rawan (Kondrogenik)
Jinak : Kondroblastoma
Ganas : Kondrosarkoma
Kondromiksoid Fibroma
Enkondroma
Osteokondroma
c. Tumor jaringan ikat (Fibrogenik)
Jinak : Non Ossifying Fibroma
Ganas : Fibrosarkoma
d. Tumor sumsum tulang
(Myelogenik)
Ganas : Multiple Myeloma
Sarkoma Ewing
Sarkoma Sel Retikulum
e. Tumor lain-lain
Jinak : Giant cell tumor
Ganas : Adamantinoma
Kordoma
2. Sekunder/Metastatik
3. Neoplasma Simulating Lesions
Simple bone cyst
Fibrous dysplasia
Eosinophilic granuloma
Brown tumor/hyperparathyroidism
Klasifikasi menurut TNM.
T. Tumor induk
TX tumor tidak dapat dicapai
T0 tidak ditemukan tumor primer
T1 tumor terbatas dalam periost
T2 tumor menembus periost
T3 tumor masuk dalam organ atau
struktur sekitar tulang
N Kelenjar limfe regional
N0 tidak ditemukan tumor di
kelenjar limfe
N1 tumor di kelenjar limfe regional
M. Metastasis jauh
M1 tidak ditemukan metastasis jauh
M2 ditemukan metastasis jauh
ETIOLOGI
Penyebab pasti terjadinya tumor
tulang tidak diketahui. Akhir-akhir
ini, penelitian menunjukkan bahwa
peningkatan suatu zat dalam tubuh
1. Terdapat gambaran
adanya kerusakan tulang
dan pembentukan tulang
baru.
2. Adanya gambaran sun
ray spicules atau
benang-benang tulang
dari kortek tulang.
3. Terjadi peningkatan
kadar alkali posfatase.
Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan
proses patologik dan
pembedahan (amputasi).
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 3 x 24 jam
masalah nyeri akut teratasi
seluruhnya.
Kriteria Hasil :
a.
Klien mengatakan nyeri hilang
dan terkontrol,
b.
Klien tampak rileks, tidak
meringis, dan mampu istirahat/tidur
dengan tepat,
c.
Tampak memahami nyeri akut
dan metode untuk menghilangkannya,
dan
d.
Skala nyeri 0-2.
Intervensi:
1. Catat dan kaji lokasi dan
intensitas nyeri (skala 0-10).
Selidiki perubahan karakteristik
nyeri.
R / : Untuk mengetahui respon dan
sejauh mana tingkat nyeri pasien.
1. Berikan tindakan kenyamanan
(contoh ubah posisi sering,
pijatan lembut).
R / : Mencegah pergeseran tulang dan
penekanan pada jaringan yang luka.
1. Berikan sokongan (support)
pada ektremitas yang luka.
R / : Peningkatan vena return,
menurunkan edema, dan mengurangi
nyeri.
1. Berikan lingkungan yang
tenang.
R / : Agar pasien dapat beristirahat
dan mencegah timbulnya stress.
1. Kolaborasi dengan dokter
tentang pemberian
analgetik, kaji efektifitas dari
tindakan penurunan rasa nyeri.
R / : Untuk mengurangi rasa sakit /
nyeri.
1. Kerusakan mobilitas fisik yang
berhubungan dengan
kerusakan muskuluskletal,
nyeri, dan amputasi.
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 3 x 24 jam
masalah kerusakan mobillitas fisik
teratasi seluruhnya.
Kriteria Hasil :
1. Pasien menyatakan pemahaman
situasi individual, program
pengobatan, dan tindakan
keamanan,
2. Pasien tampak ikut serta dalam
program latihan / menunjukan
keinginan berpartisipasi dalam
aktivitas,
3. Pasien menunjukan teknik /
perilaku yang memampukan
tindakan beraktivitas, dan
4. Pasien tampak mempertahankan
koordinasi dan mobilitas sesuai
tingkat optimal.
Intervensi :
1) Kaji tingkat immobilisasi yang
disebabkan oleh edema dan persepsi
pasien tentang immobilisasi tersebut.
R /: Pasien akan membatasi gerak
karena salah persepsi (persepsi tidak
proporsional).
2) Dorong partisipasi dalam
aktivitas rekreasi (menonton TV,
membaca koran dll ).