SK No. 43/0IKTI/Kep/2008
g'~
ISSN: 0852-6834
PENELITIAN
Edisi Khusus
No. 7ATahun 2011
Solikin .................................................... .. .... .. .. .... ....... .... ..... .... ...... ...... .... .. ...... ....... .. ........... .... ....... .
Ketergantungan Masyarakat pada Hasil Hutan Non Kayu di Malinau , Kalimantan Timur: Suatu Analisis
Etnobotani dan Implikasinya Bagi Kon servasi Hutan
Esti munawaroh, Rachm ini Saparita dan Y. Purwanto ..................... ..... .. .... ... .... ....... ... ... .... .. ..... .
Valuasi Ekonomi Ekosistem Hutan Mangrove dalam Perencanaan W ilayah Pesisir
Nuddin Harahab ............... ... ................ ..... .... ..... ...... ........ .. ... .. .... .... ... ... ........ .. ...... ... .. ... .............. .... .
Biodiversitas Paleoflora Banyumas Kala Pliosen Berdasarkan Bukti Palinologi
S.W.A . Suedy; Muhadiono ; I. Qayim ; S. Sabiham ; dan R. Setijadi .... ..... .. ...... ... .. ...................... .
Fenologi Perkembangan Bunga Centella asiatica dan Studi Waktu Kematangan Pollen pad a Berbagai
Stadia
Janis Damaiyani , dan Destario Metusala ........ ~....... .... ... .......... ..... ..... ..... .... ................................. .
Variasi Morfologi Daun Beberapa Jenis Acanthaceae di Kebun Raya Purwodadi
Esti Enda h A riyanti ......... .... .. .................... ................ .......... .................... .... ..... .. ............................ .
Karakteristik Morfologi Daun Sirih Merah: Piper crocatum Ruitz & Pav dan Piper porphyrophyl/um N.E.Br.
Koleksi Kebun Raya Bogor
In99it Puj i Astuti dan Esti Munawaroh ............................................................ ............................. .
Studi Kasus Status Taksonomi Citrus Hystrix Dc Koleksi Kebun Raya Bogor
In99 it Puj i Astuti. ... ......... .......................................... .................................. .... ...... ..... .. .................. .
15
21
25
29
35
41
47
51
59
69
75
79
83
87
PBI
CABANG
JAWATIMU R
DEWAN REDAKSI
Ketua
Angg ota
DEWAN PENYUNTING
Prof. Dr. Gunawan Indrayanto (Univ. Airlangga)
Dr. Bambang Irawan (Univ. Airlangga)
Dr. Paul Kessler (Rijksherbarium Leiden)
Prof. Dr. Sutiman B. Sumitro (Univ. Brawijaya)
Dr. Bagyo Ya nuwiadi (Univ. Brawijaya)
ABSTRACT
Verschaffeltia splendida HA Wend!. is the only species ofgenus VershafJeltia. It belongs to the family ofArecaceae. This species
has an economic value as an ornamental plant, but its growth is very slow and the seed is difficult to germinate. The aim ofthis research
was to study the efJect ofsoaking in water at room temperature and Giberelin Acid (GA) as the dormancy breaker to the seed viability
of V. splendida. Measurements were conducted on seed characteristics such as weight, length and diameter, also on water content, seed
viability, and plant height. The result shows that presoaking treatment in water at room temperature and GA J (L500 ppm) can give the
higher seed viability (78.67 15.14%), shorter germinating time (12 days after sowing) and higher plant height (7.5 1.62%) than
control (without presoaking treatment).
Key words: germination, Giberelin acid, growth, seed, VerschafJeltia splendida
PENGANTAR
VerschafJeltia splendida H.A. Wendland termasuk
dalam suku Arecaceae dan merupakan satu-satunya jenis
dari marga Verscahffeltia. Palem yang memiliki nama umum
"latanier latte" ini adalah endemik Seychelles, kepulauan
yang ada di benua Afrika (Lewis, 2002). Perawakannya
yang kekar dengan daun yang eantik serta duri berwarna
hitam di sepanjang batangnya menjadikan tanaman ini
berpotensi untuk dijadikan sebagai tanaman ornamental
unggulan. Jenis ini banyak diminati oleh masyarakat luas,
termasuk kolektor maupun para pedagang tanaman hias,
karen a nilai ekonominya yang tinggi. Pada tahun 1990-an
palem ini sempat menjadi salah satu tanaman hias trendi
namun dengan pasokan yang sangat kurang sehingga tidak
bisa memenuhi permintaan pasar. Selain sebagai tanaman
ornamental, batangnya digunakan sebagai kayu untuk
membuat rumah (Henderson, 2008).
VerschafJeltia splendida memiliki pertumbuhan yang
lambat bila dilihat dari jenis perkeeambahannya yang
bersifat adjacent-ligular. Menurut Henderson (2008),
tumbuhan yang mem'liki tipe perkeeambahan adjacentligular tersebut memiliki perawakan lebih pendek dengan
diameter batang lebih keeil . Namun, kondisi tersebut
malah eenderung memberikan penilaian tersendiri dari
segi estetika sehingga dapat ditanam di dalam pot menjadi
tanaman indoor maupun outdoor.
Di hutan, tumbuhan jenis V. splendida ini hidup pada
tebing-tebing yang terkadang euram dan area di sekitar
158
HASIL
Pembungaan dan Pembuahan Pohon Koleksi
Berdasarkan data pembungaan dan pembuahan di
Sub-bidang Registrasi Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor, V splendida yaIJg ada di yak XI.C.73
berbunga dan berbuah pada bulan Mei sampai dengan
Oktober. Kuantitas bung a yang kuneup dan mekar eukup
banyak, namun buah masak yang dihasilkan jumlahnya
sangat sedikit.
159
Perlakuan
Awal perkecambahan
(HST)
Tlnggl tanaman
78,67 15,14
hari ke 12
7,5 1,62
38,67 2,309
ke hari ke 33
6,14 0,83
"I
Gambar 2. Gambar fase-fase perkecambahan Verschaffeltia
splendida H.A. Wend!.
PEMBAHASAN
Menurut Hopkins (1999), giberelin sangat berperan
dalam perkecambahan biji dan memobilisasi cadangan
makanan yang terdapat dalam endosperm selama
pertumbuhan awal embrio. Beck and Ziegler (dalam Sultana
dkk.. 2000) mengemukakan bahwa mobilisasi terse but diatur
oleh beberapa enzim hidrolisis, terutama enzim a-amilase
yang jumlahnya cukup melimpah. Fungsi dari enzim ini
memecah karbohidrat menjadi mono- dan oligosakarida.
Giberelin pula yang mengontrol perkecambahan biji
berbagai jenis tumbuhan di alam dan dapat menggantikan
peran cahaya dan suhu dalam meningkatkan perkecambahan
(Copeland & McDonald, 1995).
Persentase perkecambahan dengan perendaman air
suhu ruang dan GA3 menunjukkan daya perkecambahan
yang cukup baik yaitu 78,67 15,14%, sedangkan
tanpa perlakuan (kontrol) hanya mampu menghasilkan
daya perkecambahan 38,67 2,309% (Tabel 1). Hal ini
menunjukkan bahwa GA3 memberikan dampak positif
terhadap perkecambahan V splendida. Penelitian yang
dilakukan oleh Sarihan dkk. (2005) terhadap Plantago
lanceolata L dengan perlakuan GA3 memberikan hasil
daya perkecambahan yang lebih besar dibandingkan dengan
tanaman yang tid<1k diberi perlakuan.
Terdapat 3 tipe perkecambahan pada palem, yaitu
remote-tubular, remote-ligular, dan adjacent-ligular.
Perkecambahannya pada Verschaffeltia splendida termasuk
tipe adjacent-ligular dengan ciri khas kecambah tumbuh
di samping biji dan tidak ada pemanjangan cotyledonary
petiole (Henderson, 2008). Kecambah yang terbentuk
160
KEPUSTAKAAN
Broschat TK and Donselman H, 1987. Effects of Fruit Maturity,
Storage, Presoaking, and Seed Cleaning on Germination
in Three Species of Palms, Journal of Environmental
Horticulture, 5: 6-9.
Copeland LO dan McDonald MB, 1995. Seed Science and
Technology, 3rd ed, Chapman & Hall, New York: 95.
Draper SR, Bass LN, Bould A, Gouling P, Hutin MC, Rennie
WJ, Steiner AM, dan Tonkin JHB, 1985. Seed Science and
Technology International Seed Testing Associtaion. 13 (2).
Zurich, Switzerland.
Henderson A, 2008. Evolution and Ecology of Palms. The New
York Botanical Garden Press, New York.
Hopkins WG, 1999. Introduction to Plant Physiology. John Wiley
& Sons, Inc., New York: 512.
Kueffer C, 2003. Habitat restoration of intermediate secondary
cinnamon forests in the Seychelles. Reflections from a field
excursion, Proceedings Regional Workshop on Invasive
PETUNJUK
PENULISAN MAKALAH
Berkala menerima sumbangan karya ilmiah dalam bentuk
makalah lengkap dan komunikasi ringkas. Makalah lengkap
adalah suatu karya tentang laporan hasil penelitian yang belum
pernah dipublikasikan, jumlah halaman dibatasi sebanyakbanyaknya 30 halaman naskah termasuk tabel dan gambar.
Sila naskah yang dikirim terdiri dari 10 halaman atau kurang
maka akan dimasukkan dalam kelompok komunikasi ringkas.
Bila lebih dari 30 halaman akan dikenai biaya tambahan .
A. PENYERAHAN MAKALAH
Makalah dapat diserahkan langsung atau dikirimkan
melalui pos atau usaha ekspedisi lain yang dianggap aman
kepada redaksi. Naskah yang diserahkan tiga bendellengkap
(termasuk gambar dan tabel) . Pada surat pengan~ar naskah
hendaknya juga diterangkan bidang keilmuan isi makalah, hal
ini diperlukan untuk memudahkan pemilihan editor.
B. PERSYARATAN
Naskah ditulis dalam bahasa Indonesia baku dan bahasa
Inggris . Semua naskah akan diedit oleh tim editor yang
ditunjuk oleh redaksi . Penggunaan data atau gambar yang
pernah dipublikasikan merupakan tanggung jawab penulis,
dan bukti tersebut harus dikirimkan bersama naskah (cukup
foto copynya).
Cara penulisan nama ilmiah harus memperhatikan kaidah
atau peraturan yang berlaku . Istilah dan nama yang berasal
dari bahasa selain yang digunakan dalam naskah harus dalam
bentuk italic atau digaris bawah (underline).
c.
BENTUK NASKAH
Naskah harus diketik dua spasi pad a satu sisi (tidak bolakbalik), kertas berukuran A4 putih dengan margin (dari semua
tepi) 2,5 cm . Judul ditulis di tengah halaman. Setiap halaman
harus diberi nomor. Penggunaan catatan kaki (footnote) dalam
naskah harus dihindari.
D. ORGANISASI NASKAH
Judul
Judul harus ringkas dan jelas. Oiusahakan tidak lebih dari
20 kata. Oi bawah judul harus tertulis nama penulis (atau para
penulis), alamat pos penulis untuk korespondensi. Bila para
penulis memiliki alamat yang berbeda, maka harus diberi tanda
(misal dengan bintang 1 atau 2) dan masing-masing tanda diberi
nama instansi atau universitasnya .
Abstrak (Abstract)
Berisi informasi ringkas alasan dan tujuan percobaan atau
penelitian , bahan dan cara kerja serta pernyataan hasilnya,
ditulis dalam bahasa Inggris (400 kata) . Kata kunci (key word)
ditulis setelah abstrak berjarak tiga spasi dari bagian akhir
abstrak.
Pengantar (Introduction)
Berisi penjelasan kepada pembaca tentang latar belakang
percobaan atau penelitian ini, dan informasi yang cukup jelas
mengapa dikerjakan (atau diulangi bila dulu pernah dilakukan
hal yang serupa). Studi pustaka dari publikasi terdahulu harus
diusahakan jangan terlalu panjang .
91
95
99
103
107
113
119
125
129
133
139
143
149
157
161
167
173
177(1 1) 11B2 E