Anda di halaman 1dari 26

BAB I

PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk yang besar. Laju

pertumbuhan penduduk Indonesia cukup besar, sehingga perlu dilakukan program pembatasan
angka kelahiran. Program pembatasan angka kelahiran di Indonesia dikenal dengan program
keluarga berencana yang disingkat dengan KB. Pembatasan kelahiran tersebut bertujuan tidak
hanya untuk membatasi angka kelahiran tetapi juga mengurangi angka mortalitas ibu dan anak,
terutama ibu dengan usia tua, yang ketika hamil, angka morbiditas dan mortalitas cukup tinggi
dan juga kemungkinan anak yang dilahirkan menderita gangguan kromosomal seperti sindrom
Down dan sebagainya cukup tinggi.
Sejak diberlakukannya program KB di Indonesia dan sejak berkembangnya kontrasepsi
di Indonesia, penggunaan kontrasepsi masih dalam taraf belum cukup memuaskan , sampai saat
ini masih banyak masyarakat Indonesia yang enggan untuk menggunakan kontrasepsi dengan
alasan takut akan efek samping yang merugikan bahkan lebih memprihatinkan adalah bahwa
masih banyak masyarakat Indonesia yang belum tahu apa itu kontrasepsi, terutama masyarakat
Indonesia yang tinggal di daerah terpencil dan yang tidak berpendidikan. Padahal sampai saat ini
kontrasepsi di Indonesia telah mengalami evolusi yang cukup signifikan dalam hal daya guna,
aman, murah, estetik, mudah didapat dan efek samping minimal. Dengan mengenal seluk beluk
alat kontrasepsi, mulai dari apa itu kontrasepsi hingga efek samping yang ditimbulkan
diharapkan kedepannya kontrasepsi dapat dengan mudah diterima dan jangkau oleh masyarakat
Indonesia terutama masyarakat Indonesia yang tinggal di daerah terpencil. Untuk itu perlunya
digalakkan edukasi yang optimal mengenai kontrasepsi. Oleh karena itu, adalah sebuah langkah
yang baik jika pemahaman tentang kontrasepsi ditingkatkan oleh seorang calon dokter praktik
umum. Sehingga nantinya diharapkan seorang dokter praktik umum mampu melakukan edukasi
dan penatalaksanaan secara paripurna mengenai kontrasepsi. Dan pada akhirnya, dengan
pemahaman yang baik di kalangan calon dokter praktik umum, program keluarga berencana di
Indonesia dapat berjalan dengan baik.

1.2

Rumusan Masalah :
a. Apa pengertian kontrasepsi ?
b. Apa saja jenis jenis kontrasepsi sederhana dan kontrasepsi modern ?

1.3

Tujuan Makalah
a. Mengetahui pengertian dari kontrasepsi
b. Mengetahui dan memahami jenis jenis kontrasepsi sederhana dan modern

BAB II
PEMBAHASAN
2.1

Pengertian Keluarga Berencana


2.1.1

Pengertian

Pengertian keluarga Berencana menurut WHO(1970) adalah tindakan yang membantu


individu atau pasangan suami istri untuk mengatu kelahiran yang tidak diinginkan, mendapatkan
kelahiran yang memang diinginkan, mengatur interval di antara kehamilan, mengontrol waktu
saat kelahiran dalam hubungan dengan umur suami dan istri, dan menentukan jumlah anak dalam
keluarga (Hartanto, 2004).
2.1.2

Tujuan Keluarga Berencana

Tujuan keluarga berencana menurut BKKBN adalah meningkatkan derajat kesehatan dan
kesejahteraan ibu dan anak serta keluarga dan bangsa pada umumnya, meningkatkan martabat
kehidupan rakyat dengan cara menurunkan angka kelahiran sehingga pertambahan penduduk
tidak melebihi kemampuan untuk meningkatkan produksi.

2.2

Pengertian Kontrasepsi
Kontrasepsi merupakan suatu cara atau metode yang bertujuan untuk mencegah

pembuahan sehingga tidak terjadi kehamilan. Negara berkembang seperti Indonesia yang
memiliki jumlah penduduk besar mendukung program kontraspesi untuk mengendalikan
pertumbuhan jumlah penduduk dan untuk meningkatkan kesejahteraaan keluarga. Dalam hal ini
pemerintah Indonesia menyelenggarakan program Keluarga Berencana atau KB melalui
pengaturan kelahiran.

2.3

Jenis Jenis Metode Kontrasepsi


Ada dua pembagian cara kontrasepsi yaitu cara kontrasepsi sederhana dan kontrasepsi

modern.

2.3.1 Metode Kontrasepsi Sederhana


Metode Kontrasepsi Sederhana adalah suatu cara yang dikerjakan sendiri oleh peserta KB tanpa
pemeriksaan medis terlebih dahulu. Metode ini terdiri dari dua macam yaitu metode kontrasepsi
sederhana tanpa alat atau obat dan metode kontrasepsi sederhana dengan alat atau obat.

A. Metode kontrasepsi sederhana tanpa alat atau obat


1) Amenorea Laktasi (MAL)
MAL adalah kontrasepsi yang mengandalkan pemberian ASI secara eksklusif. MAL dapat dipakai
sebagai kontrasepsi bila menyusui dilakukan secara penuh, lebih efektif jika pemberian 8x sehari, belum
haid, dan usia bayi kurang dari 6 bulan. Metode ini hanya efektif selama 6 bulan dan harus dilanjutkan

dengan pemakaian metode kontrasepsi selanjutnya.


a) Keuntungan
Keuntungan kontrasepsi
Efektifitas tinggi (keberhasilan 98% pada 6 bulan pertama setelah melahirkan, segera efektif,
tidak mengganggu senggama, tidak ada efek samping secara sistemik, tidak perlu pengawasan
medis, tidak perlu obat atau alat dan tanpa biaya.
Keuntungan nonkontrasepsi
Keuntungan untuk bayi adalah mendapat antibody perlindungan lewat ASI (kekebalan pasif,
sumber asupan gizi terbaik, dan sempurna untuk tumbuh kembang bayi yang optimal, tidak
terpapar dengan air susu lain atau susu formula, atau alat minum yang dipakai
Keuntungan untuk ibu sendiri adalah mengurangi perdarahan post partum, mengurangi
resiko anemia, meningkatkan hubungan psikologik ibu dan bayi
b) Kekurangan
Perlu persiapan sejak perawatan kehamilan agar segera menyusui dalam 30 menit pasca

persalinan
Mungkin sulit dilaksanakan karena kondisi sosial
Efektifitas tinggi hanya sampai kembalinya haid sampai dengan 6 bulan
Tidak melindungi terhadap infeksi menular seksual, termasuk hepatitis B dan HIV/AIDS
Yang dapat menggunakan MAL adalah ibu yang menyusui secara eksklusif, bayinya
berusia kurang dari 6 bulan dan belum mendapatkan haid setelah melahirkan, ibu tidak
dapat menggunakan MAL jika sudah mendapat haid setelah bersalin, tidak menyusui
secara eksklusif, bayi sudah berusia lebih dari 6 bulan, bekerja dan terpisah dari bayi
selama 6 jam

2) KB alamiah
Metode Kalender (Pantang Berkala / Ogino-Knaus)

Pantang berkala adalah tidak melakukan senggama pada masa subur seorang wanita yaitu waktu
terjadinya ovulasi. Agar kontrasepsi dengan cara ini berhasil, seorang wanita harus benar-benar
mengetahui masa ovulasinya (waktu dimana sel telur siap untuk dibuahi). Kerugian dengan cara ini
adalah masa puasa bersenggama sangat lama sehingga menimbulkan kadang-kadang berakibat
pasangan tersebut tidak mentaati. Dasarnya adalah menentukan waktu ovulasi dari data haid yang
dicatat selama 6 12 bulan. Pada tahun 1930, Kyusaku Ogino di Jepang menemukan bahwa ovulasi
umumnya terjadi pada hari ke 15 sebelum haid berikutnya, tetapi dapat juga terjadi 12 16 hari
sebelum haid yang akan datang, dan Herman Knaus di Austria menemukan bahwa ovulasi selalu
terjadi pada hari ke 15 sebelum haid yang akan datang. Pasangan menghindarkan senggama pada
waktu yang dekat dengan masa ovulasi. Masalahnya jarang ada wanita yang mempunyai siklus haid
setiap 28 hari secara teratur.

Metode suhu badan basal (Termal)

Peninggian suhu badan basal 0,2 0,5 oC pada waktu ovulasi. Peningkatan suhu badan basal
disebabkan oleh peningkatan pada hormon progesterone, mulai 1 2 hari setelah ovulasi.
Cara pengukuran suhu basal adalah sbb :
1. Sediakan thermometer (alat pengukur suhu yang sudah diperiksa permukaan air raksa 0)
didekat tempat tidur. agar akurat sebaiknya digunakan thermometer suhu basal .
2. Suhu diukur tiap-tiap pagi setelah bangun tidur sebelum bangkit. waktu pengukuran harus
pada saat yang sama setiap pagi dan setelah tidur nyenyak sedikitnya 3-5 jam.
3. Pengukuran dilakukan secara oral (5 menit), rectal (1 menit merupakan cara terbaik) dan
secara vaginal. jika suhu badan diukur melalui oral, masukkan thermometer kedalam mulut
atau dibawah lidah selama 5 menit. setelah itu thermometer dikelurkan, baca hasilnya dan
dicatat pada kertas grafik yang telah di siapkan.
4. Pakai catatan suhu pada kartu untuk 10 hari pertama dari siklus haid untuk menentukan suhu
tertinggi dari suhu yang normal,rendah.abaikan setiap suhu tinggi yang disebabkan oleh
demam atau sebab lain.
5. Tarik garis pada 0,050-0,10 C diatas suhu tertinggi dari suhu 10 hari tersebut. ini dinamakn
garis pelindung (civer line) atau garis suhu.
6. Masa tidak subur mulai pada sore setelah hari ketiga berturut-turut suhu berada diatas garis
pelindung tersebut.

Metode lendir servik (Billings)

Perubahan siklis dari lendir seriks yang terjadi karena perbahan kadar esterogen.
Cara pemeriksaan :

Masa subur dapat dipantau melalui lendir serviks yang keluar dari vagina, pengamatan sepanjang
hari, dan ambil kesimpulan pada malam hari. klien dianjurkan untuk memeriksa lendir dengan jari
tangan atau tisu di luar vagina dan perhatikan perubahan perasaan kering-basah. tidak dianjurkan
untuk periksa kedalam vagina.

Metode Simpto-Termal

Kombinasi antara bermacam metode KB alamiah (Metode lendir serviks dan suhu badan basal) untuk
menunjukkan masa subur atau ovulasi. Efektufitas angka kegagalannya 4,9 34,4 kehamilan pada
100 wanita pertahun.
Penggunaan metode simpto-termal :

Setelah darah haid berhenti, ibu dapat bersenggama pada malam hari pada hari kering dengan
berselang sehari selama masa tidak subur. Ini adalah aturan Selang Hari Kering (Aturan
Awal).

Hari subur mulai ketika ada perasaan basah atau munculnya lendir serviks. Berpantang
senggama sampai masa subur berakhir.

Pantang bersenggama sampai hari puncak dan aturan perubahan suhu telah terjadi.

Apabila aturan ini tidak teridentifikasi hari yang sama sebagai akhir masa subur, selalu ikuti
aturan yang paling konservatif, yaitu aturan yang mengidentifikasi masa subur paling
panjang.

3) Senggama Terputus (Coitus Interuptus)


Senggama terputus adalah metode kontrasepsi, dimana senggama diakhiri sebelum terjadi ejakulasi
intra-vaginal. Ejakulasi terjadi jauh dari genetalia eksterna wanita. Cara kerjanya adalah dengan pria
mengeluarkan alat kelaminnya dari vagina sebelum pria mencapai ejakulasi sehingga sperma tidak
masuk ke dalam vagina dan tidak ada pertemuan antara spermatozoa dengan ovum sehingga
kehamilan dapat dicegah.
a) Keuntungan :
Kontrasepsi
1. Efektif bila dilaksanakan dengan benar
2. Tidak mengganggu produksi ASI
3. Dapat digunakan sebagai pendukung metode KB lainnya
4. Tidak ada efek samping
5. Tidak memerlukan alat (murah)
6. Selalu tersedia setiap saat
Nonkontrasepsi
1. Meningkatkan keterlibatan suami dalam KB
6

2. Memungkinkan hubungan lebih dekat dan pengertian yang mendalam pada pasangan
b) Keterbatasan
1. angka kegagalan cukup tinggi yaitu 4-27 kehamilan per 100 perempuan pertahun
2. efektifitas akan jauh menurun apabila sperma dalam 24 jam sejak ejakulasi melekat pada
penis
3. memutus kenikmatan dalam hubungan seksual
c) Tidak dapat dipakai untuk :
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Suami dengan pengalaman ejakulasi dini


Suami yang sulit melakukan senggama terputus
Suami yang mempunyai kelainan fisik atau psikologis
Istri yang mempunyai pasangan sulit bekerja sama
Pasangan yang kurang dapat saling berkomunikasi
Pasangan yang tidak bersedia melakukan senggama terputus

d) Hal penting yang harus diketahui oleh aseptor ;


1. Sebelum berhubungan , pria terlebih dahulu mengosongkan kandung kemih dan
membersihkan ujung penis untuk membersihkan penis dari ejakulasi itu sendiri.
2. Meningkatkan kerjasama dan membangun hubungan saling pengertian sebelum
melakukan senggama dan pasangan harus mendiskusikan dan menyepakati penggunaan
metote senggama terputus
3. Bila pria merasa akan berejakulasi,maka ia harus segera mengeluarkan penisnya dari
dalam vagina dan selanjutnya ejakulasi di lakukan di luar vagina, jauh dari orifisium
vagina.
4. Sebaiknya tidak melakukan senggama pada masa subur.

B. Metode kontrasepsi sederhana dengan alat atau obat

1) Mekanis (Barrier)
Kondom Untuk Pria

Kondom merupakan selubung atau sarung karet yang dipasang pada penis saat berhubungan seksual.
Cara kerja kondom yaitu untuk menghalangi terjadinya pertemuan sperma dan sel telur dengan cara
mengemas sperma diujung selubung karet yang dipasang pasa penis sehingga sperma tersebut tidak
tercurah ke dalam saluran reproduksi perempuan, selain itu kondom juga dapat mencegah penularan
mikroorganisme (HIV/AIDS) dari satu pasangan kepada pasangan yang lain. Secara ilmiah
didapatkan hanya sedikit angka kegagalan kondom yaitu 2-12 kehamilan per 100 perempuan per
tahun.
7

a) Cara Kerja :
Kondom menghalangi terjadinya pertemuan spermatozoa dan ovum dengan cara menampung
spermatozoa dan ovum dengan cara menampung sperma diujung kondom sehingga sperma tersebut
tidak masuk kedalam vagina perempuan.

b) Keuntungan
1. Mencegah kehamilan, dapat diandalkan dan reversible.
2. Tidak mengganggu kesehatan klien.
3. Mencegah penularan IMS termasuk HBV dan HIV/AIDS dari satu pasangan kepada
pasangan yang lain (khusus kondom yang terbuat dari lateks dan vinil).
4. Tidak memerlukan pemeriksaan medis, supervise atau follow up.
5. Membantu mencegah terjadinya kanker serviks pada perempuan (mengurangi iritasi
bahan karsinogenik eksogen pada serviks).
6. Pria secara aktif ikut dalam program KB, pasangan saling berinteraksi.
7. Mencegah imuno infertilitas
8. Efektif bila dipakai dengan baik dan benar.
c) Keterbatasan
1. Efektivitas tidak terlalu tinggi (angka kegagalan kondom 2-12 kehamilan per 100
perempuan pertahun)
2. Cara penggunaan mempengaruhi keberhasilan kontrasepsi
3. Agk mengganggu hubungan seksual (mengurangi sentuhan langsung)
4. Pada beberapa klien dapat menyebabkan kesulitan untuk mempertahankan ereksi
5. Perlu menghentikan sementara aktivitas dan spontanitas hubungan seks untuk memakai
kondom
6. Harus dipakai setiap kali bersenggama sehingga harus selalu tersedia
7. Beberapa klien malu untuk membeli kondom ditempat umum
8. Disposibel sehingga pembuangan kondom bekas mungkin mennimbulkan masalah

dalam hal limbah.


Barrier intra vaginal pada perempuan

Menghalangi masuknya spermatozoa kedalam spermatozoa kedalam saluran genetalia interna


wanita dan immobilisasi atau mematikan spermatozoa oleh spermisidnya.
a)

b)

Keterbatasan Metode Barrier Intra Vaginalis :


Angka kegagalan relative tinggi
Aktifitas hubungan seks harus dihentikan sementara untuk memasangnya
Perlu dipakai setiap kali bersenggama.
Macam-macam barier intra vaginal yaitu :
Diafragma

Diafragma adalah kap berbentuk bulat cembung, terbuat dari karet yang diinsersikan ke dalam
vagina sebelum berhubungan seksual dan menutup serviks. Cara kerjanya yaitu menekan
8

sperma agar tidak mendapatkan akses mencapai saluran alat reproduksi bagian atas (uterus dan
tuba falopi) dan sebagai alat tempat spermisida.
a)

Keuntungan diafragma :
Sangat efektif bila dipakai dengan benar dan bila digunakan dengan spermisida.
Aman, tidak mengganggu kesehatan klien tidak mempunyai pengaruh sistemik.
Diawasi sendiri oleh pemakai
Tidak mengganggu hubungan seksual Karena telah terpasang sampai 6 jam sebelumnya.
Hanya dipakai bila diperlukan
Tidak mempengaruhi laktasi
Dapat dipakai selama haid (tapi sangat tidak dianjurkan)
Mempunyai efek perlindungan terhadap IMS/ HIV /AIDS bila digunakan dengan

b)

spermisida.
Kerugian atau keterbatasan :
Efektivitas : angka kegagalan 6-16 kehamilan perseratus perempuan pertahun.
Kurang popular karena memerlukan motivasi tinggi dari pemakainya.
Perempuan perlu memanipulasi genitalianya sendiri.
Untuk pemakaian awal perlu bimbingan/intruksi cara pemasangan oleh tenaga klinik

c)

yang terlatih.
Menjadi mahal bila sering dipakai, karena perlu biaya untuk pembelian
Insersinya relative sulit
Pada kasus tertentu dapat tersa oleh suami saat bersenggama
Beberapa perempuan mengeluh basah atau becek disebabkan spermisidnya.
Cara penggunaan diafragma :
Kosongkan kandung kemih
Pastikan diafragma tidak berlubang (tes dengan mengisi diafragma dengan air atau

melihat menembus cahaya


Taruh sperside di dalam kubah dan di sekeliling pinggir alas diafragma. Untuk
mempermudah pemasangan tambahkan krim atau jelly, remas bersamaan dengan
pinggirannya.
Posisi klien saat pemasangan sambil jongkok, atau satu kaki diangkat ke atas kursi atau
dudukkan toilet atau sambil berbaring
Lebarkan kedua bibir vagina
Masukkan diafragma ke dalam vagina jauh ke belakang, dorong bagian depan pinggiran
ke atas dibalik tulang pubis
Pindahkan jari kedalam vagina sampai menyentuh serviks, kemudian sarungkan karet
diafragma pada serviks. Pastikan serviks telah terlindungi seluruhnya.
Diafragma dipasang sampai 6 jam sebelum bersenggama. Jika senggama dilakukan lebih
dari 6 jam setelah pemasangan, tambahkan spermisida ke dalam vagina
9

Setelah melakukan hubungan seksual, diafragma harus tetap berada di dalam vagina
paling sedikit selama 6 jam. Jangan tinggalkan diafragma di dalam vagina lebih dari 24

jam
Pencucian vagina bisa dilakukan 6 jam kemudian setelah bersenggama
Mengangkat diafragma dengan menggunakan jari telunjuk dan jari tengah
Cuci diafragma dengan air dan sabun, keringkan dan simpan kembali dalam tempatnya.
Kap Serviks

Kap serviks adalah suatu alat kontrasepsi yang hanya menutupi serviks saja. dibandingkan
dengan diafragma, kap serviks lebih tinggi kubahnya (lebih dalam) tetapi lebih kecil
diameternya, lebik kaku dan menutupi serviks karena hisapan, bukan karena pegas. Pada saat ini
kap serviks terbuat dari karet.
a) Keuntungan Kap Serviks :
Efektif, meskipun tanpa spermatisida, tetapi jika dibiarkan tetap di serviks untuk waktu
lebih dari 24 jam, perlu diberi spermisida sebelum bersenggama untuk menambah
efektivitasnya
Kap serviks dapat dibiarkan selama seluruh periode intermenstrual, dan hanya perlu
dikeluarkan pada saat perkiraan datangnya haid (tapi tidak dianjurkan)
Tidak terasa oleh suami pada saat senggama
Dapat dipakai oleh perempuan sekalipun ada kelainan anatomis / fungsional dari vagina
seperti sistokel, rektokel, prolapsus uteri, atau tonus otot vagina yang kurang baik
Kap serviks hanya menutupi serviksnya saja sehingga tidak memerlukan pengukuran ulang
bila terjadi perubahan tonus otot vagina
Jarang erlepas selama senggama
b)Kerugian / keterbatasan kap serviks
Pemasangan dan pengeluarannya lebih sulit karena letak serviks yang jauh di dalam vagina.
c)Efek samping dan komplikasi
Timbulnya secret yang sangat berbau bila kap serviks dibiarkan terlalu lama di dalam
vagina
Yang selalu harus difikirkan adalah kemungkinan: Toksik Syok Sindrome, infeksi traktus
urinarius yang berulang ulang, bertambahnya abnormalitas serviks sehubungan dengan
HPV (Human Papilloma Virus)
d)Cara memasang kap serviks
Posisi tubuh perempuan jongkok atau setengan tidur / duduk
Isi kap serviks kurang lebih 1/3 bagian dengan spermisida (jangan terlalu bnayak
karena akan sukar mendapatkan hisapan yang diperlukan)
10

Pegang kap serviks dengan jari telunujk dan ibu jari dengan kubah menghadap kebawah
sambil memijat pinggir-alas kap serviks biloa terbuat dari karet
Tangan yang lain membuka bibr kemaluan
Kap serviks dimasukkan sepanjang dinding belakang vagina sampai mencapai serviks
Dengan jari telunjuk, pinggir alas kap serviks sampai kubah kap serviks menutupi ostium
uteri dan ujung serviks dapat diraba dibawah kubah
Kap serviks harus berada disitu selama minimal 6 jam setelah senggama selesai. Meskipun
kap serviks dapat dibiarkan in-situ selama 24 jam, tetapi tidak dianjurkan
Spons
Spons intravaginal bentuknya seperti bantal dan salah satu sisinya cekung, terbuat dari
polyurethane yang mengandung spermisida. Sisi lainnya mempunyai tali untuk mempermudah
pengeluarannya. Hanya tersedia dalam satu ukuran dan dijual bebas.
a)Cara kerja spons :
Spons mempunyai efek kontrasepsi karena:
Melepaskan spermisida yang terkandung di dalamnya
Merupakan barier antara spermatozoa dan serviks
Menangkap spermatozoa ke dalam spons
b)Efek samping dan komplikasi:
Iritasi atau reaksi alergi yang umumnya disebabkan oleh spermisidnya
Kemungkinan infeksi vagina oleh jamur bertambah besar
Kemungkinan timbulnya Syndrome Syok Toksik (10 per 100.000 akseptor per tahun)
Kemungkinan proteksi terhadap penyakit hubungan seksual
c)Cara pemasangan spons :
Sebelum dan saat memasang spons tangan harus bersih
Mula mula spons dibasahi dengan air sebanyak kira kira 2 sendok makan , kemudian
diperas secukupnya untuk menghilangkan air yang berlebihan
Spons kemudian dimasukkan kedalam vagina sampai mencapai serviks
Spons dibiarkan paling sedikit 6 jam didalam vagina setelah melakukan senggama, tetapi
jangan melewati waktu 24 jam.
Jangan melakukan pembilasan vagina
Jangan menggunakan spons bila sedang haid, bila ada perdarahan pervaginam, atau bila ada
fluor albus
Jangan menggunakan spons selama 6 12 minggu post partum (pakai saja kondom)
Perhatikan tanda tanda toksik syok syndrome (seperti telah diuraikan)
Kondom perempuan

11

Terdiri dari 2 cincin polyurethane yang lentur berbentuk diafragma yang terdapat pada
setiap ujung dari suatu selubung lunak polyurethane yang longgar. Sebelum dipasang biasanya
ditambah spermisida.
Kondom perempuan merupakan kombinasi antara diafragma dan kondom. Alasan utama
dikembangkannya kondom perempuan ini adalah karena kondom pria dan diafragma biasa, tidak
menutupi daerah perineum sehingga masih ada kemungkinan penyebaran mokroorganisme
penyebab penyakit akibat hubungan seksual.
Pemakaian kondom ini adalah dengan cara cincin dipasang tinggi di dalam vagina, dan
tidak perlu dipasang tepat menutupi serviks karena akan terdorong ke atas selama senggama.
Selama senggama cincin luar menutupi labia dan dasar penis.
Spermisida vaginal
Spermisida adalah bahan kimia yang digunakan untuk menonaktifkan atau membunuh sperma
didalam vagina sebelum spermatozoa bergerak ke dalam traktus genetalia interna.
Dikemas dalam bentuk :
Suppositoria
Dapat berbentuk larut dair, atau yang tidak larut dalam air. Akan meleleh pada suhu badan, perlu
menunggu 5 30 menit sebelum bersenggama.
Aerosol (busa)
Akan mengisi vagina dengan gelembung gelembung busa yang mengandung spermisida
Krim
Tidak larut dalam air. Setelah dimasukkan kedalam vagina tetap berada pada tempatnya dan
tidak menyebar jauh. Daya perlindungan dicapai segera setelah krim dimasukkan ke dalam
vagina
a)Cara Kerja :
Menyebabkan sel membrane sperma pecah, memperlambat gerakan sperma dan menurunkan
kemampuan pembuahan sel telur.
b)Manfaat :
Manfaat Kontrasepsi :
Efektif seketeika (bentuk busa dan krim)
Tidak mengganggu produksi ASI
bisa digunakan untuk mendukung metode lain
Aman, tidak mengganggu kesehatan klien
12

Tidak mempunyai pengaruh sistematik


Mudah digunakan
Meningkatkan lubrikasi selama senggama
Tidak perlu pemeriksaan kesehatan khusus dan resep dokter
Manfaat Nonkontrasepsi :
Sebagai salah satu perlindungan terhadap IMS termasuk HBV dan HIV/AIDS
c)Keterbatasan / Kerugian
Efektifitas kurang (18 29 kehamilan per 100 perempuan per tahun pertama). Umumnya
kegagalan disebabkan oleh pemakaian yang tidak konsisten
Efektifitas hanya 1 2 jam
Karena harus diletakka dalam dalam / tinggi di dalam vagina, ada perempuan yang segan
untuk melakukannya
Pengguna harus menunggu 10 15 menit setelah aplikasi sebelum bersenggama
Dapat menimbulkan iritasi atau perasaan terbakar / panas pada beberapa perempuan, atau
iritasi penis
Harus diberikan berulang kali untuk senggama yang berturut turut
d)Intruksi cara penggunaan :
Cuci tangan sampai bersih dengan sabun dan air mengalir sebelum mengisi aplikator untuk
busa atau krim dan insersi spermasida
Baca dan ikuti aturan dari pabrik tentang cara penggunaan dan penyimpanan setiap produk
dengan baik.
Busa (Aerosol)
Kocok tempat busa 20 30 menit sebelum digunakan
Tempatkan container dengan posisi ke atas, letakkan aplikator pada mulut container, dan
tekan aplikator untuk mengisi busa
Sambil berbaring lakukan insersi aplikator ke dalam vagina mendekati serviks. Dorong
sampai busa keluar
Setelah itu keluarkan aplikator, cuci segera dangan sabun dan air. Tiriskan dan keringkn,

jangan menggunakan aplikator bergantian dengan orang lain.


Tablet vagina atau suppositoria
Cuci tangan sebelum membuka paket
Lepaskan tablet atau supposituria dari paket
Sambil berbaring masukkan tablet vagina atau suppositoria jauh ke dalam vagina
Tunggu 10 15 menit dulu sampai mulai bersenggama
Sediakan selalu tablet vagina atau supposituria ekstra di tempat
Beri tahu klien bahwa beberapa busa dari tablet vagina menyebabkan rasa hangat du
vagina dan tidak perlu di kuatirkan karena hal itu normal

13

Krim
Isi aplikator dengan krim sampai penuh kemudian mesukkan aplikator ke dalam vagina
sampai mendekati serviks
Tekan alat pendorong sampai krim keluar
Setelah itu cabut aplikator, cuci dengan sabun dan air sesuai dengan cara pencegahan
infeksi untuk alat alat, kemudian ditiriskan dan dikeringkan. Untuk mempermudah
pembersihan alat, pisahkan bagian bagiannya
Klien bisa langsung bersenggama
Sediakan selalu ekstra krim, terutama bila container kosong
Jangan berbagi apikator dengan orang lain

2.3.2 Metode Kontrasepsi Modern


A. Kontrasepsi hormonal
1. Pil Oral
Pil oral adalah suatu cara kontrasepsi untuk wanita yang berbentuk pil/tablet di dalam strip yang
berisi gabungan hormon estrogen dan hormon progesteron atau yang hanya terdiri dari hormon
progesteron saja yang digunakan untuk mencegah kehamilan.
Kontrasepsi oral terdiri atas 5 macam yaitu :

Pil oral kombinasi (POK)


Pil oral kombinasi (POK) merupakan pil kontrasepsi yang berisi hormon sintesis estrogen

dan progesterone. Estrogen bekerja primer untuk membantu pengaturan hormon releasing
factors di hipotalamus, membantu pertumbuhan dan pematangan dari ovum di dalam ovarium
dan merangsang perkembangan endometrium. Progesteron bekerja primer menekan dan
melawan isyarat-isyarat dari hipotalamus dan mencegah pelepasan ovum yang terlalu
dini/prematur dari ovarium, serta juga merangsang perkembangan dari endometrium
Dasar dari pil kombinasi adalah meniru proses-proses alamiah. Pil akan menggantikan
produksi normal estrogen dan progesteron oleh ovarium. Pil akan menekan hormon ovarium
selama siklus haid yang normal, sehingga juga menekan releasingfactors di otak dan akhirnya
mencegah ovulasi.
a) Jenis jenis
14

Terdapat 3 jenis pil kombinasi yaitu :

Monofasik

Pil jenis ini adalah jenis pil yang paling banyak digunakan. Pil yang tersedia dalam kemasan 21
tablet mengandung hormon aktif estrogen/progestin (E/P) dalam dosis yang sama, dengan 7
tablet tanpa hormon aktif.

Bifasik

Pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif estrogen/progestin (E/P)
dengan 2 dosis yang berbeda, dengan 7 tablet tanpa hormon aktif. Biasanya pil ini diberi kode
dengan warna yang berbeda, misalnya BiNovum.

Trifasik

Pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif estrogen/progestin (E/P)
dengan tiga dosis yang berbeda, dengan 7 tablet tanpa hormon aktif
b) Keuntungan
Efektifitasnya tinggi, 1 kehamilan per 1000 perempuan dalam tahun pertama bila
digunakan setiap hari (hampir menyerupai efektifitas tubektomi)
Resiko terhadap kesehatan sangat kecil
Tidak mengganggu hunbungan seksual
Siklus haid menjadi teratur, mencegah anemia kerena banyak darah haid berkurang, tidak

terjadi nyeri haid


Dapat digunakan dalam jangka panjang selama perempuan masih ingin menggunakannya
Dapat digunakan sejak usia remaja hingga menopause
Dapat digunakan setiap saat
Kesuburan segera kembali segera setelah penggunaan pil dihentikan
Dapat digunakan sebagai kontrasepsi darurat
Dapat mengganggu mencegah kehamilan ektopik, kanker ovarium, kanker endometrium,
kista ovarium, penyakit radang panggul, kelainan jinak pada payudara, dismenore atau

c)

akne.
Keterbatasan :
Mual, terutama pada 3 bulan pertama
Perdarahan bercak atau perdarahan sela, terutama 3 bulan peratama
Pusing
Berat badan naik sedikit, tetapi ada perempuan tertentu kenaikan berat badan berdampak

positif
Berhenti haid (amenorea) jarang terjadi pada pil kombinasi
Nyeri pada payudara
15

Mengurangi produksi ASI


Pada sebagian kecil perempuan, dapat menimbulkan depresi dan perubahan suasana hati
sehingga keinginan untuk bersenggama berkurang
Dapat meningkatkan tekanan darah dan retensi cairan, sehingga resiko stroke dan
gangguan pembekuan darah pada vena meningkat. Oleh karena itu perlu hati hati pada
perempuan usia >35 tahun dan merokok
Tidak mencegah infeksi menular seksual (IMS) HBV, HIV/AIDS
Mahal dan membosankan jika harus dikonsumsi setiap hari
d) Cara mengkonsumsi
Pil sebaiknya dikonsumsi setiap hari, lebih baik pada saat yang sama setiap hari. Pil yang
pertama dimulai pada hari yang pertama sampai hari ke-7 siklus haid. Sangat dianjurkan
penggunaannya pada hari pertama haid.
Pada paket 28 pil, dianjurkan mulai minum pil placebo sesuai dengan hari yang ada pada
paket. Beberapa paket pil mempunyai 28 pil, yang lain 21 pil. Bila paket 28 pil habis, sebaiknya
mulai minum pil dari paket yang baru. Bila paket 21 habis, sebaiknya tunggu 1 minggu baru
kemudian mulai pil dari paket yang baru.
Bila muntah dalam waktu 2 jam setelah menggunakan pil, ambil pil yang lain. Bila terjadi
muntah hebat, atau diare lebih dari 24 jam, maka bila keadaan memungkinkan dan tidak
memperburuk keadaan, pil dapat diteruskan. Bila muntah dan diare berlangsung sampai 2 hari
atau lebih, cara penggunaan pil mengikuti cara penggunaan pil lupa.
Bila lupa minum 1 pil (hari 1-21), segera minum pil setelah ingat. Boleh minum 2 pil
pada hari yang sama. Tidak perlu menggunakan metode kontrasepsi yang lain. Bila lupa 2 pil
atau lebih (hari 1-21), sebaiknya minum 2 pil setiap hari sampai sesuai jadual yang ditetapkan.
Juga sebaiknya menggunakan metode kontrasepsi lain atau tidak melakukan hubungan seksual
sampai telah menghabiskan paket pil tersebut. Bila tidak haid, perlu segera ke klinik untuk tes
kehamilan.
e) Waktu mulai menggunakan pil kombinasi
Pil kombinasi dapat digunakan setiap saat selagi haid, untuk meyakinkan perempuan itu
tidak hamil. Pil diminum pada hari pertama sampai hari ke-7 siklus haid. Boleh menggunakan
pada hari ke-8, tetapi perlu menggunakan metode kontrasepsi yang lain (kondom) mulai hari ke8 sampai hari ke-14 atau tidak melakukan hubungan seksual sampai telah menghabiskan paket
pil tersebut.
16

Pil kombinasi dapat digunakan setelah melahirkan, yaitu setelah 6 bulan pemberian ASI
(Air Susu Ibu) eksklusif, setelah 3 bulan dan tidak menyusui, dan setelah keguguran (segera atau
dalam waktu 7 hari).

Mini pil

Mini pil digunakan oleh perempuan yang ingin menggunakan kontrasepsi oral tetapi menyusui
atau untuk perempuan yang harus menghindari estrogen dengan alsan apapun.
a)

b)

c)

Cara kerja mini pil :


Mencegah terjadinya ovulasi pada beberapa sikus
Perubahan pada mobilitas tuba sehingga transportasi sperma terganggu
Perubahan dalam fungsi korpus luteum
Mengentalkan lrndir serviks yang mengganggu penetrasi atau daya hidup spermatozoa
Endometrium berubah sehingga menghalangi implantasi ovum yang telah dibuahi
Keuntungan Kontrasepsi :
Sangat efektif bila digunakan secara benar.
Tidak menggangu hubungan seksual.
Tidak mempengaruhi ASI.
Kesuburan cepat kembali.
Nyaman dan mudah digunakan.
Sedikit efek samping.
Dapat dihentikan setiap saat.
Tidak mengandung estrogen.
Keuntungan Nonkontrasepsi :
Mengurangi nyeri haid.
Mengurangi jumlah darah haid.
Menurunkan tingkat anemia.
Mencegah kanker endometrium.
Melindungi dari penyakit radang panggul.
Tidak meningkatkan pembekuan darah.
Dapat diberikan pada penderita endometriosis.
Kurang menyebabkan peningkatan tekanan darah,nyeri kepala,dan depresi.
Dapat mengurangi keluhan premenstrual sindrom (sakit kepala,perut kembung,nyeri

payudara,nyeri pada betis,lekas marah).


Sedikit sekali mengganggu metabolism karbohidrat sehingga relative aman diberikan
d)

17

pada pengidap kencing manis yang belum mengalami komplikasi.


Keterbatasan :
Hampir 30 60 % mengalami gangguan haid (pendarahan sela,spotting,amenorea)
Peningkatan / penurunan berat badan.
Harus digunakan setiap hari dan pada waktu yang sama.
Bila lupa satu pil saja ,kegagalan menjadi lebih besar.
Payudara menjadi tegang ,mual,pusing,dermatitis atau jerawat.

Resiko kehamilan ektopik cukup tinggi (4 dar 100 kehamilan),tetapi risiko ini lebih

rendah jika dibandingkan dengan perempuan yang tidak menggunakan minipil.


Efektifitasnya menjadi rendah bila digunakan bersamaan dengan obat tuberculosis atau

obat epilepsi .
Tidak melindungi diri dari infeksi menular seksual atau HIV/AIDS.
Hirsutisme (tumbuh rambut/bulu berlebihan di daerah muka),tetapi sangat jarang terjadi.
2. Injeksi atau Suntikan
Kontrasepsi suntik adalah alat kontrasepsi yang disuntikkan ke dalam tubuh dalam jangka waktu
tertentu kemudian masuk ke pembuluh darah diserap sedikit demi sedikit oleh tubuh yang
berguna untuk mencegah kehamilan. Mekanisme kerjanya adalah dengan mecegah ovulasi,
lendir serviks menjadi kental dan sedikit sehingga menurunkan kemampuan penetrasi
spermatozoa, membuat endometrium tipis dan atrofi sehingga kurang baik untuk implantasi
ovum yang telah dibuahi, mempengaruhi kecepatan transport ovum oleh tuba falopi.
a) Jenis jenis :
DMPA (Depot Medrosiprogesteron Asetat) atau Depo Provera, diberikan setiap 3 bulan

dengan dosis 150 mg. Disuntikkan dengan cara intramuscular di daerah bokong.
NET-EN (Noretindron Enantat) atau Noristerat. Diberikan dalam dosis 200 mg setiap 8
minggu atau setiap 8 minggu untuk 6 bulan pertama, kemudian selanjutnya sekali setiap

b)

c)

18

12 minggu
Keuntungan :
Sangat efektif dan mempunyai efek pencegahan kehamilan jangka panjang
Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri.
Tidak mengadung estrogen sehingga tidak berdampak serius terhadap penyakit
jantung,dan gangguan pembekuan darah.
Tidak memiliki pengaruh terhadap ASI.
Sedikit efek samping.
Klien tidak perlu menyimpan obat suntik.
Dapat digunakan oleh perempuan usia > 35 tahun sampai perimenopause.
Membantu mencegah kanker endometrium dan kehamilan ektopik.
Menurunkan kejadian penyakit jinak payudara.
Mencegah beberapa penyebab penyakit radang panggul.
Menurunkan krisis anemia bulan sabit (sickle cell)
Keterbatasan :
Sering ditemukan gangguan haid,seperti:
o Siklus haid yang memendek atau memanjang.
o Perdarahan yang banyak atau sedikit.
o Perdarahan tidak bteratur atau perdarahan bercak(spotting)
o Tidak haid sama sekali.

Klien sangat bergantung pada tempat sarana pelayanan kesehatan (harus kembali untuk

suntikan)
Tidak dapat dihentikan sewaktu waktu sebelum suntikan berikut.
Permasalahan berat badan merupakan efek samping tersaring.
Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan infeksi menular seksual,hepatitis B

virus,atau infeksi virus HIV.


Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian pemakaian. Terlambatnya kembali
kesuburan bukan karena terjadinya kerusakan/kelainan pada organ genitalia,melainkan
karena belum habisnya pelepasan obat suntikan dari deponya(tempat suntikan).
Terjadi perubahan pada lipid serum pada penggunaan jangka panjang.
Pada penggunaan jangka panjang dapat sedikit menurukan kepadatan tulang (densitas).
Pada penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan kekeringan pada
vagina,menurunkan libido,gangguan emosi (jarang),sakit kepala,nervositas,jerawat.
3. Sub cutis (implant) atau alat kontrasepsi bawah kulit (AKBK)
Implant adalah salah satu jenis kontrasepsi yang berupa susuk yang terbuat dari sejenis karet
silastik yang berisi hormone yang dipasang pada lengan atas atau dibawah siku melalui insisi
tunggal dalam bentuk kipas. Cara kerjanya adalah dengan mengentalkan lendir sehingga
menghambat pergerakan spermatozoa, mencegah ovulasi, menghambat perkembangan siklis dari
endometrium.
a) Jenis jenis implant :
Norplant, terdiri dari 6 batang silastik lembut berongga dengan panjang 3,4 cm,dengan

diameter 2,4 mm,yang diisi dengan 36 mg Levonogestrel dan lama kerjanya.


Implanon, terdiri dari satu batang putih lentur dengan panjang kira kira 40 mm,dan
diameter 2 mm,yang diisi dengan 68 mg 3 keto desogestrel dan lama kerjanya 3

19

tahun.
Jadena dan Indoplant, terdiri dari 2 batang yang diisi dengan 75 mg Levonorgestrel

b)
1.

dengan lama kerja 3 tahun.


Keuntungan :
Keuntungan kontrasepsi :
Daya guna tinggi.
Perlindungan jangka panjang (sampai 5 tahun)
Pengembalian tingkat kesuburan yang cepat setelah pencabutan.
Tidak memerlukan pemeriksaan dalam.
Bebas dari pengaruh estrogen.
Tidak menggangu kegiatan senggama.
Tidak mengganggu ASI.
Klien hanya perlu kembali ke klinik bila ada keluhan.


2.

Dapat dicabut setiap saat sesuai kebutuhan dengan kebutuhan.


Keuntungan non kontrasepsi :
Mengurangi nyeri haid.
Mengurangi jumlah darah haid.
Mengurangi/memperbaiki anemia.
Melindungi terjadinya kanker endometrium.
Menurunkan angka kejadian kelainan jinak payudara.
Melindungi diri dari beberapa penyebab penyakit radang panggul.
Menurunkan angka kejadian endometriosis.

c) Keterbatasan :
Pada kebanyakan klien dapat menyebabkan perubahan pola haid berupa perdarahan bercak
(spotting),hipermenorea atau meningkatya jumlah darah haid,serta amenorea. Timbulnya keluhan
keluhan, seperti:

Nyeri kepala
Peningkatan /penurunan berat badan
Nyeri payudara
Perasaan mual
Pening/pusing kepala.
Perubahan perasaan (mood) atau kegelisahan (nervousness).
Membutuhkan tindak pembedahan minor untuk insersi dan pencabutan.
Efektifitasnya menurun bila menggunakan obat-obat tuberculosis (rifampisin) atau obat

epilepsy (fenitoin dan barbiturate).


Terjadinya kehamilan ektopik sedikit lebih tinggi (1,3 per 100.000 perempuan per tahun)
B. Intra Uterine Devices (IUD) atau Alat Kontrasepsi Dalam Rahim
AKDR adalah alat kontrasepsi yang dimasukkan kedalam rahim yang bentuknya bermacammacam, terdiri dari plastik (polyethyline), ada yang dililit tembaga (Cu), dililit tembaga
bercampur perak (Ag) dan ada pula yang batangnya hanya berisi hormon progesteron. Cara
kerjanya, meninggikan getaran saluran telur sehingga pada waktu blastokista sampai ke rahim
endometrium belum siap menerima nidasi, menimbulkan reaksi mikro infeksi sehingga terjadi
penumpukan sel darah putih yang melarutkan blastokista, dan lilitan logam menyebabkan reaksi
anti fertilitas. Efektifitasnya tinggi, angka kegagalannya 1%.
a) Keuntungan :
Dapat dipakai oleh semua perempuan dalam usia reproduksi
Sangat efektif (0,6 0.8 kehamilan / 100 perempuan dalam 1 tahun pertama, atau 1
kegagalan dalam 125 170 kehamilan
Reversible, berjangka panjang (dapat sampai 10 tahun tidak perlu diganti)
20

Tidak mempengaruhi hubungan seksual


Meningkatkan hubungan seksual karena tidak perlu takut untuk hamil
Tidak mempengaruhi produksi dan kualitas ASI
Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau setelah abortus bila tidak ada infeksi
Membantu mencegah kehamilan ektopik
Dapat digunakan samapi menopause
Tidak ada interaksi dengan obat obat

b) Kerugian / keterbatasan :
Efek samping umum terjadi : perubahan siklus haid, haid lebih lama dan banyak,
perdarahan antar menstruasi, aat haid lebih sakit
Tidak mencegah infeksi menular seksual (IMS), termasuk HIV/AIDS
Tidak baik digunakan ole perempuan yang sering bergonta ganti pasangan
Penyakit radang panggul (PRP) terjadi sesudah perempuan dengan IMS menggunakan
AKDR
Duperlukan prosedur medis, termasuk pemeriksaan pelvic dalam pemasangan AKDR
Ada sedikit nyeri dan spotting terjadi segera setelah pemasangan AKDR, tetapi biasanya
menghilang dalam 1 2 hari
Klien tidak dapat melepas sendiri AKDR
Kemungkinan AKDR keluar dari uterus tanpa diketahui klien
Klien harus memeriksakan posisi benang AKDR dari waktu ke waktu dengan cara
memasukkan jarinya ke dalam vagina
C.

Kontrasepsi mantap

1. MOW (Metode Operatif Wanit) / Tubektomi


MOW (Medis Operatif Wanita) / Tubektomi atau juga dapat disebut dengan sterilisasi. MOW
merupakan tindakan penutupan terhadap kedua saluran telur kanan dan kiri yang menyebabkan
sel telur tidak dapat melewati saluran telur, dengan demikian sel telur tidak dapat bertemu
dengan sperma laki laki sehingga tidak terjadi kehamilan, oleh karena itu gairah seks wania tidak
akan turun
a) Syarat melakukan MOW :
Syarat dilakukan MOW Menurut Saiffudin yaitu sebagai berikut:
3. Syarat Sukarela
Syarat sukarela meliputi antara lain pengetahuan pasangan tentang cara cara kontrasepsi lain,
resiko dan keuntungan kontrasepsi mantap serta pengetahuan tentang sifat permanen pada
kontrasepsi ini.
21

4. Syarat Bahagia
Syarat bahagia dilihat dari ikatan perkawinan yang syah dan harmonis, umur istri sekurang
kurangnya 25 dengan sekurang kurangnya 2 orang anak hidup dan anak terkecil lebih dari 2
tahun
5. Syarat Medik
Setiap calon peserta kontrasepsi mantap wanita harus dapat 12 memenuhi syarat kesehatan,
artinya tidak ditemukan hambatan atau kontraindikasi untuk menjalani kontrasepsi mantap.
Pemeriksaan seorang dokter diperlukan untuk dapat memutuskan apakah seseorang dapat
menjalankan kontrasepsi mantap. Ibu yang tidak boleh menggunakan metode kontrasepsi mantap
antara lain ibu yang mengalamai peradangan dalam rongga panggul, obesitas berlebihan dan ibu
yang sedang hamil atau dicurigai sdang hamil.
b)

Keuntungan :
Sangat efektif (0,5 kehamilan per 100 perempuan selama tahun pertama penggunaan).
Tidak mempengaruhi proses menyusui (breastfeeding).
Tidak bergantung factor senggama.
Baik bagi klien apabila kehamilan akan menjadi risiko kesehatan yang serius.
Pembedahan sederhana ,dapat dilakukan dengan anestesi lokal.
Tidak ada efek samping dalam jangka panjang.
Tidak ada perubahan dalam fungsi seksual (tidak ada efek pada produksi hormone

ovarium)
Permanen.
c) Keterbatasan :
Harus dipertimbangankan sifat permanen metode kontrasepsi ini (tidak dapat dipulihkan

22

kembali),kecuali dengan operasi rekanalisasi.


Klien dapat menyesal di kemudian hari.
Resiko komplikasi kecil (meningkat apabila digunakan anesti umum)
Rasa sakit /ketidaknyamanan dalam jangka pendek setelah tindakan.
Dilakukan oleh dokter yang terlatih (dibutuhkan dokter spesialis ginekologi atau dokter

d)

spesialis bedah untuk proses laporoskopi).


Tidak melindungi diri dari IMS,termasuk HBV dan HIV/AIDS.
Yang dapat mejalani tubektomi :
Usia > 26 tahun.
Paritas > 2.
Yakin telah mempunyai besar keluarga yang sesuai dengan kehendaknya.
Pada kehamilannya akan menimbulkan resiko kesehatan yang serius.
Pascapersalinan.
Pascakeguguran.
Paham dan secara sukarela setuju dengan prosedur ini.

e)

f)

Yang sebaiknya tidak menjalani tubektomi :


Hamil (sudah terdeteksi atau dicurigai)
Perdarahan vaginal yang belum terjelaskan (hingga harus dievaluasi)
Infeksi sistemik atau pelvic yang akut ( hingga masalah itu disembuhkan atau dikontrol)
Tidak boleh menjalani proses pembedahan.
Kurang pasti mengenai keinginannya untuk fertilitas di masa depan
Belum memberikan persetujuan tertulis.
Kapan Dilakukan
:
Setiap waktu selam siklus menstruasi apabila diyakini secara rasional klien tersebut tidak

2.

hamil.
Hari ke-6 hingga ke-13 dari siklus menstruasi (fase proliferasi)
Pascapersalinan
Minilap :di dalam waktu 2 hari atau setelah 6 minggu atau 12 minggu
Laparoskopi : tidak tepat untuk klien-klien pascapersalinan.
Metode Operatif Pria (MOP) / Vasektomi

Vasektomi adalah prosedur klinik menghentikan kapasitas reproduksi pria dengan jalan
melakukan oklusi vasa deferensia sehingga alur transportasi sperma terhambat dan proses
fertilisasi (penyatuan dengan ovum ) tidak terjadi.
a)

b)

Keuntungan :
Sangat efektif
Aman
Sederhana dan cepat
Efektif setelah 20 ejakulasi atau 3 bulan
Hanya memerluka anastesi local dan biaya murah
Kerugian
Diperlukan tindakan operatif
Kadang kadang terjadi komplikasi seperti perdarahan, atau infeksi
Tidak langsung memberikan perlindungan total sampai spermatozoa yang sudah ada di

dalam sistem reproduksi distal dari tempat oklusivas defrensia dikeluarkan


Problem psikologis yang berhunbungan dengan perilaku seksual mungkin bertambah
dengan tindakan operatif yang menyangkut sistem reproduksi

23

BAB III
PENUTUP
3.1

Kesimpulan

Kontrasepsi merupakan pencegahan kehamilan setelah hubungan seksual dengan menghambat


sperma mencapai ovum matang (metode yang mencegah ovulasi) atau dengan mencegah ovum
yang telah dibuahi tertanam pada endometrium ( mekanisme yang menyebabkan lingkungan
uterus tidak cocok untuk ovum yang telah dibuahi).
Metoode kontrasepsi yaitu :
1. Metode Sederhana
a) Tanpa alat
KB alamiah
Coitus interuptus
Amenorea laktasi
b) Dengan alat
Mekanis
Kimiawi
2. Metode Modern
a) Kontrasepsi hormonal
Per-oral
Injeksi
Implan
b) Intra Uterine Devices
c) Kontrasepsi mantap
Dalam pelayanan keluarga berencana dan kesehatan reproduksi hubungannya dengan pemilihan
alat kontrasepsi yang sesuai dengan pasien, diperlukan suatu konseling yang berarti petugas
medis membantu pasien untuk memilih alat kontrasepsi yang sesuai dengan dirinya dan juga
dengan konseling yang baik akan membantu pasien dalam menggunakan kontrasepsinya lebih
lama dan meningkatkan keberhasilan program KB.

24

3.2

Saran

Diperlukan perhatian dari pemerintah melalui petugas-petugas kesehatan untuk memberikan


pelayanan yang baik, menyediakan alat kontrasepsi sesuai dengan yang dibutuhkan, memberikan
penyuluhan pada masyarakat khususnya pasangan usia subur tentang keuntungan dan kerugian
dari penggunaan suatu jenis alat kontrasepsi.

25

DAFTAR PUSTAKA
Pinem, Saroha SKM, M.Kes. Kesehatan Reproduksi dan Kontrasepsi, Trans Info Media, Jakarta.
2009.
Fidiaulfa. 2013. Pelayanan Kontrasepsi sengan Berbagai Metode (online)
(http://fidiaulfa.blogspot.com/2013/02/pelayanan-kontrasesi-dengan-berbagai.html diakses
tanggal 11 Maret 2015)

26

Anda mungkin juga menyukai