Anda di halaman 1dari 19

PRAKTIKUM V

Topik

: Menangkap dan Mengamati Morfologi Drosophilla sp

Tujuan

:Untuk mengetahui perbedaan antara Drosophilla sp jantan dan betina

Hari/ tanggal : Selasa/ 17 Maret 2015


Tempat : Laboratorium Biologi PMIPA FKIP UNLAM Banjarmasin
I. ALAT DAN BAHAN
A. Alat :
1.

Mikroskop stereo binokuler elektrik

2.

Kaca arloji

3.

Pinset

4.

Baki

5.

Alat tulis

B. Bahan:
1.

Kapas

2.

Alkohol

3.

Lalat buah ( Drosophilla sp )

II. CARA KERJA


1.

Menyiapkan alat dan bahan.

2.

Memasukkan kapas yang telah diberikan alkohol ke dalam botol


yang berisi lalat buah.

3. Mengamati lalat buah tersebut menggunakan mikroskop stereo binokuler


elektrik.

4. Memisahkan lalat buah jantan dengan lalat buah betina, untuk jantan tubuhnya
lebih kecil dan bentuk abdomennya lebih kecil (agak meruncing), sedangkan
betina bentuk tubuhnya lebih besar dengan bentuk abdomennya meruncing.
5. Mengambil kaki depan sebelah kiri dan kanan dari lalat buah baik itu yang
jantan maupun yang betina dan mengamatinya.
6. Menggambar bagian keseluruhan dari lalat buah baik itu yang jantan dan
betina dan menggambar juga bagian abdomen dan kakinya.
7.

Mengambil foto pengamatan.


III. TEORI DASAR
Drosophilla sp dipilih sebagai objek dalam penelitian genetik oleh Thomas
Hunt. Lalat ini termasuk lalat yang suka mengerumuni buah yang masak. Lalat
Drosophila sp banyak digunakan dalam penelitian karena mudah sekali untuk
mendapatkannya, mudah dipelihara dan tidak memerlukan tempat yang luas
cukup dalam botol saja. Sehingga dalam waktu yang cukup singkat sudah dapat
diketahui keturunannya bila diadakan percobaan perkawinan oleh karena hanya
mempunyai 8 kromosom sehinggan mudah untuk melakukan perhitungan.
Cara yang paling mudah untuk menangkap Drosophilla sp ini adalah dengan
menempatkan perangkap hidup berupa botol yang diisi oleh buah-buahan yang
mengeluarkan aroma yang cukup keras atau medium pemeliharaan sehingga
menarik lalat mendekati dan masuk ke dalam botol. Selain itu lalat buah dapat
juga ditangkap dengan menggunakan jarring serangga biasa atau dengan
menggunakan kantong plastik untuk menungkupi buah-buahan yang membusuk
dan yang sedang didatangi oleh lalat buah. Beberapa jenis Drosophilla sp hidup
dari jamur. Oleh karena itu kita dapat pula mencarinya diantara jamur yang
tumbuh di hutan atau pada pohon-pohonan. Bila tidak kita dapat meletakkan
jamur yang berbau dan tidak beracun dalam botol perangkap.
Adapun ciri-ciri dari marga Drosophilla sp secara umum, yaitu :
1.

Berukuran kecil antara 3-5 mm.

2.

Urat tepi sayap ( Costal Vein ) mempunyai dua bagian yang terinterupsi
dekat dengan tubuhnya.

3.

Crossevein posterior umumnya lurus dan tidak melengkung.

4.

Sungut ( Arista ) umumnya berbentuk bulu, memiliki 7-12 percabangan.


5. Mata berwarna merah. Dalam kelas serangga hanya ada sedikit sekali suku
yang anggotanya berwarna merah.

6.

Memiliki rambut sikat dan rambut-rambut lainnya.


Seperti pada serangga umumnya, lalat buah ini pada betinanya mempunyai
ukuran tubuh yang lebih besar dibandingkan dengan yang jantan. Inti sel tubuh
lalat mengandung 8 kromosom yang terdiri dari :
o

Enam kromosom (atau 3 pasang) yang pada lalat betina dan


jantan semua sama, karena itu kromosom-kromosom ini disebut autosom
(kromosom tubuh), biasanya disingkat dengan huruf A.

Dua buah kromosom (sepasang) disebut kromosom kelamin


(sex kromosom), sebab bentuknya ada yang berbeda pada lalat betina dan
jantan. Pada lalat betina, kromosomnya berbentuk batang lurus yang sama
besarnya dinamakan X-kromosom. Sedangkan pada jantan satu sex
kromosom bentuknya pesis seperti betina, dan yang satunya lagi lebih kecil
dan dinamakan Y-kromosom.
Perbedaan kelamin ditandai dengan sifat-sifat menurun tertentu yang jelas.

Pola pigmentasi pada perut yang jantan, penis dan bulu kejur pada ruas tarsal
pertama dari kaki depan sebelah kiri terdapat sifat nyata yang bisa digunakan
untuk membedakan lalat buah jantan maupun betina yaitu terdapatnya sex comb
(sisir) pada lalat buah jantan.

IV.

HASIL PENGAMATAN

1. Morfologi Drosophilla sp
A. Berdasarkan Pengamatan
a. Drosophilla sp jantan
Keterangan:
1.

1. Mata faset

2. Abdomen

2. Kaki
3. Sayap
4. Abdomen
5. Kepala
6. Mulut
7. Toraks

(Perbesaran 2x)
b. Drosophilla sp betina
Keterangan:
3.

1. Mata faset

4. Abdomen

2. Kaki
3. Sayap
4. Abdomen
5. Kepala
6. Mulut
7. Toraks

(Perbesaran 2x)
B. Berdasarkan Foto Pengamatan
a. Drosophilla sp jantan
Keterangan:
5.

1. Mata faset

6. Abdomen
1
5

2. Kaki

3. Sayap
4

4. Abdomen

5. Kepala
6. Mulut

7. Toraks

(Sumber: Dok Pribadi. 2015)


b. Drosophilla sp betina
Keterangan:
7.

1. Mata faset

8. Abdomen

2. Kaki
3. Sayap
4. Abdomen
5. Kepala

6. Mulut

3
7

7. Toraks

1
(Sumber: Dok Pribadi. 2015)
C. Berdasarkan Literatur
a. Drosophilla sp jantan
Keterangan:
9.

2
10. Abdomen

1. Mata faset
2. Kaki

3. Sayap

4. Abdomen
5. Kepala

6. Mulut

7. Toraks

(Sumber: Anonim A. 2015)


b. Drosophilla sp betina

11.

6
1

12. Abdomen
5

Keterangan:
1. Mata faset
2. Kaki
3. Sayap

4. Abdomen
3
6

5. Kepala
6. Mulut
7. Toraks

(Sumber: Anonim B. 2015)


2. Abdomen Drosophilla sp
A. Berdasarkan Pengamatan
a. Drosophilla sp jantan
Keterangan:
13.

1. Abdomen

14. Abdomen

2. Ujung abdomen
3. Segmen

(Perbesaran 2x)
b. Drosophilla sp betina
Keterangan:
15.

1. Abdomen

16. Abdomen

2. Ujung abdomen
3. Segmen

(Perbesaran 2x)
B. Berdasarkan Foto Pengamatan
a. Drosophilla sp jantan
Keterangan:
17.

1. Abdomen

18. Abdomen
3

2. Ujung abdomen
3. Segmen

(Sumber: Dok Pribadi. 2015)


b. Drosophilla sp betina
Keterangan:
19.

1. Abdomen

20. Abdomen

2. Ujung abdomen
3. Segmen

(Sumber: Dok Pribadi. 2015)


C. Berdasarkan Literatur
a. Drosophilla sp jantan
Keterangan:
21.

1. Abdomen

22. Abdomen

2. Ujung abdomen
3. Segmen

3
2

(Sumber: Anonim C. 2015)


b. Drosophilla sp betina
Keterangan:
23.

1. Abdomen

24. Abdomen

2. Ujung abdomen
3. Segmen

3
2

(Sumber: Anonim D. 2015)


3. Kaki Drosophilla sp
A. Berdasarkan Pengamatan
a. Drosophilla sp jantan
Keterangan:
25.

1. Femur

26. Abdomen

2. Tibia
3. Sex comb

(Perbesaran 2x)
b. Drosophilla sp betina
Keterangan:
27.

1. Abdomen
Femur

28. Abdomen

2. Tibia
Ujung abdomen
3. Tarsus
Segmen

(Perbesaran 2x)
B. Berdasarkan Foto Pengamatan
a. Drosophilla sp jantan
Keterangan:
29.

1. Abdomen
Femur

30. Abdomen

2. Tibia
Ujung abdomen

3. Segmen
Sex comb

(Sumber: Dok Pribadi. 2015)


b. Drosophilla sp betina
Keterangan:
31.

1. Abdomen
Femur

32. Abdomen

2. Tibia
Ujung abdomen
3. Tarsus
Segmen

(Sumber: Dok Pribadi. 2015)


C. Berdasarkan Literatur
a. Drosophilla sp jantan
Keterangan:
33.

1. Abdomen
Femur

34. Abdomen

2. Tibia
Ujung abdomen

3. Segmen
Sex comb
3
2

(Sumber: Anonim E. 2015)


b. Drosophilla sp betina
Keterangan:
35.

1. Abdomen
Femur

36. Abdomen

2. Tibia
Ujung abdomen
1

3
2

3. Tarsus
Segmen

(Sumber: Anonim F. 2015)


ANALISIS DATA
Klasifikasi :
Kingdom

: Animalia

Phyllum

: Arthropoda

Classis

: Insecta

Ordo

: Diptera

Family

: Drosophillidae

Genus

: Drosophilla

Spesies

: Drosophilla sp

Sumber

: (Borror, 1992)

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan terhadap beberapa lalat buah


(Drosophilla sp) dapat ditemukan cirri:
1. Memiliki mata yang berwarna merah.
2. Abdomen/perut lalat buah antara jantan dan betina juga berbeda karena abdomen
Drosophila sp jantan lebih kecil dan tumpul pada ujungnya sedangkan abdomen
Drosophila sp betina lebih besar dan ujungnya runcing.
3. Ada sepasang sayap pada tubuhnya.
4. Kaki lalat buah (Drosophilla sp) jantan memiliki sex comb.
Menurut literatur dari buku karangan Suryo tahun 2011 menjelaskan
Drosophilla sp merupakan spesies lalat yang senang mengerumuni buah yang masak.
Dengan ciri-ciri morfologi secara umum yaitu:
1. Merukuran kecil antara 3-5 mm.
2. Urat tepi sayap (costal vein) mempunyai 2 bagian yang ternterupsi dekat dengan
tubuhnya.
3. Cross vein posterior umumnya lurus dan tidak melengkung.
4. Sungut (arista) umumnya berbentuk bulu memiliki 7-12 percabangan.
5. Mata berwarna merah.

6. Memiliki rambut sikat dan rambut-rambut lainnya

Morfologi Drosophilla sp terbagi 3 bagian tagmata, yaitu :


1.

Caput / kepala

2.

Toraks / dada (ada 3 ruas)

3.

Abdomen / perut (ada 8 ruas)


Pada kepala terdapat mulut dengan bagian-bagian mulut, antena (sungut) dan

mata. Di belakang kepala terdapat dada yang terdiri atas tiga segmen dan pada setiap
segmen terdapat sepasang kaki. Sayap terdapat pada bagian thoraxs. Mata pada
Drosophilla sp umumnya berwarna merah dan dalam kelas serangga hanya ada
sedikit suku yang amggotanya berwarna merah. Drosophilla sp memiliki tiga pasang
kaki yang tiap kaki memiliki bagian-bagian yaitu: Coxa, Trochanter, Femur, Tibia,
Tarsus dan Pilvillus.
Struktur kaki depan lalat buah terdiri dari bagian-bagian yaitu:
1. Coxe, yaitu bagian yang bersendi dengan bentuk tubuh dan dapat bergerak dengan
tubuh.
2. Trachanter, yaitu ruas kaki setelah coxe.
3. Tibia, yaitu bagian kaki yang agak runcing daripada coxe dengan permukaan yang
berduri-duri.
4. Tarsus, yaitu kaki yang sesungguhnya yang terdiri atas beberapa segmen yang
agak pendek.
Seperti pada lalat Drosophilla sp yang betina mempunyai ukuran tubuh yang
lebih besar dibandingkan dengan yang jantan. Inti sela tubuh lalat Drosophila sp
mengandung 8 kromosom yang terdiri dari :
a)

6 (3 = pasang) autosom (disingkat A), ialah kromosom yang bentuk dan


ukurannya sama pada lalat betina maupun jantan.

b)

2 (1 = pasang) kromosom kelamin seks kromosom. Pada lalat betina, seks


kromosom ini sama besarnya, dan dinamakan X kromosom. Jadi lalat betina

adalah XX. Pada lalat jantan, satu seks kromosom bentuknya persisi kepunyaan
lalat betina, sedang satunya lagi lebih kecil dan dinamakan Y kromosom. Jadi
lalat jantan adalah XY (Suryo, 1996; 166-167).
Disamping itu, jika dilakukan pengamatan yang lebih teliti akan terlihat satu
perbedaan yaitu adanya alat kelamin yang bentuknya berbeda, alat kelamin pada
jantan ialah penis, sedangkan pada lalat buah betina ialah vagina plato. Perbedaan
kelamin ditandai dengan sifat-sifat menurun tertentu yang jelas. Pola pigmentasi pada
perut yang jantan, penis dan bulu kejur pada ruas tarsal pertama dari kaki depan
adalah beberapa dari sifat yang nyata yang membedakan lalat jantan dari lalat betina.
Fakta bahwa ada atau tidak adanya sifat-sifat ini selalu berhubungan dengan
kromosom kelamin yang merupakan bukti dari teori keturunan (Kimball, J.W.1992;
235).
Lalat buah (Drosophilla sp) jantan dan lalat buah (Drosophilla sp) betina
memiliki perbedaan antara lain:
b.

Bentuk/ukuran tubuh Drosophilla sp


Lalat buah (Drosophilla sp) jantan memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil

dibandingkan lalat buah (Drosophilla sp) betina. Lalat buah (Drosophilla sp) betina
berukuran tubuh lebih besar.
c.

Abdomen Drosophilla sp
Abdomen/perut lalat buah antara jantan dan betina juga berbeda karena

abdomen Drosophila sp jantan lebih kecil dan tumpul pada ujungnya sedangkan
abdomen Drosophila sp betina lebih besar dan ujungnya runcing.
d.

Kaki depan Drosophilla sp


Lalat buah (Drosophilla sp) jantan memiliki sex comb, penis, dan bulu kejur

pada ruas tarsal pertama dari kaki depan sebelah kiri. Sex comb (sisir) pada lalat buah
jantan digunakan untuk menekan lalat buah betina dan merupakan tonjolan dari
bagian metatarsus, sedangkan pada Drosophilla sp betina tidak terdapat. Sedangkan
pada bagian lainnya pada lalat buah tidak ditemukan perbedaan yang khas kecuali
dari ukuran tubuh, abnomen dan kaki.

Berikut untuk lebih rinci menggunakan tabel pembeda:


Jantan
Ukuran tubuh lebih kecil
Memiliki 3 ruas abdomen
Memiliki sisir kelamin/sex comb
Ujung abdomen tumpul

Betina
Ukuran tubuh lebih besar
Memiliki 6 ruas abdomen
Tidak memiliki sisir kelamin
Ujung abdomen runcing

Cara menangkap lalat buah (Drosophilla sp) ini adalah dengan cara
meletakkan umpan berupa buah pisang yang sudah membusuk agar lalat buah
mendekat, umpan ini dimasukkan kedalam botol atau toples, kemudian setelah lalat
buah tersebut masuk ke dalam botol atau toples tersebut, menangkap secara hati-hati
atau menutup botol atau toples dengan plastik dan usahakan tertutup dengan rapat,
namun tidak lupa melubangi plastik tersebut dengan jarum pentul agar lalat buah
dapat bernapas.

Sumber: Van Clave, Janice. A+ Proyek-Proyek Biologi, hal 141.


Selain dengan cara di atas menangkap lalat buah (Drosophilla sp) juga bisa
dengan menggunakan plastik atau jaring ditempat lalat buah berkumpul atau
berkerumun contohnya ditempat sampah.

VI.

KESIMPULAN

1. Drosophilla sp memiliki morfologi yang terdiri: caput/kepala, thoraxs/dada, dan


abdomen/perut.
2.

Perbedaan antara lalat buah jantan dan betina dapat diketahui dengan
mengamati ukuran tubuh, pigmentasi abdomen, alat kelamin dan adanya sex comb
pada kaki kiri depan jantan.

3.

Bentuk/ukuran tubuh pada Drosophila sp jantan Drosophila sp betina berbeda


yaitu pada Drosophila sp jantan lebih kecil sedangkan untuk ukuran tubuh
Drosophila sp betina lebih besar.\

4.

Abdomen/perut lalat buah antara jantan dan betina juga berbeda karena
abdomen Drosophila sp jantan lebih kecil dan tumpul pada ujungnya sedangkan
abdomen Drosophila sp betina lebih besar dan ujungnya runcing.

5.

Pada kaki depan Drosophila sp jantan terdapat sex comb sedangkan


Drosophila sp betina tidak. Adapun guna sex comb pada jantan adalah untuk
membantu kopulasi dan alat ini berwarna hitam

6.

Cara menangkap lalat buah (Drosophilla sp) adalah dengan cara meletakkan
umpan berupa buah pisang yang sudah membusuk agar lalat buah mendekat,
umpan ini dimasukkan kedalam botol atau toples, kemudian setelah lalat buah
tersebut masuk kedalam botol atau toples tersebut, menangkap secara hati-hati
atau menutup botol atau toples dengan plastik dan usahakan tertutup dengan rapat,
namun tidak lupa melubangi plastik tersebut dengan jarum pentul agar lalat buah
dapat bernapas.

VII. DAFTAR PUSTAKA


Anonim A. 2015. http://marygold248.blogspot.com. (Diakses 21 Maret 2015)
Anonim B. 2015. http://www.iptek.net.id/ind/pd_invertebrata. (Diakses 21 Maret
2015)
Anonim C. 2015. http://www.iptek.net.id. (Diakses 21 Maret 2015)
Anonim D. 2015. http:// www.bioeducation.images.com. (Diakses 21 Maret 2015)
Anonim E. 2015. http://marygold248.blogspot.com. (Diakses 21 Maret 2015)
Anonim F. 2015. http://www.images.google.co.id. (Diakses 21 Maret 2015)
Halang, Bunda dan Muhammad Zaini. 2015. Penuntun Praktikum Genetika.
Jurusan PMIPA FKIP UNLAM Banjarmasin.
Kimball, John W. 1988. Biologi Jilid 2. Jakarta. Erlangga.
Suryo. 2011. Genetika Manusia. Universitas Gajah Mada: Yogyakarta.
Yatim, Wildan. 1986. Genetika. Tarsitu: Bandung.

Hasil Diskusi
1. Bagaimana cara menangkap lalat buah (Drosophilla sp)?
Jawaban:
Cara menangkap lalat buah (Drosophilla sp) adalah dengan cara
meletakkan umpan berupa buah pisang yang sudah membusuk agar lalat buah
mendekat, umpan ini dimasukkan kedalam botol atau toples, kemudian setelah
lalat buah tersebut masuk kedalam botol atau toples tersebut, menangkap secara
hati-hati atau menutup botol atau toples dengan plastik dan usahakan tertutup
dengan rapat, namun tidak lupa melubangi plastik tersebut dengan jarum pentul
agar lalat buah dapat bernapas.
Selain dengan cara di atas menangkap lalat buah (Drosophilla sp) juga
bisa dengan menggunakan plastik atau jaring ditempat lalat buah berkumpul atau
berkerumun contohnya ditempat sampah.

Anda mungkin juga menyukai