jauh.
Obat yang sudah sesuai dengan yang dipesan, faktur akan ditanda tangani, diberi
tanggal dan nama penerima lalu distempel dan diberikan surat pesanan.
Faktur tersebutkemudian disimpan sebagai arsip saat akan mau dilunasi.
sediaan. Untuk kemasan obat sirup dan yang tidak memerlukan suhu dibawah 250
disimpan dalam lemari yang terpisah dengan obat dalam kemasan kapsul dan tablet.
Sedangkan obat yang memerlukan suhu dibawah 250 seperti suppositoria, injeksi
disimpan dalam lemari pendingin dengan memperhatikan system FIFO (First In First
-
Obat-obatan dalam kemasan pot dapat dipindahkan ke dalam wadah yang lebih kecil
untuk memudahkan pengambilan dan penghitungan obat serta perhitungan
pengeluaran obat ke dalam kartu stock.
Pengadministrasian Obat
- Asisten Apoteker mengamprah obat yang dibutuhkan untuk pemakaian per hari,
-
yang tepat
Memberi obat anti alergi atau obat gangguan lambung kepada pasien
Mengkonsultasikan ke dokter tentang masalah resep bila diperlukan.
2. Penyiapan Obat
- Menyiapkan obat sesuai dengan permintaan dalam status pasien.
- Mengambil obat dari wadahnya dalam keadaan bersih
- Menutup kembali wadah obat setelah pengambilan dan mengembalikan ke tempat
-
semula.
Meracik obat (khusus obat campuran).
Menyiapkan etiket/label pada kemasan obat. Khusus untuk sedian sirup kering diberi
tanda tambahkan air sampai garis batas dan tanda kocok dahulu (juga untuk
sediaan sirup suspensi). Untuk sediaan suppositoria injeksi yang membutuhkan
Obat yang sudah disiapkan dalam wadah yang sesuai kemudian diperiksa kembali
jenis dan jumlah obat sesuai permintaan dalam status.
terlebih dahulu.
Memeriksa ulang identitas status pasien yang berhak menerima obat.
Menyerahkan obat ke pasien disertai pemberian informasi obat yang meliputi:
Bentuk obat
Waktu pemakaian obat
Cara pemakaian obat
Jumlah pemakaian obat dalam sehari
Cara penyimpanan obat
Membuat salinan resep sesuai resep asli jika diperlukan
Setelah selesai, pasien diarahkan kepada kasir untuk proses pembayaran.
Mentimpan status pasien pada tempatnya.
Mendokumentasikan obat-obatan yang keluar ke dalam Buku Obat setiap
narkotik dan psikotropika sehingga jika obat habis dapat dilakukan pemesanan.
Pemesanan dapat dilakukan dengan cara mengumpulkan data obat-obatan yang akan
oleh Apoteker.
Untuk obat psikotropika dalam kemasan box, apabila persediaan masing-masing obat
psikotropik yang tersisa hanya tinggal 1 box, maka obat sudah dapat dipesan.
Pemesanan obat dapat dilakukan langsung ke PBF melalui telepon ataupun pesan
narkotika harus sudah ditandatangani langsung oleh Apoteker dan di stempel apotek.
Pemesanan obat psikotropika dilakukan dengan menggunakan Surat Pesanan
perhitungan harga.
Untuk obat psikotropika, obat yang telah diterima, diperiksa kesesuaian antara nama
dan jumlah obat, apakah sudah sesuai dengan faktur dan Surat Pesanan psikotropika.