BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Dalam upaya mengembangkan pemikiran-pemikiran yang kreatif, inovatif, dan
kompetitif dalam bidang Aeromodelling sekaligus perwujudan peningkatan kualitas
sumber daya manusia baik pelajar, mahasiswa, maupun masyarakat, maka diperlukan
suatu wahana yang tepat untuk mewujudkannya. Berangkat dari ide tentang pembuatan
kegiatan yang edukatif, inovatif, kreatif serta menarik, pada Lomba Kreativitas
Aeromodelling tahun ini, akan diadakan acara Polban Aero Creativity Competition 2015
dimana kegiatan ini diharapkan dapat membantu menciptakan insan insan cinta
dirgantara, ilmu pengetahuan, dan teknologi dalam bidang Aeromodelling.
Dewasa ini Aeromodelling dirasa masih asing bagi masyarakat dan dipandang hanya
mampu digunakan untuk hal riset dan memakan biaya yang sangat mahal. Dengan
diadakan acara Polban Aero Creativity Competition 2015 diharapkan mampu
memperkenalkan Aeromodelling pada masyarakat dan mengubah perspektif masyarakat
bahwa Aeromodelling pun bisa menjadi daya tarik hiburan tersendiri dengan biaya murah
namun juga dapat dimanfaatkan sebagai ilmu pengetahuan Kedirgantaraan dan
pembelajaran untuk setiap individu supaya lebih inovatif, kreatif, dan kompetitif dalam
membuat dan menerbangkan wahana terbang.
Pada era sekarang masyarakat cenderung kurang mengetahui ilmu pengetahuan dan
teknologi dalam ilmu Kedirgantaraan, padahal ilmu pengetahuan dan teknologi ini mampu
membuat setiap individu merasakan kemudahan dalam membuat dan menerbangkan
wahana terbang. Dengan harapan mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia,
maka diperlukan suatu wadah yang tepat untuk mewujudkannya. Lomba Kreativitas
Aeromodelling 2015 yang akan dilaksanakan ini adalah komitmen dari Himpunan
Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Bandung dalam memenuhi fungsinya
baik sebagai penyelenggara pendidikan, penelitian maupun pengabdian masyarakat.
1.2 TUJUAN
Tujuan Polban Aero Creativity Competition 2015 adalah:
1.
Sebagai sarana untuk mengajak, mendidik, melatih, maupun menarik minat pelajar
atau pun mahasiswa dalam mencapai prestasi yang tertinggi pada setiap jenis
pertandingan yang diselenggarakan.
BAB II DESKRIPSI
KEGIATAN
2.1 TENTANG PACC
Pada Polban Aero Creativity Competition 2015 terdapat 2 (dua) kategori yang
diperlombakan, yaitu Rubber Power dan Radio Control.
1. Rubber Power
Pesawat Rubber Power merupakan sebuah pesawat yang mempunyai sayap
(wing), badan (fuselage), ekor (tail), dan karet (rubber) sebagai tenaga penggeraknya.
Karena melihat tenaga penggeraknya hanya sebuah karet (karet khusus), maka
pesawatnya pun didesain sebatas model pesawat saja dan perhitungan teknisnya tetap
memakai kaidah aerodinamika.
Sebuah pesawat dapat terbang karena memiliki gaya angkat yang dihasilkan
oleh sayap pada kecepatan tertentu. Kecepatan ini tergantung dari berat pesawat yang
telah ditetapkan sehungga menghasilkan daya dorong pesawat. Pada tingkat yang
sangat sederhana, daya dorong tersebut bisa ditimbulkan oleh putaran karet yang
terpasang.
Prinsip kerja tenaga karet yaitu pita karet dilipat menjadi empat dengan satu
ujung belakang dikaitkan dengan pengait tetap dan ujung depan dikaitkan dengan
sumbu propeler. Untuk menghasilkan tenaga, karet ini diputar sesuai desain model
pesawatnya dan kemudian dilepaskan guna memutar propeler. Putaran propeler ini
menghasilkan daya untuk mendorong pesawat bergerak ke depan. Harus hati-hati
karena kebanyakan putaran menyebabkan ketegangan karet yang dapat membuat
badan pesawat menjadi lengkung. Lengkungan badan pesawat mengubah sudut
bidang kendali horisontal dan vertikal. Putaran karet ini sebagai tenaga kinetik yang
disimpan menjadi energi potensial atau elastic potential energy, dan merubah energi
potensial ini menjadi energi kinetik yang memutar propeller.
Cara melepaskan, pegangan tangan pada fuselage pesawat harus diatur sesaat
setelah pegangan propeller juga dilepas. Karena waktu yang tepat untuk melepas
pesawat akan menghasilkan gerakan pesawat yang halus dan menanjak sampai
ketinggian tertentu selanjutnya diikuti oleh gerakan terbang mendatar dan berputar
atau holding dengan sisa putaran karet yang ada. Kekeliruan dalam tahap trimming
atau penyetelan keseimbangan terbang, memungkinan pesawat akan mempunyai berat
di depan atau heavy forward, berat belakang atau heavy aft atau terbang dengan
sudut
serang makin lama makin besar dan mencapai kondisi stall. Ketika pesawat dalam
kondisi stall, selanjutnya pesawat akan kehilangan gaya angkat dan menimbulkan
gaya hambat yang sangat besar sehingga memperlambat kecepatan gerak dan pesawat
akan jatuh ke bawah tak terkendali. Ada juga pesawat yang jika mengalami stall,
pesawat secara alamiah mengendalikan dirinya sendiri untuk recovery sehinga
pesawat tetap dapat melanjutkan terbang holding.
Penyetelan kondisi keseimbangan longitudinal dan lateral direksional perlu
dilakukan dengan cara mengubah sudut bidang kendali belakang baik bidang horisontal maupun vertikal dan menambah beban keseimbangan seperlunya. Kondisi keseimbangan yang optimum akan ditunjukkan oleh pesawat yang dapat terbang menghindari stall, terbang menanjak secara perlahan.
Karakteristik tenaga karet yang dihasilkan oleh putaran dibagi menjadi dua.
Bagian pertama tenaga awal yang digunakan untuk terbang menanjak dan bagian
kedua disebut sebagai residu putaran digunakan untuk terbang holding.
2. Radio Control
Pesawat Radio Control adalah pesawat yang dikendalikan oleh gelombang
radio dimana merupakan salah satu model pesawat yang memiliki teknologi dan
keterampilan tertinggi. Pada jenis pesawat RC ini penerbang dan pesawatnya secara
fisik tidak berhubungan langsung tapi dengan perantara gelombang radio untuk
mengubah arah, gerakan dan kecepatan modelnya.
Penerbang itu sendiri mengatur modelnya melalui pemancar (Transmitter)
yang memiliki beberapa saluran (Channel). Dimana saluran tersebut memiliki
kegunaan masing-masing, antara lain untuk mengendalikan naik-turun pesawat,
menentukan putaran mesin, membelokkan pesawat dan masih ada beberapa fungsi
lain yang disesuaikan dengan kebutuhan dari kemampuan pesawat model itu.
Gelombang yang dikirim oleh penerbang di darat melalui saluran saluran tadi
diterima oleh peralatan penerima (Receiver) pada pesawat model, kemudian
diteruskan ke bagian bagian pengendali pesawat melalui Servo. Peralatan ini
terhubung langsung dengan receiver melalui kabel.
Setiap servo tersebut dihubungkan ke bagian bagian pengendali
pesawat
melalui batang pendorong (Push Rod). Batang pendorong ini akan menyalurkan
gerakan servo untuk mengatur bidang pengendali dan kemudi pesawat seperti kemudi
rolling (Aileron) pada sayap.
Untuk setiap peserta / tim tidak diperbolehkan mengikuti 2 (dua) kategori perlombaan
yang ada di Polban Aero Creativity Competition 2015.
Kegiatan
Hari
Tanggal
Tempat
5 Oktober s.d.
Online
24 Oktober 2015
2
3
Pengumpulan Design
26 Oktober s.d.
Wahana
4 November 2015
Sabtu
Online
7 November 2015
Website LKA
9 s.d. 21 November
Online
2015
Transfer
Rabu
25 November 2015
Website LKA
Senin
14 Desember 2015
Pendopo Agung,
Lolos Seleksi
4
Politeknik Negeri
Bandung
Selasa
15 Desember 2015
Rabu
16 Desember 2015
Penutupan PACC
Pendopo Agung,
Politeknik Negeri
Bandung
Catatan:
-
Untuk setiap peserta tidak diperbolehkan meninggalkan acara lebih awal sebelum
acara penutupan kecuali dengan alasan yang benar benar mendesak dikarenakan
hasil perlombaan baru diumumkan pada saat acara penutupan.
BAB III
PESERTA
3.1 PERSYARATAN PESERTA
Adapun peserta yang diperbolehkan untuk mengikuti Polban Aero Creativity
Competition 2015 adalah sebagai berikut:
1. Pelajar tingkat SMP / SMA / SMK Sederajat di Indonesia.
2. Mahasiswa perwakilan civitas akademika perguruan tinggi seluruh Indonesia.
3. Perwakilan dari Provinsi Seluruh Indonesia.
4. Perorangan / Klub dalam atau luar negeri untuk kategori umum.
5. Setiap Sekolah / Institusi berhak mengirimkan lebih dari satu tim.
Catatan:
1. Untuk PACC kategori Rubber Power
Setiap tim minimal terdiri dari 1 (satu) orang dan maksimum terdiri dari 2 (dua) orang.
2. Untuk PACC kategori Radio Control
Setiap tim minimal terdiri dari 2 (dua) orang dan maksimum terdiri dari 3 (tiga) orang,
dimana 1 orang merangkap jadi manager / ketua tim dengan komposisi:
1 orang pilot (*)
1 orang mekanik (*)
1 orang helper
Catatan: (*) wajib ada
3.2 PENDAFTARAN PESERTA
Pendaftaran peserta Polban Aero Creativity Competition 2015 dilakukan dengan cara
Online melalui pengisian formulir yang tersedia di website resmi LKA (Lomba
Kreativitas Aeromodelling). Kemudian formulir pendaftaran tersebut dikirimkan ke
alamat email resmi LKA (Lomba Kreativitas Aeromodelling). Pengirimian / penyerahan
formulir pendaftaran harus disertai lampiran sebagai berikut:
1. Softcopy Kartu Tanda Pelajar (khusus Pelajar).
2. Softcopy Kartu Tanda Mahasiswa / Kartu Tanda Penduduk (khusus Umum).
3. Foto atau Softcopy Bukti Transfer.
4. Softcopy Logo Institusi Pendidikan / Club Aeromodelling.
Catatan:
Semua lampiran yang disyaratkan di atas wajib dibawa dan diperlihatkan kepada Panitia
Penyelenggara saat melakukan Registrasi Ulang pada hari H 19 November 2015.
Adapun Biaya Pendaftaran Polban Aero Creativity Competition 2015 adalah sebagai
berikut:
1. Rubber Power : Rp. 250.000,002. Radio Control : Rp. 350.000,00Catatan:
Biaya pendaftaran sudah termasuk atribut pertandingan seperti kaos maupun tanda peserta
(name tag) dan peserta berhak atas Konsumsi 1 kali setiap harinya. Biaya pendaftaran
Tidak Termasuk Transportasi dan Penginapan.
Waktu Pendaftaran
Daftar Ulang Peserta
Catatan:
1. Registrasi diluar jadwal yang sudah ditentukan tidak diperbolehkan.
2. Registrasi On-site atau registrasi langsung saat perlombaan berlangsung tidak
diperbolehkan.
3. Registrasi On-site hanya untuk registrasi ulang saat pengambilan kaos pertandingan.
Transfer Bank
Transfer bisa dilakukan melalui Rekening Bank BRI
No Rekening :
Atas Nama
Nomor HP
BAB IV
KOMPETISI
4.1 RUBBER POWER
A. Spesifikasi dan Dimensi Wahana
1. Model pesawat adalah desain sendiri maupun dapat menggunakan pola standar
yang telah disediakan oleh panitia.
2. Buatan sendiri / hand made (proses pembuatan pesawat dilakukan di Pendopo
Agung Politeknik Negeri bandung pada hari pertama).
3. Panitia hanya menyediakan kayu balsa, kertas cover, pola pembuatan, karet, dan
kawat. Selain diluar barang tersebut peserta membawa sendiri.
4. Berat minimum 10 gram (tanpa karet).
5. Panjang model termasuk propeller tidak lebih dari 50 cm. Panjang diukur mulai
paling ujung depan dari propeller sampai ke ujung belakang fin.
6. Proyeksi wing span tidak lebih dari 50 cm dan Wing chord tidak lebih dari 13 cm.
7. Dimensi horizontal tail plane tidah lebih dari 25 cm span dan 10 cm chord.
8. Jarak propeller bearing terdepan ke rubber hook (belakang) tidak melebihi 25 cm.
Menggunakan penggerak propeller langsung (tanpa gear box) yang digerakkan
dengan tenaga karet.
9. Motor stick harus mengunakan batang kayu pejal & tidak berupa hasil laminasi
ataupun berupa rangka batang. Tail boom dapat dibuat terpisah.
10. Propeller harus buatan sendiri dengan diameter maksimum 12 inch.
11. Propeller terbuat dari Balsa.
12. Diperbolehkan membuat propeller cadangan, dan dapat digunakan pada saat
penerbangan (propeller di buat saat perakitan).
13. Cover harus menggunakan kertas, tidak boleh menggunakan bahan plastic atau
micro film.
14. Tidak diijinkan menggunakan alat bantu seperti variable pitch propeller, sudut
wing otomatis, dll.
15. Bahan dasar rangka pesawat adalah kayu balsa. Kawat hanya di perbolehkan untuk
bearing, shaft, dan hook.
B. Teknis Pelaksanaan
1. Hari Pertama
Technical meeting dan perakitan pesawat rubber power.
2. Hari Kedua
Penerbangan pesawat
yang
Melakukan proses perakitan pesawat rubber power pada hari pertama dengan
waktu yang telah ditentukan panitia.
Pesawat yang boleh diterbangkan saat perlombaan adalah pesawat yang telah
dibuat saat perakitan pada hari pertama dan lolos validasi.
6.
Tiap peserta berhak atas 3 ronde penerbangan dan hasil akhir merupakan
akumulasi dari ketiga ronde.
7. Setiap melakukan penerbangan diberi waktu 5 menit dan waktu mulai terhitung
sejak peserta memasuki arena perlombaan.
8. Setiap ronde diberi 3 kali kesempatan melakukan penerbangan. Apabila hasil yang
dicapai pada kesempatan pertama tidak memuaskan, peserta dapat mengambil
kesempatan berikutnya dengan syarat hasil yang dicapai pada kesempatan
sebelumnya hangus.
9. Pengambilan waktu penerbangan dilakukan oleh 2 orang pencatat waktu (time
keeper) yang telah ditunjuk oleh penyelenggara.
10. Hasil rata rata dari 2 orang pencatat waktu sebagai hasil yang dicapai.
11. Waktu penerbangan dicatat setiap pesawat lepas dari tangan sampai pesawat
menyentuh tanah / ground. Jika model pesawat tersangkut atau menabrak atap
maka diberi waktu tambahan 5 detik.
12. Apabila ada yang tidak dimengerti pada petunjuk pelaksanaan ini, silahkan
ditanyakan pada saat Technical Meeting.
13. Segala yang ada pada petunjuk pelaksanaan ini tidak dapat diubah dengan alasan
apapun tanpa seizin Ketua Panitia.
D. Penilaian
1. Parameter penilaian PACC kategori Rubber Power berdasarkan Jumlah lama
waktu terbang dengan aspek konstruksi pesawat dan aspek aerodinamik.
2.
3.
4.
5.
100
100
100
Komponen
Aspek Konstruksi
Geometri
Sayap
a
Tengah
Tepi Kiri
Tepi Kanan
Sambungan Hedral
Cover Sayap
Ekor
a
Horizontal
Vertikal
Cover Horizontal
Cover Vertikal
Fuselage
a
Tail Boom
Penahan Karet
Dudukan Sayap
Titik Berat
Kekuatan
Kerapihan
Aerodinamik Aerodinamik
Kerataan
Kekasaran
Streamline
5. Wing Span tidak melebihi dari 100 cm dan Fuselage tidak melebihi dari 100 cm.
6. Jenis Baterai yang diperbolehkan digunakan adalah Lithium Polymer (Li-Po)
dengan daya maksimal 850 mAh 3 cell.
7. Hanya 1 buah baterai yang diperbolehkan terpasang pada pesawat model ketika
pelaksanaan misi berlangsung.
8. Peserta diwajibkan untuk membawa (minimal) 1 unit baterai cadangan.
9. Aksesoris buatan sendiri atau yang dijual di pasaran diijinkan untuk digunakan.
10. Tidak diijinkan terdapat modifikasi terhadap komponen komponen elektronik
utama (motor elektrik, electronic speed control, receiver / transmitter, dan baterai).
11. Sistem Propulsi menggunakan satu buah motor elektrik brushless (out-runner / inrunner) dengan daya maksimum 1450 kv.
12. Menggunakan ESC (Electrronic Speed Control) maksimum 25A.
13. Menggunakan propeller dengan bahan selain logam atau kayu, dan atas
pertimbangan keamanan dan keselamatan tidak diperbolehkan menggunakan
propeller buatan sendiri.
B. Teknis Pelaksanaan
1. Hari Pertama
Technical Meeting dan Flight untuk Misi 1 yang bertempat di Pendopo Agung
Politeknik Negeri Bandung.
2. Hari Kedua
Presentasi desain pesawat model yang bertempat di Conference Room, Politeknik
Negeri Bandung.
3. Hari Ketiga
3. Peserta akan melewati tantangan berupa Gate / gerbang-gerbang yang terdiri dari 4
Gerbang yang masing-masing memiliki poin berbeda jika pesawat berhasil
melewatinya.
4. MISI TERBANG
a. Melewati Rintangan (Gate)
-
b. Misi bonus
-
c. Poin tambahan
Poin tambahan diberikan jika peserta dapat melakukan :
- Take off di runway dengan benar +20 (jika keluar jalur tidak mendapat
poin).
-
Landing di runway dengan benar +50 (harus sampai berhenti dan masih
tetap berada di runway, jika tidak maka tidak mendapatkan poin).
Circle Gate
1.5 m
2m
2m
1m
1.2 m
1
m
1
m
Low Attitude
Gate
Main Gate
Gate Lvl.1
dan 2
Catatan:
Misi Bonus dilakukan setelah melewati seluruh rintangan atau Gate
1.5 m
2.
1+
Keterangan:
PP
= Poin Presentasi
PM 1
= Poin MISI 1
PM 2
= Poin MISI 2
3. Nilai Presentasi didapat dari penjumlahan nilai setiap aspek, dan setiap aspek berhak
atas nilai sebagai berikut.
Nilai 5 = Sangat Baik
Nilai 4 = Baik
Nilai 2 = Kurang Baik
Nilai 1 = Buruk
4.
1=
5.
100
2=
100
100
3F.
Poster
Pada saat kompetisi peserta PACC kategori Radio Control diwajibkan menyiapkan poster
berukuran A2 yang memuat informasi informasi sebagai berikut:
1. Identitas Tim
2. Konsep Desain
3. Spesifikasi Wahana
4. Konsep dan Proses Manufaktur
4.3 VALIDASI
1. Validasi dilaksanakan setiap wahana yang akan melakukan penerbangan
2. Pada Validasi pengecekan spesifikasi wahana untuk mengetahui kesesuaian wahana
dengan ketentuan panitia, Peserta didiskualifikasi apabila terdapat ketidaksesuaian
wahana dengan peraturan panitia.
3. Pada saat Validasi dilakukan pengecekan sesuai dengan peraturan yang telah ditentukan.
4. Pesawat model yang digunakan saat penerbangan adalah pesawat yang telah divalidasi.
5. Peserta DILARANG memodifikasi rancangan pesawatnya. Peserta akan didiskualifikasi
jika melakukan modifikasi pada wahana yang telah lulus Proses Validasi.
4.4 Technical Meeting
1. Panitia akan mengadakan General Technical Meeting sebelum keseluruhan lomba
berlangsung, yang wajib dihadiri oleh Manajer Tim atau perwakilan dari seluruh
kontingen.
2.
Technical Meeting untuk setiap nomor pertandingan akan diadakan jika diperlukan,
namun hanya untuk memutuskan hal hal penting sebelum suatu pertandingan dimulai
(sistem pertandingan, jumlah ronde, urutan undian, dan sebagainya), dan bukan untuk
membahas peraturan pertandingan.
3. Setiap kontingen dapat diwakili maksimum 3 orang, namun hanya berhak atas 1 suara.
4. Kontingen yang tidak hadir atau tidak mengirimkan perwakilannya dianggap menerima
segala keputusan yang diambil dalam meeting ini.