PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Perkembangan zaman membawa dampak besar bagi profesi
keperawatan dimana tuntutan masyarakat atas pelayanan keperawatan yang
semakin meningkat membuat perawat sebagai profesi mempunyai tanggung
jawab besar dalam memberikan pelayanan keperawatan yang berkualitas.
Dalam tataran pelayanan kesehatan di Puskesmas dan di Rumah Sakit,
perawat merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam menyelenggarakan
pelayanan kesehatan. Dalam hal ini perawat mempunyai kontribusi dalam
pelayanan yang ada di rumah sakit khususnya pelayanan keperawatan untuk
meningkatkan derajat mutu pada layanan tersebut tentunya diperlukan
pengelolaan
yang
pengarahan,
dan
baik
mulai
dari
perencanaan,
pengendalian
guna
memperoleh
pengorganisasian,
hasil
pelayanan
saling
bergantung,
saling
mempengaruhi
dan
saling
RSU
Kabupaten
Tangerang,
diharapkan
dengan
manfaat
dari
alternatif-alternatif
yang
diusulkan.
5. Menjelaskan prioritas pemecahan masalah.
Prioritas pemecahan masalah adalah hasil akhir dari suatu
masalah dan penyebabnya. Setelah diperoleh prioritas pemecahan
masalah, maka selanjutnya adalah rangkaian kegiatan yang terdiri
dari penyusunan rencana, pelaksanaan kerja, pemeriksaan rencana
kerja dan perbaikan rencana kerja yang dilakukan terus-menerus
untuk meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit.
BAB 2
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT UMUM
KABUPATEN TANGERANG
2.1. Sejarah Umum rumah Sakit Umum Tangerang
Rumah Sakit Umum Tangerang didirikan pada tahun 1928 berlokasi
sebuah ruangan BUI ( penjara ) yang bekas lahannya sekarang menjadi lokasi
Masjid Agung Al-Ittihad dengan kapasitas 12 tempat tidur, pada tahun 1932
pindah kegedung bekas Bank Jalan Daan Mogot Nomor 3 dengan kapasitas
40 tempat tidur, ditahun 1943 sampai 1946 dipimpin oleh dr.J.Leimena
kemudian oleh dr.Gembiro dengan kapasitas 65 tempat tidur. Tahun 1946
Rumah Sakit dipindahkan ke Balaraja dan selanjutnya dipimpin oleh
Swatarta
Kabupaten
Tangerang.
Tahun
1959
mulai
kebidanan/kandungan.
Sejak
22
September
1989
pergantian
Pada bulan april 1994 dilakukan uji coba RS.unit Swadana Daerah
bagi RSU Tangerang. Pada bulan April 1996 RSU Tangerang diresmikan
sebagai RS.Unit Swasedena Daerah. Pada tanggal 21 Januari 1997 RSU
Tangerang memperoleh sertifikat akreditasi penuh untuk bidang administrasi
manajemen perawatan,gawat darurat dan pelayanan hingga tahun 2000.
Tanggal 29 april 1998 pemanfaatan gedung poliklinik yang baru berlantai 3.
Pada tanggal 5 februari 2001 pelantikan dr.H.Budhi Setiawan, SpP, MARS
oleh bapak Bupati Tangerang sebagai Direktur RSU Tangerang menggantikan
dr. H. Syartil Arfan N,SpA yang memasuki masa pensiunnya. Pada tanggal 19
Februari 2001 Menteri Kesehatan dr. Ahmad Suyudi meresmikan instalasi
limbah Rumah Sakit untuk 22 rumah sakit di 5 Provinsi RSU Tangerang.
Dengan dikeluarkannya PP No.23 Tahun 2005 tentang pola pengelolaan
keuangan layanan umum, maka RSU Tangerang berdasarakan keputusan
Bupati Tangerang No.445/402-HUK/2005 tanggal 20 Desember 2005
terhitung mulai 2006 menyelenggarakan pola pengelolaan keuangan badan
layanan
umum
daerah.
Pada
tanggal
21
Maret
2007
pelantikan
MODERN,
UNGGUL
DAN
TERPECAYA
BAGI
upaya
kesehatan yang
bersifat
kuratif dan
kedokteran
dan
1. Cakap
Setiap personil baik dokter maupun paramedis dan pegawai
terus menjaga kecakapan agar dapat menjalankan fungsi secara
profesional. Kegiatan rumah sakit yang inovatif menunjukan
bahwa setiap jajaran pegawai harus dapat memberikan
konstribusi yang optimal bagi peningkatkan kinerja rumah sakit
dan peka terhadap aspirasi yang disampaikan masyarakat atau
pasien.
2. Akuntabel
Sebagai badan layanan umum bedah ( BLUD ) maka RSU harus
dapat mendaya gunakan seluruh sumber daya untuk mencapai
kinerja
optimal
dan
dapat
dipertanggung
jawabkan.
terselenggaranya
pelayanan
kesehatan
kepada
Logo RSU kabupaten tanggerang dibuat pada tahun 1982 oleh Dr.
Melly R. Sianturi. Menurut sejarahnya, logo ini dibuat pada masa direktur
Willy Ranti yang diperlombakan untuk membuat desain logo RSU kabupaten
tangerang diikuti oleh para pegawai RSU pada waktu, akhirnya setelah
dilakukan penilaian oleh direktur maka pemenangnya adalah Dr. Melly R.
Sianturi pada tahun 1982 logo tersebut resmi digunakan oleh RSU kabupaten
tangerang. Arti gambar logo RSU kabupaten tangerang :
1. Segi lima melambangkan pancasila yang menjadi dasar negara kesatuan
republik Indonesia
2. Palang warna hijau melambangkan simbol kesehatan
3. Susunan batu merupakan lambang beteng pertahanan
yang
10
(2)
Alat-alat :
a. Basic Besar
: 28 paket
b. Basic Kecil
: 9 paket
c. Meja Instrumen
: 17 buah
d. Elektro Cauter
: 10 buah
e. Lampu gantung
: 4 buah
f. Lampu dorong
: 7 buah
g. Meja operasi
: 11 buah
h. Suction besar
: 7 buah
i. Manometer oksigen
: 10 buah
j. Lampu baca RO
: 4 buah
k. Mesin anestesi
: 8 buah
l. Monitor
: 10 buah
m. Blangkar
: 22 buah
n. Standar infus
: 25 buah
o. Suction kecil
: 3 buah
a.
Dopler
: 1 buah
b.
Explorasi
: 4 set
c.
CTG
: 1 buah
d.
Forcep
: 6 set
e.
Hecting set
: 14 set
f.
: 3 set
g.
Embriotomi set
: 1 set
h.
Partus set
: 20 set
i.
Micro kuret
: 2 buah
j.
Kuretase set
: 8 set
k.
USG
: 1 buah
12
b. Kereta
Jenazah
: 6 unit
(dikelol
a
oleh
Koperas
i)
2.6 Gambaran Umum Ruang Kenangan
Pelayanan Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Tangerang, salah
satunya yaitu sub unit ruang perawatan Kenanga. Sub unit ruang
perawatan Kenanga merupakan bangsal perawatan dewasa penyakit
jantung, paru dan neurologi kelas I dan II. Ruang perawatan Kenanga
dapat merawat pasien laki-laki dan wanita. Ruang perawatan Kenanga
dikepalai oleh satu orang Kepala Ruang, satu orang wakil kepala
ruangan dengan 14 orang perawat dan 2 orang OB.
Gambar 2.2
Denah Ruangan Kenanga
T
E
R
A
S
l.
Pentri
R.Ganti
R. Karu
R.
tindak
an
T. linen,
baskom
mandi
Jalur evakuasi
R.
Diskus
i
Nurse
3
7
1
5
Station
Struktur Organisasi Ruang Kenanga ( Terlampir )
Toilet
Pasien
Gambar 2.3
Struktur Organisasi Ruang Kenanga
Kepala ruangan
13
Wakil ruangan
Tim genap 1
Tim ganjil 1
Keterangan :
: Kepala Ruangan
: Wakil Kepala Ruanagan
: Ketua Tim Genap
: Ketua Tim Ganjil
: Perawat Pelaksana Tim Genap
: Perawat Pelaksana Tim Ganjil
:Office Boy
14
15
pengrahan
motivasi
kepada
tenaga
perawat
16
mengembangkan diri
17
keperawatan
pada
18
l)
m)
n)
o)
p)
wewenang
dan
tanggungjawab
untuk
memimpin
tenaga
d. Uraian Tugas
1) Membantu Kepala ruangan mengawasi dan
pelaksanaan.
2) Membantu kepala
3)
4)
5)
6)
ruangan
menilai
hasil
mengendaliakn
kerja
perawat
pelaksanan.
Melaksanakan pendelegasian dari kepala ruangan.
Mengatur dan menjalankan ppekerjaan administrasi ruangan.
Menjaga kebersihan ruangan.
Berkordinasi dengan perawat pengawas bila terjadi suatu
permasalahan berkaitan pelayanan dalam lingkup kerjanya.
5. Perawat Pelaksana
Seorang tenaga perawat dengan kemampuan klinik, diberi
wewenang dan tanggung jawab untuk memberikan asuhan keperawatan
kepada pasien di ruang rawat
a. Kualifikasi
1) Perawat klinik (pendidikan minimal D III keperawatan)
2) Memiliki SIP dan SIK
3) Dapat bekerja sama dengan petugas kesehatan lainnya
b. Tanggung Jawab
Bertanggung jawab kepada kepala ruangan.
c. Tugas Pokok
Melaksanakan asuhan keperawatan di ruangan yang menjadi area
tugasnya.
d. Uraian tugas
1) Membaca asuhan keperawatan yang telah disusun dan ditetapkan
oleh ketua tim.
2) Membina hubungan terapeutik dengan pasien dan keluarga.
3) Melaksanakan tindakan keperawatan pada pasien berdasarkan
rencana tindakan yang dibuat ketua tim.
4) Evaluasi tindakan dan mendokumentasikan pada format catatan
perkembangan.
5) Mengikuti visite dokter.
20
Medis:
Bekerjasama
dalam
penyelenggaraan,
fasilitas
laboratorium
untuk
menegakkan
diagnosa penyakit.
f. Farmasi: Bekerjasama dalam mengadakan obat dan alat
kesehatan yang diperlukan pasien di Sub Unit Ruang
Perawatan Kenanga.
g. Gizi: Bekerjasama dalam mengadakan makanan/minuman dan
konsultasi gizi.
h. Keuangan: Bekerjasama dalam pengelolaan keuangan sebagai
salah satu sub unit perawatan yang memberikan kontribusi
kepada rumah sakit dalam bentuk pembayaran pasien baik
sebelum dan sesudah masuk rumah sakit.
22
Ketenagaan
O
1
2
3
Kepala Ruangan
Wa-KaRu
Pelaksana
Pendidikan
S1 Ners
D3
S1 Ners
S1
D3 Kep
Jumlah
Ket
1 org
1 org
1 org
1 org
S1 keperawatan
12
pendidikan D3
Keperawatan
2.11
OB
23
KELAS
KLS 1
RUANGAN
4
KET
perempuan : 4 TT
KLS 2
laki-laki : 4 TT
Perempuan : 8 TT
R. Tindakan
Laki-laki : 8 TT
1 TT diguanakn sebagai
ruangan untuk memasang
WSD, penyimpanan obat,
lemari linen, lemari alkes
dan alat-alat medis
(suction, EKG, nebulizer,
rostur)
4
Nurse station
5
R. Kepala ruangan
6
R. Ganti perawat
7
Pantri
8
R. Diskusi
JUMLAH
1
1
1
1
1
15
24 TT
24
BAB 3
IDENTIFIKASI MASALAH
3.1 Kerangka Teori
3.1.1 Pendahuluan
Rumah Sakit merupakan sebagai salah satu institusi di bidang
pelayanan kesehatan dan institusi yang padat pakar, padat modal dan
padat teknologi, dituntut untuk bersikap profesional dalam memberikan
pelayanan. Oleh karena itu, masalah di Rumah Sakit seringkali
dijumpai baik dari segi manajemen maupun individunya. Pelayanan
Rumah Sakit dapat dibedakan atas pelayanan medis dan pelayanan non
medis.
Pelayanan
yang
selalu
diperbaiki
dan
dikembangkan
serta
adanya
permasalahan-permasalahan
yang
menghambat untuk kerja maksimal sesuai dengan visi, misi dan target
yang telah dibuat.
Pada Bab 3 ini penulis akan mengidentifikasi permasalahan
yang ditemukan di Sub Unit Perawatan Ruang Kenanga tempat penulis
melakukan
magang.
Sebelum mengidentifikasi
masalah-masalah
Masalah
Ada beberapa pendapat mengenai pengertian masalah, antara lain:
25
26
informasi
secara
langsung
dengan
informasi
secara
langsung
dengan
3.1.3
Sistem
Sistem adalah suatu kesatuan yang utuh dan terdiri dari berbagai
faktor yang berhubungan satu sama lain dan saling mempengaruhi, yang
kesemuanya dengan sadar dipersiapkan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Pendekatan sistem memberikan kerangka untuk perencanaan
tindakan yang akan dilakukan, sistem dapat dikelompokan menjadi 5
(lima) unsur, yaitu:
a
Masukan (Input)
Masukan (input) adalah kumpulan bagian atau elemen yang terdapat
dalam sistem dan yang diperlukan untuk dapat berfungsinya sistem
tersebut. Unsur-unsur dari input antara lain:
Proses (Process)
Proses (process) adalah kumpulan bagian atau elemen yang terdapat
dalam sistem dan yang diperlukan untuk mengubah masukan
27
28
Dampak (Impact)
Dampak (impact) adalah akibat yang dihasilkan oleh keluaran suatu
sistem.
Lingkungan (Environment)
Lingkungan (environment) adalah dunia di luar sistem yang
tidak dikelola oleh sistem tetapi mempunyai pengaruh besar terhadap
sistem
Gambar 3.1
Hubungan Unsur-Unsur Sistem
Lingkungan
(Environment)
Masukan
Proses
Keluaran
Impack/
(Input)
(Process)
(Output)
(Dampak)
Umpan
Balik
3.1.4
Identifikasi Masalah
Definisi dari identifikasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
kesehatan.
Identifikasi
masalah
dimaksudkan
untuk
29
seperti:
Undang-undang,
Peraturan
Pemerintah,
Kondisi objektif yang ada di tempat bekerja baik dari prosedur dan
mekanisme kerja, SDM, pelayanan terhadap pelanggan, fungsi
manajemen yang belum berjalan dengan baik, dll.
3.1.5
merumuskan
dan
atau
menetapkan
keputusan
dengan
30
Kuesioner
Kuesioner merupakan cara yang digunakan kelompok untuk
mencari dan mengumpulkan data yang diperlukan dalam menentukan
prioritas masalah. Kelompok menyebarkan kuesioner yang berisi
pertanyaan kepada 21 orang perawat di Sub Unit Ruang Kebidanan
Kenanga. Kuesioner dibagikan dalam 3 tahap yaitu sebagai berikut:
1
Wawancara
Untuk memperkuat data yang dibutuhkan, wawancara perlu
dilakukan. Dalam wawancara ini kelompok menggunakan teknik
wawancara terbuka dan tertutup, di mana kelompok mewawancarai
langsung pihak-pihak yang dianggap terkait langsung dalam proses
pelayanan di Sub Unit Ruang Perawatan Kenanga, antara lain Kepala
Seksi Perawatan, Kepala Ruang Kenanga dan Perawat Pelaksana yang
ada.
Studi Kepustakaan
Kelompok membaca beberapa buku sebagai acuan dalam menulis
sehingga membantu dalam merumuskan dan memperjelas masalah
yanag akan dijabarkan dan pencarian metode pemecahan masalah yang
31
Daftar Masalah
Berdasarkan cara penemuan masalah yang penulis lakukan di Sub
Unit Ruang Perawatan Kenanga, diperoleh daftar masalah yang
ditemukan, yaitu :
1 Belum tersedianya SOP timbang terima pasien baru yang di dalam
2
ruangan.
Belum optimalnya tatatertib keluarga terhadap jam kunjungan/jam
besuk pasien
Belum optimalnya fasilitas penunjang ruang rawat dalam
3.1.8
32
Tabel 3.1
Tabel Penetapan Prioritas Masalah
Berdasarkan hasil kuesioner 1
Jumlah Responden 16 orang
No
Daftar Masalah
Masalah
Bukan
.
1
Masalah
9
10
12
13
3.1.9
33
35
Gambar 3.2
Diagram Ishikawa
Belum optimalnya tata tertib berkunjung
Input
Materia
l
machine
Method
Belum optimalnya
fasilitas atau media
elektronik ( komputer dan
printer)
Belum optimalnya
fasilitas penunjang ruang
rawat dalam pemberian
layanan perawatan
Masih
terhambatnya
beberapa
kebutuhan
pemenuhan ruangan
Proses
actuati
ng
36
BAB 4
PEMECAHAN MASALAH
4.1 Kerangka Teori
Pemecahan masalah adalah sebuah proses dimana suatu situasi
diamati kemudian bila ditemukan ada masalah dibuat penyelesaiannya
dengan cara menentukan masalah, mengurangi atau menghilangkan masalah
atau mencegah masalah tersebut terjadi. Proses pemecahan masalah seperti
terlihat pada Gambar:
Gambar 4.1
Kerangka teori
37
dihadapi.
Analisa
penyebab
masalah
dilakukan
setelah
diperlukan
beberapa
langkah
untuk
memperoleh
proses
ini
adalah
analisis
penyebab
masalah
yang
telah
Masukan (input)
material
o Belum adanya nomer kamar, nomer tempat tidur pasien dan
poster-poster tentang pendidikan kesehatan untuk pasien dan
keluarg
38
o Machine
Belum optimalnya fasilitas atau media elektronik ( komputer dan
printer)
2
Proses (Process)
Masih terhambatnya beberapa kebutuhan pemenuhan ruangan
penyelesaian
masalah
Belum
optimalnya
fasilitas
ada
kecenderungan
para
pembuat
keputusan
untuk
39
Komponen
Penyebab
Alternatif Pemecahan
Masalah
Mensosialisasikan
Membuat dan
menempelkan nomor
kamar dan nomor bed
kesehatan
Mensosialisasikan standar
Method
Machine
Belum
optimalnya
fasilitas
40
Memotivasi petugas
ruangan dalam
mengoptimalkan fasilitas
atau media elektronik.
4
procces
Kurang
memperhatikan
acctuating
Tabel 4.3.2
Rekapitulasi Alternatif Pemecahan Masalah
No.
1
Efektif
2
5
6
Efektif
14
1
2.
Kurang
15
perawat
Memotivasi petugas kesehatan diruang kengan untuk 8
membuat nomor kamar dan nomor bed
Mensosialisasikan fasilitas atau media elektronik 5
1
6
8
11
41
7
8
9
10
11
8
perawat ruangan
Motivasi petugas ruangan untuk memperhatikan 6
keadaan dan kamar pasien
Membuat jadwal petugas kenanga untuk memantau
pemenuhan kebutuhan ruangan (alat penunjang 2
10
14
asuhan keperawatan).
4.4
prioritas
pemecahan
masalah
tersebut,
pemagang
mengambil
keputusan
dan
dalam
mengantisipasi
segala
42
Kelebihan
Memudahkan petugas
asuhan keperawatan.
Kekurangan
Ada kemungkinan tidak semua petugas kesehatan dapat
memahami mengenai informasi yang diberikan
Kelebihan
1 Dapat memudahkan perawat dan mahasiswa yang praktik
2
keperawatan
Dapat memudahkan keluarga bila berkunjung ke kamar pasien
di ruang kenanga
Kekurangan
Bahan yang dibuat untuk pemasangan nomor bersifat tidak
permanen, sehingga kemungkinan nomor tersebut dapat lepas
atau copot.
Kekurangan
Ada kemungkinan pembaca tidak memahami dalam melakukan
printer)
Kelebihan
Petugas kesehatan mengetahui media elektronik yang dapat
dimanfaatkan di ruangan
Kekurangan
tidak semua petugas kenanga dapat menggunakan media elektronik
dalam
10
penunjang
ruang
rawat
dalam
pemberian
layanan
Setelah
pemecahan
masalah
dicari
alternatifnya,
maka
45
Rencana
A
Tindakan
Pelaksanaan
C
Pemeriksaan
adalah
suatu
pengambilan
keputusan
46
5.3
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Analisa hambatan
Sumber daya
Dalam pelaksaan rencana alternatifnya pemecahan masalah yang telah
diprioritaskan, dibutuhkan sumber daya yang mendukung hal tersebut.
Perencana sumber daya ini tergantung pada situasi dan kondisi rumah sakit
yang bersangkutan.
1. Sumber daya manusia
a. Kepala ruangan dan wakil kepala ruangan kenanga
b. Ketua tim ruangan atau penanggung jawab sift
c. Perawat pelaksana ruangan
d. Tim kesehatan dab sub unit ruang perawatan kenanga
2. Material
Material atau bahan merupakan saranpenunjang yang dibutuhkan
dalam proses pelaksanaan. Materi atau bahan yang diperlukan
membuat nomer kamar dan nomer bed dan poster pendidikan
kesehatan tersebut.
3. Waktu
Waktu
sangat
berperan
untuk
keberhasilan
dalam
47
Tabel 5.3
Rencana Tindakan Pelaksanaan Pemecahan Masalah
Pemecahan
Masalah (Problem
Solving)
Belum
optimalnya
fasilitas penunjang
ruang rawat
Plan
1.
2.
dalam pemberian
layanan
perawatan
3.
kesehatan
Mendesain fasilitas penunjang seperti nomor kamar,
nomor bed dan poster pendidikan kesehatan
Do
Membuat fasilitas penunjang seperti nomor kamar, nomor bed
dan poster pendidikan kesehatan
Melakukan uji coba pada fasilitas penunjang seperti nomor
kamar, nomor bed dan poster pendidikan kesehatan
Check
1.
48
2.
Action
1. Mengaplikasikan dan menambahkan fasilitas penunjang
yaitu seperti papan pemperitahuan (pasien puasa dan
resiko jatuh)
5.3.1.
Jadwal Pelaksanaan
Setelah
cara
pemecahan
masalah
ditetapkan,
kegiatan
49
Plan
Do
Check
Nama Kegiatan
12
13
Minggu Ke 1
14 15 16 17
18
19
20
Minggu Ke 2
21 22 23 24
25
26
Mengobservasi ruangan
Wawancara dengan karu dan wakaru
Menyebarkan kuesioner
Pemaparan data hasil observasi
Menentukan prioritas masalah
Menentukan alternatif pemecahan masalah
1. Mengidentifikasi fasilitas penunjang seperti nomor
kamar, nomor bed dan poster pendidikan kesehatan
2. Menentukan fasilitas penujang yang perlu diadakan
seperti nomor kamar, nomor bed dan poster pendidikan
kesehatan
3. Mendesain fasilitas penunjang seperti nomor kamar,
nomor bed dan poster pendidikan kesehatan
1. Membuat fasilitas penunjang seperti nomor kamar,
nomor bed dan poster pendidikan kesehatan
2. Melakukan uji coba pada fasilitas penunjang seperti
nomor kamar, nomor bed dan poster pendidikan
kesehatan
1. Mengevaluasi fungsi fasilitas penunjang seperti nomor
kamar, nomor bed dan poster pendidikan kesehatan
yang telah diuji cobakan
2. Menambahkan fasilitas lain dalam fasilitas penunjang
seperti papan pemberitahuan(pasien puasa dan resiko
50
27
Minggu Ke
28 29 30
jatuh)
Action
51
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1.Kesimpulan
Berdasarkan cara penemuan masalah yang kelompok lakukan selama
praktik profesi di Ruang Rawat Inap Kenanga, diperoleh daftar masalah
yang ditemukan, yaitu:
1. Belum sesuainya kegiatan timbang terima pasien baru dengan
SOP yang tersedia di dalam ruangan.
2. Belum optimalnya tata tertib keluarga
terhadap
jam
2.
6.2.Saran
52
53