Makalah
Makalah
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk yang besar. Laju
pertumbuhan penduduk Indonesia cukup besar, sehingga perlu dilakukan program pembatasan
angka kelahiran. Program pembatasan angka kelahiran di Indonesia dikenal dengan program
keluarga berencana yang disingkat dengan KB. Pembatasan kelahiran tersebut bertujuan tidak
hanya untuk membatasi angka kelahiran tetapi juga mengurangi angka mortalitas ibu dan anak,
terutama ibu dengan usia tua, yang ketika hamil, angka morbiditas dan mortalitas cukup tinggi
dan juga kemungkinan anak yang dilahirkan menderita gangguan kromosomal seperti sindrom
Down dan sebagainya cukup tinggi.
Sejak diberlakukannya program KB di Indonesia dan sejak berkembangnya kontrasepsi
di Indonesia, penggunaan kontrasepsi masih dalam taraf belum cukup memuaskan , sampai saat
ini masih banyak masyarakat Indonesia yang enggan untuk menggunakan kontrasepsi dengan
alasan takut akan efek samping yang merugikan bahkan lebih memprihatinkan adalah bahwa
masih banyak masyarakat Indonesia yang belum tahu apa itu kontrasepsi, terutama masyarakat
Indonesia yang tinggal di daerah terpencil dan yang tidak berpendidikan. Padahal sampai saat ini
kontrasepsi di Indonesia telah mengalami evolusi yang cukup signifikan dalam hal daya guna,
aman, murah, estetik, mudah didapat dan efek samping minimal. Dengan mengenal seluk beluk
alat kontrasepsi, mulai dari apa itu kontrasepsi hingga efek samping yang ditimbulkan
diharapkan kedepannya kontrasepsi dapat dengan mudah diterima dan jangkau oleh masyarakat
Indonesia terutama masyarakat Indonesia yang tinggal di daerah terpencil. Untuk itu perlunya
digalakkan edukasi yang optimal mengenai kontrasepsi. Oleh karena itu, adalah sebuah langkah
yang baik jika pemahaman tentang kontrasepsi ditingkatkan oleh seorang calon dokter praktik
umum. Sehingga nantinya diharapkan seorang dokter praktik umum mampu melakukan edukasi
dan penatalaksanaan secara paripurna mengenai kontrasepsi. Dan pada akhirnya, dengan
pemahaman yang baik di kalangan calon dokter praktik umum, program keluarga berencana di
Indonesia dapat berjalan dengan baik.
1.2
Rumusan Masalah :
a. Apa pengertian kontrasepsi ?
b. Apa saja jenis jenis kontrasepsi sederhana dan kontrasepsi modern ?
1.3
Tujuan Makalah
a. Mengetahui pengertian dari kontrasepsi
b. Mengetahui dan memahami jenis jenis kontrasepsi sederhana dan modern
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian
Tujuan keluarga berencana menurut BKKBN adalah meningkatkan derajat kesehatan dan
kesejahteraan ibu dan anak serta keluarga dan bangsa pada umumnya, meningkatkan martabat
kehidupan rakyat dengan cara menurunkan angka kelahiran sehingga pertambahan penduduk
tidak melebihi kemampuan untuk meningkatkan produksi.
2.2
Pengertian Kontrasepsi
Kontrasepsi merupakan suatu cara atau metode yang bertujuan untuk mencegah
pembuahan sehingga tidak terjadi kehamilan. Negara berkembang seperti Indonesia yang
memiliki jumlah penduduk besar mendukung program kontraspesi untuk mengendalikan
pertumbuhan jumlah penduduk dan untuk meningkatkan kesejahteraaan keluarga. Dalam hal ini
pemerintah Indonesia menyelenggarakan program Keluarga Berencana atau KB melalui
pengaturan kelahiran.
2.3
modern.
persalinan
Mungkin sulit dilaksanakan karena kondisi sosial
Efektifitas tinggi hanya sampai kembalinya haid sampai dengan 6 bulan
Tidak melindungi terhadap infeksi menular seksual, termasuk hepatitis B dan HIV/AIDS
Yang dapat menggunakan MAL adalah ibu yang menyusui secara eksklusif, bayinya
berusia kurang dari 6 bulan dan belum mendapatkan haid setelah melahirkan, ibu tidak
dapat menggunakan MAL jika sudah mendapat haid setelah bersalin, tidak menyusui
secara eksklusif, bayi sudah berusia lebih dari 6 bulan, bekerja dan terpisah dari bayi
selama 6 jam
2) KB alamiah
Metode Kalender (Pantang Berkala / Ogino-Knaus)
Pantang berkala adalah tidak melakukan senggama pada masa subur seorang wanita yaitu waktu
terjadinya ovulasi. Agar kontrasepsi dengan cara ini berhasil, seorang wanita harus benar-benar
mengetahui masa ovulasinya (waktu dimana sel telur siap untuk dibuahi). Kerugian dengan cara ini
adalah masa puasa bersenggama sangat lama sehingga menimbulkan kadang-kadang berakibat
pasangan tersebut tidak mentaati. Dasarnya adalah menentukan waktu ovulasi dari data haid yang
dicatat selama 6 12 bulan. Pada tahun 1930, Kyusaku Ogino di Jepang menemukan bahwa ovulasi
umumnya terjadi pada hari ke 15 sebelum haid berikutnya, tetapi dapat juga terjadi 12 16 hari
sebelum haid yang akan datang, dan Herman Knaus di Austria menemukan bahwa ovulasi selalu
terjadi pada hari ke 15 sebelum haid yang akan datang. Pasangan menghindarkan senggama pada
waktu yang dekat dengan masa ovulasi. Masalahnya jarang ada wanita yang mempunyai siklus haid
setiap 28 hari secara teratur.
Peninggian suhu badan basal 0,2 0,5 oC pada waktu ovulasi. Peningkatan suhu badan basal
disebabkan oleh peningkatan pada hormon progesterone, mulai 1 2 hari setelah ovulasi.
Cara pengukuran suhu basal adalah sbb :
1. Sediakan thermometer (alat pengukur suhu yang sudah diperiksa permukaan air raksa 0)
didekat tempat tidur. agar akurat sebaiknya digunakan thermometer suhu basal .
2. Suhu diukur tiap-tiap pagi setelah bangun tidur sebelum bangkit. waktu pengukuran harus
pada saat yang sama setiap pagi dan setelah tidur nyenyak sedikitnya 3-5 jam.
3. Pengukuran dilakukan secara oral (5 menit), rectal (1 menit merupakan cara terbaik) dan
secara vaginal. jika suhu badan diukur melalui oral, masukkan thermometer kedalam mulut
atau dibawah lidah selama 5 menit. setelah itu thermometer dikelurkan, baca hasilnya dan
dicatat pada kertas grafik yang telah di siapkan.
4. Pakai catatan suhu pada kartu untuk 10 hari pertama dari siklus haid untuk menentukan suhu
tertinggi dari suhu yang normal,rendah.abaikan setiap suhu tinggi yang disebabkan oleh
demam atau sebab lain.
5. Tarik garis pada 0,050-0,10 C diatas suhu tertinggi dari suhu 10 hari tersebut. ini dinamakn
garis pelindung (civer line) atau garis suhu.
6. Masa tidak subur mulai pada sore setelah hari ketiga berturut-turut suhu berada diatas garis
pelindung tersebut.
Perubahan siklis dari lendir seriks yang terjadi karena perbahan kadar esterogen.
Cara pemeriksaan :
Masa subur dapat dipantau melalui lendir serviks yang keluar dari vagina, pengamatan sepanjang
hari, dan ambil kesimpulan pada malam hari. klien dianjurkan untuk memeriksa lendir dengan jari
tangan atau tisu di luar vagina dan perhatikan perubahan perasaan kering-basah. tidak dianjurkan
untuk periksa kedalam vagina.
Metode Simpto-Termal
Kombinasi antara bermacam metode KB alamiah (Metode lendir serviks dan suhu badan basal) untuk
menunjukkan masa subur atau ovulasi. Efektufitas angka kegagalannya 4,9 34,4 kehamilan pada
100 wanita pertahun.
Penggunaan metode simpto-termal :
Setelah darah haid berhenti, ibu dapat bersenggama pada malam hari pada hari kering dengan
berselang sehari selama masa tidak subur. Ini adalah aturan Selang Hari Kering (Aturan
Awal).
Hari subur mulai ketika ada perasaan basah atau munculnya lendir serviks. Berpantang
senggama sampai masa subur berakhir.
Pantang bersenggama sampai hari puncak dan aturan perubahan suhu telah terjadi.
Apabila aturan ini tidak teridentifikasi hari yang sama sebagai akhir masa subur, selalu ikuti
aturan yang paling konservatif, yaitu aturan yang mengidentifikasi masa subur paling
panjang.
2. Memungkinkan hubungan lebih dekat dan pengertian yang mendalam pada pasangan
b) Keterbatasan
1. angka kegagalan cukup tinggi yaitu 4-27 kehamilan per 100 perempuan pertahun
2. efektifitas akan jauh menurun apabila sperma dalam 24 jam sejak ejakulasi melekat pada
penis
3. memutus kenikmatan dalam hubungan seksual
c) Tidak dapat dipakai untuk :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
1) Mekanis (Barrier)
Kondom Untuk Pria
Kondom merupakan selubung atau sarung karet yang dipasang pada penis saat berhubungan seksual.
Cara kerja kondom yaitu untuk menghalangi terjadinya pertemuan sperma dan sel telur dengan cara
mengemas sperma diujung selubung karet yang dipasang pasa penis sehingga sperma tersebut tidak
tercurah ke dalam saluran reproduksi perempuan, selain itu kondom juga dapat mencegah penularan
mikroorganisme (HIV/AIDS) dari satu pasangan kepada pasangan yang lain. Secara ilmiah
didapatkan hanya sedikit angka kegagalan kondom yaitu 2-12 kehamilan per 100 perempuan per
tahun.
7
a) Cara Kerja :
Kondom menghalangi terjadinya pertemuan spermatozoa dan ovum dengan cara menampung
spermatozoa dan ovum dengan cara menampung sperma diujung kondom sehingga sperma tersebut
tidak masuk kedalam vagina perempuan.
b) Keuntungan
1. Mencegah kehamilan, dapat diandalkan dan reversible.
2. Tidak mengganggu kesehatan klien.
3. Mencegah penularan IMS termasuk HBV dan HIV/AIDS dari satu pasangan kepada
pasangan yang lain (khusus kondom yang terbuat dari lateks dan vinil).
4. Tidak memerlukan pemeriksaan medis, supervise atau follow up.
5. Membantu mencegah terjadinya kanker serviks pada perempuan (mengurangi iritasi
bahan karsinogenik eksogen pada serviks).
6. Pria secara aktif ikut dalam program KB, pasangan saling berinteraksi.
7. Mencegah imuno infertilitas
8. Efektif bila dipakai dengan baik dan benar.
c) Keterbatasan
1. Efektivitas tidak terlalu tinggi (angka kegagalan kondom 2-12 kehamilan per 100
perempuan pertahun)
2. Cara penggunaan mempengaruhi keberhasilan kontrasepsi
3. Agk mengganggu hubungan seksual (mengurangi sentuhan langsung)
4. Pada beberapa klien dapat menyebabkan kesulitan untuk mempertahankan ereksi
5. Perlu menghentikan sementara aktivitas dan spontanitas hubungan seks untuk memakai
kondom
6. Harus dipakai setiap kali bersenggama sehingga harus selalu tersedia
7. Beberapa klien malu untuk membeli kondom ditempat umum
8. Disposibel sehingga pembuangan kondom bekas mungkin mennimbulkan masalah
b)
Diafragma adalah kap berbentuk bulat cembung, terbuat dari karet yang diinsersikan ke dalam
vagina sebelum berhubungan seksual dan menutup serviks. Cara kerjanya yaitu menekan
8
sperma agar tidak mendapatkan akses mencapai saluran alat reproduksi bagian atas (uterus dan
tuba falopi) dan sebagai alat tempat spermisida.
a)
Keuntungan diafragma :
Sangat efektif bila dipakai dengan benar dan bila digunakan dengan spermisida.
Aman, tidak mengganggu kesehatan klien tidak mempunyai pengaruh sistemik.
Diawasi sendiri oleh pemakai
Tidak mengganggu hubungan seksual Karena telah terpasang sampai 6 jam sebelumnya.
Hanya dipakai bila diperlukan
Tidak mempengaruhi laktasi
Dapat dipakai selama haid (tapi sangat tidak dianjurkan)
Mempunyai efek perlindungan terhadap IMS/ HIV /AIDS bila digunakan dengan
b)
spermisida.
Kerugian atau keterbatasan :
Efektivitas : angka kegagalan 6-16 kehamilan perseratus perempuan pertahun.
Kurang popular karena memerlukan motivasi tinggi dari pemakainya.
Perempuan perlu memanipulasi genitalianya sendiri.
Untuk pemakaian awal perlu bimbingan/intruksi cara pemasangan oleh tenaga klinik
c)
yang terlatih.
Menjadi mahal bila sering dipakai, karena perlu biaya untuk pembelian
Insersinya relative sulit
Pada kasus tertentu dapat tersa oleh suami saat bersenggama
Beberapa perempuan mengeluh basah atau becek disebabkan spermisidnya.
Cara penggunaan diafragma :
Kosongkan kandung kemih
Pastikan diafragma tidak berlubang (tes dengan mengisi diafragma dengan air atau
Setelah melakukan hubungan seksual, diafragma harus tetap berada di dalam vagina
paling sedikit selama 6 jam. Jangan tinggalkan diafragma di dalam vagina lebih dari 24
jam
Pencucian vagina bisa dilakukan 6 jam kemudian setelah bersenggama
Mengangkat diafragma dengan menggunakan jari telunjuk dan jari tengah
Cuci diafragma dengan air dan sabun, keringkan dan simpan kembali dalam tempatnya.
Kap Serviks
Kap serviks adalah suatu alat kontrasepsi yang hanya menutupi serviks saja. dibandingkan
dengan diafragma, kap serviks lebih tinggi kubahnya (lebih dalam) tetapi lebih kecil
diameternya, lebik kaku dan menutupi serviks karena hisapan, bukan karena pegas. Pada saat ini
kap serviks terbuat dari karet.
a) Keuntungan Kap Serviks :
Efektif, meskipun tanpa spermatisida, tetapi jika dibiarkan tetap di serviks untuk waktu
lebih dari 24 jam, perlu diberi spermisida sebelum bersenggama untuk menambah
efektivitasnya
Kap serviks dapat dibiarkan selama seluruh periode intermenstrual, dan hanya perlu
dikeluarkan pada saat perkiraan datangnya haid (tapi tidak dianjurkan)
Tidak terasa oleh suami pada saat senggama
Dapat dipakai oleh perempuan sekalipun ada kelainan anatomis / fungsional dari vagina
seperti sistokel, rektokel, prolapsus uteri, atau tonus otot vagina yang kurang baik
Kap serviks hanya menutupi serviksnya saja sehingga tidak memerlukan pengukuran ulang
bila terjadi perubahan tonus otot vagina
Jarang erlepas selama senggama
b)Kerugian / keterbatasan kap serviks
Pemasangan dan pengeluarannya lebih sulit karena letak serviks yang jauh di dalam vagina.
c)Efek samping dan komplikasi
Timbulnya secret yang sangat berbau bila kap serviks dibiarkan terlalu lama di dalam
vagina
Yang selalu harus difikirkan adalah kemungkinan: Toksik Syok Sindrome, infeksi traktus
urinarius yang berulang ulang, bertambahnya abnormalitas serviks sehubungan dengan
HPV (Human Papilloma Virus)
d)Cara memasang kap serviks
Posisi tubuh perempuan jongkok atau setengan tidur / duduk
Isi kap serviks kurang lebih 1/3 bagian dengan spermisida (jangan terlalu bnayak
karena akan sukar mendapatkan hisapan yang diperlukan)
10
Pegang kap serviks dengan jari telunujk dan ibu jari dengan kubah menghadap kebawah
sambil memijat pinggir-alas kap serviks biloa terbuat dari karet
Tangan yang lain membuka bibr kemaluan
Kap serviks dimasukkan sepanjang dinding belakang vagina sampai mencapai serviks
Dengan jari telunjuk, pinggir alas kap serviks sampai kubah kap serviks menutupi ostium
uteri dan ujung serviks dapat diraba dibawah kubah
Kap serviks harus berada disitu selama minimal 6 jam setelah senggama selesai. Meskipun
kap serviks dapat dibiarkan in-situ selama 24 jam, tetapi tidak dianjurkan
Spons
Spons intravaginal bentuknya seperti bantal dan salah satu sisinya cekung, terbuat dari
polyurethane yang mengandung spermisida. Sisi lainnya mempunyai tali untuk mempermudah
pengeluarannya. Hanya tersedia dalam satu ukuran dan dijual bebas.
a)Cara kerja spons :
Spons mempunyai efek kontrasepsi karena:
Melepaskan spermisida yang terkandung di dalamnya
Merupakan barier antara spermatozoa dan serviks
Menangkap spermatozoa ke dalam spons
b)Efek samping dan komplikasi:
Iritasi atau reaksi alergi yang umumnya disebabkan oleh spermisidnya
Kemungkinan infeksi vagina oleh jamur bertambah besar
Kemungkinan timbulnya Syndrome Syok Toksik (10 per 100.000 akseptor per tahun)
Kemungkinan proteksi terhadap penyakit hubungan seksual
c)Cara pemasangan spons :
Sebelum dan saat memasang spons tangan harus bersih
Mula mula spons dibasahi dengan air sebanyak kira kira 2 sendok makan , kemudian
diperas secukupnya untuk menghilangkan air yang berlebihan
Spons kemudian dimasukkan kedalam vagina sampai mencapai serviks
Spons dibiarkan paling sedikit 6 jam didalam vagina setelah melakukan senggama, tetapi
jangan melewati waktu 24 jam.
Jangan melakukan pembilasan vagina
Jangan menggunakan spons bila sedang haid, bila ada perdarahan pervaginam, atau bila ada
fluor albus
Jangan menggunakan spons selama 6 12 minggu post partum (pakai saja kondom)
Perhatikan tanda tanda toksik syok syndrome (seperti telah diuraikan)
Kondom perempuan
11
Terdiri dari 2 cincin polyurethane yang lentur berbentuk diafragma yang terdapat pada
setiap ujung dari suatu selubung lunak polyurethane yang longgar. Sebelum dipasang biasanya
ditambah spermisida.
Kondom perempuan merupakan kombinasi antara diafragma dan kondom. Alasan utama
dikembangkannya kondom perempuan ini adalah karena kondom pria dan diafragma biasa, tidak
menutupi daerah perineum sehingga masih ada kemungkinan penyebaran mokroorganisme
penyebab penyakit akibat hubungan seksual.
Pemakaian kondom ini adalah dengan cara cincin dipasang tinggi di dalam vagina, dan
tidak perlu dipasang tepat menutupi serviks karena akan terdorong ke atas selama senggama.
Selama senggama cincin luar menutupi labia dan dasar penis.
Spermisida vaginal
Spermisida adalah bahan kimia yang digunakan untuk menonaktifkan atau membunuh sperma
didalam vagina sebelum spermatozoa bergerak ke dalam traktus genetalia interna.
Dikemas dalam bentuk :
Suppositoria
Dapat berbentuk larut dair, atau yang tidak larut dalam air. Akan meleleh pada suhu badan, perlu
menunggu 5 30 menit sebelum bersenggama.
Aerosol (busa)
Akan mengisi vagina dengan gelembung gelembung busa yang mengandung spermisida
Krim
Tidak larut dalam air. Setelah dimasukkan kedalam vagina tetap berada pada tempatnya dan
tidak menyebar jauh. Daya perlindungan dicapai segera setelah krim dimasukkan ke dalam
vagina
a)Cara Kerja :
Menyebabkan sel membrane sperma pecah, memperlambat gerakan sperma dan menurunkan
kemampuan pembuahan sel telur.
b)Manfaat :
Manfaat Kontrasepsi :
Efektif seketeika (bentuk busa dan krim)
Tidak mengganggu produksi ASI
bisa digunakan untuk mendukung metode lain
Aman, tidak mengganggu kesehatan klien
12
13
Krim
Isi aplikator dengan krim sampai penuh kemudian mesukkan aplikator ke dalam vagina
sampai mendekati serviks
Tekan alat pendorong sampai krim keluar
Setelah itu cabut aplikator, cuci dengan sabun dan air sesuai dengan cara pencegahan
infeksi untuk alat alat, kemudian ditiriskan dan dikeringkan. Untuk mempermudah
pembersihan alat, pisahkan bagian bagiannya
Klien bisa langsung bersenggama
Sediakan selalu ekstra krim, terutama bila container kosong
Jangan berbagi apikator dengan orang lain
dan progesterone. Estrogen bekerja primer untuk membantu pengaturan hormon releasing
factors di hipotalamus, membantu pertumbuhan dan pematangan dari ovum di dalam ovarium
dan merangsang perkembangan endometrium. Progesteron bekerja primer menekan dan
melawan isyarat-isyarat dari hipotalamus dan mencegah pelepasan ovum yang terlalu
dini/prematur dari ovarium, serta juga merangsang perkembangan dari endometrium
Dasar dari pil kombinasi adalah meniru proses-proses alamiah. Pil akan menggantikan
produksi normal estrogen dan progesteron oleh ovarium. Pil akan menekan hormon ovarium
selama siklus haid yang normal, sehingga juga menekan releasingfactors di otak dan akhirnya
mencegah ovulasi.
a) Jenis jenis
14
Monofasik
Pil jenis ini adalah jenis pil yang paling banyak digunakan. Pil yang tersedia dalam kemasan 21
tablet mengandung hormon aktif estrogen/progestin (E/P) dalam dosis yang sama, dengan 7
tablet tanpa hormon aktif.
Bifasik
Pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif estrogen/progestin (E/P)
dengan 2 dosis yang berbeda, dengan 7 tablet tanpa hormon aktif. Biasanya pil ini diberi kode
dengan warna yang berbeda, misalnya BiNovum.
Trifasik
Pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif estrogen/progestin (E/P)
dengan tiga dosis yang berbeda, dengan 7 tablet tanpa hormon aktif
b) Keuntungan
Efektifitasnya tinggi, 1 kehamilan per 1000 perempuan dalam tahun pertama bila
digunakan setiap hari (hampir menyerupai efektifitas tubektomi)
Resiko terhadap kesehatan sangat kecil
Tidak mengganggu hunbungan seksual
Siklus haid menjadi teratur, mencegah anemia kerena banyak darah haid berkurang, tidak
c)
akne.
Keterbatasan :
Mual, terutama pada 3 bulan pertama
Perdarahan bercak atau perdarahan sela, terutama 3 bulan peratama
Pusing
Berat badan naik sedikit, tetapi ada perempuan tertentu kenaikan berat badan berdampak
positif
Berhenti haid (amenorea) jarang terjadi pada pil kombinasi
Nyeri pada payudara
15
Pil kombinasi dapat digunakan setelah melahirkan, yaitu setelah 6 bulan pemberian ASI
(Air Susu Ibu) eksklusif, setelah 3 bulan dan tidak menyusui, dan setelah keguguran (segera atau
dalam waktu 7 hari).
Mini pil
Mini pil digunakan oleh perempuan yang ingin menggunakan kontrasepsi oral tetapi menyusui
atau untuk perempuan yang harus menghindari estrogen dengan alsan apapun.
a)
b)
c)
17
Resiko kehamilan ektopik cukup tinggi (4 dar 100 kehamilan),tetapi risiko ini lebih
obat epilepsi .
Tidak melindungi diri dari infeksi menular seksual atau HIV/AIDS.
Hirsutisme (tumbuh rambut/bulu berlebihan di daerah muka),tetapi sangat jarang terjadi.
2. Injeksi atau Suntikan
Kontrasepsi suntik adalah alat kontrasepsi yang disuntikkan ke dalam tubuh dalam jangka waktu
tertentu kemudian masuk ke pembuluh darah diserap sedikit demi sedikit oleh tubuh yang
berguna untuk mencegah kehamilan. Mekanisme kerjanya adalah dengan mecegah ovulasi,
lendir serviks menjadi kental dan sedikit sehingga menurunkan kemampuan penetrasi
spermatozoa, membuat endometrium tipis dan atrofi sehingga kurang baik untuk implantasi
ovum yang telah dibuahi, mempengaruhi kecepatan transport ovum oleh tuba falopi.
a) Jenis jenis :
DMPA (Depot Medrosiprogesteron Asetat) atau Depo Provera, diberikan setiap 3 bulan
dengan dosis 150 mg. Disuntikkan dengan cara intramuscular di daerah bokong.
NET-EN (Noretindron Enantat) atau Noristerat. Diberikan dalam dosis 200 mg setiap 8
minggu atau setiap 8 minggu untuk 6 bulan pertama, kemudian selanjutnya sekali setiap
b)
c)
18
12 minggu
Keuntungan :
Sangat efektif dan mempunyai efek pencegahan kehamilan jangka panjang
Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri.
Tidak mengadung estrogen sehingga tidak berdampak serius terhadap penyakit
jantung,dan gangguan pembekuan darah.
Tidak memiliki pengaruh terhadap ASI.
Sedikit efek samping.
Klien tidak perlu menyimpan obat suntik.
Dapat digunakan oleh perempuan usia > 35 tahun sampai perimenopause.
Membantu mencegah kanker endometrium dan kehamilan ektopik.
Menurunkan kejadian penyakit jinak payudara.
Mencegah beberapa penyebab penyakit radang panggul.
Menurunkan krisis anemia bulan sabit (sickle cell)
Keterbatasan :
Sering ditemukan gangguan haid,seperti:
o Siklus haid yang memendek atau memanjang.
o Perdarahan yang banyak atau sedikit.
o Perdarahan tidak bteratur atau perdarahan bercak(spotting)
o Tidak haid sama sekali.
Klien sangat bergantung pada tempat sarana pelayanan kesehatan (harus kembali untuk
suntikan)
Tidak dapat dihentikan sewaktu waktu sebelum suntikan berikut.
Permasalahan berat badan merupakan efek samping tersaring.
Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan infeksi menular seksual,hepatitis B
19
tahun.
Jadena dan Indoplant, terdiri dari 2 batang yang diisi dengan 75 mg Levonorgestrel
b)
1.
2.
c) Keterbatasan :
Pada kebanyakan klien dapat menyebabkan perubahan pola haid berupa perdarahan bercak
(spotting),hipermenorea atau meningkatya jumlah darah haid,serta amenorea. Timbulnya keluhan
keluhan, seperti:
Nyeri kepala
Peningkatan /penurunan berat badan
Nyeri payudara
Perasaan mual
Pening/pusing kepala.
Perubahan perasaan (mood) atau kegelisahan (nervousness).
Membutuhkan tindak pembedahan minor untuk insersi dan pencabutan.
Efektifitasnya menurun bila menggunakan obat-obat tuberculosis (rifampisin) atau obat
b) Kerugian / keterbatasan :
Efek samping umum terjadi : perubahan siklus haid, haid lebih lama dan banyak,
perdarahan antar menstruasi, aat haid lebih sakit
Tidak mencegah infeksi menular seksual (IMS), termasuk HIV/AIDS
Tidak baik digunakan ole perempuan yang sering bergonta ganti pasangan
Penyakit radang panggul (PRP) terjadi sesudah perempuan dengan IMS menggunakan
AKDR
Duperlukan prosedur medis, termasuk pemeriksaan pelvic dalam pemasangan AKDR
Ada sedikit nyeri dan spotting terjadi segera setelah pemasangan AKDR, tetapi biasanya
menghilang dalam 1 2 hari
Klien tidak dapat melepas sendiri AKDR
Kemungkinan AKDR keluar dari uterus tanpa diketahui klien
Klien harus memeriksakan posisi benang AKDR dari waktu ke waktu dengan cara
memasukkan jarinya ke dalam vagina
C.
Kontrasepsi mantap
4. Syarat Bahagia
Syarat bahagia dilihat dari ikatan perkawinan yang syah dan harmonis, umur istri sekurang
kurangnya 25 dengan sekurang kurangnya 2 orang anak hidup dan anak terkecil lebih dari 2
tahun
5. Syarat Medik
Setiap calon peserta kontrasepsi mantap wanita harus dapat 12 memenuhi syarat kesehatan,
artinya tidak ditemukan hambatan atau kontraindikasi untuk menjalani kontrasepsi mantap.
Pemeriksaan seorang dokter diperlukan untuk dapat memutuskan apakah seseorang dapat
menjalankan kontrasepsi mantap. Ibu yang tidak boleh menggunakan metode kontrasepsi mantap
antara lain ibu yang mengalamai peradangan dalam rongga panggul, obesitas berlebihan dan ibu
yang sedang hamil atau dicurigai sdang hamil.
b)
Keuntungan :
Sangat efektif (0,5 kehamilan per 100 perempuan selama tahun pertama penggunaan).
Tidak mempengaruhi proses menyusui (breastfeeding).
Tidak bergantung factor senggama.
Baik bagi klien apabila kehamilan akan menjadi risiko kesehatan yang serius.
Pembedahan sederhana ,dapat dilakukan dengan anestesi lokal.
Tidak ada efek samping dalam jangka panjang.
Tidak ada perubahan dalam fungsi seksual (tidak ada efek pada produksi hormone
ovarium)
Permanen.
c) Keterbatasan :
Harus dipertimbangankan sifat permanen metode kontrasepsi ini (tidak dapat dipulihkan
22
d)
e)
f)
2.
hamil.
Hari ke-6 hingga ke-13 dari siklus menstruasi (fase proliferasi)
Pascapersalinan
Minilap :di dalam waktu 2 hari atau setelah 6 minggu atau 12 minggu
Laparoskopi : tidak tepat untuk klien-klien pascapersalinan.
Metode Operatif Pria (MOP) / Vasektomi
Vasektomi adalah prosedur klinik menghentikan kapasitas reproduksi pria dengan jalan
melakukan oklusi vasa deferensia sehingga alur transportasi sperma terhambat dan proses
fertilisasi (penyatuan dengan ovum ) tidak terjadi.
a)
b)
Keuntungan :
Sangat efektif
Aman
Sederhana dan cepat
Efektif setelah 20 ejakulasi atau 3 bulan
Hanya memerluka anastesi local dan biaya murah
Kerugian
Diperlukan tindakan operatif
Kadang kadang terjadi komplikasi seperti perdarahan, atau infeksi
Tidak langsung memberikan perlindungan total sampai spermatozoa yang sudah ada di
23
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
24
3.2
Saran
25
DAFTAR PUSTAKA
Pinem, Saroha SKM, M.Kes. Kesehatan Reproduksi dan Kontrasepsi, Trans Info Media, Jakarta.
2009.
Fidiaulfa. 2013. Pelayanan Kontrasepsi sengan Berbagai Metode (online)
(http://fidiaulfa.blogspot.com/2013/02/pelayanan-kontrasesi-dengan-berbagai.html diakses
tanggal 11 Maret 2015)
26