Anda di halaman 1dari 3

Sistem pernafasan pada manusia

Mekanisme pernafasan pada manusia meliputi 3 proses, yaitu :


Bernafas : proses masuknya udara pernafasan ke paru-paru dan keluarnya udara
pernafasan dari paru-paru. Bernafas terdiri dari 2 proses, yaitu:
1) Inspirasi
:menarik nafas / memasukan udara
2) Ekspirasi
: mengeluarkan udara
Pernafasan luar / ekternal : pertukaran gas pernafaasan antara udara pada
alveolus paru-paru dengan darah pada kapiler paru-paru,
Pernafasan dalam / internal: pertukaran gas antara darah pada kapiler di seluruh
tubuh dengan cairan jaringan dimana sel-sel tubuh berada. (biologi, kusnadi, didik
priyandoko, hlm 193)

Organ pernafasan pada manusia


Setiap kita bernafas, oksigen masuk dan karbon dioksida dikeluarkan. Oksigen yang kita
hirup ini masuk ke dalam paru-paru setelah melalui berbagai alat pernafasan. Alat
pernafasan yang dimaksud terdiri atas rongga hidung, faring, pangkal tenggorokan
(laring), batang tenggorokan (trakea), cabang batang tenggorokan (bronkus), dan paruparu (pulmo). (biologi, siti nur rochmah,sri widayati, meirina arif p, hlm 206)
1. Rongga Hidung
Udara dari luar akan masuk melalui lubang hidung menuju rongga hidung (cavum
nasalis). Rongga hidung dilapisi oleh lapisan selaput lendir yang di dalamnya
mengandung kelenjar minyak (kelenjar sebasea) dan kelenjar keringat (kelenjar
sudorifera). Selaput lendir berfungsi untuk menangkap benda asing yang masuk
ke dalam saluran pernafasan, selain itu juga terdapat rambut rambut pendek yang
tebal dengan fungsi untuk menyaring debu-debu kasar yang masuk.
Pada dinding lateral rongga hidung terdapat 3 tonjolan yang disebut concha
nasalis superior, concha nasalis media, dan concha nasalis inferior. Udara yang
masuk akan mengalir melalui celah-celah ketiga tonjolan tersebut. Selain itu,
udara akan dihangatkan oleh darah di dalam pembuluh darah kapiler dan
dilembabkan oleh lendir yang dihasilkan oleh sel-sel goblet. Dan pada bagian atas
rongga hidung terdapat daerah olfaktorius yang mengandung sel-sel pembau,
sebagai reseptor aroma. (biologi, kusnadi, didik priyandoko, hlm 194)
2. Tekak (Faring)
Faring merupakan lanjutan dari saluran hidung yang meneruskan udara ke laring.
(biologi 2b esis, dyah aryuliana,choirul muslim,syalfinaf manaf, hlm 49). Faring
adalah hulu tenggorokan atau disebut tekak. Saaat udara melewati faring, antara
rongga hidung dengan tenggorokan ada bagian yang selalu terkoordinasi dengan
baik, yaitu anak tekak (epiglotis). (biologi, siti nur rochmah,sri widayati, meirina
arif p, hlm 207)
Faring merupakan saluran yang panjangnya sekitar 12,5 13 cm. Faring
berhubungan dengan esofagus. Faring tersusun atas otot rangka dan dilapisi oleh
membran mukus. Bagian atas faring sering dikenal sebagai nasofaring. Pada
nasofaring terdapat dua lubang dari saluran eustachius yang berhubungan dengan

telinga tengah. Dinding posterior nasofaring memiliki banyak jaringan limfa yang
disebut adenoid. Fungsi utama faring adalah menyediakan saluran bagi udara
yang keluar masuk dan juga sebagai jalan maanan dan minuman yang
ditelan,menyediakan ruang dengung, dan memberi perlindungan terhadap infeksi
kuman yang masuk bersama udara, makanan, dan minuman. (biologi, kusnadi,
didik priyandoko, hlm 195)
3. Pangkal Tenggorokan (Laring)
Laring tersusun atas tulang rawan yang membentuk jakun. Jakun tesebut tersusun
oleh tulang lidah, katup tulang rawan, perisai tulang rawan, piala tulang rawan,
dan gelang tulang rawan. (biologi, siti nur rochmah,sri widayati, meirina arif p,
hlm 207)
Bagian di dalam dindingnya digerakan oleh otot untuk menutup serta membuka
glotis. Glotis adalah lubang mirip celah yang menghubungkan faring dengan
trakea. (biologi 2b esis, dyah aryuliana,choirul muslim,syalfinaf manaf, hlm 49)
Di ujung laring terdapat tulang rawan yang disebut epiglotis. Ujung epiglotis
bertindak sebagai katup yang mencegah makanan masuk ke dalam saluran
pernafasan. Pada laring juga terdapat pita suara (vocal folds). Laring diselaputi
oleh lapisan mukosa yang terdiri dari epitel berlapis pipih yang cukup tebal.
Fungsi utama laring adalah sebagai penghasil suara dan tempat keluar masuknya
udara. (biologi, kusnadi, didik priyandoko, hlm 195)
4. Batang Tenggorokan (Trakea)
Batang tenggorokan berbentuk pipa yang terdiri atas gelang-gelang tulang rawan
dengan panjang sekitar 10 cm. Dinding dalamnya terlapisi oleh selaput lendir
dengan sel-selnya yang memiliki rambut getar. Rambut getar tersebut berfungsi
menolak debu atau benda-benda asing. (biologi, siti nur rochmah,sri widayati,
meirina arif p, hlm 208)
5. Cabang Batang Tenggorokan (Bronkus)
Bronkus merupakan bagian yang menghubungkan trakea dengan paru-paru.
Bronkus terdapat di paru-paru kanan dan kiri, setiap bronkus terdiri dari
lempengan tulang rawan dan dindingnya terdiri dari oot polos. Bronkus
bercabang-cabang lagi membentuk bronkiolus. Dinding bronkiolus tipis dan tidak
bertulang rawan. (biologi 2b esis, dyah aryuliana,choirul muslim,syalfinaf manaf,
hlm 51)
Bronkiolus di paru-paru sebelah kanan terdapat 3, sedangkan di kiri terdapat 2.
Cabang-cabang yang terhalus masuk ke dalam gelembung paru-paru atau
alveolus. Adanya dinding alveolus membuat oksigen berddifusi ke dalam darah,
sebaliknya karbondioksida dan air dilepaskan. (biologi, siti nur rochmah,sri
widayati, meirina arif p, hlm 208)
6. Paru Paru (Pulmo)
Paru-paru ada 2 bagian, yaitu paru-paru kanan (pulmo dekster) yang terdiri atas 3
lobus dan paru-paru kiri yang terdiri atas 2 lobus. Paru-paru di bungkus oleh
selaput tipis (membran serosa) yang disebut pleura. Selaput yang menyelaputi

bagian dalam disebut pleura visceralis, dan yang menyelaputi bagian luar disebut
pleura parietalis. Diantara kedua selaput tersebut terdapat rongga yang berisi
cairan yang disebut serum. Cairan ini membuat paru-paru dapat bergeser bebas
terhadap dinding rongga dada, serta juga sebagai pelumas paru-paru.
Paru-paru tersusun oleh bronkiolus, alveolus, jaringan elastis, dan pembuluh
darah. (biologi, kusnadi, didik priyandoko, hlm 196)
Jumlah alveolus dalam paru-paru kurang lebih 300 juta buah. Adanya alveolus ini
membuat permukaan paru-paru lebih luas. Diperkirakan luas paru-paru adalah
sekitar 160 m2. (biologi, siti nur rochmah,sri widayati, meirina arif p, hlm 209)

Anda mungkin juga menyukai