PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Stroke merupakan serangan yang sering berakibat kematian dan
paling banyak menyebabkan cacat berupa kelumpuhan anggota
gerak, gangguan bicara, proses berpikir, daya ingat
dan bentuk
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka didapat
rumusan masalah dalam kasus ini adalah Bagaimana pelaksanaan
asuhan keperawatan keluarga dengan salah satu anggota keluarga
lansia mengalami stroke di wilayah kerja Puskesmas Gamping I
Sleman Yogyakarta.
3. Ruang Lingkup
Asuhan keperawatan keluarga dengan salah satu anggota
keluarga lansia mengalami stroke merupakan bagian dari mata ajar
keperawatan
kesehatan
komunitas,
keperawatan
keluarga,
4. Tujuan
1. Tujuan umum
Diperolehnya pengalaman nyata dalam melaksanakan Asuhan
keperawatan keluarga pada klien lansia Ny.D dengan menderita
stroke di wilayah kerja Puskesmas Gamping I Sleman Yogyakarta.
2. Tujuan khusus
a.
Mengidentifikasi
faktor
pendukung
dan
Memberdayakan
keluarga
untuk
mandiri
5. Manfaat
1. Bagi profesi
Menambah wawasan bagi perawat untuk meningkatkan mutu
asuhan
keperawatan
keluarga
dengan
anggota
keluarga
mengalami stroke.
2. Bagi masyarakat
Meningkatkan pengetahuan dan kemandirian keluarga tentang
asuhan keperawatan keluarga lansia yang mengalami stroke.
3. Bagi bidang ilmu keperawatan
Mengembangkan ilmu keperawatan yang berkaitan dengan
asuhan keperawatan keluarga khususnya keluarga lansia dengan
anggota keluarga mengalami stroke.
6. Metode
1. Metode pembuatan Karya Tulis Ilmiah
Metode yang digunakan adalah deskriptif yaitu pemaparan
kasus dengan fakta dari hasil perolehan data dan pemecahan
masalah dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan.
2. Metode pengumpulan data
a.
1.
Wawancara
Pemeriksaan fisik
Untuk memperoleh data objektif pada kesehatan keluarga
Observasi
b.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. KONSEP DASAR
1. Konsep dasar penyakit stroke
a. Pengertian
Stroke adalah kehilangan fungsi otak secara mendadak yang
diakibatkan oleh gangguan suplai darah ke bagian otak (Brunner
and Suddarth,1996). Sekitar 80 % sampai 85 % stroke adalah
stroke iskemik yang terjadi akibat obstruksi atau bekuan di satu
atau lebih arteri besar pada serebrum. Sumbatan aliran di arteri
karotis interna sering merupakan penyebab stroke pada orang usia
lanjut.
Stroke
merupakan
sindrom
klinis
yang
awal
timbulnya
kematian
dan
semata-mata
disebabkan
oleh
b. Etiologi
Beberapa penyebab stroke iskemik (Anderson S.P dalam
Patofisiologi,2003) yaitu :
1) Trombosis,
seperti
aterosklerosis,
vaskulitis
(arteritis
c. Patofisiologi
Salah satu penyebab kategori stroke yaitu stroke iskemik. Terjadi
jika suplai darah pada salah satu bagian berkurang, terjadilah iskemik
pada otak dan sel yang mengalami kekurangan oksigen pada daerah
itu, akan tidak dapat berfungsi dengan sempurna. Tergantung pada
tingkat iskemik dan lamanya maka sel-sel otak tadi akan berhenti
berfungsi untuk sementara atau mati. Jika iskemiknya berlangsung
lebih lama maka terjadilah stroke. Stroke yang iskemik ini
menyebabkan kematian sel-sel otak yang tidak dapat pulih disebut
infark otak (Anderson,2003).
Manifestasi klinis stroke non hemoragik (iskemik) menurut
Mansjoer,A dalam Kapita Selekta Jilid 2, 2000, gejala utamanya
adalah timbulnya defisit neurologis secara mendadak didahului gejala
prodormal terjadi pada waktu istirahat atau bangun pagi dan
kesadaran biasanya tidak turun kecuali bila embolus cukup besar.
Biasanya terjadi pada usia > 50 tahun.
malahan
sudah
banyak
yang
bekerja
kembali
5) Latihan
Fisioterapi untuk mendukung kesembuhan penderita dapat
dilakukan di rumah dengan mendatangkan fisioterapis.
6) Kontrol teratur
Bagaimanapun juga penderita perlu kontrol secara teratur. Oleh
karena itu, keluarga hendaknya mengupayakan transportasi bagi
penderita, dengan mengantar dan mendampingi ketika periksa.
2. Tahap II
3. Tahap II
4. Tahap IV
5. Tahap V
6. TahapVI
7. TahapVII
8. TahapVIII
: keluarga lansia
Berikut akan dibahas lebih lanjut pada tahap terakhir, tahap VIII yaitu
keluarga lansia serta tugas perkembangannya.
1. Pengertian keluarga lansia
Menurut Duvall dan Miller dalam Friedman,1998,tahap terakhir
siklus kehidupan keluarga dimulai dengan salah satu atau kedua
pasangan memasuki masa pensiunan, terus berlangsung hingga
salah satu pasangan meninggal dan berakhir dengan pasangan lain
meninggal.
Persepsi tahap siklus kehidupan ini sangat berbeda di kalangan
keluarga lansia lanjut usia. Banyak dari mereka tergantung pada
sumber-sumber finansial yang adekuat, kemampuan memelihara
rumah yang memuaskan, dan status kesehatan individu. Mereka
tidak lagi mandiri karena sakit, umumnya memiliki moral yang
pengaturan
kehidupan
merupakan
tugas
paling
penting
Pengaturan
hidup
seseorang
yang
dari
memuaskan
keluarga
merupakan
suatu
lansia.
prediktor
orang-orang
lansia
pindah,
sering
mengakibatkan
hidup
munculnya
dan
terkurasnya
masalah-masalah
tabungan.
kesehatan
Karena
jangka
sering
panjang,
yang
diperlukan
untuk
menghadapi
perubahan
tersebut.
4) Mempertahankan ikatan antar generasi
Keluarga tetap menjadi fokus interaksi-interaksi sosial lansia
dan
sumber
kecenderungan
utama
bagi
dukungan
lansia
untuk
sosial
walaupun
menjauhkan
diri
ada
dari
hubungan sosial.
5) Meneruskan untuk memahami eksistensi mereka
Karena
orang
menjadi
tua,
mereka
harus
memahami
Mengenal
gangguan
perkembangan
kesehatan
setiap
anggotannya,
2.
3.
4.
Mempertahankan
suasana
rumah
yang
menguntungkan
B. ASUHAN
KEPERAWATAN
KELUARGA DENGAN
SALAH
SATU
menganalisa
data
sehingga
terumuskan
masalah
dapat
menetapkan
etiologinya
berdasarkan
tugas-tugas
keluarga
mengambil
keputusan
dalam
b.
c.
Kerusakan komunikasi
d.
Intoleransi aktivitas
e.
3. Perencanaan
Perencanaan tindakan keperawatan meliputi penentuan tujuan
umum yang mengacu pada problem dan tujuan khusus yang mengacu
pada etiologi yang telah dilengkapi dengan standar dan kriteria.
Perencanaan tindakan keperawatan untuk diagnosa keperawatan
keluarga yang lazim muncul pada kasus stroke disesuaikan dengan
masing-masing diagnosa. Sedangkan untuk tujuan khusus (objektifnya)
meliputi :
1) Keluarga mampu mengenal masalah, dengan kriteria : keluarga
mampu menyebutkan pengertian, penyebab, tanda dan gejala,
komplikasi, dan penanganan serangan stroke.
Tindakan :
Beri pendidikan kesehatan menenai pengertian, penyebab, tanda
dan gejal, komplikasi dan cara penanganan dari serangan stroke.
2) Keluarga sanggup mengambil keputusan dengan kriteria : secara
verbal
keluarga
mengatakan
kesanggupan
untuk
melakukan
Tindakan :
Diskusikan pada keluarga tindakan yang tepat untuk keluarga yang
mengalami post stroke.
masalah
5. Evaluasi
C. Dokumentasi
langsung
dari
keluarga
dan
Ny.D.
Sedangkan
untuk
BAB IV
PEMBAHASAN
dan
fakta/kenyataan
pelaksanaan
asuhan
keperawatan
kesalahan
yang
kelumpuhan/kelemahan
dilakukannya.
sebelah
kiri
Penderita
sering
dengan
memperlihatkan
tugas-tugas
kesehatan.
Selain
itu,
data-data
dan
masalah
resiko
serangan
asma
berulang
dengan
keluarga
belum
merealisasikan
membawa
Ny.D
untuk
Ny.D, tidak terjadi jatuh dan tidak terjadi serangan asma berulang. Ny.D
sudah memakai kaos kaki ketika tidur dan ketika berjalan.
Tindak lanjut yang diperlukan untuk perawatan Ny.D di rumah antara
lain :
1. Memotivasi
Ny.D
ke
pelayanan
kesehatan.
2. Melakukan
pendekatan
lebih
lanjut
pada
keluarga
terhadap