Foto yang diambil Curiosity di Planet Mars (kiri) menunjukkan batu dan
kerikil yang terlalu besar untuk dibawa oleh angin. Bentuknya pun
menandakan pernah adanya aliran air. Foto di bagian kanan adalah batu
yang ada di Bumi. (MSSS/Caltech/NASA and PSI/National Geographic
Menurut Dietrich inilah awal dari proses pembelajaran berapa banyak air yang
pernah mengalir di Mars. Serta berapa lama area ini pernah basah karenanya.
Adanya air ini kemudian memicu kemungkinan lain, benarkah pernah ada kehidupan
di Mars? John Grotzinger, peneliti yang juga terlibat dalam program ini, berani
menyimpulkan jika Curiosity sudah menemukan situs yang berpotensi dihuni di
masa lalu.
Tapi, ditegaskan Grotzinger, bukan artinya ada kehidupan di Mars. Hanya saja
beberapa kondisi fisik di permukaan Mars menunjukkan adanya kemungkinan
tersebut. "Kelayakhunian membutuhkan air, sumber energi, dan sumber dari karbon
organik. Kini kita punya lorong yang dibutuhkan untuk observasi air," ujarnya dalam
jumpa pers di Jet Propulsion Laboratory (JPL) di Pasadena, California, AS, Kamis
(27/9).
Berikutnya akan dilakukan penilaian kimia. Dilakukan di dua lab kecil yang terdapat
di Curiosity. Sedangkan untuk tujuan lokasi berikutnya adalah Gunung Sharp
setinggi lima kilometer yang berada di pusat kawah Gale.
"Tapi ini sudah jadi jaminan kami sudah menemukan lingkungan yang berpotensi
dihuni," ujar Grotzinger.
Curiosity diluncurkan dari Bumi sejak November 2011 dan mendarat di Mars pada
Agustus 2012 lalu. Robot bagian dari misi NASA, Mars Science Laboratory (MSL),
ini dianggap sebagai tercanggih yang pernah ada. Meski bukan misi untuk
mendeteksi kehidupan di Mars, robot ini berperan sebagai eksplorasi astro-biologi.
Artinya, dia mencari dasar bangunan kehidupan dan kemungkinan dihuni makhluk
hidup.
(Zika Zakiya. Sumber: National Geographic News)
sumber
http://nationalgeographic.co.id/berita/2012/09/peneliti-air-pernah-mengalir-di-mars
Rating: 4.8
http://egidino.blogspot.com/2012/10/air-pernah-mengalir-di-mars.html