Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hak dan kewajiban merupakan suatu hal yang terikat satu sama lain, sehingga dalam
praktik harus dijalankan dengan seimbang. Seringkali masyarakat hanya menuntut
hak mereka sebagai warga Negara Indonesia namun lupa akan kewajiban mereka.
Penuntutan hak sering kali terjadi di Indonesia, apalagi pada tahun 2015 lalu. Akibat
kenaikan BBM yang dilakukan beberapa kali oleh Pemerintah menyebabkan
terjadinya demonstrasi dimana-mana di segala penjuru Indonesia. Oleh karena itu
pada makalah ini akan membahas tingkat pemenuhan hak dan kewajiban warga
Negara Indonesia pada tahun 2015
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan beberapa masalah,
yaitu :
1. Apa pengertian hak dan kewajiban warga negara?
2. Berapakah tingkat pemenuhan hak warga Negara Indonesia pada tahun 2015 ?
3. Berapakah tingkat pemenuhan kewajiban warga Negara Indonesia pada tahun
2015 ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa pengertian hak dan kewajiban warga negara.
2. Untuk mengetahui berapa tingkat pemenuhan hak warga Negara Indonesia pada
tahun 2015
3. Untuk mengetahui berapa tingkat pemenuhan hak warga Negara Indonesia pada
tahun 2015
4. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan dan Kewarganegaraan

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertiaan Hak dan Kewajiban Warga Negara
1. Pengertian Hak dan Kewajiban
Hak adalah Sesuatu yang mutlak menjadi milik kita dan penggunaannya
tergantung kepada kita sendiri. Menurut Prof. Dr. Notonagoro Hak adalah
kuasa untuk menerima atau melakukan suatu yang semestinya diterima atau
dilakukan melulu oleh pihak tertentu dan tidak dapat oleh pihak lain
manapun juga yang pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa olehnya.
Misalnya hak mendapatkan pendidikan dasar,hak mendapatkan rasa aman.
Sehingga secara umum, hak dan kewajiban dapat didefinisikan hak adalah
esuatu yang mutlak menjadi milik kita dan penggunaannya tergantung
kepada kita sendiri.
Kewajiban adalah sesuatu yang harus dikerjakan. Menurut Prof. Dr.
Notonagoro kewajiban adalah beban untuk memberikan sesuatu yang
semestinya dibiarkan atau diberikan melulu oleh pihak tertentu tidak dapat
oleh pihak lain manapun yang pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa
oleh yang berkepentingan. Kewajiban adalah sesuatu yang harus dilakukan.
Sehingga secara umum kewajiban adalah sesuatu yang harus dilakukan
dengan penuh rasa tanggung jawab. Misalnya, wajib mematuhi rambu-rambu
lalulintas dan wajib membayar pajak.
2. Pengertian Warga Negara
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian warga negara adalah
penduduk sebuah negara atau bangsa yang berdasarkan keturunan, tempat
kelahiran, dan sebagainya mempunyai kewajiban dan hak penuh sebagai
seorang warga negara dari negara itu. Dalam Undang-Undang Nomor 12
Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia pasal 1 angka (1)
pengertian warga negara adalah warga suatu negara yang ditetapkan
berdasarkan peraturan perundang-undangan.
3. Secara umum, pengertian warga negara adalah anggota suatu negara yang
mempunyai keterikatan timbal balik dengan negaranya. Warga negara dalam
bahasa Inggris dikenal dengan kata citizens. Seseorang dapat menjadi warga
2

negara setelah memenuhi persyaratan yang telah ditentukan oleh suatu


negara.
4. Pengertian Hak dan Kewajiban Warga Negara
Hak dan Kewajiban Warga Negara adalah Sesuatu yang mutlak dan
penggunaannya tergantung kepada warga negara dan sesuatu yang harus
dikerjakan oleh penduduk yang sepenuhnya dapat diatur oleh Pemerintah
Negara tersebut dan mengakui Pemerintahnya sendiri.
2.2 Tingkat Pemenuhan Hak Warga Negara Indonesia Tahun 2015
Dalam tingkat pemenuhan hak warga Negara yang akan dibahas meliputi
jumlah pengangguran, tingkat kemiskinan warga Negara Indonesia, dan tingkat
pendidikan warga Negara Indonesia.
1. Tingkat Pengangguran
Tingkat pengangguran mencakup dalam pemenuhan hak warga Negara
Indonesia yaitu hak mendapakan pekerjaan dan penghidupan yang layak
sesuai pada Pasal 27 Ayat 2 UUD 1945.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan jumlah pengangguran di Indonesia
pada Agustus 2015 sebanyak 7,56 juta orang, bertambah 320 ribu orang
dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu 7,24 juta jiwa.
Pada Agustus 2015, tingkat pengangguran terbuka menurut pendidikan
didominasi oleh Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 12,65 persen, disusul
Sekolah Menengah Atas sebesar 10,32 persen, Diploma 7,54 persen, Sarjana
6,40 persen, Sekolah Menengah Pertama 6,22 persen, dan Sekolah Dasar ke
bawah 2,74 persen.
Jadi secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa tingkat pengangguran pada
Tahun 2015 di Indonesia yaitu sebesar 45,6%. Ini berarti bahwa pemerintah
telah memenuhi hak warga Negara Indonesia yaitu untuk mendapatkan
pekerjaan sebesar 54,4%.
2. Tingkat Kemiskinan
Sama saja dengan tingkat penganguran, tingkat kemiskinan juga mencakup
dalam pemenuhan hak warga Negara Indonesia yaitu hak mendapakan
pekerjaan dan penghidupan yang layak sesuai pada Pasal 27 Ayat 2 UUD
1945.
3

Pada bulan Maret 2015, jumlah penduduk miskin (penduduk dengan


pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan) di Indonesia
mencapai 28,59 juta orang (11,22 persen), bertambah sebesar 0,86 juta orang
dibandingkan dengan kondisi September 2014 yang sebesar 27,73 juta orang
(10,96 persen).
Persentase penduduk miskin di daerah perkotaan pada September 2014
sebesar 8,16 persen, naik menjadi 8,29 persen pada Maret 2015. Sementara
persentase penduduk miskin di daerah perdesaan naik dari 13,76 persen pada
September 2014 menjadi 14,21 persen pada Maret 2015.
Selama periode September 2014Maret 2015, jumlah penduduk miskin di
daerah perkotaan naik sebanyak 0,29 juta orang (dari 10,36 juta orang pada
September 2014 menjadi 10,65 juta orang pada Maret 2015), sementara di
daerah perdesaan naik sebanyak 0,57 juta orang (dari 17,37 juta orang pada
September 2014 menjadi 17,94 juta orang pada Maret 2015).
Pada periode September 2014Maret 2015, baik Indeks Kedalaman
Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) cenderung
mengalami kenaikan.
Naiknya tingkat kemiskinan di Indonesia disebabkan oleh peranan komoditi
makanan.

Kenaikan BBM menyebabkan naiknya harga makanan seperti

beras, telur ayam ras, daging ayam ras, mie instan, gula pasir, tempe, tahu,
dan kopi.
Jadi secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa tingkat kemiskinan pada
Tahun 2015 di Indonesia yaitu sebesar

11,22 %. Ini berarti bahwa

pemerintah telah memenuhi hak warga Negara Indonesia yaitu untuk


mendapatkan penghidupan yang layak yaitu sebesar 88,78%.
3. Tingkat Pendidikan Warga Negara Indonesia
Tingkat pendidikan mencakup dalam pemenuhan hak warga Negara
Indonesia yaitu hak memperoleh pendidikan dan pengajaran. Dalam hal ini
meliputi indeks tingkat pendidikan tinggi dan kualitas pendidikan di
Indonesia.

Pada tahun 2015 indeks tingkat pendidikan tinggi Indonesia juga dinilai
masih rendah yaitu 14,6 persen, berbeda dengan Singapura dan Malaysia
yang sudah mempunyai indeks tingkat pendidikan yang lebih baik yaitu 28
persen dan 33 persen.
Selain itu, berdasarkan survey ini dilakukan oleh OECD (Organisation for
Economic Co-operation and Development). OECD merupakan organisasi
internasional yang menganut ekonomi pasar bebas, menunjukkan bahwa
Indonesia berada pada peringkat 69 dari 76 Negara.
Jadi total persentase pemenuhan tingkat pendidikan dan pengajaran warga
Negara Indonesia yaitu 11,9 %.
Jadi tingkat pemenuhan hak warga Negara dengan meninjau berdasarkan
aspek tingkat pengangguran, kemiskinan dan pendidikan pada tahun 2015 yaitu
sebesar 51.69%.
2.3 Tingkat Pemenuhan Kewajiban Warga Negara Indonesia Tahun 2015
Dalam tingkat pemenuhan kewajiban warga Negara yang akan dibahas
mencakup tingkat kepatuhan wajib pajak, menaati dan menjunjung tinggi dasar
negara, hukum dan pemerintahan dalam hal ini saya menggunakan tingkat
pelanggaran lalu lintas.
1. Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak
Pada tahun 2015, data Ditjen Pajak menunjukan, tingkat kepatuhan wajib
pajak orang pribadi per 10 September 2015, baru 56,36%. Angka tersebut
diperoleh dari jumlah pelaporan Surat Pemberitahuan (SPT) wajib pajak
orang pribadi dibandingkan dengan jumlah orang pribadi yang memiliki
Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
Tidak hanya itu, tingkat kepatuhan wajib pajak badan per 10 September
2015 baru sebanyak 49,74%. Walaupun masih tergolong minim, capaian ini
lebih tinggi dari tahun 2014, sebesar 47,34%. Kenaikan, klaim Ditjen Pajak,
disebabkan banyak wajib pajak badan yang mulai memanfaatkan fasilitas
penghapusan sanksi administrasi

sebagaimana diatur dalam Peraturan

Menteri Keuangan (PMK) Nomor 91/PMK.03/2015.


Jadi total indeks tingkat kepatuhan wajib pajak yaitu sebesar 53.05%
2. Tingkat Pelanggaran Lalu Lintas
Sub Direktorat Pembinaan dan Penegakan Hukum (Subdit Bin Gakkum)
Polda Metro Jaya mencatat, pada 2014, angka pelanggaran lalu lintas

sebanyak 865.175 pelanggar. Jumlah ini meningkat 14,9 persen pada 2015,
yakni 1.037.828 pelanggar. Jika dibandingkan dengan jumlah kendaraan di
Indonesia baik kendaraan pribadi maupun umum, maka tingkat pelanggaran
lalu lintas mencapai 21, 7%. Ini menunjukkan bahwa kesadaran warga
Negara Indonesia untuk mematuhi aturan hukum yaitu berupa aturan lalu
lintas yaitu sebesar 78.3%.
Jadi tingkat pemenuhan kewajiban warga Negara Indonesia tahun 2015
dengan melihat aspek tingkat pemenuhan wajib pajak dan tingkat pelanggaran
lalu lintas yaitu sebesar 65,67%.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Hak dan Kewajiban Warga Negara adalah sesuatu yang harus dilaksanakan
oleh berbagai pihak. dan pelaksanaannya harus seimbang. Berdasarkan
pembahasan yang telah dipaparkan menunjukkan bahwa tingkat pemenuhan
6

hak dan kewajiban warga Negara Indonesia tidak seimbang. Dimana tingkat
pemenuhan kewajiban lebih besar dibandingkan tingkat pemenuhan hak warga
Negara Indonesia. Ketidak seimbangan ini menyebabkan seringnya terjadi
demonstrasi yang menuntut hak mereka sebagai warga Negara.

Anda mungkin juga menyukai