Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN

HIPERTENSI

Oleh:
Kelompok : 2
1. M.NOR
2. RAHMATUN NIMAH
3. YOLANDA SELLA

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 MURUNG PUDAK


PROGRAM KEAHLIAN PERAWAT KESEHATAN
TABALONG,2015

LEMBAR

PERSETUJUAN

Satuan Acara Penyuluhan dengan Judul :


Hipertensi

Disusun Oleh :
Kelompok 2
1. M.Nor
2. Rahmatun Nimah
3. Yolanda Sella

Telah disetujui pada tanggal 24 Februari 2015

Preseptor Akademik,

Preseptor Klinik,

Deviana Surya, s.kep.Ns

Reza Safiqri, S.Kep

LEMBAR KONSULTASI PENKES

No

Hari/Tanggal

Materi

Catatan Pembimbing

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Paraf

Pokok bahasan

: Hipertensi

Sub pokok bahasan


1.
2.
3.
4.
5.

Sasaran

:
Pengertian hipertnsi
Hipertensi diakibatkan oleh
Hipertensi mengakibat
Tujuan dan manfaat
Sikap tentang hipertensi

: Lansia SMKN 1 MURUNG PUDAK

Waktu

: 20 menit

Hari/Tanggal

: Selasa, 24 Februari 2015

Tempat

: Lansia SMKN 1 Murung pudak

A. Tujuan Instruksional Umum


Setelah dilakukan penyuluhan mengenai hipertensi diharapkan pengunjung dapat
memahami mengenai hipertensi.
B. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan selama 20 menit pengunjung dapat :
1. Pengunjung mampu menjelaskan pengertian hipertensi
2. Pengunjung mampu menjelaskan hipertensi diakibatkan oleh
3. Pengunjung mampu menjelaskan hipertensi mengakibat
4. Pengunjung mampu menjelaskan tujuan dan manfaat hipertensi
5. Pengunjung mampu menjelaskan sikap tentang hipertensi
C. Materi
1. Pengertian hipertensi
2. Hipertensi diakibatkan oleh
3. Hipertensi mengakibatkan
4. Tujuan dan manfaat hipertensi
5. Menyikapi hipertensi
D. Metode
Metode : Ceramah dan Tanya jawab
E. Media
Leaflet dan Power Point
F. Kegiatan Penyuluhan
No
1

Waktu
menit

Kegiatan Penyuluh
Pembukaan :
1. membuka

kegiatan

Kegiatan Peserta
1. Menjawab salam

Pelaksana
Moderator

dengan

mengucapkan

salam
2. Memperkenalkan

diri

dan anggota kelompok


3. Menyampaikan kontrak

2. Mendengarkan
3. Memperhatikan
4. Memperhatikan

waktu
4. Menyebutkan

materi

5. Memperhatikan

yang akan disampaikan


5. Menyampaikan tujuan
2

10 menit

dari penyuluhan
Pelaksanaan :

Tim Penyaji

1. Apersepsi materi

1. Mendengarkan dan
menjawab
2. Memperhatikan

2. Menjelaskan :
a. Menjelaskan
pengertian
hipertensi
b. Menjelaskan
hipertensi
diakibatkan oleh
c. Menjelaskan
hipertensi
mengakibatkan
d. Menjelaskan tujuan
dan

manfaat

hiipertensi
e. Menjelaskan

Moderator

sikap

menghadapi
hipertensi.
3. Memberikan
kesempatan

kepada

audience

untuk

3. Bertanya

bertanya mengenai halhal


3

5 menit

yang

belum

dimengerti
Evaluasi
1. Menanyakan
kepada

Menjawab

Moderator

kembali
audience

mengenai materi yang


2 menit

sudah di jelaskan
Terminasi :

Moderator

1. Mengucapkan

terima 1. Memperhatikan

kasih atas peran peserta


2. Mengucapkan
salam

2. Menjawab salam

penutup

G. Evaluasi
Pertanyaan :
1. Apa yang dimaksud dengan hipertebnsi?
2. Sebutkan dan jelaskan hipertensi diakibat oleh?
3. Sebutkan dan jelaskan hipertensi mengakibatkan?
4. Sebutkan tujuan antenatal care?
5. Bagaimana cara menyikapi hipertensi?
Jawaban :
1. Hipertensi adalah degeneratif yang ditandai dengan peningkatan

tekanan sistolik > 140 mmHg dan diastolik > 80 mmHg (National
HeartLung & Blood Insitute, 2003).
2. Hipertensi dapat diakibatkan oleh perilaku/pola hidup yang tidak
baik. Faktor faktor dan perilaku yang dapat menjadi penyebab
hipertensi yaitu:
a. Usia: hipertensi banyak diderita oleh orang tua dimana
penelitian menunjukkan bahwa orang berusia 55 tahun dengan
tekanan darah yang sebelumnya normal, 90%-nya akan
mengalami kenaikan, tekanan darah di tahun-tahun kehidupan
berikutnya.
b. Asupan Sodium yang melebihi normal:asupan sodium terhadap
kenaikan tekanan darah sekarang ini banyak sekali diteliti. Hal
ini berkaitan dengan sifat Sodium yang menyebabkan retensi
cairan di dalam tubuh. Hipertensi jarang terjadi pada intake
sodium yang rendah yaitu sekitar <60 mmol/hari.
c. Kurangnya diit vegetarian (sayur dan buah): Cereal, buah, dan
sayuran mengandung banyak kandungan kalium dan rendah
sodium. Adanya banyak kandungan kalium dapat menurunkan
tekanan darah.
d. Intake lemak berlebih: Intake lemak berisiko meningkatkan
pembentukan atherosklerosis yang akan menyebabkan dinding
pembuluh darah mengeras dan menyebabkan tekanan darah
dapat meningkat.

e. Intake alkohol: Beberapa studi menunjukkan hubungan linier


yang positif antara tekanan sistolik dan diastolik dengan
pengkonsumsian alkohol.
f. Merokok: Penelitian menunjukkan bahwa orang yang merokok
berisiko lebih besar menderita penyakit hipertensidibandingkan
yang tidak merokok.
g. Stress: Nyeri, marah, keingintahuan berlebih, ketakutan,
kegembiraan dan rasa malu menyebabkan tekanan darah akan
meningkat (National Heart Lung &Blood Insitute, 2003)
3. Hipertensi dapat mengakibatkan kerusakan pembuluh darah, meningkatkan risiko
sakit jantung dan stroke. Hipertensi juga dapat mengakibatkan gagal jantung,
penurunan efisiensi fungsi ginjal, dll.(Mansjoer et al, 2001).
Hipertensi dapat dicegah dengan pola hidup sehat dan mengendalikan faktor risiko
hipertensi seperti: mempertahankan berat badan ideal, tidak merokok, tidak minum
kopi, tidak mengkonsumsi alkohol, latihan aerobik, modifikasi tingkah laku, dan
penghentian obat yang meningkatkan tekanan darah (obat pengatur kelahiran,
kortikosteroid, mineralokortikoid, dan lain-lain) (National Heartung & Blood Insitute,
2003).
4. Tujuannya adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap lansia tentang
hipertensi di desa Makamhaji Kartasura Sukoharjo. Sedangkan manfaatnya dalah
pengetahuan dan keterampilan dasar mengenai hipertensi yang benar, bagi pihak
Posyandu Lansia: dapat dijadikan dasar dalam perencanaan program pendidikan
kesehatan dan pemeliharaan kesehatan bagi lansia, dan bagi intansi terkait: dapat
menjadi masukan dalam rangka perencanaan program kesehatan lansia melalui upaya
peningkatan promosi kesehatan yang mencakup sasaran lansia.
5. Pemberian informasi tentang kebiasaan hidup sehat dan cara-cara mencegah penyakit
diharapkan akan terjadi peningkatan pengetahuan, sikap dan perilaku kesehatan dalam
diri/kelompok sasaran yang berdasarkan kesadaran dan kemauan individu yang
bersangkutan. Perubahan perilaku ini memang memakan waktu yang lama, sebab
tidak

sekedar

melibatkan

perubahan

gerakan/aktivitas

motorik,

melainkan

menyangkut pula perubahan persepsi tentang konsep-konsep kesehatan dan perubahan


sikapterhadap tindakan yang dianjurkan. Walaupun lebih lama, namun ternyata hasil
perubahan yang dicapai lebih lama dan lestari dan tidaktergantung dari ketatnya
pengawasan(Sarwono, 2004).
H. Pengorganisasian
1. Moderator
: mengatur jalannya diskusi (M.Nor)
2. Tim Penyaji
: menyajikan materi (Rahmatun Nimah)

3. Observer

mengobservasi

jalannya

penyuluhan

tentang

ketepatan waktu,
ketepatan masing-masing peran (Yolanda Sella)

Materi Penyuluhan
Hipertensi
A. Pengertian
Hipertensi merupakan penyakitdegeneratif yang ditandai dengan peningkatan tekanan
sistolik > 140 mmHg dan diastolik > 80 mmHg (National Heart Lung & Blood Insitute,
2003). Pada lansia, tekanan darah akan naik secara bertahap. Elastisitas jantung pada
orang berusia 70 tahun akan menurun sebesar 50% disbanding dengan orang berusia 20
tahun.
B. Hiprtensi Diakibatkan
Hipertensi dapat diakibatkan oleh perilaku/pola hidup yang tidak baik.
Faktor faktor dan perilaku yang dapat menjadi penyebab hipertensi
yaitu:
a. Usia: hipertensi banyak diderita oleh orang tua dimana penelitian
menunjukkan bahwa orang berusia 55 tahun dengan tekanan darah
yang sebelumnya normal, 90%-nya akan mengalami kenaikan,
tekanan darah di tahun-tahun kehidupan berikutnya.
b. Asupan Sodium yang melebihi normal:asupan sodium terhadap
kenaikan tekanan darah sekarang ini banyak sekali diteliti. Hal ini
berkaitan dengan sifat Sodium yang menyebabkan retensi cairan di
dalam tubuh. Hipertensi jarang terjadi pada intake sodium yang
rendah yaitu sekitar <60 mmol/hari.
c. Kurangnya diit vegetarian (sayur dan buah): Cereal, buah, dan
sayuran mengandung banyak kandungan kalium dan rendah
sodium. Adanya banyak kandungan kalium dapat menurunkan
tekanan darah.
d. Intake lemak berlebih: Intake lemak berisiko meningkatkan
pembentukan atherosklerosis yang akan menyebabkan dinding
pembuluh darah mengeras dan menyebabkan tekanan darah dapat
meningkat.
e. Intake alkohol: Beberapa studi menunjukkan hubungan linier yang
positif antara tekanan sistolik dan diastolik dengan pengkonsumsian
alkohol.

f. Merokok: Penelitian menunjukkan bahwa orang yang merokok


berisiko lebih besar menderita penyakit hipertensidibandingkan
yang tidak merokok.
g. Stress: Nyeri, marah, keingintahuan berlebih, ketakutan,
kegembiraan dan rasa malu menyebabkan tekanan darah akan
meningkat (National Heart Lung &Blood Insitute, 2003)
C. Hiprtensi Mengakibatkan
Hipertensi dapat mengakibatkan kerusakan pembuluh darah, meningkatkan risiko sakit
jantung dan stroke. Hipertensi juga dapat mengakibatkan gagal jantung, penurunan efisiensi
fungsi ginjal, dll. (Mansjoer et al, 2001).
Hipertensi dapat dicegah dengan pola hidup sehat dan mengendalikan faktor risiko
hipertensi seperti: mempertahankan berat badan ideal, tidak merokok, tidak minum kopi,
tidak mengkonsumsi alkohol, latihan aerobik, modifikasi tingkah laku, dan penghentianobat
yang

meningkatkan

tekanan

darah

(obat

pengatur

kelahiran,

kortikosteroid,

mineralokortikoid,dan lain-lain) (National HeartLung & Blood Insitute, 2003).


D. Tujuan Dan Manfaat
Tujuan umum pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap lansia
tentang hipertensi di desa Makamhaji Kartasura Sukoharjo. Secara khusus, setelah diberikan
pengetahuan tentang hipertensi, maka lansia mampu memiliki pengetahuan yang benar dan
mengetahui dampak negative hipertensi dan penyakit kardiovaskuler sehingga dapat
menghindarinya. Manfaaat pengabdian ini bagi lansia desa Makamhaji Kartasura
Sukoharjo: dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan dasar mengenai hipertensi
yang benar, bagi pihak Posyandu Lansia: dapat dijadikan dasar dalam perencanaan program
pendidikan kesehatan dan pemeliharaan kesehatan bagi lansia, dan bagi intansi terkait: dapat
menjadi masukan dalam rangka perencanaan program kesehatan lansia melalui upaya
peningkatan promosi kesehatan yang mencakup sasaran lansia.
E. Sikap Tentang Hipertensi
Sikap adalah reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau
objek, manifestasi sikap tidak dapat langsung dilihat tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih
dahulu dari perilaku yang tertutup. Sikap juga merupakan reaksi yang bersifat emosional
terhadap stimulus social (Notoatmodjo, 2003).
Menurut Notoatmodjo (2003), pengetahuan dan sikap seseorang dipengaruhi oleh beberapa
faktor yaitu tingkat pendidikan, komunikasi dan informasi, kebudayaan, danpengalaman
pribadi secara emosional. Mekanisme adanya perbedaan pengetahuan dan sikap secara

bermakna ini disebabkan adanya faktor informasi dan komunikasi yang mempengaruhi
pembentukan pengetahuan dan sikap. Informasi yang diberikan langsung maupun tidak
langsung mempunyai pengaruh dalam peningkatan pengetahuan, pembentukan opini dan
kepercayaan orang. Di bidang kesehatan informasi dapat diperoleh melalui tatap muka
langsung dengan penyampai informasi seperti petugas kesehatan, tokoh masyarakat, tokoh
agama serta aparat pemerintah yang mendukung serta dapat diperoleh melalui berbagai
media massa seperti radio, televisi, majalah, surat kabar dan lain-lain. Adanya informasi
baru mengenai sesuatu hal akan memberikan landasan kognitif bagi terbentuknya sikap
terhadap hal tersebut (Maulana, 2009). Ragam pesan subjektif yang dibawa oleh informasi
tersebut cukup kuat dan memberikan dasar afektif dalam menilai sesuatu hal sehingga
terbentuklah arah sikap tertentu (Suliha, 2002).

DAFTAR PUSTAKA
Cunha, Maria G. 2001. Usia Lanjut di Indonesia: Potensi, Masalah, Kebutuhan (Suatu Kajian
Literatur). Disitasi dari www. atmajaya.ac.id/content asp. Diakses tanggal 2 Oktober
2009.
Maulana, Heri DJ. 2009. Promosi Kesehatan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
National Heart Lung & Blood Insitute. 2003. The seventh report of Joint National Committee
on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure dalam
The JNC VII report. Disitasi dari: http://www.nhlbi.nih.gov/guidelines/hipertensi/
JNC 7 full / htm. Diakses tanggal 2 Oktober 2009.
Notoatmodjo, S. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

Anda mungkin juga menyukai