Anda di halaman 1dari 5

PROSES TERJADINYA

HUJAN
NAMA
:M. FARROS ALIFIYA HAYA
KELAS
:3-A
MATA PELAJARAN : IPA

SD ASY-SYIFA

Hujan adalah sebuah peristiwa dimana jatuhnya cairan dari atmosfer yang
berwujud cair ke permukaan bumi. Dibumi, hujan adalah
proses kondensasi atau perubahan wujud benda ke wujud yang lebih
padat. Dimana uap air di atmosfer menjadi butiran air yang cukup berat
untuk jatuh dan biasanya tiba di daratan.
Di Bumi, hujan adalah proses kondensasi( perubahan wujud benda ke
wujud yang lebih padat ) uap air di atmosfer menjadi butiran air yang
cukup berat untuk jatuh dan biasanya tiba di daratan. Dua proses yang
mungkin terjadi bersamaan dapat mendorong udara semakin jenuh
menjelang hujan, yaitu pendinginan udara atau penambahan uap air ke
udara. Butir hujan memiliki ukuran yang beragam mulai dari yang mirip
penekuk (butiran besar), hingga butiran kecilnya.
Bagaimana Proses Terjadinya Hujan
Proses terjadinya hujan bukan karena awan sedang menangis ya teman.
Orang kadang salah mengartikan, karena kurangnya pengetahuan
tentang proses terjadinya hujan. Baiklah kali ini kita akan bahas tentang
bagaimana proses terjadinya hujan.
Proses berikut merupakan proses terbentuknya hujan dalam islam yang
juga dapat diterima logika.

Proses Terjadinya Hujan

TAHAP KE-1 : Dialah Allah yang mengirimkan angin...


Gelembung-gelembung udara yang jumlahnya tak terhitung yang
dibentuk dengan pembuihan di lautan, pecah terus-menerus dan
menyebabkan partikel-partikel air tersembur menuju langit. Partikelpartikel ini, yang kaya akan garam, lalu diangkut oleh angin dan bergerak
ke atas di atmosfir. Partikel-partikel yang disebut aerosol ini membentuk
awan dengan mengumpulkan uap air di sekelilingnya, yang naik lagi dari
laut sebagai titik-titik kecil dengan mekanisme yang disebut perangkat
air.
TAHAP KE-2 : ...lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah
membentangkannya di langitmenurut yang dikehendaki-Nya, dan
menjadikannya bergumpal-gumpal...
Awan-awan terbentuk dari uap air yang mengembun di sekeliling butirbutir garam atau partikel-partikel debu di udara. Karena air hujan dalam
hal ini sangat kecil ( dengan diameter antara 0,01 dan 0,02 mm), awanawan itu bergantungan di udara dan terbentang di langit. Jadi, langit
ditutupi dengan awan-awan.
TAHAP KE-3 : ...lalu kamu lihat air hujan keluar dari celahcelahnya...
Partikel-partikel air ini yang mengelilingi butir-butir daram dan partikelpartikel debu itu mengental dan membentuk air hujan. Jadi, air hujan ini,
yang menjadi lebih berat daripada udara, bertolak dari awan dan mulai
jatuh ke tanah sebagai hujan.
Butiran hujan memiliki beragam ukuran, mulai dari diameter rata-rata 1
milimeter (0,039 in) hingga 9 milimeter (0,35 in), di atas itu butiran akan
terpisah-pisah. Butiran kecil disebut butiran awan dan berbentuk bola.
Sedangkan butiran besarnya terlihat seperti hamburger. Butiran terbesar
yang pernah turun di Bumi tercata di Brazil dan Kepulauan Marshall pada
tahun 2004, beberapa diantaranya sebesar 10 milimeter (0,39 in). Ukuran
besar ini disebabkan oleh pengembunan partikel asap besar atau
tabrakan antara sekelompok kecil butiran dengan air tawar yang banyak.
C.JENIS-JENIS HUJAN
a.Berdasarkan Proses Terjadinya

Hujan siklonal, yaitu hujan yang terjadi karena udara panas yang
naik disertai dengan angin berputar.

Hujan Senithal, yaitu hujan yang sering terjadi di daerah sekitar


ekuator(garis khayal yang membagi bumi menjadi bagian utara dan
selatan), akibat pertemuan Angin Pasat Timur Laut dengan Angin
Pasat Tenggara. Kemudian angin tersebut naik dan membentuk
gumplan-gumpalan awan di sekitar ekuator yang berakibat awan
menjadi jenuh dan turunlah hujan.

Hujan Orografis, yaitu hujan yang terjadi karena angin yang


mengandung uap air yang bergerak horizontal. Angin tersebut naik
menuju pegunungan , suhu udara menjadi dingin sehingga terjadi
kondensasi. Terjadilah hujan di sekitar pegunungan.

Hujan Frontal, yaitu hujan yang terjadi apabila massa udara yang
dingin bertemu dengan massa udara yang panas. Tempat
pertemuan antara kedua massa itu disebut bidang front. Karena
lebih berat, massa udara dingin menjadi lebih berada di bawah. Di
sekitar bidang front inilah sering terjadi hujan lebat yang disebut
hujan frontal.

Hujan Muson atau Hujan Musiman, yaitu hujan yang terjadi


karena Angin Musim (Angin Muson). Penyebab terjadinya Angin
Muson adalah karena adanya pergerakan semu tahunan Matahari
antara Garis Balik Utara dan Garis Balik Selatan. Di Indonesia, hujan
muson terjadi di bulan Oktober sampai April. Sementara di kawasan
Asia Timur terjadi di bulan Mei sampai Agustus. Siklus inilah yang
menyebabkan adanya musim penghujan dan musim kemarau.

b.Berdasarkan Ukuran Butirannya

Hujan Gerimis , diameter butirannya kurang dari 0.5 mm.

Hujan Salju, terdiri dari kristal-kristal es yang suhunya berada di


bawah 0 derajat Celcius.

Hujan Batu Es, curahan batu es yang turun dalam cuaca panas
dari awan yangg suhunya dibawa 0 derajat Celcius.

Hujan Deras, curahan air yang turun dari awan dengan suhu diatas
0 derajat Celcius dengan diameter kurang lebih 7 mm.

c.Berdasarkan Besar Curah Hujan (Definisi BMKG)

Hujan Sedang, 20-50 mm perhari.

Hujan Lebat, 50-100 mm perhari.

Hujan Sangat Lebat, di atas 100 mm perhari.

Anda mungkin juga menyukai