Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

STERILISASI DAN METODE-METODE STERILISASI

Pembimbing :
Arina Swastika Maulita,S.Farm.,Apt
Nama

: Nur Wazilah

Nim

: 201310410311259

Kelas

: Farmasi - F

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

TAHUN 2013
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan rahmat,
hidayah serta kekuatan sehinggan penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul
STERILISASI DAN METODE-METODE STERILISASI. Terwujudnya makalah ini tidak
lepas dari bantuan berbagai pihak yang mendorong dan membimbing penulis, baik tenaga,
ide - ide, maupun pemikiran. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada orang tua penulis yang selalu
member semangat, dosen pembimbing yang menejelaskan materi ini dan tak lupa temanteman saya.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu
kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak sangat penulis harapkan demi
perbaikan - perbaikan ke depan. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai dan memudahkan
segala usaha kita. Amin.

Malang, 20 Oktober 2013


Penyusun,

NUR WAZILAH

DAFTAR ISI

COVER.....................................................................................................................1
KATA PENGANTAR...............................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang............................................................................................4
1.2 Rumusan masalah......................................................................................4
1.3 Maksud dan tujuan.....................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi sterilisasi......................................................................................6
2.2 Metode-metode sterilisasi .........................................................................6
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan.................................................................................................15
3.2 Saran...........................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................17

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Saat ini informasi yang diperoleh dari bidang mikrobiologi memberikan

sumbangan yang sangat besar, khususnya dalam mengawasi penyakit


menular. Selain itu, mikroorganisme telah digunakan untuk mempelajari
berbagai proses biokimia yang diketahui terjadi pula pada bentuk kehidupan
yang lebih tinggi. Banyak fakta tentang metabolisme manusia yang diketahui
sekarang mula-mula diketahui terjadi pada mikroorganisme. Demikian pula
dengan teknologi yang sekarang sedang popular, misal Rekayasa Genetik,
yang tidak lain merupakan perkembangan genetika molekuler yang
menjelaskan bagaimana gen mengatur aktivitas sel.Semua ini berasal dari
studi tentang mikroorganisme. Jadi, bidang mikrobiologi tidak hanya studi
tentang penyebab penyakit tetapi merupakan studi tentang semua aktivitas
hayati mikroorganisme.
Mikroorganisme banyak dipelajari di laboratorium untuk banyak tujuan.
Derajat perinciannya untuk mempelajari itu tergantung kepada maksud
pemerikasaan laboratories tersebut. Tersedianya pula teknik untuk
menentukan ukuran,bentuk, danstruktur sel-sel individu serta beberapa
prosedur untuk menumbuhkan (membiakkan) mikroorganisme di
laboratorium.
Pada bahasan berikut ini dititikberatkan pada metode/prosedur untuk
membebaskan suatu bahan atau benda dari semua bentuk kehidupan atau
yang biasannya dikenal dengan istilah sterilisasi. Sterilisasi merupakan suatu
proses untuk mematikan semua organisme yang teradapat pada suatu
benda. Proses sterilisasi dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu
penggunaan panas (pemijaran dan udara panas), penyaringan, penggunaan
bahan kimia (etilena oksida, asam perasetat, formaldehida dan
glutaraldehida alkalin) (Hadioetomo, 1993).

1.2 Rumus masalah


Apa yang dimaksud dengan Sterilisasi ?
Apa saja macam-macam metode sterilisasi ?
Apa saja langkah-langkah pada metode steilisasi?
Bagaimana cara mensterilkan alat dan media?

1.3 Maksud dan tujuan


Tujuan dari tugas akhir ini adalah menyusun persamaan matematika dari proses
sterilisasi dan pertumbuhan mikroorganisme pada makanan kaleng agar dapat
diselesaikan secara numerik dengan metode beda hingga. Sehingga dapat memberikan
informasi kepada industri makanan dalam melakukan sterilisasi pada makanan kaleng.

BAB II
PEMBAHASAN

DEFINISI
Sterilisasi Umum : proses atau kegiatan membebaskan suatu bahan atau benda dari
semua bentuk kehidupan.
Sterilisasi dalam Budidaya Pakan Alami : upaya membebaskan peralatan dan media
dari organisme termasuk plankton yang tidak dikehendaki.
Penggolongan berdasar jenis obyek dalam BPA :

Peralatan :
1. Kecil
2. Besar
Media :
1. Tahan panas
2. Tdak tahan panas
Proses kerja

METODE STERILISASI
1. Sterilisasi secara mekanik (filtrasi)
mikrofilter
2. Sterilisasi secara fisis
pemanasan
penyinaran
3. Sterilisasi secara chemis
bahan kimia
STERILISASI SECARA MEKANIK (FILTRASI)
Filtrasi, microfilter : 2,5 - 3 / 0,22 - 0,45
Prinsip : Cairan lewat saringan berpori (ditekan dengan gaya sentrifugasi atau
pompa vakum). Bakteri tertahan pada saringan Virus tidak tersaring.
Bahan tidak tahan panas atau mudah menguap:
Vitamin
Antibiotik
Enzim
Langkah - langkah :

Sterilkan tempat yang digunakan sebagai wadah


Media disaring menggunakan mikrofilter (2,5 - 3) dan langsung ditempatkan

pada wadah steril


Ditutup rapat dengan aluminium foil
Dilakukan dalam laminar flow
Macam-macam MICROFILTER :
1. Non-disposable filtration apparatus
Disedot dengan pompa vakum
Volume 20-1000 ml
2. Disposable filter cup unit
Disedot dengan pompa vakum
Volume 15-1000 ml
3. Disposable filtration unit dengan botol penyimpan
Disedot dengan pompa vakum
Volume 15-1000 ml
4. Syringe filters
Ditekan seperti jarum suntik
Volume 1-20 ml
5. Spin filters
Ditekan dengan gaya setrifugasi
Volume kurang dari 1 ml
Macam-macam gambar microfilter

Cara kerja menggunakan Non-disposable filtration apparatus


1. Sterilkan saringan, membran penyaring (kertas saring) dan erlenmeyer
penampung.
2. Pasang atau rakit alat-alat tersebut secara aseptis (sesuai gambar), lalu isi corong
dengan larutan yang akan disterilkan.
3. Hubungkan katup erlenmeyer dengan pompa vakum kemudian hidupkan
pompa.

4. Setelah semua larutan melewati membran filter dan tertampung dierlenmeyer,


maka larutan dapat dipindahkan kedalam gelas penampung lain yang sudah
steril dan tutup dengan kapas atau aluminium foil yang steril.
METODE FISIS
1. Pemanasan
a. Pemijaran (dengan api langsung):
Membakar alat pada api secara langsung
Contoh alat : jarum inokulum, pinset, batang L, dll.
b. Panas kering:
Oven (60-18 C).
Untuk alat dari kaca : erlenmeyer, tabung reaksi dll.
c. Uap air panas:
Konsep mirip mengukus.
Untuk Bahan yang mengandung air (tidak terjadi dehidrasi).
d. Uap air panas bertekanan :
Autoklaf
2. Penyinaran
Dengan UV
Contoh : membunuh mikroba pada permukaan interior Safety Cabinet
sterilisasi ruangan.
AUTOKLAF AUTOCLAVE

Pada saat sumber panas dinyalakan, air dalam autoklaf lama kelamaan akan

mendidih
Uap air yang terbentuk mendesak udara yang mengisi autoklaf.
Setelah semua udara dalam autoklaf diganti dengan uap air, katup uap/udara

ditutup sehingga tekanan udara dalam autoklaf naik.


Pada saat tercapai tekanan dan suhu yang sesuai, maka proses sterilisasi
dimulai dan timer mulai menghitung waktu mundur. Setelah proses sterilisasi
selesai, sumber panas dimatikan dan tekanan dibiarkan turun perlahan hingga

mencapai 0 psi.
Autoklaf tidak boleh dibuka sebelum tekanan
mencapai 0 psi.

Suhu 121 C dan tekanan 15 psi


jika tekanan 0 psi (pada ketinggian dpl / sea level) air mendidih pada suhu 100
C, autoklaf yang diletakkan di ketinggian sama, 0 menggunakan tekanan 15 psi

maka air akan mendidih pada suhu 121 C (hanya berlaku untuk sea level). Jika
dilaboratorium terletak pada ketinggian tertentu, maka pengaturan tekanan perlu
disetting ulang. Misalnya autoklaf diletakkan pada ketinggian 2700 kaki dpl, maka
tekanan dinaikkan menjadi 20 psi supaya tercapai suhu 121 C untuk mendidihkan
air.
a. Peralatan Berukuran Kecil
Untuk peralatan isolasi plankton
Alat untuk sterilisasi
Autoclave : 121 C, 1 kg/cm, 15 menit

Oven : 105 C, 5 jam

Langkah-langkah :
Peralatan dicuci dengan air tawar dan detergen
Letakkan pada rak, tunggu hingga kering
Cawan petri bungkus dengan kertas perkamen
Tabung reakasi :
Autoclave : tutup lubang dg kapas, bungkus kertas Perkamen
Oven
: masukkan tabung stainless steel, tanpa bungkus kertas
perkamen
Pipet ukur : tutup pangkal dengan kapas, bungkus dg kertas perkamen
Peralatan disusun dalam autoclave / oven, tutup, operasikan.
b. Sterilisasi media kultur
Menggunakan autoclave
Langkah-langkah :
Cuci peralatan dg air tawar dan detergen
Masukkan media dalam botol atau erlenmeyer yang telah dicuci
Tutup dengan kapas atau gabus
Di atas kapas tutup dg alumunium foil
Masukkan dalam autoclave, kemudian operasikan.
Perhatian!!
Jangan dengan autoklaf :

Bahan tidak tahan panas ti serum, vitamin, antibiotik, dan enzim


Pelarut organik, seperti fenol
Buffer dengan kandungan detergen, seperti SDS

Untuk mencegah terjadinya presipitasi, pencoklatan (media menjadi coklat) dan


hancurnya substrat dapat dilakukan pencegahan sbb :
Glukosa disterilkan terpisah dengan asam amino (peptone) atau senyawa fosfat
Senyawa fosfat disterilkan terpisah dengan asam amino (peptone) atau

senyawa garam mineral lain.


Senyawa garam mineral disterilkan terpisah dengan agar
Media yang memiliki pH > 7,5 jangan disterilkan dengan autoklaf
Jangan mensterilisasi larutan agar dengan pH < 6,0
Erlenmeyer hanya boleh diisi media maksimum dari total volumenya, sisa
ruang dibirkan kosong. Jika mensterilkan media 1L yang ditampung pada
erlenmeyer 2L maka sterilisasi diatur dengan waktu 30 menit.

Hot Air Method (Oven)


Digunakan untuk peralatan gelas : cawan petri, pipet ukur dan labu erlenmyer.
Alat gelas yang disterilisasi dengan udara panas tidak akan timbul kondensasi
sehingga tidak ada tetes air (embun) didalam alat gelas.
Bungkus alat-alat gelas dengan kertas payung atau aluminium foil
Atur pengatur suhu oven menjadi 180 C dan alat disterilkan selama 2-3
jam.
Fisikal Antimikroba
Agen
Uap panas,
perebusan
Uap panas,
autoclave

Mekanisme aksi

Keterangan
Membunuh bakteri secara
vegetative, endospora virus tetap

Denaturasi protein

Denaturasi protein

hidup, 100 C
Membunuh semua mikroba
Membunuh patogen pada produk

Uap panas,
pasteurisasi

makanan, 63 C, 30 detik (72


Denaturasi protein

C, 15 detik) (140 C, 3

detik)
Uap panas,

Oksidasi dan denaturasi

170 C, 2 jam, untuk sterilisasi

hot air oven

protein

Osmotic

Plasmolisis kontaminan

peralatan dan gelas


Digunakan untuk pengawetan

pressure,

makanan, kurang efektif untuk

penambahan

jamur

garam atau
gula
Merusak DNA
Radiasi, UV
Merusak DNA
Radiasi,
sinar x

Untuk sterilisasi peralatan medik

STERILISASI CHEMIS
A. Sterilisasi alat besar
Bahan : HCl, HgCl, Alkohol, Formalin, Phenol, dan Chlorin
Langkah-langkah :
Cuci alat dg air tawar dan detergen
Dengan HCl : rendam dalam HCL 10% selama 2 hari
Dengan Chlorin : rendam dlm larutan chlorin 150 mg/l selama 12 24
jam
Netralisir dg Na-Thiosulfat 40 50 mg/l
Bilas dengan air tawar sampai bau hilang
B. Sterilisasi lingkungan
Antiseptik, UV
C. Sterilisasi Media
Air chlorin dinetralisir dengan Na-Thiosulfat

Prinsip kerja Biological Saferty Cabinet


biosafety hood / Laminar flow hood / vertical flow cabinet

Biological Safety Cabinet


Kabinet kerja yang disterilkan untuk kerja mikrobiologi. BSC memiliki pengatur
aliran udara yang menciptakan aliran udara kotor (dimungkinkan ada kontaminan)

untuk disaring dan diresirkulasi melalui filter.


Aliran udara diatur untuk menghambat udara luar masuk dan udara di dalam keluar,

untuk mencegah kontaminasi dari luar dan pencemaran bakteri dari ruang BSC.
Udara yang keluar disaring melewati penyaring sehingga sel-sel yang berbahaya tidak
lepas keluar ke ruangan lain.
Mensterilkan meja kerja

Menuang media

Memindahkan biakan dari cawan

Memindahkan cairan dengan pipet

Gaseous Chemosterilizers
Contoh :

Propilen oksida (CO)


Gas klorin (Cl)
Klorin dioksida (ClO2)
Ozon (O)
Etilen oksida (C32H4O)

Keterangan :
Digunakan untuk bahan yang sensitif terhadap panas atau kelembaban
Tidak korosif terhadap bahan, dapat digunakan untuk plastik
Mahal, toksik, karsinogenik
BAB III

PENUTUP

a.1 Kesimpulan
Sterilisasi adalah suatu proses atau kegiatan membebaskan suatu bahan atau
benda dari semua bentuk kehidupan. Dengan tujuan untuk menghilangkan,
membunuh, menghancurkan semua mikroorganisme dalam Budidaya Pakan Alami
dengan upaya membebaskan peralatan dan media dari organisme termasuk plankton
yang tidak dikehendaki, sehingga tercapai tingkat sterilitas yang sesuai dengan
standart sterilisasi.
METODE STERILISASI
Sterilisasi secara mekanik (filtrasi)

mikrofilter
Sterilisasi secara fisis
Pemanasan
penyinaran
Sterilisasi secara chemis
bahan kimia

a.2 Saran
Sebelum melakukan sterilisasi dengan bahan mekanik, fisika maupun kimiawi,
perlu diperhatikan terlebih dahulu benda yang akan disterilisasi. Setelah itu pilih
bahan yang efektif sesuai dengan tujuan sterilisasi. Agar tidak terjadi kesalahan yang
mengakibatkan kefatalan.
Jangan dengan autoklaf :

Bahan tidak tahan panas ti serum, vitamin, antibiotik, dan enzim


Pelarut organik, seperti fenol
Buffer dengan kandungan detergen, seperti SDS

Untuk mencegah terjadinya presipitasi, pencoklatan (media menjadi coklat) dan


hancurnya substrat dapat dilakukan pencegahan sbb :
Glukosa disterilkan terpisah dengan asam amino (peptone) atau senyawa fosfat
Senyawa fosfat disterilkan terpisah dengan asam amino (peptone) atau

senyawa garam mineral lain.


Senyawa garam mineral disterilkan terpisah dengan agar
Media yang memiliki pH > 7,5 jangan disterilkan dengan autoklaf
Jangan mensterilisasi larutan agar dengan pH < 6,0
Erlenmeyer hanya boleh diisi media maksimum dari total volumenya, sisa
ruang dibirkan kosong. Jika mensterilkan media 1L yang ditampung pada
erlenmeyer 2L maka sterilisasi diatur dengan waktu 30 menit.

DAFTAR PUSTAKA

Scovilles : The Art of Compounding, Glenn L. Jenkins et.all., 1957, New York : MCGraw Hill Book Companies.

http://viyufika.wordpress.com/metode-sterilisasi/

Sterilisasi-2010 [Compatibility Mode].pdf

Pharmaceutical Technology, Eugene L. Parrott, 1974, Minneapolis : Burgess


Publishing Company.

Remingtons Pharmaceutical Sciences 18 th Edition, A.R. Gennaro, 1990,


Pennsylvania : Mack Publishing Company.

Parenteral Manual Technology, Michael J. groves, 1988, USA : Interpharm Press Inc.

Teori dan Praktek Farmasi Industri (terjemahan), Leon Lachmann et.all., 1998, jakarta
: UI-Press.

Anda mungkin juga menyukai