telinga tengah. Dinding posterior nasofaring memiliki banyak jaringan limfa yang
disebut adenoid. Fungsi utama faring adalah menyediakan saluran bagi udara
yang keluar masuk dan juga sebagai jalan maanan dan minuman yang
ditelan,menyediakan ruang dengung, dan memberi perlindungan terhadap infeksi
kuman yang masuk bersama udara, makanan, dan minuman. (biologi, kusnadi,
didik priyandoko, hlm 195)
3. Pangkal Tenggorokan (Laring)
Laring tersusun atas tulang rawan yang membentuk jakun. Jakun tesebut tersusun
oleh tulang lidah, katup tulang rawan, perisai tulang rawan, piala tulang rawan,
dan gelang tulang rawan. (biologi, siti nur rochmah,sri widayati, meirina arif p,
hlm 207)
Bagian di dalam dindingnya digerakan oleh otot untuk menutup serta membuka
glotis. Glotis adalah lubang mirip celah yang menghubungkan faring dengan
trakea. (biologi 2b esis, dyah aryuliana,choirul muslim,syalfinaf manaf, hlm 49)
Di ujung laring terdapat tulang rawan yang disebut epiglotis. Ujung epiglotis
bertindak sebagai katup yang mencegah makanan masuk ke dalam saluran
pernafasan. Pada laring juga terdapat pita suara (vocal folds). Laring diselaputi
oleh lapisan mukosa yang terdiri dari epitel berlapis pipih yang cukup tebal.
Fungsi utama laring adalah sebagai penghasil suara dan tempat keluar masuknya
udara. (biologi, kusnadi, didik priyandoko, hlm 195)
4. Batang Tenggorokan (Trakea)
Batang tenggorokan berbentuk pipa yang terdiri atas gelang-gelang tulang rawan
dengan panjang sekitar 10 cm. Dinding dalamnya terlapisi oleh selaput lendir
dengan sel-selnya yang memiliki rambut getar. Rambut getar tersebut berfungsi
menolak debu atau benda-benda asing. (biologi, siti nur rochmah,sri widayati,
meirina arif p, hlm 208)
5. Cabang Batang Tenggorokan (Bronkus)
Bronkus merupakan bagian yang menghubungkan trakea dengan paru-paru.
Bronkus terdapat di paru-paru kanan dan kiri, setiap bronkus terdiri dari
lempengan tulang rawan dan dindingnya terdiri dari oot polos. Bronkus
bercabang-cabang lagi membentuk bronkiolus. Dinding bronkiolus tipis dan tidak
bertulang rawan. (biologi 2b esis, dyah aryuliana,choirul muslim,syalfinaf manaf,
hlm 51)
Bronkiolus di paru-paru sebelah kanan terdapat 3, sedangkan di kiri terdapat 2.
Cabang-cabang yang terhalus masuk ke dalam gelembung paru-paru atau
alveolus. Adanya dinding alveolus membuat oksigen berddifusi ke dalam darah,
sebaliknya karbondioksida dan air dilepaskan. (biologi, siti nur rochmah,sri
widayati, meirina arif p, hlm 208)
6. Paru Paru (Pulmo)
Paru-paru ada 2 bagian, yaitu paru-paru kanan (pulmo dekster) yang terdiri atas 3
lobus dan paru-paru kiri yang terdiri atas 2 lobus. Paru-paru di bungkus oleh
selaput tipis (membran serosa) yang disebut pleura. Selaput yang menyelaputi
bagian dalam disebut pleura visceralis, dan yang menyelaputi bagian luar disebut
pleura parietalis. Diantara kedua selaput tersebut terdapat rongga yang berisi
cairan yang disebut serum. Cairan ini membuat paru-paru dapat bergeser bebas
terhadap dinding rongga dada, serta juga sebagai pelumas paru-paru.
Paru-paru tersusun oleh bronkiolus, alveolus, jaringan elastis, dan pembuluh
darah. (biologi, kusnadi, didik priyandoko, hlm 196)
Jumlah alveolus dalam paru-paru kurang lebih 300 juta buah. Adanya alveolus ini
membuat permukaan paru-paru lebih luas. Diperkirakan luas paru-paru adalah
sekitar 160 m2. (biologi, siti nur rochmah,sri widayati, meirina arif p, hlm 209)