Anda di halaman 1dari 2

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Infeksi oromaksilofasial merupakan infeksi yang sering terjadi pada
manusia dan dapat terjadi pada mandibula, maksila, wajah dan leher yang dapat
disebabkan karena gigi yang nonvital, perikoronitis (akibat gigi erupsi sebagian),
ekstraksi gigi, granuloma yang tidak teratasi, kista infeksi dan penyebab lain yang
jarang seperti trauma & efek fraktur serta lesi pada kelenjar saliva. Gejala infeksi
antara lain sama dengan inflamasi (nyeri, bengkak, kemerahan, panas) namun
tidak semua inflamasi merupakan respon infeksi. Pada infeksi, dapat ditemukan
adanya supurasi. Infeksi odontogenik dapat menyebar ke bagian bukal, fasial,
dan subkutaneus servikal kemudian berkembang menjadi phlegmon, yang akan
mengakibatkan kematian jika tidak segera diberikan perawatan yang adekuat
(Pedersen, 2013).
Phlegmon (Ludwig Angina) sebagai salah satu infeksi oromaksilofasial
merupakan infeksi yang dapat mengancam jiwa. Karakter klinis dari phlegmon
ditandai dengan adanya selulitis yang meluas yang dapat menyebabkan
pembengkakan pada dasar mulut, lidah, region submandibular sehingga dapat
menyebabkan obstruksi jalan nafas. Pasien dengan phlegmon dapat disertai
demam dan kondisi umum pasien yang buruk, kelainan hematologik seperti
peningkatan jumlah leukosit dan laju endap darah. Penatalaksanaan phlegmon
yaitu pemberian antibiotik dan tindakan drainase jika diperlukan.
Laporan ini akan menjelaskan salah satu kasus phlegmon yang
ditemukan di Poli Bedah Mulut RSUD Pare beserta penatalaksanaannya.

1.2 Tujuan
Tujuan dari penyusunan laporan ini adalah
1. Sebagai salah satu tugas Kepaniteraan Klinik KM-BM di Poli Bedah Mulut
RSUD Pare.
2. Sebagai informasi untuk menambah pengetahuan penulis dan pembaca
mengenai phlegmon dan penatalaksanaannya.

Anda mungkin juga menyukai