Anda di halaman 1dari 116

Sekedear Berbagi Ilmu

&
Buku

Attention!!!

Please respect the authors


copyright
and purchase a legal copy of
this book

AnesUlarNaga.
BlogSpot.
COM

Penulis : Yatna Pelangi


Editor : Nurul Sri Nawangsih.
Lay outer dan disign cover : Hendro Purwoko

Jakarta adalah gudang. Gudang orang nyari kerjaan, gudang artis, gudang
orang yang pengen jadi artis, gudang tempat jual diri buat jadi artis, gudang copet,
gudang curanmor, gudang penipu, gudang banjir, gudang gelandangan, gudang
pengamen, gudang penikmat hiburan malam, dan gudang kemacetan. Pokoknya
bikin sewot deh.
Kalo udah sewot, orang-orang pada pusing. Karena pusing, orang berpikir yang
nggak-nggak. Trus muncul deh sensasi-sensasi yang bikin pusing pula. Katanya sih
pemerintah udah berusaha nanganin semuanya. Nyediain lowongan kerja bagi orang
yang butuh kerja, rumah singgah buat gelandangan biar ga tidur di emper toko dan
bawah jembatan, banjir canal yang sampe sekarang blon selesai buat ngatasin banjir,
dan busway buat ngatasin kemacetan.
Busway? Ehm, ehm...transportasi yang satu ini emang banyak dipilih orang
karena bikin nyaman. Bebas kemacetan dan ber-AC pula. Tapi, bukan Jakarta
namanya kalo ga pake desek-desekan. Mau naek busway kudu rela dulu ngantri
bejubel-jubel plus ngerasain bonus bau kecut Parfum campur keringet. Belon lagi
acara senggol-senggolan dan dorongdorongan kayak lagi nonton dangdutan.
Tangan, sikut, dengkul dan bokong, jadi sasaran empuk buat disenggol.

Catatan Yatna
Gak kerasa hampir satu dekade saya berkecimpung didunia persilatan LGBT,
lesbian, gay, biseksual dan Transgender. Ada banyak cerita dan ada banyak
kenangan yang tersimpan rapi didalam kantong hati , gak keitung berapa kantong
kenangan itu, dimulai dari kota Yogyakarta, Jakarta, Batam, Kepulaun Riau, dan
kembali lagi ke Jakarta. Banyak sekali curhatan-curhatan kawan-kawan yang saya
simpan, dari mulai cerita duka sampai cerita bahagia yang semuanya itu saya
rangkum dalam novel perdana saya ini.
Pada lembar ini saya menghaturkan terima kasih kepada gusti Allah yang masih
mengizinkan saya menghirup udara di Bumi ini. Dan kedua orang tua dan adik-adik
saya Juga buat kawan-kawan yang udah percaya berbagi cerita dengan saya,
terutama tiga tokoh yang ada dalam novel ini, yaitu Mista, Fadil dan Andi. Awalnya
sempat stress juga ngikutin perjalanan, naik kereta api, bus way, dan angkot. Tapi
lama-kelamaan mengasikkan juga ya cyiin. Juga ada mas dodo, orang yang satu ini
adalah orang yang paling banyak mengajarkan tentang pengorganisiran komunitas,
saking keasikan mengorganisir gak kerasa ternyata saya sudah melewati 10 tahun
berada dikomunitas.
Selanjutnya ada Hendro yang mendigsn cover novel hingga layout, tanpa lu
mengkin novel ini hanya jadi tulisan berdebu, mbak..,yg rela meluangkan waktunya
mengedit tulisan hingga jadi tambah renyah, Mumu aloha yang kalau ketemu selalu
melontarkan kata mana karyamu, ayolah nulis jangan nyerah kamu pasti bisa.
Kemudian ada Kamel Koordinator Institut Pelangi Perempuan yang telah memberikan
fasilitas kantornya hingga novel ini selesai.
Dan juga untuk kawan-kawan tercinta saya : di Yogya ada Uki,Oki,Tita,Dave,
Hana dan Asmar. Menuliskan nama kalian jadi inget Puncak kayangan Parang tritis.
Di Jakarta ada Kawan-kawan Institut Pelangi Perempuan, Ino, Ratna, Panca, Deo,
Joewe. Trus ada Kawankawan seperjuangan di Arus Pelangi ada King oey, Iyek,
Andre, Deasya,Ipung dan Devina. Juga ada kawan-kawan di Yayasan Srikandi Sejati,
Luluk azura dan satu lagi namanya Kak Inez orang yg paling jago buat Pisgor ama
Capcay. Juga ada hartoyo, Ricky dan Aldo di Ourvoice. Dan juga teman-teman baru
saya di Genk Jomblo, ada Jo, Kevin,yaedy,Rizky hary, Sakti. Serta ada Arya, gila gwe

salut ama lu yg mempertahankan hubungan cinta selama 15 tahun. dan dua adikku
manis Junot dan Irvan.
Sebenernya masih sekarung nama yg ingin saya tuliskan sebagai tanda terima
kasih, tapi saya kawatir ntar yang baca malah ngira ini novel apa buku sensus,
hehehehsaya hanya bisa mengucapkan salam buat temen-temen yg ada diluar
Jakarta, seperti Aceh (faizal), Medan (ame), Palembang(farez),Lampung(Gio),
Bandung (Indra),Batam (panca),Kepri (Tono),Makasar (Ino), Surabaya(all staf gaya
Nusantara), Bali (sinta).
Karena zaman sekarang bukan zaman gajah mada, tapi udah zaman lady gaga
jadi bwat kawan-kawan yang mau bergabung dengan komunitas LGBT sudah sangat
mudah, namanama diatas adalah sahabat pelangi yang bisa kalian hubungi. Tapi ada
yang mesti diingat bahwa dunia organisasi tidaklah menjanjikan apa-apa, karena
kerja-kerja diorganisasi adalah kerja-kerja ideologis yang sangat berbeda dengan
dunia kapitalis.
Dan yang pasti dari zaman alm. Eyang harto, habibie,megawati, alm gusdur
sampe zaman sby, masalah yang dihadapi kelompok LGBT tetap sama yaitu masih
kencengnya diskriminasi di negeri ini, harus diakui menjadi minortas sangat rentan
dengan perlakuan diskriminasi, tapi Negara ini udah parah banget bow.masa
wakil-wakil rakyat yang bertengger di senayan dengan seenak jidatnya membuat
undang-undang yang mengkrimalkan LGBT dan itu dituangkan dalam UU AP
(undang-undang anti pornogafi). dan beberapa Perda diantaranya Perda Palembang
dan Tangerang.
Dampak dari diskriminasi ga tangung-tangung bow, sampe-sampe ada
kawan-kawan kita yang harus rela dipecat gara-gara ketauan di gay, miris banget kan.
Dan yang paling kena banget adalah teman-teman waria, mereka nyebong dan
ngamen dijalan bukan karena cita-cita mereka,itu semua karena pemerintah tidak
memberikan perlakuan yang sama pada setiap warga negaranya mengakses
pekerjaan. Jadi mau tidak mau dan suka tidak suka untuk kedepan kita haruslah jeli
memilih calon-calon penguasa negeri ini, ya paling tidak pilihlah calon-calon dan
partai-partai tidak homophobic dan mengerti apa itu hak azasi manusia baik secara
teori maupun praktek.

Dan mengenai homophobic ini adalah catatan saya selanjutnya, homophobic


adalah suatu sikap yang dimiliki seseorang yang tidak menyukai/menerima lgbt. Sikap
tidak suka ini sering sekali berujung pada kekerasan. Atau sering juga disebut hate
crime.contoh yang nyata dari homophobic adalah dengan adanya aksi-aksi
fundamentalis yang sering banget melarang kegiatan-kegiatan LGBT, mereka ga
peduli apapun jenis kegiatan minumnya tetep teh botol sosro,ehhh salah maksud
saya apapun yang dilakukan LGBT pasti dilabrak jika mereka mengetahuinya. Yang
menjadi pertanyaan adalah bagimana menyikapi mereka?.
banyak cara untuk meredam hate crime diantaranya adalah bergabung dengan
organisasiorganisasi yang sudah ada, seperti Arus Pelangi, Ardhanary Instutut,
Institut Pelangi Perempuan, Yayasan Srikandi Sejati, Gaya Nusantara, Our Voice.Dll.
diorganisasi kita bias banyak belajar bagaimana menyusun strategi bersama untuk
menyikapi homophobic selain itu kita bisa menambah ilmu pengetahuan tentan isu-isu
LGBT, yamemang sich secara individual kita bisa juga menyuarakannya tapi
bukankah lebih baik kita menyapu dengan seikat lidi dibanding dengan sebatang lidi?
Sebagai penutup izinkan saya mengcupakan terima kasih sekali lagi untuk
kawan-kawan yang telah meluangkan waktunya mau membaca karya perdana saya
ini. Karena novel ini berasal dari potongan cerita kawan-kawan maka saya
kembalikan lagi cerita ini untuk kawan-kawan sebagai hadiah cinta menyambut tahun
baru 2011.
Salam pelangi
Yatna pelangi

allahu akbar, allahu akbar GUBRAK!! Mista yang lagi asyik-asyiknya mimpi
naek mobil porsche sambil bikin pulau di bantal (baca: ngiler) langsung terjatuh dari
tempat tidur sambil kentut sedikit demi mendengar suara adzan subuh yang
berkumandang tepat di telinganya. Bukan karena adzannya fales, tapi karena corong
masjid ngadepnya persis ke depan jendela kamarnya. Jadi mau nggak mau, Mista
pasti terbangun tiap adzan berkumandang. Ga jarang Mista kudu rela jatoh dari
tempat tidur dengan berbagai pose, mulai dari pose ala model, pose ikan terbang,
kodok ngorek, sampe kutu loncat, kayak yang dialaminya barusan.
Ya, rumah Mista emang dempetan sama masjid. Bahkan corong masjid persis
ada di sebelah jendela kamar Mista yang kebetulan punya ventilasi agak gede. Tokek
budek yang sering nongkrong di luar tembok kamarnya aja pasti langsung jatoh
dengan pose ala Mr. Bean tiap denger adzan. Apalagi Mista yang kupingnya masih
normal.
Dengan mata masih setengah merem dan iler yang mengering di sudut bibir,
Mista pergi ke kamar mandi buat beli odol. Ya nggaklaaah... Maksudnya buat ngambil
wudhu, gitu loh. Tapi belom sampe kamar mandi, DUAKK!! Pala Mista kejeduk pintu
kamar mandi yang ternyata tertutup rapat. Ya iyalah ketutup, orang di dalem kamar
mandi ada nyokapnya. Lagian kok bisabisanya Mista nggak tau kalo di kamar mandi
ada orang.
Aduuuuh! Umi! Ngomong atuh kalo Umi ada di dalem kamar mandi gerutu
Mista setengah kesal. Yeee, kenapa juga si Mista malah nyalahin Nyokapnya.
Salah sendiri jalan sambil merem. Akhirnya terpaksa deh Mista harus ngantri nunggu
Nyokapnya keluar.
Kunaon kamu teh, Mis? tanya Nyokapnya bingung, begitu keluar dari kamar
mandi.
Habis, adzannya kekerasan sih Mi jadi Mista kaget deh. Saking kagetnya
sampe jatoh dari tempat tidur. Eeeeh, habis jatoh dari tempat tidur, kejeduk pintu
kamar mandi, lagi. mulut Mista manyun sepuluh senti sampe muka gantengnya ilang.

Mista emang ganteng. Kulitnya putih bersih, hidungnya mancung dan bibirnya
tipis kayak Keanu Reeves. Dengan tinggi badan seratus tujuh puluh limaan senti dan
berat badan enam puluh limaan kilo, badannya termasuk ideal. Pokoknya kalo doi
jalan sendirian, pasti semua mata ngeliatin doi. Soalnya kadang doi nggak sadar kalo
di pipinya masih ada nasi nempel. Hue he he
Sebenernya, kalo Mista sadar, punya rumah deket masjid itu buanyak
keuntungannya. Pertama, Mista jadi nggak perlu beli jam weker baru buat ngegantiin
jam weker ayam berkokoknya yang kokoknya udah berubah jadi kekek saking
falesnya.
Kedua, Mista juga ga perlu beliin jam weker butut tuanya itu batere baru, karena
sebelum weker bututnya bunyi, adzan pasti udah keburu tereak-tereak duluan di
kuping Mista.
Ketiga, mau nggak mau Mista selalu bisa bangun pagi buat menghirup udara
segar, bersih dari PPKN, alias polusi, polisi, kolusi, dan nepotisme.
Keempat, Mista jadi nggak pernah absen shalat shubuh walaupun sambil
ketiduran selama kurang lebih satu jam waktu pas lagi sujud.
Kelima apa lagi ya? Pokoknya banyak deh keuntungan punya rumah deket
masjid. Gak bisa disebutin atu-atu. Kebanyakan. Kalo ditulis semua tar judul novel ini
ganti jadi Keuntungan Memiliki Rumah Dekat Masjid. Gubrak.
Seharusnya Mista sekali-kali ngasih kado buat para adzaners yang udah setia
ngebangunin doi tiap pagi dengan suara-suara mereka yang merdu cie ile- tanpa
ngarepin honor. Tapi kurang kerjaan amat nanya-nanya ulang tahun adzaners.
Salah-salah dikira naksir, lagee Tapi ga pa pa kalee kalo ada yang cucok cuit
cuiiiww tokkeeeek. HUS!! Lagian, kalaupun Mista punya niat baik ngasih kado,
mana sempet si Mista nanyananya ultahnya adzaners. Mista kan mahluk kantoran,
yang tiap hari harus berangkat kerja pagi-pagi buta, dan pulang malem dengan badan
lemah, letih, lesu, dan kening berkerut kayak curut kejepit pintu mikirin setumpuk
kerjaan yang belom kelar. Pernah juga seh ada yang nawarin bisnis baru, nyari tokek,
soalnya tokek kan lagi mahal sekarang. Tapi biar pun bayarannya gede, Mista
menolak menangkap tokek budek yang terus berkeliaran di sekitar rumahnya. Habis,

sebelum masjid dibangun, tokek itulah yang berjasa ngebangunin tidur Mista. Tokek
lagi tokek lagi deh. Lama-lama bisa ketularan budek kayak tokeknya Mista, lagi.
Gawat.
Kewajiban yang kemudian jadi kebiasaan Mista tiap pagi setelah sholat adalah
nyari tempat nongkrong. Bukan Kafe, tapi WeCe. Lagian mana ada Kafe buka
subuh-subuh. Nah, Setelah menunaikan dua kewajiban tersebut, biasanya Mista
ngobrak-ngabrik lemari, nyari baju Superman buat berubah. Ya nggaklaah..,
Maksudnya nyari baju buat dipake kerja, dan pastinya gak lupa mandi, lalu ngemut
secangkir kopi anget-anget tai ayam sampe bibirnya dower.
Mau nyarap apa, aa? Tanya Nyokap Mista dengan penuh kelembutan,
kadangkadang malah sampe ga kedengeran saking lembutnya. Biarpun Mista udah
kerja, tapi Nyokap Mista selalu merhatiin Mista kayak dulu Mista masih bayi. Mista
dikasih makan, dikelonin, ditimang-timang
ista agi engen aci uduk.. Mi. jawab Mista. Artikulasinya nggak jelas karena dia
ngomong dengan mulut penuh cangkir kopi. -maksudnya sambil ngemut cangkir
kopi, getohYa udah. Umi berangkat dulu ya. O iya... bangunin Tika tuh, suruh sholat pesan
Nyokapnya Mista sambil ngeloyor pergi.
Tika adalah adik bungsu Mista yang kuliah di IPB semester enam. Ga tau
kenapa adek Mista semata wayang ini emang rada susah bangun. Mungkin dia udah
ketularan tokek budek itu, kali. Habis, Tika punya hobi yang rada aneh. Orang laen sih
demen ngasih makan kucing, anjing, ayam, ato ikan, eeeh Tika malah demen
ngasih makan en maen sama tokek. Pokoknya Tika sama tokek budek itu sohiban
deket banget deh. Udah saling tahu isi hati masing-masing. Soalnya mereka sering
banget ketauan lagi curhat-curhatan. Tika curhat, terus tokeknya pasti bales curhat
dengan suara khasnya, tokkeeeek
Aa...Bi yati ga jualan nasi uduk. Anaknya lagi sakit, jadi dia repot. Nih, Umi beli
pisang goreng, sama cucur kesukaanmu. Tiba-tiba Nyokapnya Mista udah nongol di
depan mata Mista sambil bawa keresek yang segera ditaruhnya di meja makan.

Aseeek, Nuhun nya, Mi jawab Mista seraya langsung melahap makanan


kesukaannya.
Bolak-balik Bogor-Jakarta saban hari sebenarnya sangat melelahkan buat
Mista. Bukannya ga mampu bayar kos di Jakarta, tapi itu gak mungkin Mista lakuin
karena Nyokapnya sampai saat ini masih sedih atas kepergian Bokapnya.
Bokap Mista emang udah meninggal setaon yang lalu. Bagi Nyokapnya,
Bokapnya Mista adalah pahlawan tanpa tanda tompel. Walaupun Nyokap Mista bawel
dan rewel tapi Bokap Mista tetep setia dan nurut banget ama dia. Bukannya Bokap
Mista ikut ikatan suamisuami takut istri, tapi Bokapnya Mista mencintai Nyokap Mista
dengan sepenuh hati.
Sekali waktu, Mista pernah iseng-iseng nanya ke Nyokapnya soal pengganti
Bokapnya. Ga taunya Mista malah dicurhatin panjang lebar sampe dua jam. Padahal
Mista lagi ngantuk berat. Demi ga bikin Nyokapnya tersinggung, Mista ngolesin
balsem di matanya yang bagian bawah. Alhasil selama dengerin Nyokapnya curhat,
matanya Mista berair mulu, sambil nangis-nangis karena kepedesan. Tinggal
Nyokapnya Mista yang cengo liat anaknya nangis-nangis. Padahal ceritanya nggak
sedih-sedih amat.
Dulu emang sempet ada yang pernah pedekate sama Nyokapnya Mista.
Awalnya sih baek.., biasalah.. namanya orang pedekate apa aja dibawa buat
oleh-oleh. Mulai dari Kripik nangka, martabak bangka, bunga asoka, tabungan
berjangka, sampe setrika. Tapi ujung-ujungnya, ketahuan deh kalo laki-laki itu
ternyata laki-laki hidung belang, udah punya bini. Mending bininya satu, usut punya
usut seh katanya bininya udah sembilan. Wuset dahh!! Terang aja Nyokapnya Mista
langsung ilfil sambil ngupil. Dia pun langsung berpantun : Beli stroberi dipasar kenari,
dari pada dipoligami mending dibeliin peti mati
Mista maksa nyengir sambil nahan pedih di mata denger curhatan Nyokapnya.
Coba, ta Gimana Umi nggak sakit hati digituin. Lagian, mentang-mentang
diijinin nabi buat poligami, jadi seenaknya aja sama perempuan. Terang aja nabi
ngijinin laki-laki berpoligami, karena nabi laki-laki. Coba nabinya perempuan yang

semua keputusan pake perasaan, pasti gak mungkin deh poligami jadi sunnah
cerocos Nyokapnya Mista puanjang lebar.
HWAAAAA!!! Mista pun langsung menangis sejadi-jadinya begitu mendengar
katakata terakhir dari Nyokapnya. Bukan karena sedih, tapi karena udah nggak tahan
sama pedesnya balsem yang makin lama bukannya malah ilang, tapi malah makin
masuk ke mata.. Alhasil, curhat Nyokapnya hari itu pun selesailah sudah.
Waktu udah nunjukin jam lima pagi lebih tiga puluh menit waktu Indonesia
bagian barat. Kue cucur sama pisang goreng mini dan secangkir kopi udah ludes
masuk perut Mista. Tanpa ba bi bu lagi, Mista pun dengqn khusyu nyium tangan
Nyokapnya dan bercipika-cipiki ria, lalu ngacir ninggalin rumah setelah sebelumnya
sempet ga sengaja nginjek buntut tokek yang baru aja jatoh dari atas. Tika yang udah
bangun, dan ternyata baru aja beres ngobrol sama tu tokek, langsung menjerit
histeris.
Tokekkuuuuu teriaknya seraya dengan tanpa ragu mengambil tokek itu
dengan tangannya. Mista bergidik liat tingkah adeknya dan langsung mengambil
langkah seribu menuju tempat kerja setelah sebelumnya minta maaf sama Tika yang
tersedu-sedu karena tokek kesayangannya keinjek.
Sampai di stasiun kereta api puluhan orang udah nampak mengantri di loket.
Barisan yang semrawut terlihat cukup panjang. Ada yang sibuk nelpon, sms-an,
dengerin musik, pacaran sambil nyopet, bengong sambil ngupil, bahkan ada yang
sempet-sempetnya pake bulu mata sambil garuk-garuk pantat.
Setelah beli tiket dan berjuang melawan rasa bosan sampe jenggotan, akhirnya
Mista berhasil dengan sukses naek kereta ekonomi setelah sebelumnya ikut aksi
dorongdorongan, sikut-sikutan, jambak-jambakan, bahkan sampe jeduk-jedukan
kepala demi mendapatkan tempat, kayak ikutan jadi figuran film-film perangnya
Steven Spielberg. Itu pun belom cukup. Biarpun udah dapet tempat duduk, kadang
Mista juga harus melawan atau bertahan dari burket, copet, jambret, pelet, dan didi
petet. Wuseeet
Demi

menjalani

tugasnya

sebagai

Kepala

Bagian

Manager

Pengendalian/Operasional di jasa layanan transportasi yang lagi ngetrend di Jakarta

alias Busway, Mista bela-belain setengah mati naek kereta api tiap hari. Maunya sih
naek kapal terbang, tapi apa daya dompet ga mendukung. Soalnya dia mengabdikan
sebagian isi dompetnya buat Nyokapnya dan mbiayain kuliah adek semata
wayangnya. Buat ngatasin rasa boringnya ngejalanin rutinitas sehari-hari yang bikin
kepala pusing, Mista pasti nyempetin diri buat melampiaskan hobby chating,
travelling, mancing, nguping dan maen sulingnya tiap ada kesempatan.
Dulu seh Mista pernah punya hubungan cinta sama someone special. Tapi
setelah menjalin cinta selama lima tahunan, tiba-tiba cintanya kandas gitu aja di
tengah jalan, garagara boyfriendnya tiba-tiba merit tanpa sungkem. Boyfriendnya seh
maseh pengen jalin hubungan diem-diem ama Mista. Tapi Mista yang menganut
aliran anti-poligami, langsung aja dengan tegas menyatakan NO WAY, biarpun di
belakang mantan boyfriendnya doi nangis nangis kambing sambil terkencing-kencing.
Ups be te we.. kok boyfriend seh? Ga salah tu bo..? Mista kan cowok.. Ssst,
diem-diem aja ya. Sebenernya Mista itu udah lama jadi gay, bo Tapi dia masih keep
secret. Ga ada orang kantoran yang tau bahwa doi gay. Doi cuma terbuka sama
sesama orang komunitasnya doang. Kalo sampe Nyokapnya tau, bisa mati deh Mista.
Bukan karena takut dimarahin ato ga diaku anak lage.., tapi bisa-bisa Nyokapnya
langsung masuk Rumah Sakit saking shocknya. Padahal Mista kan sayang banget
sama Nyokap semata wayangnya itu. Makanya kalo di luar komunitasnya, doi ga mau
show up. Lagian kaum gay kan masih kurang diterima juga di masyarakat luas.
Apalagi di Indonesia. So, kalo di kantor, doi cuma mau buka identitas sebenernya
sama dua sohib kentelnya, Fadil dan Andi yang satu nusa, satu bangsa, dan satu
bahasa sama Mista.

Pagi hari di kos-kosan, persis kayak di kamar mandi umum. Penuh nuh.
Ngantrinya hampir kayak ngantri di puskesmas. Apalagi kosannya Fadil yang isinya
cowok ganjen semua. Ngantri jam empat, baru dapet giliran mandi jam enam. Gimana
enggak kalo kebiasaan anak kosnya pada aneh semua. Ada yang suka mandi sambil
nyanyi, joget-joget, makan jambu monyet, bahkan ada yang sambil balet. Malahan
pernah ada yang mandi sampe satu jam, sampe anak-anak kosan yang belom pada
mandi sempet ngadain arisan plus bikin rapat RTK alias Rumah Tangga Kos-kosan
buat menindak pelaku kejahatan yang lagi asik memonopoli kamar mandi. Akhirnya,
melalui musyawarah dan mufakat, tercapailah sebuah kesepakatan buat mendobrak
pintu dan menangkap serta mengadili langsung si pelaku kejahatan itu.
Setelah didobrak pake gergaji, batu satu ton, TNT, Nuklir, dan lain sebagainya,
akhirnya pintu kamar mandi dengan sukses terbuka lebar. Eh, ternyata si pelaku
kejahatan yang ngakunya lekong eslong, lagi asyik-asyiknya luluran plus meni pedi
sambil ketiduran sampe ga denger apa-apa. Walhasil, anak kosan yang udah pada
gondok karena baru pada makan gembok, tanpa ampun langsung menyeret si pelaku
kejahatan dan membuangnya ke tempat sampah. Tapi dasar pelaku kejahatannya
turunan kebo, biarpun udah diseret dan dibuang ke tempat sampah, tetep aja doi tidur
dengan pulasnya.
Semenjak itu, dibuat kesepakatan dilarang mandi lama-lama. Maksimal lima
belas menit. Lebih dari itu akan dilakukan penggerebekan dan pendobrakan secara
paksa oleh pihak yang berwajib. Ga tanggung-tanggung kesepakatan tersebut
disaksikan oleh pak eRTe setempat dan juga notaris serta ditanda tangani di atas
materai enam ribu rupiah.
Karena kesepakatan tersebut, akhirnya Fadil dan anak-anak kosannya ga perlu
lagi ngantri berjam-jam. Bahkan mereka punya kebiasaan baru yaitu bawa kentongan
yang dipukul tiap lima menit sekali buat ngingetin yang lagi mandi supaya ga lupa diri.
Yah.., tinggal di kosan emang kadang repot dan bikin bete. Yang di atas itu baru
satu contoh resiko tinggal di kos-kosan. Belom lagi yang laen. Misalnya, soal alat-alat

mandi yang langsung ludes des walau baru ketinggalan satu detik. Itu aja belom
cukup. Dulu, waktu jaman purbakala, Fadil sampe pernah masuk ICU karena hampir
geger otak. Pasalnya, doi kepeleset di kamar mandi waktu mau maen bilyar. Ya
nggaklah, maksudnya waktu mau mandi. Setelah diusut-usut sampe kusut, ternyata
Fadil kepleset cairan berlendir yang mengalir dari dinding marmer kamar mandi. Dan
setelah diselidiki lebih jauh, pake uji laboratorium dan tes DNA segala, ternyata cairan
itu berasal dari oknum-oknum ga bertanggung jawab yang coli seenaknya tanpa
disiram. Howeeek! Cuah! Yah, maklumlah, namanya juga kosan cowok, gitu looh
Tapi, Fadil lebih rela berbete-bete ria ngantri di kamar mandi dan kehilangan alat
mandi serta masuk ICU beratus-ratus kali dari pada harus tinggal sama kakaknya.
Biarpun udah ditawarin beratus-ratus kali sampe mulut kakanya berkuah-kuah, Fadil
tetap teguh sama pendiriannya. Baginya, tinggal sama sodara sama aja kayak tinggal
di penjara. Semua serba pake pengawasan dan aturan. Mau ngapa-ngapain pake
rembukan dulu kaya rapat eRTe yang bikin bete. Ujung-ujungnya keputusan yang
diambil berdasarkan kepentingan bersama. Kalo udah gitu ga bisa ngelak lagi. Giliran
ada yang salah, pada rebutan deh cuci tangan. So, ngekos adalah pilihan terakhir
bagi Fadil yang ga demen diawasin.
Fadil lahir dari mix ARBI alias Arab dan betawi. Ayahnya Arab dan Ibunya betawi
asli. Dia sendiri adalah anak bontot dari enam bersaudara. Kakak-kakaknya udah
sukses dan eksis di Jakarta lebih dulu. Ortunya sendiri tinggal di kepulauan seribu,
karena beberapa tanah milik keluarga udah digusur jadi gedung-gedung bertingkat di
Jakarta. Selain itu, udara di kepulauan seribu lebih cocok sama paru-paru mereka
yang udah tua.
Waktu SMP Fadil pernah naksir guru ngajinya yang mukanya mirip Indra
Brugmann kejebur selokan. Karena Fadil ga bisa dan ga mungkin ngungkapin
perasaannya secara langsung, akhirnya doi cuma bisa melampiaskannya di buku
diari kesayangan. Tapi entah karena keasyikan maen pelor sambil makan telor, Fadil
teledor. Doi naro buku diarinya sembarangan. Walhasil semua tentang perasaan
sama guru ngajinya, ketauan deh sama bokapnya. Untung bokapnya ga step. Tapi
Fadil langsung dihijrahkan ke Pondok Pesantren. Maksudnya seh biar Fadil banyak
belajar ilmu agama biar insap dan banyak ngucap. Eh, ternyata Bokapnya salah.
Bukannya insap, Fadil malah tambah sarap. Gimana ga, orang di Pondok Pesantren

isinya lekong smuwa. Justru di Pondok Pesantren itulah Fadil malah bisa
menyalurkan smuwa-muwanya. Di sana doi menjalin cinta dengan santri sekamarnya.
Tapi, sama dengan Mista, doi bener-bener keep secret. Ga ada seorang pun yang tau
tentang penyimpangan orientasi seksualnya. Setelah balik lagi ke Jakarta, Fadil pun
makin kuat dengan pilihannya. Ia memilih menjalani hidup sebagai gay dengan tetap
menjalankan shalat lima waktu.
Buat ukuran cowok, Fadil oke juga seh. Muka doi lebih cenderung ngikut
Bokapnya, alias muka arab. Mata dan hidungnya tajem sampe bisa nyilet orang,
mukanya agak lonjong kekotak-kotakan, badannya rada gempal, kulitnya item item tai
ayam, dan yang bikin semua cewek dan cowok nggak nahan ngliat doi
--maksudnya ga tahan kebelet pengen pipis.. Hue he he.. adalah bulu-bulu halus di
sekitar pipinya. Bikin geli deh bo Orang kadang Fadil aja kegelian sendiri karena
dikilikitik bulunya. Yaah, singkatnya seh Fadil lumayan ganteng n sekseh (seksi
maksudnya), enak buat dijadiin umpan ketapel. Apalagi ditambah anunya yang
mmh Pokoknya Mmmmh deh! Ga bisa diungkapin.
Setelah ikut ngantri di kamar mandi sambil ngantuk-ngantuk suntuk, Fadil pun
langsung ngacir menuju tempat kerja. Boro-boro ngopi n nyanyi dulu. BAB alias
Buang Aer Besar aja nggak sempet. Malah kadang Fadil sampe kelupaan pake baju
saking buruburunya. Makanya pantatnya sering digigit anjing tetangga karena
kelupaan pake celana.
Buat bisa nyampe ke tempat kerjanya, Fadil kudu rela ikut desek-desekan dan
gelantungan di bus kota yang kalo pagi minta ampun bejubelnya. Untungnya seh kalo
pagi orang-orangnya maseh pada wangi. Coba siangan dikit. Bau keringet yang kecut
campur kentut udah jadi aroma khas bus kota. Tapi bagi Fadil, mendingan naek bus
kota daripada naek kereta. Soalnya naek bus kota lebih banyak pilihan. Kalo kira-kira
diliat dari luar di dalem bus ga ada yang cucok, mending ga usah naek deh. Tapi kalo
ada yang cucok, colok terus sampe dapet nomer HaPenya. Hue he he.. dasar si
Fadil. Lagian, mau kerja aja sempet-sempetnya pilih-pilih bus kota. Adanya juga
sampe kantor langsung didamprat bos karena telat.
Fadil satu kantor sama Mista. Doi adalah Manager Sarana dan Prasarana di jasa
layanan transportasi Jakarta, Busway. Waktu luangnya banyak dihabisin buat

berendem di kolam renang, nyelem, nonton filem dan makan arem-arem. Tapi Fadil
rada-rada penakut. Mau pipis ke toilet aja kadang minta dianterin. Tapi doi ga mau
ngaku kalo doi penakut. Cuma Mista dan Andi yang tahu. Makanya doi sering jadi
bahan cengan dua sohibnya.

Waktu Andi masih berniat ngekos di Jakarta dengan visi dan misi kebebasan,
BoNyoknya (baca; bokap nyokap) ngebuatin rumah di Tangerang. Makanya Andi
ngurungin niatnya bwat ngekos. Buat apaan? Buang-buang uang doang. Lagian
rumah itu bakal bikin Andi suangat bebas. Bebas dari ancaman razia pendatang dari
kelurahan, bebas dari aturan ibu kos yang kejam, bebas dari tagihan bulanan yang
melilit kocek, dan masih banyak lagi kebebasan lain yang bisa diperoleh Andi dengan
menempati rumah itu. Soalnya, BoNyok Andi kan tinggal di Ujung Pandang. So, Andi
bakal bisa bugil, ngupil, nyempil dan gokil semau-maunya. Kecuali saat ada Bi Cicih si
panitia perlengkapan (pembokat kaleee) yang siap melayani semua kebutuhan
biologis Andi. Eit.. maaf, tolong kata biologis jangan dibaca. Cukup semua kebutuhan
Andi aja. Sebab kebenarannya masih diperiksa dan diselidiki oleh KPK. Hui hi hi..
Nah, karena rumah Andi di Tangerang, perjalanannya ke kantornya yang di
Jakarta otomatis ga jauh beda kisahnya sama Mista dan Fadil. Andi juga
bergelantungan dan desekdesekan. Tapi doi lebih milih naek Busway daripada naek
bus kota ato kereta. Soalnya doi bisa puas ngadem sambil merem kayak Tukiyem
asyik makan bayem. Sampe-sampe Andi pernah pake celana rombeng, biar mirip
ama tarzan O..uwouwo
Enak bener ya jadi Andi. Mau rumah dibeliin, minta duit berapa aja dikasih,
bahkan doi punya villa pribadi di Puncak. Tapi kalo Andi minta mobil, tar dulu
Dahulu kala, saat Tarzan masih bergelantungan bersama monyetnya. Eit.. loh
kok jadi tarzan seh gini cerita sebenernya. Pokoknya, Nyokap Andi tuh udah trauma
ama kelakuan Andi. Sejarah mencatat bahwa Andi pernah memecahkan rekor MURI
dalam menghancurkan mobil pemberian orang tua.
Pertama, waktu kuliah di Jogja. Pas lagi wisata ke Puncak Kayangan (sebuah
dataran tinggi di sekitar Pantai Parangtritis) bareng-bareng temennya, mobilnya jatoh
dengan sukses ke jurang karena rem tangannya ga difungsiin. Menurut juru kunci
puncak yang terkenal dengan aura spiritual, mobil Andi menemui jodohnya yang
bersemayam di kerajaan Nyi Roro Kidul. (ga masuk akal kalee..)

Kedua, mobil Andi nabrak aki-aki yang lagi ngerumpi sambil makan gudeg di
Kasongan. Pasalnya Andi baru aja kesenengan karena doi baru beli asbak berbentuk
kenti yang udah lama dicarinya. Karena kesenengan, di mobil doi ngliatin tu asbak
terus sambil ngayal kemana-mana dan ga liat jalan. Alhasil begitu deh. Untung aja tu
aki-aki kagak mati karena punya tenaga dalem. Coba kalo mati, bisa-bisa Andi
didemo orang sekampung yang pro sama tu aki-aki supaya ngebalikin nyawanya lagi.
Nah lo, emang nyawa bisa dibalikin?
Ketiga, Andi pernah nabrak panggung acara penyerahan sertifikat rekor MURI
kategori parade kencing berdiri dengan jumlah peserta 1001 orang, karena matanya
jelalatan ngliatin lekong cucok. Maka, polisi yang kebetulan selalu kebagian
menangani kasus kecelakaan yang dilakukan oleh Andi dan kebetulan lagi ikutan
lomba, langsung mengusulkan pada panitia bahwa Andi layak untuk mencatat
rekornya. Jadilah hari itu ada dua penyerahan sertifikat. Satu sertifikat parade kencing
berdiri dengan peserta terbanyak, dan yang satu sertifikat penghancur mobil
terbanyak.
Nah, dari ketiga kasus itu, maka Nyokap Andi mengeluarkan pernyataan yang
berbunyi ; dari pada kehilangan anak semata wayang mendingan kehilangan kutang
segudang. Setelah itu, pintu Andi untuk minta mobil, ditutup sudah.
BoNyok Andi tinggal di luar pulau Jawa. Tepatnya di Sulawesi. Ini membuat Andi
terbiasa mengelola keuangannya secara mandiri. Selain itu Andi punya kebiasaan
yang nyerempet nyerempet jiwa sosial kalo kepepet. Sebagai contoh, Andi
menyisihkan lima persen dari penghasilanya tiap bulan untuk disumbangkan ke
sebuah panti asuhan di Sulawesi Selatan. Kadang-kadang doi nyumbangin pakaian
bekasnya sama pemulung, dan menghibahkan isi septiktanknya pada petani yang lagi
mbutuhin pupuk. Bahkan Andi sempet kepikiran pengen nyumbang kemaluannya
pada tetangganya yang impoten. Gubrak.
Andi juga ga kalah ganteng sama dua sahabatnya. Alisnya panjang bak kambing
item beriringan, wajahnya tegas kayak unggas, bulu matanya lentik dan keriting
karena pernah ga sengaja kesundut korek api, matanya sama rata, ditambah burung
pipit yang menclok terus di pipinya ga mau lepas, bikin senyumnya manis kayak gula,
sampe tiap kali Andi senyum, semut-semut pasti berdatangan pengen nyobain

manisnya senyum Andi. Selain itu, tinggi badannya yang 180 senti dan berat badan
proporsional, bikin semua cewek dan cowok juga semua kendaraan yang lewat,
langsung pada berhenti buat ngliatin Andi sambil ngiler. Makanya Andi juga pernah
ditangkep polisi gara-gara dianggep biang pembuat kecelakaan dan kemacetan.
Sama kayak kedua temennya, doi kerja di jasa layanan TransJakarta, Busway,
di posisi Finance Departement. Di selang-selang kesibukannya yang bejibun, Andi
wajib ngeluangin waktunya buat dugem, denger musik sambil makan keripik, plus
maen icik-icik. Andi juga berjiwa pemimpin. Saking berjiwa pemimpinnya, apa aja
dipimpin. Bebek aja dipimpin.
Kisah cintanya kandas karena boyfriendnya ga bisa balik ke Jakarta nungguin
sanak sodaranya yang kena lumpur lapindo di Jawa Timur. Sejak saat itu Andi lebih
milih konsentrasi sama kerjaan dari pada harus mikirin cinta.

Mista, Fadil dan Andi udah sohiban sejak jaman nabi adam masih hidup. Hihi...
ga ding Mereka mulai sohiban semenjak penerimaan karyawan baru di jasa
layanan transportasi busway. Biarpun sohiban erat, tapi mereka bertiga punya bejibun
perbedaan. Diantaranya beda emak, beda bapak, beda nama, beda rumah, beda
sekolah, beda sejarah, beda tinggi badan, beda berat badan, dan ratusan perbedaan
yang kalo ditulis ga bakal abisabis. Yang ada kitanya keburu tua. Tapi yang jelas, ada
persamaan yang membuat mereka tambah nempel kayak perangko.
Pertama, mereka sama-sama menyandang predikat The Jomblo Gay.
Kedua, mereka sama-sama hobi naek kendaraan umum. Jadi bukannya ga
sanggup beli kendaraan. Tapi rasa cinta mereka terhadap kendaraan umum udah
kayak cintanya Romeo en Juliet ato Samson dan Delilah. Yah, untungnya aja mereka
ga nepsong buat nyipokin belahan jiwa mereka itu. Kalo iya, mereka bisa langsung
dijeblosin ke RSJ sama masyarakat karena dianggap gila.
Bagi mereka betiga, naek kendaraan umum adalah obat stress paling mujarab
bwat ngelupain sejenak segudang kerjaan kantor. Anjuran ngunjungin tempat sepi
kayak gunung, pantai atau kuburan buat ngilangin stress, adalah hal yang basi bagi

mereka betiga. Kata mereka, itu membutuhkan nyali yg cukup tinggi, waktu yang
tepat, dan ga bisa dilakuin saat kocek lagi melarat. Tapi hobi yang mereka miliki, ga
perlu anggaran dan waktu yang khusus. Cukup dengan tiga ribu rupiah bagi yang
naek kereta api, tiga ribu lima ratus rupiah bagi yang naek Busway dan dua ribu lima
ratus rupiah bagi yang naek bus dalam kota.
Tapi ada beberapa hal yang mengurangi kenikmatan mereka melakukan
hobinya. Yaitu:
Pertama, kalo kendaraan umum yang mereka tumpangin sepi penumpang.
Soalnya ga ada yang bisa dijadiin mangsa.
Kedua, kalo kendaraan umum yang mereka tumpangin isinya rata-rata
perempuan. Gubrak. Maklum gay gitu loh, bo
Walaupun mereka bekerja satu kantor mereka berusaha seprofesional mengkin,
dan ga show of tentang orientasi sexual mereka yaitu gay karena berbagai macam
pertimbangan.

Salah

satunya

karena

di

kantor

tersebut

masih

banyak

bergentayangan orang-orang yang homopobic, alias anti-homo. Padahal seh kalo di


kalangan orang yang satu nusa satu bangsa sama mereka, udah ketauan banget.
Patung Pancoran aja tau kalau mereka itu adalah gay.

Waktu udah nunjukin pukul lima sore hari. Tanda buat para pekerja kantoran
buat go home, alias balik ke rumahnya masing-masing. Tapi ada juga yang kelayapan
dulu buat refreshing, cari makan, or cari gebetan baru bagi yang maseh jomblo ato
bagi yang pengen punya pacar lebih dari satu. Sore itu, Mista, Fadil dan Andi lebih
milih bwat nongkrong di Coffee Shop langganan mereka dulu daripada langsung
pulang ke habitatnya masingmasing. Itung-itung ngeceng dan ngelepas lelah sambil
minum kopi.
Coffee Shop langganan mereka itu terletak di jantung ibu kota Jakarta.
Tempatnya strategis dan prestis karena terletak di daerah bisnis. Selain itu, Coffee
Shop ini juga udah dikenal di seantero jagad sejak zaman rezim Suharto sebagai
tempat berburu. Rama-Rama pemburu duta, dan Shinta-Shinta penjaja cinta siap
nemenin siapa aja asal harganya cocok.
Hilir mudik kendaraan, pedagang asongan, dan kerlap kerlip lampu jalan yang
udah mulai dinyalain menjelang malem seh udah jadi bonus yang membosankan bagi
warga Jakarta yang ingin menikmati kopi di pelataran depan. Tapi bagi warga luar
Jakarta, bonus gratis tersebut bisa jadi alat cuci mata yang paling tokcer, sekaligus
cindera mulut alias bahan cerita seru buat diceritain ke temen-temennya kalo balik ke
kampung.
Gays.., bosen ga seh lu semua pada ngejomblo? Andi tiba-tiba aja nyeletuk
membuka pembicaraan.
Yah, Ndi. Baru aja duduk. Narik napas aja belom sempet, lu udah ngomongin
masalah jomblo. Bikin bete aja neh. Tiba-tiba bibir Mista jadi jontor kayak habis
kejedot tembok saking bete denger omongan Andi.
Bukannya getoh Masalahnya bentar lagi taon baru neh.. Udah tinggal
sebulan lageh.. Lagian kan udah satu taon kita ngejomblo. Bales Andi

Trus, maksud loh? tanya Fadil cuek bebek sambil ngiderin pandangannya nyari
gebetan yang bisa dibuat cemilan.
Ah, pada ga seru amat seh.. Emang pada ga bosen apa sama idup yang
begini-gini aja. Desak Andi. Maksudnya seh mau ngasih semangat Tapi apinya
kurang gede kale, jadi yang laen adem ayem aja.
Ya emang yang namanya idup begini-begini aja. Kalo mau beda, pergi aja ke
neraka sono. Pasti ga gitu-gitu aja deh. Celetuk Mista rada males.
Neh, maksud aku, aku punya ide seru bwat bikin hidup kita agak berwarna
dikit.
Andi nyoba ngasih usul. Untung bukan ngasih bisul.
Kalo lu mau hidup lu berwarna mah gampang atuh. Sok, sekarang ambil cat aer,
habis itu gwe cemong-cemong deh muka lu. Beres. Jadi muka lo berwarna, dan kalo
muka lu berwarna, pasti idup lu juga baru. Soalnya orang sekeliling lu pasti pada
ngliatin lu semua kayak ngliatin topeng monyet. Canda Mista.
Ah.. lu becanda aja, Mis. Aku serius, nih. Gimana kalo kita buat permainan
menjelang taon baru ini? usul Andi sambil garuk-garuk pantat.
Permaenan apaan? Halma tanya Fadil ga interest sambil ngilik-ngilik kuping.
Abis Andi ngomongnya sambil garuk-garuk pantat, gimana mau pada interest?
Sebulan lagi kan taon baru Demi membuat kedua temennya tertarik, Andi
sekarang ngomong sambil berdiri dengan gaya bak penyair lagi baca puisi. Tapi
ternyata Fadil dan Mista masih cuek bebek.
So, gays Find Your Boyfriend, buat jadi temen kencan lu pas pergantian
taon. Lama-lama Andi ngomong sambil joget sampe semua yang dateng ke Coffee
Shop pada ngliatin, dikirain ada orgil nyasar. Demi ngliat Andi ngomong sambil
berjoget ria, Mista dan Fadil kontan langsung menarik Andi supaya duduk lagi di
kursinya.

Lu jangan kayak monyet lepas dari kandang gitu atuh. Ngerakeun wae, yeuh
kata Mista setengah berbisik saking malunya. Mukanya udah merah merona kayak
tomat busuk.
Abis lu bedua pada ga merhatiin seh. Pelotot Andi yang hampir ngamuk.
Iya, iya. Sekarang kita perhatiin. Untung Satpam belom datengin lu. Ga bosen
lu, mampir lagi ke kantor polisi? Apaan barusan lu bilang? Find Your Boyfriend? Fadil
mencoba meyakinkan kembali. Kali aja kupingnya udah rada kesumbat.
Iya, Find Your Boyfriend. Buat jadi temen kencan lu pas pergantian taon
nanti. ulang Andi lagi.
Ah, aya-aya wae sih elu mah. Sok gimana, jelasin lebih lanjut. Daripada lu joget
lagi. Tar kita yang repot.
Jadi gini jelas Andi mulai bersemangat karena usahanya bwat bikin tementemennya merhatiin omongannya berhasil dengan sukses. Selama sebulan ini, kita
kudu nyari someone yang bisa kita jadiin teman kencan pas pergantian taon nanti.
Jelas Andi dengan wajah senang benderang.
Kalo permainan berarti ada yang menang dan ada yang kalah nih? tanya Fadil
kayak orang bloon. Sebenernya sih doi cuma pengen nyenengin Andi doang.
Daripada Andi putus asa terus masuk Rumah Sakit Jiwa? Bisa-bisa Fadil diseret juga
ke kantor polisi karena udah bikin orang jadi stress.
Ya iyalaaaah. Kalo diantara kita ada yang kalah dia pasti harus dapat
hukuman. Dan hukumanya aku serahin ke kalian berdua. Gimana? Mau pada ikutan
ga?. Tawar Andi pada dua sahabatnya yang kini lagi liat-liatan sambil mengernyitkan
dahi, persis berenyit.
Hmmm kalo ada hukumannya segala seh, kayaknya boleh juga tuh. Seru.
Gumam Mista sambil muterin kepala kaya orang lagi tripping. Bolehlah. Tapi gimana
dulu aturan maennya?
Nanti dulu dong. Fadil Gimana? Mau ikutan ga? tanya Andi sama Fadil yang
kini ikut-ikutan muterin kepalanya, alias mikir.

Siplah. Kalo Mista ikut, ane juga ikut jawab Fadil akhirnya. Andi nyengir kaya
kuda saking seneng usulnya diterima.
Tiba-tiba aja dateng seorang waiter buat nanyain pesenan mereka. Di dadanya
terpampang nama yang cukup jelas. Dika namanya. Karena waiter itu waiter baru,
kontan aja Fadil sama Mista ngliatin Dika sambil netesin liur. Habis, Dika emang
lumayan manis seh. Kayak kue tar. Enak dijilat.
Sore.., Mau pesen apa, mas? tanya Dika sambil memasang senyum manis
yang selalu dibagiin gratis sama pelanggan-pelanggannya.
Baru ya? Fadil bukannya jawab pertanyaan Dika, malah nanya yang laen. Ga
malu lagi kliatan ilernya udah netes.
Iya, mas.. Dika tetap menjaga supaya senyumnya ga ilang. Pesen apa?
Pesen baso deh, dua. Omongan Fadil jadi ngelantur kemana-mana.
Heh! Bloon! Ini Coffee Shop, bukan warung baso!!! Andi njitak pala Fadil
sampe benjol. Fadil pun langsung tersadar dari bayangannya yang udah
kemana-mana. Lagian, iler lu lap dulu noh! Malu-maluin tanah air, lu! sambung Andi
lagi. Bukannya malah takut, Dika malah ketawa, bikin mukanya tambah kliatan
muanisss banget. Fadil hampir lupa diri lagi. Untung suara Andi segera nyadarin doi.
Kelamaan lu. Aku expresso ya, mas. Pesen Andi, yang langsung dicatat
dengan gesit oleh Dika.
Gwe Black Coffee dong sambung Mista yang diem-diem sebenernya juga
ngiler ngliat Dika. Tapi Mista lebih kekontrol. Sebelum ilernya jatoh, udah keburu
diisep duluan ma doi.
Lu apa, dil?!! tanya Andi sewot.
EehhSaya pesen Hot Chocolate ya. Yang putih kayak kamu. Sahut Fadil
grogi. Tiba-tiba aja suaranya jadi serak kayak suara kodok, tanpa sadar bahwa doi
salah ngomong lagi.

Woi!! Sadar Woi!! Di sini ga sedia Hot Chocolate putih, oon!! teriak Andi, kali ini
pas di kuping Fadil yang masih cengo ngliatin Dika.
Eh, maksudnya Hot Chocolate aja. Ralat Fadil masih grogi. Dika mencatat
semua pesanan sambil senyum-senyum, bikin Fadil tambah melayang.
Ada pesenan lain, snack ato lainnya? tanya Dika tetap sopan sambil terus
menebar senyum manisnya.
Itu dulu deh, mas. Jawab Andi sambil terus melototin Fadil.
Oke, saya ulangi ya. Satu expresso, satu black coffee dan satu Hot chocolate.
Ditunggu sebentar ya mas. Kalo ada yang ingin dipesan lagi, panggil saya saja, nama
saya Dika tuntas Dika. Lantas dia pun pergi dari hadapan mereka betiga,
meninggalkan Fadil dan Mista yang masih pada ngiler sama ketampanan Dika.
Brondong brondong gumam Fadil sambil terus ngeliat ke arah Dika
menghilang.
Husss! Mau dilanjutin ga, neh?! Andi memotong lamunan Fadil.
Iye iye ane disini. Gimana aturan maennya? sahut Fadil cepet.
Tumben lu nyautnya cepet. Pengen cepet-cepet ngegaet si Dika ye? tanya
Andi curiga.
Kagak Fadil ngelak. Udah buruan, gimana aturan maennya
Ya udah. Jadi permainannya gini Kita kan masih punya waktu satu bulan
menuju pergantian taon. Itu berarti waktu kita buat cari BF alias boyfriend adalah
empat minggu.
Terang Andi berusaha seterang-terangnya sampe ga nyadar kalo dia cuma
ngulang kalimat doang. Mista sama Fadil cuma ber-ham ham hem hem daang
ngedengerin penjelasan Andi.
Nah, lanjut Andi lagi Kita akan melakukan pertemuan evaluasi di minggu
kedua. So, lima belas hari kemudian, dimulai dari sekarang, kita akan mengadakan
evaluasi dan membahas langkah selanjutnya. Sampe sini ada pertanyaan ga? gaya

Andi lama-lama jadi kayak guru matematika. Mista sama Fadil geleng-geleng semua.
Muka mereka berkerutkerut saking seriusnya.
Nah, kalo di minggu kedua itu ternyata kita udah punya pasangan semua,
berarti kita harus buat kesepakatan baru.
Kesepakatan naon deui? celetuk Mista.
Gini, kalo di minggu kedua kita udah punya temen kencan semua, itu berarti
draw. Setelah itu kita harus segera mutusin teman kencan kita. Lalu kita lanjutin
permainan kita pake step kedua. jelas Andi.
Kok tiba-tiba ada step kedua segala? Step satunya mana? putus Mista yang
kayaknya mulai pusing dengan penjelasan Andi
Ini baru mau gue jelasin Sabar dong, Mis Andi menenangkan. Step
pertama, kita diharuskan nyari teman kencan di kendaraan umum sesuai alat
transportasi yang kita tumpangin setiap hari. Contohnya gwe ke kantor naik busway,
brarti gwe harus nyari temen kencan di dalem busway. Trus Fadil nyari di bus kota,
dan elo brarti harus nyari di kereta api, ta. Jelas Andi. Fadil dan Mista
manggut-manggut.
Step kedua, kita diharuskan nyari temen kencan lewat hobi masing-masing.
Misalnya aku hobi dugem, so aku akan cari teman kencan di diskotik. Fadil, karena
suka renang, berarti harus cari di kolam renang. Dan karena Mista suka chatting,
berarti lu harus cari temen kencan di dunia maya. Gimana? Clear lom...? Yang
laennya lagi-lagi manggutmanggut kayak orang Jepang.
Clear, clear. jawab Fadil mulai paham.
Trus, mengenai hukumannya gimandang? tanya Mista.
Maaf menganggu, ini pesanannya Tiba-tiba aja wajah Dika udah nongol lagi di
depan mereka betiga, sambil meletakkan cangkir atu-atu di atas meja. Kontan aja
semua lamgsung ga konsen, terutama Fadil yang udah nelenin ludah terus biar ga
ngiler.

Makasih ya kata Fadil dengan tampang semanis mungkin. Dika pun


membalas senyum Fadil dan langsung pergi setelah beres ngelakuin tugasnya.
Woiiii... konsen, konsen Andi berusaha menyadarkan temen-temennya yang pada
terpana. Iye..iye trus gimane neh? kata Fadil segera tersadar lagi setelah baru aja
kesambit setan cakep yang namanya Dika. Jadi gene.., Karena kita betiga.., so aku
pengen semua nyiapin hukuman. Jadi tar yang kalah harus njalanin ketiga hukuman
itu. Gimane? tawar Andi. Tar dulu, jadi maksud lo, misalnya kalo gwe kalah, gwe
harus jalanin hukuman dari lo bedua, dan jalanin hukuman yang gwe bikin sendiri
juga? tanya Fadil memastikan. Exactly white. Kata Andi dengan sok pede pake
bahasa Inggris. Tar dulu, maksud lo exactly right? inget Mista. Iya, exactly tight..
Right, bloon tegur Fadil gemes. Habis andi emang suka sok-sokan pake bahasa
Inggris, tapi sering banget salah.
Iya, exactly right Andi nyengir kesenengan kayak hantu yang lagi nakut-nakutin
manusia. Kalo ga inget bahwa yang ada di depan mereka adalah sohib mereka ndiri,
Mista sama Fadil pasti udah lari terbirit-birit. So, sekarang waktunya nentuin
hukuman.
Waduuuh, hukumannya dua aja dong, Ndi Jadi misalnya kalo gwe yang
kalah, hukuman lo bedua doang yang dipake. Hukuman yang gwe bikin kagak
usah Fadil memasang tampang persis kucing yang lagi merayu tuannya.
Eit ga usah la yaw Tadi kan lo udah setuju buat ikutan game ini. So, pool is
the pool, n noway to turn back Tandas Andi setandas-tandasnya.
Tar dulu, maksud lo Rule is the rule? tanya Mista meyakinkan diri.
Iya, fool is the fool. Jawab Andi.
Jauh amat sih Ndi?!!! Rule, bloon rule Rule is the Rule. Protes Fadil.
Matanya sampe mau keluar saking ngototnya.
Iya, pokoknya itu. Bawel amat sih lo pada. Ga mulai mulai neh tar. Ya udah
langsung aja. Kita mulai ya. Siapa duluan neh yang mau nentuin hukuman?
Gwe.

Ok, Mis. Lu duluan. Kayaknya lo paling semangat neh, dibanding Fadil. Fadil sih
letoy
Hukuman dari gwe gini Mista menggosok-gosokkan kedua telapak tangannya
dengan semangat sampe keluar asep, persis dukun santet. Yang kalah, dikasih
bonus kucing (cowok panggilan)
Waaah enak banget itu mah. Lo pasti udah siap-siap kalah ya, Mis? Tuduh
Fadil.
Belom selesei, ndut Nah, udah gitu, doi harus buat video bokep sama tu
kucing tentunya sama hidden camera.
Wah, gawat lo celetuk Fadil lagi.
Lo tenang aja, dil Aturannya, tu video ga boleh disebar cuman buat
lucu-lucuan kita doang Jadi abis kita tonton bareng, langsung musnahin tu video,
tanpa ampun! Gemana? kini giliran Mista yang nyengir kayak hantu sampe bikin
sepasang muda-mudi yang lagi mesra-mesraan di meja yang ada di depan Mista,
langsung kabur demi melihat cengiran mautnya. Fadil dan Andi manggut-manggut
denger hukuman dari Mista.
Boleh juga tuh. Celetuk Fadil Tapi habis itu videonya bener-bener langsung
dibuang ya. Salah-salah tar tu video bisa bikin heboh orang seIndonesia lagi.
Siiip. Itu tar jadi urusan aku.. Tenang aja dil Andi menenangkan kayak
malaikat yang nongol bawa payung di siang bolong. Soal kucing juga, biar aku yang
tanggung. Ok. Hukuman dari Mista disepakatin. Sekarang hukuman dari elo, dil.
Lanjut Andi. Sekarang semua mata tertuju ke arah Fadil.
Oke! Siapa takut. Gwe juga udah nyiapin hukuman yang ga kalah dari
hukumannya Mista. Sahut Fadil dengan pedenya. Hukuman dari gwe adalah sebuah
hukuman yang sangat seru dan mengharu biru juga menyenangkan sebagaimana
yang bisa kita temukan di tempat-tempat hiburan yang sangat

KELAMAAN!! teriak Mista dan Andi serempak di kuping Fadil. Bilang aja lo
belom nemuin hukuman yang bagus. Iya kan. Tuduh Mista dengan mata yang
menyipit, bikin mukanya kayak Andi Lau kejebur oli.
Kata siapa? Gwe udah nemu kok. Otot Fadil.
Ya udah, buruan! Ngulur waktu aja elu mah. Mista langsung gondok. Lehernya
ngembung kayak kodok.
Iye.., sabhar sabhar Orang sabhar disayang Tuhan kata Fadil dengan
gaya bak Ustad Mansyur. Tapi mukanya langsung berubah serius demi melihat dua
temennya udah mau ngelempar cangkir kopinya masing-masing ke kepala Fadil.
Iya iya.., hukuman dari gwe gene, yang kalah harus foto bugil dengan pose
ala model-model kalender bokep. Tar yang motret gwe ndiri deh, biar ga nyebar ke
tangantangan yang ga berwenang. Getoh. Gimane? Bagus kan ide gwe? Fadil
tersenyum lebar
tanpa nampakin giginya.
Biasa aja kaleeee Mista dan Andi kompakan lagi ngeledek Fadil.
Nah kalo lu yang kalah tar yang moto siape?
Ya siape kek.. Lu kek lu kek. Asal jepret aja kan bisa.
Ya udah. Gimana Mis? Lu setuju ga sama hukumannya Fadil? tanya sang
moderator
dengan sok tegas.
Ah, cuma begetoh doang mah siapa yang takut. Lanjuuut.
Ok. Hukumannya Fadil disepakatin Andi mengetok meja tiga kali sama sendok
yang diumpamain palunya pak hakim. Brarti sekarang tinggal hukuman dari
aku. Kata Andi sambil sedikit mendramatisir suasana, bikin Fadil dan Mista nunggu
dengan deg-degan.

Kalo hukuman dari aku sih gampang. Yang kalah harus beli dua ekor kambing,
terus..
Aaaaah Mati deh gwe. Ga mau, ga mau!! teriak Mista tiba-tiba.
Apaan sih lu? Orang aku belom beres kok udah maen ga mau ga mau aja.
Protes Andi.
Ga mau, pokoknya gwe ga mau kalo yang ntu, mah. Kata Mista heboh sendiri
kayak bebek lagi cari induknya. Ngegituin kambing kan maksud lo?
Ngegituin gimane?
Ngegituin ngegituin. Mista berusaha jelasin sambil ngeden-ngeden.
Untung aja ga mencret di celana.
Ngegituin, ngegituin. Yang jelas ah bahasanya. Tar salah persepsi bahaya,
lagi. kata Andi lagi. Mista yang udah ga bisa ngejelasin pake mulut lagi, akhirnya
harus jelasin
pake tangan. Doi masukin jempolnya diantara jari tengah dan jari telunjuknya
sendiri, dan mengacungkannya ke Andi.
Waah Makanya, otak lo seh isinya bokep mulu. Mikirnya ga jauh dari
sempak. Andi langsung menepuk jidat Mista setelah tau maksudnya. Dengerin dulu
yang bener pake dua kuping lu. Ato kalo kurang, aku sumbangin neh kuping aku satu
buat lu. Dasar ngeres. Gerutu Andi.
Trus apaan dong? tanya Mista.
Hukuman dari aku ga pake jorok-jorokan deh. Setelah lu beli dua ekor kambing,
lu sumbangin deh tu kambing ke orang-orang kampung yang membutuhkan. Biar
malem taon baruan kita dapet berkah. Ga dosa mulu. Tandas Andi.
Ooooh, disumbangin. Dasar lu otak sumbangan. Celetuk Mista rada malu,
tapi sempet-sempetnya ngeledekin Andi. Maksudnya seh biar doi ga malu-malu
amir Orang si
Amir aja ga malu-maluin..

Udah. Pada setuju ga neh sama hukuman gwe?


Hukuman lu mulia amat seh Padahal hukuman kita bedua, isinya dosa
semua.
Fadil sempet-sempetnya nyeletuk.
Ya biarin. Kan biar taon baru tar, dosa sama pahalanya setimpal. Gitu loh bo
Iya juga ya. Ya udah, ane setuju. Sambut Fadil.
Lo gimana Mis?
Ah, cuman gitu doang mah setuju ajalah. Sipil itu mah. Mista menjentikkan
jarinya. Ok, berarti.. tiga hukuman udah disepakatin. Dan aku ulangin. yang
kalah harus
ngejalanin tiga hukuman itu. sampe sini clear?
Clear. Mista dan Fadil jawab barengan.
Oke, good. Nah, sebelom aku akhirin, ada beberapa aturan permainan lagi
yang
harus kita jalanin.
Aduh, lieur urang yeuh. Banyak amat sih peraturannya Ndi. Protes Mista.
Eit.., inget yang barusan ga? Cool is the cool, n no way to turn back. Tegas
Andi
agak sedikit lebih kejam dibanding tadi. kalo banyak protes, tar aku joget lagi
loh. Ancam Andi sambil melotot.
Jangan.. jangan.. sok atuh apa lagi aturannya. Tapi bukan Cool, Ndi Rule
ralat Mista sambil rada ketakutan denger ancemannya Andi.
Eit, jangan protes. Aku joget neh.. ancem Andi.
Iya ga ga. Udah cepetan lanjut. Mista nyerah.

Jangan dipotong ya, omongan aku. Kalo sampe dipotong, tar kalian aku hukum
suruh ngambilin upilku yang kebetulan belom dibersihin ini, loh. Lagi-lagi Andi
ngancam. Kali ini kayaknya ancamannya lebih kejam. Kontan aja Mista ama Fadil
langsung diem beribu bahasa. Ngeluarin suara hmm aja nggak berani.
Oke, Aturannya gini, lanjut Andi setelah ngeliat kedua sohibnya pada bungkem
semua kayak dijejelin arem-arem sepuluh biji.
Pertama, setiap kejadian, sekecil apapun, wajib ditulis di sebuah buku diari kecil
yang tar bakal aku bagiin satu persatu... Dan jangan lupa bwat membawanya waktu
pertemuan kita selanjutnya di minggu kedua.
Kedua, dilarang berkomunikasi sebelum minggu kedua kecuali ada hal yang
sangat URGENT.
Ketiga, diharamkan merebut pacar orang, karena itu adalah bentuk kekerasan
non fisik yang bisa menyebabkan orang berdarah-darah hatinya.
Keempat, alias aturan terakhir, diharuskan membeli nomer baru selama
permainan ini berlangsung, dan setelah permainan berakhir, kita buang semua nomer
tersebut. Gemana, clear semua? Andi mengakhiri segudang peraturannya yang bikin
Fadil dan Mista pusing dan muter kayak baling-baling. Mista dan Fadil pun
ngangguk-ngangguk tanda setuju. Tapi ga tau pada ngerti apa nggak.
Pas malem taon baru, kita harus kumpul di sini udah dengan pasangan masingmasing. Habis itu kita berangkat ke Villaku yang ada di Puncak. Segala peralatan
akan aku siapin, termasuk hidden camera dan studio foto. Tapi kalo kambing,
tanggung sendirisendiri ya demikian pesen terakhir Andi.
Setelah kesepakatan disetujui dan cangkir-cangkir udah pada kosong, mereka
bertiga pun kembali ke habitatnya masing-masing.

Biasanya Mista, Fadil dan Andi selalu ngerumpi dulu di kantin bwat ngegosipin
berbagai hal. Mulai dari gosip terhangat selebritis, harga sembako, atasan yang galak,
karyawan baru yang cucok, sampe harga tokek yang lagi meroket. Tapi di hari
pertama ini mulut mereka kayak dibordir ama mesin jahit. Ga ada obrolan sama sekali
di antara mereka. Boro-boro ngobrol. Sapa-sapaan aja ga.. Kalo ga sengaja papasan
di kantor, mereka langsung saling melengos. Mereka bener-bener memegang teguh
kesepakatan yang udah mereka omongin kemaren.
Tingkah mereka yang tiba-tiba jadi rada aneh ini, tentu aja mengundang
pertanyaan besar bagi orang-orang di sekitar mereka. The gosipers yang ga pernah
mau ketinggalan berita, udah pada was wes wos aja di belakang mereka betiga.
Apalagi para paparazzi yang menyebar di seluruh penjuru kantor. Tentunya mereka
langsung berburu berita sampe tuntas buat ngasih makan para gosipers yang udah
pada kelaperan nyari mangsa.
Kayak yang satu ini neh. Namanya Bu Minah. Jabatan doi di situ adalah sebagai
bu kantin ngerangkep paparazzi yang ga ngarepin honor. Buat doi, ngasih makan
orang plus ngasih bonus gosip, adalah kepuasan yang ga bisa dibayar pake duit
berapa pun. Pengabdiannya sebagai paparazzi udah ga perlu diragukan lagi.
Makanya the gosipers seneng banget nongkrong di situ. Kantin Bu Minah emang
udah jadi kantor berita dan pusat gosip seputaran kantor.
Pagi-pagi, Bu Minah udah injit-injit semut, alias berjingkat-jingkat, ngintipin
tingkah laku tiga serangkai yang tiba-tiba pada diem-dieman itu. Yang pertama bikin
curiga doi, adalah kedatangan Mista yang ga diikutin kedua sohib kentelnya. Padahal
biasanya pagipagi tiga serangkai itu udah nongkrong kayak kucing garong cari ikan
sotong.

Mis..,. tumben makannya sendirian. Yang laen pada kemana? Dengan


hati-hati, biar ga dicurigai, Bu Minah nanya ke Mista yang lagi asik sms-an.
Tau. Jawab Mista acuh tak acuh, yang langsung disambut dengan rasa
penasaran yang tambah gede di hati Bu Minah. Bu Minah langsung nyengir kuda.
Tingkah laku Mista menandakan bahwa emang ada sesuatu yang terjadi di antara
mereka bertiga yang harus dicari tau sebabnya buat disebar ke para gosipers yang
ada di seantero kantor.
Lagi pada marahan ya? jiwa paparazzi Bu Minah mulai ga tertahankan lagi.
Tapi doi masih jaim, jangan sampe pertanyaannya terkesan nyelidikin banget. Tar
Mista ga mau ngasih info. Bisa gatot alias gagal total deh usahanya berburu berita.
Ah, ga. Lagi males aja ngegerombol kaya ikan tongkol sahut Mista sekenanya.
Bu Minah manggut-manggut sambil ngelirik Mista dengan penuh selidik.
Jiwa paparazzinya semakin menjadi waktu ngeliat Fadil dateng dan sama sekali
ga tegor-tegoran sama Mista. Bahkan Fadil duduk di tempat yang agak jauh dari
tempat duduk Mista. Apalagi, dugaan bahwa telah terjadi sesuatu di antara tiga sejoli
itu, diperkuat ketika Bu Minah ngliat Mista langsung melengos liat ke arah laen begitu
Fadil dateng. Rasa penasaran Bu Minah yang asalnya cuma segede rumah, langsung
jadi segede gedung bertingkat ngliat kejadian itu. Tapi demi membuat Mista dan Fadil
ga curiga, Bu Minah belagak adem ayem, ga nunjukin muka penasarannya.
Bu, soto ama teh botol ya. Jangan pedes pesen Fadil sama Bu Minah.
Lagi pada marahan ya, Dil? Kok jauh-jauhan? Bu Minah memberikan
pertanyaan yang sama ke Fadil.
Ah, ga. Lagi males aja ngegerombol kaya goreng jengkol, sebuah jawaban
yang hampir sama keluar dari mulut Fadil. Sama-sama berakhiran ol. Cuma kalo
Mista belakangnya ikan tongkol, ini goreng jengkol. Bu Minah langsung
mengernyitkan dahi. Otaknya mulai muter kayak komedi puter.
Bu, rendangnya dong ama teh botol ga berapa lama tampang Andi udah
nongol di depan hidung Bu Minah. Kontan aja Bu Minah yang lagi sibuk muter otak
mikirin ol-nya Mista dan Fadil, kuaget setengah mati.

E pistol, e borgol, e beol, e kon.. untung aja Bu Minah udah keburu nyetop
latahnya sendiri. Aduuuh, Ndi. Kamu ini ngaget-ngagetin aja.
Yee.., malah nyalahin saya. Makanya kalo kerja jangan sambil ngelamun.
Jawab Andi sambil ngeloyor menuju meja makan. Lagi-lagi Bu Minah menemukan
keanehan. Andi juga duduknya jauh-jauhan sama dua sejolinya. Mereka sama sekali
ga bertegur sapa. Paling cuma ga sengaja ngelirik, abis itu langsung melengos.
Lagi pada marahan ya, Ndi? lagi-lagi Bu Minah melontarkan pertanyaan yang
sama ke Andi sambil nganter makanan yang dipesen Andi.
Ga. Lagi males aja ngegerombol kaya dodol Yups... Akhirnya Bu Minah
dengan sotoy-nya ngambil kesimpulan sementara dari investigasi singkatnya, bahwa
Andi, Mista dan Fadil lagi marahan gara-gara ol Setelah menyimpulkan demikian,
Bu Minah pun sibuk. Dia pun langsung nyiapin alat paparazzinya yang berupa
handphone, trus langsung motret sana motret sini dan bisik sana bisik sini. Semua
yang dateng ke kantin, dibisikin sama doi. Sampe kucing lewat aja ikut dibisikin.
Eh, trio Mista, Fadil dan Andi lagi marahan lho
Kenapa emangnya?
Tau. Tapi yang pasti sih, mereka marahan gara-gara ol ol gitu deh... Begitu
kira
kira gosip yang disebar gratis ke seluruh pengunjung yang mampir ke kantinnya.
Kantor pun menjadi heboh. Berita menyebar cepet banget lebih cepet dari pencarian
google. Semua bisik-bisik ngomongin trio macan itu.
Katanya si Mista, Fadil n Andi pada marahan gara-gara ol, ya?
Katanya Bu Minah seh getoh.
Marahan gara-gara apa ya? Marahan gara-gara rebutan ongol-ongol?
Ah, masa gara-gara rebutan ongol-ongol. Gara gara jambu bol kale.

Bukan. Gara-gara bool kale. Begitulah kira-kira gosip yang dengan hangat
menyebar di kantor hari itu. Sedangkan Fadil, Mista dan Andi, pura-pura cuek bebek.
Bukannya mereka ga tau kalo mereka lagi digosipin. Justru mereka seneng. Serasa
jadi selebritis gitu loh Lagian mereka punya prinsip, Anjing menggonggong, kafilah
tetep ke dugeman. Dan tingkah mereka yang bikin orang penasaran itu, terus
berlanjut sampe menjelang minggu kedua, kayak yang udah disepakatin.

Hari ke-1
Dasar si Andi, aya-aya wae. Awalnya gwe malaysia ikutan taruhan kaya model
begindang. Tapi akhirnya gwe ngerasa tertantang juga seh. Demi persahabatan gwe
terima tantangan ini. Lagian emang seh, gwe ngerasa hidup gwe gini-gini aja.
Dinamikanya ga ada, boring, bosen dan bete. Habis, di rumah juga yang diadepin
itu-itu doang. Tingkah adek gwe yang rada aneh karena suka ngobrol sama tokek, n
curhatan Nyokap gwe.
Ni hari kayaknya gwe sial deh. Masa naek kereta isinya aki-aki smuwa. Abis itu
akiakinya pada doyan ngelirikin gwe smuwa lage. Untung aja ga pake ngelus-ngelus
paha. Kalo ga, hiiii mending gwe kabur aja deh dari tu kereta, biarpun kudu loncat
dari jendela juga. Biar aja gwe mati kecelakaan, daripada gwe harus mati dielusin
aki-aki. Hooeekss..
Hari ke-2
Kemaren kereta isinya aki-aki smuwa, sekarang isinya pewong smuwa. Buete
dah gwe. Mana tu pewong tingkahnya sama kayak aki-aki kemaren lage. Pada
ngelirikin gwe, senyam senyum, mesam mesem dikiranya gwe naksir kale. Ih, ga
deh.
Hari ke-3
Ga tau kenapa hari ini perasaan gwe lagi bete banget. Pikiran gwe
melayang-layang inget mantan gwe yang sekarang entah dimana en sama siapa.
Hiks.. sedeh deh gwe. Padahal barusan waktu pulang kantor ada brondong cekong
nongol persis di depan idung gwe. Untung ga gwe kira lalat. Kalo ga, udah mati kali tu

anak gara-gara gwe tabok pake jurus Tai-chi, alias jurus tai kuching. He he he Yah,
tu brondong sebenernya udah senyam senyum sih, bo Tau senyum ma siapa. Ga
tau senyum ma gwe, ga tau senyum ma nenek grandong yang berdiri di belakang
gwe, bodo amat deh, bukan urusan gwe. Pokoknya gwe lagi ga nepsong.
Hari ke-4
Hari ini gwe ketemu sama someone yang rada cucok, bow. Dari lobang idungnya
aja udah ketauan kalo dia gay. Karena mood gwe lagi bagus, gwe deketin aja doi
pelanpelan sambil ngesot kayak suster ngesot. Waktu udah deket, gwe lirik-lirik ke
diana. Diana oks juga bow.., apalagi kalo diliat dari deket. Mukanya kayak Leonardo
Dicaprio. Tapi ada bopeng-bopengnya dikit, sih.. Ya, gapapalah Nobodys perfect
gitu loh..
Dengan segala cara dan usaha, gwe nyoba narik perhatian diana. Tapi ga
sambil joget-joget kayak Andi. Si Andi mah norak. Gwe seh pelan pelan aja narik
perhatiannya, ga frontal getoh. Gwe liatin, ehh... lama-lama dibales senyum.
auw...auw... Sluuurp rada klasik seh emang. Tapi begitulah, boleh dibilang itu
adalah teori gwe, yang ga pernah gwe kasih tau ke lo pada. Tapi karena hari ini gwe
lagi baek, gwe kasih tau deh.
Sebenernya rumusnya gampang aja seh... Kalo kita ngelempar senyum ma
orang yang baru pertama ketemu trus dia bales ngelempar sendal itu namanya minta
dihajar. Nah, tapi kalo dibales ma senyuman lagi, --asal jangan senyuman ala
kuntilanak-- itu tandanya diana juga tertarik sama kita. Ini menurut gwe loh. Terus,
kalo senyum sampe berapa kali maseh dibales juga, itu tandanya diana minta dipepet.
So, pepet langsung en ajak ngobrol. Kalo nyambung, minta no hape-nya, sepatunya,
bajunya, celananya, anunya dll deh. Nah, beberapa jam kemudian coba aja sms
peres-peres nanya keadaanya. Abis itu ajak jenjongan ketumbaran deh. Kalo diana
mau, manfaatin itu sebagai moment bwat ngorek tentang siapa diana. Selanjutnya
terserah deh mau pada ngapain. Tapi, kita harus percaya sama yang namanya
proses, jenggong buru-buru, karena ada pepatah bilang, easy come, easy go.
Inget dont try this at home, kadang teori selalu berbeda dengan alam nyata, bisa
aja cocok buat gwe tapi gak cocok buat lo bedua.

Back to gebetan gwe. Nah waktu gwe udah berada dalam jarak yang cukup
deket sama inceran gwe, gwe peres megang pundaknya deh. Maksudnya seh bwat
mempertahankan diri kalo kalo kereta yang gwe naekin ngerem mendadak. --Padahal
mana ada kisahnya kereta ngerem mendadak. Ada juga kecelakaan jadinya. Yah,
maklumlah. Namanya juga alasan bwat pedekate. Ya ga, gays..? He he he.. Nah,
abis itu, pelan-pelan deh gwe nyentuh tangannya. Ehhh, diana diem aza. Gwe
tambahin sentuhan gwe di tangannya jadi sedikit lebih agresif, eeeh tangan dia
gerak-gerak. (aseek aseek..) Begitu gwe ngelirik, eh diana senyum. Senyumnya
manis banget bo! Sumpah! Biarpun ada tai giginya dikit Tapi gapapalah Lagi-lagi,
nobodys perfect gitu loh Karena diana senyum, langsung aja gwe remes
tangannya. Ternyata dibales! Ouw...auw..! Gwe hepi bukan alang kepalang, euy!
Untung gwe bisa nahan diri supaya ga jingkrak-jingkrak di kereta. Kalo ga, mungkin
gwe udah dibuang sama penumpang kereta karena dianggap mengganggu ketertiban
umum.
Kereta brenti di Pasar Minggu. Tangan diana udah narik tangan gwe bwat ikut
turun!
Hepi banget dong gwe.., dengan semangat empat lima, gwe ikutin ajakannya.
Tapi pas mau turun, tas gwe nyangkut ke badan orang laen, trus jatoh deh! Gondok
gwe! Padahal Diana udah keburu turun. Waaaa!!! Dengan panik karena takut
ketinggalan moment, gwe buruburu nyari tas gwe. Tapi waktu tas gwe udah ketemu,
kereta udah keburu jalan. Hiks sedih gwe, sedih Usaha keras gwe harus gagal
karena tas gwe jatoh. Akhirnya demi ngilangin kesedihan gwe, gwe maen suling deh
di deket pintu kereta sambil bercucuran aer mata.
Hari ke-5
Yes! Pagi-pagi udah sempet ada yang ngasih sinyal ke gwe. Lumayan manis
seh anaknya.. Tapi begitu gwe berusaha deket, eeh... diana malah keburu turun di UI.
Gigit jari lagi dah gwe. Keseeeeel!! Tapi gapapa deh. Kalo jodoh besok pasti ketemu
lagi.
Pulang kantor di gerbong kereta api isinya lekong semua! Wihi!! Seneng banget
gwe! Sumpah! Mata gwe langsung jelalatan kemana-mana. Sampe orang di sekeliling
gwe pada nyingkir semua karena gwe pelototin. Takut kali ya? Mang mata gwe kalo

melotot serem ya? Abis lekongnya manis manis sih, bo Sayang aja di antara sekian
banyak lekong manis itu ga ada yang sekaum sama kita. Makanya mereka pada kabur
waktu gwe lirik-lirik. Hiks sedih.
Waktu gwe lagi asyik-asyiknya jelalatan kayak lalat, eh tiba-tiba gwe ngeliat di
belakang gwe ada santri pake sorban dan jubah putih. Naujubilah gwe kaget banget.
Saking kagetnya gwe sampe loncat. Pala gwe sampe kejedot atap kereta api.
Langsung kebayang di otak gwe tu santri lagi melototin gwe, nasehatin gwe,
nunjuk-nunjuk gwe sambil baca ayat-ayat Al-Quran bwat ngusir setan-setan di otak
gwe. WAKS!! Rasanya pengen ngacir saat itu juga. Tapi kereta malah tambah penuh
dan badan gwe makin terdesak, sampe mepet banget sama tu santri. Mampus!
Gwe bener-bener gak bisa bergerak, gays! Keringet dingin gwe udah ngucur
banyak banget. Tau kenapa gwe tegang abiz!! Badan gwe kakuuu banget kayak
batang pohon. Pas lagi tegang-tegangnya gitu, eh keretanya ngerem. Dan secara
ga sengaja, tangan gwe nyentuh anunya alias kentinya tu santri! HUAAA!! Gwe ponik
banget. Mulut gwe langsung komat kamit, bedoa supaya tu santri ga nyeramahin gwe.
Pas gwe lagi sibuk-sibuknya bedoa, eeeh, kereta ngerem lageee Dan kali ini
tangan gwe nyentuh pas di kepala anunya. Hampir aja gwe teriak. Tapi untung aja
gwe masih bisa nahan diri. Gwe mematung seribu bahasa dengan keringet dingin
yang maikin banyak netes dari dahi gwe, dan mulut yang tambah komat-kamit.
Bukannya makin kosong, tambah lama kereta yang gwe naekin makin penuh
aja. Saking panasnya, lama-lama otak gwe jadi kerasukan setan. Udah, peges aja
anunya bisik tu setan kurang ajar di telinga gwe. Asalnya seh gwe ga mau dengerin
bisikan tu setan. Tapi karena tu setan giat banget ngebisikin gwe, lama-lama gwe
kepengaruh juga. Iyalah gapapa. Kerjain aja sekalian tu santri Belom tentu ketemu
lagi ini, batin gwe yang udah kerasukan setan.
Dug.. dug.. dug.. jantung gwe berdebar kenceng banget pas baru mau mulai
ngerjain tu santri. Tapi gwe nyoba tenang, dengan keringet dingin yang terus
berlinanglinang. Setelah berkali-kali ngirup nafas panjang, akhirnya dengan segala
kekuatan tenaga dalam yang gwe punya, gwe beraniin nyentuh anunya lagi dikit.
Karena diana kayaknya adem ayem aja, gwe jadi lebih nekat. Gwe pegang lagi deh.
Eh, ternyata tu santri emang BeTe alias Butuh Tentuhan (Sentuhan maksudnye)

Ternyata anunya diana lama-lama ngecong juga, bow!! Gwe tambah deg-degan bo!!!
Sumpah!! Eh, tiba-tiba keretanya ngerem lagi. NGIK! Karena gwe ga siap pegangan,
tangan gwe kali ini telak banget megang anunya!! HWAAA!!! Ternyata diana ga pake
cd, booo!!! Dan anunya ternyata gedong jugaaa!!! Untung aja gwe udah keburu
nyampe tujuan. Jadi gwe bisa langsung kabur seribu langkah. Daripada tu santri minta
tambah Hua ha ha!! Ga la yaw! Tar dia begituan sama gwe sambil ceramah lage!!
Tidaaak!!!

Hari ke-1
Bahlul... ini namenye permainan aneh dan nyeleneh. Seumur hidup, gwe ga
pernah ngelakuin hal-hal kaya gini. Dasar emang Andi rada-rada sableng. Tapi seru
seh.. Mirip buku-buku misteri yang pernah gwe baca (apa juga hubungannya?)
Hari pertama ini, gwe kenalan sama esmud alias eksekutif muda. Tampangnye
keren bo.. Rapi en perlente. Yah, namanya juga esmud. Kalo pake celana rombeng
mah pengamen namenye.
Ceritenye gene neh,
Waktu ntu, penumpang kan kagak begitu banyak, jadi gwe kedapetan duduk di
kursi. Tapi pertama gwe kedapetan duduk bareng nenek-nenek ganjen yang suka
peres megang-megang paha gwe buat pegangan. Untungnye ntu nenek turun duluan.
Nah, kagak lama, nongol deh tu esmud. Untung aja gwe ga ngiler. Sumpah gwe kagak
boong! Yah.., sebenernya ludah gwe udah ngumpul seh Tapi keburu gwe telen
sebelom jatoh.
Tanpa banyak ba-bi-bu, langsung aja gwe ajak dia ngobrol. Alhamdulillah
ternyata responnya ke gwe bagus. Namanya Ino, gays... Orangnya putih, bersih, dan
nyambung kalo diajak ngobrol. Waktu diana turun, gwe sampe bela-belain ikut turun,
ga peduli tujuan gwe masih jauh. Pokoknya pepet terusss demi ngedapetin nomer
telponnya. Untung perjuangan gwe kagak sia-sia. Alhamdulilah nomor Ino si esmud
itu sekarang udah di tangan gwe. Jadi gwe ngerayain keberhasilan gwe dengan
minum esklamud alias es kelapa muda di pinggir jalan.
Hari ke-2

Mulai bangun tidur, gwe ma Ino udah kirim-kiriman breaking news, lho bo Jadi
acara gwe ngantri di kamar mandi tiap pagi jadi agak berwarna. Alhamdulillah gwe ma
diana cepet banget akrab. Kayak guling ama bantal. Gwe seh yakin kalo dia suka ma
gwe. Bukanya ge-er lho bo.. Tapi kebacalah kalo ada orang yang suka ama kita. Ner
ga? Besok kita janjian ketemuan. Cihuuuy
Hari ke-3
Gwe kagak nyangka Ino romantis abis! Diana pinter banget cari tempat
nongkrong yang gratis, bo. Kita berdua ngobrol ngalor-ngidul di atas jembatan layang
sambil nonton kemacetan jalanan. Diana beli gorengan, gwe yang beli teh botol.
Diana beli rokok, gwe yang beli apinya. Diana beli kucing, gwe yang bayarin... ehhhh,
enak aja! Kalo yang satu ntu ga la yaw Sori sori aje. Wah pokoknya malam ini
serasa Jaka sembung sama si Putung. Gwe melambung, bung!
Besok kita janjian kencan lagi!!! Aseek!!
Hari ke-4
Wiii..!! Ga nyangka ternyata Ino orangnya kagak gengsian. Gwe kira diana kagak
mau kalo gwe ajak makan di pinggir jalan. Tapi ternyata diana malah seneng banget
tuh. Diana nepsong banget makan pecel ayam Pak Giyam yang letaknya tepat di
pinggiran jalan besar. Diana doyan makanin ayam sampe ke tulang-tulangnya.
Bahkan diana sampe nambah dua piring, dan piring piringnya ikutan dimakan juga.
Wiii debus kaleee Pokoknya Ino serru banget deh bo
Besok malam Ino ngajak gwe nonton film!! auw...auw!!! Aseeek!!!
Hari ke-5
Kayak yang gwe omongin kemaren, malem ini kita janjian nonton film di bioskop.
Walaupun Ino romantis, tapi diana doyan nonton film horor lho. Padahal gwe males
banget nonton genre film satu itu. Bikin deg-degan dan jantungan.
Tapi, ternyata ada untungnya juga ye nonton film horor sama gebetan
Huo ho ho Habis, tiap gwe terkaget-kaget karena ada adegan setan, Ino langsung

ngeremes tangan gwe sambil senyum. Habis itu lama-lama Ino narik pala gwe bwat
bersandar di pundaknya. Wihiiii!!! Aseeeek!
Pertamanya seh gwe deg-degan, tapi lama-lama karena keasyikan, gwe
malah ketiduran. WAKS!! Iya, gwe ketiduran saking pundaknya enak bwat dipake
tidur. Dan diana baru bangunin gwe setelah film kelar! HWAAA!!! Perasaan gwe
campur aduk, tau! Sebel, malu, sedih. Sebel dan sedih, karena gwe kudu ketinggalan
momen bersejarah. Soalnya kan waktu itu adegannya lagi romantis bangeeeet!! Malu,
karena ternyata gwe tidurnya mangap sambil ngiler! Ga tau ngorok apa kagak.
Moga-moga sih kagak. Tapi kayaknya ga mungkin. Karena lu tau kan gays gwe kalo
tidur, dimana aja, posisi apa aja.., pasti ngorok. Iiiih!
Sebel! Sebel! Gwe udah takut banget diana jadi ilfil sama gwe. Emang seh,
diana sempet senyum senyum tapi diana ga ngomong apa-apa tuh. Mungkin diana
ga mau bikin gwe malu kali ye
Untung si Pitung nabung. Maksud gwe, untung aja Ino ga ilfil ma gwe..
buktinya pas gwe nawarin dia bwat nginep di kosan gwe, diana ga nolak, bo! Wihiii!!
Rasanya gwe pingin jingkrak-jingkrak sambil tereak di depan mukanya karena
tawaran gwe diterima. Tapi gwe nyadar diri kalo gwe blom sikat gigi. Jadi gwe tahan
supaya ga tereak tereak di mukanya. Tar salah-salah diana bisa pingsan karena bau
mulut gwe. Pokoknya hari ini aseek deh bo

Hari ke-1
Wihi kalo begini caranya kan hidup jadi lebih bersemangat. Ya ga, gays?
Bangun tidur, ku terus mandi.. Tidak lupa menggosok gigi Huss! Kok aku jadi nyanyi
seeeh Pagi-pagi, baru hari pertama, aku udah papasan sama brondong SMA, bo!!
Anaknya lucu abis! Manis, tingginya seratus tujuh puluh sentian, badannya ceking,
idungnya mancung, dan tampangnya ga kalah sama brondong-brondong model
majalah Aneka. Diana satu kebangsaan sama Mista, alias dari suku sunda.
Waktu lagi ngantri, ceritanya diana ada di sebelah aku. Trus, entah diana nguntit,
entah kebetulan, di dalem busway, kita duduk sebelahan deh. Eh, ternyata diana
anaknya supel banget. Baru aja duduk sedetik, diana udah ngajak ngobrol duluan.
Mana ngobrolnya ga ada titik komanya kayak kereta api, lage. Sebelum diana turun,
diana sempet nanya dulu nomer hape aku. Ya kukasih aja tanpa banyak omong. Kali
aja diana bisa nyangkut sama aku.
Dasar ni brondong agresif abis. Belom juga semenit diana turun dari busway,
eeeh diana udah sms. Diana ngajak ketemuan di halte kalideres sorenya, tempat
tadi aku ama dia ketemu. Ya udah, daripada ga ada gebetan, akhirnya sorenya
sepulang kantor, aku tunggu dia di halte kalideres. Eh, dasar brondong kurang ajar.
Satu jam aku tungguin sampe pake acara ketiduran segala, diana ga nongol-nongol
juga. Ya udah aku pulang aja. Keki deh.
Hari ke-2
Dasar emang jodoh ato sial, pagi ini, aku ketemu lagi sama brondong yang
kemaren. Diana minta ampun sampe nyembah-nyembah segala kayak belalang
sembah karena kemaren ga nepatin janji. Katanya seh diana kecopetan waktu pulang
sekolah. En Hapenya ikut kecopetan juga. Jadi semua nomor penting juga ikut raib,

termasuk nomorku. Habis itu, diana minta nomer aku lagi, dan ngajak janjian sore ini,
di tempat yang sama kayak kemaren.
Sorenya waktu aku turun dari busway, tu brondong udah nunggu. Waktu liat aku
dari jauh, dia udah pasang senyum ala model kalo mau difoto. Pake kedap kedip en
pasang pose segala, lagi. Habis itu, baru aja ketemu, diana langsung minta nginep di
rumah aku. Busseet.. Katanya seh diana udah minta izin ama nyokapnya dengan
alasan ada tugas kelompok yang harus diserahin besok. Ga tau kenapa, aku kayak
kehabisan kata-kata mlulu kalo berhadapan ama brondong atu ini. Mungkin aku kalah
agresif kali ya.. So, aku ga bisa nolak deh.
Setelah sampe di rumah dengan selamet, doi langsung ngajak mandi bareng!
Gubrak! Gile ni brondong. Tapi gapapalah. Aku turutin aja kemauannya. Akhirnya
terjadilah peperangan seru di kamar mandi. Ni brondong ternyata bener agresif abis,
bo!! Diana yang mulai duluan. Sumpah!! Abis itu yaaah, ga usah aku tulis detil
kalee
Sesudah selesai mandi kita ngobrol di ranjang panjang lebar. Tapi
ujung-ujungnya, diana curhat tentang ekonomi keluarganya yang lagi sekarat. Wah...
lama-lama kerasa banget nih brondong ada maunya sama aku. Ditambah lagi, habis
itu diana ngaku, kalo diana itu ternyata kucing. Gubrak. Pantes aja orangnya
nyosoran.
Yaah, dasar emang ini hari naas gwe kali ya Sebenernya seh aku males
ngasih duit. Ya iyalaaah, habis gimana enggak. Orang aku ga ngalling dia. Diana
yang minta sendiri, masa aku harus bayar. Akhirnya aku janjiin bayar dia besok pagi.
Daripada diana tar akting nangis nangis, ngadu sama ortunya kalo diana diperkosa
sama aku, dan ortunya nglapor polisi trus aku ditangkep lagi? Haah ga deh.
Bukannya takut sama polisi.., tapi aku udah bosen berurusan sama polisi. Polisinyga
juga udah bosen kalee burusan sama aku Yaah.., you know laah.. Makanya
daripada begitu, mending aku cari amannya aja.
Hari ke-3
Pagi-pagi aku udah harus ngeluarin duit lumayan banyak buat bayar tu
brondong. Lama-lama aku jadi makin trauma neh ama brondong. Apalagi abis

kejadian semalem. Abis brondong tuh masih seneng berpetualang seh Coba sana,
coba sini emangnya kita kue tar dicoba-coba..? Ih. Abis itu, di depan kita seh
ngomong cinta mati, tapi di belakang kita, diana ngibarin bendera The Jomblo Gays.
Lagian kebanyakan pada matre. Cape deh urusan sama brondong.
Untungnya aku ketemu sama legan alias lekong ganteng. Matanya bagai
danau.., bibirnya merah bagai darah.., dan giginya seruncing gigi anjing (drakula
kalee...). Awalnya kita udah liat-liatan. Tapi aku yang punya inisiatif deketin dia
duluan. Karena diana udah ngebales pandangan aku, langsung aja aku to the point
peres ngedeketin tanganku ke tangan dia. Eh, ternyata diana diem aja tuh. Baru aja
aku mau mulai lebih agresif, eh.. diana ga sengaja garuk kepala. Dan saat itu juga aku
liat ada cincin terpasang di jari manisnya... Gubrak. Aku langsung manyun n diem
seribu bahasa.
Aku percaya sama hukum karma. Kalo kita nyakitin orang, kita pasti disakitin.
Kalo kita ninggalin, kita pasti bakal ditinggalin. N kalo kita nyeleweng, kita pasti
diselewengin. Makanya aku punya prinsip dalam diri aku bahwa aku ga akan meong
sama yang berbau punya orang. Daripada suatu saat aku yang digituin Ih, amit-amit
deh.
Hari ke-4
Wiii, hari ini aku dapat kenalan yang tampangnya mirip Dimas Seto. Namanya
Angga Kurniawan Setya Wastawan nan Rupawan. Ga tau kenapa diana ngasih nama
lengkap selengkap-lengkapnya. Untung ga ditambahin: Jemuran Kudisan Kejebur
Selokan. Hihi.. Kayaknya diana bangga banget gitu deh sama namanya. Padahal
mukanya seh ga rupawan rupawan amat. Tapi, diana itu tipikal aku banget.
Sederhana dan berpenampilan apa adanya.
Pertama ketemu jantungku deg-degan banget. Di tangannya udah ada gelang
warna pelangi, maskot lambang gay seluruh dunia, yang menjelaskan tentang begitu
beragamnya warna dan pluralisme, termasuk pilihan orientasi seksual yang
berbeda-beda. --jangan pada nanya tentang sejarah kenapa warna pelangi dipakai
untuk lambang gay, ya. kepanjangan tar jelasinnya. Cari di Google aja. Tar catetan
aku malah kaya bahan skripsi, lagee.--

Karena diana tipikal aku banget, terang aja dengan semangat empat lima aku
langsung nyosor deketin diana.. Eh..eh.. ternyata diana juga nyosoran. Tanpa banyak
curigation, langsung aja aku ajak dia ke rumah. Eh, di perjalanan diana malah minta
ijin nginep. Terang aja aku sambut diana dengan senang hati dan lapang dada
selapang lapangan bola yang ada di depan rumah aku.
Eh, sampe di rumah ternyata lampu mati. Mungkin Pe eL eN tau kali yee, kalo
aku mau kencan Huo ho ho.. Jadi suasananya romantis abis. Kita candle light
dinneran, ngobrol panjang dengan cuma diterangi cahaya lilin, sampe akhirnya
ketiduran deh. Wihi..
Hari ke-5
Malam ini Angga main lagi ke rumah, bo Diana keliatan seger banget biarpun
baru pulang dari kantor. Ga tau mata aku yang udah agak rusak, ga tau diana yang
emang udah siap-siap mau kencan sama aku. Jadi diana dandan dulu sebelum
ketemu aku. Whatover.., yang penting diana kliatan cakep abis.
Malam itu kita banyak ngobrol di ranjang, dan akhirnya tangan pada
ngegerayang sampe kita pada kayang... Eh, waktu udah mau melayang, ternyata
WaKS! Badan diana penuh panu. GUBRAK. Terang aja aku langsung ilfil dan ga
nepsong lagi. Muka Angga juga langsung berubah demi ngliat aku ilfil. Tampangnya
jadi rada sedih gitu deh. Aku jadi ga tega ngliatnya. Tapi gemana udah terlanjur ilfil
seh Akhirnya malem itu, kita tidur diemdieman sambil belakang-belakangan kayak
suami istri lagi marahan.
Hari ke-6
Pagi-pagi banget Angga udah pamit pulang. Trus waktu berangkat ke kantor,
aku ketemu sama seorang gadun yang mukanya wise banget. Tu gadun cakep deh
bo, Matanya teduh kaya mata Richard Gere! Beneran! Yaah, rada meleset dikit
laaah Rambutnya yang udah bihunan alias ubanan, nambah seksi penampilannya.
Tapi aku belom sempet ngapangapain. Deketin aja ga bisa. Abis buswaynya lagi
penuh seh bo Hiks.. padahal aku naksir berat.

Sore harinya bukannya aku yang jalanin misi, malah ada orang yang ngelancarin
aksi. Nekat banget lagi orangnya. Pertama diana megang celana aku. Karena aku
diem aja, diana tambah nekat. Diana ngegeserin badannya supaya bisa lebih mepet
ke aku. Abis itu, diana nempelin tanganya ke celana aku. Awalnya aku nikmatin aja.
Tapi lama-lama tanganya malah ngegerayang lebih keras kayak mau ngelecong kenti
aku. HIII..!! Seyeeem. Untung busway berenti. Aku langsung berdiri dan berniat ambil
langkah seribu. Tapi, CIIIT! langsung aku rem langkah aku karena gadun tadi pagi
tiba-tiba aja nongol di depan mata aku. Wihiiii!! Aseeek Kali ini aku ga mau lagi
kehilangan momen. Waktu busway yang aku naekin ngerem, aku sengaja jatohin
badan aku ke badannya diana. Biar kayak di film-film... Hue he he... N ternyata... tu
gadun nyambut, bo!! Diana ngliatin aku sambil ngeremes tangan aku pelan. Sek
Aseeek Romantis banget bo.., kalo di film, adegan kayak gitu pasti dibikin slow
motion. Coba kalo ada remote, aku slow motion juga adegan barusan.
Emang seh, belom ada kata-kata di antara kita. Ciee Tapi masing-masing
udah nangkep sinyal. Langsung aja aku bisik-bisik ke diana minta nomer HaPe.
Eeeh.., diana bales bisikin aku, ngajak aku tidur di apartemennya. Ihik! Aseeek! So
sweet bangeeet deh pokoknya,

Gara-gara Bu Minah, semua orang di kantor jadi sibuk nyari -ol yang nyebabin
Mista, Andi dan Fadil ga sapa-sapaan. Lama-lama, --olnya trio kempit ini pun jadi
trend baru di kalangan orang sekantor. Semua demen ngobrol pake akhiran ol di
belakangnya.
Eh, mau kemanol, lu?
Mau ke toiletol. Mau ikutol lu?
Ih, sori aja ya, ol. Gwe masih banyak kerjolan (kerjaan maksudnye) neh.
Gitu deh kira-kira. -olnya Mista, Fadil en Andi, bahkan udah jadi bahasa baru
orang sekantor.
Sementara itu, Mista Andi dan Fadil pada ga nyadar kenapa temen-temen
sekantornya pada ber-ol ol ria. Mereka cuma bertanya-tanya aja dalam hati kenapa
tiba-tiba orang sekantor jadi kena virus baru. Tapi karena mereka betiga lagi pada asik
sama misi, mereka cuek aja, ga mau tau dan ga mau ikut-ikutan trend. Mereka asyik
dengan dunianya sendiri, karena mereka semakin mendekati target yang udah
disepakatin.
MISTA
Cowok yang bertampang mahasiswa yang sempet ngasih sinyal ke Mista pas
hari kelima ternyata emang bukan jodohnya. Nyatanya Mista ga pernah lagi ketemu
sama doi. Untung jodohnya juga bukan santri yang doi kerjain. Mista juga ga pernah
berharap ketemu ketemu lagi sama tu santri. Amit-amit deeeeh Bisa mampus doi

kalo sampe ketemu lagi. Jangan-jangan bisa giliran Mista yang ganti dikerjain. Hua ha
ha Mending Mista ngabur aja begitu liat idung tu orang.
Untungnya di hari ketujuh, Mista ketemu gadun bule yang namanya Hubert.
Hubert berusia 50 tahun dan bekerja di perusahaan export import mebel. Kayaknya
seh Mista cocok banget sama Hubert. Baru hari pertama aja mereka udah nempel
kayak kembar siam. Dan semenjak kenal Hubert, Mista jadi jarang pulang ke
rumahnya di Bogor bwat nengok Nyokap, Tika dan tokek budeknya. Soalnya doi
ditawarin tinggal bareng di apartemen Hubert yang letaknya di depan stasiun.
FADIL
Ino yang diincernya ternyata cuma seminggu di Jakarta. Rupanya doi cuma
training doang di Jakarta. So, abis training, doi kudu pulang ke kotanya di Makasar.
Akhirnya di hari keenam Fadil manyun suranyun dan berlinangan aer mata. Abis doi
udah demen banget sama Ino. Lagian, waktu Ino kudu pulang, hubungan mereka lagi
romantis banget. Mereka mesra-mesraan semaleman sambil ngobrol panjang lebar.
Ga taunya besoknya Ino pamit. Huwaaa!!! Fadil pun sedih bukan alang kepalang
sambil jeduk-jedukin palanya di tiang terus makan bacang.
Untungnya di hari ketujuh Fadil udah dapetin temen kencan lagi bwat ngobatin
sakit hatinya sama Ino. Fadil kenalan sama yang namanya Rizky. Doi seh ngakunya
mahasiswa semester tiga di salah satu Universitas swasta di Jakarta, ga tau
Universitas apa. Tapi Fadil masa bodo. Mau Rizky mahasiswa Universitas Atmajaya
kek, Trijaya kek, Kopaja kek, yang penting doi udah ndapetin seseorang yang bisa
diajak kencan di akhir minggu kedua.
ANDI
Inget gadun romantis yang bikin Andi kesemsem dan langsung ngajak Andi ke
apartemennya itu kan? Ternyata di hari ketujuh, gadun yang dia impiin itu cuma
tinggal cerita. Pasalnya, waktu Andi diajak ke apartemennya, ternyata disana udah
ada brondong yang nungguin. Trus, gadun itu ngajak Andi suma bwat diajak three
some... WAKS! Terang aja Andi ngabur langsung sambil tereak tereak keluar dari tu
apartemen. Untung doi ga dikejar sama Satpam dan ga dikejar tu gadun, trus
diperkosa. Kalo ga, WAAA! Tidaaaaak!!!

Setelah Andi melarikan diri dari apartemen dan menyusuri jembatan sambil
menerawang putus asa, memandang langit sambil makan kunyit saking stressnya,
eh, doi ketemu sama esmud. Eh, ga tau esmud ga tau bukan ding. Gayanya sih mirip
esmud, tapi bisa aja ternyata tukang cabud rumpud. Namanya Yudo. Doi klimis dan
manis. Kata Andi she bwat ukuran cowok, Yudo tu sempurna. Tapi matanya Andi
kan suka kelilipan sepatu Tapi yang jelas, yang paling bikin Andi tambah kesemsem
sama Yudo, karena Yudo rajin shalat, biarpun shalatnya berantakan. Shalat dzuhur
jadi dua rakaat, shalat ashar tiga rakaat, eh, shalat shubuh malah empat rakaat. Trus
baca Al-Qurannya kebalik, lagi. Waktu Andi nanya, katanya Yudo menganut aliran
Islam baru. Waduh. Ga tau deh. Andi ga peduli. Yang penting doi udah dapet temen
kencan.

Kayak yang udah disepakatin, minggu kedua mereka kudu ketemuan di Coffee
Shop biasa. Fadil sama Mista, udah duluan nongolin batang idungnya. Tapi mereka
ga ngobrol satu sama lain. Mereka nungguin Andi bwat ngasih tanda bisu-bisuan
mereka udah selesai. Tapi yang ditungguin ga nongol nongol juga. Ya udah,
iseng-iseng Fadil cuap-cuap sama HaPenya, sedang Mista asik bersms ria sama
Hubert.
Ga lama muncul deh Andi sang ketua sekte. Karena bisu-bisuannya belom
dinyatakan berakhir, terang aja Fadil dan Mista cuek bebek biarpun Andi udah nongol
di depan mata mereka. Mereka tetep aja asik dengan kegiatan masing-masing. Andi
yang asalnya udah siap-siap pasang senyum manis, langsung bete liat kelakuan
temen-temennya. Hampir lima menit Andi ngebiarin dua sohibnya sibuk dengan diri
sendiri. Menit berikutnya Andi mulai ngerasa ga di hargai, makin ga di hargai, makin
murah harganya, makin rendah, (lama-lama kayak lagi lelangan..) sampe akhirnya
Andi naik pohon. (naik pitam maksudnye...) Lalu,
BRAK!! N Andi langsung berdiri sambil ngegebrak meja dengan keras.
Sebenernya tangannya sakit banget seh Tapi demi harga dirinya yang setinggi
langit, doi kepaksa nahan sakit. Terang aja semua orang yang ada di Coffee Shop
ngliatin Andi termasuk Mista dan Fadil yang seketika langsung menghentikan
kegiatannya.
Aku ga terima diperlakukan kayak gini! Masa aku dateng kalian semua cuek aja
kayak ikan cue?!! Hargain aku sedikit bisa ga seeeh?! Andi tereak tereak kayak
orang gila. Sebelum Satpam nongol, Mista dan Fadil yang udah hapal sama kelakuan
Andi yang kadang suka aneh itu, langsung nenangin temennya sambil nyuruh duduk.

Sorisori kan kita lagi bisu-bisuan Fadil mencoba menenangkan.


Kalo udah sampe sini bisu-bisuannya udah selesai dong, gaaayss. Kata Andi
sambil setengah teriak, setengah ngeden. Untung ga mencret.
Idddiiih mana gwe tau, Ndi. Orang barusan gwe sama Fadil aja masih diemdieman, ga ngomong sepatah kata pun. Kan kita nunggu elo buat ngasih tanda bahwa
bisubisuan kita selesai. Getoh! Elu mah, darting (darah tinggi) mulu seh jelas Mista
sambil ngayem-ayemin atinya sendiri.
Ya udah, sekarang bisu-bisuannya selesai. Andi menutup kesepakatan
mereka dengan mengetok meja tiga kali kayak di persidangan.
Selamat sore... pada serius amat. Kemana aja kok baru pada keliatan? Ga
lama, waiter yang dua minggu lalu udah bikin Fadil jungkir balik plus ngiler ngiler,
nongol di depan mereka. Mau ngorder apa, mas? tanya Dika dengan ramahnya. Ga
usah diceritain deh gimana tingkah lakunya Fadil Cs. Yang pasti hampir sama kayak
dua minggu yang lalu deh. Singkat cerita, waktu semua makanan yang dipesan udah
terkumpul, Dika pun melenggang meninggalkan trio ketek itu.
Gimana? Kalian udah pada dapet teman kencan untuk malam pergantian tahun
nanti, blom? seperti biasa Andi sebagai moderator dan ketua jurusan membuka
pembicaraan lebih dulu.
Udah dong jawab Fadil dengan songongnya.
Biasa aja kaleee Gwe juga udah gitu lohh.. ledek Mista sambil majuin bibir
bawahnya ke arah Fadil.
Aku juga udah. Brarti kita seri. Kata Andi. Nah, kalo gitu, sesuai dengan
peraturan kemaren, sekarang saatnya kita pake step kedua. Putusin temen kencan lo,
dan kita cari lagi hingga menjelang taon baru. Yang ga dapet, brarti kena hukuman.
Gimana? Wajah Mista dan Fadil yang barusan masih berseri-seri, langsung kusem
kayak baju yang udah ga dicuci sebulan.
Tapi gwe udah terlanjur sayang.., jawab Mista, yang segera disambung
dengan anggukan dari Fadil. Tampang mereka semua jadi ketarik kebawah.

Eit, ga ada manyun manyunan ya, gays.. Tool is the tool


Rule kale, boo inget Mista dan Fadil.
Iya, pokoknya itu. Andi ga mau disalahin. Masa ketua disalahin Mau
dikemanain harga dirinya yang setinggi langit itu.
Brarti lanjutnya mulai besok kita kudu ngelanjutin step kedua. Setelah
mutusin temen kencan kita masing-masing, kita kudu nyari temen kencan sesuai hobi
masing-masing. Gwe cari di diskotik karena gwe doyan dugem, Fadil cari di swimming
pool karena doyan berenang, dan Mista nyari di dunia maya. Oks? tandas Andi
berusaha bwat bertampang kejam. Fadil dan Mista lagi-lagi cuma manggut-manggut
doang.
Sip... gitu dong... o iya pada bawa buku kecil kan? Mista dan Fadil manggutmanggut lagi dengan loyo. Ya udah, sekarang kita saling tuker, yuk. Biar tau
pengalaman masing-masing. Tapi ga boleh dibawa pulang, ya. Dan besok, kita mulai
step kita yang kedua. Ok? Lagi-lagi Mista dan Fadil manggut manggut. Dan tanpa
kata-kata sepatah pun, mereka pun bertukar buku diary.

Hari ke-16
Di kantor pagi-pagi buta blom ada siapa-siapa. Ya iyalaah sapa yang mau
ngantor subuh-subuh, kecuali satpam jaga malem. Maksudnya, pagi-pagi di kantor,
Mista, Fadil dan Andi kliatan linglung. Muka mereka pada merah, bibir pecah-pecah,
dan susah buang air besar (gejala panas dalem, kaleee). Saking linglungnya, Fadil
yang tadinya mau ke westlife alias WeCe, malah ngelamun di kantin. Sebaliknya,
Mista yang mau ke kantin, malah ke toilet numpang ngaca. Andi yang mau motocopy
dokumen, malah keluar kantor beli gorengan.
Untuk membunuh rasa cinta emang gampang-gampang susah, kayak kutil
nempel di mata kaki. Karena semua yang akan dilakukan ada hubungannya dengan
perasaan. Kalo udah berhubungan sama perasaan, urusannya bisa panjang.
Berbagai kasus bunuh diri dan pembunuhan yang ditayangin di TiPi juga ga sedikit
yang berurusan dengan perasaan. Ada yang bunuh pacarnya ndiri, ada yang bunuh
diri dengan berbagai cara, mulai dari nyilet nadi, gantung diri, nenggak obat sipilis,
sampe terjun bebas. Belom lagi kalo PDI alias Persatuan Dukun Indonesia udah turut
campur. Gawat deh. Untungnya Mista, Fadil dan Andi ga sampe segitunya. Paling
linglung doang. Mereka bingung gimana cara yang tepat bwat mutusin temen kencan
mereka. Jangan sampe mereka yang bunuh diri gara-gara diputusin.
Hari ke-16, Pukul 18:30 WIB
Mista sampe di apartemennya Hubert yang keitung mewah, bwat ukuran Mista
yang cuma punya rumah sederhana di Bogor sana. Waktu Mista buka pintu, ruangan
itu masih gelap lap. Blom ada sapa-sapa. Rupanya Hubert blom pulang.

Sebenernya Mista berat banget mutusin Hubert. Ya iyalaaah... jarang banget


gitu loh, doi punya kesempatan tinggal di apartemen mewah. Blom lagi Hubert
orangnya baik dan perhatian banget sama Mista. Apa aja dikasih, deh. Mista mau
makan dikasih, mau rokok dikasih, mau laptop dikasih. Malah Mista pernah dikasih
ayam idup lima puluh ekor! Untung di kampungnya banyak orang yang mebutuhkan.
Tapi tetep aja Mista bingung ditanya-tanyain Nyokapnya tentang asal usul tu ayam.
Makanya Mista berat banget deh ninggalin Hubert.. Walaupun bagi Mista, Hubert
lebih kayak pengganti Bokapnya yang udah ga ada.
Krek...jeklek. terdengar suara pintu dibuka. Ga lama keliatan batang hidungnya
Hubert yang segede burung betet. Hubert membawa keresek putih dari supermarket.
Malam. sapa Hubert sambil menebar senyum manisnya sama Mista yang
masih rebahan diatas sofa.
Malam sayang Jawab Mista,
Nih, pesananmu. Hubert menaruh satu kantong kresek berisi buah-buahan.
Makasih sayang... jawab Mista terharu. Dalam hati Mista udah nangis darah
ngliat kebaikan Hubert sama dia. Huaaa!! Kenapa seeh, hari ini gwe harus mutusin
diana!!! Andi kezzam! Hati Mista tereak-tereak ga mau nerima kenyataan.
Hun... tiba-tiba aja muka Hubert kliatan serius. Mista tambah panik. Waduh,
kok tiba-tina muka Hubert jadi serius getoh seh gemana neh kalo diana ngajak gwe
kawin. Tambah berat deeh perjuangan gwe mutusin diana. Aaakhh!! Tidaaak!! Tolong
gwe, Tuhan! Hati Mista berdebar-debar.
Theres something I need to talk to you. Lanjut Hubert lagi dengan seriusnya.
Muka Mista pelan-pelan memerah kayak isi semangka, saking nahan debaran di
jantungnya yang loncat-loncat kayak kutu loncat.
Ada apa sih, babe? tanya Mista penuh tanya sambil gemeteran. Soalnya muka
Hubert serius banget.
Im so sorry to say this. But.., aku harus tetap mengatakannya padamu.

A.. apa sih, babe. Bikin aku penasaran aja. Mista nyoba buat nyairin suasana.
Tapi yang ada, suasana malah tambah tegang kayak di Pengadilan.
I dont want to make u sad, but Hubert menghela nafas panjang. Kayak di
film-film gitu deeh I have to go. lanjutnya. Rambut Mista langsung berdiri demi
mendengar kata-kata dari Hubert.
WHAT?!! Secara ga sadar Mista tereak dan langsung berdiri dari tempat
duduknya. Ga tau apa yang ada di pikirannya. U have to go kemana? lanjut Mista
campur-campur.
Easy, Mista Easy Hubert mencoba menenangkan Mista yang dikiranya
stress karena doi pamit pergi.
Saya harus kembali ke Eropa. But, dont worry.. Walau kita berpisah, I will
always love u forever and ever. Im promise. Kata Hubert meyakinkan pake
judul-judul lagu barat. Begitu denger kata-katanya Hubert, Mista senengnya minta
ampun. Yippie!! Gwe ga perlu mutusin diana, hati Mista berjoget-joget ria. Untung aja
badannya ga ikutan joget. Kalo ga,
Hubert bisa nyangka doi stress beneran karena mau ditinggal.
Mista lega banget. Permainannya selesai, tanpa harus repot. Habis ini tinggal
ganti nomer HaPe, beres. Akhirnya malam itu, Mista bisa tidur nyenyak senyenyak
bayi.
Hari ke-17
Mista nongol sendirian di kantor. Fadil dan Andi ga kliatan batang idungnya. Apa
di belakang gwe mereka ngadain konspirasi, ya? Mista sempet negative thinking. Tapi
semua itu segera doi tepis jauh-jauh. Pis. Ah, mungkin mereka lagi pada flu kali.
Soalnya cuaca di Jakarta beberapa hari ini emang lagi rada ga enak. Pikir Mista
positif. Akhirnya hari ketujuh belas dihabisin Mista bwat chatting nyari gebetan baru,
sesuai kesepakatan.
Hari ke-18

Mista kira hari ini doi bakal sendirian lagi. Soalnya pagi-pagi, Andi sama Fadil
masih juga ga kliatan. Tapi waktu doi nongkrong di warung Bu Minah, tiba-tiba aja
Fadil nongol sambil tergopoh-gopoh, bikin Mista cengo.
Gwe.. nyerah, Mis! Nyerah! kata Fadil begitu sampe di depan hidung Mista,
sampe Mista bisa nyium bau parfum Fadil yang udah nyampur sama bau keringet.
Nape lo? Ga ada angin ga ada hujan tiba-tiba lo kayak orang kesamber geledek
getoh. Duduk dulu, Ndut Tarik napas Baru ngomong.. Mista berusaha nenangin
Fadil yang kayak orang kesetanan.
Pokoknya gwe minta, stop permainan ini kata Fadil lagi sambil lari-lari di tempat
saking paniknya..
Yoi.. Yoi... tapi jelasin dong kenapa? Mista masih berusaha cool sambil
ngambil nasi dari ba-cool.
Gwe baru aja kerampokan, Mis!
Apa...??!! Mista kaget bukan alang kepalang demi mendengar kata-kata Fadil.
Centong nasinya sampe loncat kena pala kucing. Untung kucing. Coba kalo orang.
Udah dihajar habis-habisan si Mista.
Dimana? Siapa yang ngerampok lo?! Biar gwe gebukin sekarang orangnya.
Mista mulai ikutan heboh. Doi udah berdiri dan celingak celinguk. Kali aja orang yang
ngerampok Fadil masih ada di sekitar situ.
Perampoknya ga di sini, oon. Tegur Fadil.
Trus?
Yang ngerampok gwe tu temen kencan gwe... Hape dan semua isi dompet gwe
ludes, ga ada sisa. Makanya gwe kemaren ga masuk. Jelas Fadil.
Kok bisa?!! Gimana critanya?!! Mista tereak tereak heboh kayak orang
kerasukan. Semua yang ada di kantin, terutama Bu Minah, langsung ngliat ke arah
mereka. Kira-kira apa lagi yang bakal dilakuin trio tektek ini ya? Bisa jadi gosip baru
lagi neh. Begitu yang ada di pikiran mereka.

Critanya gini, Mis Lu duduk dulu napa?!! Kayak ngomong sama satpam aja,
gwe neh! Protes Fadil. Soalnya justru sekarang Mista yang kayak dikejar-kejar setan.
Pake lari di tempat segala kayak Fadil barusan. Tapi akhirnya Mista pun menuruti
kata-kata Fadil.
Kemaren lusa, pas pulang kantor, gwe keluar sama Rizky bwat makan malem
bareng. Fadil mulai bercerita waktu Mista udah duduk dan kliatan udah tenang. Nah,
sepulang dari makan malem, gwe ma Rizky nonton film, trus pulang. Sebenernya pas
lagi nonton film, gwe udah berniat mau mutusin Rizky, kayak yang udah kita sepakatin
sehari sebelumnya. Tapi karena gwe kecapean, gwe ketiduran deh.
Yaaah!! Elu sih, kebo! potong Mista seenak pantatnya sendiri.
Belom bereSS!! Fadil langsung melotot begitu Mista motong ceritanya. Mista
pun langsung mingkem kayak lagi makan bacem begitu dipelototin Fadil.
Nah, pas adzan subuh, diana bangun trus minta eMeL. Lanjut Fadil Abis
eMeL, niatnya sih mau tidur lagi. Tapi sebelom tidur, doi bilang doi punya games seru.
Gwe kira apaan. Ga taunya, diana ngambil tali, trus ngiket tangan dan kaki gwe, nutup
mulut gwe pake lakban, ngambil HaPe dan dompet gwe, trus ngabur deh.
Untung gwe masih bisa ngesot. Jadi gwe ngesot deh sampe pintu. Trus gwe
jedukjedukin pala gwe biar ada yang denger. Emang sih gwenya ketolong, tapi Rizky
udah raib. Dicari sama orang satu kosan juga ga ketemu. Abis gwe ngesotnya
kelamaan kali ye...
Masih untung lu ga berubah jadi suster ngesot. Celetuk Mista yang langsung
disambut dengan pelototan Fadil yang jadi dahsyat di saat-saat genting begini. Mista
pun langsung mingkem lagi.
Makanya Mis... gwe minta, stop permainan ini sebelom terjadi apa-apa lagi
Kapok nih gwe. Maunya maen-maen. Malah dimaen-maenin orang. Rayu Fadil sama
Mista.
Tapi kan keputusan ga ada di tangan gwe, Dil. Yang bikin permainan ini
pertama kali kan Andi. Lagipula kita udah sepakat bwat ngikutin permainan ini sampe
titik darah penghabisan. Jadi kalo mau berenti, kita kudu rembukan dulu betiga.

Tandas Mista dengan memasang tampang bijaksana laksana gerhana nyebur


kemana.. (apaaa coba??)
Kalo gitu si Andi mana dong?!! Fadil mulai rada histeris lagi.
Nah! tu dia. Kemaren diana kan kompakan sama elu. Kagak masuk kantor.
Jawab Mista. Tapi ga lama, kedua sejoli itu mulai merasakan adanya sesuatu yang
ngeganjal kayak bantal. Mereka bedua saling liat-liatan.
Jangan-jangan dua Mista dan Fadil berbarengan. Dengan gesit mereka
langsung bergegas, persis kayak adegan di film-film kalo sang tokoh utama udah
nemuin pemecahan persoalan. Mereka segera ngambil jaket, tas, ijin sama bos, dan
sempet-sempetnya dulu ngaca di toilet, pake gel rambut dan kaca mata item, lalu
masang pose ala Power Rangers yang mau beraksi. Habis itu, mereka pun berangkat
buat menyelamatkan Andi dengan tetep ngotot naek kendaraan umum (padahal kan
ada taksi kalo ga ojek..).
Setelah beberapa jam.. (habis naek kendaraan umum seh..) mereka pun
samape di rumah Andi. Rumah Andi tampak sepi. Pager tertutup rapat, dan ga ada
tanda-tanda kehidupan sedikit pun. Biasanya Bi Cicih jam segitu suka nongkrong
sambil ngerokok (Ssst.., diem aja ya.. Soalnya ga ada yang tau kecuali penulis. Tar Bi
Cicih bisa dipecat Andi deh). Cuma semilir dedaunan aja yang tetep menghiasi
Rumah itu. Mista dan Fadil kembali curiga. Mereka bertatap-tatapan lagi dengan mata
yang menyipit, kayak bintang-bintang film Hongkong.
Mista dan Fadil pun menanyakan keberadaan Andi pada rerumputan, pada
tembok, pada langit dan pada cicak yang lagi nongkrong di pager rumah Andi, tapi ga
kunjung dapet jawaban. Ya iyalaah orang semua yang ditanyain pada ga bisa
ngomong. Mereka baru dapet jawaban waktu mereka nanya sama pembantu
tetangga sebelah yang kebetulan baru aja mau berangkat pacaran. Ternyata mereka
mendapatkan jawaban yang cukup mengerikan!! (biar tegang)
Waduh, dua hari ini, sepertinya ndak ada orang tuh di dalam. Mungkin pada
pergi semua kali, mas. Begitu kata pembantu tetangga sebelah sambil lirak lirik ke
Mista dengan pandangan mesum. Ini semakin memperkuat tekad Fadil dan Mista
untuk menemui RT di situ dan minta ijin melakukan pendobrakan di rumah Andi.

Setelah rumah Andi berhasil didobrak, dengan gaya ala FBI, pak RT dan
beberapa warga diikuti Mista dan Fadil, langsung masuk ke rumah Andi. Ternyata,
JENG JENG JENG (pake ilustrasi musik biar seru dikit) Bi Cicih ada di kamarnya
dengan kondisi sangat mengenaskan! Kaki dan tanganya diiket, dan mulutnya dilem.
Sementara Andi ditemukan di kamar mandi sedang dalam keadaan bugil dan terikat
juga. Mereka bedua kliatan lemes dan pucet karena udah dua hari terkurung di rumah
tanpa makan dan minum.
Begitu ngliat keadaan Andi, kontan Mista dan Fadil langsung menubruk Andi,
memberikan handuk, membawanya ke tempat tidur, dan ga lupa ngasih Andi
minuman dan makanan. Setelah itu, mereka membiarkan Andi tenang untuk
beberapa saat. Ketika Pak RT beserta warga udah pergi dan kondisi rumah udah sepi,
mereka pun baru membuka pembicaraan.
Lo udah tenangan kan, Ndi? Mista membuka pembicaraan sambil mijit-mijit
kaki Andi kayak pembantu.
Ga aku gapapa kok? jawab Andi yang udah rada seger karena udah makan.
Kok bisa sampe kayak gini sih, Ndi? tanya Fadil dengan wajah prihatin.
Ceritanya panjang, gays jawab Andi. Dengan sabar Mista dan Fadil
nungguin Andi siap cerita.
Gini ceritanya Mis.., Dil.. Andi mulai membuka cerita. Lo bedua udah baca kan
di buku diary aku tentang temen kencan aku yang namanya Yudo? Mista dan Fadil
manggutmanggut.
Nah, dua hari yang lalu, sepulang dari kantor, waktu aku udah nyiapin kata-kata
buat mutusin Yudo, Yudo malah nyiapin kejutan buat aku. Diana nyulap kamar mandi
aku sedemikian rupa deh. Diana menuhin bathtub aku sama mawar merah dan
masang aroma terapi dengan wewangian favorit aku. Romantis banget pokoknya.
Abis itu, kita mandi bareng plus plus plus deh.
Nah, abis itu, diana pamit keluar duluan. Mau shalat katanya. Eh, waktu aku
beres mandi dan udah pake baju mo makan malem, ternyata diana juga udah nyulap
meja makannya, bikin suasana yang romantiiis banget. Lengkap dengan candle light

dinner dan makanan kesukaanku kepiting goreng. Katanya seh diana sendiri yang
masak. Terang aja dong aku nanya, kenapa diana ngelakuin semua itu. Trus diana
jawab, ini tanggal tujuh belas dan tanggal tujuh belas itu adalah tanggal yang
bersejarah buat dia, karena di tanggal tujuh belas itulah diana pertama kalinya
ngucapin cinta sama seorang lelaki yang sekarang udah mati. So, katanya diana
pengen tanggal tujuh belas kali ini dia buat komitmen yang jelas sama aku. Terang aja
aku gelagapan. Soalnya kan aku udah berniat mutusin diana hari itu. Akhirnya
sementara aku urungin dulu niat aku buat mutusin dia.
Setelah makan malam kita pun tidur. Saat tidur dia meluk aku kenceng banget,
dan malem itu dia terus nyerocos tentang masa depan cinta kita, sampe aku
ketiduran.
Waktu aku bangun paginya, Yudo udah ga ada di samping aku. Tapi tau-tau
diana nongol bawa kemeja, celana, dasi, kaos dalem dan celana dalem baru semua.
Dia bilang dia yang beli. Pagi itu setelah mandi bareng dan melakukan morning sex,
diana bilang mau ngasih kejutan lagi buat aku. Diana nyuruh aku tutup mata. Terus,
dia nutup mata aku sama kaos dalemnya, ngiket tangan dan kaki aku sama tali sambil
nenangin aku dan ngecup leher aku. Aku sempet pesen ma dia supaya jangan
dimerahin. Tapi aku ngerasa pasti merah. Abis dia ngisepnya kenceng. Habis itu aku
didudukin di lantai. Terus mata aku dibuka, dan dia nutup mulut aku pake lakban.
Terang aja aku mulai panik. Aku berusaha berontak, tapi ikatan di kaki dan
tangan aku kenceng banget. Sebelom dia pergi dia sempet motret aku, dan berbisik I
Love U di kuping aku. Setelah itu diana kabur deh. Kayaknya dia ngambil laptop,
hp,ipod, handycam dan gak tau apa lagi. Aku belom cek lagi semuanya. Kalo dompet
sih udah pasti raib. Gitu deh kira-kira kejadiannya. Andi mengakhiri ceritanya.
Gila. Psycho kali ya tu orang. Masih untung nyawa lo selamet. Ujar Mista
bergidik.
Yoi, untung aja kalian datengnya tepat waktu. Kalo datengnya seminggu lagi,
bisa-bisa nyawa aku udah ngelayang, kale.
Ih, jangan ngomong gitu ah, Ndi. Jadi serem gwe. Makanya, kita udahin aja yuk
permainan kita ini. Gwe takutnya ada kejadian yang lebih parah dari ini lagi. Habis,

cari temen kencan aja harus kejar target. Akhirnya kan kita jadi maen comot. Siapa aja
yang ada, asal nganggur, langsung kita jadiin temen kencan tanpa sempet tahu lebih
jauh mengenai tu orang. Ya akhirnya begini deh jadinya. Jelas Fadil panjang lebar
dengan tampang ngeri kayak ikan teri.
Maksud lo, lo pengen udahan? Ga inget sama kesepakatan kita? Andi mulai
melotot lotot lagi sama Fadil.
Masalahnya yang kecolongan bukan lo doang, Ndi Mista mencoba
menenangkan Andi yang kayaknya udah mau naik pitam lagi.
Maksud lo?
Fadil juga baru aja kecolongan. Dan kejadiannya hampir sama kayak lu gitu
deh. Penipuan. Tangan kaki diiket, mulut dibungkem. Untungnya Fadil tinggal di
kosan. Jadi banyak yang nolongin. Kalo ga, ya kejadiannya bisa sama kayak lo juga.
Baru ditemuin dua hari kemudian. Iya kalo masih bernyawa, kalo ga?
Husss! Amit-amit ah! Jadi kayak doain gitu, lo. Protes Fadil yang emang rada
penakut.
Jadi Fadil kecolongan juga? tanya Andi kembali memastikan. Fadil dan Mista
ngangguk-ngangguk kayak rocker. Sama temen kencannya juga? Andi kembali
memastikan. Fadil dan Mista kembali ngangguk ngangguk kayak boneka.
Iya.., makanya gwe pengen udahan aja kata Fadil pelan. Takut didamprat
Andi. Untung dugaannya salah. Andi malah ngerutin keningnya ke segala penjuru.
Mulutnya manyun dan sedikit komat kamit. Mista dan Fadil udah siap-siap ngabur
kalo-kalo Andi mulai bertingkah laku aneh lagi.
Kok bisa ya kita ngalamin kejadian yang sama? Andi bergumam.
Jangan-jangan ada Perserikatan kaum gay yang khusus dilatih buat ngerjain gay-gay
jomblo yang ngebet banget cari temen kencan kayak kita. Gumamnya lagi dengan
tampang serius kayak tikus nyebur ke kakus.

Ah, lu mah mikirnya kejauhan. Kebetulan aja kali kejadiannya bareng. Lagian
emang kitanya yang kurang ati-ati dan terlalu nafsu pengen menang. Mista nyoba
nepis semua pikiran buruk yang terlintas.
Makanya mendingan kita udahin aja deh kata Fadil,lagi-lagi dengan suara
pelan.
Gak. Aku ga mau mengakhiri permainan ini. Kan udah ada kesepakatan bahwa
apapun yang terjadi, kita harus ngelanjutin permainan ini sampe tuntas. Seperti
biasanya Andi ngotot sambil melotot. Lagian Mista kan juga udah bilang kalo ini
disebabin karena kita kurang ati-ati. Jadi, lain kali kita harus lebih ati-ati aja kalo nyari
temen kencan. Jadi kejadian ini ga akan terulang.
Jadi maksud lo kita masih tetep mau lanjut neh? tanya Mista lagi, nyoba nguji
keyakinan Andi.
Iyalah. Ternyata Andi emang bener-bener yakin.
Ya udah, biasa aja dong, ga usah sambil melotot gitu. Kalo gwe sih ga masalah,
karena gwe ga ngalamin kejadian kayak yang lo bedua alamin. Tapi lu ndiri gimana,
Dil? Masih berani ga? tanya Mista ke Fadil yang lagi asyik nunduk ngeliatin lantai
sambil maenmaenin kaki plus manyun.
Gwe ikut aja deh. Katanya lesu.
Nah, gitu dong Dil. Jangan penakut, lo. Tapi buat kesononya, kita harus cari tau
betul siapa orang yang bakal kita kencanin, Jangan asal comot. Ok? Mista dan Fadil
pun manggut-manggut seperti biasanya. O iya, soal duit dan HaPe lu yang ilang, biar
tar aku gantiin. Soalnya permainan ini kan ide aku. Jadi aku juga harus tanggung
jawab. Gemana?
Nah!! Kalo itu boleh tuh! Jadi gwe ga manyun-manyun amat. Sambut Fadil
dengan wajah yang langsung berubah sumringah.
Ok, berarti udah setuju semua ya. Permainan tetep dilanjutin. Andi pun
mengetuk meja di sebelahnya dengan tangan.

Well, gitu deh, tingkah trio kempit yang nekat berburu cinta tanpa pandang bulu
mata. Mereka tetap teguh cari pasangan biarpun aral malang melintang di kebon
pisang. Ga ada kata menyerah biarpun mereka udah hilang arah. So, atas
kesepakatan bersama, permainan tetep lanjut sampe harga tokek turun lagi.

Mista Fadil dan Andi tetep masuk kantor dengan semangat. Kayaknya kejadian
perampokan itu udah ilang dari pikiran mereka. Yang ada di otak mereka sekarang
cuma: cari temen kencan lagi!
Kalo diliat dari hobi she, kayaknya Mista ga akan kesulitan cari pasangan
kencan. Tinggal ngasih a/s/l stat, Mista langsung bisa milih pasangan kencannya
sesuai kriteria yang doi pengen. Emang kadang rada gambling juga she.. Soalnya kan
suka ada yang ngasih a/s/ l stat yang berbeda sama aslinya. Tapi itu she biasa. Paling
nyiasatinnya ketemu dulu. Kalo ga sreg, tinggal ngabur dengan alasan ada janji sama
rekan bisnis. Beres deh.
Sepuluh hari menuju taon baru, ga tangung-tangung Mista udah dapetin seratus
teman kencan. Ga segitunya she, maksudnya ya ga keitung aja saking banyaknya.
Sampesampe Mista tiap hari masuk kantor dengan rambut berantakan dan mata
cekung karena stress ngatur jadwal ketemuan sama temen-temen kencannya yang
bejibun.
Sebenernya Fadil juga ga akan susah susah amat nyari temen kencan di kolam
renang. Di sono pasti banyak cowok kece yang seksi-seksi dan enak dipelototin.
Enaknya lagi, kalo di kolam renang lebih gampang nyium keberadaan kaum gay.

Tapi tentu aja Fadil punya kendala serius dengan hobinya. Mista sih enak karena
doi tinggal buka komputer doang, duduk, dan bisa nyari temen kencan kapan pun doi
mau. Tapi Fadil? Masa doi musti pergi ke kolam renang tiap hari? Sedangkan Senin
sampe Jumat, doi kudu ngantor. Berangkat pagi, pulang malem. Masa berenang
malem-malem?

Mau

ketemu

siapa?

Suster

ngesot

beserta

temen-temen

seperjuangannya? WAKS!! Terpaksa Fadil harus nungguin hari Sabtu dan Minggu
buat nyari temen kencannya.
Andi masih enak. Doi doyan clubbing. Di diskotik juga ga sedikit gay-gay yang
BeTe alias Butuh Tentuhan. So, doi tinggal pergi hunting aja tiap malem nyari orang
yang mau diajak kencan.

Hari ke-21
Yippie! Malam ini gwe janjian sama Michael. Diana brondong cucok n cinere
pula, bo. Badanya ga ada cacatnya deh. Katanya diana mahasiswa salah satu
Universitas swasta di Jakarta. Eh, baru ketemu diana langsung ngajak gituan di
warnet. Emang Butuh Tentuhan banget kali ni anak. Ya udah, karena kita sama-sama
doyan ke warnet, so kita mutusin buat kencan di warnet. Katanya diana tau warnet
yang tempatnya jaga privacy pelanggan banget. WIH! Biarpun tempatnya emang rada
tertutup, tetep aja gwe tegang. Abis, di tempat umum gitu sih. Makanya biar ga
kedengeran kemana-mana, mulut gwe, gwe bungkem deh pake lem.
Eh, waktu eM eL, ternyata Michael itu tinta soneta alias blon sunat. Yiks! Gwe
rada jijik seh, bo! Tapi mau gemana lagi. Udah kepalang basah. Habis itu kita pulang
deh ke rumah masing-masing.
Hari ke-22
Hari ini gwe sms Michael tapi ga dibales, telpon juga ga diangkat. Ya udah, gwe
biarin aja. Toh masih banyak laki-laki lain di dunia ini yang nunggu sentuhan gwe.
GUBRAK! Narsis abis nih gwe.
Hari ke-23
Hari ini gwe chat, belom lama chat kira-kira dua puluh menitan udah ada yang
ngajak kencan. Langsung aja gwe samber. Kita ketemuan di mall, dan diana ngajak
kencan di kosannya. Namanya Nando. Diana hipersex banget, bo! Masa semalem
kita bisa eM eL sampe empat kali dengan berbagai macam gaya. Mulai dari gaya
klasik, enam sembilan, babi kecap sampe mandi kucing diperagain semua. Mampus
gwe. Padahal besok kudu ngantor.

Hari ke-24
Badan gwe hari ini pegel-pegel semua, bo. Ngantuk lagi. Sampe sempet
ketiduran di WeCe lama banget. Pas gwe bangun semua udah pada pulang termasuk
lo bedua. Langsung aja gue ngibrit daripada ada genderuwo nyamperin gwe ngajak
kencan. Hiii!!
Habis itu gwe nyoba ngubungin Nando. Tapi ternyata kisahnya sama aja kayak
Michael. Diana raib begitu aja. Ga bisa dihubungin. Ternyata susah juga ya nyari
temen kencan yang bener lewat internet. Ya udahlah gwe ikhlasin aja. Yang penting
semalem gwe puas. Hua ha ha Hus!
Hari ke-25
Hari libur, saatnya hunting. Laptop idup, langsung buka MIRC dan YM.
Woow...ternyata para chaters udah ngejembreng lebih duluan di chanel. Baru itungan
detik, si Reza yang pake nick SUSUK NYAI BLORONG, udah siap-siap nyurhatin
gwe. Emang ni anak doyannya sejak jaman dahulu kala curhaaat mulu. Bete deh gwe.
Abis, biasanya curhatannya ga jauh-jauh dari urusan sempak sama selingkuhan.
Sekali-kali curhat tentang PKK alias Pengangguran, Kebanjiran dan Kemiskinan, kek.
Untung aja abis itu ada orang baru yang nyela. Namanya Robi, umurnya dua
puluh taon. Diana anak palembang tapi sekarang tinggal di Bogor sama sodaranya
sambil nyari kerja. Robi maksa banget ngajak ketumbaran. Ya udah, karena gwe
kosong, daripada bengong, gwe ladenin ajakan diana.
Pas ketemu ternyata anaknya lebih cakep dari pic-nya, bo. Bener. Anaknya juga
supel. Nyambung banget obrolannya sama gwe. Kita ngobrol banyak, sampe
akhirnya nyerempet obrolan about sex. Doi ngajak eMeL di toilet umum!! Wusheeet
dah ni anak. Gilingan banget. Tapi, bwat pengalaman, gwe turutin aja maunya,
biarpun sambil dag dig dug. Kayaknya temen kencan yang dapetnya dari internet
daya khayalnya tinggi-tinggi neh. Abis dari kemaren orang yang gwe temuin
aneh-aneh.

Yah, singkat cerita, kita jadi eM eL di toilet. Yaaah, you know laah apa yang kirakira terjadi di dalem. Ga perlu diceritain kan Yang pasti gwe deg-degan. Untung tu
anak kelewongnya cepet banget.
Habis gituan, ga lama Robi nerima telpon. Katanya sih diana disuruh pulang buat
jaga rumah karena kakaknya mau ke kondangan. Ya udah. Selesai deh petualangan
singkat gwe di toilet umum. Langsung aja gwe balik terus mandi. Soalnya waktu
janjian ma Robi, gwe blom sempet mandi. Hihi Sukurin tu anak makan daki gwe
Hue he he Hus!
Hari ke-26
Hari ini gwe masuk ke Chanel #Jakarta dan pake nick Co2Co. Habis itu, iseng
gwe query nick Co_Single. Eh, ternyata, diana homopobic. Sial deh gwe. Tapi gwe
ladenin aja terus. Soalnya gwe paling demen bikin cowok model begini keki.
Yang lo jalanin itu nggak umum. Abnormal meeen. Blon apa-apa diana udah
nyolot duluan.
Trus kenapa kalo abnormal? Lo pikir cuman orang gila doang yang bisa dibilang
abnormal? Orang jenius, yang IQ-nya di atas rata-rata juga abnormal, penderita
autisme juga abnormal. Tapi mereka juga berhak hidup kan? So, ada masalah apa
dengan abnormal? jawab gwe. Ga lama balesannya udah nongol di layar.
Tapi yang lo lakuin tu salah, men. Lo kan kodratnya laki dari lahir. Ga usah
nyalahin kodrat cuman karena ikut-ikutan trend deh.. Widiiih, pedes juga ni
homopobic.
Cewek juga kodratnya melahirkan n punya anak. Tapi kalo ternyata doi harus
diangkat rahimnya? Dan ga bisa punya anak? Apa doi salah? bales gwe.
Ya beda kasus lah, choy! Itu juga termasuk kodrat namanya! Gimana sih lu?!
Hihi.. ternyata diana mulai ngamuk.
Terus, kalo ternyata gwe punya ketertarikan sama lawan jenis dari lahir
gemana? Itu kan kodrat. Kalo gwe maksain diri buat suka sama cewek, brarti gwe

nyalahin kodrat dong. Ketik gwe di layar komputer. Ga lama doi udah bales lagi.
Kayaknya ni orang napsu banget pengen ngejatohin gwe.
Tapi men, biar gimana... kntl itu kan didisain bwat dimasukin ke lobang mmk,
bukan lobang pntt! Wakakak kayaknya diana tambah panas tuh. Gwe jadi tambah
seneng ngeladenin diana.
Kuping lo juga didisain bwat ngedengerin. Trus, apa itu brarti ga boleh buat
nyantolin kacamata? bales gwe lagi. Makin lama gwe makin semangat bales diana.
Untung jari gwe ga kusut karena ngetik terlalu cepet.
Heh! Lo sadar dong.., kitab suci agama manapun, ga ada yang ngebenerin
perbuatan lo. Wushet dah Udah berani bawa-bawa Kitab Suci segala nih orang.
Tapi semua kitab suci juga bilang bahwa Tuhan Maha Pengasih, Penyayang,
Pengampun dan Maha Adil kan?! bales gwe lagi.
Pokoknya bagi gwe lu lebih rendah dari binatang. Binatang aja nggak ada yang
nglakuin yang lo lakuin. Hoho Abis ke Kitab Suci, langsung bawa-bawa binatang.
Dasar.
Wah, lo ga pernah nonton National Geographic, Discovery channel or Anima
planet ya, Bro? Asal lo tau aja ya, penguin, dolphin n bonobo tuh banyak yang pada
asik homohomoan, lagee.. Hihi untung aja gwe punya bahan buat ngejawab. Habis
diana emang kurang referensi seh.
Udah ah.. debat lo gak mutu. Pokoknya perbuatan lo tu bikin gwe mo muntah.
Wah, diana nyerah neh kayaknya. Padahal debatannya diana yang ga mutu. Kurang
bahan seh..
Jadi itu yang lo mau. Napa ga ngomong dari tadi, pake debat-debatan segala.
Asal lo sadar ya, tai lu juga ngebuat orang jijik, tau! bales gwe rada sadis dikit. Tapi
ternyata si homopobic udah males beneran ngadepin gwe. Diana ga bales bales lagi.
Berarti gwe sukses membela kaum gay sampe titik darah penghabisan (biasa aja
kaleee). Tapi gara-gara tu orang, gwe jadi males chatting. Walhasil, gwe ga ngasilin
apa-apa hari ini.

Hari ke-27
Malem ini sebelom sampe rumah, gwe mampir dulu ke supermarket. Di sono
gwe ketemu lekong yang bening banget, bo. Malah sampe ga kliatan saking
beningnya. Tapi karena gwe punya indra ke enam, gwe bisa ngliat diana. (apaan
seh?)
Seperti biasa, gwe ngelempar umpan duluan ke dia. Eh, ternyata umpan gwe
disambut. (mancing ikan kalee) Dasar emang jodoh, pas mau bayar di kasir
kebeneran dia juga ada di belakang gwe ikutan ngantri. Setelah bayar gwe sengaja
nunggu di depan pintu keluar pura-pura nungguin angkot. Pas diana keluar, gwe sapa
deh diana, trus gwe ajak diana ngobrol sambil makan di warung capcay yang letaknya
ga jauh dari Supermarket itu. Eh, ternyata diana nerima ajakan gwe. Yah, biarpun gwe
ma dia ga ketemu lewat internet, tapi gapapa kan, buat sekedar ngisi kekosongan
Sambil makan, kita ngobrol panjang lebar tentang kehidupan gay.
Ga enak ya jadi gay. Katanya membuka pembicaraan.
Napha emuangnya? tanya gwe dengan mulut masih penuh makanan. Untung
ga ada nasi muncrat ke mukanya dia. Kalo ga, gwe bisa langsung dicium kalee.. Hihi..
kagak ding.., maksud gwe digampar, getoh..
Habis, hidup sebagai gay penuh dengan kepalsuan. Katanya rada puitis sambil
nyedot lemon tea. Di depan temen-temen kudu pura-pura naksir cewek terus.
Kadang kita harus punya pacar cewek biar gak ketauan. Padahal kita ga cinta ma tu
cewek....
Ya angan muaksain duiri unya puacar cewek dong khalo lu mang ga duemen.
Kayak gwe uaja. Jomblo forever. Kata gwe rada acuh tak acuh, tetep sambil makan
capcay. Abis capcaynya enak sih, bo. Muka diana yang ganteng ternyata ga bisa
ngalahin enaknya capcay yang gwe makan.
Bukan itu aja ga enaknya jadi gay. Kadang sering juga kita harus sakit hati kalo
ketemu orang yang kita suka, tapi ternyata sekali ML, ga ada beritanya lagi. Awalnya
doang ngomong cinta, sayang. Ujung-ujungnya sex juga. Pokoknya dunia gay ga
luput dari yang namanya have sex, have sex dan have sex. Napa ya? Apa mungkin

karena di kaum kita ga ada yang bisa hamil, jadi bisa bebas ngesex seenak jempolnya
ndiri? curhatnya panjang lebar sambil menerawang nyari kacang terbang. Wah
wah kayaknya diana baru patah hati dan butuh bantuan gwe sebagai dokter cinta
neh. Tapi baru aja gwe mo ngomong, nasehatin diana dengan gaya ustad, eeeh
diana udah ngomong lagi.
Kadang gwe jadi ngerasa kesepian dan bingung. Apa sebenernya yang harus
gwe lakuin dalam menjalani kehidupan sebagai gay lanjutnya sambil mulai
menitik-nitikkan benih-benih aer mata. Wah. Gawat. Gwe yang kelimpungan harus
ngadepin lekong nangis. Mampus. Mimpi apaaa gwe semalem. Ni orang kayaknya ga
siap jadi gay, tapi maksain diri deh Jadi ga siap dengan segala resiko. Tapi karena ni
orang kayaknya butuh pertolongan banget, terpaksalah gwe harus ngluarin kotak P3K
gwe alias Pengertian, Perhatian, Peringatan dan Kesabaran. Cieile ga sih gwe, bo?
Sabar itu ibadah lo, bo gwe pun memulai aksi gwe sebagai dokter cinta. Jadi
lu kudu sabar. Lanjut gwe Pada saatnya nanti juga lu bakalan ketemu sama
soulmate lu, yang bener-bener sayang sama lu apa adanya, dan ga melulu jalan sama
lu cuma karena pengen have sex doang. Gwe mulai merancang jurus-jurus maut biar
keraguan diana untuk jadi gay pupus. Hwa ha ha Kayaknya gwe jadi malaikat
sekaligus setan deh nih. Bodo ah.
Tapi bukan berarti cinta sejati itu tanpa sex, bro. Itu mah udah sepaket dari
sononya. Orang dalam kehidupan berumah tangga aja, sex itu ibadah kok. Berarti itu
kan emang paket cinta ysng di dalamnya meliputi perhatian, pengertian, kasih
sayang, dan sex tentunya. Tapi tentunya cinta yang sempurna itu ya yang sepaket itu.
Kalo isinya cuma sex doang ya brarti cintanya ga lengkap.
Kalo lu nyari pacar yang serius, lu perlu ati-ati dong milih temen kencan. Jangan
sampe baru ketemu sehari, mentang mentang lu suka, langsung mau aja diajak
ngesex. Jaim dikit kek. Kenalin dulu orangnya. Masih untung kalo orang yang ngajak
lu kencan itu orang bener. Kalo ternyata diana psycho yang demen bunuh orang yang
habis ngesex ma dia? Ato Masochis? Gimana? Elunya sendiri yang berabe kan?
Bukannya nakut-nakutin. Soalnya temen gwe juga pernah ngalamin kejadian kayak
gitu, bo..

Jadi intinya lu harus sabar. Itu doang kok, Bro. Gwe yakin suatu saat lu pasti
nemuin soulmate lu. Kata gwe sambil begaya kayak orang lagi pidato di podium.
Sebenernya gwe tau, selama gwe ceramah, diana mulutnya udah mangap mangap
aja kayak ikan kekurangan aer karena pengen nyela omongan gwe. Tapi karena gwe
males dengerin curhatan diana lebih panjang, jadi gwe pura-pura kagak tau aja. Gwe
ngomongnya sambil liat-liat langit, rumput yang begoyang, sama ngeliatin tukang
capcay yang ternyata makin ditelek-telek, makin oke juga kayaknya. Saking aja gwe
gengsi. Masa gwe yang ganteng ini naksir tukang capcay! Ih, bisa jatoh harga diri gwe
sebagai gay.
Tulilit tulit tit tit tu. Handphonenya diana bunyi deh. Ternyata Nyokapnya minta
dijemput secepatnya di rumah sakit yang ga jauh dari sini. Tanpa nglanjutin
curhatnya, dia pun langsung ngacir bwat jemput ibunya. Gwe bersyukur karena gwe
ga perlu lagi dengerin curhatannya yang too melancholic, dan akhirnya gwe bisa lebih
bebas ngelirikin tukang capcay yang manis kayak kecap. Abis itu, gwe cabz alias
cabut balik ke rumah deh.
Hari ke-28
Malem ini gwe tujuannya ngapel ke rumah Dino. Gwe kenalan tadi siang pas lagi
nge-net. Tapi dasar emang sial. Ternyata di depan rumahnya ada anjing herder yang
siap mangsa gwe. Mampus!! Gwe langsung ngaciiiir ga liat-liat lagi ke belakang.
Hari ke-29
Huaaa!! Kerjaan kantor banyak banget seh?!! Ternyata gara-gara sibuk hunting
cari temen kencan, kerjaan kantor gwe jadi banyak yang terbengkalai. Mampus!
Akhirnya hari ini gwe kudu ikhlas ga chatting. Kalo chatting lage bisa-bisa besok gwe
didamprat bos.
Hari ke-30
WAKS!! Gwe ga salah neh?!! Kok waktu cepet banget sih berlalu. Pas gwe
nyoretin tanggal di kalender, gwe baru sadar bahwa sekarang udah hari ke tiga puluh,
dan itu artinya, besok udah taon baru, dan artinya lage, tar malem adalah malem
pergantian taon, yang berarti, gwe bakal dihukum kalo ga dapet temen kencan hari ini

juga! Mampus! Padahal sampe detik ini gwe blom dapet orang yang mau gwe ajak
kencan buat malem pergantian taon! Mampus!! Mampus!!
Karena gwe blom dapet temen kencan, alhasil gwe buka laptop dimana-mana.
Di kereta api sambil berdiri, di angkot, di kantor, sampe di WeCe. Pokoknya chatting
terus sampe pusing! Smuwa lekong yang nongol, gwe ajakin kencan. Tapi ga da yang
mau. Disangkanya gwe orang gila kali ya? Abis gwe to the point banget seh... Kayak
mo jual barang. Ngenalin diri, ngajak kencan, trus langsung ngasih nomer HaPe. Tapi
HaPe gwe blon manggil-manggil sampe sejauh ini. Huuuwaaaa!!! Kayaknya gwe
harus siap-siap kalah neh!

Hari ke-25
Hiks.. Sial banget she bo jadi gwe yang punya hobi berenang. Lo bedua she
enak, bisa berburu temen kencan kapan aja. Mista tinggal duduk doang buka laptop
sambil ketak ketik sampe jari kusut. Andi, masih bisa pergi ngedugem tiap malem.
Nah gwe?! Kapan gwe sempet ke kolam renang. Orang ngantor tiap hari. Nyampe
kosan aja udah malem. Masa gwe mo berendang malem-malem sih bo?!! Ada juga tar
gwe ditemenin ma kuntilanak, pocong, dan sejenisnya lageee!! Hiii!! Mending kalo
pocongnya baru aja meninggal en ganteng. Bisa sambil ngeceng dikit. Kalo
pocongnya udah dikubur seratus hari, terus kakekkakek pula?!!! Tidaaaaak!!!
Akhirnya gwe cuma punya kesempatan nyari gebetan hari Sabtu en Minggu doang.
Curang! Gwe baru sadar peraturan ini ga adil bwat gwe!! Tapi gimana lagi, orang udah
disepakatin. Tar si Andi melotot lagi deh ke gwe. Ya kan, Ndi? Ngaku lo!
Kemaren-kemaren gwe ga nulis diary. Buat apaan. Ga da gunanya kaleee.. Ada
juga tar isinya cuma: Gwe blom dapet temen kencan coz blom sempet ke kolam
renang. Ngabisin kertas aja. Tapi tiap Sabtu ma Minggu gwe pasti isi ni diary. Gapapa
kan gays?
Hari ini, Sabtu, adalah saatnya gwe hunting ke kolam renang. Maunya she
nongkrong di kolam renang dari pagi ampe sore. Tapi si Juna, sobat gwe, minta
nemenin gwe beli kado bwat calon Bfnya. Biasalaah, lagi pedekate. Sebenernya
gwe males banget bo, nemenin diana. Habis diana tukang ngaret she. Ngaretnya
parah lage. Janjian jam tujuh pagi, baru dateng jam tujuh malem. Cape deh Tapi
gwe ga enak kalo ga nemenin diana. Soalnya diana udah sohiban ama gwe selama
tiga taon tiga bulan tiga hari tiga menit tiga detik. Kalo gwe ga nurutin kemauannya
diana, tar diana bilang gwe ga setia kawan lage. Yah walaupun Juna tukang ngaret
plus tukang kentut, Juna tetep sobat gwe.

Sekilas tentang hobi kentutnya si Juna, diana pernah numpang ngentut di


smoking room. Maksudnya she biar rada sopan dan ga pengen bikin gwe
ngamuk-ngamuk gara-gara dia kentut sembarangan Tapi ternyata keputusannya
bwat kentut di smoking room bikin semuwa penghuni smoking room ngabur karena
nyium bau kentutnya yang naujubillah. Sejak itu, Juna jadi sadar bahwa kentutnya
mengganggu kenyamanan orang sekelillingnya. Dia jadi punya inisiatif ngumpulin
orang-orang yang hobi kentut bwat demo di depan Bunderan Hotel Indonesia, minta
disediain kentut room di pusat-pusat perbelanjaan. Supaya kentut mereka ga
mengganggu kenyamanan orang-orang yang berbelanja. Udah sarap kali tu anak,
ye?
Ah, pokoknya mah hari ini gwe bete abis. Abis, si Juna belanjanya lama bener.
Pake sok-sokan milih produk luar negri segala lagi. Katanya calon Bfnya kali ini ga
demen produk dalem negeri. Bego aja tu calon Bfnya si Juna. Diana ga tau apa, kalo
produk luar itu banyak yang berasal dari Indonesia. Abis diekspor, trus diimpor lagi
deh ke Indonesia dengan harga yang lebih mahal. Terus dibeli lagi lah sama
orang-orang Indonesia yang demen pamer, bilang bahwa itu produk luar negeri.
Padahal mah yang buat orang kita juga. Abis orang Indonesia kegedean gengsi sih.
Jadi gampang dibodo-bodoin deh.
Gara-gara si Juna lama banget, gwe udah takut ga keburu hunting ke kolam
renang aja. Bisa terancam kalah neh gwe kalo begini caranya. Tapi setelah
ngamuk-ngamuk sambil joget kayak kelakuannya si Andi.., akhirnya Juna pun
merelakan daku pergi. (Sori ya, Ndi, gwe ikut-ikutan cara lu, dan ternyata cara lu
ampuh juga. Huehehe) Setelah itu, segera aja gwe terbang pake sayap superman
menuju kolam renang. Biarpun hari udah agak sore, tapi lumayanlaah seenggaknya
gwe dapet satu gebetan hari ini.
Nama gebetan gwe kali ini Marcel. Dari namanya aja udah keren. Apalagi
orangnya. Tinggi, putih, mulus, badannya kotak-kotak, anunya aduhai Huo ho ho
Pokoknya lumayan banget deh buat jadi gebetan! Kalo lu bedua liat, pasti lu ngiri deh
ma gwe. Diana orangnya rada malu-malu kucing gitu deh. Tapi akhirnya setelah gwe
pepet dengan pesona gwe yang ga kalah sama Tom Cruise, akhirnya diana mau juga
nyatain isi hatinya yang terdalam. Diana ngajak bilas badan bareng, bo Ihik!

Aseeek! Abis itu, lu bedua ga perlu tau kaleee Yang jelas, sepulang dari kolam
renang, gwe ma diana kirim-kiriman sms romantis terus, bo
Hari ke-26
Hari ini, gwe janjian ma Marcel di mall. Tapi gwe tunggu-tungguin, diana ga
nongolnongol. Sepuluh menit, dua puluh menit, setengah jam, Satu jam, dua jam
Malah tukang baso lewat di depan mata gwe. WAKS! Kemana tu anak? Gwe sms, ga
dibales-bales. Gwe telpon, ga diangkat-angkat. Eh, terakhir, dibales juga sms gwe.
Tapi bunyinya gini:
Eh, setan! Jgn gnggu pcr gw! Awas kalo smp lo krm sms lagi. Gw santet, lu!
demi ngebaca sms itu, gwe langsung terjengkang ke belakang saking kagetnya.
Buset dah! Jaman sekarang orang gampang bener mau nyantet orang. Daripada gwe
disantet, mending gwe nyerah aja. Ngeri gwe ma begituan.
Karena Marcel ternyata ga bisa jadi temen kencan gwe, kepaksa gwe kudu nyari
lagi. Dengan lemes gwe pun meluncur menuju kolam renang buat hunting lagi.
Ternyata gwe dapet lagi. Di kolam renang cari sesama gay emang enak. Dari jarak
kilometer aja udah kliatan.
Gebetan gwe kali ini namanya Ari. Yaah, emang ga sekeren Marcel sih, bo..
Yang ini rada kerempeng gitu anaknya. Tapi cucok juga. Kliatan sedikit jantan gitu
loh Daripada ga ada, ya gwe pepet pepet juga. Dengan jurus maut ala gwe,
akhirnya diana jatoh juga di pelukan gwe. Huhuhu Kita makan bareng di foodcourt,
ketawa ketiwi, cekakak cekikik, haha hihi, sampe akhirnya berakhir di kosan gwe. Sek
aseeek Moga-moga aja kali ini gwe ga gagal lagi ngajak diana jadi temen kencan
gwe pas taon baru nanti. Soalnya gwe ga akan punya waktu lagi buat nyari.
Hari ke-27
Pas gwe bangun di pagi hari, Ari udah raib. Mampus! Kayaknya gagal lagi neh
gwe. Feeling gwe udah ga enak aja. Ternyata bener. Hampir sama aja kejadiannya
kayak Marcel. Gwe sms kagak dijawab-jawab, gwe telpon kagak ngangkat-ngangkat.
Terakhir malah ga bisa dihubungin lagi. Hiks! Gwe stress nih. Mana gwe kudu ngantor
hari ini. Kayaknya gwe bakal kalah deh, gays Huwaaaa!!!

Karena ga ada yang bisa gwe lakuin bwat ngejar target cari temen kencan,
pulang kantor dengan lesu, gwe pergi aja ke Coffee Shop biasa. Gwe biarin badan
gwe melayanglayang ketiup angin (mungkin ga she?!!), dan pikiran gwe terbang
menuju ke negeri antah berantah. Habis gwe pikir, gwe udah pasti kalah. Jadi gwe
nyerah aja deh. Gwe udah berusaha semampu gwe kok.
Sampe di Coffee Shop, pikiran gwe malah tambah kalut lagi. Soalnya gwe tibatiba jadi inget Adhie, mantan BF gwe yang dulu ketemuan di sini. Gwe ma Adhie
ngejalin hubungan cinta jarak jauh karena diana kudu balik ke Surabaya. Tapi sayang
terlanjur sayang, gwe jalan ma dia cuma beberapa bulan doang. Setelah itu, nomer
HaPenya ga bisa dihubungin lagi. Huikss hikss.., mampir ke Coffee Shop bukannya
hepi, malah makin merana.
Tumben mas, sendiri. Tiba-tiba nongol wajah manisnya si Dika pujaan hati gwe
waktu pertama kali kita ngumpul di sini buat memulai game konyol ini.
Gwe juga ga tau kenapa gwe sendiri. Jawab gwe ngelantur. Habis pikiran gwe
lagi melanglang buana ke Hongkong, ke Inggris, ke Kutub utara Kontan aja Dika
langsung mengulum senyum denger kata-kata gwe yang rada konyol. Tapi Dika tetep
ngejaga kesopanan. Diana ga ngetawain gwe. Kalo tiba-tiba diana ngakak di depan
gwe, bisa langsung ditangkep satpam kale.
Mau pesen apa, mas? Dika tetep berusaha ngejalanin tugasnya dengan baik.
Daripada dipecat?
Apa aja deh. Terserah. Jawab gwe sekenanya.
Ya udah, Dika pilihin menu kesukaan mas Fadil aja ya. Katanya sambil menulis
di kertas. Kontan aja gwe yang asalnya kagak konsen, ngomong sambil ngliatin meja
yang ga ada apa-apanya, langsung dengan dramatis dan rada slow motion, menatap
Dika dengan wajah penuh keheranan dan kebahagiaan. (Gubrak banget sih gwe)
Emang lu tau menu favorit gwe? tanya gwe dengan mata yang kayaknya udah
berbinar-binar.
Tau dong. Ditunggu sebentar ya, mas. Dika mengeluarkan senyum mautnya
sebelum melenggang pergi dan dengan lincahnya melewati meja-meja pelanggan.

Gwe yang baru aja tersentuh hatinya, tetep mandangin Dika sampe Dika pun
menghilang di antara sekian banyak orang. (Jijai ga sih gwe, bo?) Abis, gimana ga bo.
Seumur hidup gwe, rasanya baru kali ini gwe ngerasa diperhatiin banget! Ketemu aja
jarang-jarang, tapi diana tau menu favorit gwe. Jelas aja gwe langsung kesemsem.
Jangan-jangan diana udah naksir gwe waktu pertama ketemuan. Huahaha Biar
aja gwe Ge-eR. Yang penting, kayaknya Dika bisa jadi sasaran yang empuk buat
dijadiin temen kencan pas malem pergantian taon. Emang sih, ini ga sesuai
peraturan. Soalnya Dika kan kagak gwe temuin di kolam renang. Tapi bodo amat ah.
Daripada gwe gigit jari pas malem pergantian taon, mending gwe sama si Dika.
Ga lama kemudian Dika udah nongol sambil bawa nampan. Ternyata diana
benerbener tau makanan favorit gwe, bo. Brarti diana bener-bener perhatian ma gwe.
Gwe makin menjadi. Gwe kluarin pandangan maut gwe yang bisa bikin cowok paling
ganteng di dunia ini kesemsem ma gwe.
Makasih ya, Dik kata gwe plus ngelempar senyuman maut.
Sama-sama, mas diana bales ngelempar senyum yang ga kalah manisnya
sama gwe. Sialan nih anak. Mau nyaingin gwe rupanya, batin gwe. Pas diana udah
mau ngeloyor pergi, gwe tarik deh tangannya dengan mesra.
Tunggu dulu, Dik. Boleh ga mas tau nomer kamu? tanya gwe dengan pede.
Pelanpelan Dika ngelepasin tangannya dari tangan gwe. Gwe paham. Mungkin diana
kagak mau ketauan bosnya. Lagian kan ga enak diliatin orang kalo kita pegangannya
lama-lama.
Buat siapa ya, mas? tanyanya sopan, bikin gwe tambah gemes. Gwe makan
juga lama-lama nih anak, batin gwe lagi.
Ya buat aku lah. Masa buat perias mayat. Jawab gwe sedikit becanda. Soalnya
kalo kebanyakan tar gwe disangka anggota srimulat lage
Oh, boleh. Dika pun menuliskan nomernya di secarik kertas yang langsung dia
kasihin ke gwe.
Thanks ya, Dik. Tar pasti aku hubungin. Sambut gwe begitu Dika ngulurin
kertas yang berisi nomer telponnya. Dika pun ngeloyor pergi. Sip! Nomer Dika udah di

tangan. Saking senengnya gwe jingkrak-jingkrak di Coffee Shop itu sampe akhirnya
ditangkep satpam.
Sampe di kosan, gwe nges-m-s Dika deh ngajak janjian makan malem. Ternyata
diana mau ketumbaran ma gwe. Diana sampe rela tuker shift sama temennya.
Tuhkan! Itu tandanya udah ada benin-benih cinta di hati diana bwat gwe. Gwe yakin
banget deh, bo. Setelah janjian, akhirnya gwe pun bisa tidur dengan tenang. Mungkin
gwe bakal mimpi indah nih malem ini.
Hari ke-28
Akhirnya gwe jadi juga makan malem sama Dika. Diana kliatan lebih cakep bo,
kalo ga pake seragam. Serius deh. Gwe yakin mata gwe blon buta. Ternyata gwe ma
diana cocok banget bo. Kalo ga lagi kerja, ternyata Dika juga orangnya supel dan ga
jaim. Ga kayak yang gwe kira.
Tapi gwe kaget, bo. Di pertengahan obrolan, tau-tau diana nanyain tentang
permainan kita betiga. Wushet dah, intel kali ya ni anak.
Gimana, mas? Udah dapet temen kencan lum? tanya Dika tiba-tiba bikin
jantung gwe berloncatan kayak mutiara ke meja makan.
Kok kamu tahu kalo aku lagi nyari temen kencan? tanya gwe sambil balikin
posisi jantung gwe ke posisi sedia kala.
Tau dong Dika kan nguping. Jawabnya. Weits, gila ni anak jujur kacang ijo
banget. Nguping kok ngaku. Untung sama gwe, kalo ma orang laen bisa didamprat
kali ni anak, ikut-ikut urusan orang.
Gapapa kan kalo Dika nguping? Ga sengaja kok Sori.. kayaknya diana bisa
baca gelagat gwe deh.
Ya udahlah gapapa. Orang udah terlanjur, mau diapain lagi. jawab gwe. Gwe
pusing neh blon dapet temen kencan. Ga tau yang laen. Abis, hobi gwe paling sial
she. Ujung-ujungnya gwe jadi curhat deh.
Hobi sial? Maksudnya?

Lho? Katanya lu nguping Seharusnya lu tahu dong yang gwe maksud.


Ga, aku kan ngupingnya dikit doang, waktu nganter-nganter makanan. Itu
juga sekilas-sekilas.
Oh, kirain. Iya, jadi sekarang kami betiga harus nyari temen kencan sesuai hobi
masing-masing. Nah, kayak gwe hobi berenang, jadi gwe harus nyari temen kencan di
kolam renang. Getoh.
Susahnya apaan? tanyanya dengan tampang rada bloon.
Ya susahlaah Gwe kan ngantor, otomatis gwe cuma bisa nyari temen kencan
hari Sabtu n Minggu doang. Berarti dalam dua minggu, gwe cuma punya waktu empat
kali hunting ke kolam renang. Ga kayak yang laen. Si Mista hobinya chatting, bisa
nyari kapan aja. Si Andi hobinya dugem. Biarpun ngantor, dugem tiap malem kan
masih tetep bisa. Nah gwe? Masa mau ke kolam renang malem-malem?
Iya ya Dika manggut-manggut deh dengan tangan yang menopang dagunya.
Makanya, lu mau ga jadi temen kencan gwe? tembak gwe langsung ga pake
malumalu lagi.
Aku?!! Dika langsung melotot kaget demi nerima tembakan dari gwe. Untung
diana ga mati. Lho, kalo aku yang jadi temen kencan mas, ga sesuai sama peraturan
dong. Dika tau-tau aja ngotot sambil maju-majuin dan menyot-menyotin bibirnya.
Iya, gapapa. Mau kayak gimana juga aku udah dalam posisi kalah kok
sekarang. Mau nyari kapan lagi coba? Udah ga ada waktu menjelang malem
pergantian taon. Daripada gwe gigit jari, dihukum, plus ga punya temen kencan.
Mending gwe nembak lu aja sekalian, biar gwe punya temen buat malem taon
baruan Biar hidup gwe ga garing, Dik gwe mulai melas-melas deh. Sebenernya
gwe ga mau sih melas kayak gini. Tapi apa boleh buat. Gwe udah putus asa banget,
bo.
Ih, ga mau ah. Dika ga mau masuk dalam permainan gilanya mas Fadil dan
temen-temennya mas Fadil itu. Lagian Dika udah punya pacar. Tiba-tiba aja

mukanya Dika memerah kayak nahan emosi. Mampus. Gwe salah ngomong apa ya,
kok diana kliatan ngamuk? Batin gwe panik. Dika pun berdiri lalu ngeloyor pergi.
Dika! Gwe bukan mau jadiin lo bahan permainan loh. Gwe mau serius
berhubungan sama lo! Dika!! panggil gwe berharap diana berhenti. Tapi ternyata
diana terus aja ngeloyor pergi. Dikaaaaaaaa!!!! Gwe tereak dalam hati. Udah kayak
adegan di sinetron sama film aja nih. Abis itu gwe lemes, deh. Gagal udah usaha gwe.
Hidup gwe kayaknya udah kagak ada artinya lagi neh. Hiks Padahal waktu tinggal
dikit.
Hari ke-29
Udah hari ke-29 neh. Dan gwe blon dapet temen kencan. Gwe udah berusaha
ngubungin Dika, tapi lagi-lagi ga ada balesan. Kayaknya diana ngamuk berat. Temen
kencan ga dapet, malah kehilangan temen baru. Lagian gwe keGe-eRan amat ya,
nganggep Dika demen sama gwe. Jadi nyesel gwe nembak si Dika. Malah jadi
kehilangan temen baru.
Hari ini gwe ngantor dengan keadaan pucet, lemah, ga bertenaga, loyo, dll. Mau
jalan dari ruang kantor ke toilet aja pake acara zig-zag kejeduk tiang berkali-kali. Tapi
di depan Andi sama Mista gwe pura-pura seger, biarpun habis itu loyo lagi. Iyalaah..,
gwe ga mau berkesan kalo gwe udah kalah. Habis, tampang mereka juga kayaknya
pada seger gitu sih. Jangan-jangan mereka udah punya lima temen kencan buat taon
baru tar. Huwaaaaaaa!! Kemana lagi gwe harus nyari temen kencan??!!
Hari ini gwe udah pasrah aja. Habis besok udah malem pergantian taon. Dan ga
ada lagi yang bisa gwe lakuin. Mista sih masih bisa sibuk chatting. Nah gwe?
Karena kecapekan, pulang dari kantor gwe langsung tepar deh tanpa sempet
mandi dulu. Habis itu gwe ngimpi seru banget. Gwe mimpi ketemu bidadara bidadara
yang ganteng-gantengnya selangit. Mereka beterbangan di angkasa. Begitu juga
gwe. Eh, habis gitu gwe gituan deh di langit ma mereka semua secara bergantian.
Tapi pas lagi enakenaknya gitu, eh, tiba-tiba kemampuan terbang gwe ilang. Gwe
jatoh jauuuuuuuuh banget ke bumi. WAAAAAAA!!! Abis itu gwe sadar deh. Gwe lega
ternyata itu cuma mimpi doang. Rupanya ada yang lagi ngetok pintu gwe. Gwe

sempet ngeri, gays Habis udah jam satu malem. Iya kalo yang bertamu orang
beneran. Kalo orang jadi-jadian?!! Hwwwwaaaa!!!
Siapa? Dengan rada tegang gwe beraniin bersuara. Ga lupa gue lap dulu iler
gwe yang masih setengah basah.
Dika, mas. Jawab suara yang ada di balik pintu kamar gwe. WAKS!! Ga
salah?!! Malem-malem gene?!!
Dika beneran apa Dika boongan? tanya gwe lagi.
Ya beneranlaah. Mas Fadil jangan becanda dong Cepet buka pintunya
kata suara di balik pintu itu lagi. Kayaknya sih emang Dika beneran. Soalnya, menurut
ilmu yang gwe pelajarin, yang namanya makhluk halus itu kagak bakal jawab kalo
ditanya. Paling ngegeleng, ngangguk, ngegeleng, ngangguk, kayak lagunya Project
Pop neh. Leng geleng geleng geleng geleng geleng geleng. Guk angguk angguk
angguk angguk angguk angguk. HuS! Malah jadi nyanyi she?!!
Akhirnya dengan keberanian yang udah ngumpul di ujung tanduk, gwe beraniin
juga buka pintu. Ternyata bener Dika. Begitu gwe buka pintu, diana langsung meluk
gwe gitu, bo!! Waaah Gwe langsung pasang tampang mesum. (Kebayang kan lu,
bo?!)
Kenapa Dik? tanya gwe pelan. Hal lain yang bikin gwe yakin kalo yang
betamu bener-bener Dika adalah karena:
Pertama, kakinya nyentuh tanah. Kedua, kalo diana hantu, pas diana mau meluk
gwe, pasti diana malah nembus badan gwe. Jadi gwe yakin kalo itu emang
bener-bener Dika. Wah wah ada apa gerangan ya diana dateng malem-malem.
Gwe udah nyengir kuda aja karena penuh harap.
Dika sebel, mas sebel Dika langsung sesenggukan di dada gwe. (Padahal
gwe blon mandi Ihik ihik Sori ya, Dik.. Lagian mana tau gwe kalo lu mau dateng.
Kalo tau sih gwe pasti siap-siap dulu. Mandi, pake parfum tujuh rupa, dandan, dll deh)
Ya udah kamu masuk dulu, baru kamu cerita semuanya tuntas ke mas, ya.
Jawab gwe dengan lembut dan bijak bak pengisi-pengisi sandiwara radio jaman dulu.

Dika pun nurut. Diana masuk ke kamar gwe. Setelah itu, gwe kunci deh pintunya.
Yes!! Gwe joget-joget. Tapi dalam hati aja. Di depan dia sih tetep jaim dan sok
wibawa Huehehe
Ok, sekarang kamu bisa cerita, kenapa tiba-tiba kamu dateng semalem ini dan
tau-tau nangis gitu? Gwe duduk berhadap-hadapan sama dia yang lagi nunduk
sambil sesenggukan.
Gini, mas.. Tadi waktu Dika pulang kerja, tau-tau Dika ngeliat seseorang yang
mirip pacar Dika lagi makan nasi goreng di pinggir jalan Dia lagi becanda mesra gitu
sama cowok. Pertamanya sih aku cuek aja. Eh, lama-lama aku penasaran juga. Kok
kayaknya memang pacar aku sih. Aku pura-pura aja beli rokok di warung yang deket
sama tukang nasi goreng itu. Pas aku liat bener-bener, eh, ternyata itu bener-bener
pacar aku. Saking asyiknya sama cowok barunya, dia sampe ga nyadarin keberadaan
aku. Aku kesel dan marah banget. Akhirnya aku beraniin deketin dia dan langsung
aku pukul mulutnya keraskeras sampe berdarah. Habis itu aku langsung ngebut
ngelariin motor aku ke sini. Dan ternyata waktu aku ngeliat ke belakang, dia sama
sekali ga berniat ngejar aku. Berarti dia udah ga cinta sama aku. Aku benci banget
sama dia, mas! Benci!! Dika meraung lagi, sampe gwe kira mau nerkam gwe.
Udah, Sekarang kamu tenang aja dulu. Kata gwe sok bijak. Ada kalanya kita
harus ngalamin cobaan yang cukup berat dalam hidup. Semua itu ga lain adalah
sebuah proses pendewasaan. Diambil hikmahnya aja, Dik. Untung kamu tahu
belangnya diana sekarang. Coba kalo ntar ntar, pasti kamu lebih sakit lagi. Cieeh..,
udah wise blon sih katakata gwe?
Tapi Dika sebenernya masih cinta banget sama dia, mas. Dika ga rela banget
diperlakukan kayak gini. Mulut Dika manyun manyun kayak minta dicium. (Apa
gwenya aja yang Fiktor alias Fikiran kotor ya?)
Ya, siapa sih yang rela diselingkuhin. Cuma orang-orang berhati baja aja yang
kuat diperlakukan kayak gitu. Dan orang-orang model begitu cuma ada satu diantara
seribu. Yang laennya, ya persis kamu. Sakit hatilah, ga terimalah. Itu wajar banget
kok. Lanjut gwe.., maksudnya habis ini gwe mau ngompor-ngmomporin dia supaya
mau sama gwe

Sekarang, kamu cuma harus memutuskan aja. Kamu mau mempertahankan


cinta kamu sama dia, atau kamu hapus cinta kamu sama dia dan cari cinta yang laen.
Kalo kamu mau mempertahankan cinta kamu sama dia, berarti kamu harus siap
memaafkan, dan mungkin juga harus siap sakit hati lagi kalo suatu saat dia berbuat
gitu lagi sama kamu. Karena kalo itu udah jadi watak dia, susah bo. Biarpun diana
udah minta maaf, mungkin banget kalo suatu saat diana begitu lagi. Atau.. pilihan
kedua, kamu hapus cinta kamu sama dia dan cari yang laen. Emang rada susah
ngelupain seseorang yang udah kita cinta banget. Tapi dengan mengalirnya waktu,
semua pasti bisa kamu lewatin. Toh kalo emang jodoh suatu saat kamu bisa jadian
lagi sama diana. So, semua terletak di tangan kamu, Dik. Kamu yang harus ambil
sikap. Wusheet statement-statement bijaksana bisa keluar dengan lancar dari mulut
gwe. Padahal, kalo gwe sendiri yang ngalamin, bisa robek-robek jantung gwe.
Ngomong emang lebih enak sih daripada melakukan. Hihi Tapi gapapalaaah
Soalnya kayaknya Dika juga jadi rada tenang denger omongan gwe. Nenangin hati
orang kan pahala juga, bo.
Habis gwe omongin gitu, Dika diem aja. Kepalanya masih nunduk ke lantai.
Tangisnya udah agak redaan. Berarti jurus gwe manjur.
Iya juga ya, mas. Sekarang semuanya tergantung Dika. Tapi Dika jadi bingung.
Kalo Dika mau ngotot sama cinta Dika, berarti Dika harus siap diinjek-injek lebih dari
ini. Tapi, Dika pasti susah banget ngelupain dia. Tapi daripada diinjek-injek, mending
Dika milih buat ngelupain dia aja. Emangnya Dika sepatu, bisa seenaknya
diinjek-injek. Yes!! Gwe joget lagi dalam hati demi mendengar kata-kata Dika. Habis
ini tinggal mempengaruhi dia supaya mau sama gwe, deh. La la la la Hip hip
Hurraaay!!
Ya udah kalo kamu udah mutusin gitu. Menurut mas, itu keputusan yang tepat
dan berani. Kata gwe. Terang aja gwe dukung diana. Orang gwe ngincer diana.
Huohoho Jangan ngomong-ngomong ya, gays
Makasih ya, mas. Dika udah agak tenangan sekarang. Kata Dika sambil
megang tangan gwe dan mandang mata gwe dengan berbinar-binar. Eh, sialan.
Jantung gwe langsung berloncatan jatoh ke lantai. Dan tiba-tiba, POK. Dika nyipok
gweee!!!! POK. POK. POK. Eeeh, terus-terusan nih nyipoknya. Akhirnya ya gwe

bales aja tanpa ragu-ragu. Buat apa lagi nunggu kalo gandum udah jadi terigu.
Yippie Bener kan diana suka sama gwe Cuma kemaren dia jaim aja kali
Selanjutnya, bayangin sendiri aja deh sama lo bedua. Yang penting gwe bakal
punya temen kencan buat malem taon baruan nanti. Aseeek!!!
Hari ke-30
Pagi-pagi buta Dika udah ngacir ke rumahnya. Diana sempet pamit sambil
nyipok kening gwe. Katanya diana ga mau ganggu ritual gwe sebelom berangkat ke
kantor. Pengertian banget deh ni anak. Ihik ihik pokoknya gwe hepi banget.
Sekarang udah tanggal 31 Desember alias hari ke tiga puluh, alias hari terakhir
permainan. Tar malem adalah hari dimana permainan gila ini akan berakhir. Yang
jelas gwe ga bakalan jadi salah satu orang yang kena hukuman, karena gwe udah
dapet Dika. Hua ha ha.. Aku menang!!! Hua ha ha ha ha.. Huss!! Blon tentu ding.
Soalnya si Dika cuma senyum dikulum doang waktu gwe tanya dia mau apa ga jadi
temen kencan gwe buat malam pergantian taon tar. Katanya tar diana bakal sms. Tapi
gwe yakin sih diana mau. Ga tau deh. Pokoknya hari ini gwe hepi berat. Dan gwe
melangkah di kantor dengan kepala mendongak dan berjalan bak foto model. Tiap
ada yang manggil, gwe akan noleh sambil ngibasin rambut dan ngedipin mata.
Makanya yang manggil gwe habis itu langsung ngabur. He he he

Hari ke-21
Aku rada demam nih, gays Mau flu. Jadi aku rasa aku ga pergi dugeman deh.
Hari ke-22

Hari ini aku paksain buat dugeman biarpun ingus masih tumpah-tumpah dari
lobang idung. Begitu aku sampe diskotik, mata aku udah keliling-keliling sendiri cari
mangsa. Perasaan di situ semua oks deh. Aku jadi sempet bingung mau pedekate
sama yang mana. Akhirnya aku mengalir aja. Mana aja yang nempel ke hati hari ini,
harus aku bikin takluk. Wahaha Seyem ga seh
Begitu sampe aku langsung aja turun ke dance floor, joget-joget kayak uler
keket. Tapi ga lupa mata tetep jelalatan. Eh, ternyata ada juga yang akhirnya mampu
menarik hati aku. Orangnya cool banget. Jogetnya aja ga terlalu heboh, cuma pala
doang yang digelenggelengin. Badannya sih diem aja kayak patung. Unik juga nih
orang, batin aku. Aku langsung ngesot pelan-pelan ngedeketin tu orang. Waktu aku
mendekat, dia senyum-senyum.
Suka ke sini juga, Ndi? tanyanya tiba-tiba. WAKS! Aku langsung kaget
setengah mati. Untung ga kejungkel. Kok diana bisa tau nama aku?
Kok tau namaku Andi? tanya aku penasaran banget. Pernah ketemu dimana
ya?
Masa lupa sih? diana tambah masang senyum misterius, bikin aku tambah
penasaran. Kamu kan terkenal tukang ngancurin mobil.
Lho? Kok tau sih? Aku tambah kaget dan deg-degan aja bo Lagian kok
diana bisa tau masa lalu aku pas di Jogja?
Ya iyalaah Aku kan yang nanganin kasus kamu waktu itu. GUBRAK!
Mampus!! Ingus aku langsung keluar dari lobang idung. Lagian, tujuannya mau
pedekate, eh, yang dideketin malah polisi yang dulu nanganin kasus aku.
L.. Lho? Kok? B.. Bisa ada di sini tanya aku sambil rada gelagapan.
Aku kan waktu itu cuma dinas aja di Yogya. Aslinya sih polisi sini.
Oh Aduh, bentar ya, aku mau ke toilet dulu. Tiba-tiba aku jadi kebelet pipis
demi ketemu orang itu. Lagian, kok polisi bisa ikut-ikutan dugeman sih. Sial aku hari
ini. Abis ke toilet, aku langsung ngacir deh. God, mimpi apa aku semalem.
Hari ke-23

Sejak ketemu polisi kemaren, kayaknya aku jadi rada trauma gitu ke diskotik. Tar
tau-tau aku ketemu lagi sama polisi yang laen. Tapi demi misi, mau gimana lagi.
Kepaksa tiap malem aku harus hunting. Kalo ga, aku bisa kalah. Malu dong, masa aku
yang punya ide, aku juga yang kalah.
Malem ini aku pergi ke diskotik yang beda sama diskotik yang kemaren biar ga
boring dan ga ketemu lagi sama polisi yang kemaren. Kali ini aku ga langsung turun ke
dance floor, tapi nongkrong dulu di bar, sekalian nyelidikin orang yang mau aku gebet.
Tar salah-salah kejadian kayak kemaren terulang lagi deh.
Pas mata lagi keliling-keliling, tau-tau ada lekong duduk di sebelah aku dan
langsung ngajak ngobrol.
Ga turun? tanyanya.
Ntaran ah. Kata aku.
Kamu cakep deh katanya tanpa basa basi sambil agak berbisik di telinga aku
dan sedikit ngelus tangan aku. Wusheeeet agresif banget nih lekong atu. Abis itu dia
pake nyentuh tanganku pake tenaga dalem segala, lagi. Soalnya bulu kuduk aku
langsung merinding. Tapi aku ga mau kalah dong bo Kalo diana gencar, aku harus
lebih gencar lagi.
Kamu juga. Bales aku lagi, ga mau kalah. Tapi emang diana lumayan juga bo.
Tampangnya jantan banget. Bikin nepsong. Hehehe
Ikut aku keluar aja yuk. diana ngajak aku keluar deh. Abis itu aku langsung
dibawa ke apartemennya. Trus ya gitu deh Pokoknya diana agresif dan
berpengalaman banget, bo. Oya, namanya Frans.
Hari ke-24
Hari ini aku berangkat ke kantor dari apartemennya.
Tar balik lagi ke sini ya, Say. Kata Frans sambil narik tangan aku dengan masih
dalam kondisi tiduran. Suaranya ngebas dan seksi banget.

Oke.., tenang aja. Aku pasti bakal ke sini lagi kok say, pulang dari kantor bales
aku ga kalah mesranya. Sampe di luar pintu kamarnya, aku pun langsung
jingkrak-jingkrak sampe tetangga yang baru aja mau keluar, nutup pintu lagi ga jadi
keluar. Takut aku makan kali, ya?
Di kantor aku semangat banget bo, meskipun waktu kerasa lama banget berlalu.
Rasanya aku pengen cepet balik ke apartemennya. Apalagi besok weekend. Jadi aku
bakal punya waktu banyak banget sama Frans. Diana emang non muslim sih, tapi
gapapalah. Yang penting aku udah punya cadangan temen kencan buat nemenin aku
di malem pergantian taon.
Sepulang dari kantor aku langsung menghilang buat pergi ke apartemennya.
Buat bikin diana seneng, aku beli buah-buahan buat oleh-oleh. Habis itu, aku menuju
ke apartemennya yang udah ga jauh sambil loncat-loncat kayak kelinci.
Pas buka kunci kamarnya, aku kaget banget, bo!! Soalnya apartemennya
berantakaaan banget kayak kapal pecah. Aku jadi rada panik gitu. Aku masuk, dan
langsung nyariin dia ke segala sudut ruangan. Di kamar, di kamar mandi, di dapur, di
dalem lemari di kolong meja, dan di luar jendela. Kali aja dia tau-tau stress, trus bunuh
diri loncat dari jendela. Tapi ternyata diana ga ada dimana-mana. Akhirnya aku punya
inisiatif buat nelpon dia dan nanyain keadaannya. Waktu aku telpon, aku kaget bukan
alang kepalang. Ternyata yang angkat telpon bukan dia.
Kantor polisi pusat, silahkan sebutkan siapa anda dan keperluan anda dengan
saudara Frans. Demi mendengar kata-kata polisi, langsung aja aku lempar telpon
aku jauh-jauh, dan aku tinggalin apartemen itu. Aku ga tau kenapa tiba-tiba Frans ada
di kantor polisi. Ga tau dia emang polisi, ato diana baru aja ketangkep polisi karena
ada kasus. Tapi kalo diliat dari kondisi apartemennya yang berantakan, polisi pasti
baru aja ngegeledah apartemennya. Apapun itu, yang pasti aku ga mau tau karena
aku udah males berhubungan dengan polisi. Mumpung cinta belom tumbuh di hati
aku. Aku nutup kamarnya, ngucapin selamat tinggal dalam hati, dan langsung cabut
ke rumah.
Waktu sampe rumah aku lega banget. Home Sweet Home. Tinggal beli HaPe
baru lagi besok. Dan malem ini. aku milih untuk ga dugem aja buat nenangin hati.

Hari ke-25
Hari ini aku ada janji sama Roy temennya sepupu aku. Katanya diana mau jadiin
aku nara sumber buat skripsinya. Soalnya skripsinya mengangkat tentang pergulatan
psikologis seorang gay yang udah membuka dirinya di publik.
Waktu aku pertama kali ketemu diana di foodcourt salah satu mall di Jakarta, aku
langsung berkuah-kuah. Tapi aku tahan supaya aku ga ngiler. Kalo ga tar diana bisa
langsung lari. Aku harus tunjukin bahwa kaum gay bisa jaga napsu, ga asal maen
sosor aja. Aku harus kliatan friendly biar diana betah ngobrol sama aku. Roy tuh cakep
banget, bo. Badannya tinggi, putih, pake kacamata, dan kliatan banget diana otaknya
pinter. Dari matanya aja udah ketauan kalo dia tuh cerdas.
Obrolan seru pun terjadi di antara aku sama Roy. Sampe-sampe makanan pun
terabaikan saking asyiknya ngobrol. Ga kerasa tau-tau kita udah ngobrol selama
kurang lebih sepuluh jam. Boong diiiiing, maksud aku dua jam, sampe bibir aku
keriting karena ngomong terus. Setelah diana puas, dia pun langsung amit undur diri.
Katanya diana banyak janji sama orang. Karena nara sumbernya ga cuma satu.
Waktu diana pergi, aku pun melepas kepergian diana sambil memandangnya
sampai menghilang dari pandangan mata setelah sebelumnya melancarkan cipika
cipiki dulu di mukanya yang mulus. Sayang lu lekong eslong, Roy Coba kalo gay..
batin aku sambil bercucuran air mata.
Pas pulang dari mall, aku heran karena ada banyak orang yang mandangin aku
terus bisik-bisik. Pertamanya aku ga nyadar kenapa mereka kayak gitu. Ternyata,
mereka ngliat baju aku yang ada tulisannya GAY RIGHT IS HUMAN RIGHT.
Pantesan aja mereka pada bisik-bisik. Aku sih cuek aja. Udah biasa tuuuh Lagian
aku kan ga ganggu orang, ga mengganggu ketertiban umum dan ga nyolong. Kenapa
juga aku musti merasa terganggu sama pandangan mereka. Paling-paling aku cuma
nyanyiin lagunya Seurius aja dalam hati Gay juga manusia!
Malemnya aku pergi dugem ke gay club dan ketemu sama mahasiswa semester
pertama yang namanya Chiko (kayak nama guk guk ya, bo..?) Karena sama-sama
Butuh Tentuhan, kita bedua langsung to the point aja. Chiko ngajak aku ke rumahnya.
Dan seperti biasa lo bedua ga usah tau deh

Hari ke-26
Gara-gara tidur di tempatnya Chiko, semua jadi runyam. Soalnya, hari ini
Nyokapnya Chiko langsung aja nylonong masuk kamar dan langsung pingsan.
Terang aja pingsan. Abis, aku sama dia tidur dalam keadaan bugil karena ga sempet
pake baju saking kecapekan semalem.
Karena aku tipe orang yang bertanggung jawab, jadi aku tunggu dulu sampe
Nyokapnya sadar. Aku angkat Nyokapnya ke tempat tidur, aku kipasin, aku kasih
minyak angin, aku ciumin... WAKS!! Gak laah Gwe ga cocok sama ibu-ibu. Habis itu
Nyokapnya sadar sih, tapi begitu diana liat aku, diana langsung pingsan lagi deh, bo
Terlalu shock kali yeeee tau anaknya begitu. Yaaah.., daripada aku bikin
Nyokapnya Chiko pingsan lagi, mending aku ngacir aja deh.
Selang beberapa jam, Chiko sms aku. Gini sms-nya:
Mas, Nykp ngamuk bgt. Aku dipingit. N mulai skrg, aq akn sll dikwl kl pegi kmn2.
Jd mgkn qt ga bkl bs ktm lg. Maaf. Chiko.
Gagal lagi deh aku. Tau kenapa, berapa hari berturut-turut isinya gagaaaal mulu.
Apa sesulit ini jalan mencari soulmate..? Hwaaaa!!
Malem ini lagi-lagi aku mutusin bwat ga pergi ke diskotik. Aku mau berduka cita
dulu.
ke- Hari 27
Hari ini aku janjian dugem sama temen aku Doni. Diana emang raja dugem juga.
Pas sampe sono, aku langsung tertarik sama cowok yang duduk di sebelahnya. Aku
jatuh cinta langsung pada pandangan pertama, bo Pas dia berbalik natap aku
dengan rada slow motion, aku langsung melotot. Untung diana ga lari.
Tampangnya cute abis Putih, matanya tajem tapi teduh, bibirnya ga tebel ga
tipis tapi proporsional banget sama tampangnya dia, bentuk mukanya ga kotak, ga
bulet, ga oval.. (trapesium dooong..), pake kacamata, dan ada jenggot tipis di
dagunya. Seksi banget bo Tipe aku banget deh, pokoknya.

Langsung

aja

aku

mepet-mepet

Doni,

minta

dikenalin.

Doni

udah

senyum-senyum kucing aja. Kayaknya diana udah tau gitu kalo aku bakal naksir sama
temennya. Untung Doni baik hati. Aku diijinin kenalan sama tu cowok. Waktu jabatan,
aku langsung deg-degan gitu loh Jantung aku kayak mau kabur pake F-1. Habis
tangannya keker dan kuat. Jabatannya diana juga kuat tapi tetep lembut. Apalagi
waktu diana nyebutin namanya. Biarpun suasana bising banget, tapi suaranya kayak
bergema banget di telinga aku. (udah najis blon bo?)
Arya katanya dia waktu kenalan dengan suaranya yang merdu abis. Waaaaaw!
Aku serasa langsung melayang ke alam lain demi mendengar suara Arya.
Aku Andi. Balas aku. Nama kita sama-sama dari A, ya.. tambahku lagi. Mogamoga aja ga kliatan keganjenan. Tapi ternyata Arya menyambut kata-kata terakhir
aku dengan tawa kecil yang nampakin giginya yang putih bersih dan rapi. Waaaaaw
lagi-lagi rohku melayang sebentar ke dunia lain. Untung aja baliknya cepet. Kalo ga,
mungkin roh aku udah disambit setan.
Musik yang dimainin DJ memaksa aku bwat ngedance. Seribu satu gaya pun
aku peragakan, mulai dari ngebor, ngecor, ngegergaji, ngaduk semen, sampe maku
yang patahpatah gwe lakuin. (tukang bangunan kalee) Tiba-tiba, Cling Arya
senyum ngliat aku. Chiiiiit.. Goyangan aku langsung berhenti detik itu juga.
Turun yuk ajak aku ramah.
Mau turun gimana, ga ada tangganya. Jawab Arya dengan gaya coolnya yang
maut abis. Rasanya aku pengen makan tu anak saat itu juga. Krauk krauk!
Karena Arya ga mau, ga ada hak untuk memaksakan kehendak, karena itu
pelanggaran HAM Cieile ditempat dugem masih sempet-sempetnya ngomongin
HAM. Sebelom ninggalin Arya untuk melanjutkan aksi kesurupan kaya clubber lain,
aku sempet nyubit perutnya. Dan Arya tanpa ekspresi natap aku. Entah suka, marah,
atau mengkin mau ngelempar aku pake botol karena perutnya udah aku cubit.
Whateverlah yang pasti Arya tetap terlihat anteng
Ga kerasa udah jam tiga pagi. Mampus! Padahal besok aku harus ngantor nih.
Biasanya jam segini aku udah molor sampe Hongkong Karena badan udah

pegel-pegel, tulang pada linu dan keringet udah mengering, aku putusin bwat balik ke
rumah.
Pas aku mau balik, eh, kebetulan Arya mau balik juga. Ihiiii asek nih, bisa
bareng.
Boleh numpang ga?. Tanyaku dengan penuh harap.
Boleh.jawabnya.
OMG... gayung bersambut, bo. Yes... tanpa pamit dan komat-kamit sama Doni
temenku si raja dugem, aku langsung kabur dari hingar-bingar ruang parti.
Asik ya partinya. Aku membuka pembicaraan
Lumayan jawab Arya sambil ngeliat terus ke jalan, ga nyadar kalo mata aku
berbinar-binar waktu mandangin tampangnya yang ganteng abis. Haaah,
beruntunglah jadi kaum gay yang rata-rata isinya cowok ganteng smuwa.
Lumayan gimana? tanyaku lagi. Maksudnya sih mau ngerebut perhatiannya,
bikin dia mandang ke aku barang dikiiit aja. Eh, ternyata usaha aku gagal. Diana tetep
aja ngomong sambil liat jalan.
Yah, lumayan bikin gwe enjoy. Habis gwe udah lama ga dugem sih. Dulu
sempet sih doyan dugem tapi lama-kelamaan cape juga, banyak waktu yang
kebuang. Tadinya buat istirahat malah dipake buat jingkrak-jingkrak tengah malem,
bikin waktu istirahat berkurang. Tapi kadang perlu juga haha-hihi kayak gini buat
ngilangin stress. Jawabnya. Ampun DJ Nori..., Arya cool banget ngejawabnya. Bikin
ati ayem dan melayang ke negeri sebrang
Jakarta di jam tiga pagi emang asik, ga ada tanda-tanda kemacetan. mobil yang
aku tumpangin ngalir tanpa hambatan. Sempet juga kepikir pura-pura lupa alamat
rumah, biar bisa lebih lama bareng Arya. Tapi gila kali ye Mending kalo abis itu aku
diajak ke rumahnya. Kalo langsung dibawa ke RSJ karena dianggap amnesia? Kan
repot.
Ga kerasa mobil Arya udah parkir di depan rumah aku. Aku segera turun dari
mobilnya, setelah sebelumnya terjadi peperangan antara otak dan pantat. Otakku

merintahin bwat segera turun, sedang pantatku masih betah duduk berlama-lama di
jok mobilnya. Untung abis itu otak aku yang menang. Kalo ga, mungkin aku udah
dipelototin Arya karena ga turun-turun.
Setelah itu Arya muter mobilnya dan mandang aku sebentar sambil senyum dan
ngebunyiin klaksonnya. Waduh bo Senyumnya waktu itu.., cool abis Dan adegan
waktu itu mirip kayak adegan di film-film korea. Romantis. Tapi tetep aja bagi aku
kurang romantis. Habis.., ga ada adegan cipok-cipokannya seh Huehehe Ga tau
kenapa aku ga bisa seagresif biasanya kalo sama Arya. Jangan-jangan aku jatuh
cinta beneran nih Hwaaaa! Mending kalo cintaku berbalas. Kalo aku bertepuk
sebelah tangan? Hwaaaa lagiii!!
Hari ke-28
Hari ini di kantor pas jam istirahat, aku nyoba nelpon Arya. Ternyata, telpon aku
diterima dengan baik, bo. Malah, nada bicaranya kelihatan seneng. Jangan-jangan
emang diana berharap aku telpon dari semalem. Cuit Cuwiiiw Malem ini aku sama
dia janjian nonton Festifal Film bareng. Dan dia bakal jemput aku pake mobilnya. Ihi!
Ada untungya juga ya BoNyok ga ngasih aku mobil lagi. Jadi aku bisa berangkat
bareng Arya. Habis itu di kantor tingkah aku jadi ga karu-karuan. Mau ke toilet malah
mampir ke ruang bos (mampus!) Mau ngerjain kerjaan yang belom kelar, malah bikin
surat cinta di WeCe. Pokoknya macemmacem deh. Abis arwah aku udah
melayang-layang ngebayangin tar malem sih
Malemnya Arya nongol seperti waktu yang dijanjiin. Alamak Diana cakep
banget bo. Bajunya yang berwarna merah marun dengan kerah warna item, makin
menampakkan kulitnya yang putih bersih. Makanya begitu liat diana rahangku
langsung kaku ga bisa ditutup. Akhirnya diana kudu kerja keras dulu ngebantuin aku
nutup mulut. Malau-maluin aja aku.
Setelah nonton bioskop dan makan sambil bercengkrama, akhirnya tiba juga
waktunya buat pulang. Hiks.., aku sedih banget deh. Mana di bioskop ga adegan
serem yang bisa jadi alasan aku buat meluk diana, lagi. Untung aja waktu di mobil,
diana curhat. Itupun setelah aku pancing-pancing. Katanya sih diana baru aja patah
hati dan sekarang lagi sendiri. Yippie! Aku langsung loncat sampe kejeduk kap mobil.
Untung diana ga tau. Kalo tau kan malu aku

Besok aku janjian nonton lagi. ouw ouw


Hari ke-29
Pulang dari kantor aku langsung mandi dan siap-siap. Semua berjalan lancar.
Diana jemput aku di depan rumah dan kita pun meluncur bareng.
Eh iya, Ndi. Kali ini Arya ngebuka omongan duluan. Kamu jangan kaget ya.
Aku jadi deg-degan denger dia ngomong gitu.
Kenapa? tanya aku gemeteran. Untung ga mimisan.
Tar, mantan aku mau dateng. Dan mau aku kenalin ke kamu. Lanjutnya lagi.
Aku lemes deh. Dikirain mau nembak aku.
Oh, ya udah gapapa. Kata aku lemes. Emang, cowok satu ini ga murahan. Ga
gampang dideketin, apalagi diajak gituan. Mau ngungkapin perasaan aja kayaknya
susah banget. Emang, Arya bukan cowok sembarangan. Kayaknya aku jadi tambah
jatuh cinta sama dia.
Sampe di gedung bioskop, eks BF-nya udah nungguin. Ternyata eks Bfnya
cuakep juga bo. Kalo diana jalan bedua sama Arya, pasti semua orang pada
ngelirikin. Abis Arya sama mantannya sama-sama kayak foto model sih. Jadi minder
deh aku. Tapi rasa minder itu segera aku buang ke tempat sampah di samping aku.
PRUK. GROMBYANG.
Kita pulang bertiga. Pertama nganterin mantannya dulu, baru nganterin aku. Pas
perjalanan pulang, tiba-tiba aja ada setan yang merayu aku buat nembak Arya. Begitu
dirayu tu setan, badan aku langsung gemeteran, muka aku merah, jantung aku
menderu, dan dari ubun ubun, hidung dan telinga aku keluar asep.
Tumben diem, Ndi. Kata Arya sambil ngeliatin aku sesekali. Aku berharap
semoga aja diana ga liat asep yang keluar dari ubun-ubun, hidung dan telinga aku.
Aku langsung kayak tersengat listrik begitu denger suara dia yang merdu dan dalem
banget.
Eh.. eng.. enngakkk gapapa Jawab aku rada panik..

Sampe di depan rumah, kekuatan setan yang ngerayu aku semakin


menjadi-jadi. Tu setan udah ngejuntrung-juntrungin aku supaya aku cepetan
ngungkapin perasaan. Karena ga kuat sama rayuan tu setan, akhirnya aku pun
ngeberaniin diri ngomong.
Ar, akhirnya suara aku keluar juga. Habis dari tadi kayak disumpel kaos kaki
sih. Sebenernya aku mau jujur sama kamu. Kata aku semakin ngeberaniin diri.
Jujur apaan? Jujur ayam apa jujur kacang ijo?. Candanya, bikin aku pengen
nerkam terus banting-banting diana di tempat tidur.
Sebenernya.., aku suka sama kamu Oh god aku jadi serasa kayak jadi
cewek SMA yang nembak kakak kelasnya. Gemeteran banget, bo
Waktu denger aku ngomong gitu, Arya kayaknya langsung kaget setengah mati
kaya kena samber geledek di siang bolong. Matanya melotot dan rambutnya berdiri.
Karena ga sanggup nahan malu dan keburu kebelet pengen pipis, aku langsung
ngacir menuju rumah ninggalin Arya yang masih melotot. Apa pun yang terjadi, aku
udah ga peduli lagi. Yang penting aku udah jujur ngungkapin semua yang terpendam
di hati aku.
Hari ke-30
Hari ini aku iseng-iseng buka e-mail di kantor, dan ternyata ada e-mail yang
datengnya dari Arya. Kontan aja aku jadi deg-degan banget, bo. Dengan tangan
gemeteran, aku buka e-mail dari Arya pelan-pelan.
Ndi, Gwe suka sama lu. Lu anaknya supel, baek, perhatian, dan nyenengin.
Yaah.., biarpun kadang-kadang lu juga suka oon. Sok-sokan ngomong bahasa
inggris, tapi salah mulu. Ga usah begayalaah.., kalo emang ga tau He he.. Sori, itu
cuma sekedar kritik yang membangun, okey?
Tapi.., mengenai perasaan lu sama gwe semalem soriii banget. Lu kan tau
kalo gwe baru aja putus cinta. Dan gwe belom sembuh dari sakit hati gwe. Jadi, buat
sementara, gwe blom bisa nerima siapa-siapa di hati gwe. Mungkin lu kecepetan kali
nembaknya. Coba kalo nunggu seminggu or sebulan lagi. Pasti gwe udah keburu
punya pacar lagi. Hehe ga ding. Yaaah, gwe minta lo sabar aja ya nungguin sakit

hati gwe ilang. Dan jangan khawatir, perasaan lu semalem ga bakal gwe campakin ke
tempat sampah kok, tapi pasti gwe pertimbangin masak-masak. Kalo udah mateng,
tar gwe bakal ngubungin lu. Doain aja matengnya tar sore. Kalo matengnya tar sore,
pasti tar sore gwe udah ngubungin lu. Dont cry, yaa
Arya.
Hikss kok jadi nggantung gene seeeh Rasanya aku jadi dilema banget.
Padahal tar malem udah pergantian taon. Kalo Arya ga ngubungin gwe tar sore,
berarti gwe kalah doooong. Gemena neeeeeh??!!!!
BEBERAPA JAM MENJELANG PERGANTIAN TAHUN
Wahwah gawat neh. Kayaknya trio tahu gejrot ini sama-sama panik karena
blon dapet temen kencan buat malem pergantian taon yang tinggal beberapa jam lagi.
Tapi karena masingmasing dari mereka ga mau ketauan kalo mereka lagi di ujung
tanduk kebo, alias dalam bahaya karena terancam kalah, tiap ketemu muka sama
anggota trio tikus lainnya, mereka pura-pura seger buger kayak abis makan burger.
Padahal abis itu, mereka langsung menciut lagi plus deg-degan karena beberapa jam
lagi, bakal ketauan siapa yang kalah siapa yang menang.
Pukul 16:00 WIB
MISTA
Wihiii! Mista makin panik. Doi mondar mandir dengan rambut berantakan persis
kayak monyet nyebur oli. Kemana pun doi pergi, laptop selalu nempel sama doi.
Setelah berjuang seharian chatting ngumpet-ngumpet kayak ulet cupet.., kayaknya
akhirnya doi ketemu juga yang mau diajak malem taon baruan. Begitu dapet, Mista
langsung loncatloncat di WeCe sambil joget-joget maju mundur kayak babi ngepet.
FADIL
Fadil yang tadi pagi berjalan dengan begitu percaya diri bak foto model, mulai
kliatan lemes. Soalnya Dika sama sekali blom ngasih kabar ke doi. Doi udah sempet
sms, tapi Dika ga bales. Oh, akankah semuanya berakhir begitu saja setelah kita

melewati malam yang begitu indahnya, Dika batin Fadil sok puitis. Tapi yang jelas,
keringet dingin segedegede jagung mulai bercucuran dari keningnya Fadil.
ANDI
Andi ga jauh beda sama Fadil. Doi juga digantung sama Arya. Ga ada harapan
lain selain ngarepin Arya sms ato nelpon dia, dan bilang bahwa dia udah siap menjalin
hubungan sama Andi.
Pukul 17.00 WIB
Pulang kantor trio curut itu ga lupa mengadakan briefing dulu kayak kambing
mau maling.
Jangan lupa, ya Andi sebagai ketua sekte mencoba mengingatkan anak
buahnya masing-masing. Jam sembilan di Coffee Shop dengan pasangan
masing-masing. Andi melotot seperti biasa. Padahal hatinya juga kayak dicubit-cubit
kalo inget bahwa Arya belon juga ngubungin doi.
Iyaaa Siiip Udah tau. Mista dan Fadil juga sok-sokan tenang. Biar ga dikira
bahwa mereka belon dapet temen kencan gitu
Ya udah kalo gitu. Sekarang kita balik ke habitat masing-masing. Majuuu jalan.
Perintah Andi bak pemimpin Paskibraka. Mereka bertiga pun keluar kantor dan
menuju ke tempat tinggal masing-masing kecuali Mista. Karena Mista ga bakalan
sempet buat balik dulu ke rumahnya yang ada di Bogor, doi udah nyiapin baju ganti di
tasnya buat tar malem. Habis itu doi langsung menuju mall tempat doi sama temen
chattingnya janjian.
Pukul 18.00 WIB
Mista udah sampe di mall tempat doi janjian sama calon temen kencannya.
gw di pntu dpn pake baju ijo n clana jin item. Sms Mista sama temen
kencannya.
Ok. Lagi otw neh. Tgg ya bo.. ga berapa lama nongol balesannya. Pas udah
sekitar lima menit Mista nunggu, tau-tau ada yang nepuk bahunya dari belakang.

Mista bukan ya? kata suara yang udah nepuk bahu dia. Suaranya halus banget
kayak cewek. Dengan deg-degan, Mista pun berbalik ke arah orang itu. Ga taunya..,
WAKS!!
Kok lo banci sih?!! Mista hampir tereak demi ngeliat orang yang di
belakangnya. Dandanannya cewek abis. Cantik banget. Kalo ga ditelek-telek, orang
ga bakalan nyadar kalo doi sebenernya banci. Lo yang janjian sama gwe kan?! lanjut
Mista mencoba memastikan, takut kalo doi salah orang.
Iya, napa sih emangnya kalo gwe banci? Kan lu juga gay.., hampir setipe sama
gwe.. balesnya dengan mulut manyun.
Aduuh sori bo gwe emang gay, tapi gwe ga nyari temen kencan banci. Gwe
nyari temen kencan gay juga. Yang penampilannya cowok bener. Not like u, u
know tandas Mista. Gaya ngomongnya jadi ikutan ngondek juga deh.
Ih! Amit-amit! Sombong lu ye ga mau sama banci! Awas lu ye, tar malem gwe
doain lu ketemu sama kuntilanak berkaki enam!! sumpahnya kesal lalu segera pergi
dari hadapan Mista dengan melenggak-lenggok, ngelebihin cewek. Setelah doi pergi,
kontan aja Mista langsung lemes. Udah jam setengah tujuh, dan doi belon dapet
temen kencan.
Pukul 18:30
Fadil baru aja nyampe di kosannya, dan doi masih dag dig dug karena Dika
sama sekali belon ngasih kabar. Waktu doi buka pintu kamarnya, ternyata persis di
bawah pintu kamarnya ada seamplop surat. Dengan cepat doi langsung menyambar
surat itu. Ternyata dari Dika. Dengan deg-degan, Fadil membuka surat itu perlahan
lalu membacanya.
Dear mas Fadil yang baik
Pertama Dika mau ngucapin makasih banget atas semua perhatian mas sama
aku semalem. Semalem adalah bagian yang terindah dalam hidup Dika. Dika ga
pernah ngerasain kasih sayang yang begitu dalem kayak yang Dika rasain semalem.

Kedua, Dika mau bilang, kalo Dika udah mulai merasakan gelombang cinta
sama mas Fadil. Dan Dika yakin, seiring berjalannya waktu, Dika pasti bisa mencintai
mas Fadil dengan tulus, karena ternyata mas Fadil baik banget.
Fadil melayang. Doi sampe nahan napas saking deg-degannya. Setelah narik
napas panjang berkali-kali biar ga jantungan, Fadil pun meneruskan membaca.
Walaupun Dika ga tau apakah kebaikan mas Fadil itu dibuat-buat ato ga, demi
bisa ngajak aku menjadi bagian dari permainan mas Fadil dan temen-temen mas
Fadil.
Ketiga, Dika mau bilang kalo Dika mau jadi pacar mas Fadil..
DUG DUG DUG DUG!! Jantung Fadil langsung berdebar kenceng banget,
sampe bergema di kamarnya. Tapi Fadil menahan diri untuk ga bersorak dulu.
Soalnya surat yang doi baca belom selesai.
Tapi ga buat masuk dalam permainan mas Fadil dengan temen-temen mas
Fadil. Maksudnya Dika, Dika mau jadi pacar mas Fadil setelah permainan mas Fadil
dan temennya mas Fadil kelar. Dengan kata lain, Dika ga bisa jadi temen kencan mas
Fadil buat malem pergantian taon ini. Segitu aja yang mau aku bilangin. Thx buat
semuanya.
Salam,
Dika
BOOM!! Fadil langsung pingsan bergedebum demi membaca kata-kata terakhir
dari Dika.
Pukul 18:40 WIB
Andi baru aja sampe rumah. Mukanya lesu, dekil dan lucek kayak karung goni.
Soalnya Arya blon kunjung nelpon. Mau cari temen kencan lagi ga mungkin karena
waktu udah makin sempit. Andi pusing tujuh keliling.
Pukul 18:45 WIB

Mista juga pusing dan linglung. Semuanya gagal. Sambil nungguin waktu
bergulir, Mista nongkrong di jembatan sambil mandangin mobil-mobil yang lewat dan
ga lupa maen suling sambil bercucuran aer mata. Doi maenin lagu sedih, biar sesuai
dengan suasana hati doi. Tapi lumayan sih, gara-gara doi maenin sulingnya sahdu
banget, akhirnya banyak yang ngasih uang ke doi. Doi yang asalnya ga niat maen,
malah makin berangasan maen sulingnya karena banyak yang ngasih duit.
Gapapalah buat ngabisin waktu, pikir Mista karena matanya udah ijo ngliat duit.
Pukul 19:00 WIB
Fadil bangun dari pingsannya, dan bertekad untuk sampe ke Coffee Shop
duluan buat nemuin Dika.
Pukul 19:30 WIB
Sampe jam segini, Arya blon juga ada kabar beritanya. Andi udah panik
setengah mati. Moga-moga aja bukan gwe tar yang kalah, batin Andi resah banget.
Hati Andi udah ciut banget. Mau nelpon duluan, tar malunya setengah mati. Habis,
perpisahan terakhir mereka kemaren begitu sih. Lagian Arya juga udah bilang bakal
ngabarin. Kalo sampe Andi yang ngabarin duluan.., tar dikiranya si Andi cowok apaan
lagi.
Daripada nungguin Arya yang blon juga sms or telpon, Andi pun kepaksa mandi
dan bersiap-siap berangkat. Kali aja tar Arya sms pas aku udah di jalan. Batin Andi
masih berharap.
Pukul 20:30 WIB
Fadil sampe duluan di Coffee Shop. Dari tempat duduknya, Fadil udah celingak
celinguk, berharap yang dateng buat nanyain pesenannya adalah Dika.
Pesen apa mas? ga lama ada waiter yang datengin Fadil. Fadil menoleh
dengan
penuh harap. Ternyata yang dateng bukan Dika. Fadil kecewa banget.

Ga dulu deh. Aku masih nungguin temen. Jawab Fadil dingin sambil pura-pura
celingak celinguk nyariin temen. Waiter itu pun berlalu. Hwaaaa!! Kemana Dika??!!!
Fadil tereak-tereak dalam hati. Aer matanya mancur kayak aer mancur.

GAME IS OVER
Pukul 21:00 WIB
Mista, Fadil dan Andi udah pada ngumpul di Coffee Shop. Tentu aja ga sama
pasangan masing-masing. Tapi mereka ga tetep belagak bagaikan pemenang. Ga
ada yang mau nunjukin tampang panik or sedih.
Kok ga pada bawa pasangan masing-masing seh? Andi membuka
pembicaraan. Sebenernya doi deg-degan juga she ngomong gitu. Tapi gimana lagi.
Doi kan ketua kelompok. Jadi doi yang harus mulai duluan walaupun doi juga ga bawa
pasangan.
Lu juga. Pasangan lu mana? balas Mista. Tentu aja Andi agak sedikit tertohok.
Tapi doi nyoba tetep tenang kayak karang gigi.
Pasangan gwe sih katanya datengnya agak telat Tenang aja.. Doi pasti
bentar lagi dateng. Kata Andi boong. Jelas aja boong. Orang Arya sampe sekarang
blon telpon-telpon. Cuma aja Andi masih berharap Arya nelpon dia.
Kalo pasangan gwe sih udah di sini Tapi doi tadi numpang ke WeCe. Kata
Fadil ga mau kalah.
Perasaan lo dari tadi sendiri deh, Dil.. tegor Mista yang emang dateng kedua
setelah Fadil.
Tau tuh, emang lama banget ke WeCenya. Lagi boker trus ambeyen kali, jadi ke
WeCenya lama. Fadil ngeles. Sebenernya doi emang masih berharap bisa ketemu
Dika dan ngerayu Dika supaya mau jadi temen kencannya.
Nah, pasangan lu kemana,. Mis? tanya Andi sama Mista.

Lagi di jalan. Paling bentar lagi dateng. Sahut Mista boong juga, ga mau kalah
sama yang laennya.
Gwe liat pasangan gwe dulu deh ke toilet. Lama bener. Jangan-jangan doi
kerampokan. Kata Fadil lagi. Sebenernya sih doi cuma cari-cari alasan aja bwat
nemuin Dika. Habis ngomong gitu, Fadil pun ngeloyor pergi sambil jelalatan nyari Dika
Setelah keliling-keliling slama beberapa menit lebih beberapa detik, akhirnya
Fadil ngeliat sosok Dika. Tanpa banyak gaya lagi, Fadil pun langsung ngedeketin
Dika. Maunya sih langsung nyamber tangannya, tapi doi malu karena banyak orang.
Lagian Fadil ga mau harga diri Dika di tempat kerjanya jadi rusak gara-gara doi.
Aku tunggu di toilet ya. Bisik Fadil sambil lalu seraya berharap Dika mau
nemuin doi di toilet. Dika ga ngerespon. Tapi Dika tau kalo itu suara Fadil. Fadil pun
pergi ke toilet dan menunggu Dika. Selang beberapa menit, Dika dateng.
Ada apa, mas? tanyanya.
Aku udah baca suratmu.
Terus?
Kamu serius mau pacaran sama aku?
Serius. Tapi habis permainan mas Fadil sama temennya mas Fadil kelar.
Masa kamu ga mau nolongin aku sih, biar aku ga kalah. Kalo aku kalah, aku
dihukum loh. Fadil mulai memelas-melas lagi.
Dihukum apaan?
Bikin film bokep sama kucing yang disewain Andi, foto bugil ala model bokep,
sama beli kambing dua.
Waduh Dika lumayan kaget juga denger hukumannya.
Kan Masa kamu ga kasian sama aku. Fadil makin melas sambil
nunggingnungging begitu ngeliat perubahan ekspresi wajah Dika.

Tapi itu sih urusan mas.balas Dika cuek bebek. Doi pasang tampang cool
banget cool-kas. Kan itu udah resiko. Makanya laen kali ga usah deh, maen-maen
kayak gitu Udah ya, aku mau kerja dulu. Dengan masang tampang galak, Dika pun
ngeloyor pergi.
Dika!! Dik!! Fadil mau narik tangan Dika tapi Dika udah keburu keluar dari toilet.
Saking keselnya Fadil sampe menghentak-hentakkan kakinya di lantai, koprol,
backrol, push up dan sit up, abis itu melolong kayak serigala, bikin orang-orang yang
pada mau masuk toilet ngabur semua. Dikiranya penunggu toilet lagi ngamuk kali.
Dengan lesu, lemes dan kepala yang tertunduk, Fadil pun kembali ke meja
tempat Andi dan Mista masih nunggu. Itupun nyampenya dengan susah payah. Abis
Fadil jalan sambil nunduk dan ga liat-liat jalan sih. Alhasil untuk bisa sampe ke meja
yang dituju, Fadil pake acara nyasar dulu ke meja orang, nubruk sana nubruk sini,
kepleset, jatoh, dan lain-lain, hingga akhirnya Fadil sampe dengan muka biru-biru,
dan pala benjol-benjol. Kontan aja Andi dan Mista yang ngeliat Fadil benjol-benjol
langsung berdiri.
Kenapa lu, Dil?!! tanya mereka khawatir. Fadil geleng-geleng lesu.
Temen kencan lu bener-bener kerampokan dan lu juga digebukin perampoknya
ya?!! tebak Mista dengan sotoy-nya dan sok gentle-nya. Fadil geleng-geleng lesu,
abis itu duduk dengan lemah. Andi dan Mista yang ngeliat tingkah laku Fadil yang
aneh, langsung ikutan duduk sambil megangin pundak dan tangan Fadil, habis itu
dengan serius nungguin Fadil ngomong.
Gwe ngaku kalah deh, Mis, Ndi. Kata Fadil lesu. Rupanya Fadil udah terlalu
putus asa sampe akhirnya mau ngakuin kekalahannya.
Lho? Kenapa? Apa hubungannya sama benjol-benjol lu ini? Bukannya temen
kencan lu ada di toilet? Terus kerampokan? tanya Andi.
Sebenernya temen kencan yang gwe maksud tuh Dika Diana udah mau sih
jadi pacar aku. Tapi ga sekarang. Karena katanya diana ga mau jadi korban
permainan gwe sama lu bedua. Jelas Fadil. Matanya mulai berkaca-kaca deh.
Lho kok Diana bisa tau permainan kita betiga. Tanya Mista rada kaget.

Diana ga sengaja nguping, bo kata Fadil masih lemes. Mulutnya lagi-lagi


manyun sampe nyentuh lantai.
Oooh respon Mista dan Fadil berbarengan.
Trus? Benjol lu nih sebabnya apaan? Dihajar Dika? tanya Mista yang rupanya
masih juga penasaran sama penyebab benjol-benjolnya Fadil.
Ya enggak laah Mas Dika ngehajar gwe Orang Dika sayang sama gwe
kok
Trus? paksa Mista dan Andi.
Ini tuh karena gwe too stress mikirin gwe yang bakalan kalah dari permainan
Jadi gwe jalannya ngelantur. Kesandung sana kesandung sini Jatoh sana jatoh
sini getoh! tandas Fadil yang abis itu langsung manyun lagi.
Oooh kontan aja Andi dan Mista ber-Oooh ria. Sebenernya dalam hati,
mereka pada cekikikan. Kikik.. kikik Tapi mereka ga mau kedengeran Fadil. Takut
Fadil lebih stress lagi.
Ya udah, berarti lu tinggal nunggu hukuman aja tar pas malem taon baru.. Kan
tar dicariin kucing.. jadi jangan manyun lagi dong rayu Andi.
Nah, temen kencan lu bedua mana? setelah agak tenangan dan nyadar kalo
pasangan Mista dan Andi juga blon dateng, Fadil pun nanya.
Tau nih, blon dateng juga. Aku coba telpon dulu ah. Kali ini giliran Mista yang
beraksi. Doi mencet-mencet HaPenya. Tentu aja pura-pura.
Halo, Yo.. Mista mulai beraksi, akting sana akting sini. Udah persis kayak
pemaen sinetron. Tapi biar ga ketauan, doi pura-pura berdiri dan keliling ke tempat
yang agak jauh dari Andi dan Fadil.
Oh jadi lu mau langsung aja ke Puncak. Ngomong dong Ya udah kalo gitu
gwe tungguin di sono ye.. Bener loh.. Yuk. C u Bye Mmmuuuah.. Hihi.. akting
Mista bagus juga tuh. Fadil sama Andi ga curiga sama sekali. Tinggal Andi yang keder

duluan. Apa doi bisa segentle Fadil yang dengan lapang dada mengakui
kekalahannya? Jelas aja ga. Andi sama sekali ga mau kalah.
Jadi temen lu mau langsung ke Puncak nih? Emang masih keburu? Kita juga
kayaknya udah telat banget nih kalo mau ke puncak. Tar kalo taon baruan di jalan kan
ga seru kata Andi.
Iya ya
Gimana kalo di rumah aku aja biar deket? Trus naek Busway biar cepet. Usul
Andi.
Yah, lu mah ga ngomong. Ya udah aku sms dulu temen kencan aku supaya
dateng ke rumah lu aja. Mista belagak ngirim sms.
Jadi setuju nih semuanya? Kalo gitu yuk capcus.. ajak Andi. Mereka betiga pun
akhirnya berangkat ke rumah Andi.
Pukul 23:00 WIB
Mista, Fadil dan Andi udah nyampe di rumah Andi. Karena Fadil udah ngaku
kalah, maka Andi pun nyiapin hidden camera dan nyiapin studio foto dadakan. Untung
aja Bi Cicih udah diusir ke kampung, jadi mereka bisa lebih leluasa berekspresi.
Pukul 23;45
Setelah nyiapin semuanya, mereka pun duduk betiga nonton TiPi sambil makan
kacang, popcorn, dan semua makanan yang udah disiapin Andi dari jauh hari.
Kok kayaknya temen kencan lu ga ada tanda-tanda kehidupannya, Mis? tegor
Andi. Mista yang udah agak lupa sama urusan temen kencan saking keasyikannya
makan popcorn, langsung keselek pas ditanya gitu sama Andi. Doi buatuk-buatuk
hebat banget sambil loncat-loncat ngelilingin rumah Andi yang lumayan gedong itu.
Waktu doi udah rada tenang, doi pun bingung cari-cari jawaban. Matanya udah
muter ke segala penjuru, tapi ga ketemu juga alesan yang tepat buat ngboong lagi.
Temen kencan gwe ee kencan temen gwe gwe kencan temen kencan
gwe temen eee gemana yah? Kata-katanya jadi kebulak-balik deh saking

bingungnya cari jawaban. Sedangkan Andi udah melototin doi karena udah nangkep
gelagatnya yang ga beres.
HWAAAAAAA!!! Akhirnya Mista pun meraung sekeras-kerasnya karena udah
ga nemu alasan laen. Gwe ngaku kalah, Ndi, Dil Sebenernya gwe juga blon
nemuin temen kencan. Tadi gwe janjian sama temen cyber, ga taunya diana bencong.
Ga jadi deh gwe dapet temen kencan.. HWAAAAAAAAA!!!! Mista meraung lagi.
Jadi lo juga blon dapet temen kencan??!!! Andi melotot terkaget-kaget. Mista
ngangguk sambil bercucuran aer mata.
Iya, Ndi gwe juga kalah sama kayak Fadil jelas Mista memelas. Andi
gelenggeleng. Geleng-geleng karena keheranan. Kok bisa seh betiga ga ada yang
dapet temen kencan satu pun?!! Andi pun menunduk. Doi nimbang-nimbang, apa doi
mau ngejatohin harga dirinya apa ga. Tapi waktu menjelang taon baru emang tinggal
beberapa menit lagi.
Kalo gitu kita betiga samma dong. Aku Andi. Akhirnya, Andi membiarkan harga
dirinya terbang bersama pepohonan, dan nyampur sama kacang dan popcorn yang
dimakannya.
Maksud loh?!! Fadil dan Mista melotot berbarengan, setengah ga percaya.
Lo juga ga dapet temen kencan?!! tanya Mista yang kerasa pedeeees banget
di telinga Andi yang memiliki harga diri tinggi. Tapi karena Andi emang udah ngaku
kalah.., akhirnya doi cuma bisa ngangguk lemes dan membiarkan Mista
menginjak-injak harga dirinya.
Udah ada seh orang yang ngisi hati aku dan udah aku tembak pula. Andi
nyeritain kisahnya sambil nunduk dengan mulut maju sebelas setengah kurang
seperenam belas senti. Tapi katanya diana blon sembuh dari sakit hatinya. Tapi..,
tadi di email doi ngomong, kalo diana berubah pikiran, diana bakal ngubungin aku.
Tapi ternyata ditunggu sampe jam segini diana blon ngasih kabar juga. Aku sebel. Aku
kira cuma aku sendiri yang kalah. Makanya dari tadi aku akting, pura-pura udah punya
temen kencan. Ternyata kalian juga blon punya.

Ya ampuuuun!!! Jadi malem taon baruan kita tetep jomblooooo. dooong


celetuk Mista. Tiba-tiba mereka bertiga secara ga sengaja pandang-pandangan satu
sama laen. Awalnya mukanya pada cemberut semua. Tapi begitu saling
pandang-pandangan, lama-lama kelek mereka kayak kilikitik pake upil. Mereka pun
ketawa ketiwi, ngetaiwiin nasib mereka ndiri.
Jangan-jangan kita emang ditakdirkan buat jomblo selamanya. Celetuk Fadil
masih sambil cekikikan. Tapi cekikikannya langsung berubah jadi cekekek karena
jitakannya Mista yang ga pake acara nglakson dulu..
Huss!! Ga macem-macem lu, Dil!! kata Mista sambil njitakin palanya Fadil yang
langsung benjol. Tar kalo sampe gwe beneran jomblo seumur hidup, lo gwe santet
ye!
Aduuh sakeet!! Fadil bales njitak pala Mista tapi ga kena. Fadil pun jadi
manyun. Trus gemana neeh bo Rule-nya
Harusnya Rule tetep Rule dong bo kayak yang lo bilang. Ya nggak Ndi?
Mista nyindir Andi yang kayaknya udah rada pucet karena kalah juga.
Terserah. Kalo mau sewa kucing, mau sewa berapa? Satu?
Dih?! Kok satu seeh.. Masa gwe mau pake bekas lu sama Fadil Dih, enggak
deh. Mista maju-majuin mulutnya kayak bebek.
Trus berapeeee?? Mau tigaa? Mampus dong dompet akyuuu Belon beli
kambing. Trus tar kalo kambingnya enem mau dikemanain bo..?? Tapi gapapalah.
Kalo lu bedua mau tetep disewain kucing, gwe sewain nih sekarang.
Ga ah. Ga seru. Orang udah jelas kalah semua juga. Apa serunya. Kata Mista
Iya ya.
Trus gimana neh Mentah nih omongan kita kemareeen?? sindir Fadil.
Ada ide ga? tanya Andi ke temen-temennya.
Maen betiga aja. Fadil iseng nyeletuk yang langsung disambut dengan
jitakannya Mista lagi.

Enak aja, lo! Kita betiga? Gwe sama lo?? Sama Andi?? GA DEEEH
Hoowweeek bisa
muntah nih gwe.
Lagian siapa juga yang mau ama lo!! Dassar! Brengsek lo! Andi jadi ikutan
sewot deh.
Trus, apaan dong Fadil mulai manyun suranyun lagi.
Tiba-tiba aja semua pada diem. Ga tau nyari ide, ga tau ngelamun, ga tau
ngapain. Waktu sudah menunjukkan pukul 00:00. Di luar, orang udah pada tatat tetet
tatat tetet bunyiin terompet. Acara di TiPi juga udah sampe ke acara kembang apian.
Mista, Fadil dan Andi tatap-tatapan. Lalu ketawa mereka pun meledak, dan
HWAAAAAAAAAAAAA!!!!!! Mereka pun berteriak berbarengan.

EPILOG
Akhirnya malem taon baru mereka bikin video yang isinya adalah aksi mereka
pas taon baruan. Mereka jogat joget bugil sambil lempar-lemparan bantal dan nyanyi
keras keras mulai dari pop, rock, sampe dangdut. Habis itu mereka tetep foto-fotoan
ala model bokep. Soal kambing, biar ga kebanyakan, seorang cuma beli satu. Abis itu
dibagiin deh ke orang-orang yang kurang mampu.
Sehari setelah taon baru, Dika ngubungin Fadil dan ngajak candle light dinneran.
Di situ mereka buat komitmen buat pacaran, hidup sepenanggungan, berat sama
dipikul ringan sama dijinjing.., tong kosong nyaring bunyinya Lho kok jadi peri
bahasa peribahasaan nih? Pokoknya intinya mereka jadian deh.
Seminggu

kemudian, Arya

ngubungin

Andi yang udah memupuskan

harapannya untuk mendapatkan Arya. Ternyata Arya menyatakan udah siap buat
menjalin hubungan dengan cowok laen. Dan cowok yang doi pilih adalah Andi. Andi
pun langsung melayanglayang, dan seperti biasa, pake acara joget-joget dulu di
kantor, bahkan pake ngadain show segala.

Sebulan kemudian, Hubert gadun bule yang dulu pernah ninggalin Mista ke
Belanda ternyata balik lagi ke Jakarta. Kepulangannya ke Jakarta itu ga lain buat
memboyong Mista ke Belanda dan merit di sana..
Yaaah.., walaupun di malem taon baru mereka sama sekali ga dapet temen
kencan, Tapi akhirnya mereka ngedapetin orang yang mereka impi-impikan selama
ini dan ga jomblo lagee

TENTANG PENULIS
Yatna pelangi lahir 3 maret disebuah kota kecil yaitu
Tanjung Pinang Kepulauan Riau. Salah satu Pendiri Arus
Pelangi ini punya Hobby menulis, menari dan berteater.
Tiga hobby tersebut dijadikannya sebagai alat mengorganisir
kawankawannya sejak duduk dibangku sekolah dasar.
Setelah menyelesaikan SMU di KEPRI kemudian
melanjutkan ke perguruan tinggi di Yogyakarta. Dan dikota
Yogya-lah dia bertemu dengan dua sahabat baiknya Dodo
dan Uki yang kemudian membentuk sebuah komunitas yang
dinamakan elangi Yogya.
Hoby menulisnya terus diasah dengan mengikuti
pelatihan ang diadakan oleh lembaga non formal yaitu Fiksi Mix dan di yasan Pantau.
Pengetahuan yang didapatkan dari pelatihan tersebut dijadikan sebuah pacuan untuk
terus menulis hingga lahirlah Novel er yang diangkat dari potongan pengalaman kisah
gay. ang mengangkat tema tentang cinta sedarah incest. Antara Ayah dan Anak yang
diberi Judul Dedi, Ilove you. Siap diluncurkan di tahun 2011.
Kontak : email yatna_pelangi@yahoo.co.id
Fb : yatna pelangi dua
Tweeter : @yatna_pelangi
Hendro atau yang akrab dipanggil eno ini adalah
seorang pengajar disebuah Universitas swasta di Jakarta
dan bekerja di sebuah perusahaan swasta. Mengambar
adalah hobby sejak kecil. Laptop adalah pacar keduanya.
Membuat website, mendesign gambar adalah makanan
sehari-harin dan menurutnya hasil karya design dari seorang
LGBT itu sangatlah punya kekhasan sendiri dibandingkan
karya-karta design hetero.
Kontak : hendroprwk08@gmail.com

Tunggu novel selanjutnya di 2011

Tunggu novel selanjutnya di 2011

DADDY, I LOVE YOU


(diangkat dari kisah nyata)
Sebuah kisah cinta sedarah (incest) antara ayah dan anak

Anda mungkin juga menyukai