Anda di halaman 1dari 2

Pemutaran utama noda semen menggunakan sumber cahaya

Untuk menguji bukti pada korban kami menggunakan cara yang baru
menggunakan sumber cahaya intensitas tinggi yang diproduksi oleh
"Crime lite 80S". Terdapat lampu merkuri di dalamnya yang menghasilkan
cahaya berintensitas UV tinggi (320-400 nm) dan cahaya tampak (400700 nm) yang mendeteksi noda biologis bahkan pada siang hari. Panjang
gelombangnya dapat disesuaikan. Dalam kombinasi white (> 400 nm),
Orange (> 500 nm) dan merah (> 590 nm), kacamata pelindung
digunakan untuk menahan cahaya eksitasi dan memvisualisasikan
fluoresensi agar lebih tepat [6].
Uji kimia asam phosphotase dilakukan menggunakan empat bahan kimia
diatas. Enzim asam phosphotase membebaskan gugus fosfat dari substrat
disodium fenil fosfat (Figure 1). Kemudian fenol bereaksi dengan 4aminoantipyrine dan menghasilkan kalium ferricyanide yang memberikan
warna merah gelap kecoklatan pada antipyrine yang menunjukkan adanya
air mani (Figure 2).

Tes konfirmasi untuk enzim asam phosphotase pada mani dilakukan


menggunakan elektroforesis gel agarosa dimana ekstrak noda air mani
diletak pada penyangga Tris (pH 4.9). DIlakukan elektroforesis pada
wadah pemeriksaan selama 30 menit pada 20 MAMP. Pewarnaan

dilakukan dengan 4-metil umbellyferryl fosfat. Ikatan precipitin


divisualisasikan menggunakan sumber UV pada panjang gelombang 254
nm. Keberadaan air mani dikonfirmasi jika terlihat ikatan berwarna
biru[7,8].
Pengelompokan ABO dengan metode absorbsi elusi dilakukan setelah
konfirmasi air mani. Serat kering dari noda semen diinkubasi
menggunakan antisera selama satu malam dengan suhu 10 C. Pada hari
berikutnya, serat dibilas menggunakan saline dingin untuk menghilangkan
antibodi yang terikat. Antibodi terabsorbsi dielusi dengan cara menjaga
serat pada suhu 56 C. Antibodi dielusi diperlakukan dengan sel baru
yang telah disiapkan. Dengan demikian golongan darah dapat diketahui
[9, 10].

Anda mungkin juga menyukai