Sumber : Metrotvnews.com
Permasalahan : Kebijakan Pemerintah (Bea Cukai) yaitu membuat aturan fasilitas KITE
IKM, PLB IKM, Konsorsium IKM, dan IT Inventory untuk menghadapi Masyarakat
Ekonomi Asean (MEA).
Latar Belakang
Setelah ditelaah lebih lanjut, saat di mana industri dan perdagangan melemah ternyata masih
ada sektor yang bertahan, bahkan hampir tidak terpengaruh, yaitu Sektor Usaha Mikro Kecil
dan Menengah (UMKM). UMKM sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia telah
terbukti mampu menjaga stabilitas ekonomi saat krisis terjadi. Keberadaan UMKM di
Indonesia mampu menyerap hingga mencapai 97 persen dari seluruh tenaga kerja di
Indonesia. Keunggulan UMKM lainnya diantaranya dapat mendominasi pertumbuhan
ekonomi Indonesia, dengan menyumbang sekitar 56,5 persen PDB dan dapat menyerap
tenaga kerja 97,2 persen(data tahun 2012) yang sebarannya lebih merata di setiap daerah.
Selain itu, jumlahnya banyak dan rapat, karena terdapat 100 UMKM per 1.000 penduduk, di
mana Indonesia menduduki posisi ke-2 dari 132 negara (World Bank, 2010). UMKM juga
menempati bagian terbesar dari seluruh aktivitas ekonomi rakyat Indonesia.
Banyak peluang bagi UMKM untuk lebih maju dan berkembang. Globalisasi ekonomi,
terutama implementasi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), dapat menciptakan peluang pasar
bagi produk UMKM. Pasar ASEAN sebesar 600 juta dengan jumlah kelas menengah ASEAN
berjumlah 24 persen pada 2010 akan meningkat menjadi 65 persen pada 2030 (menurut
ADB).
Potensi pengembangan industri nasional mendorong Indonesia sebagai production base di
kawasan ASEAN dengan ditopang pasar domestik yang besar, penduduk usia muda
(produktif), investasi yang meningkat, dan sumber daya alam yang besar.
Namun disayangkan, perusahaan besar dan asing yang hanya menyerap 3 persen justru
menguasai hampir separuh Produk Domestik Bruto (PDB) nasional, yaitu sebesar 43 persen.
Dari yang hanya 3 persen itu, 60 persennya adalah perusahaan asing. Apabila mereka
hengkang dari Indonesia, perekonomian Indonesia dengan mudah akan kembali drop.
Beranjak dari hal tersebut perlu kesadaran untuk membangun pondasi dari UMKM, karena
nyatanya banyak di negara-negara lain UMKM yang lebih maju daripada perusahaan asing.
Dan juga UMKM memiliki berbagai hambatan dalam hal pengelolaan usahanya.Masalah
utama yang dihadapi oleh UMKM adalah permodalan. Menyusul masalah lain adalah
pengelolaan yang kurang profesional, kesulitan dalam persaingan usaha yang pesat,
rendahnya tingkat inovasi pelaku UMKM, kebijakan pemerintah yang kurang pro UMKM,
bahan baku yang sukar diperoleh, dan pasar yang cepat berubah selera sehingga pemasaran
menjadi sulit.
Oleh karena itu, dibuatlah kolaborasi antara IKM dengan Pusat Logistik Berikat (PLB), yaitu
PLB khusus IKM. Sebagai permulaan, PLB IKM berdiri di sentra Bali.
PLB IKM ini merupakan terobosan Bea Cukai yaitu memperluas fungsi Gudang Berikat
sebagai penyedia bahan baku dan juga menerima hasil produksi untuk dikonsolidasi/diekspor.
Barang-barang yang berada di PLB IKM akan diberikan penangguhan. PLB IKM ini juga
berfungsi sebagai tempat pameran.
3. Konsorsium IKM
Konsorsium IKM merupakan suatu badan usaha yang bisa didirikan oleh perkumpulan IKM
dalam satu sentra atau perbankan atau juga lembaga pembiayaan seperti LPEI.
Bila konsorsium didirikan oleh perbankan atau LPEI, maka mereka bisa menyalurkan
usahanya dengan dengan peminjaman/kredit modal atau untuk pembelian bahan baku. Jadi
selain PLB juga ada konsorsium untuk penyediaan bahan baku. Alasan tidak menggunakan
PLB IKM ialah karena IKM tersebar di mana-mana sedangkan pengusaha PLB saat ini hanya
ada di Bali. Jadi untuk daerah yang belum ada PLB IKM-nya akan dibentuk konsorsium IKM
yang akan menyediakan bahan baku juga.
4. IT Inventory
Bentuk pengawasan yang dilakukan oleh Bea Cukai atas fasilitas ini adalah dengan
menggunakan sistem IT Inventory. Berbeda dengan perusahaan besar yang sudah
menyediakan sendiri perlengkapannya, khusus untuk IKM akan disiapkan modul pengelolaan
bahan baku yang merupakan semacam pencatatan sehingga IKM diminta untuk mengisi
laporannya. Modul yang diberikan akan dikaitkan dengan CEISA (Customs-Excise
Information and Automation), yaitu sistem teknologi dan informasi yang tersentralisasi milik
Bea Cukai untuk fasilitas KITE. Dalam hal ini IKM hanya tinggal input data ke sistem
tersebut.
Daftar Pustaka
Metrotvnews.com - Bea Cukai Dukung dan Dorong Ekspor Industri Kecil dan Menengah
http://ekonomi.metrotvnews.com/read/2016/03/07/495144/bea-cukai-dukung-dan-dorongekspor-industri-kecil-dan-m (07 Maret 2016)