Anda di halaman 1dari 5

Indian Journal of Clinical Biochemistry, 2006, 21 (1) 173-176 Indian Journal

of Biochemistry Clinical, 2006 173

SIGNIFIKANSI TUMOR MARKER PADA KANKER PARUPARU


P.P. Mumbarkar, A.S. Raste, M.S. Ghadge
Departemen Biokimia, Rumah Sakit Memorial Tata, Parel, Mumbai

ABSTRAK
Tujuannya adalah untuk menguji utilitas dari sitokeratin CYFRA 21-1, polypeptide specific
antigen, Neuron specific enolase (NSE) dan Carcino Embryonic antigen (CEA) pada pasien
dengan kanker paru-paru dan cairan pleura pada pasien dengan kanker paru-paru dan juga untuk
memprediksi kemampuan tumor marker terhadap tipe histologis [termasuk non small cell lung
cancer (NSCLC) dan small cell lung cancer (SCLC)] dan stage patologis. 40 subyek normal dan
222 kasus histologis terbukti kanker paru-paru dipelajari. Temuan tersebut menunjukkan bahwa
TPS dan CYFRA 21-1 adalah penanda serum yang berguna untuk diagnosis NSCLC dan NSE
tampaknya menjadi tumor marker yang berguna untuk memantau pasien terutama SCLC.
Penggunaan kombinasi marker sitokeratin TPS dan CYFRA 21-1 dapat memberikan informasi
tambahan untuk prognosis.

PENDAHULUAN
Tumor marker tidak hanya penting untuk penelitian dalam bidang biologi, tetapi
juga berguna untuk dokter dalam mengobati pasien kanker (1). Dalam praktik
onkologi, penggunaan tumor marker membantu dalam mendiagnosis dan untuk
mengklasifikasikan
tumor. Tumor marker dapat menggambarkan tahapan
penyakit dan prognosis. Serial estimasi setelah diagnosis dapat membantu dalam
menilai respon terhadap pengobatan, dalam monitoring penyakit spontan dan
surveilans pada tumor rekuren (2).
Tumor marker yang berasal dari sitoskeleton berguna untuk praktisi (3). Tissue
polypeptide antigen (TPA) didefinisikan sebagai hasil dari produk degradasi
sitoskeleton yang dibentuk oleh cytokeratin (CK) 8,18 dan 19 (4). CK19 fragmen
(CYFRA 21-1) adalah marker sitoskeleton baru yang hanya mengukur tingkat
CK19 (5). TPA dan CYFRA 21-1 membantu dalam manajemen sel kanker paruparu (6-8).
TUJUAN
Dalam beberapa tahun terakhir ini, beberapa faktor prognostik diteliti untuk
mengidentifikasi pasien dengan subset kanker paru-paru sepenuhnya direseksi
berisiko tinggi untuk mengalami kekambuhan. Pada konteks ini peran dari serum

tumor marker masih belum jelas. Nilai diagnostik tumor marker pada efusi pleura
juga masih belum jelas. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengevaluasi signifikansi klinis tumor marker TPS, CYFRA 21-1, NSE dan CEA
di cairan pleura dan sera dari kelompok pasien dengan kanker paru-paru dan
untuk mempelajari utilitas diagnostik dan prediksi dari kemampuan tumor marker
ini dengan jenis histologis dan tahap patologis juga dinilai. Klasifikasi histologis
yang dilakukan berdasarkan Veterans administration lung group (Valg) dan
pementasan patologis menurut International Union Against Cancer (UICC) stating
sistem.
METODE
Dua ratus delapan puluh tiga subjek yang terdiri dari 222 kasus kanker paru-paru,
21 cairan pleura dari pasien dengan kanker paru-paru dan efusi pleura dan 40
kontrol pada orang yang normal dan sehat termasuk dalam penelitian retrospektif
ini. Sample darah yang dikumpulkan, dibiarkan menggumpal dan serum
dipisahkan setelah sentrifugasi pada 4000 rpm selama 10 menit kemudian analisis.
Cairan pleura juga disentrifugasi pada 4000 rpm selama 10 menit dan dianalisis.
EVALUASI MARKER
TPS diukur dengan enzyme-immunological assay dengan kit komersial BEKI
Diagnostics AB, Bromma, Sweden; CYFRA 21-1 diukur dengan enzyme
imunologis assay dengan kit komersial yang disediakanoleh immunodiagnostik
Boehringer Mannheim dan dari NSE ditentukan oleh kit Can Ag- Diagnostik.
CEA diperkirakan dengan menggunakan sistem Axsym yang didasarkan pada
teknologi Microparticle Enzyme Immunoassay (MEIA).
Level TPS, CYFRA 21-1, NSE dan CEA yang dievaluasi pada 222 pasien kanker
paru-paru dan 40 kontrol serta efusi pleura dari 21 pasien dengan kanker paruparu. Sampel serum dan cairan pleura disimpan pada - 20 C dan kemudian
dianalisis.
HASIL
Tingkat cut-off untuk serum adalah 80 U/L untuk TPS, 3.3ng / ml untuk CYFRA
21-1, 13 g/l untuk NSE dan 5 ng /ml untuk tingkat CEA.

ANALISIS STATISTIK

Hasil dievaluasi secara statistik dengan menggunakan ANOVA.


Tumor Marker pada Total Kasus Kanker Paru-Paru
Kelompok kontrol dibandingkan dengan total kasus kanker paru-paru, kecuali
CYFRA 21-1 memiliki nilai signifikan (p <0,001).
Tumor Marker pada Stadium Kanker Paru-Paru
Tabel 1 menggambakan level serum TPS, CYFRA 21-1, NSE dan CEA dalam
normal, jumlah total pasien dengan kanker dan paru-paru juga tingkat pada pasien
dengan paru-paru pada stadium kanker (tahap II, tahap III dan tahap IV).
Pada perbandingan kasus kanker paru-paru stadium kanker dengan normal,
terdapat nilai TPS yang signifikan, (p <0,001) diamati pada tahap II, sedangkan
CYFRA 21-1, tingkat NSE ditemukan meningkat pada Tahap II, III dan IV (p
<0,001). Nilai-nilai CEA yang secara signifikan meningkat pada tahap II (p
<0,001) tetapi tidak ada perbedaan secara signifikan dengan stadium III & IV.
Tumor Marker pada Klasifikasi Histologi
Tabel 2 menggambarkan tingkat TPS, CYFRA 21-1, NSE dan CEA pada pasien
berdasarkan histologi. Tingkat signifikan peningkatan TPS (p <0,001) ditemukan
pada karsinoma sel skuamosa, CYFRA 21-1 (p <0,001) ditemukan pada
adenokarsinoma, squamous karsinoma dan non small cell lung cancer (NSCLC),
NSE diangkat secara signifikan (p <0,001) di small cell lung cancer (SCLC)
sedangkan tingkat CEA yang meningkat pada adenokarsinoma dan karsinoma
skuamosa (P <0,001).
Tumor Marker pada Pasien Efusi Pleura dengan Kanker Paru-Paru
Pada pasien efusi pleura dengan kanker paru-paru, tingkat TPS, CYFRA 21-1,
NSE ditemukan menngikat sedangkan tingkat CEA tidak menunjukkan
peingkatan. Penelitian ini sesuai dengan penelitian Lai (9). Penelitian ini
menunjukkan bahwa marker TPS, CYFRA 21-1 dan NSE memiliki 94%
sensitivitas, dimana sensitivitas CEA penanda adalah 54%, sedangkan spesifisitas
TPS, CYFRA 21-1 dan marker NSE adalah 95% dan CEA marker adalah 56%.
DISKUSI
Penelitian membandingkan dua sitokeratin dikenal TPS dan CYFRA 21-1 dan
juga untuk mempelajari penggunaan gabungan dari dua sitokeratin marker TPS
dan CYFRA 21-1 (6). Studi ini menunjukkan peningkatan kadar TPS .
Temuan dari Buccheri et al. yang dievaluasi panel tumor marker yang berbeda dan
menemukan TPA menjadi lebih berguna daripada CEA (10). Gabungan dua

marker sitokeratin TPS dan CYFRA 21-1, 88% peningkatan terjadi pada pasien
kanker paru-paru dan 100% pada kanker paru-paru pasien dengan efusi pleura.
peningkatan kadar NSE juga terlihat pada pasien kanker paru-paru serta di efusi
pleura dengan pasien kanker paru-paru. CEA tidak spesifik untuk penyakit ini,
ketika dikombinasikan dengan TPS, CYFRA 21-1 dan NSE marker. Untuk
menilai kadar CYFRA 21-1, CEA dan NSE, Barlesi (11) melaporkan bahwa
kombinasi dari tiga marker tetap penentu prognosis.
KESIMPULAN
Kesimpulan pada penelitian ini menunjukkan bahwa TPS dan CYFRA21-1
berguna untuk diagnosis NSCLC dan NSE dan berguna sebagai tumor MARKER
untuk memantau pasien SCLC. Kombinasi penanda sitokeratin TPS dan CYFRA
21-1 dapat memberikan informasi tambahan untuk prognosis.

Anda mungkin juga menyukai