Anda di halaman 1dari 4

BAB I PENDAHULUAN

BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Kecamatan Taman Sari adalah salah satu dari tujuh kecamatan yang ada di

Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Kecamatan ini


terletak di tengah kota Pangkalpinang. Kota Pangkalpinang ini terletak pada
koordinat

1060 4 ' 1060 7' BT dan 20 4 ' 20 10' LS . Berdasarkan Badan Pusat

Statistik kota Pangkalpinang, jumlah penduduk yang tinggal di Kecamatan Taman


Sari sebanyak 21.670 Jiwa (BPS Kota Pangkalpinang, 2014). Selain itu
berdasarkan rencana pola ruangnya, kecamatan Taman Sari ini akan dijadikan
sebagai kawasan pariwisata, pendidikan, perdagangan dan jasa, serta pemukiman
padat tinggi (BAPPEDA Kota Pangkalpinang, 2012). Dengan rencana
pengembangan wilayah yang semakin maju dan peningkatan jumlah penduduk
setiap tahunnya ini sudah dapat dipastikan terjadinya peningkatan harga tanah di
kawasan Kecamatan Taman Sari.
Tanah (bahasa Yunani : pedon; bahasa Latin : solum) adalah bagian kerak
bumi yang tersusun dari mineral dan bahan organik. Tanah merupakan unsur bumi
yang sangat berguna untuk kehidupan manusia. Tanah yang juga merupakan
sumber daya alam sangat vital peranannya bagi semua kehidupan di bumi karena
tanah mendukung kehidupan tumbuhan dengan menyediakan hara dan air
sekaligus sebagai penopang akar.
Seiring dengan adanya peningkatan jumlah penduduk di suatu wilayah
dapat menyebabkan kebutuhan akan tanah sebagai tempat bermukim semakin
meningkat dan selanjutnya akan menaikkan nilai tanah wilayah tersebut.
Meningkatnya permintaan tanah akan selalu diikuti dengan naiknya nilai tanah,
hal ini disebabkan karena tanah mempunyai sifat yang tetap, baik dalam lokasi
maupun jumlahnya (Damayanti, 2010).
Peningkatan nilai tanah ini juga berlaku di Kecamatan Taman Sari.
Kecamatan ini merupakan kawasan lahan yang digunakan untuk pemukiman
padat serta perdagangan dan jasa. Penggunaan lahan di kawasan ini terbentuk
Lidya Mutiara Rosa - 232011049

BAB I PENDAHULUAN

karena letak kawasan yang berada di tengah kota sehingga lokasi kecamatan ini
sangat strategis. Seiring dengan laju pertumbuhan penduduk dan pembangunan di
kawasan perkotaan sangat pesat sehingga kebutuhan akan lahan semakin tinggi.
Kebutuhan lahan yang semakin tinggi ini berpengaruh pada besaran harga jual
beli tanah yang dilakukan di tengah masyarakat. Informasi harga tanah sangat
diperlukan untuk pengendalian harga pasar di tengah masyarakat itu sendiri.
Informasi harga tanah biasanya dimodelkan sebagai zonasi dan dikelaskan sesuai
harga tanah rata-rata yang nyata. Dalam hal ini informasi harga tanah tersebut
sering disebut dengan Peta Zona Nilai Tanah.
Dalam pembuatan Peta Zona Nilai Tanah ini diperlukan empat tahapan
diantaranya tahapan analisis peta untuk perencanaan titik survei, pengambilan titik
sampel, pengolahan hasil survei, dan penyajian hasil olahan menjadi peta. Pada
penelitian ini akan dibahas tentang tahap pengolahan data harga tanah.
Pengolahan data yang akan dilaksanakan menggunakan dua metode yaitu metode
Inverse Distance Weighting (IDW) dan Kriging. Dua metode ini menggunakan
model acak dan mirip dengan cara menganalisis model yang berdekatan untuk
membentuk zonasi.
Kajian yang akan dilakukan yaitu menganalisis perbedaan akurasi hasil
interpolasi zona nilai tanah yang akan dihasilkan menggunakan metode IDW dan
kriging. Kajian mengenai pemanfaatan dua metode ini dalam menganalisis zona
nilai tanah belum terlalu banyak dilakukan di Indonesia, khususnya wilayah kota
Pangkalpinang dan sekitarnya. Oleh sebab itu, dalam penelitian ini dilakukan
kajian dengan menggunakan metode IDW dan kriging.

Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar dibelakang, dapat diambil suatu perumusan

masalah sebagai berikut :


1. Bagaimana pola sebaran titik survei harga tanah untuk pembuatan Peta
Zona Nilai Tanah di Kecamatan Taman Sari?
2. Bagaimana perbedaan hasil interpolasi titik dari metode IDW dan Kriging
ini?

Lidya Mutiara Rosa - 232011049

BAB I PENDAHULUAN

3. Metode manakah yang lebih baik digunakan untuk mengolah data harga
tanah menjadi peta zonasi nilai tanah?

Maksud dan Tujuan


Maksud dan tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Mempelajari keuntungan dan kerugian dari interpolasi data menggunakan
metode IDW dan kriging.
2. Menjelaskan perbedaan hasil yang diberikan oleh dua metode tersebut.
3. Menentukan metode terbaik yang dapat digunakan untuk interpolasi
khususnya kasus zonasi nilai tanah ini.

Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana perbedaan

hasil interpolasi harga tanah di Kecamatan Taman Sari, Kota Pangkalpinang yang
pengolahan datanya menggunakan metode IDW dan kriging. Manfaat lainnya
yang diperoleh dari penelitian ini yaitu memberikan informasi dengan
menggunakan metode apakah yang terbaik untuk digunakan dalam penyelesaian
peta zona nilai tanah di daerah lainnya.

Batasan Masalah
Pada penelitian ini, permasalahan dibatasi oleh faktor seperti berikut :
1. Wilayah Penelitian
Wilayah penelitian yaitu wilayah administrasi Kecamatan Taman Sari,
Kota Pangkalpinang.
2. Sistem Koordinat
Sistem koordinat yang digunakan ialah pada penelitian ini adalah
Universal Transverse Mercator (UTM) dengan Datum WGS84.
3. Metode yang digunakan
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode IDW (Inverse
Distance Weighting) dan Kriging.
4. Data
Data yang digunakan bersumber dari survei lapangan yang dilakukan oleh
DPPKAD Kota Pangkalpinang pada Desember 2015.

Lidya Mutiara Rosa - 232011049

BAB I PENDAHULUAN

Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian yang akan dilaksanakan pada penelitian ini dapat

dilihat pada Gambar 1.1.

Persiapan

Perhitungan Nilai Indikasi Rata-rata (NIR)


Data Survei Harga Tanah

Inverse Distance Weighting Kriging

Hasil Interpolasi TitikHasil Interpolasi Titik

Overlay

Analisis

Kesimpulan

Gambar 1.1. Metodologi Penelitian

Lidya Mutiara Rosa - 232011049

Anda mungkin juga menyukai