Anda di halaman 1dari 5

A.

PERKEMBANGAN BIOPSIKOLOGI MASA PUBERTAS


Masa pubertas ialah suatu fase perkembangan yang ditandai dengan awal
terjadinya kematangan organ seksual dan tercapainya kemampuan
reproduksi. Selama pubertas selalu disertai berbagai perubahan dalam
pertumbuhan somatic dan perspektif psikologis. Kata pubertas berasal
dari bahasa latin, yaitu berarti usia menuju dewasa yang ditandai
banyaknya perubahan fisik, perubahan prilaku, awal kematangan seksual,
dan persiapan diri seseorang untuk mampu memberikan keturunan.
Terjadinya pergolakan emosional pada masa pubertas tidak terlepas
dari berbagai macam pengaruh, seperti lingkungan tempat tinggal,
keluarga, sekolah dan teman sebaya serta aktivitas yang dilakukannya.
Oleh sebab itu mereka yang telah memasuki masa pubertas ini selalu
dituntut untuk mampu berinteraksi dengan tuntutan lingkungan.
1. Dinamika Masa Pubertas
1.1Ciri-ciri masa pubertas
Merupakan priode Tumpang-tindih
Masa pubertas dianggap sebagai priode tumpang tindih, dikarenakan
terjadi tumpang-tindih antara tahun akhir kanak-kanak dan awal masa
remaja. Selama masa pubertas anak matang secara seksual anak dan
dikenal sebagai remaja muda.
Secara garis besar, masa pubertas dikelompokkan atas tiga bagian.
Yaitu :

Pra pubertas
Tahap ini bertumpang tindih selama 1 atau 2 tahun terakhir masa
kanak-kanak. Dikatakan sebagai masa pra pubertas, karena dia
tidak lagi dianggap sebagai kanak-kanak, namun belum juga
menjadi remaja. Selama masa pra pubertas terjadi proses awal
kematangan fisik dan psikis. Batasan usia pra pubertas bagi pria
sekitar 10-11 tahun dan wanita 9-10 tahun. Selama priode ini
proses

kematangan

ciri-ciri

seks

primer

belum

sepenuhnya

berkembang, namun sudah terjadi perkembangan seks sekunder

seperti tumbuhnya bulu halus disekitar organ seks.


Pubertas

Tahap ini merupakan pembagi antara masa kanak-kanak dan masa


remaja dan masa munculnya kematangan seksual. Bagi perempuan
kematangan seksual ditandai datangnya menstruasi pertamakali.
Adapun kematangan seksual bagi pria ditandai dengan awal
keluarnya sperma atau saat awal mimpi basah. Tahap pubertas
disebut sebagai sebagai tahap awal kematangan. Batasan usia bagi
pria sekitar 12-15 tahun dan wanita 11-15 tahun. Selama priode ini
perubahan ciri-ciri seks primer dan skunder terus mengalami

kematangan.
Pasca pubertas ( adolensia)
Tahap adolensia merupakan masa yang bertumpang tindih dengan
tahun pertama atau keua masa remaja. Ciri-ciri seks primer dan
sekunder akan terlihat semakin jelas. Batasan usia pasca pubertas
bagi pra dan wanita diperkirakan sekitar usia 16-17 tahun.

Merupakan Masa Yang Singkat


Meskipun priode pubertas dianggap sebagai priode yang singkat,
namun

pada

kenyataannya

selama

2-4

tahun

terjadi

banyak

perubahan, karena selama ini terjadi perubahan dan kematangan fisik


yang sangat cepat. Apabila seorang pubertas memerlukan waktu
sekitar 3-4 tahun untuk menyelesaikan masa peralihan menjadi orang
dewasa, maka mereka dianggap seorang pubertas yang lambat
matang. An berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa ternya
pubertas

perempuan

lebih

cepat

matang

dibandingkan

dengan

pubertas laki-laki.
Masa Pertumbuhan dan Perubahan yang Cepat
Masa pubertas merupakan salah satu dari dua priode rentang
kehidupan manusia yang mengalami pertumbuhan sangat pesat,
terutama pada pertumbuhan fisik. Seperti yang dikatakan oleh Dumbar
(1958), bahwa masa pubertas adalah priode terjadi banyak perubahan,
seperti perubahan bentuk tubuh ari perubahan yang begitu pesat ini
ialah sikap keraguan, perasaan tidak mampu, dan tidak aman.

Pertumbuhan yang sangat cepat selama priode pubertas disebut


remaja

tumbuh

kematangan

pesat

seks

dan

akan

terjadi

berlangsung

selama
6

1-2

bulan

tahun
hingga

sebelum
1

tahun

berikutnya. Pertumbuhan pesat pubertas wanita terjadi pada usia 8,5


11,5 tahun dengan puncak kematangan rata-rata usia 12,5 tahun.
Masa pertumbuhannya akan menurun pada usia 17-18 tahun. Adapun
bagi pria pertumbuhan pesat antara usia 10,5 14,5 tahun dengan
puncak kematangan usia 14.4-15.5 tahun. Masa pertumbuhannya akan
menurun ketika usia 21 tahun.
Secara umum, seluruh batasan usia kematanan pubertas
yaitu usia 12,5-14,5 tahun dengan tingkat kematangan rata-rata usia
13 tahun. Ketika usia 12-14 tahun, ada perbedaan kematangan yang
menonjol antara pubertas pria dan wanita. Berdasarkan hasil penelitian
ternyata wanita lebih cepat matang dibandingkan dengan pria dalam
kurun rentang waktu untuk menjadi matang pada pria membutuhkan
waktu sekitar 2-4 tahun.

Matang Lebih Awal vs. Matang Terlambat


Pubertas dikatakan mengalami kematangan menyimpang dalam
rentang kehidupannya apabiala ada penyimpangan perkembangan
selama 1 dan 2 tahun dari kematangan normal perkembangnan
pergan seksual. Kematangan seksual yang lebih awal dari kelompok
umurnya disebut sebagai kematangan lebih awal ( early matures).
Adapun kematangan seks yang lebih lambat dari kelompok
umurnya disebut kematangan terlambat (late matures). Dan kondisi
ini bias terjadi kepada siapa saja tanpa membedakan gender.
Bagi pubertas wanita kematangan lebih awal selalu dianggap
kurang menguntungkan, karena perilaku mereka biasanya akan
dinilai lebih dewasa, lebih berpengalaman, dan memiliki reputasi
gadis genit. Konisi yang seperti ini akan memberikan dampak buruk
bagi wanita, seperti sikap kaku, mulai menaruh minat pada pria,
dan

bahkan

heteroseksual.

mereka

mulai

mencari

kegiatan

social

yang

Adapun bagi pubertas wanita kondisi keterlambatan matang tidak


memberikan efek buruk. Mereka tidak akan mengalami gangguan
psikologis yang signifikan, karena kondisi ini biasanya masih
dianggap normal, tidak mencari status , atau reputasi genit. Sangat
berbeda dengan pria, kondisi kematangan lebih awal sangat
menguntungkan,

karena

mereka

biasanya

akan

lebih

cepat

memproleh status yang lebih baik dari teman kelompoknya


ataupun lawan jenis. Adapun, bagi pubertas pria yang lambat
matang

dapat

menimbulkan

tekanan

psikologis,

seperti

kegelisahan, tekanan emosi, sikap membrontak, perasaan kurang


aman

atau

suka

mencari

perhatian.

Efek

buruknya

adalah

timbulnya prilaku antisosial, tidak popular dikarenakan penampilan


struktur tubuh kecil dan dianggap kurang mampu menjadi seorang
pemimpin.

Cepat matang vs Lambat matang


Bagi pubertas yang membutuhkan waktu yang lebih sedikit dari
keadaan normal dalam menyelesaikan kematangan disebut cepat
matang (rapid matures). Dampak kematangan dipercepat seperti
sikap, perilaku kaku,lemas, lesu, kondisi emosional yang tidak
stabil, dan menurunnya prestasi belajar. Bagi pubertas yang cepat
matang akan mengalami pertumbuhannya yang dipercepat dan
masa berhentinya juga akan dpercepat sehingga dia lebih cepat
memasuki masa dewasa. Seorang pubertas yang cepat matang
selalu banyak menghadapi masalah yang tidak pernah dialami
pubertas lambat matang.
Adapun bagi pubertas yang membutuhkan waktu yang lama dalam
menyelesaikan
matures).

kematangan

Biasanya

mereka

disebut
tidak

lamban

begitu

matang

banyak

(slow

mengalami

pertumbuhan fisik yang dipercepat, pertumbuhan fisik mereka akan


terlihat lebih teratur, bertahap, dan berlangsung lebih lama. Organ
seksual dan ciri-ciri seks sekunder mereka juga akan lebih lambat
berkembang. Tentu kondisi ini menyebabkan kekkhawatiran, karena

mereka akan tertinggal paa penampilan struktur tubuh dan


dianggap masih kanak-kanak. Apalagi diperparah, ketika teman
sebayanya mulai memasuki masa dewasa.
Merupakan Fase Negatif
Charlotte Buhler (1927) mengatakan bahwa, masa pubertas
dianggap sebagai fase negative, karena biasanya anak-anak
pubertas selalu mengambil sikap anti dan kehilangan sifat baiknya.
Mereka selalu bertentangan dengan orang dewasa dan bahkan
cendrung berprilaku agresif. Fase negative pada seorang pubertas
akan

berakhir seiring dengan fungsi seksualitasnya semakin

matang.
1.2Faktor Penyebab Pertumbuhan Pubertas
Kelenjar endokrin merupakan kelenjar yang berhubungan
dengan

pertumbuhan

dan

kematangan,

karena

kelenjar

endokrin bermula langsung dalam saluran darah melalui zat


antara jaringan kelenjar dengan hormone. Hormone-hormon
akan

memberikan

stimulasi

rangsangan hormonal.
Sekitar
lima
tahun

yang

menyebabkan

sebelum

memasuki

adanya
puber,

pengeluaran hormone seks sangat jarang terjadi menyebabkan


terjadinya

penimbunan

hormone.

Efek

dari

meningkatnya

jumlah hormone yang dikeluarkan menyebabkan terjadinya


kematangan struktur dan fungsi organ seks. Semua perubahan
ini ber-

Anda mungkin juga menyukai