyah Rati Rahimu
    Belum ada peringkat
  • Apa Sih Waktu Itu
    Apa Sih Waktu Itu
    Dokumen3 halaman
    Apa Sih Waktu Itu
    Nuraisyiyah Rati Rahimu
    Belum ada peringkat
  • Tumor
    Tumor
    Dokumen19 halaman
    Tumor
    Nuraisyiyah Rati Rahimu
    Belum ada peringkat
  • Akut Abdomen 33
    Akut Abdomen 33
    Dokumen11 halaman
    Akut Abdomen 33
    Hanry Jp
    Belum ada peringkat
  • Bab III Profil Desa Mekar Jaya
    Bab III Profil Desa Mekar Jaya
    Dokumen4 halaman
    Bab III Profil Desa Mekar Jaya
    nuraisyiyah
    100% (2)
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen13 halaman
    Bab Iii
    Nuraisyiyah Rati Rahimu
    Belum ada peringkat
  • Stemi
    Stemi
    Dokumen37 halaman
    Stemi
    nuraisyiyah
    Belum ada peringkat
  • Makalah - Q
    Makalah - Q
    Dokumen15 halaman
    Makalah - Q
    Nuraisyiyah Rati Rahimu
    Belum ada peringkat
  • GFH
    GFH
    Dokumen4 halaman
    GFH
    Nuraisyiyah Rati Rahimu
    Belum ada peringkat
  • GFH
    GFH
    Dokumen4 halaman
    GFH
    Nuraisyiyah Rati Rahimu
    Belum ada peringkat
  • Dari Everand
    Belum ada peringkat
  • Dari Everand
    Belum ada peringkat